Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN KEUANGAN 2
Edisi ATA 2011/2012
Oleh:
1.1. PENGERTIAN Salah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden dan sebagian lagi dibagi dalam laba ditahan. Jadi Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio. 1.2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham antara lain : Posisi Likuiditas Perusahaan Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Pengawasan Terhadap Perusahaan Kemampuan Meminjam Tingkat Keuntungan Stabilitas Return Akses Ke pasar Modal 1.3. MACAM-MACAM KEBIJAKAN DEVIDEN Kebijkan Deviden Yang Stabil Artinya jumlah deviden per lembar dibayarkan setiap tahun tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.
Halaman 2
Pemberian deviden tidak akan mengubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi akan mengubah komposisi dari modal sendiri perusahaan yang bersangkutan. Karena pada dasarnya pemberian stock deviden ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan akan ditambahkan ke pos modal saham. 1.5. KEBIJAKAN STOCK SPLITS Merupakan kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham dengan cara pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 3
1.6. KEBIJAKAN REVERSE SPLITS Kebijakan untuk menurunkan jumlah lembar saham dengan cara pengurangan jumlah lembar saham menjadi lembar yang lebih sedikit dengan penambahan harga nominal per lembar secara proposional. Rumus yang digunakan :
a b x Jumlah lembar saham b a x Harga nominal
1. 7. RUMUS-RUMUS YANG : % SD x Jumlah lembar saham : harga nominal x (SD+jumlah lemar saham),atau : SB lama + (SD x HN ) :
DIGUNAKAN 1. Stock deviden (SD) 2. Saham biasa (SB) 3. Saham biasa baru 4. Agio saham (AS)
AS lama + {SD(HP-HN)} => jika nilai HP > HN AS lama {SD(HN-HP)} => jika nilai HP < HN 5. Laba yang ditahan : LYD lama (SD x HP) 6. Rumus Stock Splits dan reserve splits Keterangan : HP => harga pasar HN => harga nominal CONTOH SOAL : 1. Diketahui struktur modal PT. MIAMI adalah sebagai berikut : Saham biasa ( @ 4000,12000 lbr) Agio saham
Litbang Manajemen Keuangan 2
= Rp 48.000.000 = Rp 27.000.000
Halaman 4
Struktur modal baru PT.MIAMI adalah sbb : Saham biasa ( @ 4000,14.400 lbr) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Analisa : jika perusahaan melakukan stock deviden 20%, maka jumlah lembar saham akan bertambah sebanyak 2400 lembar, agio saham bertambah menjadi dan laba ditahan berkurang menjadi Rp 5.800.000. a. Stock splits six to three b a 6 3
Litbang Manajemen Keuangan 2
Rp 36.600.000
a b 3 6
Jadi, struktur modal baru PT.MIAMI adalah sbb : Saham biasa ( @ 2000, 24.000 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri = Rp 48.000.000 = Rp 27.000.000 = Rp 25.000.000 + = Rp 100.000.000
Analisis : Jika perusahaan melakukan stock splits six to three, maka jumlah lembar saham bertambah menjadi 24.000 lembar, sedangkan nilai nominal saham akan berkurang menjadi Rp 2000/lembar. b. Reverse splits two to five a x Jumlah lembar b 2 5 b a 5 2 Jadi, struktur modal baru PT.MIAMI adalh sbb : Saham biasa ( @ 10.000, 4800 lbr) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri = Rp 48.000.000 = Rp 27.000.000 = Rp 25.000.000 + = Rp 100.000.000 x 4000 = 10.000/lembar x Nilai nominal x 12.000 = 4800 lembar
Analisis : Jika perusahaan melakukan stock reverse splits two to five, maka jumlah lembar saham berkurang menjadi 4800 lembar, sedangkan nilai nominal bertambah menjadi Rp 10.000/lembar.
Halaman 6
1. Stock deviden . Enter Jumlah lembar saham awal Capital surplus Laba ditahan Stock deviden (%) Harga saham Nilai nominal = Enter = Enter = Enter = Enter = . Enter = . Enter
2. Stock Split.. Enter Jumlah lembar saham awal Rasio stock split Agio saham Laba ditahan Nilai nominal = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter
3. Reverse split Enter Jumlah lembar saham awal Rasio reverse split Agio saham Laba ditahan Nilai nominal = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter
Halaman 7
1. Diketahui PT. ANNISA sebagai berikut : Saham biasa (@18.000, 6.780 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 30% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp. 11.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisisnya! b. Stock splits two to six . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits one to four . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan reverse splits dan bertikan analisisnya! 2. Diketahui PT. ANDRE sebagai berikut : Saham biasa (@2000, 80.000 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 20% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp. 8.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisisnya! b. Stock splits six to three . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits two to five . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan reverse splits dan bertikan analisisnya! = Rp. 160.000.000 = Rp. 55.000.000 = Rp. 135.000.000 + Rp. 350.000.000 = Rp. 122.040.000 = Rp. 103.530.000 = Rp. 99.570.500 + Rp. 325.140.500
Halaman 8
= Rp.
921.589.404
= Rp 254.000.000
Halaman 10
Halaman 11
2.1. Tujuan Dalam Efek Perusahaan dapat menggunakan dananya untuk membeli efek atau unsur-unsur surat berharga. Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau tujuan untuk mendapatkan pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek. Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca. Efek tersebut dimasukan dalam atau digolongkan dalam Aktiva lancar dan biasanya disebut marketable securities atau temporary investment. 2.2. PenentuRATE OF RETURN dan NILAI Dari Efek Jangka Panjang Bentuk-bentuk efek dalam rangka investasi jangka panjang adalah : 1. 2. 3. Obligasi Saham Preferen Saham Biasa
OBLIGASI
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah rate of return atau yield yang diharapkan dari obligasi tersebut. Penentuan besarnya rate of return Besarnya rate of return atau yield dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus shortcut formula sebagai berikut : f-p Rate Of Return = (C x nilai nominal) + p+f 2
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 12
Halaman 13
= Rp 40.000
Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan. Saham preferen dianggap sebagai sekuritas hybrida karena memiliki sifat-sifat seperti saham biasa maupun obligasi perusahaan, alasannya yaitu : Seperti saham karena membayar deviden yang dapat nihil bila laba perusahaan jatuh pada tingkat tertentu, selain itu saham preferen merupakan penyertaan kepemilikan dan dikeluarkan tanpa tanggal jatuh tempo. Seperti obligasi karena memberi hak didahulukan atas laba dan aktiva dan tingkat penghasilan (Deviden) berjalan yang biasanya tetap selama hidupnya. Rate Of Return dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Rate Of Return = deviden per lembar saham preferen harga pasar Menentukan Nilai saham preferen: Nilai = deviden preferen discount rate
Halaman 14
Penentuan besarnya rate of return dan nilai dari saham biasa lebih sukar dibandingkan dengan obligasi dan saham preferen. Besarnya rate of return dari suatu saham merupakan penghasilan yang berasal dari deviden plus capital gains, maka besarnya rate of return dari saham tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Rate Of Return = D1 + P1 - Po Po Keterangan : D1 = Cash Deviden P1 = Harga Pasar Po = Harga Nominal Memperkirakan harga saham pada wada waktu ini, yaitu dengan menggunakan rumus : Po = D1 + P1 1+r Pertumbuhan deviden dengan tingkat pertumbuhan yang konstan,yaitu dengan menggunakan rumus : Po = D1 rg Pertumbuhan deviden yang akan berlangsung secara kontinyu,yaitu dengan menggunakan rumus : r = D1 + g Po
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 15
Halaman 16
3.1 Arti Pentingnya Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Analisis sumber dan penggunaan dana, atau sering juga disebut dengan analisa aliran dana, merupakan alat analisa financial yang digunakan untuk mengetahui dari mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu dibelanjakan. Laporan yang menggambarkan dari mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan disebut dengan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Pengertian dana yang digunakan dalam analisis sumber dan penggunaan dana dalam artian sempit diartikan sebagai Kas. Sedangkan dalam artian luas diartikan sebagai Modal Kerja. Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat Laporan Perubahan Neraca yang disusun dari neraca dari dua tahun berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari masingmasing elemen neraca dari neraca awal menjadi neraca akhir. Perubahan masing-masing elemen tersebut perlu dilakukan analisis, yaitu elemen-elemen mana saja yang akan memperbesar dana dan elemen-elemen mana saja yang akan memperkecial dana. Elemen yang memperbesar dana kan menjadi sumber dana, dan elemen yang memperkecil dana akan menjadi penggunaan dana.
3.2.Dana dalam Artian Kas Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana : 1. Menyusun laporan perubahan neraca yang menggambarkan neraca dari dua periode yang ingin dianalisa (bulanan atau tahunan) 2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan yang memperbesar kas dan memperkecil jumlah kas 3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi laba atau laporan laba yang ditahan ke dalam golongan yang memperbesar jumlah kas atau memperkecil jumlah kas 4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber sumber dan penggunaan dana
Halaman 18
31/12/2008 Rp 1,100,000 Rp 1,000,000 Rp 33,500,000 Rp 42,400,000 Rp 51,000,000 (Rp51,000,000) Rp 76,000,000 ( Rp51,000,000) Rp101,000,000 Rp 34,000,000
K Rp 2,300,000 Rp 5,000,000
Rp 13,400,000 Rp 26,000,000 Rp 29,000,000 Rp 37,600,000 Rp 121,000,000 Rp (31,000,000) Rp 151,000,000 Rp (41,000,000) Rp 101,000,000 Rp 407,000,000
Rp10,000,000
Kogoro Mouri sebagai pimpinan perusahaan memutuskan untuk membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar Rp 31.000.000. Adapun EBT yang didapat sebesar Rp 94.000.000. Jika diketahui pajaknya sebesar 50%, buatlah Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja !! Penyelesaian : 1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Kas Perusahaan PT. CONAN Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas 31 Des 2007 31 Des 2008 Sumber Dana berasal dari operasi : Laba operasi Kas Efek Depresiasi Hutang Dagang Obligasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 47,000,000 Cash deviden 2,300,000 Piutang Dagang 5,000,000 Persediaan 30,000,000 Mesin 6,500,000 Bangunan 10,000,000 Hutang Wesel 100,800,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31,000,000 4,500,000 4,800,000 30,000,000 25,000,000 5,500,000 100,800,000 Jumlah Penggunaan Jumlah
Analisa : Dari Laporan Sumber dan Penggunaan Dana tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2008 penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk mesin, tanah, dan pembayaran cash deviden. 2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Modal Kerja
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 21
Dari table diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu sebesar Rp 1.000.000, dengan rincian pada tahun 2007 modal kerjanya sebesar Rp 44.000.000 dan pada tahun 2008 modal kerjanya sebesar Rp 45.000.000. Perusahaan PT. CONAN Laporan Perubahan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja 31 Des 2007 31 Des 2008
Sumber Jumlah Penggunaan Cash Deviden Rp Rp Rp Rp 47,000,000 30,000,000 10,000,000 87,000,000 Mesin Bangunan Modal Kerja Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Halaman 22
SOFTRWARE YUUKKZZ. Masuk ke software MK 2 .. ( Enter ) Pilih pilih : C. Laporan SUMBER dan Penggunaan Dana :
(kalau data sudah diisi semua Enter2x untuk mengisi Rekening Pasiva )
2. Laporan Perubahan neraca . Enter Keuntungan Bersih ( EAT ) .. Enter ( jawaban muncul . Enter ) 3. Laporan Perubahan Modal Kerja .. Enter Keuntungan bersih EAT . Enter
Halaman 23
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 94.600.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 100.980.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya! 2. Perusahaan PT. Genta Buana mempunyai laporan keuangan sebagai berikut PT.Genta Buana
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 24
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 113.100.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 121.100.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya! 3. Perusahaan PT. Indriyani mempunyai laporan keuangan sebagai berikut PT.INDRIYANI Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2004 31 Des 2005 Keterangan 31/12/2004 31/12/2005
Halaman 25
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 5.360.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 6.310.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
4. Perusahaan PT. Anjani mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. ANJANI Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2007 31 Des 2008 Keterangan
Litbang Manajemen Keuangan 2
31/12/2004
31/12/2005
Halaman 26
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 375.000.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 539.000.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
5. PT. Azifah memiliki data laporan keuangan sebagai berikut : PT. AZIFAH Laporan Perubahan Neraca Des 2007 Des 2008 Keterangan Des 2007
Des 2008
Halaman 27
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 92.450.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp100.150.000. Buatlah Laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
6. PT. Claudia mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. CLAUDIA Laporan Perubahan Neraca Juli 2009 Juli 2010 Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Modal saham
Litbang Manajemen Keuangan 2
Keterangan
Juli 2009 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 23.000.000 22.000.000 25.000.000 32.200.000 108.000.000 (28.000.000) 128.000.000 (28.000.000) 158.000.000 440.200.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Juli 2010 16.000.000 19.500.000 30.500.000 39.100.000 122.000.000 (32.000.000) 132.000.000 (32.000.000) 160.000.000 455.100.000
Halaman 28
Andri sebagai manajer keuangan memutuskan untuk membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar Rp 43.700.000. Adapun EBT yang didapat sebesar Rp 122.000.000. Jika diketahui pajaknya sebesar 50%, buatlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja dan analisisnya !!
7. Perusahaan PT. UNYIL mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. UNYIL Laporan Perubahan Neraca 31/12/2007 31/12/2008 Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dagang Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Modal saham Laba ditahan Total hutang dan modal Keterangan 31/12/2007 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 18.100.000 31.900.000 24.200.000 27.100.000 116.100.000 (25.400.000) 155.600.000 (39.900.000) 125.400.000 433.100.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31/12/2008 15.900.000 28.400.000 40.400.000 56.400.000 157.500.000 ( 43.400.000) 184.600.000 (50.400.000) 126.900.000 516.300.000
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 62.750.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp 75.150.000. Buatlah Laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
8. PT. EVELYN mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. EVELYN Laporan Perubahan Neraca 2004 2005
Litbang Manajemen Keuangan 2
Halaman 29
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 15.650.000 diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar RP 16.450.300. Buatlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
Halaman 30
4.1.Pengertian Financial Leverage Suatu perusahaan dikatakan menggunakan Financial Leverage jika ia menggunakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya hutang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning Before Interest and Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share). Financial Leverage digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan. Pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah untuk mengetahui kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan perusahaan. Semakin besar perubahan EBIT perusahaan, maka akan berpengaruh pada fluktuasi EPS. Maka perusahaan menganalisa berbagai alternative yang dapat dilaksanakan untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan Saham biasa adalah saham yang pembayarannya tidak pasti, dimana jumlah dan devidennya tidak tetap, dan pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS. Saham preferen adalah saham yang pembayarannya dilakukan terlebih dahulu dalam pembagian deviden, jumlahnya tetap dan telah dinyatakan sebelumnya. Namun pemilik saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS. Untuk dapat menentukan income effect dari berbagai pertimbangan (alternative) perlu diketahui tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besar. Tingkat EBIT yang menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan (financial mix) dinamakan Indifference Point atau Break Event Point dalam financial leverage.
4.2.Indifference Point antara hutang dengan saham biasa Untuk dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang mempunyai income effect yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT, maka kita harus menetukan indifference point terlebih dahulu. Analisa indifference point ini sering pula disebut dengan analisa EBIT EPS.
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 31
Saham Biasa versus Obligasi : x(1-t) S1 Keterangan : X C T S1 S2 = EBIT pada indifference point = jumlah bunga obligasi = tingkat pajak perseroan = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika hanya menjual saham biasa = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika menjual saham biasa dan obligasi secara bersama-sama Apabila perusahaan sebelumnya sudah mempunyai obligasi dan akan mengeluarkan obligasi baru, maka rumus perhitungan indifference point diatas diadakan penyesuaian menjadi : (x-c1) (1-t) S1 Keterangan : X C1 C2 S1 S2 = EBIT pada tingkat indifference point = jumlah bunga dlm rupiah yg dibayarkan dari jumlah pinjaman yg telah ada maupunyang baru = jumlah bunga dalam rupiah yang dibayarkan baik untuk telah ada maupun yang baru = jumlah lembar saham biasa yang bereda kalau tambahan dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika tambahan dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan obligasi baru bersama-sama dengan pengeluaran saham baru. pinjaman yang = (x-c2) (1-t) S2 = (xc)(1t) S2
4.3.Indifference Point antara saham preferen dengan saham biasa Dalam perhitungan saham preferen perlu diadakannya penyesuaian atau adjustment. Penyesuaian perlu diadakan karena bunga utang merupakan tax deductible expense yang berarti mengurangi pendapatan yang dikenakan pajak (taxable income). Sedangkan deviden saham preferen bukan merupakan tax deductible expense. Dalam
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 32
Contoh soal 1. Perusahaan Abhie memiliki 10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.000 / lembar dan 2% obligasi sebesar Rp 6.000.000. Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 8.000.000. adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut : a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.000 / lembar b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20% c. 30% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.000 / lembar dan 70 % dari obligasi dengan bunga 20% Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 5.000.000 dan 50%. Penyelesaian : Jumlah lembar saham biasa baru : Alternatif A Alternatif B Alternatif C = 10.000 lbr + (Rp 8.000.000 : Rp 2.000/lbr) = 10.000 lbr + 4.000 lbr = 10.000 lbr + 0 = 14.000 lbr = 10.000 lbr
Nilai bunga obligasi baru : Alternatif A = (2% * Rp 6.000.000) + 0 = Rp 120.000 Alternatif B = (2% * Rp 6.000.000) + (20% * Rp 10.000.000) = Rp 1.720.000 Alternatif C = (2% * Rp 6.000.000) + (70% * (20% * Rp 10.000.000) = Rp 1.240.000 Keterangan Alternatif A Saham Biasa 100% EBIT Rp 5,000,000 Alternatif B Obligasi 100% Rp 5,000,000 Alternatif C Obligasi Saham Biasa Rp 5,000,000
Halaman 33
Dari table diatas maka pada tingkat EBIT Rp 5.000.000 alternatif yang mempunyai efek pendapatan terbesar terhadap EPS adalah Alternatif A dimana EPS-nya sebesar Rp 174,29 Maka Indifference Point-nya adalah (dari alternative A dan B) : (x-c1) (1-t) S1 (x- 120.000) ( 1- 0,5) 14.000 0,5x 60.000 14.000 2.000x x x Pembuktian : Keterangan Alternatif A Saham Biasa 100% EBIT Bunga Obligasi EBT Pajak Penghasilan EAT EPS = EAT / jumlah lembar saham biasa Rp 200.00 Rp 200.00 Rp 200.00
Halaman 34
= = =
5.000x 600.000.000 = 7.000x 12.040.000.000 = 11.440.000.000 = 11.440.000.000 / 2.000 = Rp 5.720.000 -------------> EBIT pada Indifference Point Alternatif B Obligasi 100% Rp Rp Rp Rp Rp 5,720,000 1,720,000 4,000,000 2,000,000 2,000,000 Alternatif C Obligasi Saham Biasa Rp Rp Rp Rp Rp 5,720,000 120,000 5,600,000 2,800,000 2,800,000 Rp Rp Rp Rp Rp 5,720,000 1,240,000 4,480,000 2,240,000 2,240,000
Jumlah Lembar saham Harga Saham lama Jumlah Obligasi lama Bunga Obligasi lama ( % ) Dana Yang Dibutuhkan Alternative I ( Obligasi 100% ) Bunga Obligasi Baru (%) Alternative II ( Saham 100% ) Harga Saham baru Alternative III ( Kombinasi ) Proporsi Obligasi Baru (%) Bunga Obligasi Baru (%) Proporsi Saham Baru (%) Harga Saham Baru EBIT Prosentase pajak perusahaan (%)
: Enter
: Enter
( Muncul Indifference Point antara Hutang dan Saham Biasa : .. Enter ) ( Muncul EBIT pada IP ( I/II ) : Enter )
Halaman 35
Halaman 38
5.4. Manfaat Capital Budgeting : Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari 1 tahun. Agar tidak terjadi over investment atau under investment. Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making. 5.5. Metode-metode untuk menseleksi usulan investasi : Payback Periode : Lamanya waktu yang diperlukan agar dapat menutup kembali seluruh pengeluaran investasi dengan menngunakan arus kas. Net Present Value : Selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar Profitability Index : Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar. Internal Rate Of Return (IRR) : Tingkat discount rate yang menjadi nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar. Accounting Rate Of Return (ARR): Membagi antara earning after tax dengan total investasi yan dikeluarkan.
Halaman 40
Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun
Jika NPV (+), Investasi diterima Jika NPV (- ), Investasi ditolak 6. Profitability Index = PV.Proceed PV.Outlays => Jika PI > 1, Investasi diterima => Jika PI < 1, Investasi ditolak
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 41
Investasi => Jika ARR > 100%, Investasi diterima => Jika ARR < 100%, Investasi ditolak 8. Internal Rtae Of Return = P1 C1 [ P2 P1 ] C1 C2 P1 P2 = Tingkat bunga ke-1 = Tingkat bunga ke-2 ; ; C1 C2 = NPV ke-1 = NPV ke-2
Jika IRR > Tingkat bunga, Investasi diterima Jika IRR < Tingkat bunga, Investasi ditolak CONTOH SOAL 1. Perusahaan Henry akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah mesin seharga Rp 10.000.000,Bangunan tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Perusahaan juga membayar bunga 10% dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 : Rp 3.000.000 Tahun 2 : Rp 3.500.000 Tahun 3 : Rp 3.500.000 Tahun 4 : Rp 4.000.000 Tahun 5 : Rp 5.000.000 Petanyaan: berapakah payback periode,PI,ARR dan NPV nya? Jawab : Depresiasi = 10.000.000 5 = 2.000.000
Tahun 1 2 3 4 EAT 3.000.000 3.500.000 3.500.000 4.000.000 Depresiasi 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 Proceed 5.000.000 5.500.000 5.500.000 6.000.000 7.000.000 DF 0,909 0,826 0,751 0,683 0,620 PV.Proceed 4.545.000 4.543.000 4.130.500 Halaman 42 4.340.000 4.098.000
21.656.500
Halaman 43
Masuk ke software DASAR MANAJEMEN KEUANGAN . Enter Pilih Pilih : : E. Investasi Efek Dan Investasi Dalam Aktiva Tetap
1. Masukan Data Nilai Investasi Umur Ekonomis Nilai Residu Tingkat Bunga Nilai Proceed Diketahui Proceed Tahun ke I Proceed Tahun ke II Proceed Tahun ke III Proceed Tahun ke IV Proceed Tahun ke V : . Enter : . Enter : .. Enter : .. Enter : .. Enter : Enter : . Enter : . Enter : . Enter : . Enter
( tergantung dari tahun yang diminta yaahhh. ) 2. Payback Periode Enter 3. Net Present Value . Enter ( jangan lupa dilihat PI nya yyyoooo. ) 4. Metode Accounting Rate Of Return . Enter
Halaman 44
Halaman 45
Halaman 47
6.3. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT 1. Lessor (pemilik aktiva) Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang modal. 2. Lessee (pemakai aktiva) Nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan. 3. Supplier Pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasingkan sesuai perjanjian antara lessor dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor 4. Asuransi Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee 6.4. SUMBER DANA LEASING 1. Modal disetor 2. Laba Ditahan 3. Depresiasi 4. Lembaga Keuangan dan Perusahaan Leasing khusus menyediakan dana untuk leasing. 6.5. MANFAAT LEASING 1. Menghemat modal 2. Sangat luwes 3. Sebagai sumber dana 4. Menguntungkan cash-flow 5. Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi 6. Sarana kredit jangka menengah dan panjang 7. Dokumentasi sederhana
Halaman 49
Hitung NPV
NPV > 0
NPV < 0
Hitung NAL
Hitung NAL
NAL > 0
NAL < 0
NAL > 0
NAL < 0
LEASE
BELI
TOLAK
LEASE
TOLAK
Keterangan : LANGKAH 1 Menghitung NPV (Net Present Value) aktiva. NPV dihitung dengan mempresent-valuekan seluruh arus kas masuk kemudian diselisihkan dengan present value arus kas keluar. Pada perhitungan NPV, kita gunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto.
n
CIFt
- COF
NPV
t=1
(1+k)t
Dimana : CIFt k
Vn(1-T)
_ COF
NPV
t=1
( 1 + rb ) t
( 1 + rb ) n
Dimana : Ot = Operating Cash Outflow pada waktu t yang terjadi hanya jika aktiva dibeli akan dibayar oleh lessor. Rt T Dt Vn COF Rb = Leasing payment tahunan pada waktu t = Tingkat pajak pada penghasilan perusahaan = Biaya depresiasi aktiva pada waktu t = Nilai sisa setelah pajak (Salvage Value After Tax) pada waktu n = Harga pembelian aktiva, yang tidak dibayar lessee jika ia mengeluarkan leasing = Biaya hutang setelah pajak (tidak leasing). Biasanya terdiri dari Biaya Perawatan dan Asuransi yang pada kontrak lease
Rb = kd ( 1 - T )
kd = biaya hutang sebelum pajak LANGKAH 3 Membuat keputusan. Dimana : Jika NPV > 0 dan NAL > 0, maka Aktiva dapat diperoleh melalui LEASING. Jika NPV > 0, namun NAL < 0, maka Aktiva dapat diperoleh dengan cara MEMBELI. Jika NPV < 0 dan NAL > 0, jangan dulu menolak aktiva tersebut sebab akan timbul : NPV + NAL > 0 , maka Aktiva dapat diterima tapi harus diperoleh dengan cara LEASING
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 51
Halaman 52
-5.750.000 + -5.750.000 + -5.750.000 + -5.750.000 _ 2.500.000 + 40 jt NAL = (1+0,045)1 + 40.000.000 = - 22.724.676,12 + 40.000.000 = 17.725.323,88 Karena NPV < 0, NAL > 0 NPV + NAL = -16.289.521,205 + 17.725.323,88 = 985.802,62 Kesimpulan : Karena NPV < 0 dan NAL > 0 dengan NPV + NAL > 0 maka Proyek mesin dapat diterima dan mesin diperoleh dengan cara leasing. (1+0,045)2 (1+0,045)3 (1+0,045)4 (1+0,045)4 = - 5.502.392,34 5.265.447,22 5.033.705,47 4.821.727,73 2.096.403,36
Halaman 53
mempertimbangkan untuk membeli sebuah mesin seharga Rp. 53.000.000. untuk pembayaran pajak, mesin didepresiasikan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Namun, diperkirakan pada akhir tahun ke-5 mesin dapat dijual dengan harga Rp. 3.800.000. mesin diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak (EAT + depresiasi) sebesar Rp. 6.800.000. Biaya operasi mesin (dibayar oleh lessor jika kita leasing) diperkirakan Rp. 1.800.000. Lease Payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar Rp. 4.800.000 per tahun. Jika meminjam Rp. 53.000.000 ke Bank, akan dikenai bunga 7% per tahun. Pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dengan biaya modal perusahaan adalah 6%. Tentukan apakah proyek pengadaan mesin tersebut diterima atau ditolak? Jika diterima, dengan cara leasing atau membeli? 6. Jika sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh PT. DAHSYAT MEN untuk pelebaran proyeknya berharga Rp. 23.000.000. Bangunan tersebut didepresiasikan 3 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai sisa sebelum
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 55
Halaman 56
Melihat kondisi ekonomi makro suatu negara, misalnya Kebijakan pemerintah, tingkat inflasi, dan sebagainya. Mengetahui industri manakah yang sedang populer dan berkembang. Melihat kondisi internal dari perusahaan yang akan dijadikan sarana investasi.
Industri
Perusahaan
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : 1. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. 2. Rasio Harga (Price Ratio ) atau Rasio Saham (Common stock Ratio) Mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham. 3. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 4. Rasio Daya Ungkit (Leverage Ratio) Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan dibiayai atau difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. 5. Rasio Efisiensi atau Rasio Aktivitas Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. 7.2. Tipe Pengambilan Keputusan Dalam Analisis Fundamental (Bagi Investor / Calon Investor) Keterangan Harga saham pasar < Nilai intrinsik Hasil Perbadingan Dihargai terlalu rendah Undervalue Penilaian Keputusan Dibeli (Buy) atau Ditahan (Hold)
Halaman 58
Overvalue -
Payout Ratio = tingkat EPS didistribusikan dalam bentuk dividen. Ke / k = ROR ( Required Rate of Return ), P Contoh Soal : Pak John akan melakukan suatu investasi dalam bidang pasar modal. Ia memerintahkan tim suksesnya untuk menganalisis suatu perusahaan di bidang retail, yaitu PT. Koin Cinta. Tim suksesnya menemukan bahwa perusahaan tersebut tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan adalah sebesar 10% dan payout rationya 20%. Perusahaan tersebut pada tahun terakhir beroperasi, mendapatkan laba sebesar Rp 8,00/lembar sahamnya. Pada bursa saham saat ini, harga saham tersebut adalah sebesar Rp 450/lembar . Berapa nilai intrinsik saham dan apa yang seharusnya dilakukan Pak John beserta tim suksesnya? Jawab : g = (1- Payout Ratio) * ROE g = (1- 0.2) * 0.1
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 60
= harga pasar
Halaman 61
Halaman 62
7. Ibu Indri mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail. Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancer dan hutang jangka panjang masing masing Rp 5.500.000 dan Rp 12.500.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan sebesar Rp 65.500.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 9.500 lembar saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut ? Keputusan apa yang diambil oelh Bapak Andri bilah harga pasar saat ini adalah 450?
Halaman 64
Halaman 65