You are on page 1of 65

Laboratorium Manajemen Menengah

MODUL PANDUAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN KEUANGAN 2
Edisi ATA 2011/2012

Oleh:

Tim Pengembangan Laboratorium Manajemen Menengah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Depok, Januari 2012


Halaman 1

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


BAB I KEBIJAKAN DEVIDEN

1.1. PENGERTIAN Salah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden dan sebagian lagi dibagi dalam laba ditahan. Jadi Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio. 1.2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham antara lain : Posisi Likuiditas Perusahaan Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Pengawasan Terhadap Perusahaan Kemampuan Meminjam Tingkat Keuntungan Stabilitas Return Akses Ke pasar Modal 1.3. MACAM-MACAM KEBIJAKAN DEVIDEN Kebijkan Deviden Yang Stabil Artinya jumlah deviden per lembar dibayarkan setiap tahun tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.
Halaman 2

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Jumlah Deviden Minimal Ditambah Jumlah Ekstra Tertentu Artinya kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya apabila keuntungan perusahaan lebih baik akan membayar deviden ekstra. Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Deviden Payout Ratio Yang Konstan Artinya kebijakan ini memberi deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar deviden yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar yang digunakan sering disebut deviden payout ratio. Kebijakan Deviden Yang Fleksibel Artinya besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan financail dari perusahaan yang bersangkutan. 1.4. KEBIJAKAN STOCK DEVIDEN Adalah kebijakn yamg pembayaran devidennya kepada pemegang saham dalam bentuk saham bukan dalam uang tunai. Rumus yang digunakan :

Stock Deviden (SD) : % SD * Jumlah lembar saham

Pemberian deviden tidak akan mengubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi akan mengubah komposisi dari modal sendiri perusahaan yang bersangkutan. Karena pada dasarnya pemberian stock deviden ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan akan ditambahkan ke pos modal saham. 1.5. KEBIJAKAN STOCK SPLITS Merupakan kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham dengan cara pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 3

Laboratorium Manajemen Menengah


pengurangan nilai nominal saham yang lebih kecil secara proposional. Oleh karena itu dengan stock splits harga saham menjadi lebih murah. Rumus yang digunakan :
b a x Jumlah lembar saham a b x Harga nominal

1.6. KEBIJAKAN REVERSE SPLITS Kebijakan untuk menurunkan jumlah lembar saham dengan cara pengurangan jumlah lembar saham menjadi lembar yang lebih sedikit dengan penambahan harga nominal per lembar secara proposional. Rumus yang digunakan :
a b x Jumlah lembar saham b a x Harga nominal

keterangan : a => perbandingan terkecil b => perbandingan terbesar

1. 7. RUMUS-RUMUS YANG : % SD x Jumlah lembar saham : harga nominal x (SD+jumlah lemar saham),atau : SB lama + (SD x HN ) :

DIGUNAKAN 1. Stock deviden (SD) 2. Saham biasa (SB) 3. Saham biasa baru 4. Agio saham (AS)

AS lama + {SD(HP-HN)} => jika nilai HP > HN AS lama {SD(HN-HP)} => jika nilai HP < HN 5. Laba yang ditahan : LYD lama (SD x HP) 6. Rumus Stock Splits dan reserve splits Keterangan : HP => harga pasar HN => harga nominal CONTOH SOAL : 1. Diketahui struktur modal PT. MIAMI adalah sebagai berikut : Saham biasa ( @ 4000,12000 lbr) Agio saham
Litbang Manajemen Keuangan 2

= Rp 48.000.000 = Rp 27.000.000
Halaman 4

Laboratorium Manajemen Menengah


Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 20% dari lembar saham biasa sedangksn harga pasar Rp 8000/lembar. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisinya ! b. Stock splits six to three. Tentukan struktur modal baru setelah stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits two to five. Tentukan struktur modal baru setelah reverse splits dan berikan analisnya! JAWAB : Stock deviden Saham biasa Agio saham LYD = 20% x 12.000 = 2400 = 4000 x (2400 + 12000) = 27.000.000 + (2400(8000 4000)) = 27.000.000 + 9.600.000 = 25.000.000 (2400 x 8000) = 36.600.000 = 5.800.000 = 57.600.000 = Rp 25.000.000 + = Rp 100.000.000

Struktur modal baru PT.MIAMI adalah sbb : Saham biasa ( @ 4000,14.400 lbr) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Analisa : jika perusahaan melakukan stock deviden 20%, maka jumlah lembar saham akan bertambah sebanyak 2400 lembar, agio saham bertambah menjadi dan laba ditahan berkurang menjadi Rp 5.800.000. a. Stock splits six to three b a 6 3
Litbang Manajemen Keuangan 2

= Rp 57.600.000 = Rp 36.600.000 = Rp 5.800.000 + = Rp 100.000.000

Rp 36.600.000

x Jumlah lembar x 12.000 = 24.000 lembar


Halaman 5

Laboratorium Manajemen Menengah

a b 3 6

x Nilai nominal x 4000 = 2000/lembar

Jadi, struktur modal baru PT.MIAMI adalah sbb : Saham biasa ( @ 2000, 24.000 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri = Rp 48.000.000 = Rp 27.000.000 = Rp 25.000.000 + = Rp 100.000.000

Analisis : Jika perusahaan melakukan stock splits six to three, maka jumlah lembar saham bertambah menjadi 24.000 lembar, sedangkan nilai nominal saham akan berkurang menjadi Rp 2000/lembar. b. Reverse splits two to five a x Jumlah lembar b 2 5 b a 5 2 Jadi, struktur modal baru PT.MIAMI adalh sbb : Saham biasa ( @ 10.000, 4800 lbr) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri = Rp 48.000.000 = Rp 27.000.000 = Rp 25.000.000 + = Rp 100.000.000 x 4000 = 10.000/lembar x Nilai nominal x 12.000 = 4800 lembar

Analisis : Jika perusahaan melakukan stock reverse splits two to five, maka jumlah lembar saham berkurang menjadi 4800 lembar, sedangkan nilai nominal bertambah menjadi Rp 10.000/lembar.
Halaman 6

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


SOFTWARE YUKKK GUYSS. Masuk ke software MK2 < Enter > Pilih Pilih : B.Kebijakan Deviden :

1. Stock deviden . Enter Jumlah lembar saham awal Capital surplus Laba ditahan Stock deviden (%) Harga saham Nilai nominal = Enter = Enter = Enter = Enter = . Enter = . Enter

( muncul deeehh semua jawaban.)

2. Stock Split.. Enter Jumlah lembar saham awal Rasio stock split Agio saham Laba ditahan Nilai nominal = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter

(muncul dekkhhhh semua jawaban stock split..)

3. Reverse split Enter Jumlah lembar saham awal Rasio reverse split Agio saham Laba ditahan Nilai nominal = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter = . Enter
Halaman 7

( jangan lupa dicatat yaaahhhh.. )


Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


1.7. SOAL PRAKTIKUM

1. Diketahui PT. ANNISA sebagai berikut : Saham biasa (@18.000, 6.780 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 30% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp. 11.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisisnya! b. Stock splits two to six . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits one to four . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan reverse splits dan bertikan analisisnya! 2. Diketahui PT. ANDRE sebagai berikut : Saham biasa (@2000, 80.000 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 20% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp. 8.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisisnya! b. Stock splits six to three . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits two to five . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan reverse splits dan bertikan analisisnya! = Rp. 160.000.000 = Rp. 55.000.000 = Rp. 135.000.000 + Rp. 350.000.000 = Rp. 122.040.000 = Rp. 103.530.000 = Rp. 99.570.500 + Rp. 325.140.500

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 8

Laboratorium Manajemen Menengah


3. Diketahui PT. MHARELLA sebagai berikut : Saham biasa (@1.500, 5.000 lbr ) Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 20% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp. 1.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisisnya! b. Stock splits two to one . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits one to four . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan reverse splits dan bertikan analisisnya! 4. Diketahui PT.OLYMPIC sebagai berikut : Saham biasa (@500, 3.500.000 lbr ) = Rp. 1. 750.000.000 Agio saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 13,53% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp. 831/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan berikan analisisnya! b. Stock splits seven to three . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock splits dan berikan analisisnya! c. Reverse splits four to five . Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan reverse splits dan bertikan analisisnya! 5. Diketahui struktur modal PT. KENCANA sebagai berikut : Saham biasa (@250, 570.000 lembar) Agio Saham Laba yang ditahan Jumlah modal sendiri
Litbang Manajemen Keuangan 2

= Rp. 7.500.000 = Rp. 3.000.000 = Rp.12.500.000 + Rp. 23.000.000

= Rp.

921.589.404

= Rp. 1.001.112.500 + Rp. 3.672.701.904

= Rp 142.500.000 = Rp = Rp 65.000.000 46.500.000 +


Halaman 9

= Rp 254.000.000

Laboratorium Manajemen Menengah


Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden sebesar 16% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar Rp 200/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan analsisnya. b. Stock splits six to two buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan analisnya. c. Reverse splits two to five buatlah struktur modal baru setelah reverse splits dan berikan analisisnya. 6. PT. PATRIOT memiliki 1.890.500 lembar saham dengan harga nominal 30/lembar, agio saham Rp 16.750.000, Laba yang ditahan sebesar Rp 12.000.000. Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden 8% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar sebesar Rp 42/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan analisisnya. b. Stock splits four to one, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan analisisnya. c. Reverse splits three to seven, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan analisisnya. 7. PT. BUDI LUHUR memiliki 263.400 lembar saham dengan harga nominal Rp 380/lembar, agio saham Rp 55.000.000 dan laba ditahan sebesar Rp 30.000.000. Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden 5% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar sebesar Rp 270/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan analisisnya. b. Stock splits two to one buatlah struktur modal baru setelah stock splits dan berikan analisisnya. c. Reverse splits one to three, buatlah struktur modal baru setelah reverse splits dan berikan analisisnya.

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 10

Laboratorium Manajemen Menengah


8. Diketahui struktur modal PT. MAYASARI sebagai berikut : Saham biasa (@1138, 93850/lembar) Agio Saham Laba ditahan Jumlah modal sendiri Jika perusahaan melakukan : a. Stock deviden 14% dari jumlah lembar saham, dengan harga pasar Rp 2713/lembar. Buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan buat analisisnya. b. Stock splits three to two buatlah struktur modal baru setelah stock splits dan berikan analisisnya. c. Reverse splits two to four buatlah struktur modal baru setelah reverse splits dan berikan analisisnya. = Rp 106.801.300 = Rp 57.250.000 = Rp 41.130.000 + = Rp 205.181.300

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 11

Laboratorium Manajemen Menengah


BAB II INVESTASI DALAM EFEK

2.1. Tujuan Dalam Efek Perusahaan dapat menggunakan dananya untuk membeli efek atau unsur-unsur surat berharga. Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau tujuan untuk mendapatkan pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek. Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca. Efek tersebut dimasukan dalam atau digolongkan dalam Aktiva lancar dan biasanya disebut marketable securities atau temporary investment. 2.2. PenentuRATE OF RETURN dan NILAI Dari Efek Jangka Panjang Bentuk-bentuk efek dalam rangka investasi jangka panjang adalah : 1. 2. 3. Obligasi Saham Preferen Saham Biasa

OBLIGASI

Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah rate of return atau yield yang diharapkan dari obligasi tersebut. Penentuan besarnya rate of return Besarnya rate of return atau yield dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus shortcut formula sebagai berikut : f-p Rate Of Return = (C x nilai nominal) + p+f 2
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 12

Laboratorium Manajemen Menengah


Keterangan : C = bunga tahunan dalam rupiah f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan akan diterima p = harga pasar n = umur obligasi Contoh : Suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 15.000 yang mempunyai harga pasar Rp 10.000 mempunyai umur ekonomi 5 tahun dan membayangkan cupon ( bunga obligasi ) sebesar 6% setiap tahunnya. Tentukan besarnya Rate Of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi itu mempertahankan sampai jatuh tempo. Jawab : f-p Rate Of Return = (C x nilai nominal) + p+f 2 15.000-10.000 Rate Of Return = 6%(10.000) + 5 15.000+10.000 2 Penentuan Nilai Obligasi Pada prinsipnya nilai Obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Apabila Obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu ditentukan dengan cara sebagai berikut : Nilai =R i = 1.600 12.500 = 0,128 atau 12,8% n

Keteranagan : R = Bunga Tahun i = Discount rate

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 13

Laboratorium Manajemen Menengah


Contoh : Suatu Obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo mempunyai nilai nominal Rp 20.000 dan membayarkan bunga Rp 6.000 setiap tahunnya. Berapa nilai Obligasi tersebut berdasarkan pada kondisi pasar pada ini dimana tingkat bunga yang berlaku adalah 15%? Jawab: Nilai =R i = 6000 0,15
SAHAM PREFEREN

= Rp 40.000

Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan. Saham preferen dianggap sebagai sekuritas hybrida karena memiliki sifat-sifat seperti saham biasa maupun obligasi perusahaan, alasannya yaitu : Seperti saham karena membayar deviden yang dapat nihil bila laba perusahaan jatuh pada tingkat tertentu, selain itu saham preferen merupakan penyertaan kepemilikan dan dikeluarkan tanpa tanggal jatuh tempo. Seperti obligasi karena memberi hak didahulukan atas laba dan aktiva dan tingkat penghasilan (Deviden) berjalan yang biasanya tetap selama hidupnya. Rate Of Return dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Rate Of Return = deviden per lembar saham preferen harga pasar Menentukan Nilai saham preferen: Nilai = deviden preferen discount rate

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 14

Laboratorium Manajemen Menengah


Contoh : Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp 5000 dan membayarkan deviden tahunan sebesar Rp 120 dengan harga pasar Rp 600. Berapa besarnya rate of return dari saham preferen tersebut? Jawab: Rate Of Return = deviden per lembar saham preferen harga pasar = 120 600 = 0,2 atau 20%
SAHAM BIASA

Penentuan besarnya rate of return dan nilai dari saham biasa lebih sukar dibandingkan dengan obligasi dan saham preferen. Besarnya rate of return dari suatu saham merupakan penghasilan yang berasal dari deviden plus capital gains, maka besarnya rate of return dari saham tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Rate Of Return = D1 + P1 - Po Po Keterangan : D1 = Cash Deviden P1 = Harga Pasar Po = Harga Nominal Memperkirakan harga saham pada wada waktu ini, yaitu dengan menggunakan rumus : Po = D1 + P1 1+r Pertumbuhan deviden dengan tingkat pertumbuhan yang konstan,yaitu dengan menggunakan rumus : Po = D1 rg Pertumbuhan deviden yang akan berlangsung secara kontinyu,yaitu dengan menggunakan rumus : r = D1 + g Po
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 15

Laboratorium Manajemen Menengah


Contoh : Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp 15.000. Pemodal mengharapkan cash deviden tahun depan sebesar Rp 1.500, dan mereka juga mengharapkan bahwa pada akhir tahun pertama saham tersebut akan laku terjual dengan harga Rp 15.900. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan besarnya rate of return yang diharapkan dari saham tersebut? Jawab: Rate Of Return = D1 + P1 - Po Po = 1.500 + ( 15.900 15.000 ) 15.000 = 0,16 atau 16%

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 16

Laboratorium Manajemen Menengah


2.3. SOAL PRAKTIKUM 1. Suatu obligasi yang bernilai nominal Rp.20.000, yang mempunyai harga pasar Rp. 16.000, mempunyai umur ekonomis 6 tahun. Dan membayar bunga obligasi sebesar 4% setiap tahunnya. Tentukan besar Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi dipertahankan sampai hari jatuh temponya! 2. Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 4.000 dan membayar deviden sebesar 2.020 per tahun. Saham preferen tersebut mempunyai harga pasar Rp. 4.900. Berapakah besar Rate of Return dari saham preferen tersebut? 3. Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 8.000 dan membayar deviden sebesar 4.400 per tahun. Saham preferen tersebut mempunyai harga pasar Rp. 6.900. Berapakah besar Rate of Return dari saham preferen tersebut? 4. Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp. 20.900. Pemodal mengharapkan cash deviden tahun depan sebesar Rp. 2.000, dan mereka juga mengahrapkan bahwa akhir tahun pertama saham tersenut akan laku terjual dengan harga Rp. 20.000. berdasarkan data tersebut dapat ditentukan besarnya Rate of Return yang diharapkan dari saham tersebut? 5. Suatu obligasi yang benilai nominal Rp 11.170, yang mempunyai harga pasar Rp 9.870, mempunyai umur ekonomis 4 tahun. dan membayarkan bunga obligasi sebesar 3% setiap tahunnya. Tentukan besar Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi dipertahankan sampai hari jatuh temponya! 6. Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp 8.191 dan membayarkan deviden sebesar 7170 pertahun. Saham preferen tersebut mempunyai harga pasar Rp 13.130 Berapakah besar Rate of Return dari saham preferen tersebut? 7. Suatu obligasi yang benilai nominal Rp 9.800, yang mempunyai harga pasar Rp 7.200, dan membayarkan bunga obligasi sebesar 6,5% setiap tahunnya. Rate of Return dari obligasi tersebut adalah 12%. Tentukan umur ekonomis dari obligasi tersebut! 8. Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp 12.492. Pemodal mengharapkan cash deviden tahun depan sebesar Rp 2712, dan mereka juga mengharapkan pada akhir tahun pertama saham tersebut dapat dijual dengan harga Rp 27.110. Tentukan Rate of Return dari saham tersebut?
Halaman 17

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

3.1 Arti Pentingnya Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Analisis sumber dan penggunaan dana, atau sering juga disebut dengan analisa aliran dana, merupakan alat analisa financial yang digunakan untuk mengetahui dari mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu dibelanjakan. Laporan yang menggambarkan dari mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan disebut dengan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Pengertian dana yang digunakan dalam analisis sumber dan penggunaan dana dalam artian sempit diartikan sebagai Kas. Sedangkan dalam artian luas diartikan sebagai Modal Kerja. Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat Laporan Perubahan Neraca yang disusun dari neraca dari dua tahun berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari masingmasing elemen neraca dari neraca awal menjadi neraca akhir. Perubahan masing-masing elemen tersebut perlu dilakukan analisis, yaitu elemen-elemen mana saja yang akan memperbesar dana dan elemen-elemen mana saja yang akan memperkecial dana. Elemen yang memperbesar dana kan menjadi sumber dana, dan elemen yang memperkecil dana akan menjadi penggunaan dana.

3.2.Dana dalam Artian Kas Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana : 1. Menyusun laporan perubahan neraca yang menggambarkan neraca dari dua periode yang ingin dianalisa (bulanan atau tahunan) 2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan yang memperbesar kas dan memperkecil jumlah kas 3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi laba atau laporan laba yang ditahan ke dalam golongan yang memperbesar jumlah kas atau memperkecil jumlah kas 4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber sumber dan penggunaan dana
Halaman 18

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Sumber-sumber dana dalam artian kas 1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas 2. Berkurangnya aktva tetap 3. Bertambahnya setiap jenis utang 4. Bertambahnya modal 5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan 6. Penyusutan Penggunaan dana dalam artian kas 1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas 2. Bertambahnya aktiva tetap 3. Berkurangnya setiap jenis utang 4. Berkurangnya modal 5. Pembayaran cash deviden 6. Adanya kerugian operasional perusahaan 3.3.Dana dalam Artian Modal Kerja Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak tercantum di dalamnya sumber-sumber dari penggunaan dana yang berasal dari unsur-unsur modal kerja sendiri, karena perubahan-perubahan yang hanya menyangkut unsur-unsur aktiva lancar dan utang lancar saja kedua accounts tersebut disebut current accounts tidak akan mengkibatkan perubahan modal kerja (netto). Dengan demikian maka jumlah modal kerja hanya akan berubah jika ada perubahan unsur-unsur Non-Current Account (aktiva tetap, utang jangka panjang dan modal sendiri). Yang mempunya efek memperbesar modal disebut sebagai sumber modal kerja. Sedangkan yang mempunyai efek mengurangi modal kerja disebut sebagai penggunaan modal kerja. Apabila Sumber > Penggunaan, berarti mempunyai efek positif terhadap modal kerja yaitu akan menambah modal kerja, sebaliknya jika penggunaan > sumber, maka efeknya adalah memperkecil modal kerja. Dan jika sumber = penggunaan, maka tidak ada efek terhadap modal kerja, artinya modal kerja tidak berubah. Sumber-sumber dana dalam artian modal kerja 1. Berkurangnya aktiva tetap 2. Bertambahnya utang jangka panjang
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 19

Laboratorium Manajemen Menengah


3. Bertambahnya modal 4. Adanya keuntungan dari operasional perusahaan 5. Penyusutan Penggunaan dana dalam artian modal kerja 1. Bertambahnya aktiva tetap 2. Berkurangnya utang jangka panjang 3. Berkurangnya modal 4. Pembayaran cash deviden 5. Adanya kerugian dari operasional perusahaan Contoh Soal PT. CONAN Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2007 31 Des 2008 Perubahan 31/12/2007 Aktiva Kas Efek Piutang Dagang Persediaan Mesin Akumulasi Depresiasi Bangunan Akumulasi Depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang Dagang Hutang Wesel Rp 26,000,000 Rp 36,000,000 Rp 32,500,000 Rp 30,500,000 Rp 5,500,000 Rp 6,500,000
Halaman 20

31/12/2008 Rp 1,100,000 Rp 1,000,000 Rp 33,500,000 Rp 42,400,000 Rp 51,000,000 (Rp51,000,000) Rp 76,000,000 ( Rp51,000,000) Rp101,000,000 Rp 34,000,000

K Rp 2,300,000 Rp 5,000,000

Rp 13,400,000 Rp 26,000,000 Rp 29,000,000 Rp 37,600,000 Rp 121,000,000 Rp (31,000,000) Rp 151,000,000 Rp (41,000,000) Rp 101,000,000 Rp 407,000,000

Rp 4,500,000 Rp 4,800,000 Rp 0,000,000 Rp20,000,000 Rp 25,000,000 Rp10,000,000

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah

Obligasi Modal Saham Laba Ditahan Total Hutang dan Modal

Rp 141,000,000 Rp 128,000,000 Rp 76,000,000 Rp 407,000,000

Rp151,000,000 Rp128,000,000 Rp 92,000,000 Rp434,000,000

Rp10,000,000

Rp16,000,000 Rp 69,800,000 Rp69,800,000

Kogoro Mouri sebagai pimpinan perusahaan memutuskan untuk membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar Rp 31.000.000. Adapun EBT yang didapat sebesar Rp 94.000.000. Jika diketahui pajaknya sebesar 50%, buatlah Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja !! Penyelesaian : 1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Kas Perusahaan PT. CONAN Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas 31 Des 2007 31 Des 2008 Sumber Dana berasal dari operasi : Laba operasi Kas Efek Depresiasi Hutang Dagang Obligasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 47,000,000 Cash deviden 2,300,000 Piutang Dagang 5,000,000 Persediaan 30,000,000 Mesin 6,500,000 Bangunan 10,000,000 Hutang Wesel 100,800,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31,000,000 4,500,000 4,800,000 30,000,000 25,000,000 5,500,000 100,800,000 Jumlah Penggunaan Jumlah

Analisa : Dari Laporan Sumber dan Penggunaan Dana tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2008 penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk mesin, tanah, dan pembayaran cash deviden. 2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Modal Kerja
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 21

Laboratorium Manajemen Menengah


Perusahaan PT. Conan Laporan Perubahan Modal Kerja 31 Des 2007 31 Des 2008 Unsur-Unsur Modal Kerja Aktiva Lancar Kas Efek Piutang Dagang Persediaan Total Aktiva Lancar Hutang Lancar Hutang Dagang Hutang Wesel Total Hutang Lancar Rp Bertambahnya Modal Kerja Rp 44,000,000 Rp Rp 45,000,000 1,000,000 Perubahan Modal Kerja adalah sebesar 62,000,000 Rp 63,000,000 Rp Rp 26,000,000 36,000,000 Rp Rp 32,500,000 30,500,000 Rp Rp Rp Rp Rp 13,400,000 26,000,000 29,000,000 37,600,000 106,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp 11,100,000 21,000,000 33,500,000 42,400,000 108,000,000 30/12/2007 30/12/2008

Dari table diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu sebesar Rp 1.000.000, dengan rincian pada tahun 2007 modal kerjanya sebesar Rp 44.000.000 dan pada tahun 2008 modal kerjanya sebesar Rp 45.000.000. Perusahaan PT. CONAN Laporan Perubahan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja 31 Des 2007 31 Des 2008
Sumber Jumlah Penggunaan Cash Deviden Rp Rp Rp Rp 47,000,000 30,000,000 10,000,000 87,000,000 Mesin Bangunan Modal Kerja Jumlah

Dana Berasal dari Operasi : Laba Operasi Depresiasi Obligasi

Rp Rp Rp Rp Rp

31,000,000 30,000,000 25,000,000 1,000,000 87,000,000

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 22

Laboratorium Manajemen Menengah


Analisa : Karena jumlah Sumber > Penggunaan yaitu sebesar Rp 1.000.000, maka dana sebesar Rp 1.000.000 tersebut mempunyai efek positif terhadap modal kerja, dan berarti ada kenaikan modal kerja sebesar Rp 1.000.000.

SOFTRWARE YUUKKZZ. Masuk ke software MK 2 .. ( Enter ) Pilih pilih : C. Laporan SUMBER dan Penggunaan Dana :

1. Laporan Sumber dan Pengunaan . Enter Isi rekening aktiva . Enter

(kalau data sudah diisi semua Enter2x untuk mengisi Rekening Pasiva )

Isi Rekening Pasiva .......... Enter

2. Laporan Perubahan neraca . Enter Keuntungan Bersih ( EAT ) .. Enter ( jawaban muncul . Enter ) 3. Laporan Perubahan Modal Kerja .. Enter Keuntungan bersih EAT . Enter

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 23

Laboratorium Manajemen Menengah


3.4. SOAL PRAKTIKUM ! 1. Perusahaan PT. Frisian Flag mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut : PT. Frisian Flag Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2010 31 Des 2011 Keterangan Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Sewa dibayar dimuka Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Hipotik Modal saham Laba ditahan Total Hutang dan Modal 42.700.000 51.080.000 150.900.000 32.800.000 85.650.000 81.350.000 Rp. 444.480.000 34.680.000 70.900.000 144.700.000 48.200.000 120.500.000 87.730.000 Rp. 506.710.000 39.200.000 27.480.000 33.000.000 29.150.000 31.500.000 120.900.000 ( 40.300.000 ) 130.400.000 ( 26.850.000 ) 100.000.000 Rp. 444.480.000 43.600.000 26.690.000 38.700.000 39.100.000 25.100.000 144.000.000 ( 43.280.000 ) 134.300.000 ( 31.500.000 ) 130.000.000 Rp. 506.710.000 31/12/2010 31/12/2011

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 94.600.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 100.980.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya! 2. Perusahaan PT. Genta Buana mempunyai laporan keuangan sebagai berikut PT.Genta Buana
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 24

Laboratorium Manajemen Menengah


Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2008 31 Des 2009 Keterangan Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Sewa dibayar dimuka Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Hipotik Modal saham Laba ditahan Total Hutang dan Modal 31.900.000 37.100.000 143.800.000 22.300.000 63.000.000 80.000.000 Rp. 378.100.000 25.550.000 60.000.000 138.000.000 38.000.000 97.500.000 88.000.000 Rp. 447.050.000 34.500.000 10.100.000 32.200.000 28.700.000 23.000.000 108.500.000 ( 47.700.000 ) 125.000.000 ( 31.200.000 ) 95.000.000 Rp. 378.100.000 19.400.000 21.200.000 49.500.000 39.800.000 19.100.000 134.000.000 ( 51.150.000 ) 130.200.000 ( 40.000.000 ) 125.000.000 Rp. 447.050.000 31/12/2008 31/12/2009

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 113.100.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 121.100.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya! 3. Perusahaan PT. Indriyani mempunyai laporan keuangan sebagai berikut PT.INDRIYANI Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2004 31 Des 2005 Keterangan 31/12/2004 31/12/2005
Halaman 25

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Modal saham Laba ditahan Total Hutang dan Modal 3.010.000 5.820.000 14.800.000 13.350.000 8.850.000 Rp. 45.850.000 4.840.000 5.670.000 18.300.000 13.250.000 9.820.000 Rp. 51.880.000 1.600.000 3.050.000 2.750.000 3.600.000 12.050.000 ( 2.000.000 ) 16.600.000 ( 3.850.000 ) 12.050.000 Rp. 45.850.000 1.350.000 2.680.000 3.820.000 5.500.000 15.990.000 ( 4.390.000 ) 19.810.000 ( 5.110.000 ) 12.260.000 Rp. 51.880.000

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 5.360.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 6.310.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!

4. Perusahaan PT. Anjani mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. ANJANI Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2007 31 Des 2008 Keterangan
Litbang Manajemen Keuangan 2

31/12/2004

31/12/2005

Halaman 26

Laboratorium Manajemen Menengah


Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Modal saham Laba ditahan Total Hutang dan Modal 285.000.000 385.000.000 1.435.000.000 1.305.000.000 785.000.000 Rp. . 4.195.000.000 354.000.000 334.000.000 1.539.000.000 1.309.000.000 949.000.000 Rp. 4.485.000.000 159.000.000 285.000.000 315.000.000 401.000.000 1.235.000.000 ( 335.000.000 ) 1.535.000.000 ( 435.000.000 ) 1.035.000.000 Rp. 4.195.000.000 140.000.000 239.000.000 364.000.000 453.000.000 1.539.000.000 ( 539.000.000 ) 1.789.000.000 ( 539.000.000 ) 1.039.000.000 Rp. 4.485.000.000

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 375.000.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 539.000.000. buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!

5. PT. Azifah memiliki data laporan keuangan sebagai berikut : PT. AZIFAH Laporan Perubahan Neraca Des 2007 Des 2008 Keterangan Des 2007

Des 2008
Halaman 27

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Aktiva Lancar Kas Efek Piutang dagang Persediaan Sewa dibayar dimuka Mesin Akumulasi Depresiasi Bangunan Akumulasi Depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang Wesel Obligasi Hipotik Modal saham Laba ditahan Total Hutang dan Modal Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 15.000.000 32.500.000 14.750.000 20.500.000 26.800.000 78.000.000 ( 27.500.000) 95.000.000 (21.500.000) 103.000.000 336.550.000 Rp 25.000.000 Rp 27.800.000 Rp 24.750.000 Rp 25.500.000 Rp 19.000.000 Rp 93.000.000 Rp (34.500.000) Rp 102.000.000 Rp (29.500.000) Rp 112.000.000 Rp 365.050.000 Rp 40.000.000 Rp 17.200.000 Rp 98.000.000 Rp 30.500.000 Rp 100.000.000 Rp 79.350.000 Rp 365.050.000

Rp 34.000.000 Rp 22.700.000 Rp 102.000.000 Rp 25.500.000 Rp 80.700.000 Rp 71.650.000 Rp 336.550.000

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 92.450.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp100.150.000. Buatlah Laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!

6. PT. Claudia mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. CLAUDIA Laporan Perubahan Neraca Juli 2009 Juli 2010 Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dan Modal Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Modal saham
Litbang Manajemen Keuangan 2

Keterangan

Juli 2009 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 23.000.000 22.000.000 25.000.000 32.200.000 108.000.000 (28.000.000) 128.000.000 (28.000.000) 158.000.000 440.200.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Juli 2010 16.000.000 19.500.000 30.500.000 39.100.000 122.000.000 (32.000.000) 132.000.000 (32.000.000) 160.000.000 455.100.000

Rp 32.500.000 Rp 48.000.000 Rp 138.000.000 Rp 147.000.000

Rp 45.100.000 Rp 38.000.000 Rp 141.000.000 Rp 139.000.000

Halaman 28

Laboratorium Manajemen Menengah


Laba ditahan Total hutang dan modal Rp 74.700.000 Rp 440.200.000 Rp 92.000.000 Rp 455.100.000

Andri sebagai manajer keuangan memutuskan untuk membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar Rp 43.700.000. Adapun EBT yang didapat sebesar Rp 122.000.000. Jika diketahui pajaknya sebesar 50%, buatlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja dan analisisnya !!

7. Perusahaan PT. UNYIL mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. UNYIL Laporan Perubahan Neraca 31/12/2007 31/12/2008 Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total Aktiva Hutang dagang Hutang dagang Hutang wesel Obligasi Modal saham Laba ditahan Total hutang dan modal Keterangan 31/12/2007 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 18.100.000 31.900.000 24.200.000 27.100.000 116.100.000 (25.400.000) 155.600.000 (39.900.000) 125.400.000 433.100.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31/12/2008 15.900.000 28.400.000 40.400.000 56.400.000 157.500.000 ( 43.400.000) 184.600.000 (50.400.000) 126.900.000 516.300.000

Rp 31.400.000 Rp 55.200.000 Rp 135.100.000 Rp 127.100.000 Rp 84.300.000 Rp 433.100.000

Rp 52.100.000 Rp 57.900.000 Rp 178.700.000 Rp 130.900.000 Rp 96.700.000 Rp 516.300.000

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 62.750.000. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp 75.150.000. Buatlah Laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!

8. PT. EVELYN mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut PT. EVELYN Laporan Perubahan Neraca 2004 2005
Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 29

Laboratorium Manajemen Menengah


Aktiva Kas Efek Piutang dagang Persediaan Sewa dibayar dimuka Mesin Akumulasi depresiasi Bangunan Akumulasi depresiasi Tanah Total aktiva Hutang dan modal Hutang dagang Hutang wesel Hipotik Obligasi Modal saham Laba ditahan Total hutang dan modal Keterangan 2004 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.870.000 4.120.300 3.500.000 3.900.300 2.860.000 11.020.000 (5.000.000) 13.720.000 (6.063.000) 9.750.000 39.677.600 2005 Rp 2.870.300 Rp 2.650.000 Rp 4.520.300 Rp 5.600.000 Rp 2.570.300 Rp 14.250.300 Rp (4.750.300) Rp 13.870.300 Rp (5.860.300) Rp 13.250.000 Rp 48.970.900 Rp 7.250.300 Rp 3.490.000 Rp 13.470.000 Rp 4.650.300 Rp 10.560.000 Rp 9.550.300 Rp 48.970.900

Rp 3.150.000 Rp 3.907.300 Rp 13.930.300 Rp 2.990.000 Rp 6.950.000 Rp 8.750.000 Rp 39.677.600

Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 15.650.000 diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar RP 16.450.300. Buatlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 30

Laboratorium Manajemen Menengah


BAB IV ANALISIS FINANCIAL LEVERAGE

4.1.Pengertian Financial Leverage Suatu perusahaan dikatakan menggunakan Financial Leverage jika ia menggunakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya hutang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning Before Interest and Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share). Financial Leverage digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan. Pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah untuk mengetahui kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan perusahaan. Semakin besar perubahan EBIT perusahaan, maka akan berpengaruh pada fluktuasi EPS. Maka perusahaan menganalisa berbagai alternative yang dapat dilaksanakan untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan Saham biasa adalah saham yang pembayarannya tidak pasti, dimana jumlah dan devidennya tidak tetap, dan pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS. Saham preferen adalah saham yang pembayarannya dilakukan terlebih dahulu dalam pembagian deviden, jumlahnya tetap dan telah dinyatakan sebelumnya. Namun pemilik saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS. Untuk dapat menentukan income effect dari berbagai pertimbangan (alternative) perlu diketahui tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besar. Tingkat EBIT yang menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan (financial mix) dinamakan Indifference Point atau Break Event Point dalam financial leverage.

4.2.Indifference Point antara hutang dengan saham biasa Untuk dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang mempunyai income effect yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT, maka kita harus menetukan indifference point terlebih dahulu. Analisa indifference point ini sering pula disebut dengan analisa EBIT EPS.
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 31

Laboratorium Manajemen Menengah

Saham Biasa versus Obligasi : x(1-t) S1 Keterangan : X C T S1 S2 = EBIT pada indifference point = jumlah bunga obligasi = tingkat pajak perseroan = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika hanya menjual saham biasa = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika menjual saham biasa dan obligasi secara bersama-sama Apabila perusahaan sebelumnya sudah mempunyai obligasi dan akan mengeluarkan obligasi baru, maka rumus perhitungan indifference point diatas diadakan penyesuaian menjadi : (x-c1) (1-t) S1 Keterangan : X C1 C2 S1 S2 = EBIT pada tingkat indifference point = jumlah bunga dlm rupiah yg dibayarkan dari jumlah pinjaman yg telah ada maupunyang baru = jumlah bunga dalam rupiah yang dibayarkan baik untuk telah ada maupun yang baru = jumlah lembar saham biasa yang bereda kalau tambahan dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika tambahan dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan obligasi baru bersama-sama dengan pengeluaran saham baru. pinjaman yang = (x-c2) (1-t) S2 = (xc)(1t) S2

4.3.Indifference Point antara saham preferen dengan saham biasa Dalam perhitungan saham preferen perlu diadakannya penyesuaian atau adjustment. Penyesuaian perlu diadakan karena bunga utang merupakan tax deductible expense yang berarti mengurangi pendapatan yang dikenakan pajak (taxable income). Sedangkan deviden saham preferen bukan merupakan tax deductible expense. Dalam
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 32

Laboratorium Manajemen Menengah


perhitungannya bunga dikurangi dari EBIT, sedangkan deviden saham preferen diambil dari EAT, deviden saham biasa tingkat bunga dihitung atas dasar sebelum pajak (before tax basis). Sedangkan deviden saham preferen atas dasar sesudah pajak (after tax basis).

Contoh soal 1. Perusahaan Abhie memiliki 10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.000 / lembar dan 2% obligasi sebesar Rp 6.000.000. Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 8.000.000. adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut : a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.000 / lembar b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20% c. 30% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.000 / lembar dan 70 % dari obligasi dengan bunga 20% Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 5.000.000 dan 50%. Penyelesaian : Jumlah lembar saham biasa baru : Alternatif A Alternatif B Alternatif C = 10.000 lbr + (Rp 8.000.000 : Rp 2.000/lbr) = 10.000 lbr + 4.000 lbr = 10.000 lbr + 0 = 14.000 lbr = 10.000 lbr

= 10.000 lbr + (30%*(Rp 8.000.000 : Rp 2.000/lbr))= 11.200 lbr

Nilai bunga obligasi baru : Alternatif A = (2% * Rp 6.000.000) + 0 = Rp 120.000 Alternatif B = (2% * Rp 6.000.000) + (20% * Rp 10.000.000) = Rp 1.720.000 Alternatif C = (2% * Rp 6.000.000) + (70% * (20% * Rp 10.000.000) = Rp 1.240.000 Keterangan Alternatif A Saham Biasa 100% EBIT Rp 5,000,000 Alternatif B Obligasi 100% Rp 5,000,000 Alternatif C Obligasi Saham Biasa Rp 5,000,000
Halaman 33

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Bunga Obligasi EBT Pajak Penghasilan EAT EPS = EAT / jmlh lmbr saham biasa Rp 174.29 Rp 164.00 Rp 167.86 Rp Rp Rp Rp 120,000 4,880,000 2,440,000 2,440,000 Rp Rp Rp Rp 1,720,000 3,280,000 1,640,000 1,640,000 Rp Rp Rp Rp 1,240,000 3,760,000 1,880,000 1,880,000

Dari table diatas maka pada tingkat EBIT Rp 5.000.000 alternatif yang mempunyai efek pendapatan terbesar terhadap EPS adalah Alternatif A dimana EPS-nya sebesar Rp 174,29 Maka Indifference Point-nya adalah (dari alternative A dan B) : (x-c1) (1-t) S1 (x- 120.000) ( 1- 0,5) 14.000 0,5x 60.000 14.000 2.000x x x Pembuktian : Keterangan Alternatif A Saham Biasa 100% EBIT Bunga Obligasi EBT Pajak Penghasilan EAT EPS = EAT / jumlah lembar saham biasa Rp 200.00 Rp 200.00 Rp 200.00
Halaman 34

= = =

(x-c2) (1-t) S2 (x-1.720.000)(1-0,5) 10.000 0,5x 860.000 10.000

5.000x 600.000.000 = 7.000x 12.040.000.000 = 11.440.000.000 = 11.440.000.000 / 2.000 = Rp 5.720.000 -------------> EBIT pada Indifference Point Alternatif B Obligasi 100% Rp Rp Rp Rp Rp 5,720,000 1,720,000 4,000,000 2,000,000 2,000,000 Alternatif C Obligasi Saham Biasa Rp Rp Rp Rp Rp 5,720,000 120,000 5,600,000 2,800,000 2,800,000 Rp Rp Rp Rp Rp 5,720,000 1,240,000 4,480,000 2,240,000 2,240,000

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


SOFTWARE YUUKKK GUYSS.. Masuk ke software MK 2 ( Enter ) Pilih : E. Analisa Financial Laverage

Jumlah Lembar saham Harga Saham lama Jumlah Obligasi lama Bunga Obligasi lama ( % ) Dana Yang Dibutuhkan Alternative I ( Obligasi 100% ) Bunga Obligasi Baru (%) Alternative II ( Saham 100% ) Harga Saham baru Alternative III ( Kombinasi ) Proporsi Obligasi Baru (%) Bunga Obligasi Baru (%) Proporsi Saham Baru (%) Harga Saham Baru EBIT Prosentase pajak perusahaan (%)

: Enter : Enter : Enter : Enter : Enter

: Enter

: Enter

: Enter : Enter : Enter : Enter : Enter : .. Enter

( Muncul Indifference Point antara Hutang dan Saham Biasa : .. Enter ) ( Muncul EBIT pada IP ( I/II ) : Enter )

CATATAN : Pembuktian menghitung sendiri yooooooo ^_^!!!!!!

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 35

Laboratorium Manajemen Menengah


4.4 SOAL SOAL PRAKTIKUM 1. Perusahaan INDRA memiliki 4.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.4000/lembar dan 5% obligasi sebesar Rp. 10,000,000 . Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Di perlukan dana sebesar Rp. 16,000,000 . Adapun tambahan dana tersebut dapat di peroleh dengan tiga cara sebagai berikut : a. Seluruhnya di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.4000/lembar b. Seluruhnya di peroleh dari obligasi dengan bunga 10% c. 70% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nomina Rp.4000/lembar dan 30% dari obligasi dengan bunga 10% EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp.8,000,000 dan 50%. 2. Perusahaan GAMMA memiliki 3.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.2.500/lembar dan 3% obligasi sebesar Rp. 6.500,000 . Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Di perlukan dana sebesar Rp. 3.500,000 . Adapun tambahan dana tersebut dapat di peroleh dengan tiga cara sebagai berikut : a. Seluruhnya di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.2.500/lembar b. Seluruhnya di peroleh dari obligasi dengan bunga 20% c. 50% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nomina Rp.2.500/lembar dan 50% dari obligasi dengan bunga 20% EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp.4,000,000 dan 50%. 3. Perusahaan SATRYA memiliki 4.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.3000/lembar dan 5% obligasi sebesar Rp. 9,000,000 . Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Di perlukan dana sebesar Rp. 12,000,000 . Adapun tambahan dana tersebut dapat di peroleh dengan tiga cara sebagai berikut : a. Seluruhnya di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.3000/lembar b. Seluruhnya di peroleh dari obligasi dengan bunga 30% c. 20% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nomina Rp.3000/lembar dan 80% dari obligasi dengan bunga 30% EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp.11,000,000 dan 50%. 4. Perusahaan METTA memiliki 10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.6000/lembar dan 5% obligasi sebesar Rp. 8,000,000 . Perusahaan merencanakan
Halaman 36

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


untuk mengadakan perluasan usaha. Di perlukan dana sebesar Rp. 18,000,000 . Adapun tambahan dana tersebut dapat di peroleh dengan tiga cara sebagai berikut : d. Seluruhnya di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.6000/lembar e. Seluruhnya di peroleh dari obligasi dengan bunga 20% f. 40% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nomina Rp.6000/lembar dan 60% dari obligasi dengan bunga 20% EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp.14,000,000 dan 50%. 5. Perusahaan GITA memiliki 9.800 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 2500 / lembar dan 3% obligasi sebesar Rp 14.000.000. Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 16.500.000. adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut : a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.500 / lembar b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20% c. 52% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.500 / lembar dan 48 % dari obligasi dengan bunga 20% Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 5.000.000 dan 50%. 6. Perusahaan RIRIN memiliki 8.800 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 3.150 / lembar dan 4% obligasi sebesar Rp 13.750.000. Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 15.750.000. adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut : a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 3.150 / lembar b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 12% c. 43% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 3.150 / lembar dan 57 % dari obligasi dengan bunga 10% Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 7.500.000 dan 30%. 7. Perusahaan AGENG memiliki 13.950 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 5.000/ lembar dan 6% obligasi sebesar Rp 21.950.000. Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp
Halaman 37

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


17.870.000. adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut : a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 5.000 / lembar b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 18% c. 50% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 5.000 / lembar dan 50 % dari obligasi dengan bunga 18% Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 9.500.000 dan 40%. 8. Perusahaan TOELOS memiliki 9.500 saham biasa dengan nilai nominal Rp 6.650/ lembar dan 6% obligasi sebesar Rp 16.000.000. Perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 31.587.500 adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut : a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 6.650/ lembar b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 19% c. 42% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 6.650 / lembar dan sisanya dari obligasi dengan bunga 19% Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 19.000.000 dan 52%.

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 38

Laboratorium Manajemen Menengah


BAB V INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP 5.1. Pendahuluan Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan dalam suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang, proses pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penggaran modal. Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas bebas memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruh arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat diterima? Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan. Secara khusus investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat perusahaan pada tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan penganggaran modal dilakukan tidak teliti maka akan cenderung menimbulkan biaya yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai waktu uang, hanya satu metode saja yang tidak digunakan di dunia nyata, Dalam hal ini perusahaan lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar. 5.2. BEBERAPA PENGERTIAN 1. Operating Expenditure Pengeluaran dana, dimana jangka waktu kembalinya kurang dari 1 tahun. 2. Capital Expenditure Pengeluaran dan, dimana jangka waktu kembalinya melibihi 1 tahun. 3. Capital Budgeting Proses evaluasi dan seleksi investasi jangka panjang dengan memperhatikan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Halaman 39

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


5.3. Tahap-tahap dalam capital budgeting : Menyusun daftar usulan investasi Menilai dan menyeleksi investasi-investasi yang diusulkan berdasarkan kriteria seleksi yang telah ditentukan. Memilih investasi diantara alternatif-alternatif yang diusulkan.

5.4. Manfaat Capital Budgeting : Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari 1 tahun. Agar tidak terjadi over investment atau under investment. Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making. 5.5. Metode-metode untuk menseleksi usulan investasi : Payback Periode : Lamanya waktu yang diperlukan agar dapat menutup kembali seluruh pengeluaran investasi dengan menngunakan arus kas. Net Present Value : Selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar Profitability Index : Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar. Internal Rate Of Return (IRR) : Tingkat discount rate yang menjadi nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar. Accounting Rate Of Return (ARR): Membagi antara earning after tax dengan total investasi yan dikeluarkan.

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 40

Laboratorium Manajemen Menengah


5.6. Rumus-rumus yang dipakai 1. Depresiasi 2. Cash Inflow (Proceed) 3. Discount Factor (DF) 4. Payback Periode Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun sama Payback periode = Jumlah Investasi * 1 tahun Proceed => Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak => Jika payback period < umur ekonomis, Investasi diterim *Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda, maka rumusnya : HP NS Investasi Proceed th 1 Sisa Investasi Proceed th 2 Sisa Investasi selanjutnya, lalu : Sisa Investasi Proceed Th.Selanjutnya 5. Net Present Value (NPV) = PV.Proceed-PV.Outlays PV.Proceed PV.Outlays = Proceed * DF = Harga perolehan / harga beli X 12 bulan = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx = HP - NS UE = EAT + Depresiasi = [ 1 ] + [ 2 ] + +[ n ] (1+r)1 (1+r)2 (1+r)n

Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun

Jika NPV (+), Investasi diterima Jika NPV (- ), Investasi ditolak 6. Profitability Index = PV.Proceed PV.Outlays => Jika PI > 1, Investasi diterima => Jika PI < 1, Investasi ditolak
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 41

Laboratorium Manajemen Menengah


7. Accounting Rate Of Return = Jumlah EAT * 100%

Investasi => Jika ARR > 100%, Investasi diterima => Jika ARR < 100%, Investasi ditolak 8. Internal Rtae Of Return = P1 C1 [ P2 P1 ] C1 C2 P1 P2 = Tingkat bunga ke-1 = Tingkat bunga ke-2 ; ; C1 C2 = NPV ke-1 = NPV ke-2

Jika IRR > Tingkat bunga, Investasi diterima Jika IRR < Tingkat bunga, Investasi ditolak CONTOH SOAL 1. Perusahaan Henry akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah mesin seharga Rp 10.000.000,Bangunan tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Perusahaan juga membayar bunga 10% dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 : Rp 3.000.000 Tahun 2 : Rp 3.500.000 Tahun 3 : Rp 3.500.000 Tahun 4 : Rp 4.000.000 Tahun 5 : Rp 5.000.000 Petanyaan: berapakah payback periode,PI,ARR dan NPV nya? Jawab : Depresiasi = 10.000.000 5 = 2.000.000
Tahun 1 2 3 4 EAT 3.000.000 3.500.000 3.500.000 4.000.000 Depresiasi 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 Proceed 5.000.000 5.500.000 5.500.000 6.000.000 7.000.000 DF 0,909 0,826 0,751 0,683 0,620 PV.Proceed 4.545.000 4.543.000 4.130.500 Halaman 42 4.340.000 4.098.000

Litbang Manajemen Keuangan 2 5 5.000.000 19.000.000

21.656.500

Laboratorium Manajemen Menengah


Payback Perode : HP Preceed 1 Sisa 5.000.000 5.500.000 0,90 x 30 hari 27 hari PI = PV.Proceed PV.Outlays = 21.656.500 10.000.000 = 2,16 > 1 (Diterima) ARR = Jumlah EAT x 100% PV.Outlays = 19.000.000 x 100% 10.000.000 = 190% > 100% (Diterima) NPV = PV.Proceed PV.Outlays = 21.656.500 10.000.00 = 11.656.500 Jadi NPV bersifat positive maka investasi diterima perusahaan = 27 hari Jadi lamanya pengembalian modal yang diterima oleh investor yaitu 1 tahun 10 bulan = 10.000.000 = 5.000.000 = 5.000.000 x 12 = 10,90

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 43

Laboratorium Manajemen Menengah


LETS GO TO SOFTWARE KAWAND..

Masuk ke software DASAR MANAJEMEN KEUANGAN . Enter Pilih Pilih : : E. Investasi Efek Dan Investasi Dalam Aktiva Tetap

1. Masukan Data Nilai Investasi Umur Ekonomis Nilai Residu Tingkat Bunga Nilai Proceed Diketahui Proceed Tahun ke I Proceed Tahun ke II Proceed Tahun ke III Proceed Tahun ke IV Proceed Tahun ke V : . Enter : . Enter : .. Enter : .. Enter : .. Enter : Enter : . Enter : . Enter : . Enter : . Enter

( tergantung dari tahun yang diminta yaahhh. ) 2. Payback Periode Enter 3. Net Present Value . Enter ( jangan lupa dilihat PI nya yyyoooo. ) 4. Metode Accounting Rate Of Return . Enter

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 44

Laboratorium Manajemen Menengah


5.7. SOAL PRAKTIKUM 1. PT. SANJANI akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp. 80.000.000. gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp. 25.000.000. perusahaan juga membayar bunga 20% dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 : Rp. 2.500.000 Tahun 2 : Rp. 3.500.000 Tahun 3 : Rp. 4.500.000 Tahun 4 : Rp. 5.000.000 Tentukan Payback Periode,PI,ARR,dan NPV? 2. PT. NURY akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah mesin sehargaa Rp. 30.000.000. mesin tersebut mempun yai umur ekonomis 5 tahun. perusahaan juga membayar bunga 20% dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 : Rp. 3.000.000 Tahun 2 : Rp. 4.000.000 Tahun 3 : Rp. 5.500.000 Tahun 4 : Rp. 6.000.000 Tahun 5 : Rp. 7.000.000 Tentukan Payback Periode,PI,ARR,dan NPV? 3. PT. TINA akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah Hotel sehargaa Rp. 150.000.000. hotel tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp.15.000.000. perusahaan juga membayar bunga 10% dan tingkat pajak 30% dengan EBT sebagai berikut : Tahun 1 : Rp. 3.500.000 Tahun 2 : Rp. 3.700.000 Tahun 3 : Rp.4.500.000 Tahun 4 : Rp. 5.500.000 Tahun 5 : Rp. 6.000.000 Tentukan Payback Periode,PI,ARR,dan NPV?

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 45

Laboratorium Manajemen Menengah


4. PT. TONO JAYA akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah mesin sehargaa Rp. 20.000.000. mesin tersebut mempun yai umur ekonomis 4 tahun. perusahaan juga membayar bunga 10% dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 : Rp. 3.000.000 Tahun 2 : Rp. 4.000.000 Tahun 3 : Rp. 5.00.000 Tahun 4 : Rp. 6.000.000 Tentukan Payback Periode,PI,ARR,dan NPV? 5. Perusahaan YACOB akan melakukan investasi melalui pembelian truk seharga Rp.29.000.00, Truk tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Perusahaan juga membayar bunga 15% dengan tingkat pajak 10%. Adapun pendapatan sebelum bunga dan pajak sebagai berikut : Tahun 1 : 4.500.000 Tahun 2 : 5.500.000 Tahun 3 : 6.500.000 Tahun 4 : 7.500.000 Tahun 5 : 8.500.000 Berapakah Payback Periode,PI,ARR dan NPV Perusahaan tersebut ? 6. Perusahaan SEVEN ICON akan melakukan investasi dikantornya melalui pembelian sebuah mesin seharga Rp 50.000.000, mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5tahun dengan nilai residu Rp 4.000.000. Perusahaan juga membayar bunga 10% dan tingkat pajak 30% dengan EBT sebagai berikut : Tahun 1 : 5.000.000 Tahun 2 : 5.500.000 Tahun 3 : 6.200.000 Tahun 4 : 6.900.000 Tahun 5 7.400.000 Berapa tahun perusahaan dapat menerima modalnya kembali, dan hitung pula PI,ARR dan NPV?
Halaman 46

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


7. Perusahaan CHERRYBELL akan melakukan investasi melalui pembelian gudang seharga Rp 30.000.000, gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun. Perusahaan juga membayar bunga sebesar 20% dengan tingkat pajak 20%. Dengan EBT sebagai berikut : Tahun 1 : 3.400.000 Tahun 2 : 3.650.000 Tahun 3 : 4.000.000 Tahun 4 : 4.600.000 Berapakah payback period, PI, ARR, dan NPV perusahaan tersebut ?? 8. Perusahaan AYU akan melakukan investasi di kantornya melalui pembelian sebuah mesin seharga Rp.75,000,000 , mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp.20,000,000 . Perusahaan juga membayar bunga 20% dengan pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 : 1.750.000 : 2.250.000 : 2.550.000 : 2.750.000 : 3.250.000

Tentukan Pay Back Period, PI, ARR, NPVnya ?

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 47

Laboratorium Manajemen Menengah


BAB VI LEASING (SEWA GUNA USAHA) 6.1. PENGERTIAN LEASING Kegiatan Sewa Guna Usaha atau yang lebih dikenal Leasing adalah suatu penetapan yang memberikan kepada suatu perusahaan untuk menggunakan dan mengendalikan aktiva-aktiva tanpa menerima hak atas aktiva-aktiva tersebut. Aktiva tersebut merupakan barang modal. Leasing juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi. Pengertian leasing juga secara umum dapat didefinisikan sebagai perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. 6.2. JENIS-JENIS LEASING 1. Operating Lease Suatu operasi lease tidak menyatakan adanya kewajiban jangka panjang baik bagi lessor maupun lessee dan biasanya boleh dibatalkan oleh pemilik atau pengguna aktiva setelah pemberitahuan ketetapan umum (memiliki hak opsi) 2. Service Lease Lease jenis ini, lessor menyediakan baik pembiayaan maupun service atas aktivaaktiva selama periode lease. 3. Financial Lease Merupakan suatu lease jangka panjang atas aktiva-aktiva tetap yang tidak boleh dibatalkan oleh kedua belah pihak. Sebagai sumber dana, financial lease pada dasarnya adalah suatu jenis yang sama dari alternative pembelanjaan utang jangka panjang. Financial Lease terbagi 2 yaitu : Direct Finance Lease : Jika pihak lease pada waktu sebelumnya belum memiliki barang modal yang dijadikan obyek leasing tersebut. Sale and Lease Back : Pihak lease yang sebelumnya telah memiliki barang modal tertentu, menjual barang tersebut kepada lessor.
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 48

Laboratorium Manajemen Menengah

6.3. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT 1. Lessor (pemilik aktiva) Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang modal. 2. Lessee (pemakai aktiva) Nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan. 3. Supplier Pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasingkan sesuai perjanjian antara lessor dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor 4. Asuransi Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee 6.4. SUMBER DANA LEASING 1. Modal disetor 2. Laba Ditahan 3. Depresiasi 4. Lembaga Keuangan dan Perusahaan Leasing khusus menyediakan dana untuk leasing. 6.5. MANFAAT LEASING 1. Menghemat modal 2. Sangat luwes 3. Sebagai sumber dana 4. Menguntungkan cash-flow 5. Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi 6. Sarana kredit jangka menengah dan panjang 7. Dokumentasi sederhana

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 49

Laboratorium Manajemen Menengah


6.6. KEPUTUSAN MEMBELI ATAU LEASING Dari sudut pandang lessee, keputusan untuk membeli dengan dana dari hutang atau leasing suatu aktiva diambil setelah melakukan analisa sebagai berikut :

Hitung NPV

NPV > 0

NPV < 0

Hitung NAL

Hitung NAL

NAL > 0

NAL < 0

NAL > 0

NAL < 0

LEASE

BELI

NPV + NAL > 0

NPV + NAL < 0

TOLAK

LEASE

TOLAK

Keterangan : LANGKAH 1 Menghitung NPV (Net Present Value) aktiva. NPV dihitung dengan mempresent-valuekan seluruh arus kas masuk kemudian diselisihkan dengan present value arus kas keluar. Pada perhitungan NPV, kita gunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto.
n

CIFt

- COF

NPV

t=1

(1+k)t

Dimana : CIFt k

= Cash Inflow pada waktu t yang dihasilkan proyek = Biaya Modal


Halaman 50

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


COF n LANGKAH 2 Menghitung NAL (Net Advantage to Leasing). NAL adalah penghematan biaya yang timbul karena kita memilih alternative leasing daripada membeli active tersebut. = Initial Cash Outflow (diasumsikan terjadi sekarang) = Usia proyek

Ot (1-T) Rt (1-T) T.Dt

Vn(1-T)

_ COF

NPV

t=1

( 1 + rb ) t

( 1 + rb ) n

Dimana : Ot = Operating Cash Outflow pada waktu t yang terjadi hanya jika aktiva dibeli akan dibayar oleh lessor. Rt T Dt Vn COF Rb = Leasing payment tahunan pada waktu t = Tingkat pajak pada penghasilan perusahaan = Biaya depresiasi aktiva pada waktu t = Nilai sisa setelah pajak (Salvage Value After Tax) pada waktu n = Harga pembelian aktiva, yang tidak dibayar lessee jika ia mengeluarkan leasing = Biaya hutang setelah pajak (tidak leasing). Biasanya terdiri dari Biaya Perawatan dan Asuransi yang pada kontrak lease

Rb = kd ( 1 - T )

kd = biaya hutang sebelum pajak LANGKAH 3 Membuat keputusan. Dimana : Jika NPV > 0 dan NAL > 0, maka Aktiva dapat diperoleh melalui LEASING. Jika NPV > 0, namun NAL < 0, maka Aktiva dapat diperoleh dengan cara MEMBELI. Jika NPV < 0 dan NAL > 0, jangan dulu menolak aktiva tersebut sebab akan timbul : NPV + NAL > 0 , maka Aktiva dapat diterima tapi harus diperoleh dengan cara LEASING
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 51

Laboratorium Manajemen Menengah


NPV + NAL < 0 , maka Aktiva atau proyek harus DITOLAK. Jika NPV < 0 dan NAL < 0, maka Aktiva atau proyek tersebut DITOLAK. Contoh Soal : Jika sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh PT. DANGO untuk pelebaran proyeknya berharga Rp. 40.000.000. Bangunan tersebut didepresiasikan 4 tahun untuk pembayaran pajaknya tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli aktiva atau dengan leasing. Jika nilai sisa sebelum pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 5.000.000, bangunan tersebut diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp. 7.000.000 per tahun. Biaya pemeliharaan bangunan tersebut Rp. 2.000.000 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp. 3.500.000 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 9%. Tentukan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan 7%? Jawaban : LANGKAH 1 7jt NPV = (1+0,07)1 (1+0,07)2 (1+0,07)3 (1+0,07)4 = 6.542.056,075 + 6.114.071,098 + 5.714.085,138 + 5.340.266,484 40.000.000 = 23.710.478,795 40.000.000 = - 16.289.521,205 LANGKAH 2 Ot (1-T) Rt (1-T) Dt . T Vn Rb = 2.000.000 (1-0,5) = 3.500.000 (1-0,5) = 10.000.000 . 0,5 = 5.000.000 (1-0,5) = 0,09 (1-0,5) = 1.000.000 = 1.750.000 = 5.000.000 = 2.500.000 = 0,045 + 7jt + 7jt + 7jt _ 40.000.000

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 52

Laboratorium Manajemen Menengah


Tahun ke 1 2 3 4 Ot ( 1 T ) 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 - Rt ( 1 T ) - 1.750.000 - 1.750.000 - 1.750.000 - 1.750.000 - Dt * T - 5.000.000 - 5.000.000 - 5.000.000 - 5.000.000 Jumlah - 5.750.000 - 5.750.000 - 5.750.000 - 5.750.000

-5.750.000 + -5.750.000 + -5.750.000 + -5.750.000 _ 2.500.000 + 40 jt NAL = (1+0,045)1 + 40.000.000 = - 22.724.676,12 + 40.000.000 = 17.725.323,88 Karena NPV < 0, NAL > 0 NPV + NAL = -16.289.521,205 + 17.725.323,88 = 985.802,62 Kesimpulan : Karena NPV < 0 dan NAL > 0 dengan NPV + NAL > 0 maka Proyek mesin dapat diterima dan mesin diperoleh dengan cara leasing. (1+0,045)2 (1+0,045)3 (1+0,045)4 (1+0,045)4 = - 5.502.392,34 5.265.447,22 5.033.705,47 4.821.727,73 2.096.403,36

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 53

Laboratorium Manajemen Menengah


6.7. SOAL PRAKTIKUM 1. Perusahaan SATRYA yang bergerak dalam bidang industri Keramik dan Guci merencanakan untuk membeli sebuah mesin baru seharga Rp. 20.000.000. untuk pembayaran pajaknya, mesin didepresiasikan selama 4 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Namun, diperkirakan pada akhir tahun ke-4 mesin dapat dijual dengan harga Rp. 4.000.000. mesin diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak (EAT + depresiasi) sebesar Rp. 3.000.000. Biaya operasi mesin (dibayar oleh lessor jika kita leasing) diperkirakan Rp. 1.000.000. Lease Payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar Rp. 7.000.000 per tahun. Jika meminjam Rp. 20.000.000 ke Bank, akan dikenai bunga 10% per tahun. Pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dengan biaya modal perusahaan adalah 5%. Tentukan apakah proyek pengadaan mesin tersebut dapat diterima? Jika YA, dengan cara leasing atau membeli? 2. Perusahaan ABADI JAYA yang bergerak dalam bidang industri Tas merencanakan untuk membeli sebuah mesin baru seharga Rp. 100.000.000. untuk pembayaran pajaknya, mesin didepresiasikan selama 4 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Namun, diperkirakan pada akhir tahun ke-4 mesin dapat dijual dengan harga Rp. 5.000.000 mesin diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak (EAT + depresiasi) sebesar Rp. 8.000.000. Biaya operasi mesin (dibayar oleh lessor jika kita leasing) diperkirakan Rp. 2.000.000. Lease Payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar Rp. 6.000.000 per tahun. Jika meminjam Rp. 100.000.000 ke Bank, akan dikenai bunga 5% per tahun. Pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dengan biaya modal perusahaan adalah 10%. Tentukan apakah proyek pengadaan mesin tersebut dapat diterima? Jika YA, dengan cara leasing atau membeli? 3. Perusahaan CANTIKA yang bergerak dalam bidang industri Kain Batik merencanakan untuk membeli sebuah mesin baru seharga Rp. 80.000.000. untuk pembayaran pajaknya, mesin didepresiasikan selama 4 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Namun, diperkirakan pada akhir tahun ke-4 mesin dapat dijual dengan harga Rp. 5.000.000. mesin diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak (EAT + depresiasi) sebesar Rp. 8.000.000. Biaya operasi mesin (dibayar oleh lessor jika kita leasing) diperkirakan Rp. 3.000.000. Lease Payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar Rp. 10.000.000 per tahun. Jika meminjam Rp.
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 54

Laboratorium Manajemen Menengah


80.000.000 ke Bank, akan dikenai bunga 30% per tahun. Pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dengan biaya modal perusahaan adalah 25%. Tentukan apakah proyek pengadaan mesin tersebut dapat diterima? Jika YA, dengan cara leasing atau membeli? 4. Perusahaan KENCANA yang bergerak dalam bidang industri Sepatu merencanakan untuk membeli sebuah mesin baru seharga Rp. 14.640.000. untuk pembayaran pajaknya, mesin didepresiasikan selama 4 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Namun, diperkirakan pada akhir tahun ke-4 mesin dapat dijual dengan harga Rp. 2.897.500. mesin diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak (EAT + depresiasi) sebesar Rp. 7.500.000. Biaya operasi mesin (dibayar oleh lessor jika kita leasing) diperkirakan Rp. 640.000. Lease Payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar Rp. 10.000.000 per tahun. Jika meminjam Rp. 14.640.000 ke Bank, akan dikenai bunga 50% per tahun. Pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dengan biaya modal perusahaan adalah 25%. Tentukan apakah proyek pengadaan mesin tersebut dapat diterima? Jika YA, dengan cara leasing atau membeli? 5. Perusahaan ORIGANA yang bergerak dalam bidang industri sepatu

mempertimbangkan untuk membeli sebuah mesin seharga Rp. 53.000.000. untuk pembayaran pajak, mesin didepresiasikan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Namun, diperkirakan pada akhir tahun ke-5 mesin dapat dijual dengan harga Rp. 3.800.000. mesin diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak (EAT + depresiasi) sebesar Rp. 6.800.000. Biaya operasi mesin (dibayar oleh lessor jika kita leasing) diperkirakan Rp. 1.800.000. Lease Payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar Rp. 4.800.000 per tahun. Jika meminjam Rp. 53.000.000 ke Bank, akan dikenai bunga 7% per tahun. Pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dengan biaya modal perusahaan adalah 6%. Tentukan apakah proyek pengadaan mesin tersebut diterima atau ditolak? Jika diterima, dengan cara leasing atau membeli? 6. Jika sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh PT. DAHSYAT MEN untuk pelebaran proyeknya berharga Rp. 23.000.000. Bangunan tersebut didepresiasikan 3 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai sisa sebelum
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 55

Laboratorium Manajemen Menengah


pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 2.300.000, bangunan tersebut diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp. 5.300.000 per tahun. Biaya pemeliharaan bangunan tersebut Rp. 800.000 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp. 8.300.000 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 12% Tentukan keputusan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan 5%? 7. Jika sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh PT. DORAEMON untuk pelebaran proyeknya berharga Rp. 27.000.000. Bangunan tersebut didepresiasikan 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai sisa sebelum pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 2.700.000, bangunan tersebut diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp. 6.700.000 per tahun. Biaya pemeliharaan bangunan tersebut Rp. 1.700.000 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp. 7.700.000 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 10% Tentukan keputusan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan 5%? 8. Jika sebuah bangunan yang ingin di beli oleh PT. TRIANI untuk pelebaran proyeknya berharga Rp. 24,000,000. Bangunan tersebut di depresiasikan 4 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai sisa sebelum pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 7,000,000 , bangunan tersebut di perkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp.6,000,000 per tahun. Biaya pemeliharaan bangunan tersebut Rp.4,000,000 per tahun yang di bayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp.10,000,000 per tahun (di tentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang di bayarkan perusahaan jika meminjam dari bank sebesar 10%. Tentukan keputusan apa yang harus di pilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan 4% ?

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 56

Laboratorium Manajemen Menengah


Bab VII ANALISIS FUNDAMENTAL 7.1. DEFINISI ANALISI FUNDAMENTAL Investasi saham merupakan salah satu bidang investasi yang tergolong beresiko tinggi, karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan dibidang politik, ekonomi dan moneter. Untuk itulah dalam melakukan investasi dalam bentuk saham, investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan emiten dengan tujuan untuk meminimalisasi kerugian yang dapat timbul dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan emiten yang bersangkutan. Ada dua analisis yang sering digunakan : 1. Analisis Fundamental 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan suatu tekhnik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator dari manajemen keuangan. Proses analisis keputusan investasi berdasarkan pendekatan analisis fundamental meliputi: a. Mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisis laporan keuangan emiten, termasuk analisis laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode yang akan datang, yaitu dengan membandingakan laporan keuangan emiten melalui perbandingan internal dan eksternal. b. Menetukan nilai intrinsik efek emiten melalui analisis sekuritas individu, dengan membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced (undervalue atau overvalue). Tujuan dari analisis fundamental menurut Tandelilin (2000 : 233) adalah untuk menentukan saham perusahaan manakah yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya (undervalued), sehingga layak dibeli serta saham manakah yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai intrinsiknya (overvalued), sehingga menguntungkan untuk dijual.
Halaman 57

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Pengambilan keputusan berdasarkan analisis fundamental adalah dengan menggunakan analisis top-down, yaitu dengan memperhatikan situasi dan kondisi seperti tampak dalam diagram di bawah ini :
Ekonomi Makro

Melihat kondisi ekonomi makro suatu negara, misalnya Kebijakan pemerintah, tingkat inflasi, dan sebagainya. Mengetahui industri manakah yang sedang populer dan berkembang. Melihat kondisi internal dari perusahaan yang akan dijadikan sarana investasi.

Industri

Perusahaan

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : 1. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. 2. Rasio Harga (Price Ratio ) atau Rasio Saham (Common stock Ratio) Mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham. 3. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 4. Rasio Daya Ungkit (Leverage Ratio) Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan dibiayai atau difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. 5. Rasio Efisiensi atau Rasio Aktivitas Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. 7.2. Tipe Pengambilan Keputusan Dalam Analisis Fundamental (Bagi Investor / Calon Investor) Keterangan Harga saham pasar < Nilai intrinsik Hasil Perbadingan Dihargai terlalu rendah Undervalue Penilaian Keputusan Dibeli (Buy) atau Ditahan (Hold)
Halaman 58

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


Harga saham pasar > Nilai intrinsik Harga saham pasar = Nilai intrinsik 7.3. Model Analisis Fundamental a. Model Nilai Buku ( Book Value Model ) Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya setelah dikurangi dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan outstanding shares of common stock yang merupakan hak para pemegang saham. Total Asset total liability preffered stock P = ---------------------------------------------------------------Number of shares of commond stocks outstanding P : Nilai intrinsik per lembar Saham Biasa Contoh Soal : Bapak Zaenuri mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak di bidang retail. Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancar dan hutang jangka panjang masing-masing Rp 20.000.000 dan Rp.35.000.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan sebesar Rp 90.000.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 50.000 lembar saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut? Keputusan apa yang diambil oleh Bapak Zaenuri bila harga pasar saat ini adalah Rp 800? Jawab : P P = = = Keputusan : Nilai intrinsik < harga pasar, maka saham tersebut tidak layak dibeli oleh Bapak Zaenuri. Sebaiknya memilih saham perusahaan lain, atau menunggu hingga saham tersebut mempunyai harga pasar yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya.
Halaman 59

Dihargai terlalu tinggi Harga seimbang

Overvalue -

Dijual (sell) Ditahan (Hold)

90.000.000 ( 20.000.000 + 35.000.000 ) 0 50.000 35.000.000 50.000 Rp 700 / lembar

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


b. Model Nilai Likuiditas ( Liquidation Value Model ) Pendekatan nilai sekarang juga disebut dengan metode kapitalisasi laba (capitalization of income method) karena menggunakan proses kapitalisasi nilainilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi bahwa pertumbuhan devidennya konstan. Do (1+g) Po = --------------(k-g) Do (1+g) Ke = ------------P Ket : Po Do g ROE = nilai intrinsik saham pada periode ke 0 = dividen per lembar saham pada periode ke 0 = tingkat pertumbuhan dividen =tingkat pengembalian atas modal setelah dipotong kewajiban kepada kreditor g = (1- Payout Ratio) * ROE

Payout Ratio = tingkat EPS didistribusikan dalam bentuk dividen. Ke / k = ROR ( Required Rate of Return ), P Contoh Soal : Pak John akan melakukan suatu investasi dalam bidang pasar modal. Ia memerintahkan tim suksesnya untuk menganalisis suatu perusahaan di bidang retail, yaitu PT. Koin Cinta. Tim suksesnya menemukan bahwa perusahaan tersebut tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan adalah sebesar 10% dan payout rationya 20%. Perusahaan tersebut pada tahun terakhir beroperasi, mendapatkan laba sebesar Rp 8,00/lembar sahamnya. Pada bursa saham saat ini, harga saham tersebut adalah sebesar Rp 450/lembar . Berapa nilai intrinsik saham dan apa yang seharusnya dilakukan Pak John beserta tim suksesnya? Jawab : g = (1- Payout Ratio) * ROE g = (1- 0.2) * 0.1
Litbang Manajemen Keuangan 2 Halaman 60

= harga pasar

Laboratorium Manajemen Menengah


g = 0.08 = 8 % Do(1+g) Ke = ---------P 8 (1+ 0.08) Ke = -----------------450 Ke = 0.0192 = 1.92% Do(1 + g) Po = --------------(k - g) 8 ( 1 + 8% ) Po = --------------------( 8% - 1.92% ) Po = Rp 142 Keputusan : Nilai intrinsik < harga pasar, maka saham tersebut tidak layak dibeli oleh Pak John. Sebaiknya memilih saham perusahaan lain, atau menunggu hingga saham tersebut mempunyai harga pasar yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Asumsi dasar dari model ini adalah Ke harus lebih besar dari g. Jika Ke lebih kecil dari g, maka nilai intrinsik saham manjadi negatif yang merupakan nilai tidak realistis untuk suatu saham. Demikian juga jika Ke sama besar dengan g, maka (k-g) akan sama dengan nol dan akibatnya nilai intrinsik saham akan sangat besar sekali bernilai tak terhingga yang juga merupakan nilai tidak realistis untuk suatu saham.

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 61

Laboratorium Manajemen Menengah


c. Model Rasio Harga ( Price Earning Ratio Model ) Model ini menyatakan bahwa laba perusahaan sama dengan laba rata-rata perusahaan dalam industri. Nilai saham perusahaan dihitung dengan mengalikan antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industri / laba. P = PER industri x Firm expected earning per share (EPS) Ket : PER Industri EPS Contoh Soal : PT. Anriskabel merupakan perusahaan di bidang retail yang sedang berkembang pesat. Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Syudas merupakan salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham perusahan tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut, apakah memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan dividen bersih sebesar Rp 50,00/lembar saham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga rata-rata industri yang berlaku saat ini adalah Rp 11,00. Hitung nilai intrinsik dan keputusan apa yang diambil Syudas sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp 500/lembar? Jawab : P = 11 * 50,00 = Rp 550,00 Keputusan : Nilai intrinsik > harga pasar, maka saham tersebut layak dibeli oleh Syudas. Dengan masih lebih rendahnya harga saham di pasar terhadap nilai intrinsik, maka saham tersebut sangat berprospek bagus untuk menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. : Per Earning Ratio yang telah ditetapkan : Earning per Share yang diharapkan

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 62

Laboratorium Manajemen Menengah


7.4. SOAL PRAKTIKUM 1. Bapak Toelos mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail. Perusahaan tersebut mempunyaio hutang lancer dan hutang jangka panjang masing masing Rp. 10.000.000 dan Rp. 25.000.000. sementara itu, total aktiva perusahaan sebesar Rp. 80.000.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 40.000 lembar saham. Berapa nilai intrinsic saham tersebut? Keputusan apa yang diambil oleh Bapak Toelos bila harga pasar saat ini adalah Rp. 700? 2. Pak Rizky akan melakukan suatu investasi dalam bidang pasar modal. Ia memerintahkan tim suksesnya untuk menganalisis suatu perusahaan di bidang retail,yaitu PT.JATIJAJAR GROUP. Tim sukses nya menemukan bahwa perusahaan tersebut tingkat pengembalian (return) yang dihasilkanadalah sebesar 20 % dan pay out rationya 30%. Perusahaan tersebut pada tahun terakhir beroperasi, mendapatkan laba sebesar Rp.8,00/lembar sahamnya. Pada bursa saham saat ini, harga saham tersebut adalah sebesar Rp. 350/lembar. Berapa nilai intrinsic saham dan apa yang seharusnya dilakukan pak Rizky beserta tim suksesnya? 3. PT.GIOVANNY merupakan perusahaan dibidang retail yang sedang berkembang pesat. Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Ani merupakan salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham perusahaan tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut, apakah memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan deviden bersih sebesar Rp. 80,00/lembar aham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga rata rata industry yang berlaku saat ini adalah Rp. 14,00. Hitung nilai intrinsic dan keputusan apa yang diambil Ani sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp. 1.000/lembar? 4. PT.ANJANI merupakan perusahaan dibidang retail yang sedang berkembang pesat. Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Ani merupakan salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham perusahaan
Halaman 63

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut, apakah memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan deviden bersih sebesar Rp. 40,00/lembar aham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga rata rata industry yang berlaku saat ini adalah Rp. 11,00. Hitung nilai intrinsic dan keputusan apa yang diambil Ani sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp. 400/lembar? 5. Bapak Andri mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail. Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancer dan hutang jangka panjang masing masing Rp 12.000.000 dan Rp 37.000.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan sebesar Rp 75.000.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 50.000 lembar saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut ? Keputusan apa yang diambil oelh Bapak Andri bilah harga pasar saat ini adalah 900? 6. PT. CONCORDIA akan melakukan suatu invesatasi dalam bidang pasar modal. Ia memerintahkan tim suksesnya untuk menganalisis suatu perusahaan di bidang retail, yaitu PT. Surya. Tim suksesnya menemukan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan adalah sebesar 27% dan payout rationya 45%. Perusahaan tersebut pada akhir tahun terakhir beroperasi, mendapatkan laba sebesar Rp 18/lembar sahamnya. Pada bursa saham saat ini, harga saham tersebut adalah sebesar Rp 600/lembar. Berapa nilai intrinsic saham dan apa yang seharusnya dilakukan perusahaan?

7. Ibu Indri mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail. Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancer dan hutang jangka panjang masing masing Rp 5.500.000 dan Rp 12.500.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan sebesar Rp 65.500.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 9.500 lembar saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut ? Keputusan apa yang diambil oelh Bapak Andri bilah harga pasar saat ini adalah 450?
Halaman 64

Litbang Manajemen Keuangan 2

Laboratorium Manajemen Menengah


8. PT.ANJANI merupakan perusahaan dibidang retail yang sedang berkembang pesat. Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Ajeng merupakan salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham perusahaan tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut, apakah memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan deviden bersih sebesar Rp. 95,00/lembar saham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga rata rata industry yang berlaku saat ini adalah Rp. 23,00. Hitung nilai intrinsic dan keputusan apa yang diambil Ajeng sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp. 590/lembar?

Litbang Manajemen Keuangan 2

Halaman 65

You might also like