You are on page 1of 4

Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang.

Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Sampai sekarang barter masih dipergunakaan pada saat terjadi krisis ekonomi di mana nilai mata uang mengalami devaluasi akibat hiperinflasi. Sistem barter merupakan sejenis bentuk perniagaan yang tidak menggunakan sebarang bentuk perantara pertukaran, di mana barangan atau perkhidmatan ditukar dengan barangan dan/atau perkhidmatan lain. Ia boleh jadi dibuat antara dua atau beberapa pihak. Melalui sistem ini mereka terpaksa membuat pilihan sesama mereka untuk mendapatkan barang perantaraan yang dapat membawa manfaat bersama antara mereka. Oleh sebab itu, barang-barang yang digunakan sebagai alat perantaraan itu berbeza mengikut suasana dan zaman. maka jelaslah di sini bahawa pertukaran adalah tidak mustahil tanpa wang dan tidak hairanlah manusia boleh menjalankan kegiatan perdagangan dengan sistem pertukaran barter.

Kelemahan sistem barter Dalam ekonomi moden, kehendak manusia adalah pelbagai dan kegiatan manusia adalah luas termasuk di dalam dan di luar negara. Oleh itu, sistem barter mempunyai banyak kelemahan jika dipraktikkan dalam masyarakat moden. Antara kelemahan-kelemahannya ialah: Penemuan kehendak beregu Kedua-dua pihak A dan B harus mempunyai kehendak yang saling menggenapkan sebelum pertukaran boleh dilakukan. Pihak A harus dapat menawarkan barang X yang dikehendaki oleh B dan pada masa sama pihak A juga harus mempunyai keinginan kepada barang Y yang ditawarkan oleh B. Kadangkala proses pemadanan kehendak yang sesuai mengambil masa yang lama sebeluum proses pertukaran boleh dilakukan. Masalah penemuan kehendak bergu ini merupakan masalah paling utama dalam sistem pertukaran barter. Masalah membahagi Komoditi yang ditukarkan mungkin besar dan sukar dibahagikan kepada unit-unit kecil semasa membuat pertukaran dengan barang lain yang bernilai kecil. Contohnya, sekiranya satu pihak yang menginginkan sebahagian daging kerbau sahaja dan menawarkan seekor ayam sebagai pertukaran, sudah tentu pemilik kerbau tidak akan menyembelih seekor kerbau hanya untuk tujuan pertukaran dengan seekor ayam sahaja. Masalah simpanan nilai

Oleh kerana sebahagian besar barangandalam masyarakat primitif itu merupakan hasil pertanian yang mudah rosak dan tidak tahan lama, maka pertukaran yang melibatkan barangan yang tidak tahan lama adalah tidak sesuai untuk ditukarkan, kecuali ia hendak digunakan dengan segera. Akan tetapi, pertukaran selalunya berasaskan barangan lebihan yang tidak akan digunakan dengan segera. Memang ternyatalah bahawa kebanyakan pihak tidak ingin melangsungkan pertukaran untuk memperoleh barangan lain yang tidak tahan lama dan tidak mempunyai ciri simpanan nilai. Walaupun terdapat beberapa kelemahan, harus diakui bahawa ekonomi yang menggunakan sistem barter atau pertukaran secara langsung itu merupakan satu sistem yang lebih baik daripada sistem sebelumnya, iaitu sistem mampu diri. Sistem barter membolehkan pengeluaran ditingkatkan sebab terdapat kemungkinan pertukaran. Kemungkinan pertukaran telah menggalakkan unit-unit ekonomi menghasilkan pengeluaran yang melebihi keperluannya sendiri. Pertukaran juga membolehkan unit-unit ekonomi menikmati barangan yang sebelumnya tidak pernah dinikmati. Walaupun terdapat kemungkinan pertukaran, proses pertukaran itu tidak sempurna. Banyak pertukaran tidak dapat dijalankan kerana masalah-masalah tersebut dan juga masalah-masalah lain seperti tidak mempunyai sistem penilaian am dan wujudnya kos dalam ekonomi. Oleh itu, pertukaran di bawah sistem barter adalah terhad. Sebahagian masalah itu berpunca daripada kekangan bahawa barangan itu harus ditukarkan satu demi satu dan secara langsung.

Sistem Barter Pada mulanya orang Kubu hanya mengenal barter (tukar-menukar barang). Jika seseorang ingin melakukan barter dengan mereka (biasanya pedagang), maka ia harus datang ke suatu tempat (hutan) yang sering disinggahi orang Kubu. Begitu sampai di hutan, segera mencari banir1 yang ada di pepohonan. Biasanya tidak begitu sulit karena berada di tempat yang agak terbuka. Setelah diketemukan, banir itu dipukul dengan kayu. Pemukulan ini oleh orang Kubu disebut dengan pukul banir. Dan, suara yang ditimbulkan akan terdengar sampai jauh ke dalam hutan. Jika pemukulan itu disambut dengan pemukulan yang sama oleh orang Kubu yang berada jauh di dalam hutan, maka berarti mereka mau diajak untuk barter, dan sebaliknya. Jika mereka mau, seseorang atau pedagang segera menjauh dari tempat itu karena orang Kubu pun akan segera datang dengan membawa sejumlah hasil hutan yang akan dipertukarkan. Sebelum pergi mereka memberi tanda dengan pukul banir. Dengan terdengarnya pukul banir Sang pedagang pun mendatanginya. Kemudian, ia meletakkan sejumlah barang yang biasanya diperlukan oleh mereka. Setelah itu, ia pukul banir dan menjauh lagi dari tempat itu guna memberi kesempatan kepada orang Kubu untuk melihat dan menilai atau menaksir apakah jumlah barang yang disediakan oleh pedagang sesuai dengan keinginannya. Jika sesuai maka mereka akan pukul banir dan membawa pulang sejumlah barang yang disediakan oleh pedagang. Akan tetapi, jika belum sesuai, dan orang Kubu masih ingin melanjutkan barter, maka mereka juga pukul banir, tetapi tanpa membawa pulang barangnya pedagang dan atau barangnya sendiri. Ini artinya, jumlah barang yang disediakan oleh pedagang harus ditambah lagi. Namun, jika orang Kubu tadi tidak ingin melanjutkan transaksi, maka hasil hutan miliknya akan diambil kembali, kemudian menghilang dan tidak kembali lagi. Dengan demikian, barter di kalangan orang Kubu dan orang terang non-impersonal. Artinya, tidak ada tatap muka. Meskipun demikian, orang Kubu senantiasa memperhatikan gerak-gerik pedagang dari tempat persembunyianya. Sementara, pedagang tidak dapat melihat gerak-gerik mereka, sehingga jika ia berbuat sesuatu yang merugikan, mereka dapat melomparkan tombaknya. Dan, jika itu terjadi dapat berakibat fatal bagi si pedagang.

B. Barter Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Dalam hal ini berarti pengiriman barang, tidak menerima pembayaran dalam matauang asing, tapi dalam bntuk barang yang dapat dijual di dalam negeri untuk mendapatkan kembali pembayaran dalam mata uang rupiah. Sistem barter ini masih diteruskan dalam pergaulan antara bangsa dalam jaman modern dan dikenal dengan istilah seperti: 1. Direct Barter Direct Barter atau barter langsung merupakan sistem pertukaran barang dengan mempergunakan alat penentu nilai atau denominator of value suatu mata uang asing seperti dollar Amerika, dan penyelesaian dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antara kedua negara yang bersangkutan. Transaksi direct barter ini biasanya dilakukan melalui bank yang mempunyai staf ahli yang bergiat dalam perdagangan barter ini. 2. Switch Barter Switch Barter atau barter alih terjadi apabila salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang diterimanya dari pertukaran itu, maka negara pengimpor itu dapat mengalihkan (switching) barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkan. Misalnya, Rusia mengirim mesin pabrik baja ke India, dan India akan membayarnya dengan mengirim teh atau karung goni (Jute-Bag) ke Rusia. Karena Rusia tidak membutuhkan the dan karung goni, maka Rusia dapat mengalihkan the ini ke pasar London dengan harga lebih murah dibandingkan dengan the/karung goni yang langsung diekspor ke London. Dalam pihak ini, India dirugikan karena teh India akan bersaing dengan teh India hasil barteran Rusia dengan London. COUNTER PURCHASE DAN BUY BACK BARTER (IMBAL BELI) Definisi menurut Moerdjono dan Jamal Wiwoho dalam buku Transaksi Perdagangan Luar Negeri Documentary Credit dan Devisa: Counter purchase adalah system perdagangan timbal balik antara dua Negara. Dalam pengaturan ini, eksportir menjual barang, teknologi, atau layanan ke importir dan wajib untuk membeli barang / jasa dari importir yang nilainya bisa separuh atau sesuai dengan kontrak. Barang atau jasa tersebut tidak ada kaitannya dengan barang yang diekspor. Eksportir yang melakukan perjanjian counter purchase dan buy back harus menggunakan suatu perusahaan untuk memasarkan produk yang dibeli. Counter purchase dapat menjadi alat yang beguna bagi perusahaan yang sedang mencari perusahaan baru untuk memasuki pasar dan mendapatkan kemenangan pesaing.

2. Barter Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri. Jenis barter antara lain : a. Direct Barter Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.

b.Switch Barter Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya. c. Counter Purchase Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut. d. Buy Back Barter Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.

You might also like