You are on page 1of 4

WISATA ALAM Birta Ria Kassi Obyek wisata Birta Ria yang dikenal dengan sebutan kassi adalah

magnet Kabupaten

Jeneponto Untuk menyedot wisawatan. Pesona alam dan pantai yang mengundang decak kagum. Obyek wisata Birta Ria Kassi menjanjikan pendapatan bagi kas pemerintah Kabupaten Jeneponto. Dengan pesona pantai dan nuansa alamnya yang menyajikan kesejukan,

menjadikannya sebagai alternatif tamasya warga Turatea dan sekitarnya. Kawasan Birtaria Kassi terletak di desa Tonro Kassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Luas obyeknya mencapai empat hektar. Jarak dari kota Makassar, ibukota Propinsi Sulawesi Selatan menuju obyek kurang lebih 60 kilometer. Letaknya sangat strategis, hanya 200 meter dari jalan propinsi. Dari kota Jeneponto, kita dapat menempuh jarak 20 kilometer atau satu jam perjalanan. Pada hari-hari libur, seperti halnya obyek wisata lain, Birta Ria Kassi Ramai dikunjungi, terutama masyarakat dari daerah sekitarnya. Tarif masuk tergolong murah, pengunjung hanya dikenakan biaya 2000 rupiah per orang. Bila membawa kendaraan, cukup mengeluarkan kocek 2000 rupiah untuk mobil, dan 1000 rupiah untuk sepeda motor. Kawasan yang dilengkapi dengan fasilitas kolam renang ini, nampaknya dirancang untuk dinikmati oleh semua kalangan.

Air Terjun Boro Tempatnya yang berada di sebelah Utara dan berjarak 20 km dari ibukota Jeneponto. Air terjun ini berada di kec. Kelara.

Pulau Libukkang Terletak dalam wilayah desa Bontorannu kecamatan Bangkala, memiliki karakteristik tersendiri dengan pasir putih yang indah baik dilihat dari dekat maupun dari kejauhan.

WISATA BUDAYA DAN SEJARAH Makam raja-raja Binamu Jeneponto memiliki keanekaragaman budaya sejak kehadiran kerajaan Binamu dan Bangkala masa lalu yang masih kita dapat amati pada bentuk-bentuk makam serta peninggalan rumah tradisional yang masih terawat dengan baik. Makam raja-raja Binamu yang merupakan taman suaka budaya terletak di Desa Bontoramba Kecamatan Bontoramba. Seni Pertunjukan Selain itu, jeneponto juga memiliki tarian khas nya. Yakni gandrang bulo, tulolonna sulawesi dan tari kipas. Upacara Adat Upacara adat yang terkenal dan mampu mengundang wisatawan domestik maupun mancanegara di Jeneponto yakni upacara adat jene-jene sappara. Yakni mandi-mandi di laut karampang paja pada bulan safar atau biasanya ditetapkan pada bulan februari. Konon upacara ini dilakukan dalam rangka tolak bala dengan cara membersihkan diri atau mandi dilaut.

WISATA KULINER Jeneponto sangat dikenal dengan makanan khasnya yang memiliki citarasa kuliner yaitu coto kuda dan konro kuda. Bahkan telah menjadi ikon kuliner bagi Jeneponto. Kita mudah menemukan warung-warung yang menyediakan makanan ini di hampir setiap sudut kota Jeneponto. Bukan hanya itu di Jeneponto juga dikenal dengan lemmangnya (nasi dalam bambu). Selain makanan khas, daerah yang dikenal dengan Turatea Bersinar ini juga memiliki beberapa buah khas seperti buatala dan srikaya.

BEBERAPA TEMPAT KUNJUNGAN WISATA LAINNYA Bungung salapang Di Desa Bontorappo, Kecamatan Taroang,

Kabupaten Jeneponto, Sulsel, sekitar 10 kilometer dari pusat pemerintahan Jeneponto terdapat Permandian alam Bungung Salapang. Lokasi yang akrab dengan sebutan sembilan sumur ini ditempuh dengan berjalan kaki di medan bebatuan yang curam selama kurang lebih 15 menit. Permandian alam itu, dijaga oleh seorang pria yang akrab disapa Daeng Mara yang mengakui sembilan sumur itu adalah peninggalan raja-raja Turatea dan Binamu di daerah terkering di Sulsel. Pria yang mengaku telah tujuh tahun menjaga kawasan wisata itu menjelaskan, biasanya pengunjung yang telah berniat melakukan sesuatu akan kembali lagi ke tempat itu untuk memberikan persembahan berupa nasi putih, telur ayam kampung, beras ketan hitam dan merah sebagai tanda ucapan syukur atas doa keinginan mereka yang telah terkabul. Mereka yang datang meminta sesuatu biasanya mengikat sesuatu diranting pohon atau di rumah-rumah di sekitar lokasi itu dengan tali, kain atau plastik. Jika keinginan mereka sudah terpenuhi, mereka wajib kembali ke tempat itu untuk membuka ikatan di lokasi itu. Selain warga Kabupaten Jeneponto, pengunjung yang datang, kata dia, biasanya berasal dari daerah sekitar seperti Bone, Bulukumba, Bantaeng, Takalar dan daerah-daerah lainnya. Pengunjung bisa beristirahat di beberapa pondokan yang disiapkan masyarakat setempat untuk beristirahat atau berkumpul bersama keluarga.

Pacuan kuda, Mesjid agung, Stadion Turatea

PENGHASILAN SUMBER DAYA ALAM Pertanian : Beras, Jagung, Ubi kayu dan Ubi Jalar

Perkebunan: Kopi, Kelapa, Cengkeh, Kakao

You might also like