You are on page 1of 6

LAPORAN MEKANISME PENGGERAK KOPLING SISTEM PEMINDAH TENAGA

Disusun oleh: Kelompok C/D2

1. Yudi Aguyng P (09509134032) 2. Rizky Noo M (09509124033) 3. Irwan Rahmad D (095409134034)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

MEKANISME PENGGERAK KOPLING I. Tujuan 1. Mengidentifikasi sistem mekanisme penggerak kopling mekanis (kabel) dan hidrolik serta komponenya. 2. Dapat melepas dan memasang sistem mekanisme penggerak kopling dengan cara yang benar. 3. Dapat menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak kopling dan komponennya. 4. Dapat melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan sert5a cara mengatasinya.

II.

Alat dan Bahan 1. Unit mekanisme penggerak kopling pada engine model dan pada daihatsu diesel 4 silinder/ pada mobil. 2. Tool box set, SST kunci nipel, flaring tool set dan tang snap ring. 3. Jangka sorong. 4. Minyak rem, selang transparan, botol kosong minyak rem.

III.

Dasar Teori Sistem pengoperasian kopling adalah sebuah unit mekanisme untuk mengoperasionalkan kopling yaitu memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah daya selanjutnya (transmisi).

Secara umum terdapat dua mekanisme penggerak kopling, yaitu : sistem mekanik dan sistem hidrolik. Pada perkembangan saat ini, pada kendaraan-kendaraan beban menengah dan beban berat menggunakan sistem pneumatik-hidrolik.

IV.

Langkah Kerja A. Pembongkaran 1. persiapan alat dan bahan 2. Lakukan pembongkaran unit mekanisme penggerak kopling ( master yang efektif, silinder kopling dan release silinder) dengan langkah efesien dan sistematik.

Gambar master silinder tipe portless.

Gambar release silinder

B. Pengambilan Data 1. Pemeriksaan Dalam praktek yang kita lakukan, kita menggunakan kopling mekanisme tipe hidrolik. Pemeriksaan yang kita lakukan adalah pemeriksaan master silinder kopling yaitu meliputi : cara kerja, pengukuran komponen, membleding/ membuang udara luar dan kemungkinan penyebab kerusakan komponen serta penyetelan jarak bebas pedal kopling. 2. pengukuran

Diameter piston = 20,60 mm Diameter master silinder = 20,68 mm Kedalaman sinder = 69,80 mm

C. Analisis data Pengoprasian kopling tipe hidrolik : Pengoperasian kopling tipe hidrolik adalah merupakan sistem pemindahan tenaga melalui fluida cair/ minyak. Prinsip yang digunakan pada sistem hidrolik ini adalah pengaplikasian hukum Pascal, dimana jika ada fluida dalam ruang tertutup diberi tekanan maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Dengan dibuat adanya perbandingan diameter (luas bidang) pada master cylinder lebih kecil dari release cylinder maka akan didapatkan peningkatan tenaga. Komponen sistem hidrolik lebih banyak dibandingkan sistem mekanik, tetapi mempunyai keuntungan yang mampu mengatasi kekurangan sistem penggerak mekanik yaitu : kehilangan tenaga karena gesekan lebih kecil sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan, memungkinkan diberikan perbandingan diameter master dan release silinder sehingga penekanan pedal kopling jauh lebih ringan, pemindahan tenaga lebih cepat dan lebih baik, penempatan fleksibel karena fluida dialirkan melalui fleksible hose. Kekurangan dari sistem hidrolik adalah konstruksinya rumit dan dapat terjadi kegagalan fungsi jika terdapat udara di dalam sistem. Komponen utama dari sistem hidrolik ini adalah: master silinder dan release silinder. Kerja efektif master silinder tipe portless : Pada saat pedal kita tekan, piston bergerak maju dan minyak melalui valve inlet mengalir ke reservoir dan release cylinder dengan tekanan yang rendah/ kecil. Jika pedal terus ditekan maju, gaya yang

mempertahankan conecting rod akan hilang dan conecting rod akan bergerak maju oleh gaya conical spring, sehingga inlet valve akan menutup, yang mengakibatkan tekanan fluida yang ke release silinder naik. Bila pedal kopling dibebaskan, piston akan kembali mundur oleh tekanan compression spring, maka tekanan fluida akan turun, sehingga spring retainer akan menarik conecting rod ke arah luar an in-let valve terbuka. Gaya balik conical spring maka minyak dari release cylinder kembali ke master cylinder dan recervoir. Kebebasan Kopling (free play) : Free play adalah kebebasan yang terdapat pada sistem kopling pada saat pedal kopling mulai ditekan sampai dengan release bearing mulai menyentuh diaphragm spring atau pressure lever. Dengan adanya kebebasan kopling maka sistem kopling tidak akan bekerja pada saat kopling tidak ditekan dan tidak lngsung bekerja saat pedal ditekan, tetapi memerlukan beberapa waktu untuk mencapai langkah efektif.

V.

Kesimpulan a. Sistem pengoperasian kopling adalah sebuah unit mekanisme untuk mengoperasionalkan kopling yaitu memutus dan

menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah daya selanjutnya (transmisi).

You might also like