Professional Documents
Culture Documents
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8. 9.
Jumlah aset yang banyak. Jenis aset yang bervariasi. Letak aset tersebar secara geografis. Dokumen pendukung aset yang harus ter-record secara sistematik. Kondisi legal yang beragam. Perbedaan penanganan masing-masing aset (existing). Banyak idle asset dan belum dimanfaatkan secara optimal. Pengelolaan data yang masih manual. Proses pengambilan keputusan terhadap pemanfaatan dan optimalisasi aset yang harus dilakukan secara tepat dan benar.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
RUANG LINGKUP BARANG MILIK DAERAH ADALAH : (PASAL 2 AYAT 2 PP 38 TAHUN 2008)
2.
3.
4.
hibah/sumbangan atau yang sejenis ; barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
ASAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH asas kepastian nilai yaitu pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah di bidang pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan Kepala Daerah sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing; asas kepastian hukum yaitu pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan asas transparansi yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dala memperoleh informasi yang benar
daerah diarahkan agar barang milik daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal asas akuntabilitas yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat asas fungsional yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan neraca Pemerintah Daerah
PEJABAT PENGELOLA
BARANG MILIK DAERAH
1.
2. 3. 4.
KEPALA DAERAH sebagai Pemegang Kekuasaan Pegelolaan Barang Milik Daerah
SEKRETARIS DAERAH sebagai Pengelola Barang ASISTEN BIDANG ADMINISTRASI UMUM sebagai Koordinator Pembantu Pengelola Barang KEPALA BPTB sebagai Pembantu Pengelola Barang dalam rangka pengelolaan Tanah dan Bangunan KEPALA BAGIAN PERLENGKAPAN sebagai Pembantu Pengelola Barang dalam rangka pengelolaan selain Tanah dan Bangunan KEPALA SKPD sebagai Pengguna Barang
5.
6.
7.
PEJABAT PENGELOLA
BARANG MILIK DAERAH
Lanjutan
8. PENYIMPAN BARANG Pegawai/Pejabat yang
ditunjuk sebagai Penyimpan Barang pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
11.
12. 13.
APBD
PROSES PENGESAHAN
RKB-SKPD
R-APBD
RKPB-SKPD
TIM ANGGARAN KEPALA BAGIAN PERLENGKAPAN
MENGHIMPUN DAN MENYUSUN RENCANA KEBUTUHAN BARANG DAN PEMELIHARAAN BARANG DAERAH
RKB-DAERAH RKPB-DAERAH
APBD
DKB-SKPD DKPB-SKPD
KEPALA BAGIAN PERLENGKAPAN MENGHIMPUN DAN MENYUSUN KEBUTUHAN BARANG DAN PEMELIHARAAN BARANG DAERAH
DKB-DAERAH DKPB-DAERAH
KEPALA DAERAH
PENGELOLA BARANG
ASISTEN BID. ADM. UMUM
PENYIMPAN BARANG
GUDANG
PENGURUS BARANG
RUANGAN
PENGELOLA BARANG
PENGURUS BARANG
KEPALA SKPD
PEMANFAATAN ASET
BENTUK PEMANFAATAN
BARANG MILIK DAERAH PEMANFAATAN
PINJAM PAKAI
SEWA
KERJASAMA PEMANFAATAN
SEWA
Penyerahan hak penggunaan/ pemakaian atas aset daerah kepada Pihak Ketiga dalam hubungan sewa menyewa dengan ketentuan Pihak Ketiga tersebut harus memberikan imbalan/sewa berupa uang sewa bulanan atau tahunan untuk masa jangka waktu tertentu, baik secara berkala maupun sekaligus, disamping itu Pemeritah Daerah dapat pula memungut restribusi sesuai dengan peraturan daerah (Pasal 34 Permendagri No.17 Tahun 2007)
daerah.
Kepala Daerah yang bersangkutan. Harga sewa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah berdasarkan hasil perhitungan Tim Penaksir. Hasil penyewaan merupakan penerimaan daerah dan seluruhnya disetor ke Kas Daerah.
PROSES PENYEWAAN
Unit / Satuan Kerja
Data Barang yang disewakan Hak dan Kewajiban Kedua belah pihak Jumlah dan Besarnya Sewa Jangka Waktu Sangsi Ketentuan Lain
SURAT PERJANJIAN
PIHAK-PIHAK PERJANJIAN;
YANG
TERIKAT
NAMA, JENIS, DAN LUAS/JUMLAH BARANG YANG DIPINJAMKAN; JANGKA WAKTU PINJAM PAKAI; TANGGUNG JAWAB PEMINJAM ATAS BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN SELAMA JANGKA WAKTU PINJAM PAKAI; PERSYARATAN LAIN YANG DIANGGAP PERLU.
(dua) tahun dan apabila diperlukan dapat diperpanjang kembali. Untuk keperluan tertentu jangka waktu ini dapat diberikan lebih dari dua tahun, khususnya tempat ibadah disesuaikan dengan peruntukan rencana kota. Khusus pinjam pakai tanah yang dipergunakan oleh instansi Pemerintah, jangka waktu peminjamannya ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pengembalian barang/aset yang dipinjam pakaikan harus dalam keadaan baik.
Bangun, Guna, Serah dan Bangun, Serah, Guna Bangun Serah Guna
adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah kemudian Pemerintah Daerah menyerahkan kembali untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
dimanfaatkan; Mengoptimalisasikan barang milik daerah; Dalam rangka efisiensi dan efektifitas; Menambah/meningkatkan Pendapatan Daerah; dan Menunjang program pembangunan dan kemasyarakatan Pemerintah Daerah.
Ketentuan umum
Kerjasama pemanfaatan dilaksanakan dengan ketentuan
tidak cukup/ tdak tersedianya dana dalam APBD untuk memenuhi biaya operasional/pemeliharaan/perbaikan yang diperlkan terhadap barang milik daerah tersebut. Mitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender dengan mengikut sertakan sekurang-kurangnya 5 (lima) peserta/ peminat, apabila setelah 2 kali berturut-turut diumumkan, peminatnya kurang dari 5, dapat dilakukan proses pemilihan langsung atau penunjukan langsung melalui negosiasi baik teknis maupun harga. Mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusi tetap kerekening Kas Umum Daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan.
laut, sungai atau danau, bandar udara, jaringan rel dan stasiun kereta api; b.infrastruktur jalan meliputi jalan tol dan jembatan tol; c. infrastruktur sumber daya air meliputi saluran pembawa air baku dan waduk/bendungan; d.infrastruktur air minum meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan instalasi pengolahan air minum;
f.
g.
h.
limbah, jaringan pengumpul dan jaringan utama, dan sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan tempat pembuangan; infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi; infrastruktur ketenagalistrikan meliputi pembangkit, transmisi,atau distribusi tenaga listrik; atau infrastruktur minyak dan gas bumi meliputi pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, transmisi, dan distribusi minyak dan gas bumi
Jangka waktu kerjasama pemanfaatan barang milik negara/daerah untuk penyediaan infrastruktur sebagaimana dimaksud diatas paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian ditandatangani.
Pasal 26 ayat (4) PP 38/2008
PEMINDAHTANGANAN Pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan aset dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan, atau dipesertakan sebagai modal pemerintah.
Bentuk-bentuk pemindahtanganan
Penjualan
Pengalihan Kepemilikan barang milik daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang Hibah Pengalihan Kepemilikan barang Milik daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya atau kepada pihak lain tanpa melalui penggantian
Bentuk-bentuk pemindahtanganan
Tukar menukar
Pengalihan Kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat atau antar pemerintah daerah, atau antara BUMN/D atau badan hukum lainnya atau dengan pihak swasta atau pihak lainnya dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang. Penyertaan Modal Pemerintah Pengalihan Kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan daerah yang dipisahkan dalam bentuk saham atau penyertaan modal
TERIMA KASIH