You are on page 1of 17

LAPORAN INSTALASI ANTENA GRID

DI SUSUN OLEH NAMA NIS KELAS : MUAHAMMAD NOTONEGORO : 13332 : XI

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PANGKALPINANG Jl. Sumedang, Pangkalpinang Kep. Bangka Belitung Telp. (0717) 422741 TAHUN AJARAN 2011/2012

Instalasi perangkat jaringan berbasis luas WAN


JARINGAN komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan. Ada lima jenis jaringan komputer, Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Intranet dan Internet. Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data Circuit-terminating Equipment). Perangkat pelanggan yang melewatkan data ke DCE disebut dengan DTE (Data Terminal Equipment). Perangkat WAN adalah Router, CSU/DSU, Modem dan Communication Server. Ada dua jenis routing yaitu routing langsung dan tidak langsung. Ada 3 jenis konfigurasi routing yaitu minimal routing, static routing dan dynamic routing. Routing Protocol ada 2 jenis yaitu Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputerkomputer atau file server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET. Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan. Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Protokolprotokol pengembangan dari HDLC adalah:

Link Access Procedure, Balanced (LAPB) untuk X.25 Link Access Procedure on the D channel (LAPD) untuk ISDN Link Access Procedure for Modem (LAPM) dan PPP untuk modem Link Access for Frame Relay (LAPF) untuk Frame Relay

HDLC mempunyai tiga tipe frame, dimana setiap frame memiliki format yang berbeda yaitu:

Information frame (I-frames), membawa data untuk dikirimkan. Menambahkan flow dan error control, dimana data mungkin minta dikirimkan ulang (piggyback). Supervisory frame (S-frames), menyediakan mekanisme request dan respond ketika piggybacking tidak digunakan. Unnumbered frames (U-frames), menyediakan tambahan fungsi pengontrolan jalur seperti setup koneksi dll

PPP terdiri dari dua sub-protocol yaitu:


Link Control Protocol (LCP), digunakan untuk membangun jalur point-to-point Network Control Protocol (NCP), digunakan untuk mengkonfigurasi berbagai protokol network layer

Komponen dari router adalah CPU, RAM, Flash, NVRAM, Bus, ROM, Interface dan Power Supply. Port yang digunakan untuk koneksi komputer atau terminal console ke router adalah console dan aux. Koneksi router ke switch menggunakan kabel straight through, sedangkan langsung ke komputer menggunakan kabel cross over. Koneksi yang dibuat langsung ke penyedia layanan, atau ke perangkat yang menyediakan sinyal clocking seperti CSU/DSU, router akan menjadi perangkat DTE dan menggunakan kabel DTE. Interface pada router dengan port serial modular dilabeli untuk tipe port, slot dan lokasi dari modul. Central Processing Unit mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain adalah inisialisasi sistem, fungsi routing dan mengontrol network interface. Konfigurasi software terminal emulation adalah sebagai berikut:

Port serial (com) yang sesuai. 9600 baud 8 data bits No Parity 1 stop bit No flow control

Manajemen port yang disediakan adalah console dan aux. Untuk menghubungkan jalur ADSL ke port pada router, lakukan langkahlangkah sebagai berikut:

Koneksikan kabel telepon ke port ADSL pada router Koneksikan ujung yang lain pada jack telepon

CLI (Command-Line interface) adalah suatu interface dari user ke router menggunakan perintah berbasis teks. CLI menggunakan struktur berhirarki. Struktur ini membutuhkan user untuk memasuki suatu mode tertentu untuk menjalankan suatu perintah. IOS menyediakan sebuah command intepreter yang disebut command executive (EXEC). User EXEC mode memperbolehkan hanya beberapa perintah monitoring terbatas. Privileged EXEC mode mampu mengakses seluruh perintah router. Mode ini dapat dikonfigurasi untuk membutuhkan password ketika user akan mencoba mengaksesnya. Router digunakan untuk menghubungkan jaringan yang berbeda. Setelah proses instalasi dan konfigurasi jaringan selesai, jaringan haruslah di test, untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan benar, dan bisa beroperasi dengan baik ataukah belum. Jika belum berati masih ada kesalahan dan haruslah diperbaiki User EXEC mode memperbolehkan hanya beberapa perintah monitoring terbatas. Sering disebut mode view only. User mode tidak memperbolehkan perintah apapun yang dapat mengganti konfigurasi router. User mode dapat diidentifikasi dengan prompt >. Router(config)#hostname <namahost>

Router(config)#line vty 0 4 Router(config-line)#password <password> Router(config-line)#login Show interface digunakan untuk menampilkan seluruh statistik untuk seluruh interface pada router. Untuk melihat interface yang khusus . Spektrum elektomagnetik adalah susunan gelombang elektromagnetik yang disusun dari panjang gelombang tertinggi sampai dengan terendah. Ada tiga cara dasar modulasi yaitu yang pertama adalah Amplitude Modulation (AM), dimana tinggi (amplitudo) sinyal pembawa berubahubah sesuai dengan sinyal data. Kedua adalah Frequency Modulation (FM), dimana kerapatan (frekuensi) sinyal pembawa berubahubah sesuai dengan amplitudo sinyal data. Ketiga adalah Phase Modulation (PM), dimana fase sinyal pembawa berubahubah sesuai dengan perubahan sinyal data. Cahaya akan menembus dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik dalam suatu garis lurus pada vacuum. Cahaya akan memiliki kecepatan yang lebih rendah apabila melalui material lainnya seperti udara, air dan gelas. Ketika sinar cahaya melalui batas sebuah material dengan material lainnya, beberapa energi cahaya tersebut akan dipantulkan kembali. Sudut diantara sinar datang dan garis tegak lurus dengan permukaan sebuah material disebut sudut datang. Garis tegak lurus tersebut disebut garis normal. Sudut diantara garis normal dengan sinar pantul disebut sudut pantul. Hukum pemantulan cahaya menyebutkan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul. Energi cahaya yang tidak memantul akan masuk ke material tersebut. Cahaya yang masuk akan dibelokkan dari jalur yang seharusnya. Cahaya ini disebut sinar bias (refracted ray). Berapa banyak sudut yang terbentuk diantara sinar datang dan sinar bias tergantung pada sudut diantara sinar datang dan permukaan material serta perbedaan kecepatan cahaya ketika cahaya melalui kedua material tersebut. Keuntungan menggunakan WaveLAN adalah sebagai berikut:

Mobility, kemampuan perangkat untuk lebih mudah berpindah seperti laptop, PDA, Smart Device dll). Scalability, kemampuan jaringan untuk berkembang mengikuti kebutuhan pengguna. Flexibility, kemampuan jaringan untuk lingkungan dimana jaringan akan dipasang. menyesuaikan dengan kondisi

Short and long term cost saving, kemampuan jaringan untuk mengefisienkan biaya untuk jangka waktu pendek dan panjang. Instalasi yang lebih mudah dan cepat. Mampu bertahan dalam lingkungan kerja yang keras

Perangkat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan WaveLAN adalah:


Wireless NIC Access Point Antena

Ada dua tipe proses autentikasi berdasarkan standar 802.11 yaitu:

Open system

Proses ini adalah standar koneksi yang terbuka dimana hanya SSID yang harus sama.

Shared key

Proses ini membutuhkan penggunaan enkripsi WEP (Wireless Equivalency Protocol). WEP adalah algoritma sederhana menggunakan kunci 64 dan 128 bit. AP dikonfigurasi dengan kunci enkripsi dan host yang mencoba mengakses jaringan melalui AP harus mempunyai kunci yang cocok. Menggunakan proses ini lebih bagus dibandingkan open system walaupun bukan berarti tahan hack. Problem keamanan pada WaveLAN diatasi dengan beberapa solusi teknologi keamanan yang baru Bagianbagian dari kabel serat optik adalah:

Core Cladding Buffer Material yang kuat (Kevlar) Outer Jacket

Single mode memiliki spesifikasi sebagai berikut:


Ukuran core yang lebih kecil yaitu 58 micron Dispersi yang lebih kecil Cocok untuk penggunaan jarak jauh

Menggunakan laser sebagai sumber cahaya

Spectrum Analyzer digunakan untuk mengetahui spektrum frekuensi yang telah digunakan oleh jaringan WaveLAN lainnya. OTDR dan Loss Power Meter digunakan untuk menguji serat optik. Software Client Utility Status digunakan untuk melihat kekuatan sinyal dan kualitas sinyal. Software Link Test digunakan untuk mengukur level noise yang didapat pada sebuah jaringan WaveLAN.

PEMASANGAN ANTENNA GRID DAN INSTALASI WIRELESS

1.Antena GridDirectional TP-LinkTL-ANT2424B Seperti lazimnya antena - antena dengan model parabolic atau semi parabolic, tentu Antena Grid Semi Parabolic ini berfungsi sebagai penguat pengiriman maupun penangkapan signal dari WirelessRouter di sisi client. 2. Wireless Router Linksys WRT54GLDD-WRT Wireless Router produk Linksys WRT54GL dengan firmware DD-WRT adalah perangkat utamadalam proses instalasi infrastruktur jaringan nirkabel. Perangkat inilah yang penulis gunakan

sebagaiinterkoneksi antara PCclient dengan Access Point kampus. Untuk nantinya bisa mengakses internet. 3.Kabel Pigtail Kabel Pigtail adalah salah satu perangkat pembantu yang berfungsi sebagai penghubung Antena denganWirelessRouter. Kabel Pigtail memiliki ukuran panjang 30 cm dengan connector tipe N Femaledi salah satu ujungnya dan connector RP-TNC di ujung lain. 4.Box Wireless Router Box Wireless Router ini bufungsi sebagai pelindung (rumah) dari Wireless Router agar aman darihujan ataupun panas. Karna perangkat WirelessRouter tersebut terbuat dari rangkaian komponenelektronik yang sangat sensitif atau mudah rusak jika terkena air ataupun panas yang berlebihan. 5. Kabel UTP Kabel ini adalah jenis kabel khusus yang digunakan untuk menghubungkan Wireless Routerdengan PC client, dengan 2 buah connector RJ45 di masing - masing ujung kabel tersebut. 6.Kabel AC Kabel AC ini berfungsi sebagai pemasok listrik ke WirelessRouter. Kabel tipe ini adalah jeniskabel yang sering di gunakan untuk inastalasi -instalasi listrik di rumah. 7.Pipa Besi Biasanya untuk instalasi infrastruktur jaringan nirkabel di sisi client digunakan sebuah Pipadengan panjang 3 6 meter yang disebut mounting, yang fungsinya untuk melakukan pointing antenadari sisi client. Proses pemasangan pipa ini biasanya dengan cara di clam atau di bor. Peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan antenna grid : 1. Kompas dan peta topografi 2. Penggaris dan busur derajat 3. Pensil, penghapus, alat tulis 4. GPS, altimeter, klinometer 5. Kaca pantul dan teropong 6. Radio komunikasi (HT) 7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter 8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel 9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley 10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell

11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ-45 12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya.

LANGKAH KERJA 1. SURVEY LOKASI Sebelum melakukan perakitan antena Grid dan instalasi Wireless di SMA 1 Parakan, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu Survey Lokasi. Survey dilakukan dengan langkah-langkah sbb : 1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta 2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path 3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena 4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi 5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi 6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat. 2. Komponen-komponen Antena Grid Sebelum melakukan perakitan antenna Grid, terlebih dahulu kita harus mengerti apa itu antena Grid. Antena Grid adalah antena radio parabolic atau semi parabolic dengan polarisasi vertikal atau horizontal. Antena ini cocok dipergunakan untuk mengatasi kendala komunikasi dan mengirimkan transmisi secara efektif. Terbuat dari Stainless Steel kualitas industri, dan dilapis oleh bahan tahan karat. Antenna ini sangat baik dipergunakan pada berbagai macam lingkungan, seperti di atas gedung, di atas tower, di atas bukit. Setiap antenna diuji secara ketat mempergunakan network analysis instrument sebelum dikirimkan.Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya kita harus tahu terlebih dahulu komponenkomponen apa saja yang akan dirakit.

Gambar 1.1 tersebut diatas ialah Pigtail. Yaitu salah satu alat yang digunakan untuk mengkoneksikan jaringan secara wireless. Alat ini biasanya digunakan sebagai

penghubung antara Radio dan antenna Grid yang digunakan.

Gambar 1.1 Gambar 1.2 tersebut diatas ialah AC Adaptor dan sebuah POE. Yang bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor.

Gambar 1.2

Gambar 1.3 tersebut diatas adalah sebuah Radio Wireless LAN

yang berfungsi mengolah sinyal yang ditangkap dan yang akan dipancarkan kembali.

Gambar 1.3

Gambar 1.4

adalah gambar antenna grid, Seperti lazimnya

antena - antena dengan model parabolic atau semi parabolic, tentu Antena Grid Semi Parabolic ini berfungsi sebagai penguat pengiriman maupun penangkapan signal dari Wireless Router di sisi client.

Gambar 1.4

Setelah kita mengetahui komponen-komponennya, langkah selanjutnya ialah : Pembuatan POE 1.Power Over Ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor 2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss 3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short 4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter. Instalasi Anten 1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat 2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail 3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada 4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta 5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antenna 6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah Instalasi Perangkat Radio 1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna 2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager

3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan 4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya 5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah 6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility 7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil 8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna
Pengujian Noise 1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default

2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut

3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise

4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % 40 % poor, 40 % 60 % good, 60 % 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi

noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % 20 % 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %.

5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang

6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan

7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik

Perakitan Antena Grid 1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional 2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan 3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor 4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena 5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan
Pointing Antena 1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal

2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)

3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat

4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas

5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider

6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi

7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical). Pengujian Koneksi Radio

1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio

2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut

3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang

4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing

5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio

6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER

7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps

8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600

9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar.

Topology Pemasangan Antena Grid

You might also like