You are on page 1of 16

HYPERMART

Tentang Hypermart

Perjalanan Hypermart merintis langkahnya di Indonesia tak bisa dikatakan singkat. Mulai beroperasi pada 2004, Hypermart yang kala itu hadir sebagai peritel paling bungsu, mengejar ketertinggalannya untuk menunjukkan kepada publik: Inilah peritel asli Indonesia yang lahir dari Bumi Pertiwi dan mampu bersaing dengan peritel asing.

Kini, di usianya yang ke-7 Hypermart ingin menunjukkan bahwa keinginannya menjadi No.1 Multi Format Food Retail di Indonesia bukanlah sebuah mimpi semata. Di usia yang masih muda, Hypermart menjadi hypermarket pertama yang berhasil membuka gerai ke-50 di Indonesia.

Kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari semakin membesar. Supermarket saja tak cukup. Perlu didirikan hypermarket, sebuah konsep belanja dengan koleksi barang yang jauh lebih lengkap

Matahari memandang bahwa Marketplace bisa ditingkatkan dari supermarket menjadi hypermarket. Inovasi baru pun ditawarkan dengan mengganti Marketplace di WTC Serpong menjadi Hypermart, hypermarket Matahari yang pertama, dioperasikan 22 April 2004.

Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.

Dengan konsep baru yang memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan primer dan sekunder dalam satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana hangat, menyenangkan dan bersahabat.

Konsep yang dibawa Hypermart mendapat sambutan positif bagi pelanggan. Tingkat kunjungan terus meningkat. Hypermart terus dikembangkan. Dalam empat tahun terakhir telah berdiri 47 gerai.Tahun Hypermart ini bersiapsiap membuka outletnya yang ke-50.

Pembangunan gerai yang begitu cepat ini menempatkan Hypermart sebagai hypermarket yang tercepat dalam pembangunan outlet di Indonesia. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2012.

Dalam menjalankan bisnis usahanya, Hypermart bersandar pada pilar-pilar pendukung yang mengantarkan Hypermart menuju masa gemilang. Di antaranya adalah, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, kelengkapan jenis barang
2

yang mencapai lebih dari 30.000 item dengan harga lebih terjangkau di kelasnya, hingga bentuk promosi yang dikemas secara kreatif plus dukungan lokasi yang strategis.

Visi menjadi market leader di pasar hypermarket sudah di depan mata. Namun jika tidak dipersenjatai dengan lengkap, visi itu mungkin hanya sebatas impian. Oleh karena itu dilakukan strategi untuk memenangkan persaingan.

Hypermart memang pintar mengambil hati konsumennya. Hal ini tercermin dari berbagai langkahnya dalam memanjakan konsumen. Ada satu yang menjadi trademark Hypermart dibanding para kompetitor di kelasnya. Untuk beberapa item barang, Hypermart memberikan ikon cek harga dengan ilustrasi kaca pembesar.

Ini artinya Hypermart memberikan jaminan harga termurah dibanding barang yang dijual di tempat sejenis lainnya. Jika ada yang lebih murah, Hypermart akan mengganti selisihnya 2x lipat. Kenyamanan berbelanja di Hypermart juga ditambah dengan adanya layanan jasa antar untuk produk-produk elektronik (radius tertentu) untuk para konsumennya.

Langkah ini akan terus dibarengi dengan memperkuat logistik, menyelenggarakan pelatihan rutin bagi SDM serta peningkatan sistem IT ter-up date yang mengikuti perkembangan jaman. Jaringan outlet di seluruh Indonesia juga akan terus dibuka.
3

Pembukaan gerai Hypermart yang ke-50, menandai kesungguhannya untuk mengukuhkan posisinya di pasar hypermarket Indonesia.

Dukungan lain yang juga berperan penting dalam menopang keberhasilan Hypermart adalah kegiatan promosinya yang kreatif dan bermanfaat bagi konsumen. Seperti iklan di media cetak yang informatif hingga promosi kartu kredit seperti Credit Card BNI diskon 35% untuk all product, diskon 50% all product bagi pemegang kartu kredit Hypermarket serta Loyalty Program Royal VKB dan lain sebagainya.

Pembelian

Alur transaksi yang dipakai oleh perusahaan yang melakukan penjualan barang atau jasa meliputi :

a. Alur transaksi pembelian b. Alur Transaksi penjualan tunai c. Alur transaksi penjualan kredit d. Alur penerimaan kas e. Alur pengeluaran uang kas

Alur transaksi pembelian dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Proses pembelian dimulai dari permintaan bagian penjualan atau produksi. Barang yang akan dibeli dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu : b. Intuitif Cara ini dilakukan dengan memikirkan dan menerka-nerka barang atau jasa apa yang dibutuhkan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman. c. Penelitian pasar Kita dapat meneliti permintaan-permintaan konsumen yang paling banyak dengan cara meneliti langsung kepada masyarakat umum 2. Melakukan survei pasar Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mencari dari iklan penjualan barang atau jasa dari perusahaan lain, mendatangi pusat-pusat perbelanjaan, mendatangi Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian. 3. Menerima penawaran dari berbagai perusahaan 4. Memutuskan supplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik 5. Membuat daftar barang yang akan dibeli 6. Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan dengan penawaran terbaik 7. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier 8. Menerima barang 9. Memeriksa barang apakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak 10. Membayar jumlah transaksi

Alur Transaksi Pembelian Pada setiap perusahaan baik perusahaan barang dan jasa dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan barang-barang yang pengadaannnya harus dibeli dari pihak lain. Misalnya perlengkapan kantor , barang yang dibeli untuk dijual (barang dagangan) atau barang yang dibeli untuk diolah kembali (bahan Baku). Pembelian barang-barang dapat dilakukan dengan pembelian tunai maupun kredit Kelengkapan administrasi pembelian Pada perusahaan yang telah memiliki SOP (Standard Operational Procedure) dan penyelenggaraan administrasinya secara manual, jeis perlengkapan yang diperlukan terdiri atas : formulir-formulir, buku-buku untuk mencatat, peralatan kantor (ATK), mesin kantor dan kegiatan kesekretariatan lainnya. Formulir adalah daftar isian baik itu yang tercetak maupun tidak yang memiliki ruang untuk diisi dengan informasi. Formulir bermanfaat untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis, merekam data, mengurangi kesalahan dan menyampaikan informasi pokok dari satu ke orang lain. Format formulir di tiap-tiap perusahaan tidaklah sama, tetapi secara umum memiliki data yang sama yang harus diisi. Formulir-formulir yang diperlukan dalam aktivitas pengelolaan pembelian adalah sebagai berikut : 1. Surat permintaan pembelian Surat ini diisi oleh bagian gudang atau bagian lain yang memerlukan barang. Surat permintaan pembelian berisi antara lain mengenai :
6

nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diminta kapan barang yang bersangkutan harus sudah diterima

2. Surat permintaan penawaran harga Surat ini diisi oleh bagian pembelian dalam hal barang yang diminta dalam surat paermintaan pembelian belum ada pada daftar langganan (pemasok/supplier). Surat permintaan penawaran harga berisi antara lain mengenai: nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diminta tanggal paling lambat penerimaan barang yang diminta permintaan informasi mengenai syarat pembayaran dan syarat penyerahan yang diminta oleh calon pemasok 3. Surat Order pembelian (Purchase Order/PO) Formulir ini diisi oleh bagian pembelian. Formulir ini berisi keterangan mengenai : Nama dan alamat pemasok nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diminta tanggal paling lambat penerimaan barang yang dipesan syarat pembayaran dan syarat penyerahan barang

4. Laporan penerimaan barang Formulir ini diisi oleh bagian penerimaan barang setelah barang yang diterima dan diperiksa. Laporan penerimaan barang berisi data hasil

pemeriksaan atas barang yang diterima dan dokumen-dokumen yang terkait antara lain berisi keterangan mengenai : Tanggal penerimaan barang Nomor order pembelian yang bersangkutan nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diterima catatan hasil pemeriksaan barang misalnya cocok tidaknya barang dengan order, adanya barang yang rusak dan sebagainya 5. Bukti pengeluaran kas Formulir ini diisi oleh bagian hutang apabila karena adanya pembelian secara kredit yang jatuh tempo pembayarannya.

Penjualan Tunai/Kredit

Seperti halnya dengan pembelian, penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Berikut adalah alur penjualan tunai dan alur penjualan kredit.

1. Melakukan survei pasar

proses penjualan dimulai dari permintaan pelanggan ( lisan atau tertulis ) negosiasi membuat dan menandatangani surat perjanjian membuat faktur ( Invoice ) memeriksa barang yang dijual
8

menerima pembayaran membuat bukti transaksi mengirim barang yang dijual

2. Alur penjualan kredit

proses penjualan dimulai dari permintaan pembeli negosiasi menerima aplikasi kredit melakukan konfirmasi kepada calon pelanggan untuk mendapatkan kepastian bahwa calon pelanggan di masa mendatang dapat memenuhi kewajibannya

mendapatkan persetujuan kredit dari kepala bagian kredit dengan melampirkan bukti hasil survey

jika ya, maka dilakukan proses penjualan kredit jika tidak, dikembalikan kepada calon pelanggan

membuat surat perjanjian penjualan kredit membuat bukti transaksi menyerahkan barang

Alur Transaksi Penjualan Tunai (on cash) Untuk perusahaan yang menjual barang secara eceran seperti toko- toko atau supermarket, penjualan barang seluruhnya dilakukan secara tunai. Pembeli datang sendiri ke tempat penjual , barang diserahkan di tempat penjual. Dalam sistem penjualan tunai eceran, nota atau bon tunai selain berfungsi sebagai bukti penjualan juga berfungsi sebagai bukti penjualan juga berfungsi sebagai order penyerahan barang kepada pembeli. Pada perusahaan-paerusahaan yang tidak melakukan penjualan secara eceran, penjualan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Pembeli dapat melakukan pembelian barang dengan cara datang sendiri ketempat penjual atau melalui surat order (purchase order/PO). Penyerahan barang dapat dilakukan di tempat penjual atau dikirim ke tempat pembeli, tergantung kepada syarat penyerahan barang yang disepakati. Formulir yang digunakan terdiri atas : faktur penjualan, atau nota kontan. Berikut ini uraian kegiatan bagian-bagian yang terlibat dalam aktivitas penjualan tunai baik pada toko-toko atau super market, dan grosir.

1. Pengelolaan Order Penjualan Tunai secara eceran pada toko atau supermarket. Unit-unit organisasi yang terlibat dalam aktivitas penjualan adalah Bagian Order Penjualan (pramuniaga), Bagian Kassa/kasir, Bagian Gudang, Bagian Pembungkusan/Packing dan Bagian Akuntansi.

Dokumen yang berkaitan dengan penjualan tunai eceran :


10

Faktur Nota penjualan tunai

2. Pengelolaan Order Penjualan Tunai pada Grosir Pengelolaan order penjualan yang ditemukan dalam praktek, di antaranya sebagai berikut : Aktifitas penjualan tunai melibatkan Bagian Order Penjualan, Bagian Gudang, Bagian Pengiriman Barang, Bagian kassa, dan Bagian Akuntansi. Sementara formulir yang digunakan terdiri atas : faktur penjualan tunai, nota kontan, bukti penyerahan barang, dan bukti penerimaan kas. Alur transaksi Penjualan Kredit (on Account)

Penjualan barang secara kredit di sini dibedakan antara penjualan kredit untuk barang untuk perusahaan atau toko dan dan kredit untuk perusahaan atau toko yang menjual barang-barang yang melayani kredit perorangan.

Untuk perusahaan yang menjual barang-barang konsumsi seperti barang elektronik, kendaraan bermotor, alat rumah tangga dan sejenisnya,

pembayarannya dilakukan secara angsuran (instalment)

Sebelum perusahaan menyetujui permohonan kredit dari calon pembeli, biasanya perusahaan memiliki prosedur khusus yang harus dipenuhi oleh calon pembeli.

11

Adapun Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pembeli antara lain :

1. Mengisi Aplikasi permohonan kredit 2. Melengkapi berkas seperti :

Persyaratan Umum: 1. Copy KTP dari Pembeli dan pasangan atau pihak penjamin (jika belum berkeluarga) 2. Copy Kartu Keluarga 3. Copy tagihan Telepon/ PAM/ PLN 4. Khusus Karyawan/PROFFESIONAL: 1. Slip Gaji/ Keterangan Gaji terbaru 2. Khusus Profesional:Surat Ijin Praktek, contoh : dokter, pengacara, akuntan

5. Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir Khusus Karyawan/PROFFESIONAL: 1. Slip Gaji/ Keterangan Gaji terbaru 2. Khusus Profesional: 3. Surat Ijin Praktek 4. Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir

6. Khusus Wiraswasta: 1. SIUP/Tanda Daftar Perusahaan 2. Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
12

Setelah calon pembeli memenuhi persyaratan, apabila dirasa perlu khususnya untuk kredit yang bernilai besar, seperti kredit rumah atau kendaraan bermotor, pihak penjual akan melakukan survey lapangan yaitu melihat secara langsung keadaan calon pembeli atau menghubungi pihak yang ditunjuk oleh calon pembeli sebagai penjamin kredit.

Untuk perusahaan yang melakukan penjualan kredit kepada perusahaan lain, prosedur pengelolaan order penjualan kredit biasanya disesuaikan dengan kemampuan rata-rata penyediaan barang, rata-rata jumlah pesanan dan kebijakan pimpinan perusahaan.

Pengelolaan order penjualan kredit pada perusahaan yang secara umum mampu memenuhi pesanan akan berbeda dengan pengelolaan order penjualan kredit pada perusahaan yang sering tidak dapat memenuhi semua pesanan sehingga sering terjadi back order. Berikut ini dibahas pengelolaan order penjualan kredit pada perusahaan yang secara umum mampu memenuhi semua pesanan (order) yang diterima.

Dalam perusahaan yang telah memiliki standard operasional prosedur dalam menjalankan kegiatan usahanya, unit organisasi yang terlibat dalam aktivitas penjualan kredit meliputi.

1. Bagian Order Penjualan. 2. Bagian Kredit.


13

3. Bagian Gudang (menangani juga Kartu Sediaan Barang) 4. Bagian Pengiriman Barang. 5. Bagian Penagihan. 6. Bagian Piutang 7. Bagian Jurnal dan Buku Besar.

Adapun Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan order penjualan kredit adalah sebagai berikut.

1. Surat pesanan (order) dari pelanggan/ PO. 2. Status kredit pelanggan sebagai dasar pertimbangan pemberian otorisasi penjualan kredit kepada pelanggan yang bersangkutan (persetujuan kredit). 3. Faktur penjualan. 4. Order pengiriman barang. 5. Kartu gudang. 6. Buku pembantu (Kartu) piutang. 7. Kartu sediaan Barang. 8. Buku jurnal penjualan dan buku besar.

14

Alur Penerimaan Kas Penerimaan kas dalam perusahaan pada umumnya berasal dari transaksi penjualan barang baik penjualan tunai maupun penjualan kredit yang dalam hal ini penerimaan piutang dari debitur. Secara umum hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerimaan kas adalah sebagai berikut: 1. penerimaan kas harus didukung dengan bukti yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang 2. semua kas yang diterima harus segera disetorkan ke pejabat yang berwenang 3. tiap periode tertentu (harian, mingguan, bulanan) dibuat laporan penerimaan kas Prosedur penerimaan kas yang diterapkan bergantung kepada struktur organisasi perusahaan. Proses penerimaan kas pada perusahaan yang menjual barang secara eceran seperti supermarket akan berbeda dengan prosedur penerimaan kas pada perusahaan manufaktur. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penerimaan kas antara lain : 1. Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan dari manapun sumbernya 2. Faktur penjualan tunai 3. Daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang dari bagian sekretariat 4. Memo (nota) kredit dari bank 5. Bukti penerimaan kas
15

Alur Pengeluaran Kas Pada perusahaan yang mengelola kas dengan menerapkan sistem voucher, semua pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, termasuk pengeluaran untuk pembentukan dan penggantian dana kas kecil. Pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya meliputi pengeluaran untuk pembayaran hutang, dan pembayaran beban operasional. Pada perusahaan yang menyetorkan semua dana / uang yang diterimanya ke bank, pembayaran pada umumnya dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk pembayaran yang nilainya relative kecil digunakan dana kas kecil. Adapun dokumen-dokumen yang terkait dengan pengeluran kas adalah sebagai berikut : 1. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh 2. Faktur (nota) pembelian 3. Faktur pembelian kredit 4. Bukti penerimaan barang 5. Permintaan pengisian kembali kas 6. Bukti pengeluaran kas kecil 7. Surat permintaan pengeluaran kas kecil

16

You might also like