You are on page 1of 3

PEMBUKAAN UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari 4 alinea itu menjadi sumber motivasi dan

aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia, yang merupakan sumber dari cita hukum dan ciri moral yang ingin ditegakkan, baik dalam lingkungan nasional maupun dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa di dunia. Tiap-tiap alinea dan kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, serta mendung nilainilai universal dan lestari. Dikatakan mengandung nilai universal, karena mengandung nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab diseluruh muka bumi, sedangkan dikatakan nilai lestari, karena mampu menampung dinamika masyarakat, dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara, selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. 1. Makna Tiap-Tiap Alinea Pembukaan a. Alinea Pertama Berbunyi: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Hal ini menunjukkan keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia menghadapi masalah kemerdekaan melawan penjajah. Dengan pernyataan itu bukan saja bangsa Indonesia bertekad untuk merdeka tetapi juga akan tetap berdiri di barisan paling depan untuk menentang dan menghapus penjajahan di atas dunia. Alinea ini mengungkapkan suatu dalil obyektif, yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, sehingga harus ditentang dan dihapuskan agar semua bangsa di dunia dapat menjalankan hak kemerdekaannya yang merupakan hak asasinya. Di sinilah letak moral luhur dari pernyataan kemerdekaan Indonesia. Selain daripada itu alinea ini juga mengandung suatu pernyataan subyektif, yaitu aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan. Dalil di atas meletakkan tugas kewajiban kepada bangsa/Pemerintah Indonesia untuk senantiasa berjuang melawan setiap bentuk penjajahan dan mendukung kemerdekaan setiap bangsa. Pendirian demikian ini menjadi landasan Pokok dalam mengendalikan politik luar negeri Kita. b. Alinea Kedua Berbunyi: Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah disampaikan kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Hal ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan kita atas perjuangan bangsa Indonesia selama itu. Ini juga berarti adanya kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari keadaan kemarin dan langkah yang akan kita ambil sekarang dan akan menentukan keadaan di masa yang akan datang. Apa yang dikehendaki oleh para pengantar kemerdekaan ialah negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Nilai-nilai itulah yang selalu menjiwai segenap bangsa Indonesia dan terus berusaha untuk mewujudkannya.

Alinea ini menunjukkan adanya ketepatan dan ketajaman penilaian, yaitu: 1) Bahwa perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan; 2) Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan; 3) Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur. c. Alinea Ketiga Berbunyi: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, suapaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia meenyatakan dengan ini kemerdekaannya. Hal ini bukan saja menegaskan kembali apa yang menjadi motivasi riil dan materiil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan/kepercayaannya, menjadi motivasi spiritualnya, bahwa maksud dan tindakannya menyatakan kemerdekaan itu diberkati oleh Allah yang Maha Kuasa. Dengan ini digambarkan bahwa bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang berkesinambungan, antar kehidupan materiil dan spirituil, antara kehidupan di dunia dan di akhirat. Alinea ini memuat motivasi spirituil yang luhur serta suatu pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan. Dan alinea ini juga menunjukkan ketakwaan bagsa Indonesia terhadap Tuhan yang Maha Esa. Berkat ridho-Nyalah bangsa Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaan. d. Alinea Keempat Berbunyi: Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negar Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhana yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilain, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini merumuskan dengan padat tujuan dan prinsip-prinsip dasar untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka. Dengan rumusan yang panjang dan padat ini mengandung adanya penegasan: 1) Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuannya, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2) Negara berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat. 3) Negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila, yaitu:

Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradan persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

You might also like