Professional Documents
Culture Documents
Kubilai Khan merupakan Kaisar Mongol yang sangat kejam dan ekspansif ini ternyata memiliki sisi toleransi yang sangat tinggi. Percaya atau tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. Asal tahu saja, Kubilai Khan adalah cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki wilayah kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya. Kubilai khan adalah kaisar mongol dan juga pendiri dinasti Yuan. B. Rumusan Masalah. Dari latar belakang di atas dapat ditarik kesimpulan dalam pengambilan rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya adalah : 1. Siapakah Kubilai khan itu? 2. Sejarah singkat Dinasti Yuan. 3. Invasi- invasi bangsa mongol. 4. Warisan budaya bangsa mongol. 5. Akhir kerajaan bangsa mongol. C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Sejarah singkat bangsa mongol pada dinasti Yuan yang dipimpin oleh Kubilai Khan. D. Manfaat 1. Bagi Pembaca Hasil dari penelitian diharap dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan bacan yang berguna dan bermnfaat bagi pembaca. 2. Bagi Peneliti Merupakan kesempatan bagi penulis untuk memperluas wawasan pemikiran dengan melihat kenyatan sebenarnya, dengan membandingkan disiplin ilmu teoritis yang selama ini dipelajari. 1
3.Bagi Akademis Dapat bermanfat bagi kalangan akademis sebagai pemberi informasi dan memberikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. konstribusi
BAB 2 PEMBAHASAN
pasukan Kublai Khan. Tujuan utamanya ialah untuk memperluas pengaruh kekuasaan, melancarkan perdagangan dan menerima upeti dari negara-negara lain di Asia. Kekaisaran Dinasti Yuan mencapai batas terluasnya saat di bawah kekuasaan Kublai Khan, dengan penaklukan tuntasnya atas Dinasti Sung, yang terjadi pada tahun 1279. Kubilai Khan tidak hanya disibukan oleh peperangan, namun ia juga mempelajari tradisi China. Ia senang dengan kehidupan dan adat istiadat China. Artis, tukang pahat, tukang masak terbaik semua dikumpulkan di Beijing untuk memacu adat-istiadat negara. Marco Polo dikabarkan juga membawa banyak kekayaan budaya seperti sutra dan resep memasak dari China ke Italia.
pasukan serta pangan mereka hingga tiga per empatnya. Pasukan yang mendarat di teluk Hakata tidak memiliki pangan dan senjata yang cukup untuk melawan pasukan Jepang. Mereka dihancurkan oleh pasukan Samurai. Kaisar Jepang memerintahkan pasukan China untuk dibebaskan karena mereka adalah penduduk dari Tang (kerajaan China pada zaman dinasti Tang mempunyai hubungan baik dengan Jepang). Sedangkan pasukan Mongolia dan Korea semuanya dihukum penggal. Pasukan Mongol yang dikirim ke Jepang itu berupa gabungan dari tentara Mongolia sendiri dan budak-budak dari China dan Korea. Pada tahun 1281 ratusan ribu pasukan Mongol mendarat untuk kedua kalinya ditanah Jepang. Pasukan Samurai Jepang saat itu tidak mengerti dengan taktik perang Mongol. Menurut tradisi Jepang, sebelum perang dimulai, mereka harus mengadakan duel (satu lawan satu) antar panglima diatas kuda untuk mengukur kekuatan dan semangat lawan. Namun pada saat itu, tidak ada orang yang bisa berbicara bahasa Mongol dari jajaran pasukan Jepang. Pasukan Mongol sendiri tidak mengerti bahasa Jepang. Sehingga pada saat tantangan duel diteriakkan, ribuan pasukan Mongol maju menyerang secara membabi buta. Pasukan Samurai juga menderita oleh serangan Mongol yang berupa hujan anak panah. Secara tradisi pasukan Samurai berperang dengan memanah musuh secara akurat tidak seperti Mongol yang memanah musuh secara membabi buta dan dengan jumlah yang besar. Pasukan Mongol juga menggunakan "senjata guntur" (bom) untuk menghancurkan jajaran pasukan Samurai. Senjata guntur itu pertama kali diciptakan oleh kerajaan China. Senjata itu terbuat dari tanah liat dan dengan bentuk bola yang besar. Di dalam tanah liat tersebut diisi penuh dengan bubuk mesiu. Kemudian bola tanah liat itu diikat dengan tali dan diayukan kearah musuh. Ledakan bola tanah liat itu bagaikan guntur dan menakuti jajaran pasukan samurai dan kuda-kuda yang mereka tunggangi. Setelah perang dimenangkan, ratusan ribu pasukan Mongol kembali ke perkemahan mereka di daerah pantai serta membakar desa-desa disekitarnya. Pada malam harinya terjadi Tsunami ganda yang menghancurkan perkemahan mereka serta kapal-kapal mereka lebih parah dengan apa yang terjadi pada tahun 1274. Tsunami ganda tersebut dinamakan Kamikaze, yang kemudian nama itu digunakan oleh kerajaan perang sebagai kode tempur dalam perang pasifik pada perang dunia ke 2. Pasukan Mongol yang tersisa sedikit tersebut kemudian dihancurkan oleh pasukan Jepang. Hal itu menandakan akhir invasi Mongol ke Jepang. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa kaisar Jepang mengakui kedaulatan Mongol serta mengirimkan upeti, hal itulah yang membuat Kubilai Khan puas dan mulai mengarahkan pandangannya ke negeri-negeri di Asia Tenggara (Jawa, Vietnam, Kamboja, dsb). 2.3.3. Invasi ke Annam (Vietnam Utara) Kubilai Khan menaruh perhatiannya ke wilayah Asia tenggara setelah ia berhasil menguasai 5
seluruh wilayah Asia Timur. Ia mulai mengirim duta besarnya kepada puluhan kerajaan kecil untuk meminta upeti tahunan. Namun hal itu tidak berlangsung baik, karena banyak kerajaan yang tidak mengenal Mongolia dan bahkan mempermalukan duta besar mereka. Pasukan Mongolia lalu dikirimkan untuk menghancurkan kerajaan Champa, namun mereka tidak diperbolehkan untuk memasuki wilayah Annam. Hal ini menimbulkan amarah Kubilai Khan setelah pasukannya diserang secara tiba-tiba 1285. Pada tahun 1287 pasukan gelombang kedua tiba dan berhasil mengepung serta menghancurkan ibukota Annam, Hanoi. Raja Annam berhasil kabur ke selatan. Iklim tropis yang panas dan lembab di daerah itu memaksa pasukan Mongol untuk meninggalkan keberhasilan mereka setelah merebut kota Hanoi. Pada tahun 1288 panglima Mongol merasa tidak puas dan menyerang wilayah Annam untuk ketiga kalinya. Walaupun raja Annam berhasil melarikan diri, ia sadar bahwa pasukan Mongol tidak akan pernah berhenti menyerang tanpa adanya perjanjian damai. Raja Annam kemudian mengakui kekuatan Mongol dan mengirimkan upeti. 2.3.4. Invasi ke Champa (Vietnam Selatan) dan Kamboja Setelah kerajaan Annam berhasil dikuasai Mongol, pasukannya mulai berekspedisi ke arah selatan. Dalam tahun yang sama, raja Champa menyerah dan menyerahkan kekuasaan ketangan Mongolia seperti raja Annam. Mereka menjadi raja boneka yang dikontrol sepenuhnya oleh Kubilai Khan. 2.3.5. Invasi ke Tibet dan Thailand Invasi ini berlangsung damai. Hal tersebut dikarenakan raja dari kerajaan tersebut mengakui kedaulatan Mongolia dan setuju untuk mengirimkan upeti terhadap kerajaan Mongol. Pada saat itu, Kubilai Khan juga disibukkan oleh berbagai perang dengan kerajaan lain, sehingga tidak ada pasukan yang dikirim untuk mendiami wilayah Tibet maupun Thailand. 2.3.6. Invasi ke Burma Invasi ini berlangsung dikarenakan duta besar Mongol yang dibunuh oleh raja Burma. Kerajaan Burma pada saat itu sedang dalam zaman keemasan dengan memiliki pasukan yang berlimpah. Pasukan Burma pada umumnya berupa pasukan gajah. Namun hal itu tidak menjadi tantangan besar oleh pasukan Mongolia. Pada tahun 1277 dan 1283, pasukan Burma mengadakan invasi ketanah Mongolia di China untuk menunjukkan kekuatan mereka. Pasukan penghukum yang dipimpin oleh Temur (cucu Kubilai Khan) meratakan ibukota Burma, Pagan. Raja Burma berhasil kabur dari pertempuran tersebut, namun pada tahu 1287 seluruh wilayah Burma berada dalam kekuasaan Mongolia.
2.3.7. Invasi ke Jawa Pada akhir tahun 1292 angkatan perang Mongol mulai dikirim ketanah Jawa dikarenakan duta besar mereka dipermalukan oleh kerajaan Singhasari dibawah rajanya Kertanagara. Pada tahun 1293 angkatan perang tersebut mendarat di Rembang dan mulai melaju kearah timur Jawa. Pada saat mereka tiba, tanah Jawa dipenuhi dengan kehancuran yang diakibatkan oleh perang, jauh sebelum mereka tiba. Kerajaan Singhasari sendiri sudah jauh hari dihancurkan oleh kerajaan Kediri. Pasukan Mongol yang tidak tahu apa yang harus mereka perbuat itu disiasati oleh Raden Wijaya untuk berontak melawan kerajaan Kediri. Raja Jayakatwang akhirnya tertangkap, dan Raden Wijaya mendirikan kerajaan yang diberi nama Majapahit. Pasukan Mongolia kemudian diserang oleh Raden Wijaya sendiri dan diusir dari tanah Jawa. Panglima Mongol yang sudah kehilangan sedikitnya 3000 tentara dan dipengaruhi dengan iklim tropis yang lembab dan panas itu memutuskan untuk berlayar kembali ke tanah Mongolia dengan berbekal emas, budak dan hasil rampasan perang lainnya dari tanah Jawa. Namun setelah ia kembali, Kubilai Khan menjadi marah setelah mendengar cerita ekspedisinya. Panglima tersebut diberi hukuman 16 cambukan dan setengah dari kekayaannya disita kerajaan. 2.4. Warisan Budaya Bangsa Mongol. Kubilai Khan pernah memerintahkan berbagai bumbu makanan dari pelosok dunia Eropa, India, dan Arab dikirimkan ke Beijing untuk membuat makanan baru. Pada saat itu juga, makanan terkenal dinamakan Bebek Panggang Beijing (Peking Roast Duck) ditemukan dan sampai sekarang ini makanan itu dikenal seluruh dunia sebagai salah satu makanan terenak dari China. Salah satu legenda yang umum, ialah tentang resep masak dan cara membuat mie (bakmie), yang telah dipakai oleh rakyat China selama lebih dari 4000 tahun. Dikatakan bahwa makanan aneh tersebut kemudian dinamakan Spaghetti dan menjadi makanan nasional Italia. Walaupun Kubilai Khan gemar mempelajari budaya Cina, namun tidak semua panglimanya memiliki minat yang sama. Banyak sekali panglima perang atau tentara Mongol yang selalu menjarah desa-desa dan kota. Banyak pula wanita yang diculik ataupun dibawa paksa untuk dijadikan budak digurun Mongolia. Desa-desa sering kali dibakar dan penduduknya terbantai sebagai sarana olahraga atau permainan yang diadakan oleh pasukan Mongol. Adapula panglima Mongol yang memerintahkan agar setiap rumah tangga harus dikawal oleh satu tentara Mongol. Setiap orang dilarang untuk berhubungan dengan tetangganya. Hal ini menimbulkan amarah penduduk setempat, yang kemudian menyiasatkan sebuah taktik, yaitu dengan cara menyembunyikan surat rahasia kedalam kue-kue yang kemudian dibagikan kepada setiap rumah sebagai peringatan pesta bulan penuh. Dalam surat itu menyatakan tindak pemberontakan dan setiap penduduk diminta untuk membunuh tentara Mongol yang menjaga rumah mereka pada saat yang sama. Hari peringatan 7
tersebut kemudian dijadikan hari adat-istiadat nasional di China, dan bahkan dirayakan oleh orang Tionghoa seluruh dunia sebagai Perayaan Kue Bulan - Moon Cake Festival (Perayaan Tiong Chiu). 2.5. Akhir Kerajaan Bangsa Mongol. Kerajaan Mongol diakhiri oleh perebutan kekuasaan dan pemberontakan diseluruh jajaran wilayah Mongolia. Setelah kehancuran Dinasti Yuan di China, Kaisar Zhu Yuanzhang dari China mendirikan kerajaan Ming dan memerintahkan untuk mengadakan operasi balas dendam terhadap Mongolia. Ibukota Mongolia diratakan dengan tanah berserta seluruh harta karunnya. Setelah kerajaan Mongolia hancur, sejarah mencatat bahwa hanya dalam 1-2 generasi, rakyat China dan Eropa hilang hubungan dan tidak mengetahui sesamanya. Setelah itu Eropa tidak pernah tahu keberadaan negeri China, dan sebaliknya. Marco Polo yang pulang ke Italia dan memberitakan ekspedisi yang ia alami selama di China, dimana ia melihat vihara yang beratapkan emas, kerajaan yang berlimpah akan makanan dan harta itu, tidak dipercayai oleh orang Eropa. Namun ada seseorang yang percaya akan legenda yang diceritakan oleh Marco Polo. Ia adalah Columbus, yang mengadakan pelayaran untuk mencari dunia yang diceritakan oleh Marco Polo, dan akhirnya mendarat di benua baru yang dinamakan benua Amerika.
BAB 3 8
PENUTUP A. Simpulan. Dinasti Yuan merupakan dinasti asing di Tiongkok, karena didirikan oleh Bangsa Mongol. Pendirinya adalah Kubilai Khan yang bergelar Shizu (1279 V 1294). Pada masa kekuasaannya, Agama Buddha, Islam, Kristen, dan lain sebagainya dapat hidup berdampingan dengan damai. Sikap toleransi pada semua agama ini jelas-jelas telah mendahului Bangsa Barat, dimana pada saat yang sama di Eropa, orang-orang yang tidak menganut agama tertentu akan mengalami siksaan yang berat dan bahkan kematian.Pada masa pemerintahan Kubilai khan bangsa Mongol banyak melakukan Invasi- invasi di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara, Indonesiapun tidak luput dari invasi Kubilai Khan. Akhir dari kerajaan Mongol disebabkan karena pemberontakan diseluruh jajaran wilyah Mongol. B. Saran. Ada baiknya kita dapat memahami arti dan isi dalam makalah ini. Salah satu isi yang mungkin sangat bermanfaat adalah toleransi umat beragama saat pemerintahan Kubilai Khan. Walaupun Khubilai Khan adalah raja yang sangat kejam tetapi ia memiliki sisi toleransi yang sangat tinggi. Percaya atau tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. Khubilai Khan tidak membatasi warganya untuk memeluk agama, Khubilai Khan memmiliki anggapan walaupun berbeda agama tetapi tetap bersatu untuk Mongol .
DAFTAR PUSTAKA 9
Sumber Buku. 1. Swandana, Doni. 2009. Dewa Perang Jepang. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka Sumber Internet. 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kubilai_Khan 2. http://id.shvoong.com/humanities/1920781-kisah-kubilai-khan/ 3. http://osdir.com/ml/culture.region.china.budaya-tionghua/2006-01/msg00018.html
10