You are on page 1of 15

KONSTITUSI

Dosen Pembimbing : Ramadhani Setiawan M.Sos.Soc

Oleh : Jenny Christle Linanda M. NIM : 100254242013

Kelas XA Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji 2011

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah konstitusi ini. Makalah ini disusun berdasarkan tugas Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan. Dalam kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada bapak Ramadhani Setiawan sebagai dosen pembimbing, serta kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Bagaimanapun juga di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat menambah pengetahuan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I A. B. C. D. BAB II A. B. C. D. E. F. G. H.

PENDAHULUAN Latar Belakang ...................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2 Manfaat Penulisan ................................................................................................. 2 KONSTITUSI Pengertian Konstitusi ............................................................................................ 3 Bentuk-Bentuk Konstitusi .................................................................................... 5 Tujuan Konstitusi ................................................................................................. 6 Isi Konstitusi ........................................................................................................ 7 Nilai Konstitusi .................................................................................................... 7 Peran Konstitusi ................................................................................................... 8 Perubahan Konstitusi ........................................................................................... 8 Sejarah Konstitusi ................................................................................................ 9 PENUTUP

BAB III

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11 B. Saran .................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka .................................................................................................................. iii Daftar Link Terkait ........................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemahaman konstitusi pada saat ini sedikit bergeser akibat adanya perubahan nilainilai politik yang dikembangkan dalam suatu negara. Seyogianya pemahaman tentang teori konstitusi sangat penting sebagai acuan dalam penerapan aturan dasar suatu negara sebagai hasil interaksi politik dan sosial. Teori Konstitusi adalah sebuah kajian dalam garis besar tentang apa dan bagaimana konstitusi sepanjang sejarah, dalam hal ini dibicarakan sejumlah pengertian dasar tentang konstitusi, faham-faham atau doktrin-doktrin yang penting mengenai konstitusi yang tidak terlepas kaitannya dengan pola pandang suatu bangsa dalam perspektif negara modern. Fokus penulisan tentang Konstitusi ini adalah pada pemahaman tentang pengertian konstitusi, tujuan konstitusi, peran konstitusi, bentuk konstitusi, isi konstitusi, nilai konstitusi, perubahan konstitusi dan sejarah konstitusi.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa itu konstitusi ? 2. Apa saja bentuk-bentuk konstitusi ? 3. Apa tujuan konstitusi ? 4. Apa isi konstitusi ? 5. Mengapa konstitusi penting bagi suatu negara ? 6. Bagaimana perubahan konstitusi ? 7. Bagaimana sejarah konstitusi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami apa itu konstitusi. 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk konstitusi. 3. Untuk memahami tujuan konstitusi. 4. Untuk mengetahui isi kontitusi. 5. Untuk mengetahui peran konstitusi. 6. Untuk mengetahui bagaimana perubahan konstitusi. 7. Untuk mengetahui sejarah konstitusi.

D. Manfaat Penulisan

1. Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang konstitusi kepada pembaca. 2. Diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang konstitusi kepada pembaca dan dapat dijadikan acuan penerapan dalam keseharian.

BAB II

KONSTITUSI

A. Pengertian Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu constitution, dan berasal dari bahasa belanda constitue, dalam bahasa latin contitutio,constituere, dalam bahasa prancis yaitu constiture, dalam bahasa jerman vertassung, yang berati membentuk. Yang dibentuk adalah negara. Maka, konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara. Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan Negara, biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Dalam ketatanegaraan RI, konstitusi disebut dan atau diartikan sama dengan Undang Undang Dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat Negara. Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal), namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan, termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi. Pengertian konstitusi menurut para ahli : 1) K. C. Wheare Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur/ memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

2) Herman Heller Konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis. 3) Lasalle Konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik dsb. 4) L.j Van Apeldoorn Konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak tertulis. 5) Koernimanto Soetopawiro Istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang berarti bersama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama. 6) Carl Schmitt Ia membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu : a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu ; Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi yang ada di dalam Negara Konstitusi sebagai bentuk Negara Konstitusi sebagai faktor integrasi Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di dalam Negara b. Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu ; Konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa Konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitusi dapat berupa tertulis) dan konstitusi dalam arti materil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)

c. Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan. d. Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta perlindungannya.

B. Bentuk-Bentuk Konstitusi Adapun bentuk-bentuk konstitusi diantaranya sebagai berikut : 1) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari : konstitusi tertulis (dokumentary constitution/ writen constitution) yaitu aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa. Dan konstitusi tidak tertulis/ persekutuan hukum Negara/ konvensi (nondokumentary constitution/ unwritten constitution) yaitu berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

2) Konstitusi secara teoritis a. Konstitusi politik yaitu berisi tentang norma-norma dalam penyelenggaraan negara, hubungan rakyat dengan pemerintah, dan hubungan antar lembaga negara. b. Konstitusi sosial yaitu konstitusi yang mengandung cita-cita sosial bangsa, rumusan filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan bangsa itu.

3) Berdasarkan sifat a. Flexible (luwes) apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan untuk berubah sesuai dengan perkembangan. b. Rigid (kaku) apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.

4) Berdasarkan subyek yang berhak mengamandemen Berdasarkan perspektif ini, K. C. Wheare membagi konstitusi menjadi 2, yaitu :

a. Konstitusi yang supreme terhadap legislatif, yaitu yang tidak dapat diamandemen oleh badan legislatif. b. Konstitusi yang tidak supreme terhadap legislatif, yaitu yang dapat diamandemen oleh badan legislatif.

5) Berdasarkan proses pendistribusian kekuasaan pemerintahan Berdasarkan perspektif ini, K. C. Wheare membagi konstitusi menjadi 2, yaitu : a. Konstitusi Kesatuan, yaitu kekuasaan legislatif pusat dalam mengatur legislatif di bawahnya. b. Konstitusi Federal, yaitu kekuasaan pemerintah dibagi antara pemerintah untuk seluruh negara dan pemerintah untuk negara-negara bagian

C. Tujuan Konstitusi Tujuan konstitusi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang wenang, maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela dan bisa merugikan rakyat banyak. 2) Menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah, maksudnya segala kekuasaan dan kewajiban pemerintah telah dijelaskan agar pemerintah tidak melalaikan kewajibannya tsb, dan kekuasaannya tidak lari dari apa yang telah dijelaskan. 3) Melindungi HAM, maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya. 4) Menggambarkan struktur negara dan bekerjanya lembaga- lembaga negara. 5) Menjelaskan tugas-tugas lembaga negara dan tugas-tugas rakyat, maksudnya segala tugas-tugas rakyat dan lembaga negara telah dijelaskan oleh konstitusi sehingga rakyat dan lembaga negara bisa bertindak sesuai dengan tugas-tugasnya yang telah dijelaskan. 6) Pedoman penyelengaraan Negara, maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi, Negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

D. Isi Konstitusi Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang, dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Isi konstitusi menurut para ahli : 1) Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu ; a. Jaminan terhadap HAM dan warga Negara b. Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental c. Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan

2) Menurut Miriam Budiarjo, konstitusi memuat tentang ; a. Organisasi negara HAM b. Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum c. Cara perubahan konstitusi

3) Menurut Koerniatmanto Soetopawiro, konstitusi berisi tentang ; a. Pernyataan ideologis b. Pembagian kekuasaan Negara c. Jaminan HAM (Hak Asasi Manusia) d. Perubahan konstitusi e. Larangan perubahan konstitusi

E. Nilai Konstitusi

Adapun nilai-nilai konstitusi diantaranya : 1) Nilai Normatif

Suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. 2) Nilai Nominal Suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal-pasal tertentu tidak berlaku/ tidak seluruh pasalpasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah Negara. 3) Nilai Semantik Suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.

F. Peran Konstitusi Dari pengertian dan tujuan konstitusi yang telah ditulis di atas, dapat dijelaskan secara garis besar tentang peran konstitusi. Dengan adanya konstitusi, pemerintah, lembaga negara, maupun masyarakat dapat mengetahui aturan dan ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan. Adanya konstitusi juga adalah agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan memperhatikan kepentingan rakyat. Sehingga tujuan konstitusi yaitu melindungi HAM dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, konstitusi berperan melindungi asas demokrasi dan menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat, sesuai dengan tujuan demokrasi itu sendiri. Peran konstitusi lainnya adalah untuk melaksanakan dasar negara dan menentukan suatu hukum yang bersifat adil. Konstitusi juga berperan sebagai sumber hukum dasar, dan sebagai hukum tertinggi. Itulah sebabnya mengapa konstitusi penting bagi suatu negara.

G. Perubahan Konstitusi Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadangkadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat. Secara

evolusi, UUD/konstitusi berubah secara berangsur-angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi. Dalam sistem ketatanegaraan modern ada dua sistem yang berkembang dalam perubahan konstitusi, yaitu 1) Renewal (pembaharuan) Merupakan perubahan konstitusi secara keseluruhan sehingga yang diberlakukan adalah konstitusi yang baru secara keseluruhan. Biasanya dianut di negara-negara Eropa kontinental. 2) Amandement (perubahan) Apabila suatu konstitusi dirubah (di-amandement), maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Biasanya dianut di negara-negara Anglo-Saxon.

H. Sejarah Konstitusi Sebagai negara yang berdasarkan hukum tentunya Indonesia memiliki konstitusi yang kita kenal dengan Undang-Undang Dasar 1945. Keberadaan UUD45 sebagai konstitusi di Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang hingga akhirnya dapat diterima sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia. Dalam sejarahnya UUD45 dirancang sejak 29 mei s/d 16 juni 1945 oleh Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang

beranggotakan 21 orang diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil Drs. Moh. Hatta. Latar belakang terbentuknya UUD45 adalah bermula dari janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia di kemudian hari. Karena menurut Jepang Indonesia adalah saudara muda yang harus dibimbing agar kelak bisa berdiri sendiri. Tapi janji tinggallah janji, semua penjajah sama saja. Setelah Jepang dipukul mundur oleh sekutu, Jepang tidak ingat lagi akan janjinya, kemudian momen tersebut dimanfaatkan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan diraih, maka bangsa Indonesia membutuhkan konstitusi resmi, karenanya sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang.

Keputusan sidang PPKI : 1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD45 yang bahannya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perumus pada tanggal 22 juni 1945, 2. Menetapkan dan mengesahkan UUD45 yang bahannya hampir seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perumus pada tanggal 16 juni 1945, 3. Memilh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden, 4. Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh PPKI yang kemudian menjadi Komite Nasional. Dengan begitu, terbentuklah UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi Negara.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Dengan demikian kita ketahui bahwa kontitusi merupakan keseluruhan peraturan, baik tertulis maupun tidak yang bertujuan membatasi dan menjelaskan kekuasaan pemerintah yang sekaligus berperan sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi. Konstitusi secara garis besar memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Perubahan konstitusi dilakukan secara bertahap. Ada dua jenis perubahan konstitusi yaitu pembaharuan dan perubahan. Konstitusi muncul melalui beberapa proses yang panjang, di Indonesia kita kenal dengan UUD 1945.

B. Saran Konstitusi muncul melalui tahap yang panjang dan rumit. Tujuan konstitusi dan perannya pada intinya adalah untuk mengatur lalu lintas hukum di Indonesia. Untuk itu mari kita jaga kekokohan konstitusi di RI, yaitu UUD 1945.

Daftar Pustaka

Prodjodikoro, Wirjono.1983. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia. Jakarta: Dian Rakjat Wheare, K.C. 2003. Konstitusi- Konstitusi Modern. Surabaya: Pustaka Eureka

Daftar Link Terkait

www.google.com www.wikipedia.com

You might also like