You are on page 1of 3

PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU DALAM DUNIA PENDIDIKAN Oleh Aji Vini Vayanti

Pelaksanaan Jaminan Mutu (quality assurance) di dalam dunia pendidikan berfokus pada proses. Konsep penjaminan mutu dibuat untuk mencegah terjadinya kesalahan (zero defect) sejak awal dan selama proses produksi (getting things right first time, every time).(Sallis, 2002:17). Dalam konsep ini seluruh staf bertanggung jawab terhadap mutu. Mutu dijamin melalui pemenuhan standar proses dan outcome. Dalam sebuah institusi pendidikan standar mutu difokuskan pada pembuatan peraturan-peraturan dan perubahan peraturan dari pada membuat beberapa tujuan dan parameter untuk mencapainya. Untuk itu jaminan mutu lebih menekankan tanggung jawab tenaga kerja dibandingkan inspeksi control mutu. Mutu pelayanan jasa yang baik dijamin oleh system, yang dikenal sebagai system jaminan mutu, yang memposisikan secara tepat bagaimana proses pelayanan seharusnya berperan sesuai dengan standar. Standar-standar mutu diatur oleh prosedurprosedur yang ada dalam jaminan mutu.(Sallis, 2002:17). Namun demikian,

menurut Silva menjamin mutu pendidikan melalui standar-standar tertentu cukup tidak realistis. Dampak dari proses pendidikan tergantung pada factor yang banyak, yang tidak selalu bisa dipenagaruhi oleh proses pekerjaan sekolah. Dalam hal ini system manajemen mutu diusahakan untuk menjamin mutu melalui proses manajemen secara holistic, serta memonitor penyelenggaraan proses pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan proses pekerjaan secara system yang dibutuhkan untuk menjamin mutudalam setiap tahapan proses pendidikan.

Prosesnya direncanakan, (standar) outcome-nya ditetapkan , strategi yang tepat untuk mencapainya ditentukan dan systemnya ditinjau serta diaudit. Dengan demikian, jaminan mutu dapat diartikan teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang berkesinambungan, dan melembaga serta menjadi subsistem sekolah. Quality assurance akan menghasilkan informasi yang dapat merupakan umpan balik bagi sekolah dan juga dapat memberikan jaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi siswa. Untuk dapat melaksanakan quality assurance, maka sekolah harus: a. b. c. Menekankan pada kualitas hasil belajar Hasil kerja siswa dimonitor secara terus menerus Informasi dan data dari sekolah dikumpulkan dan dianalisis untuk memperbaiki proses di sekolah. d. Semua pihak mulai dari kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan juga orang tua siswa harus memiliki komitmen untuk secara bersama

mengevaluasi kondisi sekolah yang kritis dan berupaya untuk memperbaiki proses sampai outcome-nya. Referensi: 1. Edward Sallis, 2002, Total Quality Management in Education 3rd Edition, Kogan Page: London. 2. Silva Rouncelli-Vaupot,Leading for Quality, Some Dillemas and Consideration of a Head Teacher, National Leadership School, Ljubljana, Slovenia, online resource at: http://www.oki.hu/oldal.php?tipus=cikk&kod=quality-09-silva

You might also like