You are on page 1of 112

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (CUM Date)di: Pasar

r Reguler dan Negosiasi : Pasar Tunai : Tanggal Dimulai perdagangan Saham Tanpa HMETD (EX Date) di: Pasar Reguler dan Negosiasi : Pasar Tunai : Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak atas HMETD (Record Date) :
[

28 Desember 2009 Distribusi HMETD Tanggal Pencatatan HMETD 6 Januari 2010 Periode Perdagangan HMETD 11 Januari 2010 Periode Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan 7 Januari 2010 HMETD secara Elektronik 12 Januari 2010 Tanggal Penjatahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham 11 Januari 2010 Tambahan yang Tidak Memperoleh Penjatahan

: : : : : : : :

12 Januari 2010 13 Januari 2010 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010 21 Januari 2010 15 Januari 2009 - 21 Januari 2010 22 Januari 2010 25 Januari 2010

BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT DARMA HENWA Tbk. (ATAU SELANJUTNYA DISEBUT PERSEROAN) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT Darma Henwa Tbk


Kegiatan Usaha:
Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat
Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot 8.6-8.7 Kawasan Mega Kuningan Jakarta- 12950, Indonesia Telp. (62-21) 5794 8830 / 8838 Fax. (62-21) 5794 8829 / 8836 www. ptdh.co.id
PENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Sebanyak 6.243.923.928 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I atau (PUT I) ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Apabila sampai dengan tanggal Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka atas pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD) dapat dilaksanakan dan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia mulai tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009. HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAHRISIKO GAGALNYA RESTRUKTURISASI DENGAN PIHAK KREDITUR DAN APABILA TIDAK TERCAPAINYA ALTERNATIF-ALTERNATIF LAINNYA AKAN MENYEBABKAN DEFAULT RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD. PEMBELI SIAGA PT DANATAMA MAKMUR (terafiliasi) PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2009

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat Nomor: S-028/PTDH/FD/1109 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada Ketua Bapepam-LK di Jakarta pada tanggal 25 November 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003, juncto Kep-07/PM/2001, tanggal 23 Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan HMETD dan Peraturan No.IX.D.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penerbitan HMETD, yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. Perseroan beserta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masingmasing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD akan diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik. Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau Peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini atau HMETD, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian saham maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap Undang-undangan dan/atau Peraturan yang berlaku di negara tersebut.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. II. III. IV. V. VI. VII. PENAWARAN UMUM TERBATAS I RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I PERNYATAAN HUTANG ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN RISIKO USAHA KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. Riwayat Singkat Perseroan 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 3. Manajemen dan Pengawasan Perseroan 4. Struktur Organisasi Perseroan 5. Sumber Daya Manusia 6. Keterangan tentang anak-anak perusahaan 7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan 8. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum 9. Perjanjian Perjanjian Penting 10. Keterangan Tentang Aset Tetap 11. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan 12. Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. Umum 2. Kegiatan Usaha 3. Persaingan 4. Asuransi 5. Strategi Pengembangan Usaha 6. Proses Pertambangan 7. Prospek Usaha 8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING EKUITAS KEBIJAKAN DIVIDEN PERPAJAKAN I III VI 1 6 7 11 21 23 24 24 25 26 29 29 32 40 41 42 49 51 52 55 60 60 60 69 71 72 76 76 77 78 80 81 82

VIII. INDUSTRI IX.

X. XI. XII. XIII.

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD

84 86 88 93 95

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN


Afiliasi : Berarti: a.hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b.hubungan antara Pihak dengan karyawan, Direktur atau Komisaris dari Pihak tersebut; c.hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d.hubungan antara perusahaan dengan Pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e.hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. : Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. : PT Arutmin Indonesia. : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal. : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM). : PT Bursa Efek Indonesia. : Badan Koodinasi Penanaman Modal. : Bengalon Operating Agreement antara Perseroan dengan KPC tanggal 27 Mei 2004 yang terakhir diubah tanggal 9 Maret 2007. : Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 4 Undangundang Pasar Modal, dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berikut segenap penerus, dan/atau penggantinya, dimana saham dicatatkan. : Singkatan dari Compounded Annual pertumbuhan rata-rata per tahun. : Coal Contract Of Work (Perjanjian Batubara). Growth Rate atau tingkat

Anak Perusahaan AI BAPEPAM BAPEPAM-LK BEI BKPN BOA Bursa Efek

CAGR CCOW CVR DH Energy Daftar Pemegang Saham

Karya Pengusaha Pertambangan

: Coal Vista Resources Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Seychelles. : PT DH Energy. : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. : Direktur Jenderal. : Singkatan dari Divisi Perdagangan dan Industri. : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang disusun dan diadministrasikan oleh PT Ficomindo Buana Registrar. : PT DHE Technical Services.

Dirjen DPI DPS DTS

iii

EBIT EBITDA

: Singkatan dari Earnings Before Interest and Tax, yaitu laba bersih sebelum bunga dan pajak. : Singkatan dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. : Surat berharga, sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 5 Undang-Undang Pasar Modal. : Energy Information Administration. : Goldwave Capital Limited : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun kalender, termasuk hari Minggu dan hari libur. : Hari dimana BEI melakukan transaksi perdagangan. : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa. : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. : PT Indotambang Perkasa. : PT Kaltim Prima Coal. : Perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal Pasal 1 butir 10 dengan mengadministrasikan HMETD berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran HMETD di KSEI. : Pihak yang memberi jasa penitipan sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 8 Undang-Undang Pasar Modal dan meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Efek EIA GCL Hari Hari Bursa Hari Kerja

HMETD ITP KPC KSEI

Kustodian

Laporan Keuangan Konsolidasi :Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan yang disusun sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Indonesia. Masyarakat : Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya kurang dari 5% dari seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang namanya dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia pernah diubah menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia, dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. : Million Tonne atau juta ton. : Million Tonne per Annum atau juta ton pertahun. : Mega Watt. : Original Equipment Manufacturer. : PT Pendopo Coal Upgrading. : ZAI dan ITP. : Pemerintah Negara Republik Indonesia. : PT Darma Henwa Tbk.

Menteri Hukum dan HAM

Mt Mtpa MW OEM PCU Pemegang Saham Pendiri Pemerintah Perseroan

iv

Perusahaan Asosiasi

: Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung kedalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20% dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. : PT PLN (Persero). : Pembangkit Listrik Tenaga Uap. : Singkatan dari Penanaman Modal Asing. : Singkatan dari Penanaman Modal Dalam Negeri. : Pengadilan Negeri. : PT Pendopo Power. : Power Purchase Agreement. : Prove Energy Investment Limited, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands. : Perseroan Terbatas. : Penawaran Umum Terbatas. : Singkatan dari Return on Assets atau imbal hasil investasi yang merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah Aset dalam periode yang sama. : Rapat Umum Pemegang Saham. : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. : Terbuka. : Tambahan Berita Negara Republik Indonesial. : Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek. : PT Sriwijaya Power. : Tanda Daftar Perusahaan. : Dollar Amerika Serikat. : Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. : Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. : Vista Visa Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Seychelles. : Zurich Assets International Limited, suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan hukum Seychelles.

PLN PLTU PMA PMDN PN PP PPA Prove PT PUT ROA

RUPS RUPSLB Tbk TBN Saham

SP TDP US$ UU PM UU PT Vista ZAI

RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Dollar Amerika Serikat kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. RIWAYAT SINGKAT DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor pertambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, Perseroan saling mendukung satu sama lain dengan unit-unit usahanya sebagai berikut : No. Nama Perusahaan Persentase Penyertaan Kegiatan Usaha Tahun Penyertaan/ Pendirian 2007

Kepemilikan Langsung oleh Perseroan 1 Prove 100% (Sudah Beroperasi)

DH Energy (dahulu DH Power) DH Services

99% (Sudah Beroperasi) 51% (Sudah Beroperasi)

Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran batubara Jasa konsultasi dibidang ketenagalistrikan. Penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang pertambangan umum. Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran

2007

2007

Melalui Prove 4 Vista

100% (Sudah Beroperasi)

2007

vi

No.

Nama Perusahaan

Persentase Penyertaan Melalui Prove sebesar 66,67% dan melalui Vista sebesar 33,33% (Sudah Beroperasi) 20% (Belum Beroperasi) 49% (Sudah Beroperasi)

Kegiatan Usaha batubara Pemasaran batubara sumber daya lainnya

Tahun Penyertaan/ Pendirian dan 2007

CVR

Melalui PT DH Energy 6 PP

DTS

Berusaha dalam bidang perdagangan besar (distributor utama) dan impor. Berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia di dalam negeri.

2008

2007

Kantor pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikthisar data keuangan penting Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan serta 2006, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian adalah sebagai berikut : NERACA KONSOLIDASI
(dalam ribuan US Dollar) Uraian ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS Jumlah Kewajiban dan Ekuitas LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI Uraian Pendapatan Beban usaha Laba (Rugi) operasi Beban lain-lain Laba (Rugi) sebelum taksiran beban pajak Laba (Rugi) bersih 30 Juni 2009 102.871 95.594 7.277 7.248 29 221 (dalam ribuan US Dollar) 31 Desember 2007 2006 225.957 170.629 180.131 150.924 45.826 19.705 33.825 15.778 12.001 3.926 8.680 2.867 30 Juni 2009 140.252 347.011 487.263 146.894 62.514 209.408 731 277.124 487.263 2008 171.023 366.472 537.495 165.459 94.094 259.553 161 277.781 537.495 31 Desember 2007 227.474 331.654 559.128 132.598 173.634 306.232 174 252.721 559.128 2006 102.134 154.474 256.608 138.825 74.080 212.905 174 43.529 256.608

2008 220.108 193.866 26.242 15.839 10.403 10.581

vii

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I) Berikut keterangan mengenai Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD Nilai nominal Rasio saham lama dengan HMETD Harga Pelaksanaan HMETD Jumlah dana hasil PUT I 6.243.923.928 Rp 100 (seratus Rupiah) 5:2 Rp 100 (seratus Rupiah) Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah)

Berdasarkan DPS per tanggal 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 15.609.809.820 44.390.190.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 1.560.980.982.000 4.439.019.018.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 6.243.923.928 21.853.733.820 38.146.266.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 624.392.392.800 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 18,31 17,68 35,44 28,57 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 10.842.180.202 21.853.733.820 38.146.266.180 560.304.974.600 540.850.380.000 1.084.218.020.200 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%)

viii

Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

60.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 11.558.354.610 6.243.923.928 25.667.673.928 34.332.326.072

6.000.000.000.000 400.217.839.000 386.321.700.000 1.155.835.461.000 624.392.392.800 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200 15,95 15,05 45,03 24,33 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 14.656.120.382 25.667.673.928 34.332.326.072 560.304.974.600 540.850.380.000 1.465.612.038.200 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200 21,83 21,07 57,10 100,00

PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PUT I Dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 71,51% atau Rp. 427.500.000.000 akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan sebesar US$ 45.000.000 dengan menggunakan kurs tukar pada tanggal 22 Desember 2009 sebesar Rp. 9.500 per US$ 1. Sekitar 7,61% atau Rp. 45.496.819.996 akan dialokasikan untuk pembelian alat berat. Sekitar 20,88% atau Rp. 124.858.896.110 akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

2. 3.

PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sebesar US$ 208 juta dengan rincian sebagai berikut:
(dalam ribuan US Dollar)

Keterangan KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Hutang Lain-Lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh

Jumlah 27.065 977 715 7.811

23 83.303 27.000 146.894 3.788 5.657 3.050

ix

tempo dalam satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN PROSPEK USAHA

19 50.000 62.514 209.408

Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam mensuplai listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat sektor industri pertambangan batu bara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan usaha. FAKTOR RISIKO Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional perusahan dalam industri terkait, begitu pula hanya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha sebagai berikut : a. Risiko Pihak Ketiga 1. 2. 3. 4. 5. b. Risiko Gagalnya Restrukturisasi dengan Pihak Kreditur Risiko Pemutusan Kontrak Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan Kontraktor Pertambangan dan Pemasok Peralatan Risiko Pembayaran

Risiko Operasional 1. 2. 3. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan Risiko Sumber Daya Manusia Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan

c.

Risiko Eksternal 1. 2. 3. 4. 5. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik Risiko Persaingan Usaha Risiko Bencana Alam Risiko Perkembangan Teknologi

Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas akan dijelaskan pada Bab V Prospektus ini tentang Risiko Usaha. STRATEGI PERSEROAN Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang kontraktor penambangan, (ii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha pertambangan.

Kegiatan usaha pertambangan sangat berisiko terhadap kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan manajemen risiko dan quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality assurance tersebut antara lain : Melakukan identifikasi, evaluasi dan mitigasi atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya. Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices). Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.

Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. KEBIJAKAN DIVIDEN Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan oleh kepada para pemegang saham dalam rangka PUT I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan, dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak Sampai dengan US$ 50 juta Diatas US$ 50 juta Rasio Pembayaran Dividen 10% - 20% 20% - 25%

Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum membagikan dividen kepada para pemegang saham.

xi

I.

PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Direksi atas nama Perseroan, dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) saham biasa dengan Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pemegang saham mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan, dan akan dicatatkan di BEI.

PT Darma Henwa Tbk


Kegiatan Usaha:
Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta- 12950, Indonesia Telp. (62-21) 5794 8830/8838 Fax. (62-21) 5794 8829/8836 Homepage: www.ptdh.co.id RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN KONTRAK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI RISIKO USAHA.

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di

bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan Lot 8.6 - 8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia. Sebelum PUT I ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini:
Keterangan Penawaran Perdana Company Listing Hasil Konversi Waran* Total saham yang dicatatkan *sampai dengan 31 Agustus 2009 Harga total nilai Tanggal Penawaran emisi Pencatatan pada Efek (dalam juta) Bursa 12 Sept 2007 Rp 335 Rp 1.055.250 26 Sept 2007 Tanggal Efektif 26 Sept 2007 Jumlah Saham (dalam jutaan) 3.150 12.074 386 15.610 Akumulasi Akumulasi Jumlah Jumlah Saham Nominal (dalam jutaan) (dalam jutaan) 3.150 15.224 15.610 15.610 Rp 315.000 Rp 1.522.375 Rp 1.560.981 Rp 1.560.981

Berdasarkan DPS per 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 15.609.809.820 44.390.190.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 1.560.980.982.000 4.439.019.018.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 6.243.923.928 21.853.733.820 38.146.266.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 624.392.392.800 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 18,31 17,68 35,44 28,57 100,00

Jumlah saham baru dari hasil pelaksanaan dari Penawaran Umum Terbatas I adalah sebanyak 6.243.923.928 atau sebesar 28,57% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PUT I. Saham baru dari hasil pelaksanaan dari PUT I ini akan dicatatatkan di Bursa Efek Indonesia bersama dengan saham yang telah dicatatkan sehubungan dengan penawaran saham perdana Perseroan dan saham hasil pelaksanaan waran seri I yang telah dilaksanakan sampai dengan prospektus ini diterbitkan. Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD. Keterangan Tentang Waran Seri I Bersamaan dengan penerbitan saham penawaran umum saham perdana pada tahun 2007, Perseroan menerbitkan sebanyak 4.200.000.000 Waran Seri I pada tanggal 26 September 2007 dimana setiap pemegang 3 saham yang diterbitkan dalam penawaran umum perdana akan memperoleh 4 Waran Seri I, dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri I dimulai sejak 26 Maret 2008 dan akan berakhir pada tanggal 24 September 2010. Jumlah Waran Seri I yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 386.059.820 Waran Seri I. Sehingga jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan adalah sebanyak 3.813.940.180 Waran Seri I atau sebesar 24,43% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 10.842.180.202 21.853.733.820 38.146.266.180 560.304.974.600 540.850.380.000 1.084.218.020.200 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000

ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

4.002.178.390 3.863.217.000 11.558.354.610 6.243.923.928 25.667.673.928 34.332.326.072

400.217.839.000 386.321.700.000 1.155.835.461.000 624.392.392.800 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200

15,95 15,05 45,03 24,33 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 14.656.120.382 25.667.673.928 34.332.326.072 560.304.974.600 540.850.380.000 1.465.612.038.200 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200 21,83 21,07 57,10 100,00

Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD. Sehubungan dengan pengeluaran saham baru dalam rangka PUT I, akan terjadi penyesuaian harga pelaksanaan Waran Seri I dan jumlah Waran Seri I dengan formula sebagai berikut: Harga Pelaksanaan Waran Seri I baru = (E F) ---------- x Z E

Jumlah Waran Seri I baru

E ---------- x Y (E F)

E = Harga Pasar Saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas F = Harga Teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula: (E G) (H + 1) G = Harga Pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right) H = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right) Z = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar Jika harga teoritis saham setelah pengeluaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu lebih rendah dari nilai nominal, maka harga pelaksanaan Waran Seri I yang baru adalah sebesar nilai nominal saham yang akan diterbitkan sebagai hasil pelaksanaan Waran. Penyesuaian ini berlaku efektif sejak tanggal terakhir perdagangan saham tanpa HMETD (ex date) di Pasar Reguler dan Negosiasi. Perseroan berencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham baru atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham selain dari yang ditawarkan dalam PUT I ini dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal efektifnya PUT I ini. Setiap pemegang atas saham yang diterbitkan dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang sahamnya telah ditempatkan dan disetor

penuh sebelumnya, yakni berhak dan berwenang untuk memperoleh dan melaksanakan semua hak yang melekat pada saham-saham tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menghadiri rapat-rapat umum pemegang saham Perseroan, memberikan suara dalam rapat-rapat tersebut dan menerima dividen yang dibagikan oleh Perseroan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat tersebut, sesuai dengan rasio perbandingan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki.

II.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Seluruh dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 71,51% atau Rp. 427.500.000.000 akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan sebesar US$ 45.000.000 dengan menggunakan kurs tukar pada tanggal 22 Desember 2009 sebesar Rp. 9.500 per US$ 1. 2. Sekitar 7,61% atau Rp. 45.496.819.996 akan dialokasikan untuk pembelian alat berat. 3. Sekitar 20,88% atau Rp. 124.858.896.110 akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sehubungan dengan penggunaan dana hasil PUT I untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan, berikut Daftar Kreditur Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:
No. Fasilitas NamaKreditur Hubungan Afiliasi JumlahHutang yangOutstanding per14Desember 2009 US$ 8.733.055 Jumlah Pelunasan sebagianyang telahdilakukan US$ 77.500.000 telah dilunasi pada tahun 2008. Penggunaan Hutang Tingkat Bunga Jangka Waktu JatuhTempo

Tranche A Tranche A Tranche A

United Overseas Bank Ltd / UOBI Caterpillar Financial Services (UK) Ltd The Bank of TokyoMitsubus hi UFJ Ltd, Singapore Branch VTB Bank Europe Plc, Singapore Branch Erste Bank der oesterraichis che Sparkassen AG PT Bank International Indonesia Fibonnaci Master Fund Ltd Indian Bank, Singapore Branch PT Bank CIMB Niaga Tbk Merrill Lynch Credit Products, LLC Strategic Asia Capital Ltd. Deutsche Bank

Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi

US$ 8.928.571

US$ 8.928.571

Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Modal Kerja

LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5%

11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 Revolvin g Facility (sejak 27 Maret 2007)

11-Jul10 11-Jul10 11-Jul10

Tranche A Tranche A

US$ 8.928.571

LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5%

11-Jul10 11-Jul10

US$ 6.696.429

Tranche A Tranche A Tranche A Tranche A Tranche B Tranche B Tranche B Tranche B Tranche B Working Capital

US$ 4.464.286

LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 1,75%

11-Jul10 11-Jul10 11-Jul10 11-Jul10 11-Apr11 11-Apr11 11-Apr11 11-Apr11 11-Apr11 27-Mar10

US$ 6.696.429

US$ 912.409

US$ 8.211.679

10

US$ 435.000

11

US$ 21.750.000 US$ 5.875.000

sebesar US$ 6.500.000 telah dilunasi pada tahun 2008.

12

13

CVI GVF (LUX) Master S.A.R.L The Asian Debt Fund Ltd. PT Bank International Indonesia

US$ 9.350.000

14

US$ 6.090.000

15

US$ 14.000.000

JUMLAH

US$ 120.000.000

sebesar US$ 1.000.000 telah dilunasi pada tahun 2008. US$ 85.000.000

Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, dimungkinkan bagi Perseroan untuk melakukan pelunasan atas sebagian atau seluruh hutang lebih awal. Sedangkan sehubungan dengan alokasi dana hasil PUT I untuk pembelian alat berat, kebutuhan alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional perseroan antara lain: Drill Driltech D45KS, Dozer

Track Cat D10T, Caterpillar Grader 24M, Water Pump Multiflow MF420, Water Pump Multiflow MF180, Waterfill Pump, Lighting Tower, Forklift 2.5 TON - 3 TON, Repowering 777A, Integrated Toolcarrier, Service Truck, Fuel Truck, Water Truck, Wheel Crane Truck 120T, Wheel Crane Truck with Man Basket 80T. Pembelian alat-alat berat tersebut akan dilakukan Perseroan dari pihak supplier yang mampu memberikan harga yang paling kompetitif, skedul pengiriman tepat waktu dan layanan purna jual yang baik. Penggunaan dana untuk modal kerja adalah untuk membiayai kegiatan operasional seperti pembelian persediaan spare parts, ban dan pembayaran uang muka sewa alat. Pengunaan Dana hasil PUT I akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2009, dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk alat-alat sebesar Rp 593.421 juta, prasarana dan pengembangan sebesar Rp 90.947 juta, modal kerja sebesar Rp 170.560 juta dan sebesar Rp 150.870 juta untuk pembayaran hutang kepada Institusi Keuangan. Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan telah digunakan seluruhnya sesuai dengan penggunaan dana yang ada di Prospektus. Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan adalah sebesar kurang lebih 4,25% dari nilai Emisi yang terdiri dari: 1. Biaya Jasa untuk Penasihat Keuangan/Arranger sebesar 4% 2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,21%, yang terdiri dari biaya jasa: a. Akuntan sebesar 0,06%; b. Konsultan Hukum sebesar 0,1%; c. Biro Administrasi Efek sebesar 0,01%;

d. Notaris sebesar 0,04%; 3. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan, persiapan RUPSLB dan lain-lain) sebesar 0,04%. Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT I ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke BAPEPAM-LK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan pemegang saham Perseroan melalui RUPSLB Perseroan.

III.

PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah US$ 208 juta yang terdiri dari kewajiban lancar sebesar US$ 146 juta dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 62 juta dengan rincian sebagai berikut:
(dalam ribuan dollar)

Keterangan KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Hutang Lain-Lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN

Jumlah 27.065 977 715 7.811

23 83.303 27.000 146.894 3.788 5.657 3.050

19 50.000 62.514 209.408

Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Jumlah hutang usaha Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 27,065 juta yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Hutang Usaha Pihak ketiga: PT United Tractors Tbk PT Cakrawala Putra Bersama PT Dwimakmur Primatamas PT Trakindo Utama PT Onjaya Kokoh AM Texas Resources PT Titian Kaltim PT Hexindo Adiperkasa Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500.000) Jumlah

Jumlah

4.226 3.388 2.198 1.366 1.103 937 566 519 12.762 27.065

Hutang Pajak Jumlah pajak Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 715.514 yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Beban masih harus dibayar

Jumlah 11 244 448 12 715

Jumlah Beban masih harus dibayar per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 6,851 juta yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Beban Masih Harus Dibayar Sewa alat dari pihak luar Pengangkutan batubara Biaya bunga Bahan Peledak Biaya rehabilitasi Lain-lainnya Jumlah Hutang Sewa Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 22.865. Pinjaman Bank Jumlah pinjaman per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 83 juta. Pinjaman Kepada Lembaga Keuangan Lainnya

Jumlah 2.209 1.575 1.476 464 179 1.908 7.811

Jumlah pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 27.000.000 Kewajiban Lancar Lainnya Jumlah kewajiban lancar lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 977.100. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Pihak Hubungan Istimewa Jumlah hutang pihak hubungan istimewa per tanggal 30Juni 2009 adalah US$ 796.708.
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan PT Arutmin Indonesia ZAI PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) PT Pendopo Power Jumlah

Jumlah 2.991 599 178 20 3.788

Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah kewajiban pajak tangguhan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 5,657 juta.
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Kewajiban imbalan kerja Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Jumlah

Jumlah (8.904) (762) 13.273 2.050 5.657

Kewajiban Imbalan kerja Jumlah kewajiban imbalan kerja untuk per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 3,050 juta.
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Kerugian actuarial belum diakui Jumlah

Jumlah 3.493 (5) (438) 3.050

Hutang Sewa Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 18.934. Pinjaman Bank Jumlah pinjaman bank per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 50 juta.
(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Pinjaman yang diperoleh dari: United Overseas Bank Perusahaan Anak Perusahaan (Coal Vista) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah

Jumlah

120.000 13.303 133.303 83.303 50.000

Sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000 Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007, dibuat di bawah tangan, Perseroan sedang dalam proses untuk merestrukturisasi perjanjian tersebut. Perseroan rencananya akan menggunakan sebesar 68,47% dari dana hasil PUT I untuk melakukan pelunasan sebagian hutang yang timbul berdasarkan pinjaman dari United Overseas Bank kepada Perseroan. Saldo Pinjaman Perseroan per 30 Juni 2009 sehubungan dengan Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank adalah sebesar US$ 120 juta yang terdiri dari Fasilitas Tranche A sebesar US$ 62,5 juta, Fasilitas modal kerja sebesar US$ 14 juta dan Fasilitas Tranche B sebesar US$ 43,5 juta. Sehubungan dengan kewajiban-kewajiban sebagaimana dinyatakan dalam bab ini, Perseroan menyatakan bahwa tidak terdapat syarat-syarat tertentu atau pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan Pemegang Saham Publik.

Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan diatas dan yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini. Tidak ada kewajiban yang telah jatuh tempo tetapi belum dilunasi dan tidak ada kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang terjadi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan dan setelah tanggal Laporan akuntan sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, manajemen menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

10

IV.
1. Umum

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 Juni 2009. 2. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan a. Kondisi Perekonomian

Di pertengahan tahun 2008, terjadi lonjakan permintaan terutama terhadap industri batubara, tetapi di akhir tahun 2008 industri batubara menghadapi krisis ekonomi yang menyebabkan permintaan atas batubara menjadi menurun. b. Peluang Usaha dan Kondisi Pasar

Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat. Selain itu, Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memenuhi

11

listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan, dimana salah satunya adalah kontraktor penambangan. c. Perilaku Pelanggan terhadap Perubahan Teknologi Baru

Industri pertambangan yang kian kompetitif membutuhkan penguasaan teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas. Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menunjang proses pencapaian target Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat pada waktunya dan agar dapat bersaing dengan perusahaan pertambangan lainnya. Selain itu untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusianya Perseroan juga mendatangkan tenaga ahli, mendukung suasana kerja yang sehat dan kondusif serta menggandeng berbagai mitra kerja yang dapat mendukung Perseroan untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan tepat waktu. d. Persaingan Usaha

Permintaan akan energi alternatif selain minyak bumi khususnya batubara semakin meningkat. Untuk dapat menghadapi persaingan tersebut, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya menawarkan bukan hanya sebagai kontraktor penambangan batubara namun juga perusahaan pertambangan terintegrasi yang dapat memasarkan hasil pertambangan, pembangkit tenaga listrik dan sektor yang terkait dengan pertambangan. e. Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap Perseroan

Bidang usaha pertambangan merupakan bidang usaha yang mempunyai beberapa risiko seperti dibahas dalam Bab V prospektus ini. Salah satu risikonya adalah risiko pemutusan kontrak. Pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak menyebabkan penurunan pada pendapatan Perseroan yang hampir seluruhnya tergantung pada kontrak jangka panjang yang dimiliki Perseroan. Selain itu hal-hal yang berpengaruh terhadap Perseroan lainnya adalah ketergantungan terhadap pemiliki konsesi pertambangan kontraktor pertambangan dan pemasok peralatan, keterlambatan pembayaran, nilai tukar valuta asing, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.

3.

Keuangan

Analisis dan pembahasan berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan rekan, kesemuanya dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian : Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, ikhtisar data keuangan Perseroan adalah sebagai berikut :
(dalam ribuan Dollar) Keterangan LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Beban usaha Laba operasi Beban lain-lain Laba sebelum taksiran beban pajak Laba bersih Juni 2009 102.871 95.594 7.277 7.248 29 221 2008 220.108 193.866 26.242 15.839 10.403 10.581 31 Desember 2007 225.957 180.131 45.826 33.825 12.001 8.680 2006 170.629 150.924 19.705 15.778 3.926 2.867

12

Keterangan NERACA ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

Juni 2009

2008

31 Desember 2007

2006

140.252 347.011 487.263 146.894 62.514 209.408 730 277.124 487.263

171.023 366.472 537.495 165.459 94.094 259.553 161 277.781 537.495

227.474 331.654 559.128 132.598 173.634 306.232 174 252.721 559.128

102.134 154.474 256.608 138.825 74.080 212.905 174 43.529 256.608

Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 tercatat sebesar US$ 102,871 juta. Pendapatan Perseroan pada tahun 2008 sebesar US$ 220 juta, mengalami penurunan 2,59% dari pendapatan pada tahun 2007 sebesar US$ 226 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penghapusan eskalasi bahan bakar di mana pengelolaan bahan bakar diambil alih oleh PT Kaltim Prima Coal sejak bulan April 2008. Namun demikian secara produksi, Jumlah batubara yang diproduksi di area Bengalon pada tahun 2008 adalah sebesar 6 juta ton, yang meningkat sebesar 5% dari 5,7 juta ton di tahun 2007. Tingkat pencapaian tertinggi terjadi di bulan Juli yang menghasilkan jumlah pengiriman ke pelabuhan sebesar 647 Kt, sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat pada bulan April 2007, yaitu sebesar 601 Kt. Jumlah pengiriman rata-rata batubara ke pelabuhan per bulan di tahun 2008 adalah 500 Kt dibandingkan 475 Kt yang dihasilkan di tahun 2007. Selama tahun 2008, komposisi pendapatan Perseroan berasal dari 82,06% jasa pertambangan serta 17,94% jasa pemasaran dan konsultasi. Pada tahun 2007 pendapatan Perseroan sebesar US$ 226 juta, meningkat 32,43% dari pendapatan pada tahun 2006 yang sebesar US$ 171 juta. Peningkatan pendapatan ini dicapai melalui peningkatan kontribusi yang lebih besar dari jasa pertambangan serta adanya pendapatan tambahan dari jasa pemasaran dan konsultasi. Selama tahun 2007, komposisi pendapatan Perseroan berasal 83,53% jasa pertambangan serta 16,47% jasa pemasaran dan konsultasi. Kontrak jasa pemasaran dan konsultasi yang diperoleh Perseroan di tahun 2007 ini telah memberikan tambahan yang cukup signifikan yaitu sebesar US$ 37 juta pada tahun tersebut.

Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 95 juta. Beban Usaha Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 194 juta, meningkat 7,62% dari US$ 180 juta yang terjadi pada tahun sebelumnya. Peningkatan sebesar 7,62% atau US$ 14 juta tersebut terutama dari tiga komponen biaya utama yang mewakili 44,86% dari total beban usaha, yaitu: Biaya penyusutan yang mewakili sebesar 17,91% total beban usaha, meningkat sebesar 35% Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang mewakili sebesar 14,25% total beban usaha, meningkat sebesar 84% Biaya sub kontraktor sebesar yang mewakili 12,70% total beban usaha, meningkat sebesar 12,5%

Peningkatan komponen beban usaha terbesar yaitu biaya perbaikan dan pemeliharaan adalah sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh Perseroan untuk terus meningkatkan produksi dan efisiensi biaya melalui optimalisasi alat-alat produksi yang dimiliki oleh Perseroan. Walaupun terdapatnya peningkatan ketiga komponen beban usaha diatas, namun komponen beban usaha lainnya yang cukup dominan

13

dengan persentase sebesar 13% dari total beban usaha yaitu biaya bahan bakar mengalami penurunan hingga 41% terkait dengan pengambilalihan pengelolaan bahan bakar oleh PT Kaltim Prima Coal. Beban Usaha Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 180 juta, meningkat 19,35% dari US$ 151 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan 19,35% atau US$ 29 juta tersebut terutama berasal dari empat komponen biaya utama yang mewakili 60,16% daru total beban usaha, yaitu: Biaya bahan bakar sebesar 23,58% Biaya amortisasi sebesar 10,20% Biaya sub kontraktor sebesar 12,14% Biaya depresiasi sebesar 14,24%

Peningkatan beban usaha Perseroan ini disebabkan dari adanya tambahan alat-alat berat di tahun 2007, sehingga turut meningkatkan penggunaan bahan bakar dan biaya depresiasi aset tetap. Namun demikian, penambahan aset tetap ini terbukti mampu meningkatkan kinerja Perseroan dengan dicapainya peningkatan pendapatan dari jasa penambangan saja sebesar 11%, dimana pendapatan jasa penambangan pada tahun 2006 sebesar US$ 171 juta meningkat menjadi US$ 189 juta pada tahun 2007.

Beban Lain-lain Beban lain-lain Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 7,248 juta. Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2008 adalah sebesar US$ 16 juta, mengalami penurunan dari US$ 34 juta pada tahun 2007, atau turun 53,17%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan beban bunga ini adalah disebabkan percepatan pembayaran sejumlah US$ 26 juta kepada para kreditur yang tergabung dalam Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank dan percepatan pembayaran pinjaman Coal Vista Resources sebesar US$ 1,6 juta di tahun 2008. Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 34 juta, meningkat dari US$ 16 juta pada tahun 2006, atau naik 114,38%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar 108,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan beban bunga adalah sehubungan dengan penerimaan Fasilitas pinjaman dari United Overseas Bank kepada Perseroan dan Coal Vista Resources di tahun 2007. Laba Operasi Laba Operasi Perseroan untuk 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 7 juta. Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2008 sebesar US$ 26 juta. Hal ini menunjukan penurunan sebesar 42,74% dari jumlah laba pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 46 juta. Penurunan laba operasi ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban usaha yang timbul dari kenaikan beban perbaikan dan pemeliharaan alat-alat berat Perseroan dalam bentuk pembelian spare parts dan ban. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi optimalisasi kinerja alat-alat Perseroan untuk pencapaian peningkatan produksi, yang terealisasikan dengan peningkatan produksi menjadi 6 juta ton di tahun 2008. Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2007 sebesar US$ 46 juta. Hal ini menunjukan peningkatan signifikan sebesar 132,56% dari jumlah laba operasi pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 20 juta. Peningkatan laba operasi ini terutama karena peningkatan pendapatan karena kontribusi tambahan dari kontrak jasa konsultasi dan agen pemasaran sebesar $ 36 juta di Coal Vista Resources, disamping terdapatnya peningkatan produksi Perseroan untuk kegiatan penambangan.

14

Laba Sebelum Pajak. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 29.057. Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 10,4 juta dan US$ 12 juta pada tahun 2007, yang mana hal ini mencerminkan jumlah penurunan sebesar 13,31%. Penurunan Laba sebelum Pajak Penghasilan terkait dengan menurunnya laba operasi, walaupun demikian penurunan laba operasi tidak menyebabkan penurunan yang signifikan pada Laba sebelum Pajak Penghasilan karena diimbangi dengan menurunnya beban lain-lain yang terutama dikontribusikan dari penurunan beban bunga yang terkait dengan percepatan pembayaran yang dilakukan Perseroan kepada para krediturnya di tahun 2008. Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar US$ 12 juta dan US$ 4 juta, yang mana hal ini mencerminkan jumlah peningkatan sebesar 205,65%. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya pendapatan sebesar 32,43% selain juga penurunan rasio beban usaha dan beban lain-lain terhadap pendapatan dari 97,70% menjadi 94,69%, pada masingmasing tahun.

EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) EBITDA Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 33 juta. EBITDA Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 82 juta, turun 2% dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 84 juta. Di sisi EBITDA, penurunan yang terjadi hanya sebesar 2% karena peningkatan biaya depresiasi menjadi US$ 34,7 juta dari sebesar US$ 25,65 juta pada tahun 2007 karena adanya penambahan asset tetap berupa mesin dan peralatan senilai $ 64 juta. EBITDA Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 84 juta, meningkat 45% dibanding dengan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 58 juta. Peningkatan EBITDA Perseroan adalah terkait dengan peningkatan biaya depresiasi sehubungan dengan penambahan aset tetap Perseroan berupa alat-alat berat.

Laba Bersih Laba Bersih Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 sebesar US$ 221.274 dan periode 31 Desember 2008, dan 2007 tercatat masing-masing sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 8,7 juta, atau meningkat sebesar 21,90%. Peningkatan laba bersih Perseroan di tahun 2008 disebabkan karena terdapatnya Manfaat Pajak Bersih sebesar US$ 170.609. Laba bersih Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 tercatat masing-masing sebesar US$ 8,7 juta dan US$ 2,9 juta, suatu peningkatan sebesar 203%. Peningkatan laba bersih Perseroan ini merupakan efek dari meningkatnya pendapatan Perseroan terkait dengan kebijakan manajemen untuk memperluas kegiatan usaha Perseroan ke arah jasa penambangan terintegrasi menambah lini bisnis jasa konsultasi dan agen pemasaran produk pertambangan melalui anak perusahaannya, Coal Vista Resources.

15

Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan Ekuitas Aset Komposisi Aset Perseroan adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2007 2006

Keterangan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka Pajak dibayar dimuka Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar Aset Tidak lancar Piutang hubungan istimewa Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan Biaya konstruksi yang ditangguhkan Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap bersih Biaya Perolehan atas kontrak yang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

Juni 2009

2008

19.359 4.504 16.749 41.526 9.868 31.609 18 16.620 140.253

42.334 3.352 14.509 44.342 21.572 21.088 11.236 12.590 171.023

88.326 18.719 2.123 32.190 8.779 39.093 13.814 24.429 227.474

11.122 21.417 6.782 37.218 13.825 11.770 102.134

527 489 11.566 186.853 130.918 16.657 347.011 487.263

503 437 11.566 196.068 140.904 16.994 366.472 537.495

104 546 161.611 161.370 8.023 331.654 559.128

136 5.143 4.147 145.048 154.474 256.608

Total Aset Perseroan untuk periode 31 Juni 2009 adalah sebesar US$ 487 juta. Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 537 juta atau mengalami penurunan sebesar 3,87% dari sebesar US$ 559 juta untuk periode 31 Desember 2007. Penurunan tersebut disebabkan oleh: Penurunan pada kas dan setara kas sebesar US$ 46 juta atau 52,07% dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan pada pajak dibayar di muka sebesar US$ 18 juta atau 46,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 20 juta atau 12,68% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan jumlah kas dan setara kas terutama terkait dengan adanya pembayaran dipercepat atas pinjaman jangka panjang Perseroan kepada para Kreditur. Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 559 juta, meningkat sebesar 117,89% dari US$ 257 juta tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan oleh: Peningkatan pada kas dan setara kas sebesar US$ 77 juta atau 694,16% dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan pada Aset Tetap sebesar US$ 17 juta atau 11,42% dari tahun 2006. Peningkatan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 161 juta.

16

Peningkatan-peningkatan pada komponen utama Aset Perseroan terutama disebabkan karena pinjaman yang diperoleh Perseroan dan Coal Vista Resources dari United Overseas Bank pada tahun 2007, disamping adanya penambahan modal disetor sebesar US$ 200 juta pada tahun tersebut, termasuk dana yang diterima dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 3.150.000.000 saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.055 juta.

Kewajiban Komposisi Kewajiban Perseroan adalah sebagai berikut :


Keterangan KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Pinjaman Jangka Pendek Pihak yang mempunyai hubungan Wesel bayar Hutang Usaha Hutang lain-lain Hutang Pajak Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Uang Muka Pelanggan Jumlah Kewajiban Lancar 30 Juni 2009 (dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2007 2006

2008

27.065 977 715 7.811

24.000 5.376 30.333 1.338 8.084

21.647 602 12.519

45.630 22.974 8.000 115 10.532

23 83.303 27.000 146.894

20 96.308 165.459

97.830 132.598

50.000 1.574 138.825

Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN

3.788 5.657 3.050

2.672 6.844 2.188

777 6.581 1.606

3.261 819

19 50.000 62.514 209.408

28 82.362 94.094 259.553

164.670 173.634 306.232

70.000 74.080 212.905

Total Kewajiban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 209.408 juta. Total Kewajiban Perseroan untuk tahun 2008, 2007 dan 2006 tercatat masing-masing sebesar US$ 259,55 juta, US$ 306,23 juta dan US$ 212.91 juta. Penurunan kewajiban Perseroan di tahun 2008 adalah disebabkan menurunnya Pinjaman Bank karena adanya percepatan pembayaran sejumlah US$ 26 juta kepada para kreditur yang tergabung dalam Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank dan percepatan pembayaran pinjaman Coal Vista Resources sebesar US$ 1,6 juta di tahun 2008. Fasilitas pinjaman United Overseas Bank untuk Perseroan dan Coal Vista Resources ini merupakan fasilitas yang diterima Perseroan dan Coal Vista di tahun 2007, sehingga meningkatkan jumlah kewajiban Perseroan dibandingkan tahun 2006. Ekuitas
Keterangan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor bersih Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo Laba Jumlah Ekuitas Juni 2009 174.745 81.674 (662) 21.367 277.124 (dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2007 2006 170.550 41.675 71.606 (30) 10.565 1.884 252.721 43.529

2008 174.745 81.674 216 21.146 277.781

17

Total Ekuitas untuk periode 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 277,124. Total ekuitas untuk periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 278 juta, meningkat sebesar 9,92% dibandingkan US$ 253 pada periode 31 Desember 2007. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan hasil pelaksanaan eksekusi waran di tahun 2008 disamping tambahan saldo laba Perseroan. Total Ekuitas untuk periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 253 juta, meningkat tajam sebesar 480,58% dibanding jumlah pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 44 juta. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2007 yang terutama disebabkan adanya penambahan saham baru sehubungan dengan dilaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan di tahun 2007.

600,000

559,128

537,495

500,000

400,000 306,232 300,000 256,608 212,905 200,000 252,721 277,781 259,553

100,000 43,529 2006


Jumlah Aset Jumlah Kew ajiban

2007
Jumlah Ekuitas

2008

Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan menggunakan Aset Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aset Lancar dengan Kewajiban Lancarnya pada suatu tanggal tertentu.
Keterangan Aset Lancar Kewajiban Lancar Tingkat Likuiditas (x) 30 Juni 2009 140.253 146.894 0,95 (dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2008 2007 2006 171.023 227.474 102.134 165.459 132.598 138.825 1,03 1,72 0,74

Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing-masing adalah sebesar 0,95x, 1,03x, 1,72x, 0,74x. Likuiditas pada tahun 2008 mengalami penurunan jika dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2007 disebabkan karena peningkatan pada kewajiban lancar Perseroan pada tahun 2008. Likuiditas pada tahun 2007 mengalami peningkatan jika dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2006 disebabkan karena peningkatan pada aset lancar Perseroan pada tahun 2007. Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan Total Aset dibandingkan dengan Total Kewajiban.

18

Keterangan Total Aset Total Kewajiban

30 Juni 2009 487.263 209.408

(dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2008 2007 2006 537.495 559.128 256.608 259.553 306.232 212.905

Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 adalah masing-masing sebesar 2,32x, 2,07x, 1,83x dan 1,21x. Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari Total aset yang digunakan dalam kegiatan usaha perseroan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,05%, 1,97%, 1,55%, dan 1,12%. Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,08%, 3,81%, 3,43%, dan 6,59%. 4. Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah Aset Perseroan dalam mata uang asing adalah masingmasing sebesar US$ 46,888 juta, US$ 53,970 juta, US$ 112,094 juta dan US$ 36,633 juta. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah masingmasing sebesar US$ 8,249 juta, US$ 9,528 juta, US$ 9,525 juta dan US$ 4,480 juta. Rincian Aset dan kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Keterangan Aset Kas dan setara kas Piutang Usaha Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Kewajiban Hutang Usaha Hutang Pajak Kewajiban imbalan kerja Hutang sewa Jumlah Kewajiban 30 Juni 2009 5.411 9.868 31.609 46.888 4.442 715 3.050 42 8.249 (dalam ribuan US Dollar) 31 Desember 2007 2006 63.498 723 8.779 39.093 112.093 7.317 602 1.606 9.525 89 102 36.441 36.632 3.549 931 4.480

2008 10.116 195 21.571 21.088 372 53.342 5.953 1.338 2.188 49 9.528

Management Risiko Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha. Perseroan berusaha untuk memonitor dan memitigasi risiko-risiko ini secara terus menerus. Dengan sistem pengelolaan resiko yang dirancang untuk memastikan keselamatan dan kesehatan lingkungan di seluruh aspek. Sistem pengelolaan ini dibentuk dalam rangka mengupayakan beberapa hal berikut: Melakukan identifikasi, evaluasi, dan mengelola risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya.

19

Merancang hutang Perseroan dalam denominasi mata uang US$, dan kontrak-kontrak Perseroan juga memberikan pendapatan dalam US$, sehingga merupakan natural hedging. Menerapkan peremajaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung lainnya. Merancang pekerjaan agar efisiensi, dan penyelesaian secara tepat waktu sesuai ekspektasi klien. Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan, bila memungkinkan, melebihi standar peraturan yang berlaku. Menerapkan kode etik yang ditetapkan di industri dan peraturan lain yang terkait dengan usahanya. Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi. Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja kontrak telah melakukan pekerjaannya dengan aman dan sesuai dengan standar serta prosedur yang ditetapkan oleh Perseroan. Membina dan menciptakan perilaku kerja yang aman di seluruh wilayah operasi Perseroan.

20

V.

RISIKO USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha. Terkait dengan pelaksanaan kegiatankegiatan usaha tersebut, Perseroan berusaha untuk secara terus menerus melakukan monitoring terhadap berbagai risiko yang ada. Adapun risikorisiko usaha yang mungkin dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut: a. Risiko Pihak Ketiga 1. Risiko Gagalnya Restrukturisasi dengan Pihak Kreditur

Perseroan saat ini sedang dalam proses restrukturisasi dengan para kreditur untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000 Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007. Apabila restrukturisasi tersebut mengalami kegagalan, dan tidak diperoleh alternatifalternatif penyelesaian lainnya, maka akan mengakibatkan Perseroan berada dalam kondisi default dan mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. 2. Risiko Pemutusan Kontrak

Hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kontrak proyek, meliputi antara lain termasuk pembatalan atau pemutusan kontrak secara sepihak yang disebabkan oleh ketidakmampuan melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontarak. Dalam setiap kontrak penambangan selalu dicantumkan mengenai syarat-syarat pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak dan adanya kesempatan untuk memperbaiki tidak tercapainya target atau kualitas produksi. Setiap pemutusan kontrak akan mempengaruhi pendapatan Perseroan. 3. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek

Dalam proses pengerjaan dan pembangunan suatu proyek, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya menghadapi risiko berupa gagal atau tertundanya proyek. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti keberatan dari masyarakat sekitar lokasi proyek, meningkatnya biaya proyek melebihi anggaran, tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh Pemerintah Daerah dan Pusat, dan lain-lain. Kegagalan dan penundaan proyek akan berdampak pada arus kas Perseroan karena tidak terealisasinya pendapatan yang telah diproyeksikan di tahun-tahun mendatang, sementara Perseroan telah mengeluarkan biaya proyek dan modal kerja yang cukup besar. 4. Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan

Perseroan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari risiko ketergantungan terhadap pemilik konsesi pertambangan. Walaupun apabila terjadi pemutusan sepihak pada umumnya akan mendapatkan kompensasi dari pemilik konsesi namun demikian akan berpengaruh terhadap pendapatan jangka panjang Perseroan 5. Risiko Pembayaran

Risiko ini dapat terjadi akibat tidak lancarnya pembayaran dari pemberi pekerjaan (owner) atau pihak ketiga lainnya, yang dapat menimbulkan piutang tak tertagih sehingga dapat mempengaruhi arus kas Perseroan. b. Risiko Operasional 1. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya terdapat kemungkinan produksi yang ditargetkan tidak tercapai, hal ini dapat terjadi karena faktor cuaca di area penambangan atau faktor lain seperti kerusakan pada alat-alat berat yang digunakan dalam operasional Perseroan. Jika terjadi penurunan produksi

21

dibawah target maka terdapat potensi kontrak ditinjau ulang kontrak oleh pemberi kerja, disamping itu akan dapat berakibat pada pendapatan dan laba bersih Perseroan. 2. Risiko Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses operasional Perseroan, terutama mereka yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan berat di area penambangan. Disamping itu dibutuhkan juga tenaga kerja ahli yang bersertifikat dan berpengalaman. Bila terjadi pemogokan atau kekurangan tenaga kerja ahli akan berpengaruh terhadap pencapaian produksi Perseroan, sehingga akan berpengaruh pada pendapatan dan peningkatan biaya operasional yang disebabkan oleh inefisiensi dan keharusan untuk melakukan sub kontrak guna mencapai target produksi. 3. Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan Sebagai kontraktor penambangan proses produksi, Perseroan sangat tergantung pada peralatan dan alat pengangkutan. Oleh karena itu, apabila terjadi kerusakan atau kelangkaan suku cadang peralatan akan mengganggu kegiatan operasional Perseroan dan akan meningkatkan biaya produksi. Untuk mengurangi risiko tersebut, divisi plant and maintenance memiliki kebijakan perawatan dan pengawasan terhadap peralatan dan alat pengangkutan lainnya. c. Risiko Eksternal 1. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing

Risiko ini timbul bila Perseroan memiliki ketidaksesuaian (mismatch) antara asset dan kewajiban. Fluktuasi nilai tukar mata uang akan menimbulkan laba (rugi) selisih kurs yang berpengaruh terhadap pencapaian laba Perseroan. 2. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik

Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan moneter serta kondisi sosial politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah baik Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah baik yang langsung mapun tidak langsungberkaitan dengan kegiatan usaha dapat mempengaruhi kinerja Perseroan secara keseluruhan. Kebijakan-kebijakan yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara negatif antara lain adalah pembatalan ijinijin yang dimiliki, penangguhan pelaksanaan proyek, pencabutan kuasa pertambangan. Hal ini dapat menyebabkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh oleh Perseroan, sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. 3. Risiko Persaingan Usaha Perseroan menghadapi persaingan dengan beberapa perusahaan domestik dan asing yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Dalam pasaran yang penuh dengan persaingan, efisiensi, dan penyelesaian secara tepat waktu memegang peranan yang sangat penting. Apabila Perseroan tidak mampu menjalankan usaha secara efisien serta menjaga kualitas dan penyelesaian tepat waktu, maka dapat berpotensi pada turunnya reputasi Perseroan sehingga mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam mendapatkan kontrak baru yang akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan di masa depan. 4. Risiko Bencana Alam Risiko bencana alam yang mungkin dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan antara lain adalah kebakaran hutan dan tanah longsor. Risiko-risiko ini dapat mempengaruhi akses transportasi Perseroan sehingga menyebabkan terganggunya proses produksi dan secara keuangan akan berakhibat pada menurunnya pendapatan dan biaya karena perlu adanya perbaikan pada area penambangan Perseroan yang terkena bencana alam tersebut. 5. Risiko Perkembangan Teknologi Jika cost

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktifitas Perseroan. Perseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi maka akan berpengaruh terhadap competitiveness Perseroan sehingga akan berpengaruh terhadap biaya produksi.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha material yang dihadapi Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus ini dan penyusunannya telah dilakukan berdasarkan bobot dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan dan operasional Perseroan.

22

VI.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Darma Henwa Tbk yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 14 Desember 2009 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.

23

VII.
1.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Pengalihan status Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKPM berdasarkan Surat Persetujuan BKPM No. 41/V/PMA /1996, tanggal 15 Mei 1996. Berdasarkan Surat Persetujuan tersebut, Perseroan telah memperoleh Izin Usaha Tetap berdasarkan Keputusan Kepala BKPM No. 215/T/PERTAMBANGAN/2001, tanggal 17 Mei 2001. Selain itu, pada tanggal 17 Mei 2001 Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Asing No. 138/II/PMA/2001. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090314516764 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 658/RUB 0903/VIII/2007 tanggal 13 Agustus 2007. Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. BNRI atas perubahan anggaran dasar terakhir Perseroan saat ini sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara RI Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor jasa penambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Kegiatan usaha Perseroan adalah memberikan berbagai berbagai jasa penambangan yang meliputi jasa kontraktor penambangan, jasa pengadaan alat-alat berat, bulk earthworks, penambangan umum, konstruksi, teknik sipil dan jasa pemeliharaan peralatan. Untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan penyedia jasa penambangan terintegrasi (integrated mining services), Perseroan menggunakan pengalamannya dalam industri penambangan, khususnya batubara, dengan masuk dalam industri pembangkitan tenaga listrik berbahan bakar batubara dan produk-produk nilai tambah yang memanfaatkan batubara melalui anak perusahaannya, DH Energy, serta turut mengembangkan usahanya sebagai konsultan dan agen pemasaran produk tambang dengan pelanggan dari dalam dan luar negeri. Proses kegiatan penambangan Perseroan antara lain :

24

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pembersihan permukaan tanah (land clearing). Pemindahan tanah pucuk (top soiling). Pemindahan lapisan penutup (over burden removal) Penggaruan batubara (coal mining) Pengangkutan batubara (coal hauling) Pengapalan batubara (coal barging)

Saat ini untuk mendukung kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai beberapa lokasi kantor antara lain : 1. 2. 3. 4. Jakarta sebagai kantor pusat Perseroan, Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6 8.7 , Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia. Balikpapan sebagai pusat logistik Perseroan, JL. Mulawarman No. 20A, Batakan, Balikpapan 76116, Kalimantan Timur, Indonesia. KPC Bengalon Minesite (Kalimantan Timur), Bengalon Site Office, Kalimantan Timur Lubuk Tutung Port and Camp (Kalimantan Timur), Bengalon Camp, Lubuk Tutung Port

Perseroan telah memperoleh Ijin Usaha Jasa Pertambangan Umum untuk menjalankan usaha konstruksi tambang, pengupasan, pembongkaran tanah penutup, penambangan, pengangkutan, reklamasi dan pemeliharaan serta serta penyewaan alat-alat berat di lingkungan proyek-proyek mineral, batubara dan panas bumi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 214.K/37/DBT/2007, tanggal 9 April 2007. 2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Riwayat perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan Penawaran Umum telah diungkapkan di dalam Prospektus Penawaran Umum Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 17 September 2007. Selanjutnya perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: Tahun 2008 Berdasarkan Akta No. 94/2008 tanggal 30 September 2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dikarenakan hasil pelaksanaan penawaran umum sejumlah 3.150.000.000 saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 12/FBR-DEWA/IX/07 tanggal 21 September 2007 dan hasil pelaksanaan waran sejumlah 130.000.300 saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBR-DEWA/WRN/VI/08 tanggal 30 Juni 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) (Lembar) 40.000.000.000 4.000.000.000.000 11.470.112.500 603.637.500 3.280.000.300 15.353.750.300 24.646.249.700 1.147.011.250.000 60.363.750.000 328.000.030.000 1.535.750.030.000 2.464.249.970.000 74,71 3,93 21,36 100,00

Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI ITP Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portopel

Berdasarkan Akta No. 193/2008 tanggal 30 Desember 2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dikarenakan hasil pelaksanaan waran sejumlah 256.059.500 saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBRDEWA/WRN/XI/08 tanggal 3 Nopember 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:

25

Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portopel
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) (Lembar) 40.000.000.000 4.000.000.000.000 1.772.565.190 3.863.217.000 9.974.027.610 15.609.809.800 24.390.190.200 177.256.519.000 386.321.700.000 997.402.761.000 1.560.980.980.000 2.439.019.020.000 11,36 24.75 63,89 100,00

Perubahan kepemilikan ZAI. dan masuknya GCL adalah akibat dari transaksi jual beli saham yang dilakukan di pasar dan tidak berdasarkan pada suatu dokumen perjanjian jual beli tertentu. Namun, tidak terdapat perubahan pengendalian atas perubahan kepemilikan tersebut. GCL merupakan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki 100% oleh ZAI, sehingga dengan demikian pada tanggal 3 Nopember 2008, ZAI tetap merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dengan kepemilikan efektif pada Perseroan sebesar 36,11%. Tahun 2009 Berdasarkan Akta No. 49/2009 tanggal 23 Juni 2009, telah terjadi peningkatan modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp 4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) menjadi Rp. 6.000.000.000.000 (enam triliun Rupiah). Berdasarkan Surat BKPM No. 737/III/PMA/2009 tanggal 16 Juni 2009 mengenai Persetujuan Perubahan Permodalan, perubahan tersebut telah disetujui oleh BKPM. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut diatas, maka susunan pemegang saham Perseroan menurut DPS Perseroan yang diperoleh dari Registrasi BAE (PT Ficomindo Buana Registrar) pada tanggal 30 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) (Lembar) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 15.609.809.820 44.390.190.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 1.560.980.982.000 4.439.019.018.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Catatan : beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.

Penambahan persentase kepemilikan saham ZAI di Perseroan selama tahun 2009 adalah melalui mekanisme di Bursa, dan penambahan ini tidak mengakibatkan perubahan pengendalian pada Perseroan. 3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Berdasarkan Akta No. 32, tanggal 7 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Tanggerang dan dilaporkan pada Departemen Hukum dan HAM dengan nomor pelaporan AHUAH.01.10-13571 yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja Direksi Presiden Direktur : Adwin H. Suryohadiprojo Direktur Keuangan : Gani Bustan Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang mengakat mereka sampai penutupan Rapat

26

Umum Pemegang Saham Tahunan yang kelima sejak tanggal pengangkatan mereka dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu. Perseroan memberikan kompensasi kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tangal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp.3.022.264.932 (setara dengan USD295.576), Rp.7.687.048.700 (setara dengan USD702.014) dan Rp.5.798.402.172 (setara dengan USD615.607). Penetapan remunerasi ini telah disetujui oleh RUPS Perseroan. Berdasarkan surat Direksi No S-041/PTDH/FD/0908 tanggal 12 September 2008, sekretaris Perseroan adalah Mohammad Baskoro.
Selain itu Perseroan telah membentuk komite audit berdasarkan Charter of Audit tanggal 20 Agustus 2009, dimana ditetapkan bahwa ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen, yaitu Kanaka Puradireja dimana jabatan sebagai ketua komite audit ini berlaku selama yang bersangkutan menjabat sebagai Komisaris Independen. Selain itu, anggota komite audit yang telah ditunjuk adalah sebagai berikut: 1. Muhamad Hassan QIA Diangkat sebagai anggota komite audit berdasarkan Surat Pengangkatan No. S-002/PTDH/PK/1107 tanggal 21 Nopember 2007 dan Surat Perpanjangan Pengangkatan No. S-004/PTDH/PRESCOMM/1109 tanggal 2 Nopember 2009. Pengangkatan ini berlaku sejak 1 Desember 2007 sampai dengan 1 Nopember 2010. Beliau adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Indonesia pada tahun 1960 dan saat ini berumur 49 tahun. Memperoleh gelar Master of Accountancy & Financial Information System dari Cleveland State University, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1993. Saat ini menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan. Beliau mengawali karirnya sebagai Auditor pada tahun 1983, hingga saat ini telah menduduki berbagai macam posisi diantaranya Pada tahun 1995-2002 menjabat sebagai Treasurer di Yayasan Pendidikan Internal Audit, Pada periode tahun 1995-2000 menjabat sebagai Manager Keuangan dan Adminidtrasi. Pada periode tahun 2002-2008 menjabat sebagai direktur keuangan di Yayasan Pendidikan Internal Audit. 2. Drs. Mulyadi, M.Sc diangkat sebagai anggota komite audit berdasarkan Surat Pengangkatan No. S-001/PTDH/PK/1107 tanggal 21 Nopember 2007 dan Surat Perpanjangan Pengangkatan No. S-003/PTDH/PRESCOMM/1109 tanggal 2 Nopember 2009. Pengangkatan ini berlaku sejak 1 Desember 2007 sampai dengan 1 Nopember 2010. Beliau adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Indonesia pada tahun 1947 dan saat ini berumur 62 tahun, Memperoleh gelar Master of Science in Management and Administrative dari Texas University, Dallas, Amerika Serikat pada tahun 1983. Saat ini menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan. Beliau mengawali karirnya sebagai Pengajar di Universitas Gajah Mada pada tahun 1983. Sepanjang karirinya beliau telah menduduki beberapa berbagai macam jabatan diantaranya tahun 1985-1990 sebagai Wakil Direktur di Inter-University Center, pada periode tahun 2003-2005 sebagai Chairman of Management Accountants di Ibdonesia Institute of Accountants. Sejak 2002 hinga sekarang beliau adalah Partner di KAP S. Mannan, Wahjudi & Rekan. Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

KOMISARIS Rini Mariani Soemarno Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Amerika Serikat pada tahun 1958 dan saat ini berumur 51 tahun. Memperoleh gelar Bachelor di bidang ekonomi dari Wellesly Collage, Wellesly, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1981. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia pada periode 2001 hingga 2004, Presiden Direktur PT Astra International periode 1998 hingga 2000, Wakil Ketua BPPN periode Januari hingga Juni 1998, Direktur Keuangan PT Astra International periode 1990-1998 dan Vice President Citibank N.A. Jakarta pada tahun 1989.

27

Kanaka Puradiredja Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1944 dan saat ini berumur 65 tahun, memperoleh gelar Sarjana di bidang ekonomi jurusan akuntansi pada tahun 1971 dari Universitas Padjajaran, Bandung Pada periode 1978-1999 menjabat sebagai Managing Partner KPMG Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai chairman. Pada periode 1994-1998 juga merangkap sebagai anggota Board KPMG Asia Pacific. Selanjutnya pada periode 2000-sekarang menjabat sebagai Senior partner KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono.

DIREKSI Adwin H. Suryohadiprojo Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 dan saat ini berumur 50 tahun. Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan. Sebelumnya pernah bekerja pada PT PAL Indonesia untuk periode 1991-2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Memperoleh gelar Strata 3 untuk Management Program for Senior Executives, dari Massachusetts Institute of Technology, Boston, MA pada tahun 1993, dan Technical Mechanical Engineering dari A&M Texas University College Station, Texas pada tahun 1988, Master of Business Administration dari New York University, USA pada tahun 1986 dan gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983. Gani Bustan Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965 dan saat ini berumur 44 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris PT Truba Alam Manunggal dari Oktober 2006 sampai dengan Mei 2007 dan sebagai komisaris PT Maxima Infrastruktur dari Agustus 2005 sampai dengan Mei 2007, Head of Business Development PT Wiharta Karya Agung pada periode Juni 2003 hingga Juni 2005. Presiden Direktur pada PT Mutiara Sukses Sejati periode Oktober 2002 sampai Mei 2003. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari The Wichita State University, Wichita, Kansas pada tahun 1992 dan memperoleh gelar Bachelor of Business Administration jurusan International Business and minor in Economics dari The Wichita State University, Kansas pada tahun 1990.

28

4.

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN


PT DARMA HENWA

BOARD OF COMMISSIONERS
AUDIT COMITEE

DIRECTORS

BOARD OF DIRECTORS: PRESIDENT DIRECTOR

CHIEF EXECUTIVE OFFICER

CORP.SECRETARY & CORP. LEGAL

INTERNAL AUDIT

CHIEF OPERATION OFFICER

CHIEF BUSINESS DEVELOPMENT OFFICER

CHIEF SUPPORT OFFICER

CHIEF FINANCE OFFICER

PLANT MAINTENANCE DIVISION

SUPPLY MANAGEMENT DIVISION

HSE & QUALITY MANAGEMENT DIVISION

HEAD OF PROJECT BCP/ ACP/ DEV. PROJECT

SUBSIDIARY COMPANY

BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION

HUMAN CAPITAL DIVISION

INFORMATION SYSTEM DIVISION

FINANCE DIVISION

5.

SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Perseroan. Selain itu kebijakan manajemen sehubungan dengan peran sumber daya manusia antara lain diwujudkan dalam pemenuhan peraturanperaturan Pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan kerja. Perseroan juga telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional atau UMR yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah DKI Jakarta dan Kabupaten Kutai Timur. Dalam hal peningkatan kualitas dan produktivitas kerja, Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun peningkatan keterampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing baik di dalam maupun di luar negeri. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempekerjakan 1.911 orang karyawan. Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, dan usia.

29

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:


Jenjang Manajemen Direksi, Senior Executives dan President Kepala Divisi Kepala Bagian ( Manager ) Kepala Seksi ( Supervisor ) Pelaksana / (Staff dan Non-Staff) Jumlah Vice Juni 2009 Jumlah % 4 12 27 299 1589 1911 0,21 0,63 1,41 15,65 82,10 100 2008 Jumlah 5 12 27 147 1538 1729 2007 Jumlah 5 12 23 118 1104 1262 2006 Jumlah 8

% 0,29 0,69 1,56 8,50 88,95 100

% 0,40 0,95 1,82 9,35 87,48 100

% 0,66

6 0,49 62 5,09 176 14,46 965 79,29 1.217 100,00

Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:


Jenjang Pendidikan S3, S2 S1, D4 D3 D2, D1, SLTA Lain-Lain Jumlah Juni 2009 Jumlah % 17 0,89 266 14,97 84 4,40 1217 63,68 307 16,06 1911 100 2008 Jumlah % 16 0,93 248 14,34 85 4,92 1059 61,25 321 18,57 1729 100 2007 Jumlah 17 168 74 716 287 1262 2006 Jumlah % 18 1,48 152 12,49 39 3,20 712 58,50 296 24,32 1.217 100,00

% 1,35 13,31 5,86 56,74 22,74 100

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut:


Usia Juni 2009 Jumlah % 666 34,85 477 389 227 90 62 1911 24,96 20,36 11,88 4,71 3,24 100 2008 Jumlah % 599 34,64 409 377 225 75 44 1729 23,66 21,88 13,01 4,34 2,54 100 2007 Jumlah % 427 33,84 314 245 169 62 45 1262 24,88 19,41 13,39 4,91 3,57 100 2006 Jumlah % 434 35,66 306 239 138 60 25,14 19,64 11,34 4,93

20 30 tahun 31 35 tahun 36 40 tahun 41 45 tahun 46 50 tahun Di atas 50 tahun


Jumlah

40 3,29 1.217 100,00

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut:


Status Pegawai Juni 2009 Jumlah % 2008 Jumlah 2007 Jumlah 2006 Jumlah

Tetap Kontrak
Jumlah

1803 108 1911

94.35 5.65 100

1664 65 1729

96.24 3.76 100

1260 2 1262

99.84 0.16 100

1217 0 1217

100 0 100

Komposisi Karyawan Anak Perusahaan Komposisi karyawan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:
Prove Jenjang Manajemen Direksi, Senior Executives dan Vice President Kepala Divisi Kepala Bagian ( Manager ) Kepala Seksi ( Supervisor ) Pelaksana / Staff Jumlah 2009 Jml 1 % 100% 2008 Jml 1 % 100% Jml
1 1 3 7 5 17

DH Energy 2009 %
5.9% 5.9% 17.6% 41.1% 29.4% 100%

DH Services 2008 2009 %


5.9% 5.9% 17.6% 41.1% 29.4% 100%

2008 % Jml
3

Jml 1 1 3 7 5 17

Jml
4

%
100%

80%

20%

100%

100%

100%

100%

30

Komposisi karyawan anak perusahaan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:
Prove Jenjang Pendidikan
S3, S2 S1, D4 D3 D2, D1, SLTA Lain-Lain Jumlah

DH Energy 2008 2009 Jml 4 7 3 3 17 % 23.5% 41.1% 17.6% 17.6% 100% Jml 4 7 3 3 17 2008 % 23.5% 41.1% 17.6% 17.6% 100% Jml
4 1

DH Services 2009 %
80% 20%

2009 Jml 1 % 100%

2008 Jml
3

Jml 1

% 100%

%
100%

100%

100%

100%

100%

Sedangkan komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut:
Prove Jenjang Pendidikan Jml 20 30 tahun 31 35 tahun 36 40 tahun 41 45 tahun 46 50 tahun Di atas 50 tahun Jumlah 2009 % Jml 2008 % Jml 11 1 0 5 0 0 17 2009 % 64.7% 5.9% 0% 29.4% 0 0 100% Jml 11 1 0 5 0 0 17 DH Energy 2008 % 64.7% 5.9% 0% 29.4% 0 0 100% Jml 1 1 3 5 2009 % Jml DH Services 2008 %

1 1

100% 100%

1 1

100% 100%

20% 20%

1 2 3

33% 67% 100%

60% 100%

Komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut:
Prove Status Pegawai Tetap Kontrak Jumlah 2009 Jml 1 1 % 100% 100% 2008 Jml 1 1 % 100% 100% 2009 Jml 15 2 17 % 88% 12% 100% DH Energy 2008 Jml % 14 82% 3 18% 17 17 2009 Jml 5 5 % 100% 100% DH Services 2008 Jml % 3 100% 3 100%

Tenaga Kerja Asing Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan memperkerjakan 2 orang tenaga kerja asing dengan uraian sebagai berikut :
No. Nama Viswanathan Apathsakaya n Bruce Leslie Trainor Jabatan General Manager Commercial Maintenance Manager Warga Negara India Selandia Baru No. IMTA No. Kep. 03448/MEN/P/IMTA/2009 tanggal 7 April 2009 No. Kep. 03443/MEN/P/IMTA/2009 tanggal 7 April 2009 Masa Berlaku No. KITAS No. 2C1JE 5752-H No. 2C21JE 5753-H Masa Berlaku

6 Juni 2010

6 Juni 2010

27 Mei 2010

27 Mei 2010

Perseroan memiliki peraturan perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan dari Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. B.817/PHIJSKPKKAD/PP&PKB/IX/2009 pada tanggal 4 September 2009, dan berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja NO. KEP. 556/PHIJSKPKKAD/IX/2009 pada tanggal 4 September 2009.

31

6.

KETERANGAN TENTANG ANAK-ANAK PERUSAHAAN 1. Prove Energy Investments Limited (Prove) 1.1. Riwayat Singkat

Prove didirikan pada tanggal 18 Juli 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan beralamat di Offshore Incorporation Limited, P.O.BOX 957, Offshore Incorporation Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Islands. Pada bulan Mei 2007, Perseroan mengambil alih seluruh saham di Prove dari pemegang saham sebelumnya. 1.2. Kegiatan Usaha

Prove merupakan sebuah perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk kepemilikan saham pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran batu bara baik ke pasar domestik maupun ke pasar international. 1.3. Kepemilikan Saham

Modal dasar Prove terdiri atas 50.000 saham dengan nilai nominal US$ 1 sehingga seluruhnya berjumlah sebesar US$ 50.000, dan seluruh modal disetor Prove sebanyak 10.000 saham dengan total nilai nominal sebesar US$ 10.000 dimiliki oleh Perseroan. 1.4. Pengurusan dan Pengawasan

Susunan Direksi Prove adalah sebagai berikut: Direksi Direktur 1.5. Ikhtisar Keuangan : Mourant International Limited

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(Dalam US Dollar) 30 Juni Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Jumlah Ekuitas Pendapatan Beban Usaha Laba Operasi Laba Bersih 2009 3.655.889 142.893.256 146.549.145 40.932.970 95.453.155 136.386.125 10.163.020 17.664.833 10.434.621 7.230.212 2.279.414 2008 22.238.218 147.878.673 170.116.891 69.030.605 93.202.680 162.233.285 7.883.606 39.024.065 23.863.240 15.160.825 6.211.346 31 Desember 2007 22.293.733 162.022.293 184.316.026 35.902.143 146.741.623 182.643.766 1.672.260 37.220.743 18.614.058 18.606.685 1.662.260 2006 2 2 2 -

Prove mulai beroperasi pada tahun 2007, Pada tahun 2008 Prove mengalami pertumbuhan Ekuitas yang cukup signifikan sebesar 371,43% menjadi USD 7.883.606 di Tahun 2008

32

sedangkan pada tahun 2007 sebesar USD 1.672.260. Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih hingga 273,67% menjadi USD 6.211.346 di Tahun 2008 sedangkan pada Tahun 2007 sebesar 1.662.260. Pada tahun 2008 Prove mengalami pertumbuhan kewajiban lancar dari USD 35.902.143 di tahun 2007 menjadi USD 69.030.605 ditahun 2008 peningkatan berasal dari pinjaman pada GCL. Pada tahun 2008 Prove juga mengalami penurunan kewajiban tidak lancar dari USD 146.761.623 pada tahun 2007 menjadi USD 93.202.680 pada tahun 2008 akibat dari adanya percepatan pembayaran hutang. 1.6. Anak-Anak Perusahaan

Prove memiliki anak-anak perusahaan sebagai berikut: 1.6.1. Vista Visa Ltd (Vista) Riwayat Singkat Vista didirikan pada tanggal 15 Mei 2006 berdasarkan hukum negara Republik Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade Centre lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Vista adalah sebuah perusahaan investasi yang memiliki penyertaan saham pada perusahaan pemasaran batubara. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham Vista adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Prove Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal US$ 1 per saham Saham Dollar % 50.000 50.000 1 1 49.999 1 1 49.999 100 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi Vista adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Kazuya Tanaka 1.6.2. Coal Vista Resources Limited (CVR) Riwayat Singkat CVR didirikan dengan nama Formosa Investments Limited pada tanggal 7 Juli 2006 dan beralamat di Oliaji Trade Centre, Lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles. Pada tanggal 11 April 2007, sesuai dengan Certificate of Continuation No. 845457-6, Formosa Investments Limited berubah nama menjadi Coal Vista Resources Ltd. CVR juga telah mendapatkan special licence dari Pemerintah Republic of Seychelles pada tanggal 13 April 2007. Kegiatan Usaha CVR merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan memberikan jasa di bidang pemasaran batubara dan sumber daya lainnya. Saat ini CVR memiliki kontrak dengan agen pemasaran batubara international dalam hal pemberian jasa konsultasi dan teknis lainnya. Disamping itu, CVR juga memiliki kontrak penyediaan jasa konsultansi dengan kontraktor penambangan lainnya. Kepemilikan Saham

33

Susunan pemegang saham CVR adalah sebagai berikut:


Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Prove - Vista Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal US$ 1 per saham Saham Dollar % 5.000 5.000 2 1 3 4.997 2 1 3 4.997 66,67 33,33 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi CVR adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Ikhtisar Keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(Dalam US Dollar) 30 Juni Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Pendapatan Beban Usaha Laba Usaha Laba Bersih 2009 3.655.889 68.286.469 71.942.358 13.774.921 13.774.921 58.167.437 71.942.358 17.664.833 5.335.898 12.328.935 11.545.923 2008 22.238.218 73.399.664 95.637.882 39.654.310 9.362.058 49.016.368 46.621.514 95.637.882 39.024.065 10.265.773 28.758.292 24.273.431 31 Desember 2007 22.293.732 83.626.054 105.919.786 35.902.145 47.669.558 83.571.703 22.348.083 105.919.786 37.220.743 8.694.914 28.525.829 22.348.080 2006 -

: Reinhard Wilhelm Kurz

CVR mulai beroperasi sejak tahun 2007, Pada tahun 2008 CVR mengalami penurunan Jumlah kewajiban yang cukup signifikan sebesar 41,35% menjadi USD 49.016.368 di tahun 2008 sedangkan pada tahun 2007 sebesar USD 83.571.703. Penurunan ini terjadi dikarenakan pembayaran atas bunga yang jatuh tempo. Pada Tahun 2008 CVR mengalami peningkatan ekuitas yang cukup signifikan sebesar 108,62% menjadi USD 46.621.514 ditahun 2008 sedangkan pada tahun 2007 sebesar USD 22.348.083, peningkatan ekuitas ini disebabkan oleh peningkatan laba ditahan sebagai hasil dari peningkatan laba bersih. 2. PT DH Energy (DH Energy) 2.1 Keterangan Singkat

PT DH Energy (dahulu bernama PT DH Power) (DH Energy). DH Energy didirikan berdasarkan Akta No. 7, tanggal 2 Maret 2007, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH.SE,Mkn, Notaris di Tangerang dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 14 Maret 2007. Anggaran Dasar PT DH Energy telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 101, tanggal 30 April 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris

34

di Tangerang (Akta No. 101/2009), telah dilakukan perubahan seluruh anggaran dasar DH Energy untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU.34917.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009. 2.2 Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha utama DH Energy adalah distribusi dan impor peralatan listrik dan jasa konsultasi ketenagalistrikan. Kegiatan usaha utama tersebut termasuk dalam kegiatan usaha DH Energy sebagaimana disebutkan dalam akta pendirian DH Energy. 2.3 Kepemilikan Saham

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham DH Energy adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - ITP - Perseroan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp. 905.500,- per saham Saham Rupiah % 4.000 3.622.000.000 10 990 1.000 3.000 9.055.000 896.445.000 905.500.000 2.716.500.000 1 99 100

2.4

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi DH Energy adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur : Kazuya Tanaka

Rini Mariani Soemarno

2.5

Ikhtisar Keuangan

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Energy yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah) 30 Juni 2009 Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Jumlah Ekuitas Pendapatan Beban Operasi Rugi Operasi 5,696 132,960 138,656 11,136 141,528 152,665 591 (14,599) 4,495 15,807 (11,312) 2008 4,804 134,757 139,561 1,510, 151,130 152,640 555 (13,634) 4,482 21,066 (16,584) 31 Desember 2007 660 3,557 4,217 713 2,166 2,879 475 863 2006 -

35

Rugi Bersih

(965)

(14,497)

(42)

DH Energy mulai beroperasi pada tahun 2007, Pada tahun 2008 DH Energy mengalami peningkatan Aset hingga 3.209% menjadi Rp.139.561 juta di tahun 2008 sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 4.217 juta dan mengalami peningkatan Kewajiban hingga 6.877% menjadi Rp 151.130 juta di tahun 2008 sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 2.879 juta. Hal ini disebabkan pada tahun 2008 DH Energy melakukan akuisisi atas 11% saham Pendopo Coal Ltd, dengan menggunakan pinjaman pada pemegang saham. Pada tahun 2008 Ekuitas mengalami penurunan karena terdapat defisit Rp 14.539 jt yang merupakan rugi bersih di tahun 2008 karena masih besarnya beban usaha yang dikeluarkan untuk pengembangan usaha di DH Energy. Ditahun 2008 DH Energy melalui anak perusahaannya DTS memperoleh kontrak layanan teknis dengan PT Arutmin Indonesia sehingga membukukan pendapatan sebesar Rp 4.482 juta. 2.6 Anak-anak Perusahaan DH Energy memiliki anak-anak perusahaan dan perusahaan-perusahaan asosiasi sebagai berikut: 2.6.1. PT Pendopo Power (PP) Riwayat Singkat PT Pendopo Power (PP), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah PP terbatas yang didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 79, tanggal 24 Juni 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU37802.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 dan dicatatkan di Daftar Perseroan No.AHU-0054651.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 serta didaftarkan di kepala Sub Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan nomor pendaftaran: 09.03.1.51.57199 tanggal 18 Juli 2008. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama PP saat ini adalah bergerak dibidang jasa kelistrikan. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham PP adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - PT DH Power - Societe Strasbourgh S.A - Melchior Investment Limited - Kingston Company Limited - Stratford & Partners Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp 920.700 per saham Saham Rupiah % 4.000 3.682.800.000, 200 200 200 300 100 1.000 3.000 184.140.000 184.140.000 184.140.000 276.210.000 92.070.000 920.700.000 2.762.100.000 20 20 20 30 10 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan komisaris dan Direksi PP adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur : Kazuya Tanaka : Teo Ai Lin Daphne : Ridwan Kurnaen : William John Bartley

36

2.6.2.

Pendopo Coal Ltd (PCL) Riwayat Singkat PCL didirikan pada tanggal 1 September 2008 berdasarkan hukum Republik Seychelles, International Business Act, 1994 Seychelles dengan Certificate of Incorporation No. 053799. Pendopo beralamat di Oliaji Trade Center Lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles. Kegiatan Usaha PCL melalui anak perusahaannya melakukan kegiatan usaha di bidang pertambangan batubara. PCL merupakan pemegang saham tidak langsung sebesar 94,89% pada PT Pendopo Energi Batubara, pemegang konsesi pertambangan batubara yang berlokasi di Sumatera Selatan dengan total area seluas 17.840 Ha, berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi Ketiga No. 380.K/30.00/DJB/2008). Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham PCL adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - PT Bumi Resources Investment - PT DH Energy Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal $ 1 per saham Saham US$ 50.000 50.000 89 11 100 49.900 89 11 100 49.900 %

89 11 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi PCL adalah sebagai berikut: Direktur: Teo Ai Goon 2.6.3. PT DHE Technical Services ("DTS") Riwayat Singkat PT DHE Technical & Services (dahulu bernama PT DHP Techincal & Services) (DTS), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah Perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 51, tanggal 17 Desember 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C007097.HT.01.01-TH.2007 tanggal 17 Desember 2007. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5488, tanggal 2 Mei 2008, Tambahan No. 36 (selanjutnya disebut Akta Pendirian). Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7, tanggal 04 Agustus 2008, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta (Akta No. 7/2008), telah terjadi perubahan nama dari PT DHP Technical & Services diubah menjadi PT DHE Technical and Services sehingga mengubah Pasal 1 anggaran dasar DHETS. Perubahan nama telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hal Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU 5616.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008 dan dicatatkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0077087.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008. Kegiatan Usaha

37

Kegiatan usaha utama DTS saat ini adalah berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia di dalam negeri. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham DTS adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - PT DH Power - PT Wish Capital International Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal 930.900 per saham Saham Rupiah % 4.000 3.723.600.000 490 510 1.000 3.000 456.141.000 474.759.000 930.900.000 2.792.700.000 49 51 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi DTS adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur : Kazuya Tanaka : Ir. Soegiriawan : Ridwan Kurnaen

3. PT DH Services (DH Services) 3.1. Riwayat Singkat DH Services didirikan pada bulan Maret 2007 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 22 Maret 2007. Anggaran Dasar DH Services telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.12 tanggal 7 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, Mkn, Notaris di Tangerang. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU38784.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 11 Agustus 2009. 3.2. Kegiatan Usaha DH Services didirikan untuk bergerak di bidang penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang pertambangan umum. DH Services rencananya akan masuk ke dalam bisnis pengelolaan infrastruktur di masa yang akan datang. 3.3. Kepemilikan Saham Struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham DH Services adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Perseroan - PT Wish Capital Indonesia Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp. 917.000,- per saham Saham Rupiah % 10.000 9.170.000.000 1.785 1.715 3.500 6.500 1.636.845.000 1.572.655.000 3.209.500.000 5.960.500.000 51 49 100

38

3.4. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Direksi Direktur 3.5. Ikhtisar keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Services yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
dalam jutaan Rupiah 30 Juni 2009 Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Pendapatan Beban Operasi Laba Usaha Laba Bersih 62,696 2,292 64,988 4,958 46,336 51,294 13,695 50,908 33,201 17,707 11,402 2008 16 2,292 2,308 16 16 2,292 31 Desember 2007 2,292 2,292 2,292 2006 -

: :

Rini Mariani Soemarno Gani Bustan

Adwin Harjanto Suryohadiprojo

Peningkatan total aset DHS dari sebesar Rp. 2.309 juta menjadi Rp. 64.988 juta disebabkan karena pada tahun 2009, DHS mulai memberikan jasa konsultasi kepada KPC sehingga per 30 Juni 2009 terdapat piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 47.035 juta. Peningkatan kewajiban di bulan Juni 2009 dibandingkan dengan kewajiban per 31 Desember 2009 terutama karena adanya peningkatan hutang kepada Perseroan dari sebesar Rp. 16 juta menjadi sebesar Rp. 48.335 juta di bulan Juni 2009. Sedangkan ekuitas DHS meningkat dari sebesar Rp. 2.293 juta di tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 13.695 juta di bulan Juni 2009 adalah sehubungan dengan adanya pemberian jasa konsultasi kepada KPC sejak tahun 2009 sehingga DHS membukukan laba bersih sebesar Rp. 11.402 juta. Pendapatan DH Services dari jasa konsultasi kepada KPC sampai dengan bulan Juni 2009 adalah sebesar Rp. 50.908 juta.

39

7.

HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Hubungan kepemilikan, pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan tabel Perseroan Terbatas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

*) Sehubungan dengan Perjanjian Pelaksanaan (Undertaking Agreement) tanggal 23 Desember 2009 antara PT Bumi Resources Investment, Goodrich Management Corp. dan Quest Corporation (Quest) sehubungan dengan operasional dan manajemen Perseroan, para pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi pemegang saham pengendali atas Perseroan melalui ZAI tanpa mengindahkan fakta bahwa PT Bumi Resources Investment telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh ZAI. Quest memiliki 2.000 lembar saham yang merupakan 20% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh ZAI.

Tabel Perusahaan dalam kelompok usaha Perseroan


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ZAI GCL Prove Vista CVR DH Energy (dahulu DH Power) PP PCL DTS DH Services Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Perusahaan investasi Perusahaan investasi Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran batubara Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran batubara Pemasaran batubara dan sumber daya lainnya Jasa konsultasi dibidang ketenagalistrikan. Berusaha dalam bidang perdagangan besar (distributor utama) dan impor. Perusahaan investasi tambang batubara Berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia di dalam negeri. Penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang pertambangan umum. Siifat Hubungan dengan Perseroan Pemegang Saham Pemegang Saham Anak Perusahaan Anak Perusahaan Anak Perusahaan Anak Perusahaan Perusahaan Asosiasi Perusahaan Asosiasi Anak Perusahaan Anak Perusahaan

40

Tabel Hubungan Pengurusan dan Pengawasan


Nama Perseroan Pemegang Saham ZAI Adwin H. Suryohadiprojo Andreas Kastono Andy Pe Yong Woon Elcia Simeon Gani Bustan Johnson Pe Yong Sheng Kanaka Puradiredja Kazuya Tanaka Reinhard Wilhelm Kurz Rini Mariani Soemarno PD D KI PK PD D Anak Perusahaan Anak Perusahaan Melalui DH Energy DTS PP Anak Perusahaan Melalui Prove CVR D D Vista D Pengendali ZAI

GCL D -

Prove

DH Energy

D -

PK D PK

DH Services PD K PK

Quest Corporation

PD -

D -

Keterangan: PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris PD : Presiden Direktur DTA : Direktur Tidak Terafiliasi D : Direktur 8. a. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Zurich Assets International Ltd (ZAI)

Riwayat Singkat ZAI didirikan pada tanggal 17 Februari 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands. Pada tanggal 11 April 2007, ZAI berubah kedudukan hukum di Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade Centre, Victoria, Mahe, Republic of Seychelles. ZAI telah memperoleh special licence No. CSL094 pada tanggal 13 April 2007. Maksud dan Tujuan Sesuai dengan Memorandum of Association tertanggal 11 April 2007, ZAI merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham ZAI adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - PT Bumi Resources Investment - Quest Corporation Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal US$ 1,- per saham Saham Dollar 50.000 50.000 8.000 2.000 10.000 40.000 8.000 2.000 10.000 40.000 %

80 20 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi ZAI adalah sebagai berikut :

41

Direksi Direktur Utama Direktur b. : : Andy Pe Yong Woon Elcia Simeon

Goldwave Capital Limited ("GCL")

Riwayat Singkat
GCL didirikan pada tanggal 8 July 2008 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.

Maksud dan Tujuan GCL merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham GCL adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh -ZAI Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal US$ 1,- per saham Saham Dollar 50.000 50.000 1 1 49.999 1 1 49.999 %

100 100

Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi GCL adalah sebagai berikut: Direksi : Ng Yam Kai 9. PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan beberapa perjanjian penting, yaitu sebagai berikut :
No 1 Nama Perjanjian AS$205.000.000 Facilities Agreement, tanggal 26 Desember 2006 Pihak (a) Perseroan (Debitur); (b)Zurich Assets International Ltd. (Zurich); Zurich merupakan pemegang saham Perseroan dengan total kepemilikan sebesar 50,39% terdiri atas kepemilikan langsung sebesar 25,64% dan kepemilikan melalui GCL sebesar 24,75%, berdasarkan DPS per 30 Oktober 2009. (c)(UOB Asia Limited; United Overseas Bank Limited; dan Merrill Lynch Credit Products, LLC (Arrangers); (d)United Overseas Bank Limited (Agen); (e)United Overseas Bank Limited (Security Agent); (f)ABN AMRO Bank N.V. Deskripsi Singkat Perjanjian ini merupakan perjanjian pemberian fasilitas kredit jangka waktu dan kredit modal kerja. Hak : Debitur memperoleh pendanaan sejumlah maksimum AS$205.000.000, yang terdiri dari: i) Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A sebesar AS$110.000.000 ii)Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A sebesar AS$30.000.000 iii)Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B sebesar AS$50.000.000 iv) Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar maksimum AS$15.000.000 Kewajiban : Perseroan wajib menggunakan Fasilitas Kredit ini untuk: i)Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A digunakan untuk membayar Kredit Sindikasi berdasarkan Perjanjian Fasilitas Sindikasi tanggal 3 Oktober 2005 antara Perseroan, PT Jangka Waktu Untuk Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A adalah 11 Januari 2007 11 Juli 2010. Untuk Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B adalah 11 Januari 2007 11 April 2011. Untuk Fasilitas Kredit Modal Kerja adalah sejak 27 Maret 2007 dan berlaku sampai selama 1 tahun, tetapi diperpanjang setiap akhir periode (revolving facility). Jatuh tempo saat ini adalah 27 Maret 2010.

42

No

Nama Perjanjian

Pihak (Account Bank); (g)United Overseas Bank Limited; Caterpillar Financial Services (UK) Limited; The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Limited Singapore Branch; VTB Bank Europe plc, Singapore Branch; Erste Bank der oesterreichische Sparkassen AG; Growth Management Limited; PT Bank Internasional Indonesia Tbk; Merrill Lynch Credit Products, LLC (Kreditur);

Deskripsi Singkat Indotambang Makmur, dan beberapa kreditur lain; ii)Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A digunakan untuk membayar pengeluaran untuk barang modal dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Debitur sehubungan dengan Perjanjian Kredit dan dokumen terkait lainnya; iii)Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B digunakan untuk membiayai kembali perjanjian kredit antara Perseroan dan Zurich dan perjanjian kredit antara Perseroan dan PT Danatama Makmur serta untuk membayar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Debitur sehubungan dengan Perjanjian Kredit dan dokumen terkait lainnya; iv)Fasilitas Kredit Modal Kerja digunakan untuk membayar biaya operasional. Menjaga perbandingan total hutang dengan EBITDA tidak melebihi 3,5x pada 31 Desember 2006, 2,5x pada 31 Desember 2007, 2x pada 31 Desember 2008 dan 1,3x mulai 31 Desember 2009 dan seterusnya. QDSCR (jumlah uang tunai Debitur ditambah pengembalian pajak dan uang tunai yang terdapat dalam Project Account dikurangi capital expenditure) tidak boleh Kurang dari 1,75 kali sejak tanggal Perjanjian Kredit sampai dengan 30 Juni 2007, dan Kurang dari 2,00 kali sejak tanggal 1 Juli 2007 dan seterusnya.

Jangka Waktu

2.

Bengalon Operating Agreement Mining Service (dikenal juga sebagai HWE Mining Agreement), tanggal 27 May 2004, sebagaimana telah diubah dengan Contract Variation No. 1 dan No. 2, tanggal 9 Maret 2007.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Perseroan KPC merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena KPC merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Bengalon Operating Agreement dan perubahannya ditandatangani di tahun 2004, KPC bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

KPC sebagai pemengang konsesi penambangan batubara di area Bengalon berdasarkanPerjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batubara, telah menunjuk Perseroan sebagai kontraktor untuk meyediakan layanan pengangkutan pertambangan dan batubara (Service). Hak : Perseroan berhak atas pembayaran Service Fee yang terdiri atas Modal Kerja Services Fee, Coal Services Fee dan lainnya yang dibayarkan setiap bulannya oleh KPC kepada Perseroan Kewajiban : Menyediakan layanan service di : Perseroan menyatakan dan menjamin akan melaksanakan Service sesuai dengan peraturan yang berlaku Perseroan harus menjamin keamanan Lokasi Perseroan harus memastikan agen atau subordinat kontraktor telah sesuai dengan peraturan yang berlaku Setiap tahun Perseroan harus menyampaikan laporan dan rencana terhadap pelaksanaan Service ke KPC Perseroan harus menerapkan system jaminan mutu yang dipersyaratkan oleh standar internasional untuk Quality Management Systems, AS/NZS ISO 9001:2000 Perseroan berkewajiban untuk menyampaikan laporan tentang biaya

Perjanjian berlaku sampai berakhirnya Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batubara (CCOW) antara KPC dan Pemerintah RI; atau hingga habisnya persediaan batubara di tambang Bengalon, tergantung mana yang terjadi terlebih dahulu, atau sampai dengan tanggal lain yang disepakati. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

43

No

Nama Perjanjian

Pihak

Deskripsi Singkat pembangunan Modal bulannya kepada KPC Kerja setiap

Jangka Waktu

Para pihak dalam perjanjian ini sepakat untuk pelaksanaan perjanjian ini mengikatkan diri dengan Strategic Agreement. 3 Strategic Agreement Mining Services, tanggal 27 Mei 2004 (Strategic Agreement). KPC dan Perseroan KPC merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena KPC merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Strategic Agreement ditandatangani di tahun 2004, KPC bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan. Dalam Strategic Agreement ini para pihak telah membentuk Strategic Working Relationship untuk melaksanakan Service di tambang batubara milik KPC di Kalimantan Timur dengan tujuan setiap pihak mempertahankan posisi yang berkesinambungan dalam kompetisi di industri batubara. Untuk itu Para Pihak sepakat untuk membentuk grup manajemenyang terdiri dari Project Management Group dan Site Management Group. Hak: Perseroan dapat menunjuk perwakilannya dalam Site Control Groups yang dibentuk oleh Project Management Group dan Site Management Group, yang memiliki fungsi dan kewenangan untuk memeriksa dan/atau memecahkan masalah atau sengketa yang mungkin ditemukan oleh Project Management Group dan Site Management Group. Kewajiban : Para pihak, termasuk Perseroan, sepakat mengembangkan pengaturan tentang pernyataan misi, petunjuk prinsip dan proses evaluasi (Partnering Charter) yang sesuai dengan Strategic Agreement dan Operating Agreement (Dokumen Proyek). Para Pihak, termasuk Perseroan, sepakat untuk menunjuk perwakilannya menjadi Partnering Sponsor yang berkewajiban untuk mengatur proses kerjasama atas nama para pihak, berkewajiban untuk menguji Proyek sesuai dengan Partnering Charter. 4 HWE Payment Account Agreement, tanggal 30 September 2004, antara KPC, PT Bumi Resource Tbk (Bumi) dan Perseroan. KPC, PT Bumi Resource Tbk (Bumi) dan Perseroan KPC merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena KPC merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat HWE Payment Account Agreement ditandatangani di tahun 2004, KPC dan Bumi bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan. Perjanjian dimana Bumi dan KPC berjanji kepada Perseroan, bahwa selama Perseroan dan anak perusahaannya tetap menjadi pihak dalam perjanjian ini, (i) KPC akan menyimpan Collection Account (rekening dimana disimpan semua pendapatan dari KPC disimpan) dan HWE Operational Account (rekening bersama KPC dan Perseroan) di bank yang disebut Account Bank; dan (ii) Bumi akan menjamin dimana KPC akan memerintahkan ke para pelanggan untuk melakukan pembayaran penjualan batubara hanya ke Collection Account.. Hak : Menerima jaminan dan kepastian dari KPC bahwa Collection Account terakhir dan HWE Operational Account disimpan di Account Bank. Kewajiban : Perseroan wajib menjalankan kewajibannya berdasarkan Bengalon Operating Agreement. Perjanjian ini akan berakhir pada Hari Kerja mengikuti pengakhiran HWE Mining Agreement (Bengalon Operating Agreement Mining Service, tanggal 27 May 2004, KPC dan Perseroan). Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian. Strategic Agreement ini akan berakhir pada tanggal Bengalon Operating Agreement berakhir. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

44

No 5

Nama Perjanjian Operational (Primary Account) Charge, tanggal 30 September 2004.

Pihak KPC dan Perseroan KPC merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena KPC merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Operational (Primary Account) Charge ditandatangani di tahun 2004, KPC bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Deskripsi Singkat KPC sebagai pemilik dari Security Assets berupa rekening-rekening yang dijaminkan beserta hak dan manfaatnya, menjaminkan Security Asset tersebut untuk menjamin pembayaran dan pelaksanaan dari Security Liabilities (Segala kewajiban dan tanggung jawab KPC kepada Perseroan dalam Mining Arrangement (HWE Mining Agreement, Strategic Agreement dan kesepakatan lainnya antara Perseroan dan KPC dalam layanan dan pertambangan). Hak : Perseroan dapat menarik jumlah dari Realisation Account dalam hal pembayaran terhadap biaya-biaya, membayar upah dari pihak-pihak yang ditunjuk oleh Perseroan (Receiver), membayar biaya-biaya yang timbul dari Mining Arrangements Perseroan dan Receiver berhak atas semua hak yang dilindungi dalam hukum perusahaan dan hukum kekayaan Singapura. Kewajiban: Baik Perseroan maupun Receiver akan bertanggung jawab, dengan alasan menguasai Security Assets, menggadaikan dalam memiliki atau terhadap kerugian dalam realisasi dimana gadai tersebut manjadi milik dapat dipertanggung jawabkan

Jangka Waktu Perjanjian ini berlaku pada tanggal 30 September 2004 dan berakhir pada tanggal dimana hak-hak Perseroan atas Secured Liabilities telah dibayar penuh (Security Period). Secured liabilities adalah segala kewajiban yang ada saat ini dan yang akan datang dari KPC kepada Perseroan berdasarkan Bengalon Operating Agreement. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

Perjanjian Pengangkutan Batubara untuk Tambang Bengalon, tanggal 21 Juli 2005, sebagaimana diubah dengan Perjanjian No. DH/SCA/06/0059, tanggal 8 Agustus 2006.

Perseroan dan PT Dwimakmur Primatamas (Subcontractor)

Perseroan dan Subcontractor telah terikat dalam Bengalon Operating Agreement Mining Service. Subcontractor sepakat untuk menyediakan Service sebagaimana diatur dalam perjanjian ini. Hak : Perseroan berhak memperoleh jasa subkontraktor penambangan dari Subcontractor Perseroan dapat memotong pembayaran kepada Subcontractor terhadap pajak, biaya bahan bakar Kewajiban : Perseroan harus membayar sejumlah uang kepada Subcontractor dalam waktu 1 bulan setiap akhir bulan Perseroan bertanggung jawab terhadap pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berdasarkan hukum Indonesia.

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 3 Mei 2005 untuk jangka waktu 2,5 tahun atau ditentukan lain oleh para pihak. Perseroan telah membuat Letter of Intent dengan PT Dwimakmur Primatamas dengan No. 017/PTDH/2009 tanggal 29 Oktober 2009 yang menyetujui untuk memperpanjang kontrak coal hauling sepanjang 3 tahun setelah kontrak dalam perjanjian awal berakhir. Perpanjangan terhadap perjanjian ini harus diberitahukan kepada subkontraktor dalam jangka waktu 3 bulan setelah habisnya jangka waktu perjanjian awal. Perjanjian ini berlaku sejak 3 Oktober 2005 sampai dengan 6 bulan setelah Perjanjian Kredit telah dilunasi. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

Technical Services Agreement tanggal 3 Oktober 2005 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali dengan Amendment and Restatement Agreement relating to Technical Service Agreement tanggal 3 Oktober 2005.

Perseroan (Kontraktor) dan KPC KPC merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena KPC merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat

Kontraktor menunjuk KPC untuk menempatkan manajemen senior, staf supervisor dan teknik untuk memastikan bahwa Kontraktor dapat melaksanakan kewajibannya berdasarkan Bengalon Operating Mining Services tanggal 27 Mei 2004. Perjanjian ini juga dibuat dalam rangka Perjanjian Kredit tanggal 28 Desember 2006. (lihat angka 1 di atas) Hak : Kontraktor berhak untuk meminta KPC

45

No

Nama Perjanjian

Pihak Technical Services Agreement dan perubahannya ditandatangani di tahun 2005, KPC bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Deskripsi Singkat untuk menempatkan manajemen senior, staf supervisor dan teknik untuk memastikan bahwa Kontraktor dapat melaksanakan kewajibannya berdasarkan Bengalon Operating Mining Services tanggal 27 Mei 2004. Kewajiban : Kontraktor wajib membayar biaya jasa kepada KPC berdasarkan tarif yang dihitung dengan basis waktu.

Jangka Waktu

Asam Asam Operating Agreement, tanggal 22 Maret 2007

Perseroan dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) Arutmin merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Asam Asam Operating Agreement ditandatangani di tahun 2007, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Arutmin sebagai pemegang Kontrak Karya Batubara, menunjuk Perseroan untuk melakukan jasa-jasa pada lokasi penambangan Asam Asam mulai dari tanggal berlakunya perjanjian. Hak : Perseroan berhak atas pembayaran Service Fee yang dibayarkan setiap bulannya oleh Arutmin kepada Perseroan Kewajiban : Memberikan perjanjian ini jasa sesuai dengan

Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal berlakunya perjanjian, yaitu 22 Maret 2007 dan berakhir: (i)20 tahun setelah Tanggal Dimulainya Perjanjian atau tanggal lain yang disepakati secara tertulis oleh para pihak; (ii)apabila dilakukannya pengakhiran perjanjian berdasarkan ketentuan perjanjian ini;

Bertanggung jawab atas penyediaan tenaga kerja dan fasilitas untuk mengontrol keamanan dalam area pertambangan Asam Asam Memberikan informasi dan laporan kepada Arutmin sebagaimana diatur dalam perjanjian ini

dalam

(iii)apabila dilakukannya pengakhiran perjanjian berdasarkan hukum; (iv)apabila dilakukan pengakhiran atas Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara (CCOW) antara Arutmin dan Pemerintah RI; yang mana yang terjadi terlebih dahulu. Perjanjian dapat diperpanjang secara tertulis oleh kedua belah pihak.

Perjanjian Konsorsium tanggal 25 Agustus 2006.

Perseroan dan Arutmin Arutmin merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Perjanjian Jual beli Batubara ini ditandatangani di tahun 2006, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan. PT PLN (Persero) (PLN) dan Konsorsium PT Arutmin Indonesia dan Perseroan (Pemasok) Arutmin merupakan pihak

Para pihak sepakat dan setuju untuk mengadakan kerjasama konsorsium pemasokan LRC untuk PLTU PLN berdasarkan perjanjian ini. Hak : Perseroan berhak memperoleh manfaat atas penjualan LRC berdasarkan skema kerjasama dalam Perjanjian Konsorsium ini. Kewajiban: Kewajiban Perseroan selaku operator penambangan di Area Penambangan adalah menentukan kebijakan dan melakukan operasional perihal penambangan LRC. Pemasok menjual dan menyerahkan LRC dari wilayah penambangan PT Arutmin Indonesia (Wilayah Kerja) kepada PLN di tempat penyerahan LRC dari Pemasok kepada PLN di Unloading Jetty PLTU (Tempat Penerimaan) dengan jumlah,

25 Agustus 2006 sampai dengan tanggal berakhirnya Perjanjian Jual Beli Batubara LRC yang dimaksud dalam nomor 10 sampai 14 dibawah ini. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

10

Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah/Low Rank Coal (LRC) untuk PLTU Suralaya (Existing) Unit 1-7 (4 x 400 MW dan 3 x 600 MW), Nomor PLN 04322.PJ/123/DIR/06, Nomor Pemasok

PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan

46

No

Nama Perjanjian Jak/10/XII/LD/2006, Desember 2006. tanggal 15

Pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Perjanjian Jual beli Batubara ini ditandatangani di tahun 2006, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Deskripsi Singkat spesifikasi dan tata cara sesuai dengan perjanjian ini. Jumlah LRC yang diperjual belikan berdasarkan perjanjian ini adalah sebesar 1.000.000 (satu juta) Ton selama setahun. Harga Cost Insurance and Freight (CIF) LRC dalam perjanjian ini adalah sebesar Rp. 248.171 per ton. Hak : Pemasok (termasuk didalamnya Perseroan sebagai anggota konsorsium) berhak menerima pembayaran dari PLN atas LRC yang dipasok

Jangka Waktu 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai. Tanggal Efektif berarti tanggal dimana PJBB telah ditandatangani para pihak, berita acara yang menerangkan jadual dimulainya penyerahan LRC sudah ditandatangani oleh para pihak, PLN telah menerima jaminan pelaksanaan sesuai dengan PJBB ini, dan Standard Operation Procedure telah ditandatangani oleh para pihak. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

Kewajiban : Pemasok (termasuk didalamnya Perseroan sebagai anggota konsorsium) harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini.

11

Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU Banten (Suralaya Baru) (1 x 625 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/14/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.

PT PLN Persero (PLN) dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (Pemasok) (PJBB) Arutmin merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Perjanjian Jual beli Batubara ini ditandatangani di tahun 2007, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini. Hak : Pemasok (termasuk didalamnya Perseroan sebagai anggota konsorsium) berhak menerima pembayaran dari PLN atas LRC yang dipasok. Kewajiban : Pemasok (termasuk didalamnya Perseroan sebagai anggota konsorsium) harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.

PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai. Tanggal Efektif berarti tanggal dimana PJBB telah ditandatangani para pihak, berita acara yang menerangkan jadual dimulainya penyerahan LRC sudah ditandatangani oleh para pihak, PLN telah menerima jaminan pelaksanaan sesuai dengan PJBB ini, dan Standard Operation Procedure telah ditandatangani oleh para pihak. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian. PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai. Tanggal Efektif berarti

12

Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU 2 Banten (Labuan) (2 x 316 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/15/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.

PLN dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (Pemasok) (PJBB) Arutmin merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun

Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.

47

No

Nama Perjanjian

Pihak demikian pada saat Perjanjian Jual beli Batubara ini ditandatangani di tahun 2007, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Deskripsi Singkat Hak : Pemasok (termasuk Perseroan sebagai anggota konsorsium) berhak memperoleh pembayaran dari PLN atas penjualan BatuBara Kewajiban : Pemasok harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.

Jangka Waktu tanggal dimana PJBB telah ditandatangani para pihak, berita acara yang menerangkan jadual dimulainya penyerahan LRC sudah ditandatangani oleh para pihak, PLN telah menerima jaminan pelaksanaan sesuai dengan PJBB ini, dan Standard Operation Procedure telah ditandatangani oleh para pihak. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian. PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 14 Juni 2029 atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai. Tanggal Efektif berarti tanggal dimana PJBB telah ditandatangani para pihak, berita acara yang menerangkan jadual dimulainya penyerahan LRC sudah ditandatangani oleh para pihak, PLN telah menerima jaminan pelaksanaan sesuai dengan PJBB ini, dan Standard Operation Procedure telah ditandatangani oleh para pihak. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

13

Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU 2 Jawa Timur (Paiton Baru) (1 x 660 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/17/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.

PLN dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (Pemasok) (PJBB) Arutmin merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Perjanjian Jual beli Batubara ini ditandatangani di tahun 2007, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini. Hak : Pemasok (termasuk Perseroan sebagai anggota Konsorsium) berhak memperoleh pembayaran dari PLN atas penjualan BatuBara Kewajiban: Pemasok harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.

14

Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU Asam Asam (Existing) (2 x 65 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/11/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.

PLN dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (Pemasok) (PJBB) Arutmin merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan karena Arutmin merupakan anak perusahaan dari Bumi. Bumi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment, memiliki investasi dalam 80% saham di ZAI sejak 23 Desember 2008. Namun demikian pada saat Perjanjian Jual beli Batubara ini ditandatangani di tahun 2007, Arutmin bukan merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan.

Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini. Hak : Pemasok (termasuk Perseroan sebagai anggota Konsorsium) berhak memperoleh pembayaran dari PLN atas penjualan BatuBara Kewajiban : Pemasok harus setiap saat

PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai. Tanggal Efektif berarti tanggal dimana PJBB telah ditandatangani para pihak, berita acara yang menerangkan jadual dimulainya penyerahan LRC

48

No

Nama Perjanjian

Pihak

Deskripsi Singkat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.

Jangka Waktu sudah ditandatangani oleh para pihak, PLN telah menerima jaminan pelaksanaan sesuai dengan PJBB ini, dan Standard Operation Procedure telah ditandatangani oleh para pihak. Perjanjian ini tidak mengatur adanya perpanjangan perjanjian.

10.

KETERANGAN TENTANG ASET TETAP

Perseroan tidak memiliki Aset tetap berupa tanah dan bangunan. Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya didukung dengan armada kendaraan dan peralatan pertambangan yang lengkap. Alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki Perseroan terdiri dari berbagai merek seperti Terex, Liebherr/Wiseda dan Caterpillar. Kendaraan dan Peralatan yang dimiliki Perseroan per tanggal 31 Oktober 2009 adalah sebagai berikut: NO Kode Keterangan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

CO CO DT CP CP CP CM CO AP TD TD TD TD TD TD TD TD TD TD WD WD DR DT DT DT DT DT DT DT DT DT DT EX EX EX EX

20 Foot Sea Container Accomodation Camp Articulated Dump Truck HM400 Atlas Copco model XAS186 Atlas Copco model XAS392 Atlas Copco model XAS97 Compactor CAT 825C Container Office Custombuilt for Pump Dozer Komatsu D155A-2 Dozer Komatsu D375A-5 Dozer Komatsu D65P-12 Dozer Komatsu D85E Dozer Track Cat D10R Dozer Track Cat D11R Dozer Track Cat D9L Dozer Track Komatsu D375A-2 Dozer Track Komatsu D375A-3 Dozer Track Komatsu D475A-2 Dozer Wheel Cat 834B Dozer Wheel Cat 854G Drill Driltech D55SP Dump Truck Iveco Trakker 6x4 Dump Truck Komatsu 1500-5 Dump Truck Komatsu HD730 Dump Truck Komatsu HD785-3 Dump Truck rear CAT 777A Dump Truck rear CAT 777D Dump Truck rear Komatsu 630E Dump Truck rear Wiseda KL24 Dump Truck Unit Rig MT3300A Dump Truck Unit Rig MT4400 Excavator CAT 245 Excavator Hitachi EX2500-5 Excavator Hitachi EX3600-6 Excavator Hitachi EX5500

6 180 10 4 1 12 4 1 4 3 9 2 2 4 2 4 1 1 1 2 1 4 10 7 4 5 96 4 6 17 5 10 5 3 2 2

49

37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 59 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93

EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX FL ST ST ST GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GR GR GR GR LP LP LP LP LP LT LT LT LT WT WL WL WL WL WL TR

Excavator Hitachi ZX200 Excavator Hitachi ZX450LC3F Excavator Komatsu PC1250SP-8 Excavator Komatsu PC1600-1 Excavator Komatsu PC1800-3 Excavator Komatsu PC1800-6 Excavator Komatsu PC200-7 Excavator Komatsu PC300SE Excavator Komatsu PC400LC-7 Excavator Komatsu PC400SE-6 Excavator Liebherr R974B Excavator Liebherr R984B Excavator Liebherr R994 Excavator Liebherr R994-200 Excavator O&K RH120C Excavator O&K RH120E Excavator O&K RH200 Excavator O&K RH340 Forklift CAT V330B Fuel Truck Iveco MP380E42W Fuel Truck Nissan CWB45AL Fuel Truck Volvo 6x6 Cab/Chassis FM66R Generator CAT 3208 140KVA Generator CAT 550 kva Generator Patria Komatsu Genset Kubota 5KVA Genset Mitsubishi 13 KVA Genset Mitsubishi 20 KVA Genset Perkin 10 KVA Genset Perkin 250 KVA Genset Perkin 30 KVA Genset Perkin 350 KVA Genset Perkin 60 KVA Genset Perkin 75 KVA Genset Wilson 30 KVA Grader CAT 14H Grader CAT 16H Grader CAT 24M Grader Komatsu GD825A L/Tower Kubota D722 L/Tower Patria LS3-6000 L/Tower True Blue Illum 600 L/Tower True Blue Olympic Light Tower Amida AL4050D-4 Light Truck Isuzu Light Truck Iveco MP380E42W Light Truck Renault CBH320 Light Truck Renault CBH330 Lincoln 400AS Mobile Welder Loader Wheel CAT 980G Loader Wheel CAT 988B Loader Wheel CAT 992C Loader Wheel CAT 992D Loader Wheel CAT 992G Lowboy CAT 777A

1 2 5 2 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 4 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 2 3 3 14 54 5 1 1 1 2 1 1 1 2 1 13 1 1 1

50

94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115

ST ST WT WT WT AP TR TR PU PU PU ST ST LP AP WL TL TL PU WC WC WC

Lube Truck Iveco 6x6 Cab/Chasis Lube Truck Renault 6x6 Cab/Chassis CBH320 Miller 401DX Mobile Welder Miller 600AMP Welder Miller Welder Miller Molnar 4 Post Hoist Prime Mover Renault CBH350 Prime Mover Renault CBH385 Pump Multiflow 420 Pump Water Pump Water Legra Service Truck Iveco MP380E4 Service Truck Renault CBH32 Skid Mounted Lighting Tower Starting Motor Durst 1900S Tool Carrier CAT IT62G Trailer Lowboy Hascar 80T Trailer Lowboy Kumbori 150T Volvo Penta model KSB LCCM200 Water Cart CAT 777A 55KL Ta Water Cart CAT 777D 80KL Ta Water Cart Renault CBH280

2 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 2 1 1 3 3 2 1

Kendaraan lain yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut :


No Kode Deskripsi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 11.

LV LV LV LV LV LV LV LV

Light Vehicle Mazda BT50SC 4x4 Cab/Chassis Light Vehicle Mitsubishi 4x4 Light Vehicle Iveco 4x4 Cab/Chassis MP240E37W Light Vehicle Toyota Hilux 4x4 dual cab utility Light Vehicle Toyota Hilux dual cab ute 4x4 Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Troop Carrier Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Utility Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Wagoon

1 35 6 3 1 10 4 3

PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara pidana, kepailitan, perpajakan atau perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), kecuali perkara perdata sebagai berikut:
Perkara perdata No.110/Pdt/G/2008/PN.Bpp tanggal 13 Oktober 2008 sehubungan dengan perkara perburuhan Nomor: 19/G/2009/PHI.Smda Para Pihak Tuan Abdul Rachman R (Pengugat) Perseroan (Tergugat I) PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) (Tergugat II) Pokok Sengketa Gugatan adalah sehubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja pada tanggal 17 Januari 2007 di lokasi tergugat I (Bengalon Coal Project) dan akibat kecelakaan itu penggugat mengalami cacat total Status Hukum Keputusan Pengadilan Negeri telah menetapkan tergugat untuk membayar objek perkara sebesar Rp. 42.000.000,-. Saat ini tergugat I tengah melakukan upaya hukum banding ke pengadilan Tinggi Samarinda. Dampak Hukum Apabila upaya hukum banding ke pengadilan tinggi samarinda tidak berhasil maka Tergugat I berkewajiban membayar objek perkara sebesar Rp. 42.000.000,-. (Dampaknya tidak material bagi Perseroan)

51

12.

KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dimaksud adalah: a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries). Perusahaan assosiasi (associated companies). Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam huruf c atau d di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

b. c.

d.

e.

52

Berikut ini ikhtisar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perseroan:
Nama Pihak Terafiliasi PT Pendopo Energi Batubara Pendopo Coal Ltd Enercorp Limited PT Pendopo Power PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) Zurich Asset International Ltd PT Wish Capital International PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Bentuk Hubungan dengan Pihak Terafiliasi Afiliasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi Anak Perusahaan Pemegang Saham Afiliasi Afiliasi Afiliasi

Tabel berikut adalah perincian atas transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa :
Piutang kepada Pihak Hubungan Istimewa
(dalam ribuan Dollar) Keterangan PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Jumlah piutang usaha 30 Juni 2009 15.797 951 16.749

Piutang usaha pihak hubungan istimewa yang terkait pada tanggal 30 Juni 2009, disajikan sebagai bagian dari piutang usahapada neraca konsolidasi.
(dalam ribuan Dollar) Keterangan PT Pendopo Energi Batubara PT Wish Capital International Koperasi PT Indotambang Perkasa Jumlah piutang pihak hubungan istimewa 30 Juni 2009 445 49 32 1 527

Piutang pihak isitmewa kepada PT Pendopo Energi Batubara, PT Wish Capital International, Koperasi dan PT Indotambang Perkasa merupakan uang muka atas pinjaman modal kerja yang diberikan. Hutang kepada Pihak Hubungan Istimewa:
(dalam ribuan Dollar) Keterangan PT Arutmin Indonesia Zurich Asset International Ltd PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) PT Pendopo Power Jumlah hutang pihak hubungan istimewa - Kewajiban tidak lancar 30 Juni 2009 2.911 599 178 20 3.788

Hutang senilai US$ 2.911.445 kepada PT Arutmin Indonesia dan Hutang senilai US$ 599.081 kepada Zurich Asset International Ltd, merupakan pinjaman modal kerja dan penggantian beban untuk beberapa pengeluaran yang telah dibayar di muka oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hutang kepada PT Henwa Tanone, Anak perusahaan, merupakan penggantian biaya yang telah dibayar di muka oleh PT Henwa Tanone.

53

Pendapatan Pihak Hubungan Istimewa:


(dalam ribuan Dollar) Keterangan PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Jumlah piutang pihak hubungan istimewa 30 Juni 2009 72.828 4.296 77.124

Sehubungan dengan pembelian 80% oleh PT Bumi Resources Investment atas saham Zurich telah menyebabkan Perseroan memiliki hubungan istimewa dengan KPC dan Arutmin pada tanggal 30 Juni 2009. Selain dari transaksi-transaksi dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan juga menunjuk PT Danatama Makmur, yang merupakan pihak terafiliasi dengan pemegang saham Perseroan, sebagai Pembeli Siaga sekaligus penasihat keuangan Perseroan. Transaksi hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur dalam hal penunjukkan sebagai penasihat / konsultan keuangan, arranger dan pemberian jasa terkait lainnya termasuk, namun tidak terbatas pada, jasa terkait di bidang pasar modal merupakan transaksi yang dapat berulang untuk aksiaksi korporasi Perseroan di masa yang akan datang.

54

VIII.
1.

INDUSTRI

Industri Pertambangan Batubara

Perkembangan industri batubara secara global pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya menunjukkan kecenderungan yang sangat positif. Pada skala global, menurut BP Statistical Review of World Energy Juni 2009, konsumsi batubara merupakan konsumsi bahan bakar yang berkembang, dengan konsumsi secara global naik sebesar 3,1% di tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007. Perkembangan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan seiring dengan berkembangnya sektor industri di Cina, India dan negara Asia Tenggara lainnya. Konsumsi batu bara dunia tercatat sebanyak 26% dari konsumsi energi utama di tahun 2006. Sebagai ilustrasi pertumbuhan tersebut, grafik berikut menunjukkan pergerakan konsumsi batubara di kawasan Asia Pasifik dalam kurun waktu 1999-2008 (dalam juta ton):
Asia Pacific Coal Consumption
2500 2031.2 2000 1777.2 1647.6 Million Tons 1502.5 1500 1048.0 1000 1089.0 1121.5 1176.1 1333.2 1913.5

500

0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2009 (http://www.bp.com/statisticalreview)

Tahun 2007 ekspor batubara Indonesia mencapai 159 Mt atau 10% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari perkembangan ini adalah dari Asia yang ditunjukkan dengan peningkatan ekspor batubara Indonesia ke Asia menjadi 105,6Mt di tahun 2007 dari 66,2Mt di tahun 2003. Di dalam Indonesian Coal Book 2008/2009, proyeksi perkembangan konsumsi batubara di Asia ini terutama disebabkan karena pertumbuhan konsumsi dari India, Korea Selatan dan Malaysia yang meningkat. Hal ini merupakan tambahan pasar disamping importir tradisional saat ini, yaitu Jepang yang merupakan pengimpor batu bara termal terbesar. Cina dan India walaupun merupakan produsen batubara yang besar, belakangan ini menjadi pengimpor batubara yang terus meningkat karena pertumbuhan kebutuhan listrik dan industri sejalan dengan perkembangan usaha di sana. Tabel berikut memperlihatkan ekspor batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt).
Kawasan Asia Eropa Amerika Australia Others Total 2003 66,1 12,8 2,7 0,4 3,6 85,7 2004 70,4 12,0 3,6 0 7,8 93,7 2005 80,1 14,8 3,9 0 11,9 110,8 2006 89,8 21,0 5,2 0 13,5 129,5 2007 16,1 4,0 0 14,8 142,5
*)

105,6

55

Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009 (*data per Juni 2008)

Industri batubara di Indonesia tumbuh dengan sangat dinamik yang ditunjukkan dengan produksi yang hanya sebesar 2Mt di tahun 1985 menjadi lebih dari 212Mt di tahun 2007. Pertumbuhan rata-rata industri batubara Indonesia adalah sebesar 15% per tahun sejak tahun 2000. Tabel berikut memperlihatkan produksi batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt)
Keterangan Produksi Penjualan domestic Penjualan ekspor Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009 2003 114,3 30,7 85,3 2004 130,3 36,4 93,7 2005 165,6 41,3 111,6 2006 196,5 51,5 144,2 2007 212,5 62,8 158,8

Beberapa produsen penghasil batubara terbesar di Indonesia selama tahun 2007 adalah : Produsen Batubara Terbesar tahun 2007
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perusahaan PT Kaltim Prima Coal PT Adaro Indonesia PT Kideco Jaya Agung PT Arutmin Indonesia PT Berau Coal PT Indominco Mandiri PT Tambang Batubara Bukit Asam PT Gunung Bayan Pratamacoal PT Jembayan Muarabara PD Baramarta Lokasi Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Hasil Produksi (juta ton) 38,4 36,1 20,5 15,3 11,8 11,5 9,3 4,5 3,9 3,7

Sumber : Indonesia Coal Book 2008/2009

Selain pertumbuhan pasar ekspor yang baik, pertumbuhan konsumsi batubara domestik juga akan meningkat secara signifikan, khususnya jika dikaitkan dengan rencana Pemerintah Indonesia melakukan crash program pembangunan tambahan pembangkit listrik 10,000 MW di seluruh Indonesia yang diharapkan siap pada tahun 2010. Tambahan pembangkit listrik ini saja diperkirakan akan memerlukan konsumsi batubara sebesar 53Mt per tahun. Kalangan pelaku industri optimis bahwa Indonesia akan siap untuk memproduksi batubara sebesar lebih dari 300Mt pada tahun 2020. Kesiapan tersebut juga didukung ketersedian cadangan batubara yang cukup memadai di Indonesia. Tabel berikut memperlihatkan data cadangan batubara Indonesia pada tahun 2007 berdasarkan kualitasnya:
Resources (million tons) Quality CV (kcal/kg) Hypotheti 5.057,38 16.925,13 1.560 90,11 23.632,62 Inferred 6.579,48 22.104,38 6.031,13 482,93 35.197,92 Indicated 3.651,78 9.041,44 962,56 5,80 13.661,58 Measured 5.750,16 10.866,96 3.870,47 422,81 20.910,40 Total 21.038,80 58.937,91 12.424,16 1.001,65 93.402,52 (%) 24,97 59,00 14,93 1,10 100 Reserves (million tons) Proved 4.292,15 8.213,53 670,79 73,29 13.249,76 Total 1.105,40 2.971,35 1.275,86 109,18 5.461,79

Low Medium High Very High

<5,100 5,100-6,100 6,100-7,100 >7,100 TOTAL

Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009

Pada saat ini batubara telah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, produksi baja, pabrik semen, pabrik pulp & paper, dan industri lainnya serta semakin diminati sebagai pengganti bahan bakar minyak karena harganya yang relatif lebih murah. Keuntungan lain dari penggunaan batubara adalah kecukupan pasokan atau persediaan yang cukup untuk jangka panjang. Faktor-faktor seperti harga relatif, kualitas dan ketersediaan bahan baku batubara serta kebutuhan terhadap supply listrik tersebut telah menjadi faktor pendorong maraknya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara baru-baru ini.

56

Dalam Cetak Biru Manajemen Industri Nasional 2005-2025 yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Koordinasi Energi Nasional ditargetkan bahwa kontribusi batubara dalam bauran energi primer nasional akan meningkat dari 15,3% di tahun 2007 menjadi 33,0% ditahun 2025. Menurut Indonesian Coal Book 2008/2009, diperkirakan produksi batubara Indonesia akan mencapai 280Mt di tahun 2015 dan terus meningkat menjadi 370Mt pada tahun 2025. Dengan prospek industri yang baik sebagaimana tersebut di atas, Perseroan berkeyakinan berada dalam industri yang memiliki pertumbuhan baik dan berkesinambungan sehingga akan terus berusaha meningkatkan kinerja pertumbuhan usahanya. Harga Batubara Penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik disamping karena tersedianya cadangan batubara yang melimpah, juga dikarenakan harga batubara relatif lebih ekonomis sebagai bahan bakar pembangkit listrik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan gas. Penentuan harga batubara dipengaruhi oleh karakteristik/spesifikasi kualitas batubara yang meliputi nilai kalori, kandungan sulfur, ash, moisture dll. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi seperti stripping ratio, jarak ke pelabuhan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan usaha penambangan. Berikut ini merupakan grafik harga batubara Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu selama periode 2000 2005. Harga batubara Indonesia meningkat dari US$ 27.8 per ton pada tahun 2000 menjadi US$ 44 per ton pada tahun 2005. Harga batubara spot akhir-akhir ini relatif berfluktuasi dengan tren yang meningkat. Barlow Jonker Index untuk harga spot batubara di awal tahun 2005, misalnya berada pada kisaran $52,4/ton, turun ke level $39/ton di November 2005 dan naik lagi ke kisaran $52,48/ton di Bulan Juli 2006. Saat ini Indeks ini berada di kisaran $60-65/ton.
(US$ / metric tonne)

Indonesia Coal Price (USD / Metrik Tonne)


126.96

140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 2005 2006 2007 Indonesia Coal Price
* rata-rata harga 11 bulan dari Januari sampai November 2009 Sumber: Bloomberg per 10 Desember 2009

66.94 46.69 49.30

70.52

2008

2009*

57

2.

Industri Pembangkit Tenaga Listrik (Power Plant)

Bahan bakar minyak yang menjadi salah satu sumber energi bagi pembangkit listrik sejak pertengahan tahun 2005 mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi yang sangat signifikan bagi PLN. Sedangkan bagi industri yang memiliki generator sendiri dengan bahan bakar minyak juga mengalami peningkatan biaya. Dengan meningkatnya biaya produksi maka kalangan industri juga ikut meningkatkan harga jual produknya. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap turunnya daya saing atas produk yang dihasilkan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka Pemerintah dan kalangan industri berkepentingan menggunakan alternatif pembangkit tenaga listrik dengan bahan baku yang lebih efisien dari segi harga. Salah satu alternatif bahan bakar untuk pembangkit listrik yang lebih murah dibandingkan minyak adalah batubara. Selain faktor harga, jumlah cadangan batubara di Indonesia yang besar, yaitu sebesar 4.968 juta ton per juga menjadi salah satu pertimbangan penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara. Berikut adalah perbandingan harga bahan baku pembangkit tenaga listrik dalam US$cent/kwh yang menunjukkan bahwa batubara sangat kompetitif relatif terhadap solar/diesel dan gas.
Perbandingan Biaya Bahan Bakar Pembangkit Listrik (dalam US$ Cent / Kwh)

2.20

7.54

15.56 0.49

Coal

Gas

Nuclear

Petroleum

Sumber : USA Nuclear Energy Institute, U.S. Electricity Production Costs and Components 2008 (www.nei.org)

Selain itu permintaan listrik Indonesia pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 7,5% per tahun dengan pulau Jawa sebagai penyumbang utama dalam hal tersebut. Hal ini terlihat dari data PLN yang menunjukkan bahwa pada tahun 2005 kapasitas listrik terpasang PLN yang sebesar 22.515 MW, sebesar 16.355 MW (73%) dipasang di pulau Jawa dan sisanya sebesar 6.160 MW didistribusikan diluar pulau Jawa. Pada tahun 2006 listrik yang terjual oleh PLN di Indonesia adalah sebesar 107.032 Gwh dan diperkirakan pada periode 2007-2015 permintaan listrik Jawa Bali akan meningkat dari 96,5Twh menjadi 174,4 Twh atau sebesar 23,56% per tahun. Sedangkan untuk wilayah diluar Jawa Bali permintaan listrik untuk periode 2007-2015 akan meningkat dari 26.5 Twh menjadi 65.1 Twh atau sebesar 7,13% per tahun. Per Juni 2008, PLN telah menandatangani perjanjian untuk membangun 29 proyek PLTU dengan total kapasitas 8.718 MW dari jumlah 9.816 MW yang ditargetkan dalam perjanjian tersebut, 9 proyek tersebut sebesar 6.672 MW sudah dalam tahap pembangunan. Sebagai tambahan, PLN telah menandatangani Kontrak Penyediaan Listrik (PPA) dengan beberapa developer penyedia listrik untuk membangun PLTU berkapasitas total 886 MW. Berikut proyeksi konsumsi batubara dari industri tenaga listrik 2008-2010.
No 1 2 IPP (Partnership) IPP (Crisis Handling) Proyek MW 2008 MT MW 1.142 648 2009 MT 4,40 1,87 MW 1.142 648 2010 MT 4,40 1,87

58

3 4 5 6

IPP (Others) PLN PLN (Acceleration) Existing TOTAL

50 230 9.550 9.830

0,19 1,05 33,23 34,47

250 540 9.550 12.130

0,96 2,33 33,23 42,80

2.620 540 9.530 9.550 24.030

9,72 2,33 31,90 33,23 83,46

Sumber : PLN, Juni 2008

Berikut adalah grafik perkembangan Persediaan dan Permintaan Listrik di Indonesia di wlayah Jawa-Bali maupun diluar Jawa-Bali selama periode 1999 2015.

Historical Supply & Forcasted Demand of Electricity in Indonesia


200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
00 99 02 01 03 05 04 07 09 10 12 06 08 13 14 15 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 11 20 20 20 20 20 20 20 20 15

Java - Bali Outside Java - Bali

MW

Year

sumber : PLN, Data Consult 2008

Jika dilihat dari data-data tersebut diatas peluang pertumbuhan bagi Industri pembangkit Listrik masih sangat besar. Berbekal pengalaman dalam industri batubara, Perseroan melakukan kajian dan berencana untuk melakukan pengembangan usaha ke rantai usaha berikutnya dari industri batubara, yaitu dalam bidang pembangkitan tenaga listrik.

59

IX.
1.

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN


UMUM

Perseroan didirikan pada tahun 1991 dan memperoleh status badan hukum pada tahun 1993 dengan nama PT Darma Henwa sebagai perusahaan dalam rangka PMDN. Pada tahun 1996 Perseroan berubah status menjadi perusahaan PMA dimana Henry Walker Group Limited masuk sebagai pemegang saham sebesar 95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Pada tahun 2005 Henry Walker Eltin Group Limited menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Perseroan kepada ZAI. Perseroan memiliki pengalaman lebih dari 16 (enam belas) tahun di industri pertambangan Indonesia. Sampai saat ini, Perseroan telah menyelesaikan 9 proyek penambangan dan 13 proyek pembangunan sipil, dengan klien beberapa perusahaan pertambangan internasional dan domestik di Indonesia seperti Billiton Shell, BHP Minerals Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk, PT Newmont Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia, termasuk kontrak penambangan batubara dengan PT Tanito Harum sebesar US$34,22 juta, proyek penambangan batubara PT Petangis di Kalimantan Selatan sebesar US$ 106.7 juta, proyek penambangan emas PT Billiton Shell dan pengerjaan infrastruktur sebesar US$23.5 juta, kontrak penambangan nikel PT Aneka Tambang di Maluku sebesar US$6.7 juta, kontrak kerja dengan PT Newmont Nusa Tenggara sebesar US$82.3 juta, dan berbagai proyek teknik sipil PT Freeport Indonesia. 2. KEGIATAN USAHA

Sejalan dengan kebutuhan energi selain minyak bumi, khususnya batubara yang semakin meningkat, Perseroan melihat prospek usaha yang sangat baik dalam bidang usaha kontraktor penambangan. Perseroan memiliki pengalaman selama lebih dari 16 (enam belas) tahun sebagai kontraktor pertambangan. Perseroan saat ini sedang mengembangkan usahanya sebagai penyedia jasa pertambangan dan energi yang terintegrasi. Kegiatan usaha terkait pertambangan lainnya yang telah di lakukan perusahaan adalah sebagai penyedia jasa pemasaranb batubara. Selain itu, Perseroan sedang menjajaki pengembangan bidang-bidang usaha lain seperti pengelolaan infrastruktur, pembangkit listrik, pengembangan batubara dan infrastruktur yang menunjang kegiatan penambangan (pengelolaan pelabuhan dan transhipment). 2.1. Kontraktor Penambangan Perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 16 tahun dalam bidang kontraktor pertambangan dan infrastruktur. Perseroan telah menyelesaikan berbagai proyek, sebagian diantaranya bertaraf internasional dan memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa penambangan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha Perseroan dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil, ahli dan peralatan serta modal yang besar. Perseroan merupakan perusahaan kontraktor penambangan yang saat ini tengah mengerjakan proyek yang berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur yang merupakan konsesi KPC. Berikut ini adalah beberapa proyek yang pernah dan telah selesai dikerjakan oleh Perseroan:
No 1 Nama Proyek & Pemberi Kerja Proyek Petangis BHP Minerals Indonesia (Tahap 1) Lokasi Kalimantan Selatan Jangka Waktu Maret 1993 Desember 1996 Lingkup Kerja Konstruksi infrastruktur penambangan (disain, penyediaan, instalasi dan commissioning), akomodasi, workshop, kantor, jalan transportasi, site earthworks untuk fasilitas pencucian dan port, penyimpanan bahan Nilai US$ 53,9 juta

60

No

Nama Proyek & Pemberi Kerja

Lokasi

Jangka Waktu

Lingkup Kerja peledak dan penyimpanan bahan bakar. Penggalian overburden sebanyak 36 Mbcm, penambangan batubara sebanyak 7,2 Mt dari 6 pit, stockpiling batubara dan feed ke ROM HOPPER, pengangkutan batubara bersih untuk dimuat di tongkang (barge)

Nilai

Proyek Petangis PT Kendilo Coal Indonesia (BHP Billiton) (Tahap 2)

Kalimantan Selatan

Januari 1997 September 2000

Konstruksi infrastruktur pertambangan (disain, penyediaan, instalasi dan commissioning), akomodasi, workshop, kantor, jalan transportasi, site earthworks untuk fasilitas pencucian dan port, penyimpanan bahan peledak dan penyimpanan bahan bakar. Penggalian overburden sebanyak 36 Mbcm, penambangan batubara sebanyak 7,2Mt dari 6 pit, stockpiling batubara dan feed ke ROM HOPPER, pengangkutan batubara bersih untuk dimuat di tongkang (barge). Menambang sekitar 260.000 bcm waste dan 75.000 ton bijih emas setahun di beberapa area open cut pit di permukaan yang kasar, pembuangan waste ke stockpile, mengangkut hasil tambang ke Concentrator, membangun tembok di area pit dan rehabilitasi. Menambang sekitar 440.000 bcm waste dan 125.000 ton bijih emas setahun di beberapa area open cut pit di permukaan yang kasar, pembuangan waste ke stockpile, mengangkut hasil tambang ke Concentrator, membangun tembok di area pit dan rehabilitasi. Membangun dan commissioning jalan akses sepanjang 5 km. Menambang sebanyak 125.000 ton bijih nikel thixotropic lateritic per bulan, mengangkut hasil tambang ke hopper milik klien. Pengembangan konsep, jasa koordinasi surveu, jasa disain, membuat perkiraan biaya rekayasa dan studi kelayakan termasuk pemrograman dan penjadwalan.

US$ 52,7 juta

Proyek Lerokis Billiton Shell (PT Prima Lirang)

Pulau Wetar

September 1990 Mei 1994

US$ 7,9 juta

Proyek Tambang emas Kali Kuning

Pulau Wetar

April 1994 April 1997

US$ 12,8 juta

Tambang Nikel Pulau Gebe PT Aneka Tambang

Pulau Maluku

November 1995 Juli 1997

US$ 6,7 juta

61

No 6

Nama Proyek & Pemberi Kerja Danau Wanagon dan terowongan OHS3 PT Freeport Indonesia

Lokasi Papua (Irian Jaya)

Jangka Waktu Juni 2001 Oktober 2002

Lingkup Kerja Melakukan pekerjaan pada ketinggian sekitar 4.000 m diatas permukaan laut. Melakukan instalasi terowongan lebih dari 3.000 m yang akan digunakan oleh klien untuk memasang sarana conveyor untuk penanganan limbah dan sistem pembuangan. Ukuran terowongan adalah setinggi 4,75m dan selebar 5,7m. Pembangunan saluran pengalih sungai sepanjang 1,5 km dan tiga penghalang berisi batu yang digunakan untuk mencegah air masuk ke area pit klien. Beragam pekerjaan sipil sehubungan dengan pengembangan tambang tembaga, antara lain : Proyek Batu Hijau No.4 (joint operation dengan Thiess), Proyek Drainase Batu Hijau, Pembuatan saluran pengalihan, penggalian sedimentasi reservoir, pembuatan fasilitas pengendalian air, dan reklamasi tanah. Menggali sebanyak 600.000 ton per tahun batubara dan 7Mbcm Waste di area Busang dan Pondok Labu. Dua area pertambangan Tanito tersebut memiliki kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.

Nilai US$ 11,2 juta

Proyek pengalihan sungai Kelian PT Kelian Equatorial Mining

Kalimantan Timur

Agustus 1995 Mei 1997

US$ 26,93 juta

Proyek tembaga Batu Hijau PT Newmont Nusa Tenggara

Pulau Sumbawa

Juni 1997 Oktober 2001

US$ 82,3 juta

Pertambangan Batubara PT Tanito Harum

Busang dan Pondok Labu di Kalimantan Timur

Juli 2001 Januari 2006

US$ 34,22juta

62

Berikut ini adalah lokasi proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Perseroan dan lokasi kantor pusat Perseroan :

Sumber : Perseroan

Sedangkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan perseroan saat ini adalah penambangan di konsesi KPC untuk area Bengalon di Kalimantan Timur dan persiapan penambangan di konsesi AI untuk tambang Asam Asam di Kalimantan Selatan. Keterangan mengenai kedua kontrak penambangan tersebut adalah sebagai berikut : a. Kontrak Penambangan Bengalon (Bengalon Operating Agreement) Perseroan dan KPC telah menandatangani BOA pada tanggal 27 Mei 2004 dan pada tanggal 9 Maret 2007 telah dilakukan perubahan masa berlaku perjanjian yang semula berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2014 menjadi life of mine atau umur tambang yang masih bernilai ekonomis, serta perluasan area penambangan dengan penambahan Pit B dan C disamping Pit A yang selama ini telah dioperasikan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk melakukan penambangan batubara di ketiga Pit Bengalon tersebut. Perseroan mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan dan menyediakan jasa penambangan batubara dan haulage (pengangkutan). Disamping itu Perseroan juga menyediakan semua peralatan dan mesin-mesin serta kebutuhan lainnya dalam rangka penyediaan jasa penambangan tersebut. Estimasi cadangan batubara di area pertambangan Bengalon berdasarkan laporan Mine Consult 2005 berjumlah 164 juta ton.

63

Keterangan mengenai Tambang Bengalon Lokasi

Sumber : Perseroan

Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak penambangan batubara di area seluas 90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak sekitar 35 km di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur. Cadangan dan Kualitas Batubara Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai Basin, yang merupakan cadangan dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene. Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000 meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan struktur yang kompleks, terdiri dari banyak lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164Mt proved and marketable reserves. Dibandingkan dengan produk batubara di tambang milik KPC di Sangata yaitu Prima, Pinang dan Melawan, batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu dalam jumlah medium (sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi menyerupai batubara Pinang. Berikut ini adalah spesifikasi cadangan batu bara yang terdapat di Bengalon : Keterangan Quantity (Mt) Ash (%) Specific Energy (kcal/kg) Sulphur (%) Proven 164 3.7 5.759 0.96 Probable 1 4.6 5.624 0.84

64

Total Moisture (%)


Sumber : Laporan Mine Consult per Desember 2005

18.8

19.2

Lingkup Kerja berdasarkan BOA Kewajiban Perseroan berdasarkan BOA adalah sebagai berikut: Pembangunan fasilitas infrastruktur utama, termasuk didalamya konstruksi jalan sepanjang 22 km yang menghubungkan area pertambangan dengan pelabuhan (port), konstruksi jembatan sepanjang 20 meter, area penempatan peralatan di port, pemukiman staf, kantor, workshop, dan fasilitas penyimpanan bahan bakar (fuel). Fasilitas jalan transportasi dan jembatan pada saat ini telah selesai dibangun dan telah dioperasikan. Demikian pula halnya dengan area penampungan peralatan untuk mobilisasi plant dan peralatan telah beroperasi. Perkantoran dan workshop telah selesai dan beroperasi penuh. Pengembangan Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan mine planning, pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan permukaan tanah (topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan untuk menambang batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana penambangan 12 bulan dan proyeksi enam bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan kewajiban Perseroan tiap tahunnya, yang didalamnya mempertimbangkan persyaratan produksi KPC untuk 4 kuartal berturut-turut berikutnya, kondisi lokasi penambangan, kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan tambahan. Proyeksi enam bulanan adalah rencana pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana penambangan 12 bulanan. Pengoperasian tambang dan pengangkutan batubara ke port. Termasuk didalamnya adalah memuat dan mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke pelabuhan, merehabilitasi area di sekitar pit dan limbah serta menyediakan dan memelihara semua fasilitas pompa dan pipa yang diperlukan untuk menghilangkan air dari area kerja. Perseroan memberikan subkontrak untuk aktivitas pengangkutan batubara ke PT Dwimakmur Primatamas, perusahaan kontraktor pengangkutan batubara yang berpengalaman dalam berbagai proyek pengangkutan batubara. PT Dwimakmur Primatamas merupakan anak perusahaan PT Alun, agen truk Renault di Indonesia. b. Kontrak Pertambangan Asam Asam (Asam Asam Operating Agreement) Perseroan telah memiliki kontrak pertambangan batubara dengan AI berdasarkan Asam Asam Operating Agreement (AOA) yang ditandatangani kedua pihak pada tanggal 22 Maret 2007, dimana AI sebagai pihak pemegang konsesi pertambangan batubara berdasarkan kontrak karya dengan Pemerintah untuk wilayah Asam Asam, Kalimantan Selatan, menunjuk Perseroan sebagai penyedia jasa kontraktor penambangan batubara. Sebelumnya pada tahun 2006, Perseroan telah menempatkan Jaminan Penawaran (bid bond) sebesar US$ 10 juta untuk proyek Asam Asam di AI. Berdasarkan AOA, Perseroan memiliki hak eksklusif dari AI untuk menyediakan jasa pertambangan, coal handling, dan jasa terkait lainnya sehubungan dengan tambang Asam Asam. Sesuai dengan AOA, Perseroan memiliki kewajiban untuk mencapai total produksi sebanyak 3 juta ton pada tahun pertama, 5 juta ton pada tahun kedua dan selanjutnya sebanyak 10,23 mtpa sampai dengan akhir masa kontrak selama 20 tahun. Sehubungan dengan kontrak Asam Asam ini, Perseroan telah membentuk konsorsium dengan AI untuk penyediaan low rank coal ke PT PLN (Persero) dengan jumlah sebesar 10,23 mtpa selama 20 tahun. Studi kelayakan yang dibantu oleh pihak konsultan dari Australia yaitu SMG telah dilakukan. Studi ini bertujuan untuk menentukan prefeered mining method, capital expenditure baik untuk operasional pertambangan maupun infrastruktur serta opex mine operation.

65

Keterangan mengenai Tambang Asam Asam Lokasi

Sumber : Perseroan

Asam Asam merupakan bagian dari area konsesi AI berdasarkan CCOW antara AI dan pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW AI No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, AI memiliki hak pertambangan batubara di area seluas 70.153 hektar di Kalimantan Selatan. Cadangan dan Kualitas Batubara Tambang Asam Asam memiliki total estimasi proved and probable marketable reserves sekitar 204Mt. Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah, namun dengan karakteristik kandungan sulfur dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai batubara yang ramah dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik, sedangkan pasar dari batubara jenis ini terutama adalah PLN, melalui kontrak penyediaan batubara jangka panjang. Kandungan batubara di Asam Asam masih dalam tahap penelitian dengan estimasi quantity 336Mt dan memiliki spesifikasi batubara tipikal ash 2.49%, specific energy 4919 kcal/kg, sulphur 0.24%, total moisture 34%. Lingkup Kerja berdasarkan AOA Kewajiban Perseroan berdasarkan AOA antara lain adalah sebagai berikut: Pengembangan dan Pengoperasian Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan mine planning, pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan permukaan tanah (topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan untuk menambang batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana penambangan 12 bulan dan proyeksi tiga bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan kewajiban Perseroan tiap tahunnya, yang didalamnya harus konsisten dengan rencana pertambangan dan persyaratan produksi AI disamping harus memperhatikan antara lain kondisi lokasi pertambangan, kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan tambahan. Proyeksi tiga bulanan adalah rencana pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana pertambangan 12 bulanan. Pelaksanaan Pemberian Jasa Secara Kompeten. Perseroan wajib untuk menyediakan jasa kontraktor pertambangan sesuai dengan persyaratan dalam AOA, dan dalam pelaksanaan pemberian jasa tersebut,

66

kontraktor menjamin bahwa pelaksanaan kerja akan dilakukan secara kompeten, menggunakan keterampilan yang terstandarisasi, sesuai dengan praktek-praktek yang benar dalam industri dan taat hukum. Penerapan standarisasi mutu internasional. Perseroan dalam kapasitasnya sebagai kontraktor wajib untuk mengadopsi quality assurance system sesuai dengan persyaratan standarisasi internasional untuk sistem manajemen mutu (Quality Management Systems), AS/NZS ISO 9001:2000. Pengangkutan batubara dan Rehabilitasi Lahan, termasuk didalamnya adalah memuat dan mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke daerah tujuan atau port, merehabilitasi area di sekitar pit dan limbah. Sehubungan dengan BOA dan AOA, PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia merupakan pelanggan terbesar Perseroan saat ini. Pendapatan yang dikontribusikan dari kontrak dengan PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia adalah sebesar 74,97% dari total Pendapatan Perseroan berdasarkan laporan keuangan audit per 30 Juni 2009. Namun demikian Perseroan saat ini sedang mencari proyek-proyek lainnya, untuk mengurangi ketergantungan tersebut. 2.2. Agen Pemasaran Batubara Permintaan akan batu bara untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik maupun pembangkit panas meningkat dengan pesat seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak, terutama permintaan dari Cina dan India untuk mendukung perkembangan ekonomi mereka yang cepat. Minyak bumi, gas alam dan batu bara merupakan sumber energi yang paling banyak terkandung dalam perut bumi dan paling banyak dikonsumsi dibandingkan dengan energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti air, angin, solar, panas bumi, bio gas, biofuel, dan energi alternatif ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi secara signifikan permintaan akan ketiga sumber energi yang paling banyak dipakai seperti tersebut di atas, paling tidak dalam lima dekade mendatang. Terutama untuk batu bara yang relatif paling ekonomis dalam proses produksi, pengiriman dan pemakaiannya. Dalam mewujudkan konsep bisnis penyedia jasa penambangan terintegrasi, pada tahun 2007, Perseroan melalui Prove melakukan pembelian atas kontrak konsultasi pemasaran dari Balveder International S.A sebesar US$ 109,5 juta dan kontrak konsultasi kontraktor penambangan dari Rockell Enterprises Limited sebesar US$ 63,7 juta. Kegiatan usaha ini dilaksanakan melalui anak perusahaan Prove, yaitu CVR. Manfaat pembelian kontrak ini bagi Perseroan adalah diperolehnya pendapatan sebesar lebih kurang US$ 35 juta per tahun selama masa kontrak tersisa yaitu 7 tahun, disamping sebagai entry point Perseroan dalam bidang advisory dan marketing network di dunia bisnis pertambangan batubara internasional. Lingkup jasa pemasaran yang diberikan CVR mencakup antara lain penyediaan personel, konsultasi mengenai harga batubara sehubungan dengan penjualan kepada pelanggan, menginformasikan dan mengatur pertemuan dengan pelanggan/calon pelanggan serta menyediakan data dan riset pasar. Selain itu pemberian jasa konsultasi kepada kontraktor penambangan mencakup antara lain mempersiapkan laporan anggaran bulanan dan tahunan, rencana kerja jangka panjang serta memberikan jasa terkait lainnya seperti survey geologi, pengeboran, konsultasi keselamatan kerja dan lingkungan, serta penyediaan personel dengan keterampilan yang dibutuhkan. 2.3. Pengembangan Batubara Seiring dengan naiknya permintaan akan batubara sebagai pengganti minyak bumi untuk efisiensi biaya kebutuhan bahan bakar pembangkit tenaga listrik, perusahaan batubara di Indonesia mulai banyak melakukan ekspansi usaha, baik pengembangan area tambang maupun mengembangkan usaha penunjang pertambangan batubara. Salah satu usaha penunjang pertambangan batubara yang cukup penting adalah penyedia pembangkit tenaga listrik baik untuk pertambangan batubara maupun penyediaan listrik guna kepentingan lainnya serta pengembangan batubara, untuk itu pada akhir tahun 2008 Perseroan, melalui anak perusahaannya DH Energy memiliki 11% saham Pendopo Coal Ltd, induk perusahaan PT Pendopo Energi Batubara yang memiliki konsesi pertambangan batubara yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan atau sekitar 140 km arah barat daya Palembang.

67

PT Pendopo Energi Batubara memiliki ijin pertambangan batubara berdasarkan PKP2B Generasi ketiga yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 20 November 1997. Konsesi Pertambangan batubara PEB berada pada areal seluas 17.840 ha yang terdiri dari dua blok yaitu blok Sigoyang dan blok Benuang. Berdasarkan laporan independen yang dikeluarkan pada tahun oleh Mineconsult pada bulan Oktober 2008 atas blok Sigoyang, terdapat total sumber daya batubara sebanyak 1.102 juta ton, dan cadangan batubara sebesar 687 juta ton yang terdiri atas Proven Reserve sebanyak 145 juta ton dan Probable Reserve sebanyak 542 juta ton. Adapun karakterisitik dari batubara tersebut adalah Batubara jenis Lignite (kalori rendah 2250-2400kcal/kg arb) dengan kadar air yang cukup tinggi (55%-60%), HGl (85-100), kadar abu rendah (<7% adb) dan sulfur (<0.3% adb). Mengingat batubara di wilayah PEB mempunyai kandungan Lengas Total (TM) dan Tingkat kerapuhan (HGI) yang sangat tinggi maka DH Energy bermaksud untuk melakukan pengembangan batubara yang ada bersama para mitra strategis guna membangun industri-industri pengembangan batubara seperti PLTU mulut tambang, pabrik peningkatan mutu batubara, pabrik gasifikasi batubara dan atau pabrik konversi batubara lainnya, dengan detail lebih lanjut sebagai berikut:
PLTU Mulut Tambang: batubara Pendopo dapat digunakan pada industri pembangkit listrik. Saat ini sedang dikembangkan proyek PLTU sebesar 2X300 MW untuk penggunaan di Pulau Sumatera dan 2X660 MW untuk keperluan Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Untuk proyek ini, DH Energy telah menandatangani Joint Development Agreement dengan Electric Power Development Co. Ltd (J-Power) dari Jepang. Gasifikasi batubara: gasifikasi batubara dilakukan untuk mengkonversi batubara kalori rendah seperti yang terdapat pada tambang Pendopo menjadi produk-produk kimia seperti urea atau ammonia, synthetic natural gas (SNG), dan produk akhir lainnya. Peningkatan kualitas batubara (coal upgrading): proses coal upgrading dilakukan untuk meningkatkan kualitas batubara kalori rendah yang terdapat pada tambang batubara pendopo menjadi batubara dengan nilai kalori yang jauh lebih tinggi, sehingga memiliki harga jual yang jauh lebih baik. Pencairan batubara: merupakan proses dengan teknologi khusus untuk mencairkan batubara menjadi bahan bakar setara dengan minyak bumi. Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada batubara berkalori rendah, karena jumlah cadangannya yang sangat besar sehingga memungkinkan maksimalisasi output produksi. Produk yang dihasilkan adalah besin, diesel, sampai dengan avtur serta produk turunan lainnya. CBM coal bed methane: merupakan teknologi pemanfaatan gas methan yang keluar dari lapisan-lapisan tambang batubara.

Penjualan secara langsung, penjualan langsung batubara pendopo dalam skala kecil secara langsung ke industri yang ada disekitar wilayah Pendopo sambil menunggu industri-industri pemanfaat batubara dimulut tambang selesai dibangun, direncanakan akan mulai beroperasi di akhir tahun 2012. PENDAPATAN ATAS JASA YANG DIBERIKAN PERSEROAN Pendapatan Perseroan berasal dari jasa yang diberikan Perseroan kepada para pelanggan-pelanggannya, baik berupa jasa penambangan maupun jasa konsultasi penambangan. Selama 5 tahun terakhir pendapatan Perseroan dari jasa yang diberikan kepada pelanggan-pelanggan utamanya tampak dalam tabel dibawah ini:
Pelanggan KPC Jenis Jasa: Jasa Penambangan batubara meliputi peledakan, penggalian overburden dan batubara, pengangkutan, sampai rehabilitasi Arutmin Jenis Jasa: Jasa Penambangan batubara meliputi peledakan, penggalian overburden dan batubara, pengangkutan, sampai rehabilitasi Glencore Coal Mauritius Ltd Jenis Jasa: Jasa penyediaan personel, konsultasi mengenai harga batubara sehubungan dengan penjualan kepada pelanggan, menginformasikan dan mengatur pertemuan dengan pelanggan/calon pelanggan serta menyediakan data dan riset pasar Tanito Harum Jenis Jasa: Jasa Penambangan batubara meliputi peledakan, penggalian overburden dan batubara, pengangkutan, sampai rehabilitasi Lain-lain Jenis Jasa: Jasa lainnya meliputi jasa mempersiapkan laporan anggaran, rencana kerja jangka panjang, jasa survey geologi, pengeboran, konsultasi keselamatan kerja dan lingkungan, jasa operasi dan pemeliharaan. Total Pendapatan 2004 819 2005 74.13 2 Pendapatan(dalamUS$ribu) 2006 2007 2008 170.62 188.73 168.11 7 7 1
Juni2009

72.828

2.866

4.296

29.966

39.024

17.665

8.547

6.970

10.254

10.107

8.082

9.366

81.10 2

170.62 7

225.95 7

220.10 8

102.87 1

Sehubungan dengan jasa penambangan Perseroan, yaitu penambangan batubara, jumlah batubara yang diproduksi Perseroan untuk para pelanggannya dalam lima tahun terakhir adalah sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini:
Tahun Overburden 2004 411.092 2005 14.459.468 2006 42.024.895 2007 47.828.421 2008 58.897.000 Nov2009 48.395.48

67

(bcm) Batu (Ton)

5 Bara 717.582 5.562.899 5.700.057 6.000.000 4.323.114

69

3.

PERSAINGAN

Persediaan cadangan batu bara di Indonesia yang cukup besar serta semakin diminatinya batu bara untuk digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi dikarenakan harganya yang relatif lebih murah, membuat tingginya minat investasi dan ekspansi usaha investor pada bidang usaha pertambangan khususnya pertambangan batubara. Yang tentu memerlukan jasa kontraktor pertambangan. Berikut ini adalah beberapa pesaing utama Perseroan di dua bidang kegiatan usaha utama Perseroan yaitu kontraktor dan agen pemasaran pertambangan (khususnya batubara) :

Kontraktor Penambangan No 1 Nama Perusahaan PT Thiess Indonesia Contractor Produk & Jasa Pertambangan Konstruksi Rekayasa Industri Telekomunikasi Klien PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT INCO PT Kaltim Suparcoal PT Inkor Prima Coal PT Kideco Jaya Agung PT BHP Biliton Indonesia PT Berau Coal BP PT Berau Coal PT Gunung Bayan Pratama PT Kideco Jaya Agung PT Adaro Indonesia PT Bahari Cakrawala Sebuku PT Trubaindo Coal Mining PT Marunda Graha Mineral Dll PT Lembu Swana Perkasa

PT Bukit Makmur Mandiri Utama

Eksplorasi Pertambangan Processing dan Hauling

PT Inkor Prima Coal

PT JJ Nusantara

PT Leighton Indonesia

Contractors

PT Pamapersada Nusantara

Ekplorasi Pertambangan Processing dan Hauling Ekplorasi Pertambangan Processing dan Hauling Kontrak Pertambangan Infrastruktur Pertambangan Civil dan Engineering Industri Berat Jalan Kereta Api Transportasi produk tambang Konstruksi jalan Persiapan tanah Stripping overburden untuk operasi pertambangan

PT Anugerah Bara Hampang PT Wahana Baratama Mining PT Mahakam Sumber Jaya PT Muti Harapan Utama PT Asia Energy Indonesia PT Kaltim Prima Coal PT Kideco Jaya Agung PT Indomico Mandiri PT Jembayan Maurabara PT Adaro Indonesia PT Tambang Batubara Bukit Asam Dll

70

No 7

Nama Perusahaan PT Petrosea Tbk

Produk & Jasa Studi kelayakan (Feasibility Studies) Perencanaan Konsep Pemilihan peralatan Cost Studies Kontrak Pertambangan Plant Hire Value Engineering and Management Studies Mineral Extraction and processing Pengembangan dan Operasi Infrastruktur Rehabilitasi lahan Eksplorasi dan Ekploitasi Transportasi produk pertambangan Jasa lainnya untuk mendukung pengembangan infrastruktur

Klien PT Mitra Internusa Persada PT Gunung Bayan PT Santan Batubara PT Ilthabi Bara Utama

PT Saptaindra Sejati

PT Adaro Indonesia PT Berau Coal PT Interex Sacra Raya PT Sumber Kurnia Buana PT Borneo Indobara PT Indomining

Agen Pemasaran Hasil Pertambangan batubara No 1 2 3 Nama Perusahaan PT Artha Daya Coalindo PT Berkala International Bulk Trading S.A. Kegiatan Usaha bergerak dalam bidang perdagangan dan transportasi batubara. bergerak dalam penyimpanan dan distribusi batubara. produksi dan distribusi batubara. Proyek yang pernah dikerjakan antara lain Innogy, Staswerke Bremen, Tirreno Power, Endesa, Siderar, Tohoku Electric, Kepco Genos, Hong Kong Electric, Tata Group, dll. melakukan kegiatan usaha sebagai eksportir batubara, jasa konsultan, dan Kustodian. melakukan penyediaan Infrastruktur pertambangan batubara

4 5

PT Eocene Coal Indonesia PT Kalimantan Citra Bara

Sumber data : Indonesia Coal Book 2008/2009.

71

4.

ASURANSI

Berikut ini adalah asuransi dimiliki Perseroan guna meminimalisasi risiko :


No 1 Jenis Asuransi Contractor Plant Machinery Insurance Obyek Asuransi Heavy Equipment Jumlah Pertanggungan $139,250,952 Penanggung PT Asuransi Astra Buana 40% PT Asuransi Artha Graha 20% PT Tugu Pratama Indonesia 18% PT ACA 17% PT Asuransi Rama Satria Wibawa 5% Heavy Equipment $16,371,176 PT Asuransi Astra Buana 40% PT Asuransi Artha Graha 20% PT Tugu Pratama Indonesia 18% PT ACA 17% PT Asuransi Rama Satria Wibawa 5% Heavy Equipment Minor Equipment $27,601,682.30 PT Asuransi Astra Buana 60% PT Artha Graha General Insurance 30% PT Asuransi Indraputra 10% IARP05TJQ6-0901 EQPD05TJRN-0901 HEQU05S3ER-0901 No. Polis HEQU05S3ER-0901 Berlaku s/d 19 Jan 2010

$3,068,715

PT Asuransi Buana 100%

Astra

HEQU05S3DO-0901

Fuel, Spareparts, Tyre

Comprehensive General Liability

Completed Operation and Product Liabilty Contractual Liability Automobile Liability Personal Injury

$10,000,000

PT Asuransi AIU Indonesia 100%

0301001905

19 Jan 2010

Workmen's Compensation & Employee Liability

$10,000,000

PT Asuransi AIU Indonesia 100%

0303000162

19 Jan 2010

Motor Vehicle Insurance

46 Motor Vehicle

Rp3.875.277.840

PT Asuransi AIU Indonesia 100%

FLT-N-000400000254419-000000

19 Jan 2010

72

Marine Cargo

All interest related to the Insured's business consisting principally of but not limited to plant, machinery and equipment, stock, merchandise, tools, inventory, motor, mining equipment, vehicles including parts and accessories (i.e. Alat-alat berat, ban

Estimated Annual Turn Over : $90,000,000 Max Limit for anyone carrying : $7,500,000

PT Asuransi AIOI Indonesia 100%)

HO-MCM-000000100028-2006-12 HO-MCN-000000100028-2006-12 HO-MCX-000000100028-2006-12 HO-MCT-000000100028-2006-12 HO-MCE-000000100028-2006-12 HO-MCI-000000100028-2006-12

Polis dibatalk an dengan kesepa katan kedua belah pihak (baik Tertang gung maupun Penang gung)

Seluruh penutupan asuransi atas aktiva-aktiva material Perseroan telah mencukupi dan tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan-perusahaan asuransi.diatas

5.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi perusahaan kontraktor penambangan terintegrasi pilihan, Perseroan memiliki misi: membentuk manajemen berbasis pengetahuan dengan operasi berbiaya efektif, memberikan investasi yang nilainya terus meningkat bagi pemegang saham, dan memberikan jasa berkualitas tinggi kepada stakeholder dengan komitmen yang tinggi dalam aspek-aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan serta tanggung jawab sosial perusahaan yang baik. Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang kontraktor penambangan, (ii) melakukan diversifikasi proyek penambangan dengan terus mencari proyek baru yang strategis, (iii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha pertambangan yang terintegrasi. Strategi ini ditopang dengan nilai-nilai yang menjadi panduan operasi Perseroan, yang meliputi: memelihara lingkungan kerja yang aman dan menghindari risiko, bangga atas kualitas kerja yang dilakukan, bekerjasama dan bekerja secara harmoni diantara karyawan Perseroan, klien dan masyarakat sekitar operasi Perseroan, konservatif dalam aspek-aspek manajemen risiko, bertanggungjawab dan sadar akan dampak kegiatan operasi terhadap lingkungan, melakukan yang terbaik untuk memberikan nilai tambah terhadap pekerjaan dan jasa Perseroan kepada klien. Kegiatan usaha pertambangan memiliki risiko kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan Health, Safety and Environment (HSE) dan quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan baik. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality assurance tersebut antara lain : Melakukan identifikasi, evaluasi, mitigasi dan manajemen atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya. Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. Meminimalkan limbah dan mencegah polusi Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices). Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi. Mengembangkan kerjasama dengan klien dan komunitas di sekitar operasi Perseroan

73

Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.

Ketiga strategi usaha tersebut di atas sangat memungkinkan untuk dilaksanakan Perseroan dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari proyek-proyek sebelumnya dan berbekal keunggulan kompetitif yang terbentuk, yaitu antara lain berupa: Kontrak Jangka Panjang yang bernilai strategis. Pada tanggal 27 Mei 2004 Perseroan dan KPC menandatangani BOA dan akan berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2014. Seperti telah disebutkan diatas, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan pertambangan batubara di Bengalon. Pada tanggal 9 Maret 2007 telah dilakukan perubahan atas BOA dimana jangka waktu kontrak diperpanjang menjadi selama umur tambang (life of mine contract). Selain itu dalam perubahan BOA ini Perseroan juga memperoleh hak untuk perluasan penambangan di Pit B dan C tambang Bengalon. Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak pertambangan batubara di area seluas 90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak sekitar 35 km di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur. Cadangan dan Kualitas Batubara. Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai Basin, yang merupakan cadangan dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene. Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000 meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan struktur yang kompleks, terdiri dari banyak lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164 Mt proved and marketable reserves. Dibandingkan dengan batubara lainnya di tambang milik KPC yaitu Prima, Pinang dan Melawan, batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu dalam jumlah medium (sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi menyerupai batubara Pinang. Sumber daya manusia yang sangat kompeten dibidangnya. Dalam sektor usaha pertambangan ,sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses pencapaian target Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dengan proses seleksi yang ketat sesuai dengan standar kemampuan dan keahlian untuk sektor pertambangan terhadap calon karyawan baru, peningkatan keahlian karyawan dengan berbagai pelatihan, mendatangkan tenaga ahli, mengadakan studi banding untuk dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, menciptakan kesadaran terhadap karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja dengan cara melengkapi karyawan dengan berbagai peralatan dan pelatihan untuk menghindari kecelakaan saat bekerja, menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk mendukung serta memotivasi karyawan untuk dapat selalu memberikan yang terbaik. Perseroan juga telah mendapat pengakuan dari KPC untuk 4 million Lost Time Injury Free. Armada dan Peralatan pertambangan yang mendukung pencapaian target. Peralatan yang lengkap serta memenuhi standar sangat menentukan keberhasilan Perseroan untuk dapat mencapai hasil yang maksimal. Hingga saat ini Perseroan memiliki kendaraan dan peralatan untuk penggalian sebanyak 708 (tujuh ratus delapan) unit dengan perincian sebagai berikut : 1. Dump Truck sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat) unit. 2. Excavator sebanyak 46 (empat puluh enam) unit. 3. Dozer sebanyak 29 (dua puluh sembilan) unit. 4. Wheel dozer dan Wheel loader sebanyak 22 (dua puluh dua) unit. 5. Compactor sebanyak 2 (dua) unit. 6. Drilling Rig sebanyak 4 (empat) unit. 7. Forklift sebanyak 2 (dua) unit.

74

8. Motor Grader sebanyak 9 (sembilan) unit. 9. Kendaraan dan peralatan lainnya sebanyak 420 ( empat ratus dua puluh) unit. Dengan peralatan yang sangat memadai seperti disebutkan diatas Perseroan dapat terus meningkatkan kinerjanya bahkan dapat terus berekspansi untuk mendukung eksistensi Perseroan dimasa yang akan datang. Sarana dan relasi yang baik dengan para pemasok dan pelanggan. Pengalaman Perseroan dalam bidang kontraktor penambangan selama lebih dari 18 (delapan belas) tahun membuat Perseroan selain mempunyai keahlian dibidangnya juga memiliki relasi yang baik dengan para pemasok baik pemasok logistik maupun pemasok alat berat yang sangat diperlukan Perseroan dalam mendukung kelancaran proses produksi. Supply peralatan yang berkualitas dan tepat waktu juga menentukan kelancaran produksi batubara, beberapa mitra kerja Perseroan diantaranya Terex, Liebherr, Komatsu, Caterpillar dan mitra kerja lainnya baik untuk proses produksi maupun sarana pendukung lainnya. Sarana dan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok memberikan peluang dan kemudahan bagi Perseroan untuk mendapatkan kontrak-kontrak berikutnya dan mendapatkan pelayanan atau pasokan peralatan serta sarana pendukung yang baik dan tepat waktu. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara menyeluruh. Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan aktifitas usahanya hal itu ditunjukan oleh adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas antara para anggota Dewan Komisaris dan Direksi; fokus usaha dan strategi yang jelas, bisnis yang beretika dengan pelaksanaan para stakeholders; penekanan pada manajemen risiko dan keamanan; sadar akan lingkungan dan kesehatan; pengawasan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit; selain dari pada itu pengungkapan informasi material secara akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan tanggung jawab terhadap isu-isu sosial perusahaan dan melaporakan secara berkala laporan keuangan audit kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia, ssuai dengan peraturan yangberlaku. Pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR) Perseroan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan elemen penting untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan dan komunitas sekitar saling mendukung upaya dan aktivitas yang dijalankan oleh Perseroan. Pada tahun 2008, Perseroan telah mengalokasikan dana, yang juga dikoordinasikan dengan perusahaan-perusahaan di sekitar lokasi pertambangan, sejumlah Rp364 juta untuk digunakan pada berbagai aktivitas sosial dan pembangunan komunitas yang ditujukan bagi masyarakat sekitarnya, yang terdiri dari Rp253 juta (tunai) dan Rp111 juta (non tunai). Pada saat ini juga dapat disampaikan bahwa, perusahaan bukan hanya memberikan bantuan CSR berupa nominal nilai uang, namun juga Perusahaan memberikan kesempatan bagi para putra daerah Bengalon yang berpotensi untuk menjadi bagian dari kepegawaian Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh supplier lokal untuk dapat memberikan kontribusi kepada Perusahaan berupa bentuk kerjasama bisnis dalam rangka pengadaan barang dan jasa. Pembangunan Komunitas merupakan upaya penting yang harus dilakukan, bukan hanya untuk mendapatkan dukungan dari komunitas tersebut, akan tetapi juga demi pertumbuhan dan pembangunan yang sejalan dengan proyek yang dilakukan serta bagi kepentingan Perseroan. Perseroan juga bekerjasama dengan dengan Koperasi Unit Desa Mitra Tani dalam hal membangun pondasi yang ditujukan untuk meningkatkan area penanaman dengan mempergunakan sistem penimbunan, membangun public enterprises yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas perekonomian bagi komunitas sekitarnya. Satu contoh nyata dari perubahan positif yang dihasilkan atas keberadaan Perseroan adalah pertumbuhan usaha kecil dan menengah di sekitar komunitas tersebut, yang awalnya tidak ada. Kehadiran Perseroan di tengah-tengah mereka telah membawa akses untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi masyarakat sekitar, pembangunan berbagai fasilitas serta berbagai perbaikan lainnya. Komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaaan Health, Safety and Environment (HSE). Kegiatan usaha pertambangan memiliki risiko kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan Health, Safety and Environment (HSE) dan quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan baik.Berikut merupakan sertifikasi yang diterima oleh Perseroan:

75

Tahun 2006 2006

Nama Sertifikat Sertifikat Biru untuk wilayah operasi Bengalon Perhargaan 3 Million Lost Time Injury Time untuk periode 1 Juni 2004 19 November 2005 Perhargaan 4 Million Lost Time Injury Time untuk periode 1 Juni 2004 20 Maret 2005 Penghargaan Nihil Kecelakaan

Pihak yang memberikan Sertifikasi Gubernur Kalimantan Timur PT Kaltim Prima Coal

2006

PT Kaltim Prima Coal

2007 2008

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Gubernur Kalimantan Timur

Piagam Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perhargaan 4 Million Lost Time Injury Time untuk tahun 2008 Perhargaan Proper Hijau

2008

PT Kaltim Prima Coal

2007/2008

Kementrian Negara Lingkungan Hidup

Selain strategi manajemen resiko dan sumber daya, Perseroan juga melakukan strategi pemeliharaan terhadap peralatan yang juga merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target Perseroan, pemeliharaan yang dilakukan antara lain melalui: Pemeliharaan Perbaikan dan pemeliharaan dilakukan baik oleh tenaga kerja Perseroan maupun tenaga dari OEM jika diperlukan. Perbaikan-perbaikan khusus akan dilakukan oleh tenaga ahli dari pihak OEM dari Balikpapan atau cabang satelit di kota-kota industri sekitarnya disamping juga tenaga Perseroan dan personel OEM yang ada di lapangan. Semua OEM memiliki fasilitas dan kantor utama di Balikpapan. Semua OEM memiliki tenaga tambahan yang berbasis di Samarinda dan Sangatta, yang dapat ditempuh dalam waktu masing-masing 4 jam dan 1,5 jam dari lokasi pertambangan melalui jalan darat. Vendor OEM besar dan pemasok komponennya (seperti Terex dan Caterpillar) memiliki fasilitas workshop sendiri dan tenaga pemeliharaan terlatih, baik lokal maupun ekspatriat, yang siap sedia selama 24 jam sehari. Suku Cadang Peralatan Sebagian besar suku cadang tersedia di stok yang ada di lokasi pertambangan atau di Balikpapan. Selain itu, jika suku cadang pada suatu saat tidak tersedia di kedua tempat tersebut, suku cadang dapat langsung dikirimkan dari OEM di Jakarta atau Singapore dalam waktu sekitar 5 sampai 7 hari. Komponen utama seperti mesin, alternator, wheel motor umumnya tersedia di lokasi tambang. Kecukupan Stok Ban Perseroan dan kontraktor penambangan KPC lainnya menyadari kebutuhan akan ban di lokasi pertambangan. Oleh karena itu, Perseroan dan kontraktor lainnya sepakat untuk saling membantu seandainya terdapat kelebihan stok ban untuk menjamin agar kapasitas produksi yang direncanakan tetap tercapai. Perseroan sendiri telah memiliki persediaan ban yang cukup untuk armada truknya sebagai bagian dari kendaraan dan peralatan yang saat ini telah dimiliki, disamping juga telah menempatkan order untuk supply tambahan.

76

6.

PROSES PERTAMBANGAN

Berikut ini adalah proses penambangan batubara Perseroan :

Keterangan Proses Pertambangan yang dilakukan Perseroan : Pembersihan permukaan tanah (Land clearing) yaitu kegiatan membersihkan permukaan area tambang dari pohon-pohon dan lain sebagainya, sehingga siap untuk digali atau ditambang Pemindahan tanah pucuk (top soiling) adalah kegiatan menggali dan mengangkut tanah pucuk atau bagian paling atas dari lapisan tanah penutup. Pengeboran dan peledakan dilakukan untuk memberaikan lapisan tanah penutup (over burden), dengan tujuan untuk memudahkan penggalian dan pemuatan tanah penutup alat angkut atau truk. Penggalian lapisan tanah penutup (over burden) adalah kegiatan menggali lapisan tanah penutup dan memuat ke dalam alat angkut atau truk. Penggaruan batubara adalah kegiatan menggali lapisan batubara yang sudah tersingkap (exposed) dan memuat ke dalam angkut atau truk. Pemindahan lapisan tanah penutup yaitu mengangkut dan menempatkan lapisan tanah penutup ke area timbunan (waste dump/disposal). Pengangkutan batubara yaitu kegiatan mengangkut batubara baik dari tambang ke ROM Stockpiles maupun dari ROM Pemuatan batubara adalah kegiatan memindahkan batubara dengan belt conveyor ke kapal pengangkut Rehabilitasi lahan merupakan kegiatan menghijaukan kembali area tambang dengan cara menanami dengan jenis tumbuhan tertentu. PROSPEK USAHA

7.

Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat.

77

Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memasok listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri, Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan. Sektor industri pendukung pertambangan yang saat ini sangat dibutuhkan antara lain adalah : kontraktor penambangan agen pemasaran hasil tambang pemasok suku cadang alat-alat pertambangan penyewaan alat-alat berat untuk pertambangan penyewaan alat transportasi pertambangan pemasok bahan bakar minyak dan bahan bakar lainnya penyedia tenaga listrik sektor pendukung pertambangan yang lain

Kebutuhan tersebut membuat industri pertambangan saat ini sangat menarik untuk terus dikembangkan, berdasarkan dari keadaan ini Perseroan melihat peluang yang sangat baik untuk melakukan ekspansi usaha pertambangan. Untuk itu Perseroan mengembangkan usahanya menjadi perusahaan penambangan yang terintegrasi yaitu selain menyediakan jasa kontraktor penambangan, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya juga menyediakan jasa pendukung industri pertambangan lainnya seperti agen pemasaran hasil tambang, penyedia tenaga listrik, dan Perseroan juga sedang melakukan kajian untuk memasuki usaha sebagai pengelola bahan bakar (fuel management). Pada saat ini Perseroan memiliki kontrak strategis dengan KPC untuk pengoperasian pertambangan batubara di Pit A, B dan C di tambang Bengalon, Kalimantan Timur selama umur tambang, disamping kontrak strategis jangka panjang selama 20 tahun dari AI di tambang Asam Asam, Kalimantan Selatan. Tambang Asam Asam memiliki total proved and probable marketable reserves sebanyak 204Mt, sementara sumber daya batubara yang telah diidentifikasi di area pertambangan Mulia di Asam Asam adalah sebesar 1.285Mt. Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah dari batubara Bengalon, namun dengan karakteristik kandungan batubara dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai batubara yang bersahabat dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik, sedangkan pasar dari batubara jenis ini terutama adalah PLN melalui kontrak penyediaan batubara jangka panjang yang sedang dalam proses negosiasi. Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat sektor industri pertambangan batubara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan usaha. 8. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Perseroan tidak diwajibkan untuk memiliki ijin dibidang lingkungan hidup dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya dan kewajiban pemenuhan AMDAL berada pada pemberi kerja.

78

X.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan, dan secara keseluruhan mengacu pada laporan Perseroan yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan. Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam ribuan Dollar) URAIAN ASET Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Biaya ditangguhkan Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan bersih Investasi pada Perusahaan asosiasi Aset tetap bersih Biaya perolehan atas hak kontrak yang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya bersih Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan Biaya konstruksi ditangguhkan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET 19.359 18 4.504 16.749 41.526 9.868 31.609 16.620 140.252 527 489 11.566 186.853 130.918 16.657 347.011 487.263 42.334 11.236 3.353 14.509 44.342 21.572 21.088 12.590 171.023 503 437 11.566 196.068 140.904 16.994 366.472 537.495 88.326 13.814 18.719 2.123 32.190 8.779 39.093 24.429 227.474 105 546 161.611 161.370 8.023 331.654 559.128 11.122 13.825 21.417 6.783 37.218 11.770 102.134 136 145.048 5.143 4.147 154.474 256.608 26.534 788 28.126 674 22.236 4.594 16.993 99.945 136 161.648 7.615 22.164 191.563 291.508 2.176 2.211 67 3.217 564 2.019 10.254 137 54.435 14.481 69.053 79.307 30 Juni 2009 31 Desember 2008 2007 2006 2005 2004

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Pinjaman Jangka Pendek Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Wesel bayar Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Uang muka pelanggan Jumlah Kewajiban Lancar Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan

27.065 977 715 7.811

24.000 5.376 30.333 1.338 8.084 20 96.308 165.459 2.672 6.844 2.188

21.647 602 12.519 97.830 132.598 777 6.582 1.606

45.630 22.974 8.000 115 10.532 50.000 1.574 138.825 3.261 819

9.000 14.583 17.000 459 4.389 33.000 18.000 96.431 36.630 2.185 378

14.001 195 2.448 16.644 63.913 254

23 83.303 27.000 146.894 3.788 5.657 3.050

19

29

79

URAIAN Pinjaman bank Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh Uang muka setoran modal Tambahan modal disetor bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba (Defisit) Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

30 Juni 2009 50.000 62.514 209.408

31 Desember 2008 82.362 94.095 259.553 2007 164.670 173.634 306.232 2006 70.000 74.080 212.905 2005 110.000 5.000 154.193 250.625 2004 64.167 80.811

730

161

174

174

257

174

174.745 81.674 (662) 21.367 277.124 487.263

174.745 81.674 216 21.146 277.781 537.495

170.550 71.606 10.565 252.721 559.128

41.675 (30) 1.884 43.529 256.608

4.675 37.000 (67) (982) 40.626 291.508

4.675 (45) (6.309) (1.679) 79.307

LAPORAN LABA RUGI


(dalam ribuan Dollar)
Uraian Pendapatan Beban Usaha Laba (Rugi) Operasi Beban Lain-lain EBITDA Laba (Rugi) sebelum taksiran beban Pajak Laba (Rugi) Bersih 30 Juni 2009 102.871 95.594 7.277 7.248 33.080 29 221 31 Desember 2008 220.108 193.866 26.242 15.839 82.356 10.403 10.581 2007 225.957 180.131 45.826 33.825 84.476 12.001 8.680 2006 170.629 150.924 19.704 15.778 59.539 3.926 2.867 2005 81.103 63.751 17.352 9.830 37.029 7.522 5.327 2004 9.365 10.216 (850) 2.876 529 (3.726) (3.710)

RASIO RASIO PENTING


RASIO-RASIO RASIO PERTUMBUHAN Pendapatan Usaha-Bersih Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Aset RASIO USAHA(x) Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan Usaha Bersih Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha Bersih Laba (Rugi) Usaha / Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) Usaha / Total Aset Laba (Rugi) Bersih / Total Aset RASIO KEUANGAN (x) Aset Lancar / Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset 0.95 0.75 0.43 1.03 0.93 0.48 1.72 1.21 0.55 0.74 4.89 0.83 1.04 6.17 0.86 0.62 -48.13 1.02 0.07 0.00 0.03 0.00 0.01 0.00 0.12 0.05 0.09 0.04 0.05 0.02 0.20 0.04 0.18 0.03 0.08 0.02 0.12 0.02 0.45 0.07 0.08 0.01 0.21 0.07 0.43 0.13 0.06 0.02 -0.09 -0.40 0.51 2.21 -0.01 -0.05 n.a n.a n.a n.a (19,32) (0,24) (9,35) (2,59) 7,63 (42,74) 21,90 (15,24) 9,92 (3,87) 32,42 19,35 132,57 202,76 43,84 480,58 117,89 110,39 136,74 13,55 (46,18) (15,05) 7,15 (11,97) 766,02 524,03 (2.141,41) (243,58) 210,14 (2.519,59) 267,57 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 30 Juni 2009 31 Desember 2008 2007 2006 2005 2004

80

XI.

EKUITAS

Tabel berikut ini menggambarkan ekuitas Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan Dollar) EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba Jumlah Ekuitas 30 Juni 2009 2008 174.745 81.674 (662) 21.367 277.124 174.745 81.674 216 21.146 277.781 31 Desember 2007 170.550 71.606 10.565 252.721 2006 41.675 (30) 1.884 43.529

Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT I kepada masyarakat sejumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) dengan nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) terjadi pada tanggal 30 Juni 2009, maka proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2009
(dalam ribuan Dollar) Posisi Ekuitas menurut Proforma Ekuitas pada Perubahan yang terjadi karena laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2009 PUT I * tanggal 30 Juni 2009 setelah PUT I 174.745 81.674 (662) 21.367 277.124 65.726 65.726 240.471 81.674 (662) 21.367 342.850

URAIAN Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba Jumlah Ekuitas

* Asumsi Kurs yang digunakan 1 US$ = Rp 9.500

81

XII.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan, dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak Sampai dengan US$ 50 juta Diatas US$ 50 juta Rasio Pembayaran Dividen 10% - 20% 20% - 25%

Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum membagikan dividen kepada para pemegang saham. Kebijakan dividen Perseroan ini belum berubah dari kebijakan dividen yang telah diungkapkan sebelumnya dalam prospektus Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

82

XIII.

PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku Efektif 1 Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tanggal 9 November 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat dibawah ini terpenuhi: 1. 2. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No.SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan Pph atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut : 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana; Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No.17 tahun 2000.

2.

3.

Berdasarkan Pasal 23.1 UU No.17/2000, dividen yang berasal dari saham, baik yng diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri dan orang pibadi, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda

83

dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,- (tiga ribu Rupiah) dengan nilai sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.

84

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik:
KAP Handoko Tomo Jl. Sisingamangaraja No. 26 Jakarta 12120 Telp. (021) 7202605 Faks. (021) 7202606 No. STTD: 68/BL/STTD-AP/2009 Tanggal STTD: 7 Mei 2009 No.Keanggotaan IAPI : 07.1.1009

Tugas dan Kewajiban Pokok: Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penilaian atas prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya, Akuntan Publik berpedoman pada Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Berdasarkan surat no: P184/XI/DEWA/II/09/TJY tanggal 18 November 2009, KAP Handoko Tomo telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I. Konsultan Hukum:
Hadiputranto, Hadinoto & Partners Indonesia Stock Exchange Building Tower II Lantai 21 Sudirman Central Business District Jl.Jenderal Sudirman Kav.52-53 Jakarta Telp. (021) 515 5090 Faks. (021) 515 4840 No. STTD: 179/ STTD-KH/PM/1998 Tanggal STTD: 21 April 1998 No. Keanggotaan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal : 98037

Tugas dan Kewajiban Pokok: Melakukan pemeriksaan, memberikan laporan dan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum Perseroan serta aspek-aspek hukum Penawaran Umum, sesuai dengan standar profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku. Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi penting yang berhubungan dengan aspek-aspek hukum Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi sehubungan dengan Penawaran Umum. Dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Hukum berpedoman pada Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal (Lampiran Keputusan HKHPM No. Kep. 01/HKHPM/2005).

85

Berdasarkan surat no: S-023/PTDH/FD/1109 tanggal 31 Agustus 2009, Hadiputranto, Hadinoto & Partners telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I. Notaris:
Robert Purba S.H. Panin Life Center Lt.1, ruang 111 Jl. Letjend. S. Parman Kav.91 Slipi, Jakarta 11420 Telp. (021) 569 56005 Faks. (021) 569 56007 No. STTD: 472/PM/STTD-N/2002 Tanggal STTD: 18 Januari 2002 Nomor keanggotaaan pada Ikatan Notaris Indonesia: 011.001.031.211063

Tugas dan Kewajiban Pokok: Fungsi utama Notaris dalam rangka Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, antara lain Perjanjian Pembeli Siaga, Perjanjian Pengelolaan Saham berikut perubahan-perubahannya dan bertanggung jawab atas keabsahan akta-akta yang dibuat. Dalam menjalankan tugasnya, Notaris berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris. Berdasarkan surat no: S-025/PTDH/FD/1109 tanggal 24 November 2009,, Notaris Robert Purba, SH. telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I.

Biro Administrasi Efek: PT Ficomindo Buana Registar Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920, Indonesia Tugas dan Kewajiban Pokok: Melaksanakan pengelolaan administrasi saham dan settlement agent. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I tersebut menyatakan bahwa tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Berdasarkan surat no: S-026/PTDH/FD/1109 tanggal 24 November 2009, PT Ficomindo Buana Registrar telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I.

86

XV.

PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA

Sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT I ini adalah: PT Danatama Makmur Jl Mega Kuningan Timur Blok C-6 Kav. 12 Kawasan Mega Kuningan Telp. (62-21) 5797 4288 Fax. (62-21) 5797 4280

Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh Pembeli Siaga, PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Pembeli Siaga memiliki kecukupan dana dan sanggup untuk menjalankan kewajiban selaku Pembeli Siaga. Keterangan Singkat Mengenai Pembeli Siaga PT. DANATAMA MAKMUR (Danatama Makmur) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 182 tertanggal 25 April 1984, yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor C2-6666.HT.01 01.TH.84 tertanggal 23 Nopember 1984 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 April 1985 nomor 30 Tambahan nomor 539. Anggaran dasar Danatama Makmur telah mengalami perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 1 tertanggal 3 November 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang menyetujui untuk merubah tempat dan kedudukan Perseroan yang semula Perseroan berkedudukan di Jakarta Pusat mejadi berkedudukan di Jakarta Selatan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya nomor AHU-02461.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009. Danatama Makmur dalam kegiatan usahanya mempunyai maksud dan tujuan sebagaimana tercantum Akta Berita Acara Rapat PT. DANATAMA MAKMUR nomor 32 tertanggal 25 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU15877.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 31 Maret 2008. Dalam Pasal 3 anggaran dasar tersebut disebutkan bahwa maksud dan tujuan Perseroan ini adalah: a. menjalankan usaha sebagai perantara perdagangan efek dan pedagang efek; b. menjalankan usaha sebagai underwriter/sub underwriter (penjamin emisi efek); c. menjalankan usaha sebagai manajer investasi;

87

terkait dengan usaha yang dijalankannya tersebut, Danatama Makmur telah memiliki ijin usaha yang diperoleh dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), berturut-turut sebagai Perantara Perdagangan Efek berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-73/PM/1992 dan Penjamin Emisi Efek berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam melalui nomor KEP-74/PM/1992 keduanya dibuat pada tanggal 29 Pebruari 1992, serta ijin usaha sebagai Manajer Investasi berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-16/PM-MI/1992 tertanggal 21 Mei 1992. Danatama Makmur juga tedaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia (dahulu PT. Bursa Efek Jakarta dan PT. Bursa Efek Surabaya) sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB029/JATS/BEJ.I.1/V/1995 tertanggal 22 Mei 1995 yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta dan sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB 22/S-BES/VIII/1995 tertanggal 7 Agustus 1995 yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Surabaya. Kepengurusan dan Pengawasan Danatama Makmur Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat nomor 32 tertanggal 25 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU15877.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 31 Maret 2008., susunan pengurus Danatama Makmur ditetapkan sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Halim Jusuf Komisaris : Janeiry Louisa Tandean Direksi Direktur Utama : Nanny Devita Tirtawidjaja, SH. Direktur : Henry Jusuf Direktur : Houston Jusuf Susunan Pengurus di atas merupakan susunan terakhir berdasarkan akta di atas dan belum terdapat perubahan hingga prospektus ini diterbitkan. Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 32 tertanggal 25 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU15877.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 31 Maret 2008, modal dasar perseroan berjumlah Rp. 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh miliyar Rupiah) yang terbagi atas 220.000 (dua ratus dua puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 (satu juta Rupiah) per saham. Modal ditempatkan dan modal disetor perseroan berjumlah Rp.55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 55.000 (lima puluh lima ribu) saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 (satu juta Rupiah) per saham. Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor PT Danatama Perkasa Nanny Devita Tirtawidjaja, SH. Halim Jusuf Henry Jusuf Houston Jusuf Hilton Jusuf Winston Jusuf Total Modal Disetor dan Ditempatkan Lembar Saham 220.000 40.000 4.180 4.120 2.300 2.300 1.050 1.050 55.000 Nominal per Saham Rp.1.000.000,Rp.220.000.000.000,Rp.40.000.000.000,Rp.4.180.000.000,Rp.4.120.000.000,Rp.2.300.000.000,Rp.2.300.000.000,Rp.1.050.000.000,Rp.1.050.000.000,Rp.55.000.000.000,72,73% 7,60% 7,49% 4,18% 4,18% 1,91% 1,91% 100,00% %

Susunan Pemegang Saham PT Danatama Makmur di atas merupakan susunan terakhir berdasarkan akta di atas dan belum terdapat perubahan hingga prospektus ini diterbitkan. PT Danatama Makmur merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan karena keluarga Jusuf sebagai pemegang saham PT Danatama Makmur merupakan bagian dari konsorsium investor yang merupakan pihak pengendali ZAI, pemegang saham Perseroan.

88

XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM


Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila terdapat peraturan-peraturan KSEI yang baru. Dalam rangka PUT I Perseroan telah menunjuk PT Ficomindo Buana Registrar sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT I sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk, No. 161 tanggal 24 November 2009 yang dibuat di hadapan Robert Purba, Notaris di Jakarta. Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila terdapat peraturan-peraturan pasar modal yang dikeluarkan setelah tanggal informasi ini. 1. PEMESAN YANG BERHAK Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16:00 WIB berhak untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham Biasa berhak memperoleh 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa. Harga penawaran Rp 100 (seratus rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian. Pemesan yang berhak melakukan pembelian saham baru adalah: Pemegang Saham Perseroan yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan tidak menjual/mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak lain dan Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom endorsement pada Sertifikat Bukti HMETD, atau pemegang HMETD yang tercatat dalam Penitipan Kolektif pada KSEI Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Badan Hukum Indonesia maupun asing, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. 2. DISTRIBUSI HMETD a. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scriptless), HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 hari kerja setelah tanggal pencatatan pemegang saham pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal 12 Januari 2009 b. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scrip) Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham. 3. PENDAFTARAN / PELAKSANAAN HMETD Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan dan dapat dilakukan mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 9:00 15:00 WIB. a. Para Pemegang HMETD dalam bentuk scriptless yang bermaksud melaksanakan HMETD yang dimilikinya untuk membeli saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETDnya melalui Anggota Bursa/ Bank Kustodian yang mengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/ Bank Kustodian tersebut meneruskan permohonan tersebut melalui sistem C-Best dengan memberikan instruksi pelaksanaan kepada KSEI dengan peraturan dan prosedur operasional yang telah ditetapkan KSEI. Dalam memberikan instruksi pelaksanaan Anggota Bursa/ Bank Kustodian harus telah memenuhi ketentuan sebagai berikut:

89

Pemegang HMETD harus telah memiliki dana yang cukup untuk sejumlah HMETD yang akan dilaksanakannya pada saat mengajukan permohonan tersebut. Kecukupan HMETD dan dana tersebut harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan. Perusahaan Efek / Bank Kustodian harus telah membuka sub account untuk pemegang HMETD yang akan melakukan pemesanan pembelian saham. Instruksi pelaksanaan pemesanan pembelian saham secara elektronik oleh Perusahaan Efek/Bank Kustodian harus telah efektif paling lambat pada tanggal 19 Januari 2010.

Pada hari kerja berikutnya setelah Anggota Bursa/Bank Kustodian memberikan instruksi pelaksanaan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Perseroan serta menyerahkan asli bukti setoran pembayaran dananya kepada BAE. HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan lewatnya batas waktu yang telah ditetapkan oleh Perseroan akan dihapuskan pencatatannya dalam Rekening Efek oleh KSEI. Untuk ini KSEI akan menyampaikan Konfirmasi mengenai Penghapusan pencatatan efek tersebut kepada Perusahaan Efek / Bank Kustodian yang bersangkutan. b. Para Pemegang HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti/HMETD yang bermaksud melaksanakan HMETD yang dimilikinya untuk membeli Saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, yaitu: PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920, Indonesia Dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditanda tangani dan diisi lengkap Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat penyetoran pembayaran; Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp.6.000,-, dilampiri dengan foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; Untuk pemesan perorangan, foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku; untuk pemesan berbentuk badan hukum, foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut;. Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI (dalam bentuk elektronik), maka pemegang HMETD tersebut dapat mengajukan permohonan pelaksanaan kepada BAE melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk pemegang HMETD tersebut dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa : Asli surat kuasa dari Pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa; Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE dan dapat dilakukan mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 16.00 WIB.

90

Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS jika pemegang HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam penitipan KSEI. Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan pembelian saham ataupun persyaratan pembayaran sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau prospektus untuk pelaksanaan HMETD ini tidak dipenuhi oleh pemegang HMETD, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam sayarat-syarat pembelian di Prospektus. 4. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN a.Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (diluar penitipan kolektif KSEI) dapat melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan dengan mengisi kolom Pemesanan Saham Tambahan yang telah disediakan pada SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (FPPS Tambahan) dalam kelipatan 500 (lima ratus). b.Bagi pemegang HMETD elektronik yang bermaksud melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki, dapat mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian, dengan menyerahkan dokumen-dokumen seperti: Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) yg dilakukan melalui C-Best Asli FPE yang telah diisi lengkap Asli Bukti Pembayaran dengan transfer/pemindah bukuan/giro/cek/ tunai ke rekening perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Penolakan dapat dilakukan terhadap pemesan tambahan yang tidak mematuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan Pembayaran atas pemesanan pembelian saham tambahan sudah harus diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan selambat-lambatnya tanggal 25 Januari 2010. 5. PENJATAHAN PEMESANAN SAHAM TAMBAHAN Penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 22 Januari 2010 secara proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang melakukan pemesanan pembelian tambahan berdasarkan harga pesanan. Manager penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan akuntan kepada BapepamLK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemerikasaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 hari sejak tanggal Penjatahan. 6. PERSYARATAN PEMBAYARAN a. Asli bukti pembayaran dari bank berupa bukti transfer bilyet/giro/cek/tunai Pembayaran Pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I, harus dibayar penuh (full amount) dalam mata uang Rupiah secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindah bukuan/transfer pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham dengan mencantumkan nama pemesan dan Nomor HMETD dalam mata uang Rupiah kepada rekening Perseroan pada: Bank Capital Indonesia Cabang DEA Tower, Jakarta Acc. 28.00.00.002998 Atas Nama: PT Darma Henwa Tbk

91

Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan tembusan bukti pembayaran di mana tercantum didalamnya nama pemesan dan Nomor Sertifikat HMETD. Semua biaya bank yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. b. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Apabila pada saat pencairan cek atau wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian saham dianggap batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro dan dananya telah diterima dengan baik (in good funds) pada rekening Perseroan tersebut diatas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari yang mana pembayaran tersebut sudah harus diterima dengan baik dan telah nyata dalam rekening Perseroan (in good funds) paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir perdagangan HMETD, yaitu tanggal 21 Januari 2010.

7.

BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Pada saat menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham, BAE akan menyerahkan kepada pemesan bukti tanda terima pemesanan Saham yang merupakan bagian dari HMETD yang telah dicap dan ditandatangani sebagai bukti permohonan yang dapat ditunjukkan pada saat mengambil SKS/atau pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak terpenuhi. Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari KSEI berdasarkan C-Best melalui pemegang rekening KSEI.

8.

PEMBATALAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pembatalan pemesanan saham tersebut di antaranya dapat disebabkan oleh karena pengisian Setifikat Bukti HMETD atau FPPS yang tidak benar atau tidak lengkap, pembayaran untuk pemesanan tidak diterima dengan baik (not in good funds) di rekening Perseroan, dan/atau kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi pada saat mengajukan permohonan pemesanan saham. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham tambahan yaitu pada tanggal 22 Januari 2010 akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pesanan.

9.

PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan pembelian saham tambahan atau dalam hal terjadinya pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan dilakukan oleh BAE atas nama Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 25 Januari 2010. Dalam hal terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang dikembalikan akan disertai bunga yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Januari 2010 berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu) bulan dari bank umum milik negara, dalam hal ini PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk. Hal tersebut diatas tidak berlaku dalam hal keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pengembalian uang dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan bilyet giro/cek, dan pemindahbukuan/transfer atas nama Pemesan yang dapat diambil oleh pemesan mulai tanggal 25 Januari 2010 di BAE pukul 10:00 WIB sampai 15:00 WIB. Setelah tanggal 25 Januari 2010, pengambilan cek dilakukan dikantor Perseroan. Uang pengembalian hanya dapat diambil dengan menunjukan KTP asli pemesan atau tanda bukti jati diri asli lainnya dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Bukti Pemesanan Pembelian Saham serta menyerahkan fotokopi KTP tersebut. Uang pengembalian hanya dapat diambil oleh pemesan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan menyerahkan jati diri pemesan berupa KTP/ SIM/Paspor/KITAS asli (bagi perorangan) atau foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut (bagi badan hukum). Bilamana pemesan berhalangan mengambil sendiri, maka pemesan dapat

92

memberikan kuasa kepada orang lain yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) dan fotokopi KTP pemberi kuasa dan penerima kuasa serta menunjukan KTP asli pemberi dan penerima kuasa tersebut. Apabila pengembalian uang pemesanan dilakukan dengan cara pemindahbukuan/transfer. Perseroan akan memindahkan uang tersebut kerekening atas nama pemesan langsung sehingga pemesan tidak akan dikenakan biaya bank atau biaya pemindahbukuan/transfer tersebut. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Penyerahan Saham hasil pelaksanaan HMTED akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai tanggal 15 Januari 2010 sampai dengan 21 Januari 2010. Untuk Saham yang telah masuk dalam Penitipan Kolektif KSEI: a. b. Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif Saham dalam PUT I ini, tetapi Saham hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam penitipan kolektif KSEI. Saham dalam bentuk elektronik akan dideposit oleh Perseroan melalui BAE ke dalam rekening efek yang telah ditentukan oleh KSEIselambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah BAE menerima dari KSEI daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan Perseroan menerima dana pembayaran dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. KSEI selanjutnya akan mendistribusikannya Saham ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang melaksanakan haknya tersebut. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan akan dikreditkan atau didistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambatlambatnya 2 hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010.

c.

Untuk Saham yang berada diluar Penitipan Kolektif KSEI (Warkat): a. b. Perseroan akan menerbitkan SKS. Surat Kolektif Saham dapat diambil di kantor BAE selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal Penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010 di kantor BAE.

c.

10. ALOKASI SISA SAHAM YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMEGANG HMETD Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau tidak dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari porsi haknya. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, sisa saham tersebut seluruhnya akan dibeli oleh Pembeli Siaga pada harga yang sama dengan harga Penawaran PUT I, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.

93

XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD


KETERANGAN TENTANG HMETD 1. Pemegang HMETD Pemegang HMETD yang sah adalah: Pemegang saham yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETDnya; Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD; atau Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI,

sampai dengan tanggal akhir periode perdagangan HMETD. 2. Perdagangan HMETD HMETD ini dapat dijual atau dialihkan selama periode perdagangan HMETD, mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan haknya tersebut dapat melaksanakannya melalui Bursa (melalui Perantara Pedagang Efek/Pialang yang terrdaftar di Bursa) maupun di luar Bursa sesuai dengan peraturan perUndangundangan di bidang Pasar Modal yang berlaku. HMETD di sistem penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa, sedangkan Sertifikat Bukti HMETD di formulir yang ditentukan hanya dapat diperdagangkan di luar bursa Efek. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek, atas nama bank kustodian atau perusahaan efek di KSEI. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan di Bursa dan peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keraguraguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik, atau penasehat profesional lainnya. Segala biaya dan pajak yang timbul dalam rangka pemindahan dan perdagangan HMETD tersebut menjadi beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. 3. Bentuk HMETD Bagi pemegang saham yang sahamnya berada adalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan HMETD yang menjadi haknya akan diterima secara elekronik dengan melakukan pengkreditan rekening efek melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian di KSEI yang ditunjuk masing-masing pemegang saham. Bagi pemegang saham yang belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Surat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang saham, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, serta kolom jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan. 4. Nilai HMETD Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD yang satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang

94

diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya. Penjelasan dibawah ini diharapkan akan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD: Diasumsikan harga pasar per satu saham Harga saham PUT I Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT I Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT I = Rp a = Rp r = A = R

Harga Teoritis Saham Baru Ex HMETD

(Rp a x A) + (Rp r x R) (A + R)

= Rp X Harga HMETD per Saham 5. PECAHAN HMETD Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1, maka pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan 6. Penggunaan HMETD HMETD yang diterbitkan digunakan bagi pemegang yang berhak untuk memesan saham yang ditawarkan Perseroan. HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. 7. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang HMETD. = Rp X Rp r

95

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD


Prospektus bersama HMETD, akan tersedia untuk para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 WIB di BAE dan Perseroan:

PT Ficomindo Buana Registrar


Mayapada Tower Lantai 10, Suite 2b Jl. Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Telp : +62 (21) 521 2316 Fax. : +62 (21) 521 2320

PT Darma Henwa Tbk.


Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot 8.6 -8.7 Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950 - Indonesia Telepon: (62-21) 5794 8830/8839 Fax: (62-21) 5794 8829/8836

96

You might also like