You are on page 1of 4

PAGUYUBAN ORGANUSASI BARU DI LUAR KOMITE SEKOLAH Dengan adanya publikasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan

program wajar pendidikan dasar 9 tahun gratis diberbagai media elek-tronik, maka bermunculan cara baru untuk mengadakan pungutan dana dari orangtua siswa yang dilakukan oleh beberapa sekolah negeri. Hal ini dapat dimaklumi karena dana BOS yang dikucurkan pemerintah pusat belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan untuk menjalankan proses pembelajaran disekolah. Di satu pihak, pengelola sekolah kebingungan melaksanakan proses pembelajaran dengan dana yang tidak mencukupi, sedang dilain pihak orangtua siswa merasa risih untuk kesekolah karena merasa tidak membayar sepeserpun dalam menyekolahkan putera-puterinya. Akhirnya dengan kon sep win-win solution, disepa kati oleh kedua belah pihak untuk membentuk semacam lembaga nonformal diluar komite sekolah melalui pem bentukan Paguyuban Kelas yang mempunyai fungsi mem berikan suport dana talangan untuk menutup kebutuhan di kelas masing masing. Memang tidak bisa di pungkiri bahwa masih sangat melekat sifat gotong royong yang ada pada sebagian besar masyarakat, oleh karena itu pembentukan lem baga Paguyuban Kelas atau sejenisnya akan tumbuh de ngan subur. Berdasarkan hasil pan tauan tim Media Pendidikan dilapangan, ada 2 kemungkin an yang menjadi penyebab timbulnya organisasi ini, per-tama adanya keluhan dari pengelola sekolah kepada pi hak orangtua siswa tentang sulitnya mengelola sekolah dengan hanya bersandar pada dana BOS, yang kedua adanya perasaan risih dan sungkan dari pihak orangtua siswa bila datang kesekolah karena merasa tidak menge-luarkan beaya dalam menye-kolahkan puteraputerinya. Dan entah siapa yang lebih dahulu memulai, yang jelas kini lembaga Paguyub-an Kelas ini tumbuh subur pada sekolah sekolah. Tumbuh suburnya lem baga semacam Paguyuban Kelas ini merupakan wujud nyata bahwa masyarakat sudah biasa berpartisipasi di dalam kegiatan apapun yang dilakukan pemerintah, akan tetapi apapun bentuknya hal ini adalah bertentangan de-ngan peraturan perundang-undangan. Karena didalam peraturan perundang unda ngan yang berlaku sekarang hanya dikenal organisasi yang bernama Komite Seko-lah yang juga salah satu tu-gasnya adalah mensuport kekurangan pendanaan pen-didikan. Bagi orangtua siswa, selama dana yang diberikan masih dalam batas jangkau-an mereka, maka hal ini tidak jadi persoalan bagi mereka. Akan tetapi bilamana sudah ada unsur pemaksaan kehen dak dari pihak sekolah yang mematok dana diluar jangkau an mereka, tentu ini akan me nimbulkan permasalahan yg serius dikemudian hari. Bukan tidak mungkin, suatu saat Paguyuban Kelas ini akan dipergunakan oleh pihak sekolah untuk memu-ngut dana orangtua siswa secara berlebihan, artinya diluar jangkauan kemampu-an yang ada. Pada saat ini sudah ada orangtua siswa yang menga dukan kekantor redaksi ten tang arogansi pengurus Paguyuban Kelas. Permasalahan yang sebenarnya adalah bagaimana mengendalikan agar supaya para pengelola sekolah untuk mematuhi peraturan perun-dangan yang ada, dimana hanya satu organisasi yang menampung dan mengelola partisipasi masyarakat dalam pendidikan yaitu Komite Seko lah/Madrasah. Hanya saja memang diperlukan adanya komite sekolah yang dapat berdiri ditengah antara kepen tingan sekolah dan kepenting an orangtua siswa berdasar kan peraturan perundangan yang berlaku.

Solusi yang sebaiknya ada 2, pertama membubar kan semua jenis organisasi yang melibatkan orangtua siswa diluar Komite Sekolah berpartisipasi dalam bidang pendanaan, kedua memasuk kan semua jenis organisasi semacam Paguyuban kelas kedalam struktur organisasi Komite sekolah, sehingga ada yang mengendalikan dan mengawasinya. Akan tetapi hal ini tentu berpulang kembali kepada yang berkepentingan, karena semua organisasi dapat saja diwujudkan dalam rangka hak asasi manusia selama dalam koridor aturan main yang diatur didalam peratur-an perundang undangan. Demikian pula, orang tua siswa dapat pula menolak kehadiran organisasi Paguyuban Kelas dalam rangka hak asasi manusia, bilamana hal itu sangat memberatkan baginya. Kesimpulannya, mari kita semua kembali kepada aturan main yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam peraturan perundang undang an yang berlaku, agar semua selamat dari tuntutan hukum. (Tim redaksi) ======= Peran Paguyuban Kelas Orang Tua Murid dalam Peningkatan Mutu Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Kasin Malang ) Anneke Kusuma Wardhani ABSTRAK Wardhani, Anneke Kusuma. 2009. Peran Paguyuban Kelas Orang Tua Murid dalam Peningkatan Mutu Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Kasin Malang ). Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, (II) Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin, M.Pd. Kata kunci : Orang tua murid, paguyuban kelas, mutu sekolah. Sekolah dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat dapat melalui komite sekolah, paguyuban kelas, maupun melalui media. Paguyuban kelas merupakan perkumpulan orang tua murid dalam suatu kelas yang bertujuan untuk membangun, menumbuhkan, dan meningkatkan partisipasi kepedulian dan tanggung jawab orang tua dengan memberikan saran dan masukan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan bagaimanakah paguyuban di SD Negeri Kasin Malang. Dari studi pendahuluan didapatkan tiga fokus penelitian yaitu: (1) Apa sajakah kegiatan paguyuban kelas; (2) Bagaimanakah upaya Kepala Sekolah mengaktifkan paguyuban kelas di SD Negeri Kasin Malang; (3) Bagaimanakah peran orang tua murid dalam meningkatkan mutu sekolah di SD Negeri Kasin Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) teknik observasi; (2) teknik wawancara; dan (3) teknik dokumentasi. Data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut diorganisasikan dan dianalisis untuk menyusun temuan di lapangan. Keabsahan data diuji dengan menggunakan: (1) ketekunan pengamatan; (2) triangulasi; dan (3) kecukupan referensial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan dari paguyuban kelas di SD Negeri Kasin antara lain adalah pemberian makanan sehat, pengadaan bahan ajar yang bertujuan untuk

membantu proses belajar mengajar, tasyakuran yang dilaksanakan pada akhir tahun ajaran dan out bond yang pelaksanaannya tidak setiap tahun akan tetapi pelaksanaannya tergantung dari kesepakatan wali murid masing-masing; (2) Upaya Kepala Sekolah untuk mengaktifkan paguyuban kelas yaitu dengan selalu berusaha untuk mengikutsertakan wali murid atau paguyuban kelas pada setiap program yang telah dibuat oleh sekolah. Hal tersebut bertujuan agar wali murid mengetahui dan ikut terlibat dalam pelaksanaannya sehingga secara tidak langsung akan mengaktifkan paguyuban kelas; (3) Peran orang tua murid dalam meningkatkan mutu sekolah di SD Negeri Kasin Malang adalah melalui pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh paguyuban kelas. Karena kegiatan yang telah direncanakan oleh paguyuban kelas bertujuan untuk kemajuan belajar putra dan putri mereka. Sehingga apabila putra dan putri mereka mencapai kemajuan yang diinginkan maka secara tidak langsung akan mencapai visi dan misi sekolah yang telah ditetapkan, dan hal tersebut merupakan ciri dari sekolah yang mempunyai mutu yang baik. Saran yang disampaikan dari temuan penelitian yaitu: bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat menjadi motivasi dalam rangka peningkatan mutu dari paguyuban kelas, bagi Jurusan Administrasi Pendidikan diharapkan dapat menambah referensi mengenai paguyuban kelas, bagi Kepala Sekolah diharapkan akan lebih memotivasi wali murid dan guru dalam pelaksanaan kegiatan paguyuban kelas untuk meningkatkan kinerja dari paguyuban kelas demi peningkatan mutu sekolah, bagi guru kelas penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru dan paguyuban kelas supaya saling bekerja sama untuk meningkatkan mutu sekolah, bagi dinas pendidikan penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk lebih mengaktifkan kinerja dari paguyuban kelas, bagi paguyuban kelas diharapkan penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi wali murid dalam usahanya untuk meningkatkan mutu sekolah terutama melalui paguyuban kelas, bagi komite sekolah penelitian ini diharapkan akan membuat komite sekolah dengan paguyuban kelas dapat saling bermusyawarah dan bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan yang bertujuan demi kemajuan belajar putra dan putri mereka dan juga demi peningkatan mutu sekolah, bagi peneliti lain penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi apabila peneliti lain tersebut ingin mengembangkan penelitian yang sejenis yang berhubung,

LPMP : PAGUYUBAN KELAS LUAR BIASA!! Widyaswara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Barat Bapak Arif Aligani, M.Pd menyambut pembentukan Paguyuban Kelas di SMP Negeri 4 Cirebon. Menurutnya, konsep tersebut merupakan bentuk konkret dari Peraturan Standar Nasional Pendidikan. Pembentukan Paguyuban Kelas ini sangat luar biasa. Ini baru pertama kali di Indonesia sebagai bentuk konkret pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Peraturan Standar Nasional Pendidikan, tegas Bapak Arif Aligani, M.Pd di depan raapat orang tua siswa baru SMP Negeri 4 Cirebon, Sabtu (18/7). Bapak Arif menambahkan, Paguyuban Kelas merupakan bentuk paradigma baru dalam memberdayakan orangtua siswa membentuk peningkatan mutu pendidikan. Pada aspek lain forum ini diharapkan mampu menciptakan kultur demokrasi sekolah yang sehat, positif dan konstruktif.

Di dalam paguyuban ini tidak ada batas hubungan sosial antara orangtua, sekolah dan masyarakat. Kerjasama, gotongroyong dan musyawarah akan terjadi dalam forum ini, ungkapnya bahwa keberhasilan sekolah salahs satunya karena ada dukungan konkret dari orangtua siswa. Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd,M.Hum mengatakan, konsep Paguyuban Kelas merupakan forum khusus bagi orangtua siswa di setiap kelas masing-masing. Sementara Komite Sekolah sebagai koordinator paguyuban tersebut. Harapannya, orangtua bisa berbuat banyak untuk peningkatan mutu belajar siswanya. (*) ================================

You might also like