You are on page 1of 16

Tugas Komunikasi Komunikasi dalam Pengambilan Sampel Darah

Coratry Shovariah Premilga


NIM : P07134011039 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR ANALIS KESEHATAN 2012

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan YME berkat rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan paper yang berjudul Komunikasi dalam Pengambilan Sampel Darah ini. Dalam paper ini dibahas tentang beberapa cara berkomunikasi dengan pasien saat proses pengambilan darah. Tujuan dibuatnya paper ini adalah sebagai media untuk memandu para pembaca dalam mengetahui komunikasi kesehatan sehingga dapat menjalankan ibadah dengan baik dan melengkapi tugas mata kuliah Komunikasi serta menambah wawasan bagi saya penulis dan pembaca tentunya. Paper ini masihlah banyak kekurangan dan pembetulan , untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat menambah wawasan dan menghindari kesalahan yang sama pada penulisan beikutnya.

Denpasar , April 2012 Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang tak bisa lepas dari komunikasi. Komunikasi antar manusia merupakan hal yang terpenting untuk dapat menjalani kehidupan. Komunikasi diperuntukkan untuk menyebarkan informasi , mengajukan pendapat dan keinginan , hingga memenuhi kebutuhan hidup. Komunikasi dapat berlangsung antar manusia dan akan menunjukkan hubungan timbal balik jika ada keselarasan dalam komunikasi. Dalam proses komunikasi dibutuhkan media sebagai penghubung yang sangat dibutuhkan agar terjadi interaksi yang bersifat pribadi maupun massa. Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Komunikasi dapat menjadikan seseorang memahami apa yang dibutuhkan orang lain , melewati ucapannya , maupun gerak tubuhnya. Kesuksesan dalam berkomunikasi adalah ketika dalam proses tersebut terjadi kepuasan atas informasi yang didapat dan terlaksananya keinginan yang dituju. Timbal balik yang dihasilkan juga seimbang agar suasana yang nyaman dalam berkomunikasi tercapai. Komunikasi ini biasanya diterapkan dalam komunikasi personal , yang lebih menghargai perasaan seseorang dalam komunikasi. Komunikasi kesehatan merupakan proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong prilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan sehat secara utuh maupun secara fisik, mental/rohani dan sosial. Jika komunikasi ini dapat berlangsung baik antar personal, maka dalam pelayanan kesehatan seperti pengambilan sampel darah pada pasien dapat dilakukan dengan baik. B. Rumusan Masalah Apakah pengertian dari komunikasi? Apakah pengertian dari komunikasi kesehatan?

Bagaimanakah komunikasi berperan dalam pengambilan sampel darah pada pasien?

C. Tujuan Mengetahui definisi komunikasi secara umum


Mengetahui definisi komunikasi kesehatan Mengetahui proses komunikasi dalam bidang kesehatan. Mengetahui pentingnya komunikasi kesehatan dalam pengambilan sampel darah pada pasien.

D. Manfaat Melalui paper ini diharapkan dapat meningkatkan kemapuan menulis penulis serta dapat menambah wawasan pembaca , terutama tenaga kesehatan tentang pentingnya komunikasi kesehatan dalam pengambilan sampel darah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

BAB II PEMBAHASAN
A.

Pengertian Komunikasi Kesehatan Pengertian Komunikasi Komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communicatus yang

artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (bisaanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964). Pengertian Kesehatan Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani.. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit (Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural. Menurut UU No. 36 tahun 2009 Pasal 1 disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat , baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Keadaan sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung. Pengertian Komunikasi Kesehatan Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya

kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
B.

Karakteristik Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian

tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan- serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai proses komunikasi tidak statis tapi dinamis dalam arti akan mengalami perubahan secara terus menerus. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat. Komunikasi bersifat simbolis.

Komunikasi bersifat transaksional.

Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang. C. Komponen Komunikasi Kesehatan Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan. Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya bisa berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain. Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bisa berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dalam komunikasi dibutuhkan media. Media merupakan sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dimaksud bisa berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu bisaa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan. Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyampaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut. D. Fungsi Komunikasi Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian

dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa. Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
E.

Peranan Komunikasi Kesehatan di Bidang Kesehatan Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam

menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari sistem sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi. Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur

adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit. Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut. Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan dewasa ini. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan pencegahan. Jadi, komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi. Komunikasi yang dulunya bisaa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti. F. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Situasi/suasana Situasi/suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisangan akan mempengaruhi baik/tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh karena itu, sebelum proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan

sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman. Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang kurang tepat mungkin diterima dengan kurang tepat pula. Kejelasan pesan Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi. Pesan yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu, komunikator harus memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti komunikan dan menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas. G. Komunikasi dalam Pengambilan Sampel Darah Praktek pengeluaran darah ( bloodletting ) sudah sejak lama dikenal manusia. Dan menjadi bagian dari kegiatan pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama ( tahun 100 SM) dilakukan oleh dokter-dokter Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum dikenal Hippocrates dengan sebutn Bapak Ilmu Kedokteran (abad 5 SM ) seni pengambilan darah mengalami banyak perubahan, demikian pula berbagai alat untuk keperluan pengambilan dan penampungan bahan darah. Lanset untuk pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum abad ke 5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar. Dengan lanset ini seorang dokter melubangi vena, kadang-kadang sampai beberapa lubang. Menjelang akhir abad ke 19 barulah teknologi mengambil alih dan memproduksi lintah artificial . Kini telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh di pasaran. Analisis laboratorium baik di ruang laboratorium maupun di ruang perawatan sangat berbeda. Jabatan dan tugas seorang teknisi atau analisis laboratorium tidak sejalan dengan tanggung jawab dan kegiatan/ aktivitas seorang pengambil spesimen darah. Obyek yang dihadapi oleh teknisi/ analis laboratorium adalah peralatan pemeriksaan sedang obyek yang dihadapi adalah pasien ( atau orang sehat ) yang dilekati oleh banyak hal : sifat, prilaku, masalah intern/pribadi dan lain-lain. Hal-hal ini sedikit-banyaknya bisa menjadi penghalang dalam kelancaran proses pengambilan spesimen darah dan hal ini pula yang harus bisa dihadapi dan diatasi seorang phelebotomis. Sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan akhir-akhir ini untuk tujuan kesejahteraan pasien mengacu kepada pelayanan kesehatan oleh tim. Dengan sendirinya,

pelayanan laboratorium akan selalu menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan menyeluruh dan seorang phelebotomis menjadi orang yang sangat penting karena menempati posisi awal dalam rangkaian/ proses pemeriksaan tes laboratorium. Posisi awal ini berada dalam pengawasan program pemantapan mutu (fasepra-analitik) hasil laboratorium sehingga salah benarnya phelebotomis melaksanakan tugasnya akan mempengaruhi-mencemarkan atau memperoleh-mutu hasil tes. Hasil pemeriksaan (mencakupi juga phelebotomis ) dalam menunjang diagnosis dan pemantauan penyakit. Oleh sebab itu , peran dan tanggung jawab seorang phelebotomis dalam melaksanakan tugasnya harus senantiasa disadari . Tuntutan peran dan tanggung jawab ini yang menjadi landasan dikembangkannya proses pengambilan spesimen darah menjadi sebuah profesi tersendiri, sehingga dalam pengambilan sampel darah perlu diperhatikan persiapan diri seperti :

Memahami pengetahuan anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Memahami situasi pasien. Memahami teknik komunikasi Memahami peralatan dan prosedur pengambilan spesimen darah Memahami penyiapan dan pengiriman bahan Memahami proses pengendalian mutu.

H. Konpentensi Profesional Kompetensi merupakan kemampuan atau pengetahuan yang dibutuhkan seorang untuk melaksanakan suatu tugas / aktivitas tertentu secara berhasil.Sedangkan profesional adalah Seorang yang memiliki kompetensi tinggi dalam melaksanakan atau aktivitas tertentu. Kompetensi berarti memiliki kemampuan atau pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu kegiatan secara sukses. Seorang yang kompeten adalah orang yang efesien dan mampu melaksanakan kegiatannya dengan berhasil. Sejalan dengan pemahaman ini, seorang phelebotomis yang memiliki kompetensi adalah seorang tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan seputar phelebotomi dan berkemampuan melaksanakan pengambilan darah secara efesien (berdayaguna ) dan efektif ( berhasilguna).

Kompetensi yang dituntut dan harus dimiliki seorang phelebotomis bervariasi sesuai situasi dan kondisi institusi pelayanan kesehatan tempat kerjanya. Seyogyanya kompetensi seorang phelebotomis meliputi :

Menerapkan pengetahuan : istilah medik, prinsip,prosedur, sumber kesalahan, dasar-dasar pengendalian infeksi, prosedur melaksanakan standar (standard Operational Procedure, SOP ), sifat biologis dasar.

Melakukan pemilihan yang sesuai : urutan tindakan, peralatan/metodik/prosedur, lokasi pengambilan darah.

Menyiapkan pasien dan peralatan. teknis/ prosedur, metodik dan tindakan yang sesuai, tindakan perbaikan. Kompetensi lainnya merupakan kompetensi tambahan guna memudahkan

Menilai keadaan pasien dan sample, kemungkinan sumber kesalahan, masalah

phelebotomi melaksanakan pekerjaan nya ;


Melakukan komunikasi dengan pasien Melakukan aktivitas tata -usaha (telepon,janjian.simpan data). Menjaga kebersihan tempat kerja (membantu penghambatan penyebaran penyakit.

I. Etika Profesional Etika dalah Prinsip-prinsip prilaku yang dibuat oleh badan-badan/organisasi profesi untuk mengawasi sikap dan perangai para anggotanya terutama berkenaan dengan moralitas. Tujuan etika profesi adalah untuk memelihara keluhuran profesi dan melindungi masyarakat pengguna. Bisaanya etika profesi ditulis dalam bentuk kode etik dan pelaksanaannya dibawah pengawasan sebuah majelis atau dewan kehormatan etik. Prilaku yang profesional adalah tingkah laku berkaitan dengan keluhuran profesi. Perilaku yang dimaksud adalah :

Keinginan yang tulus dalam perawatan kesehatan Keinginan melayani pasien

Keinginan memiliki pengetahuan berkenaan dengan pengambilan spesimen darah

Memiliki kesetabilan dan kematangan emosi dalam berkomunikasi dengan pasien

Rasa tanggung-jawab untuk melakukan dengan baik untuk menjaga keutuhan profesi Melaksanakan tugas/ prosedur dengan baik (tidak hanya pada waktu ada pengawasan

Tanggung jawab kepada kesehatan diri sendiri 9 kebersihan tempat kerja, sering cuci tangan

Melaksanakan sampling tepat waktu Pengabdian kepada kinerja bermutu tinggi. Meningkatkan dan memelihara keterampilan Mempelajari dan menguasai tehnik dan prosuder keselaman baru, peralatanbaru, dan perubahan/perkembangan ilmu pengetahuan Rajin bertanya dan meminta bantuan dalam situasi yang sulit Menghormati hak pasien dalam hal keluasan dan kerahasiannya. Kecendruangan untuk selalu bersih Melindungi diri sendiri dan pasien Meyakini dan meyakinkan bahwa tehnik yang steril, kebersihan individu dan tempat kerja yang baik berpengaruh kepada keselamatan danperawatan kesehatan bermutu Kebanggaan, kepuasan dan pemenuhan mandiri dalam tugas Kepuasan profesi yang dapat dicapai dari :

Peningkatan

keterampilan

dan

pengetahuan

professional

secara

berkesinambungan.

Menyadari bahwa orang lain tergantung kepada kebarhasilan kerja phelebotomis Menyadari bahwa keterampilan phelebotomis berperan serta dalam perbaikan pasien

Menerima pasien :

Mengidentifikasi Pasien dan menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pengambilan darah. Pada waktu menerima pasien, wawancara dilakukan untuk mengenal ciriciri (identifikasi) pasien, mencakup : nama yang benar, jenis kelamin,

usia (lakukan crosscheck dengan identitas yang tampil dalam formuir permintaan. Hal-hal lain yang perlu dicatat : kondisi tubuh pasien.

Tidak jarang pasien yang akan diambil darahnya mengalami sedikit ketegangan (rasa ngeri), terutama pasien anak. Keterampilan flebotomos untuk melakukan komunikasi akan bisa meneduhkan suasana. Sikap dan siapa yang ramah pada awal komunikasi bisa menentramkan hati / jiwa pasien.

Pasien diminta mengambil posisi yang menyamankan tubuhnya. Kursi yang dirancang khusus dengan ketinggian dan sandaran yang bisa diatur akan menciptakan suasana santai bagi pasien selama proses pengambilan darah dilakukan.

Semua alat yang akan dipakai sudah harus tersedia diatas meja-kerja, siap-pakai dan diletakkan sedemikian rupa sehingga posisinya mudah dijangkau oleh tangan. Pemilihan ukuran semprit/ vacutainer atau lancet harus sesuai dengan jenis tes laboratorium yang diminta. Demikian juga urutan tipe vacutainer perlu dilakukan guna menghindari terjadinya kontaminasi silang antar tabung/ vacutainer.

J. Hak Pasien Petugas kesehatan, termasuk phelebotomis, harus memahami bahwa pasien berada dalam perlindungan sehingga para petugas kesehatan bertanggung jawab penuh atas kesehatan, keselamatan dan martabat pasien. Dalam menerima pelayanan rumah sakit/ menjalani perawatan, pasien mempunyai banyak hak, antara lain sebagai berikut :

Mendapatkan perlakuan atau perawatan yang baik dan penuh perhatian , tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan suku, jenis kelamin, kewarganegaraan, dll.

Mendapatkan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dijalani Mendapatkan penjelasan akurat tentang diagnosis penyakit, pengobatan dan prognosis Meyakini bahwa kerahasiaan pribadi terpelihara Informed concen t : hak untuk menolak, atau harus ada izin pasien, atas perlakuan atau pelayanan yang akan diberikan.

Phelebotomis adalah professional yang berada pada lini terdepan dalam berinteraksi dengan pasien. Jangkauan pelayanannya tidak terbatas hanya pada pasien dirumah sakit tetapi juga pasien diluar rumah sakit. Keterampilan berkomunikasi menjadi bagian integral dari keterampilan profesi seorang flebotamis. Komunikasi adalah Pemindahan pesan ( transfer of messege ) dari pembicara kepada pendengar. Pesan akan diresponi/ dijawab oleh si pendengar. Dalam hal demikian, sudah terjadi interaksi komunikasi antara si pembicara (flebotois) dan si pendengar. Untuk setiap interaksi dikenal beberapa jenis komunikasi. Mengumpulkan spesimen darah secara efektif dengan pasien phelebotomis memerlukan keterampilan berkomunikasi. Ada beberapa bentuk komunikasi yang bisa dipakai dalam berinteraksi dengan pasien. Namun begitu, komponen-kompon tertentu dan bentuk komunikasi yang berbeda bisa mempengaruhi bisa tidaknya pesan dan respon terkirim dan diterima dengan tepat dan benar. Masa interaksi dengan pasien perlu disediakan cukup banyak tetapi phelebotomis harus mampu menggunakan keterampilan berinteraksinya untuk membangun hal-hal berikut ;

Kepercayaan pasien Mencerminkan profesionalisme phelebotomis Mengarah kepada kebutuhan praktis agar terhindari masa layan yang berkepanjangan. Tidak tampak mengancam (menakutkan ) terutama dihadapan pasien anak.

BAB III PENUTUP


A. Simpulan

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.

Komunikasi berperan dalam pengambilan sampel darah untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas pengambilan sampel darah dan memberikan rasa nyaman kepada pasien.

B. Saran Saat komunikasi berlangsung terhadap pasien yang akan diambil sampel darahnya , sebaiknya tenaga kesehatan memberikan sikap yang ramah dan bersahabat.

Daftar Pustaka :

Luthfya.2011.Komunikasi Kesehatan. Tersedia pada : http://luthfya.blogspot.com/2011/02/komunikasi-dalam-pelayanankesehatan.html (diakses tanggal 19 April 2012) Uswa.2011.Komunikasi.Tersedia pada : http://uswa-healthsystemdisaster.blogspot.com/2011/02/komunikasi-leadership.html (diakses tanggal 19 April 2012) Arrafikaddin.2011.Makalah Komunikasi Kesehata.Tersedia pada: http://arrafikaddin.blogspot.com/2011/04/makalah-komunikasikesehatan.html (diakses tanggal 19 April 2012)

You might also like