Professional Documents
Culture Documents
4/21/12
Pendahuluan
Minyak Atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan hidrokarbon yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan.
4/21/12
eraiatauserehadalah tumbuhananggota suku rumput - rumputanyang dimanfaatkan sebagaibumbu dapuruntuk mengharumkan makanan. Minyak serai adalahminyak atsiriyang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen)nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.
4/21/12
Minyak sereh
sereh wangi (sitronella ) Minyak sereh yang selama ini dikenal di Indonesia merupakan minyak sereh wangi (citronella oil) yang biasanya terdapat dalam komposisi minyak tawon dan minyak gandapura. sereh dapur (lemongrass)
4/21/12
Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya sudah diproduksi secara komersial dan termasuk komoditas ekspor.
4/21/12
Minyak Sereh Wangi Dalam perdagangan dikenal 2 tipe minyak sereh wangi Minyak sereh wangi
Ceylon Jawa
4/21/12
Minyak sereh wangi tipe Jawamerupakan salah satu minyak atsiri yangpaling penting dan sumber dari beberapa komponen yang dapat diisolasi seperti sitronelal, geraniol, dan sebagainya yang dapat diubahmenjadi beberapa senyawa penting yang digunakan secara luas dalam bidangparfum. sereh wangi tipe Ceylon lazim digunakan sebagai disinfektan, bahanpengikat, dan bahan pengusir nyamuk. 4/21/12
Minyak
Bobot Jenis, 20C/20C Indeks Bias (nD 20) % Total Geraniol, (b/b) % Sitronellal (b/b) Kelarutan dlm etanol 80% Zat asing : -
4/21/12
BOBOT JENIS
Prinsip : Perbandingan antara berat minyak dengan berat air pada volume dan suhu yang sama nis suatusenyawaditentukan olehperbandingansenyawa -senyawayangterkandungdidalam nya
4/21/12
MenurutBeudokian(1967),bobotje
Prinsip : Metode ini didasarkan pada pengukuran langsung sudut bias minyak yang dipertahankan Penentuanindeksbiasmenggunakanrefra ktometerdenganberprinsipkepadapenyi naranyangmenembusduamacammedi adengankerapatanberbeda. Menurut Ketaren (1985), nilai indeks bias suatu senyawa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti proses oksidasi dan suhu. Nilai indeks bias pada suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan nilai indeks bias 4/21/12
: kelarutan minyak sereh dlm etanol absolut/etanol 80% membentuk larutan yg bening dan cerah dlm perbandingan seperti yg dinyatakan pengujian ini sangat dipengaruhi oleh suhu minyak sereh sehingga harus dikonsidikan suhu 20C
Pada
4/21/12
4/21/12
Pada hasil analisis jika diperoleh penyimpangan pada kadar Sitronellal dalam minyak sereh, hal tersebut bisa disebabkan oleh adanya Sitronellal yang terbang dalam udara/suhu kamar karena sebagian minyak atsiri bersifat mudah menguap atau ketika melarutkan minyak atsiri dengan alkohol netral, mungkin alkohol yang digunakan belum benar-benar netral, sehingga alkohol tersebut akan bereaksi dengan KOH, sehingga diperoleh kesalahan negatif. Menurut Ketaren (1985), minyak atsiri yang mengalami penurunan kandungan utamanya menunjukkanbahwaminyaktersebuttelah 4/21/12
Geraniol (C10H180)
Geraniol merupakan persenyawaan yang terdiri dari 2 molekul isoprene dan 1molekul air. Minyak sereh wangi tidak memenuhi syarat ekspor apabila kadar geraniol rendah atau mengandung bahan aging. Kadar geraniol dan sitronellal yang rendah biasanya disebabkan oleh jenis tanaman sereh yang kurang baik, di samping pemeliharaan tanaman yang kurang baik serta umur tanaman yang terlalu tua. Bahan-bahan daging yang terdapat dalam minyak sereh wangi berupa lemak, alkohol dan minyak tanah sering digunakan sebagai bahan pencampur. (Ketaren den B. Djatmiko, 1978)
4/21/12