You are on page 1of 15

BAHAN AJAR

EKONOMI INTERNASIONAL PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN SEMESTER/SKS : GENAP/3

Oleh : ETTY SOESILOWATI SHANTI OKTAVIA

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2008/2009
BAB 1 PENDAHULUAN A. Deskripsi Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antar bangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global diantara negaranegara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tungga, suatu kesatuan ekonomi dan kesatuan pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu teori-teori perdagangan, sistem pembayaran internasional, neraca pembayaran, serta sistem kurs dan peraturan-peraturan lain. Berikut akan kita bahas masing-masing topik tersebut. B. Prasyarat Untuk menguasai materi ini, maka peserta sebaiknya sudah pernah memperoleh materi pengantar ilmu ekonomi, ekonomi mikro dan ekonomi makro, baik itu pada saat kuliah maupun pendidikan dan latihan. C. Petunjuk Belajar Peserta agar dapat mempelajari keseluruhan materi buku ajar ini dan mencapai kompetensi serta indikator yang ditetapkan, maka diharapkan belajar berdasarkan sistematika sebagai berikut : 1. Bacalah dengan cermat kompetensi dan indikator yang ada pada setiap kegiatan belajar 2. Apabila peserta sudah memahaminya, lanjutkan membaca materi yang bersangkutan 3. Perhatikan setiap penjelasan dari dosen untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap 4. Diskusikan kembali bagian materi yang belum jelas dengan pihak lain dengan mencari rujukan literatur seperti yang sudah tertulis di akhir materi ini. D. Kompetensi dan Indikator 1. Standart Kompetansi Memahami konsep dasar ekonomi internasional 2. Kompetensi Dasar

a. b. c. d. e.

Memahami Teori-teori Perdagangan Internasional Mengenal Sistem Kurs Mengenal Sistem Pembayaran Internasional Mengetahui Sumber-sumber Devisa dan Pemanfaatannya Memahami Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas

3. Indikator Kompetensi tersebut di atas dapat dikatakan berhasil dicapai apabila peserta pendidikan dan pelatihan mampu a. Memahami faktor-faktor pendorong dan penghambat negara melakukan perdaganga internasional b. Memahami teori-teori perdagangan internasional beserta mekanisme kerjanya c. Mengenal sistem pembayaran internasional dan mekanisme bekerjanya d. Mengenal sistem mata uang dunia dan mekanisme bekerjanya e. Mengenal dan memahami institusi kerjasama ekonomi regional, nasional dan internasional f. Memahami makna globalisasi serta efek-efek yang ditimbulkan serta upaya mempengaruhinya

BAB II

RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL (Perkuliahan 1/Kegiatan Belajar 1) A. Kompetensi dan Indikator Setelah mempelajari materi dalam buku ajar ini diharapkan peserta didik mampu memahami ruang lingkup bekerjanya ekonomi internasional, mengapa suatu negara melakukan perdagangan internasional, manfaat dan kendala-kendala yang dihadapi serta jenis-jenis komuditas yang diperdagangkan B. Pengertiam Ekonomi Internasional Ekonomi internasional adalah bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi internasional, perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme bekerjanya perekonomian dunia pada umumnya. Contohnya : Indonesia sebagai negara penghasil produk pertanian melakukan kerjasama ekonomi dengan negara Jepang yang memiliki basis teknologi tinggi. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan dalam negeri tetapi kendala kultural, peraturan dan jenis mata uang yang berbeda menyebabkan pertukaran tersebut tidak mudah dilakukan seperti pertukaran di dalam negeri. Kedua negara harus mengikuti hukum-hukum internasional serta mempertimbangkan kelayakan harga yang ditetapkan dengan tujuan keuntungan bagi masing-masing negara. C. Faktor Pendorong Negara Malakukan Internasional 1. Perbedaan permintaan dan penawaran 2. Perbedaan sumber-sumber produksi 3. Keinginan memperluas pasar industri Kerjasama Perekonomian

D. Peranan Perdagangan Internasional 1. Terjadinya pertukaran barang/jasa antar negara 2. Terjadinya alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang 3. Terjadinya pergerakan faktor produksi antar negara 4. Termanfaatkannya potensi-potensi ekonomi di negara berkembang E. Hubungan Ekonomi Internasional Memiliki 3 Bentuk 1. Hubungan berupa pertukaran hasil antar negara,misalnya : ekspor dan impor 2. Hubungan berupa aliran sarana produksi, misalnya : Tenaga Kerja, modal, teknologi 3. Hubungan yang dilihat dari konsekuensinya berupa hutang piutang

BAB II TEORI-TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

(Perkuliahan 2/Kegiatan Belajar 2 , 3 dan 4) A. Kompetensi Dan Indikator Setelah mempelajari materi dalam buku ajar ini diharapkan peserta didik mampu mengenal, memahami dan menganalisis teori-teori perdagangan internasional serta roh yang menjiwainya. Teori-teori ini diturunkan tidak saja dari teori struktural tetapi juga teori modern, meliputi teori interdepedensi, dependensi, teori Gold, teori Glory, teori God, teori keuntungan mutlak dan teori keuntungan komparatif serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan. B. Pengertian Teori-teori Teori merupakan suatu paradigma berpikir dimana dicetuskan oleh seseorang, memiliki pengikut dan pengikut berusaha untuk mengembangkannya. C. Teori-teori Perdagangan Internasional 1. T. Struktural, melihat kemiskinan, keterbelakangan negara disebabkan karena bekerjanya faktor-faktor eksternal a. T. Interdependesi, dimana negara dalam posisi saling tergantung karena tidak satu negarapun didunia ini yang dpata mencukupi kebutuhan dalam negerinya tanpa bekerjasama dengan negara lain b. T. Depedensi, dimana negara sengaja dibuat tergantung oleh negara kaya melalui bantuan, kredit, beasiswa dan lain-lain dengan tujuan untuk menciptakan ketergantungan negara miskin sekaligus untuk pasaran hasil industri negara maju c. T. Superstructure, yang mengatakan bahwa sebaiknya negara mengembangkan perekonomainnya sesuai dengan basis ekonomi yang dimilikinya 2. T. Modernisasi a. T. Harrod Domar, yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tinggi rendahnya tabungan dan investasi b. Max Weber, mengatakan bahwa peran agana sebagai factor yang menyebabkan kapitalisme di Eropa dan Amerika c. David Mc. Clelland, mengatakan bahwa apabila suatu negara banyak pendudukny ayng memiliki dorongan berprestasi maka dapat diharapkan masyarakat tersebut menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi d. WW. Rostow, mengatakan bahwa pembangunan merupakan proses yang linear dari masyarakat tradisional menuju masyarakat maju e. F. Hozelitz, mangatakan bahwa kondisi lingkungan merupakan faktor penting pendukung proses pembangunan 3. T. Purchasing Power Parity, yaitu perbandingan nilai suaut mata uang dengan mata uang lain ditentukan oleh tenaga beli uang tersebut di masingmasing negara

4. T. Merkantilisme, yaitu aliran yang pertamakali memperkenalkan sistem perdagangan antar negara, alat penukar serta politik perdagangan internasional 5. T. Keuntungan mutlak, mengatakan bahwa suatu negara hendaknya memproduksi komuditas yang memiliki biaya yang paling rendah dibanding negara lain. 6. T. Keuntungan komparatif, mengatakan bahwa sebaiknya suatu negara memproduksi komuditas yang memiliki keuntungan komparatif

BAB III SISTEM KURS INTERNASIONAL (Perkuliahan 3/Kegiatan Belajar 5 )

A. Kompetensi dan Indikator Setelah mempelajari materi dalam buku ajar ini diharapkan peserta didik diharapkan mengenal dan memahami macam-macam sistem kurs yang ada dalam perdagangan internasional serta sistem bekerjanya. B. Pengertian Sistem Kurs Kurs adalah besarnya jumlah mata uang tertentu yang diperlukan untuk memperoleh suatu unit valuta asing C. Macam-macam Sistem Kurs 1. Fixed Exchange Rate,merupakan kurs yang bersifat tetap dan ditetapkan oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas dalam suatu negara 2. Stable Exchange Rate, merupakan kurs yang bersifat stabil untuk masa tertentu 3. Fluctuating exchange rate, merupakan kurs yang besar kecilnya tergantung permintaan dan penawaran mata uang tersebut. D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurs 1. Perubahan selera masyarakat 2. Perubahan barang-barang ekspor 3. Adanya inflasi 4. Perubahan tingkat bunga investasi 5. Adanya perkembangan ekonomi

BAB IV DEVISA DAN SUMBER-SUMBERNYA (Perkuliahan 4/Kegiatan Belajar 6 )

A. Kompetensi dan Indikator Setelah mengikuti dan mempelajari buku ajar ini diharapkan peserta didik mengetahi dan memahami serta menganalisis makna devisa bagi suatu bangsa, sumber-sumber perolehan devisa dan juga pemanfaatannya. B. Makna dan Pengertian Devisa Devisa hdala alat pembayaran luar negeri yang wujudnya berupa mata uang asing. Jadi mata uang sendiri bukanlah devisa. C. Sumber dan Manfaat Devisa Sumber devisa : 1. Hasil ekspor barang/jasa ke luar negeri 2. Hasil menjual jasa lepada pihak luar negeri 3. Menerima hasil investasi di luar negeri baik berupa devisa maupun bunga 4. Menerima bantuan dari luar negeri dalam bentuk hadiah (grant) atau pinjaman (loan) 5. Kiriman dari warga sendiri di luar negeri 6. Hasil wisatawan yang berkunjung ke dalam negeri Pemanfaatan devisa : 1. Impor barang/jasa dari luar negeri 2. Membayar bunga/deviden kepada pihak investor 3. Membayar jasa ke luar negeri 4. Memberi bantuan kepada luar negeri 5. Membayar cicilan hutang dan memberi bantuan pada luar negeri 6. Wisatawan domestik yang berkunjung ke luar negeri D. Penggolongan Devisa 1. Devisa Umum, yaitu berasal dari hasil ekspor, penjualan jasa, transfer luar negeri ke dalam negeri 2. Devisa kredit diterima pemerintah dan penggunaannya diatur oleh pemerintah maupun lembaga donor, berupa grant, gift dan pinjaman E. Pengawasan Devisa (Exchange control) dan Tujuannya Pengawasan dilakukan dengan cara : 1. Individual allocation dengan meneliti penggunaan devisa pemohon 2. Exchange quota, setiap kategori impor ditentukan melalui jumlah devisa ekspor yang masuk 3. Waiting list, merupakan pelengkap Exchange quota dimana pemohon ditempatkan dalam daftar tunggu sampai devisa tersedia Tujuannya : 1. Mencegah aliran modal ke luar negeri 2. Melindungi industri dalam negeri

3. Memperoleh pendaptan dari perbedaan kurs 4. Penggunaan devisa untuk impor barang tertentu (tie in import arrangement)

BAB V DEVALUASI DAN PASAR VALAS (Perkuliahan 5/Kegiatan Belajar 7 )

A. Makna dan Pengertian Devaluasi hdala tindakan menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing. Devaluasi bertujuan memperbaiki neraca perdagangan yang dficit. Devaluasi akan berhasil memperbaiki neraca perdagangan yang dficit apabila : 1, Permintaan atas barang ekspor elastis 2. Permintaan di dalam negeri atas barang impor elastis 3. Penawaran di luar negeri atas barang eksor elastis 4. Inflasi di dalam negeri dapat dikendalikan 5. Devaluasi tidak dilakukan pula oleh negara lain B. Makna dan Pengertian Pasar Valas Pasar valas adalah tempat dimana mata uang asing diperjual belikan. Aktornya antara lain : eksportir, importir, bank devisa, pedagang perantara, bank sentral Ciri-ciri Pasar valas : 1. Pasar valas tidak terbatas pada suatu negara tertentu 2. Pasar valas adlah pasar untuk statu mata uang C. Fungs Pasar Valas 1. Mempermudah transfer daya beli atau dana dari statu negara 2. Pasar valas memberikan kemudahan dilakukan jual beli secara kredit 3. Pasar valas memungkinkan diadakannya hedging (pembatasan resiko)

BAB VI CARA-CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (Perkuliahan 6/Kegiatan Belajar 8 DAN 9 )

A. Cara-cara Pembayaran Internacional 1. Kompensasi perorangan (private compensation), merupakan kompensasi pembayaran antara eksportir dan importir di dalam negeri masing-masing 2. Pembayaran Tunai (cash payment), dilakukan apabila importir memiliki sendiri alat-alat pembayaran 3. Rekening Terbuka (open account), dimana importir merupakan agen eksportir sehingga barang dikirim terlebih dahulu tanpa menuntut pembayaran terlebih dahulu 4. Letter of Credit (L/C), adalah janji dari issuing bank untuk membayar sejumlah uang kepada eksportir sepanjang dapat memenuhi syarat dan kondisi L/C tersebut B. Macam dan Syarat L/C 1. Revocable L/C, dapat ditarik /dibatalkan oleh oponer/opening bank/issuing bank tanpa persetujuan beneficiary 2. Irrevocable L/C, tidak dapat dibatalkan selama jangka waktu tertentu dan opening bank tetap menjamin untuk mengakseptir wesel-wesel 3. Irrevocable & Confirmed L/C, dimana penarikan dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun advising bank selama syarat-syarat terpenuhi 4. Clean L/C, dimana L/C tidak mensyaratkan penyerahan dokumen pengapalan atas penarikan wesel 5. Documentary L/C, adalah L/C yang mensyaratkan penyerahan dokumen pengapalan atas penarikan wesel 6. Red Clause L/C, adalah L/C yang memberi hak kepada beneficiary untuk menarik sebagian/seluruh nilai L/C dengan penyerahan kwitansi/wesel tunai sebelum pengapalan diserahkan beneficiary 7. Revolving L/C , dimana nilai yang tersedia dapat dipakai ulang tanpa perlu mengadakan perubahan selama jangka waktu tertentu untuk beberapa transaksi yang terjadi terus menerus, teratur baik jumlah maupun waktunya 8. Stan-by L/C adalah L/C yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran atas tidak terlaksananya suatu kontrak, diajukan oleh beneficiary kepada issuing bank Syarat-syarat L/C 1. L/C merupakan comercial docimentary setter of credit 2. Dokumen meliputi : konosement; faktur perdagangan; packing list; weight note; measurement list; insurance certificate; brochure/ leaflet

BAB VII PENGATURAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Perkuliahan 7/Kegiatan Belajar 10 )

A. Alasan Perlunya Pengaturan Perdagangan Internasional 1. karena ada kebenaran apabila perdagangan itu berlangsung lancar dan berkembang akan sangat membantu meningkatkan kemakmuran bangsa 2. adanya kebenaran lain bahwa tiap negara atau pemerintahan ingin mengatur perdagangannya sedemikian rupa sehingga paling menguntungkan bagi negaranya B. Jenis Pengaturan Perdagangan Internasional : 1. Integrasi Ekonomi, yaitu kerjasama antara 2 negara /lebih dengan membentuk blok-blok ekonomi 2. Perjanjian perdagangan, yaitu persetujuan bersama antara negara yang melakukan perdagangan C. Tahapan Perdagangan Internasional 1. TPA ( Trade Preferency Arrangement) bentuk kerjasama ekonomi regional dimana masing-masing anggota memberi preferensi dalam bentuk tariff dan non tariff untuk produk orisinal masingmasing anggota Misalnya : antar anggota ASEAN memberikan tariff murah 25% - 50% 2. FTA (Free Trade Area) bentuk kerjasama ekonomi regional dimana produk orisinil negara anggota bebas bea masuk/ 0% untuk internal tariff & eksternal tariff masing-masing negara Misalnya : AFTA ( Asean Free Trade Area) EFTA ( European Free Trade Area) NAFTA ( North America Free Trade Area) LAFTA ( Latin America Free Trade Area) 3. CU ( Customs Union) bentuk kerjasama ekonomi regional dengan internal tariff produk orisinil anggota 0% & eksternal tariff untuk produk diluar anggota untuk seluruh anggota sama Karakteristik Internal tariff Eksternal tariff Customs revenue FTA 0% Masing-masing Masing-masing CU 0% Sama Bersama

4. CM ( Common Market) bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki kesatuan/persamaan peraturan dalam bidang perpajakan, TK, jaminan sosial dll Misalnya : EEC (European Economic Community) 5. MU (Monetary Union)

bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki kesatuan mata uang Misalnya : Euro

BAB VIII GLOBALISASI EKONOMI (Perkuliahan 8/Kegiatan Belajar 11 DAN 12 ) A. Makna Globalisasi

Apakah globalisasi hambatan atau peluang ? - pendukung (WTO & Bank Dunia) menyuarakan bahwa liberalisasi otopasi memicu pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Kemakmuran siapa? - Penentang mengatakan bahwa liberalisme berkah buat negara industri B. Keterbatasan solusi yang bertumpu pada premis ekonomi pasar : 1. Liberalisasi pasar modal telah memungkinkan modal bebas berseliweran dan cenderung berakibat pada penggelembungan pasar yang spekulatif (kurs tidak menggambarkan kekuatan ekonomi sesungguhnya) 2. Proses globalisasi tidak menimbulkan efek konvergensi tetapi sebaliknya menimbulkan kesenjangan antar negara/kawasan dalam negeri. 3. Globalisasi menimbulkan krisis lingkungan yang memerlukan intervensi negara seperti monopoli, oligopoli, kesenjangan ekonomi, kemiskinan serta ketidakmampuan swasta mencukupi kebutuhan publik (kesehatan,pendidikan) Pemikiran globalisasi muncul dikarenakan tidak adanya satu negarapun yang sepenuhnya otonom (ada interdepedensi). Dua alasan mengenai interdepedensi : 1. menyempurnakan teori depedensi yg pada dasarnya ingin menjelaskan struktur ekonomi yang semakin kompleks daripada sekedar dikotomi pusat-periferi. 2. manusia di planet bumi ini berada dalam satu perahu C. Beberapa dimensi yg mendasari lahirnya konsep interdependensi : 1. Dimensi fisik, dimana kegiatan suatu negara akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan secara global 2. Dimensi ekonomi, menghendaki adanya hubungan ek.saling menguntungkan wi-win position yg ditunjung oleh : (a) aliran dana dan pola investasi; (b) perubahan teknologi dan internasionalisasi produk; (c) peraturan-peraturan internasional. Kondisi pendukung (a) dimulai dg kenaikan harga minyak bumi 1970 an yg berakibat surplus dana negara industri mengalir ke negara penghasil minyak, sehingga memungkinkan beberapa negara melakukan industrialisasi. Negara industri melakukan relokasi ke NSB dengan dukungan teknologi komunikasi & transportasi. Sebagian besar merupakan perusahaan transnasional (TNC) (40% total perdagangan dunia terjadi antara induk & cabang dari TNC yang sama. D. Kritik Friedman, globalisasi mempunyai 3 dimensi : 1. Dimensi ideology kapitalisme. Dalam pengertian ini termasuk seperangkat nilai yang menyertai , yaitu individualisme, demokrasi & HAM 2. Dimensi ekonomi pasar bebas dengan seperangkat tata nilai yang memuat kesepakatan terbukanya arus barang/jasa dari suatu negara ke negara lain 3. Dimensi teknologi yang membuka batas-batas negara E. Globalisasi terjadi pada beberapa tingkatan :

1. Material Life, terciptanya struktur produksi global yang menentukan barabg/jasa yang dihasilkan negara untuk kenikmatan hidup 2. Struktur keuangan, pembiayaan proses produksi melalui kegiatan investasi kian membutuhkan ruang global sehingga cenderung territorial state. Salah satu indikatornya adalah cepatnya pertumbuhan perdagangan mata uang asing 3. Tingkat persepsi, keyakinan, gagasan & selera . Nilai demokratisasi, perlindungan HAM & pelestarian lingkungan menjadi isu global

You might also like