You are on page 1of 34

KONSEP DASAR DAN TEKNIS PENDAMPINGAN KUBE FM

Oleh: Farid Rizqon, SE, M.Ak

Apa itu KUBE FM?


1. KUBE FM adalah kumpulan orang fakir miskin (FM) yang potensi terdiri antara 510 orang, yang bersepakat mengikatkan diri untuk bekerjasama dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan pembiayaan modal dari BMT KUBE atau pihak lain. KUBE FM merupakan lembaga perantara (channeling) agar FM dapat memanfaatkan modal pembiayaan dari LKM/BMT KUBE.

2.

Kriteria Lokasi
1. Ada penduduk miskin 2. Mempunyai potensi untuk dikembangkan
3. Belum ada program serupa yang menerapkan pola pendampingan FM yang berkelanjutan

Kriteria anggota KUBE FM


1.
2. 3. 4. 5.

Kepala atau anggota yang mewakili dari keluarga fakir (ultra Poor) dan miskin

(Poor)

Mempunyai usaha atau berniat usaha Usia minimal 18 tahun maksimal 55 tahun Mampu bertanggung jawab sendiri Bersedia mematuhi aturan KUBE FM

Prinsip anggota KUBE FM


1.
2.

3.

4.
5.

Bertekad mengubah cara hidup untuk keluar dari kemiskinan Bersedia memperbaiki niat usaha, bukan semata-mata mencari untung, tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan beribadah Bersedia meningkatkan kedisiplinan dalam segala hal sesuai dengan ikrar dan niat Bersedia menjalin persahabatan sesama anggota Bersedia bekerja keras dan bekerja cerdas

Siapa anggota KUBE FM?


1. Anggota KUBE FM sebaiknya terdiri dari orang-orang FM yang: Dikenal jujur, amanah, siap bekerjasama serta tolongmenolong dalam memecahkan masalah Berbakat atau memiliki minat berusaha, pernah berusaha dan berniat mengembangkan usahanya Mengikatkan diri secara sukarela Selalu ingin maju, ingin selalu belajar dan ingin selalu mencapai kondisi hidup yang lebih baik 2. KUBE FM dapat terbentuk dari orang-orang yang memiliki usaha sejenis maupun tidak sejenis berdasarkan: Kesamaan profesi atau jenis usaha Kesamaan domisili Kesamaan minat Kesamaan hamparan Kesamaan lembaga/kegiatan sebelumnya

Bagaimana membentuk KUBE FM?


1. Mengidentifikasi dan memilih beberapa orang FM untuk memperoleh penjelasan tentang tata cara dan pemanfaatan modal pembiayaan program KUBE. Memilih sendiri angota-anggotanya sebanyak 5-10 orang. Memusyawarahkan bersama anggota yang direkrutnya untuk membentuk pengurus kelompok yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris. Setiap anggota KUBE FM berhak menjadi Ketua dan Sekretaris dengan ktiteria: MAU, BOLEH, MAMPU.

2. 3.

4.

5. 6. 7.

8. 9.

Setelah pengurus KUBE FM terbentuk, selanjutnya anggota diajak bersama untuk menyusun RUA dan RUB. Masing-masing anggota kelompok diajak bersama-sama untuk menyusun aturan kelompok. Masing-masing anggota KUBE FM selanjutnya mengajukan permohonan pembiayaan beserta lampirannya ke BMT KUBE FM. Terhadap permohonan pembiayaan dilakukan analis kelayakan usaha. Terhadap permohonan pembiayaan yang layak, selanjutnya dilaksanankan pembiayaan antara BMT KUBE dengan KUBE FM.

Ketentuan Kelompok dan RUMPUN


1.
2. 3. 4.

Anggota yang memenuhi kriteria kelompok yang terdiri dari 5-10 orang Dalam satu kelompok tidak ada anggota yang memiliki hubungan darah sampai 2 tingkat Minimal 2 kelompok dan maksimal 5 kelompok diorganisir dalam satu pertemuan RUMPUN (Renbug Himpunan) Anggota kelompok wajib:

Mengikuti pra LWK (Latihan Wajib Kelompok) Mengikuti LWK 1 jam dalam sehari selama 5 hari berturut-turut Mengikuti pertemuan RUMPUN seminggu selama 1 jam Mengucapkan ikrar dan akad Berwhudu sebelum LWK dan RUMPUN

5.

Dalam LWK dan pertemuan RUMPUN tidak ada makanan, minuman dan tidak merokok 6. Pembiayaan diajukan dalam kelompok dan disetujui oleh anggota kelompok 7. Pembiayaan bersifat tanggung renteng 8. Pembiayaan diberikan dnegan cara bertahap 9. Angsuran dibayarkan dalam pertemuan RUMPUN 10. Masa tenggang angsuran 2 minggu

Tahapan Pelaksanaan KUBE FM


1. Survey lokasi dengan pendekatan Participatory Rural Apprisal (PRA)
Penetapan data yang dibutuhkan Penetapan sumber data Penentuan metode Pembuatan instrument Pengumpulan data Analisa data Pemetaan Penulisan laporan Penetapan lokasi

2.

Sosialisasi Pendekatan masyarakat dan tokoh terkait Merumuskan materi, metode dan media sosialisasi Melaksanakan sosialisasi Perkenalan lembaga PINBUK dan BMT Perkenalan KUBE FM Penyebaran formulir pendaftaran Evaluasi

3.

Uji Kelayakan Pendaftaran anggota masyarakat FM yang berminat Identifikasi calon anggota Mendatangi calon anggota Wawancara calon anggota Analisa hasil wawancara Pemilihan calon anggota yang memenuhi kriteria Pertemuan calon anggota

4.

RUMPUN Prosesi RUMPUN antara lain: Bersuci (bersuci menurut keyakinannya, bagi muslim berwhudu) sebelum memulai Pembukaan Pembacaan ikrar anggota Pembacaan ikrar pendamping Laporan kehadiran anggota oleh ketua kelompok Merealisasikan simpanan dan pembiayaan
Penyerahan pembiayaan Mengumpulkan angsuran Menghimpun simpanan

Berbagi pengalaman Doa dan penutup

Ikrar Anggota dan Pendamping


Bismillahirrohmanirrohim (Atas namaMu Yaa Allah aku melaksanakan tugas mulia ini, terimalah ia sebagai ibadahku kepadaMu) Adalah menjadi tanggung jawab saya kepada Allah SWT, untuk: 1.Berikhtiar menambah rezeki untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga 2.Mendorong anak-anak agar terus bersekolah 3.Membantu anggota kelompok bila mereka di dalam kesusahan 4.Membayar kembali pembiayaan setiap minggu Allah menjadi saksi segala yang saya ucapkan dan saya lakukan

KETENTUAN UMUM DAN PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN USAHA DAN KEUANGAN LKM/BMT

Ketentuan Dana Program KUBE FM Sebagai Modal Penyertaan LKM/BMT


a. Dana Program Pemberdayaan Usaha KUBE FM adalah aset Departemen Sosial yang harus dikelola secara baik dan berkelanjutan oleh LKM/BMT dan seoptimal mungkin harus dikembangkan untuk digunakan dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kalangan KFM Berpotensial dengan mekanisme KUBE.

b. Pada saat pendiriannya dan akan menerima dana penyertaan Program Pemberdayaan KUBE FM, LKM/BMT harus sudah menggalang dana swadaya masyarakat minimal 20% dari dana program (minimal 10% telah terhimpun dan 10% dalam bentuk komitmen). c. Dengan tidak meninggalkan tujuan program, LKM/BMT melakukan pemilihan aktivitas usaha dengan berpegang pada 3 prinsip yaitu: berpihak kepada KFM, menguntungkan dan berkelanjutan.

d. Alokasi penggunaan dana Pemberdayaan usaha KUBE FM diatu dengan ketentuan umum yaitu sebesar minimal 80% digunakan untuk usaha simpan pinjam sebagai usaha inti LKM/BMT, sedangkan maksimal 20% dari dana tersebut diperbolehkan untuk pembiayaan modal usaha di luar sektor keuangan/ non simpan pinjam. e. Bilamana dipandang perlu Departemen Sosial dapat memberikan dana jaminan sosial (Pemberdayaan Sosial kesehatan, Pemberdayaan Sosial Pendidikan dan Pemberdayaan Sosial Lingkungan) untuk disalurkan oleh LKM/BMT.

Pengelolaan Usaha Simpan Pinjam LKM/BMT


Apa itu LKM BMT? LKM BMT adalah sebutan ringkas dari Baitul Maal Wat Tamwil atau usaha Mandiri Terpadu, sebuah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang memadukan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Kegiatan LKM BMT adalah mengembangkan usaha-usaha ekonomi produktif dengan mendorong kegiatan menabung dan membantu pembiayaan kegiatan usaha ekonomi anggota dan masyarakat lingkungannya.

Apa Ciri Utama LKM BMT


1. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling bawah untuk anggota dan lingkungannya. Bukan lembaga sosial tetapi dimanfaatkan untuk mengaktifkan penggunaan dan sumbangan sosial, zakat, infaq dan sadaqah. Ditumbuhkan dari bawah berdasarkan peran partisipasi dari masyarakat sekitar.

2.

3.

4. Milik bersama masyarakat setempat dari lingkungan LKM BMT itu sendir, bukan miliki orang lain dari luar masyarakat itu. 5. LKM BMT mengadakan kajian rutin pendampingan usaha anggota secara berkala yang waktu dan tempatnya ditentukan. 6. Manajemen LKM BMT adalah proesional

Mengapa Harus Mendirikan & Mengembangkan LKM BMT?


1. 2. 3.
4.

Pembangunan nasional harus dipercepat Lebih dari 92% dari struktur pengusaha nasional kita adalah usaha kecil menengah Bank segan mencapai mereka, karena biaya Bank (over head cost), terlau mahal Sebagian besar penduduk golongan ekonomi lemah dan tertinggal, terjerat renternir dengan bunga tinggi.

Apakah Kelayakan Pendirian LKM BMT?


1. Ada kemauan maju dan prakarsa masyarakat 2. Ada praktek renternir 3. Ada potensi usaha kecil yang dapat dikembangkan 4. Dari rancangan keuangan diketahui: Adanya modal pendiri, Dana yang dipersiapkan menutup modal operasional 3 bulan, Ada sejumlah tokoh yang merasa memiliki dan bertanggung jawab

Berapa Modal Awal Pendirian LKM BMT?


LKM BMT didirikan dengan modal awal minimal sebesar 100 juta rupiah (di ibu kota negara), 50 juta rupiah (ibu kota propinsi), 15 juta (ibu kota kabupaten) dan 15 juta rupiah (di desa).`

Dari Mana Diperoleh Modal Awal LKM BMT?


Modal LKM BMT diperoleh dari beberapa tokoh masyarakat setempat, yayasan, kas kelompok swadaya, dana masjid atau BAZIS setempat.

Berapa Jumlah Anggota Pendiri?


Pembatasan jumlah 20-44 anggota pendiri

Apa Badan Hukum LKM BMT?


Legalitas LKM BMT bentuk KSM atau Koperasi

Bagaimana Tahap Pendirian LKM BMT


1. Pemrakasa membentuk Panitia Penyiapan Pendirian LKM BMT (P3B) dilokasi tertentu. 2. P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar Rp 50 juta atau minimal Rp 20 juta 3. Atau langsung menarik pemodalpemodal sendiri sekitar 20-40 orang

4. Jika calon pemodal telah ada maka dipilih calon pengurus yang ramping (3-5 orang) 5. Merekrut calon pengelola dan mengikutkan pelatihan serta magang dengan menghubungi Pinbuk 6. Melaksanakan persiapan sarana kantor 7. Menjalankan operasional bisnis LKM BMT

ALUR PENDIRIAN LKM


Tenaga Pendamping Masyarakat TPM Identifikasi dan sosialisasi kepada tokoh dan warga mampu serta perwakilan KUBE P3 LKM

SK Dirjen Bajamsos

Pengurus/ Dewan Pengawas

Musyawarah Pendirian LKM

Persiapan Kantor dan Sarana Ops

Perjanjian Pendampingan

Rekruit dan Seleksi Pengelola lokal

Modal Swadaya

Pelatihan dan Magang Operasional LKM

Kelompok Bersama Fakir Miskin adalah

himpunan dari keluarga yang tergolong fakir miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, dan tinggal dalam satuan wilayah tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas anggotanya, meningkatkan relasi sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan masalah sosial yang dialaminya dan menjadi wadah pengembangan usaha bersama.

Lembaga Keuangan Makro adalah lembaga

keuangan dan pembiayaan yang didirikan dan dimiliki bersama oleh warga masyarakat untuk memecahkan masalah/kendala permodalan dan kebutuhan dana yang dihadapi para anggotanya. LKM KUBE adalah LKM yang merupakan pengembangan kelembagaan dari kelompok usaha bersama (KUBE) sehingga sebagian besar pendirinya adalah KUBE-KUBE di suatu desa ditambah warga masyarkat lainnya yang mampu dan peduli terhadap penanggulangan kemiskinan.

Pendampingan adalah perorangan, kelompok


atau lembaga yang memiliki kompetensi untuk bekerja sama dengan KUBE dan LKM KUBE Fakir miskin dalam mengembangkan berbagai gagasan dan aksi mencapai tujuan kelompok tersebut.

You might also like