You are on page 1of 22

ALAT PERAGA ERUPSI GUNUNG MERAPI & DAMPAKNYA TERAHADAP EKOSISTEM DI SEKITARNYA

Oleh : Akhmad Makhin Galih Adityarana Sri Dieni S Wida Dida Budiawan

RASIONAL
Alat peraga erupsi gunung merapi ini dibuat sesederhana mugkin dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan fungsinya untuk memudahkan dalam pembelajaran biologi tentang materi ekosistem sub bab suksesi primer.

TUJUAN
Setelah melakukan pembelajaran alat peraga erupsi gunung merapi & dampaknya terhadap ekosistem diharapkan siswa dapat: Menjelaskan terjadinya Peristiwa erupsi gunung merapi Mengidentifikasi penyebab erupsi gunung merapi Mengetahui dampak yang terjadi akibat erupsi gunung merapi terhadap ekosistem disekitarnya termasuk didalamnya yaitu suksesi Mengantisipasi dampak yang terjadi setelah erupsi gunung merapi Menjelaskan tanda-tanda gunung merapi akan meletus

GAMBAR DAN DESKRIPSI ALAT PERAGA


Miniatur Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi

a. Bahan miniatur Kardus Bekas, Kantong Semen Bekas, Bambu, Triplek 25x25 cm, Slang, Tanah liat/pasir, Botol minum bekas, Corong, Lem. b. Bahan Letusan Air sabun, Pewarna makanan, Cuka, Baking soda (pengembang kue) c. Alat Gunting, Pisau, Gergaji, Alat tulis

LANJUTAN
d. Cara pembuatan Membuat miniatur sedemikian rupa sehingga mirip dengan bentuk gunung yang sebenarnya dengan bahan yang tercantum pada poin a Urutan bahan bahan yg dimasukan ke botol minuman bekas yg di sembunyikan di balik gunung berapi adalah sebagai berikut :
1. Pertama, masukan 2 sendok the air sabun yg telah ditambah dengan 5 tetes pewarna makanan 2. Kedua, masukan cuka 3. Ketiga, masukan dua sedok baking soda./Sodah kue. 4. Setelah beberapa menit gunung berapi akan meletus.

GUNUNG BERAPI
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

LANJUTAN
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
Aliran lava. Letusan gunung berapi. Aliran lumpur. Abu. Kebakaran hutan. Gas beracun. Gelombang tsunami. Gempa bumi.

TINGKAT ISYARAT GUNUNG BERAPI DI INDONESIA


AWAS SIAGA WASPADA NORMAL

AWAS
Makna: Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam Tindakan Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan Koordinasi dilakukan secara harian Piket penuh

SIAGA
Makna Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana Peningkatan intensif kegiatan seismik Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu Tindakan Sosialisasi di wilayah terancam Penyiapan sarana darurat Koordinasi harian Piket penuh

WASPADA
Makna Ada aktivitas apa pun bentuknya Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal Tindakan Penyuluhan/sosialisasi Penilaian bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan piket terbatas

NORMAL
Makna Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma Level aktivitas dasar Tindakan Pengamatan rutin Survei dan penyelidikan

Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya


Stratovolcano Perisai Cinder Cone Kaldera

STRATOVOLCANO
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.

PERISAI
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.

CINDER CONE
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

KALDERA
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

FUNGSI GUNUNG
Gunung dalam Al-quran disebutkan mencegah goncangan pada bumi. Seperti yang disebutkan pada ayat al-quran: berfungsi untuk


Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka (Al Quran, 21:31) , Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak? (Al Quran, 78:6-7)

PENYEBAB LETUSAN GUNUNG BERAPI


Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batubatuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

KOMPONEN YANG RUSAK AKIBAT LEDAKAN GUNUNG MERAPI


Udara :
Pencemaran pada Udara/Polusi Jarak Pandang Berkurang Peningkatan Suhu Udara Ekosistem Udara Terganggu/Rusak Muncul Muara Sungai Baru Batas Sungai Tergerus/Tererosi Kadar Sulfur dan Lumpur Naik Ekosistem Air Terganggu/Rusak

Air:

Tanah:

Lahan Pertanian Rusak Cagar Alam Rusak Ekosistem di darat Rusak/Terganggu

DAMPAK LETUSAN GUNUNG MERAPI TERHADAP EKOSISTEM SEKITARNYA


Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi. Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).

You might also like