You are on page 1of 56

PERSYARATAN PERSYARATAN TEKNIS

BAB I. SYARAT-SYARAT TEKNIS


Pasal 1: Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pangandaran yang meliputi: 1. Pekerjaan tanah & Pasir 2. Pekerjaan Pemasangan batu Pasal 2 : Setting Out 1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bangunan di lapangan Pemborong harus melakukan pengukuran di lapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Bench Mark atau titik tetap di lapangan seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Pengawas Lapangan. 2. Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai 3. presesi tinggi dengan metode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Dalam hal terdapat perbedaan rencana gambar dan hasil pengukuran yang dilaksanakan pemborong dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin di pengaruhi perbedaan tersebut pemborong harus melaporkan hal ini kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara, 4. Keputusan akan hasil pengukuran oleh Pemborong akan didasarkan atas keamanan konstruksi dan kelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut. Pasal 3 : Patok-patok Referensi, Bowplank dan Pengukuran 1. Pengawas Lapangan akan menetapkan 2 (dua) Bench Mark sebagai referensi yang ditetapkan di lapangan. Bila Bench Mark belum ada maka Pemborong berkewajiban membuat Bench Mark sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan. 2. 3. Semua batas ketinggian (elevasi) dinyatakan dalam satuan Metrik terhadap Low Water Spring (LWS), kecuali bila dinyatakan lain. Pemborong harus atau wajib membuat bowplank dan memasang patok-patok pembantu, sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjadi ketelitian bentuk, posisi, arah elevasi dan lain-lain, yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama pekerjaan berlangsung. Spesifikasi Teknis -1-

PANGANDARAN APBN 2012 4. Sebelum pekerjaan dimulai patok-patok pembantu, bowplank harus disetujui Pengawas 5. Pemborong Lapangan. harus surut secara manual. Pasal 4 : Pekerjaan Persiapan 1. Persiapan Lapangan Untuk tempat kerja, penumpukan bahan-bahan, bangunan gudang, Direksi Keet 2. dan lain-lain pemborong harus membersihkan dan membenahi lapangan. Penerangan, Pagar dan Tanda Pengaman Pemborong harus menyediakan penerangan di daerah kerja, membuat pagar sementara di sekeliling lokasi kerja menyediakan tanda-tanda pengamanan yang perlu. 3. Bangunan Sementara Untuk menjamin keamanan bahan dan pelengkapan lain yang dianggap perlu, Pemborong harus menyediakan gudang penyimpanan yang tertutup kuat dan aman dari risiko hilang atau rusak. Dan pemborong juga diwajibkan menyediakan barak-barak untuk pekerja. 4. Kantor Direksi dan Pemborong a. Pemborong harus menyediakan kantor Pengawas Lapangan di lokasi proyek, yang letaknya dekat dengan kantor Pemborong, terdiri dari ruangan-ruangan sebagai berikut : Ruang Direksi Ruang Teknis Ruang Istirahat Ruang Mandi, WC dan dapur Ruang Rapat Ruang Lab. Lapangan + 20 + 15 + 15 + 15 + 20 + 15 m m m m m m
2 2 2 2 2 2

Patok-patok mengadakan boleh

dan

referensi

lainnya tidak surut

boleh

disingkirkan sebelum diperintahkan oleh Pengawas Lapangan. pengamatan pasang selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Pengamatan peralatan pasang otomatis

menggunakan

(Automatic Tide Gauge) atau dengan pemasangan palem dan diamati berkala

Kontruksi kantor bersifat sementara, lantai dari ruang-ruang dibuat dari beton rabat, dinding dari papan. Pemborong juga harus menyediakan kantor sementara dengan luas dan kualitas minimum sama dengan kantor Pengawas Lapangan. b. Pemborong juga harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang -2- Spesifikasi Teknis

diperlukan kantor Pengawas Lapangan.

PANGANDARAN APBN 2012

Spesifikasi Teknis

-3-

PANGANDARAN APBN 2012 c. Perlengkapan kantor Pemborong mneyediakan perlengkapan, Kantor Pemborong dan Kantor Direksi, antara lain masing-masing adalah : Kursi dan Meja Tamu Kursi dan Meja Rapat Kursi dan Meja Tulis Kotak P3K Papan Tulis Almari Kayu : Secukupnya : Secukupnya : Secukupnya : Secukupnya : Satu buah : Satu buah : : Tiga unit : Tiga unit

Mesin Tik Portable Satu/lokasi AC Split Komputer

Dan lain-lain yang menurut Pengawas Lapangan diperlukan

Pemborong diwajibkan menyediakan alat komunikasi agar hubungan antara Direksi Keet, Keet Kontraktor dan site dapat berjalan dengan lancar. d. Pemborong bertanggung jawab atas perawatan kantor dan perlengkapan kantor Direksi. e. Setelah pekerjaan selesai seluruh kantor dan peralatannya harus dipindahkan dan Pemborong berkewajiban untuk membongkar dan memindahkan bila diminta Pengawas Lapangan. Pasal 5 : Daerah Kerja dan Jalan Masuk Pemborong akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa/pinjam berdasarkan ketentuan yang berlaku. Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutan material dibuat oleh Pemborong dengan persetujuan Pengawas Lapangan. Pasal 6 : Material 1. 2. Material yang dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan ini diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan. Jika pemborong bahan lain yang akan digunakan selain yang disyaratkan, maka mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Tender, sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan pada Pengawas Lapangan yang meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan, untuk mendapatkan persetujan. Spesifikasi Teknis -4-

PANGANDARAN APBN 2012

Pasal 7 : Kode, Standard, Sertifikat dan Literatur dari Pabrik Pemborong harus menyediakan di lapangan antara lain foto copy persyaratan, standard bahan, katalog, rekomendasi dan sertifikat dari pabrik dan informasi lainnya yang diperlukan untuk semua material yang dipergunakan dalam proyek ini serta petunjuk pemasangan barang-barang tersebut harus mengikuti prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik. Pasal 8 : Lalu Lintas Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan pekerjaan, Pemborong harus berhati-hati sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas atau menimbulkan kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya. Bila mana terjadi kerusakan, Pemborong berkewajiban untuk memperbaiki/mengganti. Pasal 9 : Cuaca Pekerjaan harus dihentikan bila cuaca tidak mengijinkan yang mengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan. Untuk hal ini, Pemborong perlu dibuatkan catatan waktu yang diketahui oleh Pengawas Lapangan. Pasal 10 : Service Sementara Pemborong harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Pasal 11 : Peralatan Survey Pemborong harus menyediakan peralatan yang sewaktu-waktu akan dipakai oleh Direksi dan staf, alat-alat tersebut harus disetujui Direksi. Selama pelaksanaan pekerjaan pemborong wajib menyediakan operator dari peralatan tersebut dan setelah pekerjaan selesai seluruh peralatan tersebut akan dikembalikan kepada pemborong. Alat-alat yang diperlukan minimal terdiri dari : 2 buah theodolit-wild T1 atau yang sejenis 1 buah level-wid Na2 atau yang sejenis 1 buah 300 m tag line, 6 mm diameter polypropylene dan 1 m diameter reel 1 buah 50 m sounding line and lead weight

Spesifikasi Teknis

-5-

PANGANDARAN APBN 2012 Pemborong harus menyediakan perahu (motor boat) untuk keperluan pelaksaan pekerjaan (survey), Pemborong bertanggung jawab atas semua peralatan survey tersebut terhadap parawatan, kerusakan/kehilangan. Pasal 12 : Peralatan Laboratorium Pemborong harus menyediakan peralatan laboratorium yang akan dipakai oleh Direksi dan Staf. Alat-alat tersebut harus disetujui Direksi. Selama pelaksanaan pekerjaan pemborong wajib menyediakan operator peralatan tersebut. Setelah pekerjaan pemborong. Alat-alat tersebut terdiri dari : 1 buah concrete hammer test 1 set ayakan berukuran , no. 4, 10, 40 dan 200, berikut mesin pengayak 1 timbangan neraca 3 set alat pembuatan kubus sample silinder beton 2 alat percobaan slump test 1 set speedy test selesai, seluruh peralatan tersebut akan dikembalikan kepada

Spesifikasi Teknis

-6-

1.A. PEKERJAAN SEMENTARA


1. UMUM a. Bagian ini menetapkan ketentuan tambahan mengenai pekerjaan sementara, fasilitas dan pengaman yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan Kontrak. b. Pekerjaan sementara, dan fasilitas yang ditentukan dan diperlukan, mencakup koordinasi di dalam perubahan layanan dan aktivitas, harus dibuat untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik untuk memenuhi semua peraturan, dan sebagaimana diperlukan untuk mempercepat dan melaksanakan pekerjaan dengan baik. c. Konstruksi sementara harus cukup untuk digunakan dan untuk semua beban yang bekerja tanpa penurunan berlebihan, perubahan bentuk atau defleksi. Semua bagian dan struktur bangunan dengan baik didukung, dijepit, dikait, dan terjamin aman untuk mencegah keruntuhan. d. Bangunan sementara dan bangunan permanen yang digunakan untuk konstruksi harus cukup untuk penggunaan yang diinginkan dan tidak dimuati berlebihan, digunakan atau diatur dengan cara yang tidak membahayakan orang, tempat atau pekerjaan. Hubungan/sambungan harus dibuat dengan baik dengan pemasangan kawat dan diikat dengan aman pada tempatnya dan terlindung dari kecelakaan. 2. TENAGA KERJA Pemborong harus menyediakan Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya serta memiliki sertifikat dalam bidangnya yang memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun untuk skala proyek yang setara atau sesuai dengan persyaratan sebagai berikut: a. Kepala Pelaksana Lapangan (Site Manager) seorang ahli teknik sipil yang berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan persyaratan sebagai berikut : Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja sesuai dengan keahliannya minimal 7 (tujuh) tahun. b. Ahli Lingkungan (AMDAL) Satu orang Tenaga Ahli Amdal yang bersertifikat, pengalaman pekerjaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan minimal 5 (lima) tahun. c. Sosial Ekonomi Satu orang Sosial Ekonomi berpendidikan Sarjana Ekonomi dan berpengalaman dibidangnya keuangan proyek minimal 7 (tujuh) tahun. d. Hidrologi Satu orang Hidrologi berpendidikan Sarjana Teknik Hidrologi dan berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun. e. Biologi Satu orang Biologi berpendidikan Sarjana Biologi dan berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun. f. Civil Engineer Satu orang Civil Engineer berpendidikan Sarjana Teknik Sipil dan berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun. Teknik Sipil dan

g. Structur Engineer Satu orang Structur Engineer berpendidikan Sarjana berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

- 6 -

PANGANDARAN APBN 2012 h. Safety Engineer Satu orang Tenaga Ahli penerapan K3 yang bersertifikat, pengalaman pekerjaan pengawasan Kesehatan dan Keselamatan kerja minimal 5 (lima) tahun. i. Mandor (Foreman) Satu orang Tenaga Ahli mandor, pengalaman pekerjaan minimal 5 (lima) tahun. Logistik Satu orang Tenaga logistik, pengalaman pekerjaan minimal 5 (lima) tahun.

j.

k. Drafter Satu orang Tenaga Ahli drafter, pengalaman pekerjaan minimal 5 (lima) tahun. 3. PEMBERSIHAN LOKASI a. Pemborong harus melakukan pembersihan lokasi di seluruh area lokasi pekerjaan sebelum memulai pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kontrak. Puing bangunan, akar pohon, sisa-sisa tali kawat dan semua material yang tidak berguna untuk reklamasi, tiang pancang dan apapun juga harus disingkirkan dari lokasi dan dibuang di area pembuangan yang ditunjuk oleh Pengawas Lapangan dengan cara yang memuaskan kepada Pengawas Lapangan. b. Pohon yang ada di dalam lokasi pekerjaan yang dapat menjadi penghalang bagi pekerjaan atau tidak lagi diperlukan, harus dipindahkan oleh Pemborong dengan pengarahan dari Pengawas Lapangan, kecuali jika diarahkan oleh Pengawas Lapangan dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari penghijauan. c. Pasir dan tanah di dalam lokasi yang tidak berguna lagi, dikeluarkan dari lokasi pekerjaan tanpa menunggu ijin dari Pengawas Lapangan.

d. Penyelesaian 1) Ketika atau sebelum penyelesaian pekerjaan, jika diperlukan, struktur sementara, instalasi dan bangunan pelengkap harus dibongkar dan dipindahkan dari tempatnya. 2) Daerah luar area pekerjaan yang digunakan untuk pekerjaan dan instalasi sementara harus dikembalikan kondisinya sesuai dengan kondisi awal atau diselesaikan sesuai kebutuhan setempat. 4. PEKERJAAN LAPANGAN SEMENTARA DAN FASILITAS PENUNJANG a. Pekerjaan Lapangan Sementara 1) Suatu pekerjaan lapangan sementara harus disiapkan oleh Pemborong dekat lokasi masing-masing konstruksi. Daerah tersebut disiapkan tanpa pembayaran dalam kondisi yang ada. Pemborong akan mereklamasi, menggali dan menimbun dengan biaya sendiri, jika perlu. 2) Jika dianggap perlu bagi Pemborong untuk menggunakan area selain dari disajikan oleh Pemberi Tugas, Pemborong akan mengatur sendiri pada tanggung jawab dan biaya sendiri. b. Air Pemborong akan menyediakan kapasitas air yang cukup untuk kebutuhan konstruksi dan keperluan sehari-hari sebagaimana diuraikan di bawah ini dengan biaya sendiri. - 7 -

1) Air minum

PANGANDARAN APBN 2012

- 8 -

PANGANDARAN APBN 2012 Air minum akan disediakan oleh Pemborong dengan tanggung jawab dan biaya sendiri. Pemborong akan menyediakan dan memelihara dispenser atau saluran air minun minum dengan jumlah yang cukup demi kelancaran pekerjaan. 2) Air untuk Konstruksi Pemborong akan menyediakan dan memelihara distribusi air sementara dengan kapasitas cukup untuk keperluan konstruksi, termasuk unit penampung portable, dll., sebagaimana diperlukan, dengan biaya sendiri. c. Tenaga listrik dan penerangan 1) Pemborong akan menyediakan dan memelihara pembangkit listrik sementara dan menyalurkannya dengan kapasitas cukup untuk penerangan dan kebutuhan konstruksi yang lain mencakup pemasangan kawat, trafo, alat keselamatan, sambungan, dll., sebagaimana diperlukan dengana biaya sendiri. 2) Pemborong akan menyediakan penerangan sementara sebagaimana diperlukan dengan baik dan dengan aman melaksanakan pekerjaan pada ruang tertutup atau kondisi-kondisi penuh resiko. Demikian juga, kekuatan penerangan malam akan disediakan sebagaimana diperlukan. 3) Sistem listrik sementara tersebut harus sesuai dengan peraturan dan kode yang berlaku. d. Sanitasi 1) Pemborong akan menyediakan fasilitas kamar kecil sementara sesuai dengan type yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dengan kuantitas cukup untuk dapat melayani pekerjaan lapangan sementara dan lokasi pekerjaan 2) Fasilitas ini harus dirawat sehari-hari dengan membersikan dan mencukupi keperluannya. e. Barang sisa dan Sampah 1) Pemborong akan menyediakan hari-hari tertentu untuk membersihkan sampah, barang sisa, bekas peninggalan konstruksi, dll., dari lokasi dan pekerjaan lapangan sementara. 2) Transportasi ke area pembuangan akan diatur dan pembuangan barang sisa dan sampah akan diselenggarakan oleh Pemborong. f. Transportasi a) 30 hari setelah penandatanganan kontrak, Pemborong harus segera memfasilitasi Pengawas Lapangan dalam bentuk menyewakan kendaraan yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: - 1 (satu) unit kendaraan minibus untuk Pemborong berkapasitas 7 (tujuh) orang penumpang, lengkap dengan fasilitas di dalam kendaraan tersebut, termasuk sopir yang bersertifikat. - 1 (satu) unit kendaraan minibus untuk Direksi/Pemberi Tugas yang berkapasitas 7 (tujuh) orang penumpang, lengkap dengan fasilitas di dalam kendaraan tersebut, termasuk sopir yang bersertifikat - 1 (satu) unit kendaraan sistim kemudi 4 roda (4-wheel drive vehicle) yang berkapasitas 7 (tujuh) orang penumpang, lengkap dengan fasilitas di dalam kendaraan tersebut, termasuk sopir yang bersertifikat

- 9 -

PANGANDARAN APBN 2012 b) c) Semua kendaraan tersebut harus lah dalam kondisi baik dan lengkap dengan semua fasilitas yang standar berserta peralatannya. Pemborong harus menyediakan (sewa) bagi Pengawas Lapangan 1 (satu) buah perahu motor lengkap dengan pengemudi yang bersertifikat lengkap dengan peralatan keselamatan bagi Pengawas Lapangan. Semua biaya yang keluar dibebankan kepada Pemborong.

5. PERTOLONGAN PERTAMA DAN PEMADAM KEBAKARAN a. Panggilan Keadaan darurat Daftar lokasi polisi yang paling dekat, rumah sakit atau jasa medis akan disediakan di kantor lokasi Pemborong untuk komunikasi keadaan darurat. b. Penanggulangan kebakaran 1) Pemborong akan menetapkan langkah-langkah dan tata cara menghadapi keadaan darurat dan menyampaikan rencana tersebut kepada Pengawas Lapangan. 2) Pemadam api, selang penghubung dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pemadam kebakaran harus tersedia di lapangan dan lokasi pekerjaan sementara. c. Kecelakaan ringan Pemborong akan menyediakan dan memelihara di kantor lapangan suatu jumlah yang layak untuk perban dan material disterilkan bagi bagi kecelakaan ringan (P3K). 6. KONSTRUKSI PELINDUNG a. Parit yang memotong suatu jalan akan dilengkapi dengan jembatan atau bangunan persimpangan yang pantas sehingga lalu lintas berjalan dengan aman. b. Lorong terbuka, lantai terbuka, lereng, platform dan lain sebagainya harus dilindungi oleh pagar terali atau barikade kokoh. c. Perancah, tangga, lereng, pengungkit dan fasilitas lain harus dirawat dan dioperasikan sebagaimana yang diperlukan. d. Daerah gudang dan bengkel pemeliharaan harus diatur dan dirawat pada lokasi yang telah direncanakan atau disetujui sehingga memudahkan untuk menyimpan, menangani dan fabrikasi dari berbagai peralatan dan material yang diperlukan. e. Hanya personil yang berpengalaman dalam penanganan perahu yang diijinkan untuk mengoperasikan segala jenis perahu. Jumlah personil maksimum yang akan menangani perahu dengan aman akan ditandai, sedemikian sehingga mudah terlihat. Masing-Masing perahu akan dilengkapi dengan pelampung yang jumlah maksimumnya sesuai dengan jumlah personil perahu tersebut. f. Seluruh personil yang bekerja di atas air harus menggunakan pelampung. Sebagai tambahan, semua tongkang, perahu dan perahu power-propelled akan dilengkapi dengan satu atau lebih pelampung penyelamat dengan sedikitnya 18 meter tali terpasang.

7. GANGGUAN PEKERJAAN DALAM KAITAN DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN Ketika, menurut pandangan Pengawas Lapangan, setiap operasi, kondisi kerja atau pekerjaan akan menimbulkan bahaya kepada orang dan/atau property, maka - 10 -

PANGANDARAN APBN 2012 pekerjaan tersebut dengan seketika ditunda dan tindakan Pengawas Lapangan akan, tidak sama sekali, ditafsirkan membebaskan Pemborong tentang segala tanggungjawabnya di dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, atau ganti-rugi akibat perpanjangan waktu kepada Pemborong diakibatkan oleh tertundanya pekerjaan akibat faktor keselamatan tersebut. 8. TAMBAHAN a. Pemborong akan menyediakan alat komunikasi yang diperlukan antara perahu kerja, lokasi pekerjaan dan kantor Pemborong. b. Pemborong akan menyediakan dan memelihara suatu alat komunikasi SSB yang memadai untuk digunakan sendiri dan Pengawas Lapangan dengan biaya Pemborong. SSB tersebut haruslah berupa setasiun radio pantai Kelas IV, dengan kapasitas = 100 watt, minimum 3 saluran. c. Penutupan sementara lokasi proyek, dibangun dengan bahan-bahan yang pantas, menutup seluruh lokasi pekerjaan dan juga tempat-tempat lain yang direncanakan Pengawas Lapangan. Pintu masuk ke lokasi yang ditutup tersebut harus dibuat pada lokasi yang ditetapkan oleh Pengawas Lapangan. d. Jika dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan, Pemborong akan menyediakan perlindungan yang pantas untuk objek konstruksi, bangunan bersebelahan, daratan, jalan, dll., untuk melindunginya dari kerusakan. e. Adalah tanggung jawab Pemborong untuk menyediakan fasilitas sementara dengan keamanan, jumlah dan kekuatan yang cukup untuk pelaksanaan konstruksi seluruh pekerjaan atau pembongkaran peralatan kerja dan bahanbahan yang diperlukan sesuai Kontrak. 9. PENYELIDIKAN TANAH a. Umum 1) Pemborong akan melaksanakan penyelidikan tanah sebagai bagian dari pekerjaan persiapan yang diperlukan didalam Kontrak ini. 2) Semua penyelidikan tanah akan dilaksanakan pada lokasi yang ditentukan Pengawas Lapangan. 3) Semua penyelidikan tanah harus dilaksanakan oleh teknisi yang berlisensi dan berpengalaman. Pemborong akan menyampaikan terlebih dahulu salinan kecakapan dan lisensi dari teknisi yang bersangkutan untuk menjamin kelancaran pekerjaan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan. 4) Pemborong akan menyampaikan sebelum memulai penyelidikan tanah, program pekerjaan yang menguraikan rencana kerja, sistem penentuan posisi, peralatan untuk pekerjaan dan jadwal waktu pekerjaan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan. 5) Pemborong akan menyiapkan platform kerja dengan pondasi yang kokoh atau sejenisnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman dalam pekerjaan pengeboran di lepas atas air. 6) Menggunakan 76 mm garis tengah tabung contoh thin wall, Pemborong akan mengambil sejumlah contoh tak terganggu dari lapisan di mana material lempung berada dan sesuai dengan pengarahan Pengawas. Semua contoh yang tak terganggu harus betul-betul dijaga dan dengan hati-hati dibawa ke laboratorium yang telah disetujui. - 11 -

PANGANDARAN APBN 2012

7) Dalam waktu 15 hari setelah pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium selesai atau pada waktu yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Pemborong akan menyampaikan 5 (lima) salinan laporan penyelidikan tanah semua data yang diperoleh dari pekerjaan di lapangan, indikasi dan test, dan akan juga meliputi gambar pekerjaan untuk menandai lokasi dan elevasi dari titik bor, boring logs dan hasil pekerjaan laboratorium sesuai ketentuan dan pengarahan Pengawas Lapangan. Catatan lapangan dan semua dokumen terkait dan contoh tanah harus dijaga dan disiapkan oleh Pemborong dan diserahkan kepada Pengawas bila diperlukan. b. Jumlah titik bor : Nama Pelabuhan Pangandaran Di darat - Titik Lepas pantai 2 Titik

c. Kedalaman pengeboran 30 m atau lapisan tanah dengan nilai N lebih dari 40 d. Sampling: contoh tak terganggu setiap menemui lapisan lempung contoh tanah terganggu setiap 2 m. e. Pengujian ditempat: Standar penetration test ( SPT) setiap interval 1 m f. Pengujian laboratorium: Sieve analysis Water content Specific Gravity Atterberg test Unit weight test Consolidation test Unconfined compression test ASTM D.422 ASTM D.2216 ASTM D.854 ASTM D.4318 ASTM D.2937 ASTM D.2435 ASTM D.2166

10. IJIN UNTUK KONSTRUKSI Pemborong harus bertanggung jawab untuk pengajuan ijin untuk konstruksi pekerjaan yang diperlukan di dalam Kontrak kepada otoritas pemerintahan terkait. Pengajuan ijin tertentu mungkin perlu, tetapi tidak terbatas pada dan tanpa tanggung jawab terhadap Pemberi kerja dan Pengawas pekerjaan listrik PLN, Komunikasi SSB, kepada otoritas terkait (Penguasa pelabuhan dapat membantu Pemborong untuk memperoleh frekuensi yang akan digunakan), pekerjaan supply air, pekerjaan bangunan, dan lain lain sesuai dengan peraturan dan hukum Republik Indonesia . Biaya lump sump yang diajukan oleh Pemborong dalam Bill of Quantities harus sudah termasuk dan meliputi pengajuan ijin tersebut, kecuali ditentukan lain.

- 12 -

1.B. RENCANA KERJA


1. UMUM a. Bagian ini menetapkan ketentuan tambahan yang berkenaan dengan jadwal waktu dan rencana kerja konstruksi yang diperlukan di bawah Kontrak ini. b. Acuan BAGIAN SUBMITTAL 2. RENCANA KERJA a. Di dalam 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), Pemborong akan menyampaikan suatu pengadaan material dan program konstruksi terperinci dan jadwal pengggunaan tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan kepada Pengawas Lapangan untuk pemeriksaan dan persetujuan. 1] Rencana konstruksi harus menunjukkan rencana umum kemajuan pekerjaan terhadap keseluruhan pekerjaan yang dimulai dengan instalasi lapangan dan berakhir dengan pembersihan lapangan setelah pekerjaan selesai, termasuk tanggal memulai dan mengakhiri setiap tahapan pekerjaan dan juga termasuk tanggal pemesanan, manufaktur, kedatangan kapal dan instalasi dari fasilitas instalasi permanen. 2] Jadwal pengadaan material dan tenaga kerja akan menunjukkan tanggal penyerahan material konstruksi yang diperlukan dan jumlah pekerja untuk pekerjaan sesuai dengan rencana umum kemajuan pekerjaan dari keseluruhan pekerjaan. b. Jadwal konstruksi pertama (rencana awal) yang telah diajukan oleh Pemborong di dalam Penawarannya merupakan materi yang harus diadakan penyesuaian lebih lanjut, tetapi mengikat sebagai tanggal yang penting. c. Total jadwal konstruksi akan disesuaikan dari waktu ke waktu menurut kemajuan pekerjaan yang nyata berpedoman kepada kondisi bahwa tanggal penyelesaian masing-masing pekerjaan tidak berubah, kecuali jika penundaan untuk penyelesaian disetujui sesuai Kontrak. d. Pemborong harus menyatakan bahwa mereka menyertakan Sistim Jaminan Mutu di dalam program kerja mereka.

- 12 -

1.C. GAMBAR
1. UMUM a. Bagian ini menetapkan tambahan yang berkenaan dengan gambar-gambar. b. Acuan BAGIAN SUBMITTAL 2. GAMBAR-GAMBAR TENDER Gambar-gambar untuk Pelelangan dan Gambar-gambar Kontrak disajikan dalam VOLUME IV, GAMBAR 3. SHOP DRAWINGS a. Shop Drawings akan berarti dan meliputi seluruh detail pekerjaan, perakitan, instalasi dan gambar kerja lainnya termasuk perhitungan detail, spesifikasi, data, katalog dan lain informasi yang melengkapi Shop Drawings. b. Pemborong akan, jika diperlukan, pada bagian masing-masing atau di mana diperlukan, menyiapkan detail bagi pelaksanaan pekerjaan, dan menyampaikan Shop Drawings untuk persetujuan Pengawas Lapangan yang sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan, atau jika tidak sesuai, perbaikan dilakukan lebih dahulu, sebelum pekerjaan dimaksud dimulai. c. Shop Drawings akan dengan teliti menunjukkan jumlah dan macam material, metoda perakitan, tenaga pelaksana dan lain informasi yang diperlukan untuk fabrikasi instalasi dan pembangunan. Hubungan dengan pekerjaan yang terkait harus betul-betul terlihat.

d. Semua Shop Drawings harus disajikan dengan ukuran A-3 kecuali jika diijinkan lain oleh Pengawas. 1] Gambar tersebut termasuk segala hasil cetakan, ilustrasi, dll., harus diidentifikasi oleh pekerjaan, judul dan nomor-nomor dan dijilid dalam bundelan. 2] Tidak ada gambar yang akan diperiksa oleh Pengawas Lapangan kecuali jika gambar tersebut sudah diberi cap dan tanda tangan yang menunjukkan bahwa Pemborong telah melakukan pemeriksaaan dan bahwa mereka telah secara benar-benar menyiapkannya oleh tenaga berpengalaman dengan pekerjaan tersebut. e. Pengawas Lapangan akan menyetujui atau mengembalikan dengan komentar Shop Drawings yang disampaikan menurut jadwal yang ditentukan atau, jika tidak ditetapkan biasanya menurut prosedur untuk persetujuan, sebagai dalam BAGIAN SUBMITTALS. f. Bila ada Shop Drawings ditolak atau dikembalikan dengan komentar untuk koreksi, Pemborong akan menyampaikan gambar yang sudah diperbaiki sesuai dengan pengarahan Pengawas Lapangan dan akan memperoleh, dalam semua kasus, persetujuan Pengawas Lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut. Tidak ada klaim untuk keterlambatan yang disebabkan oleh penolakan gambar-gambar akan diterima jika penolakan tersebut adalah dalam kaitan dengan tidak dipenuhinya persyaratan bagi gambar tersebut sesuai dengan pekerjaan itu atau menyangkut tanggung jawab Pemborong di bawah ketentuan Kontrak atau prosedur yang ditetapkan di sini. - 13 -

PANGANDARAN APBN 2012

g. Penyerahan gambar, baik penyerahan awal atau penyerahan gambar yang sudah dikoreksi, akan membuktikan bahwa Pemborong telah melaksanakan pemeriksaan semua uraian di dalamnya, telah menerima dan akan menyelesaikan pekerjaan terlihat dengan mempekerjakan tenaga yang baik dan menurut standar yang terbaik. h. Persetujuan Pengawas Lapangan terhadap Shop Drawings tidak membebaskan Pemborong dari setiap tanggung jawab nya dan tugas-tugas yang diperlukan di bawah Kontrak. 4. GAMBAR-GAMBAR AS-BUILT a. Pemborong akan menyiapkan dan menyimpan suatu himpunan lengkap arsip asbuilt terbaru" dari semua pekerjaan permanen dalam ukuran kertas A3 yang akan dikoreksi setiap hari dan akan menunjukkan tiap-tiap perubahan dari Gambargambar Kontrak atau Shop Drawings yang sudah disetujui mencakup lokasi as built yang betul, jenis-jenis pekerjaan dan ukuran, dan lain lain. Kumpulan gambar-gambar ini harus disimpan di Kantor Proyek milik Pemborong, dan harus dapat ditunjukkan setiap saat untuk diperiksa oleh Pengawas Lapangan. Gambargambar tersebut harus digunakan hanya untuk keperluan pendataan. b. Sebagai tambahan, Pemborong dengan biaya sendiri, menyiapkan dan menyerahkan kepada Pengawas Lapangan gambar-gambar as-built dari pekerjaan-pekerjaan permanen menyeluruh yang diperlukan sesuai Kontrak, yang akan menunjukkan keseluruhan pekerjaan permanen yang sudah dilaksanakan. Sebagian gambar akan disiapkan untuk bagian pekerjaan yang diselesaikan sebagai proses pekerjaan dan akan disampaikan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan dan pemeriksaan nya kapan saja diperlukan. Gambar-gambar akan diidentifikasi oleh pekerjaan, judul, nomor urut, dll., dan nomor gambar final akan dimasukkan ketika semua gambar-gambar as-built diselesaikan dan diatur dengan semestinya. c. Pemborong akan menyampaikan 1 (satu) gambar asli dan 5 nya (lima) salinan, dan 1 (satu) disket untuk komputer atau CD dan 5 (lima) salinan gambar-gambar as-built dengan ukuran A3 terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sudah selesai. Sebelum persiapan gambar-gambar, Pemborong harus memperoleh persetujuan dari Pengawas Lapangan menyangkut ukuran gambar, mutu, kertas kalkir, metoda penyajian gambar dan detail yang lain-lain. Tidak ada Sertifikat terhadap pekerjaan yang sudah diselesaikan tersebut akan diberikan oleh Pengawas Lapangan, sebelum Pemborong menyerahkan gambar as-built sebagaimana dimaksud di sini.

- 14 -

1.D. PENGETESAN DAN UJI COBA


1. UMUM a. Bagian Ini menetapkan ketentuan umum mengenai pengetesan dan uji coba yang diperlukan di bawah Kontrak ini. b. Acuan BAGIAN PROGRAM PEKERJAAN BAGIAN SUBMITTAL 2. PENGETESAN LABORATORIUM a. Pemborong akan membangun suatu laboratorium lapangan atau menyediakan suatu laboratorium yang diakui di suatu tempat yang disetujui oleh Pengawas, di mana semua keperluan test laboratorium di dalam Spesifikasi ini dilaksanakan. b. Laboratorium ini harus ditempatkan pada daerah kerja yang cukup dan dilengkapi dengan semua fasilitas yang diperlukan, peralatan, perkakas, dll., dan dilengkapi juga dengan gudang yang cukup. c. Pemborong akan melakukan dan memelihara laboratorium. Bagaimanapun, Pengawas Lapangan berhak untuk menggunakan laboratorium tersebut setiap waktu yang diinginkannya. Jika sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, aktivitas Pemborong laboratorium akan dibatasi pada waktu kerja normal yang dan akan dilakukan dengan kehadiran Pengawas Lapangan. 3. TEST a. Pemborong akan menyelesaikan semua test yang diperlukan untuk semua jenis pekerjaan seperti yang tercantum dalam Spesifikasi kecuali test yang dengan jelas ditetapkan akan dikerjakan oleh laboratorium yang lain dengan kehadiran dan di bawah pengawasan Pengawas Lapangan, dan Pemborong akan menyerahkan kepada Pengawas Lapangan tiga salinan laporan test secara terperinci dalam waktu satu minggu sejak penyelesaian seluruh test yang dimaksud masing-masing atau di dalam waktu yang khusus diarahkan oleh Pengawas Lapangan. b. Pemborong akan menyediakan dan memelihara seluruh peralatan test, perkakas, meteran, instrumen, dll., dan akan menyediakan semua material yang diperlukan, tenaga kerja dan spesialis yang diperlukan untuk menyelesaikan test (seperti Test Kekuatan kompresi Beton, Test CBR dll). c. Pemborong akan menyiapkan dan menyediakan, sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan, seluruh contoh uji, bagian-bagian test, spesimen, dll., yang diperlukan untuk pelaksanaan test baik yang dikerjakan oleh pihak yang lain maupun yang dikerjakan oleh Pemborong sendiri. d. Peralatan uji, tenaga kerja dan spesialis harus disiapkan dalam hubungan dengan program pekerjaan dan dengan patokan bahwa semua test yang telah ditentukan dapat diselesaikan di dalam waktu kerja yang normal dengan hanya menggunakan satu shift kecuali untuk test yang harus secara terus-menerus. e. Semua test akan dilaksanakan sesuai kebutuhan dan prosedur standard atau sesuai dengan yang diarahkan oleh Pengawas Lapangan. Untuk metoda pengujian, standard lain yang sama yang disetujui boleh diterapkan. Dalam hal - 15 -

PANGANDARAN APBN 2012 ini, Pemborong akan menyampaikan terlebih dahulu salinan standar tersebut untuk persetujuan Pengawas Lapangan. f. Test harus dianggap sebagai hal yang istimewa, jika tujuan atau kondisi normal dari sebagian test ditentukan. 1] Untuk tujuan perkiraan, penggunaan standard Indonesia, ASTM, JIS atau standard serupa dapat dipertimbangkan. 2] Dalam hal test ditetapkan untuk dilaksanakan sesuai cara yang diarahkan oleh Pengawas Lapangan, penggunaan standard yang tersebut di atas untuk test yang serupa harus dipertimbangkan sebagai bahan pebanding. g. Kecuali jika dinyatakan lain, semua test dan pekerjaan yang bersangkutan dengan itu akan dianggap sebagai kelengkapan dari pekerjaan yang permanen yang diperlukan. Test tersebut dan semua biaya-biaya daripadanya sudah tercakup di dalamnya oleh harga satuan dari materi pembayaran untuk pekerjaan yang permanen tersebut. 4. PEMERIKSAAN DAN TEST PADA PABRIK a. Jika ditetapkan atau diarahkan oleh Pengawas Lapangan, semua material yang digunakan dalam pekerjaan permanen akan tunduk kepada test di Pabrik dengan pengawasan Pengawas Lapangan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas atas biaya Pemborong. Pemborong akan memastikan di dalam kontraknya dengan para penyalur atau sub-Pemborong bahwa Pengawas Lapangan berhak setiap saat memeriksa ke pabrik dan penyalur dan disediakan fasilitas untuk melakukan pemeriksaan, pengambilan contoh, menguji, dan lain lain. b. Contoh akan diambil dan test akan dilaksanakan dengan dihadiri oleh Pengawas Lapangan yang diperiksa oleh Pemborong atau oleh pabrik tanpa memberi beban biaya kepada Pemberi Tugas, semua menggunakan tenaga kerja normal untuk pengadaan material yang dimaksud, kecuali jika kebutuhan tersebut ditentukan lain dalam bagian masing-masing Spesifikasi. c. Pemborong akan menyampaikan tiga salinan laporan test dari pabrikan paling lambat satu minggu setelah test tersebut diselesaikan.

5. CONTOH MATERIAL DAN PENGERJAAN Terlepas dari contoh dan pengujian material di pabrik, Pemborong akan melengkapi, pada biayanya, contoh material dan pengerjaannya. Sesuai dengan permintaan Pengawas Lapangan untuk persetujuan pengerjaan dan material nya. Sebagian contoh akan disimpan oleh Pengawas Lapangan dan digunakan sebagai dasar untuk menyetujui pekerjaan dan material dilapangan. 6. PENGUJIAN DI LAPANGAN a. Tanpa melihat pemeriksaan dan test yang sudah dilakukan, semua material yang dibawa ke lokasi pekerjaan akan tunduk kepada pengujian dan test, jika diarahkan demikian oleh Pengawas Lapangan. 1] Semua test dan pengujian dilaksanakan oleh Pemborong dengan biayanya sendiri dengan kehadiran dan di bawah pengawasan Pengawas Lapangan sesuai praktek normal menyangkut pengujian dan test, jika hal yang sama tersebut dilaksanakan oleh Pemborong dengan peralatan dan staffnya yang tersedia di lapangan. 2] Cara lainnya, test akan dikerjakan pada laboratorium yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dengan biaya Pemborong. - 16 -

PANGANDARAN APBN 2012

b. Pemborong akan menyerahkan laporan test jika semua test dikerjakan oleh Pemborong sendiri, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 di atas. c. Pengawas Lapangan mempunyai hak untuk menolak setiap material yang tidak sesuai dengan kebutuhan Kontrak sekalipun persetujuan telah diberikan sebelumnya.

d. Pemborong tidak berhak terhadap pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan yang disebabkan penolakan material karena tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan atau waktu tunggu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil pengujian dan test. e. Pemborong harus melakukan Monitoring Manajemen Lingkungan selama tahap konstruksi, berdasar pertimbangan berikut ini: a) Jenis dari Dampak yang Dimonitor Jenis dampak yang dimonitor selama tahap konstruksi adalah dampak pencemaran kualitas air: Nama Pelabuhan Pangandaran Dampak Area Laut Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat

b) Sasaran hasil dari Monitoring Sasaran dari monitoring dampak pencemaran mutu air sungai adalah untuk mengamati tingkat kemajuan manajemen lingkungan yang telah dilaksanakan. c) Monitoring Lokasi Lokasi yang dimonitor nantinya: Nama Pelabuhan Pangandaran Monitoring Penempatan Area Laut Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat

d) Parameter-parameter dari Monitoring Parameter-parameter kualitas air sungai yang dimonitor selama tahap konstruksi adalah kekeruhan, kebutuhan oksigen biologi (BOD), kebutuhan oksigen kimia (COD), kadar tingkat keasaman (pH), total kepadatan terurai (TDS), total kepadatan terikat (TSS). e) Metoda Monitoring dan Peralatan Material Material bahan kimia yang digunakan untuk mengamati contoh air sungai adalah: H SO kental HNO3 bahan pelarut kental Aquades untuk mencuci - 17 -
2 4

PANGANDARAN APBN 2012

Peralatan Peralatan digunakan di dalam melaksanakan monitoring adalah: 1. Botol contoh plastik atau polyethylene dan glas dengan kapasitas minimal 500 ml untuk menyimpan contoh air yang diperoleh 2. 0.02 ml pipet penetes 3. Botol BOD terang dan gelap dengan kapasitas 300 ml untuk masingmasing contoh yang diperoleh 4. Cawan Petri 5. Peti es dan es 6. Spidol tahan air 7. Ember plastik dengan kapasitas 10 liter dan sendok air plastik 8. Gelas pengukuran dengan kapasitas 1 liter 9. Isolatip dan kertas tissu 10. Form laporan monitoring 11. pH meter atau kertas Ph 12. Termometer 13. Botol kaca dengan kapasitas 0.75 liter, tali dan penutup botol. Pengambilan Contoh Air 1. Siapkan peralatan dan material, ke lokasi monitoring 2. Ambil botol contoh air dan tempelkan label yang sesuai yang meliputi jenis air contoh, lokasi pengambilan contoh, waktu dan tanggal pelaksanaan yang berguna untuk proses 3. Ambil 5 liter air dari lokasi monitoring dan taruh di dalam ember menggunakan sendok air atau botol kaca 4. Ukur pH contoh air dan tulis hasilnya di dalam format monitoring 5. Catat temperatur air dan tuliskan di dalam format monitoring 6. Tuangkan air contoh ke dalam botol hingga lehernya. 7. Perlakukan botol contoh sebagai tersebut di dalam Tabel 6.1 8. Tutup botol dan segel dengan isolatip 9. Simpan botol-botol contoh air yang terkumpul di dalam kotak es berisi es dan kirim ke laboratorium untuk dianalisa - 18 -

PANGANDARAN APBN 2012 Tabel 6.1 Permulaan Perawatan pada Contoh Air Botol I II III Tipe G P/G G (BOD botol)
2

Perawatan Taruh H So kental hingga pH 2 MINYAK IKAN dicapai Tidak ada bahan pengawet
4

Analisa Zat asam karbol, getah perekat keramik Ii Kekeruhan, TSS, pH, meminyaki BOD yang mengukur

Catatan: P

Tutup penuh dengan plastik hitam botol plastik, botol kaca

f) Metoda Analisis Segera setelah contoh air diberi bahan pengawet dan perawatan yang perlu, kemudian dianalisa dalam hubungan dengan parameter nya. Metoda analisis contoh air sesuai dengan Keputusan Menteri KLH no. 02/1988. Apabila ada peralatan yang lebih baik, dapat juga digunakan. Metoda analisis contoh air terlihat dalam Tabel 6.2. Tabel 6.2 Metoda Analisa Contoh Air Nr. 1 2 3 4 5 6 Parameter pH BOD 5 COD Temperatur TSS Kekeruhan U/Meas Mg/I Mg/I C Mg/I NTU Analisa Ph meter atau lakmus Dierami di dalam temp 20 untuk 5 hari mengukur DO5 Tetrameter dengan indikator 2 2 7 K Cr O Perluasan Pengukuran Gravimetric Nephelo photo metric Uraian Di lokasi Laboratorium Laboratorium Di lokasi Laboratorium Laboratorium

g) Pengukuran Baku Pedoman pengukuran baku dalam monitoring mutu air sungai adalah Kualitas Standard Environment sesuai Keputusan Menteri KLH no. 02/1988. Standar pengukuran ini diperlihatkan dalam Tabel 6.3.

- 19 -

PANGANDARAN APBN 2012 Tabel 6.3 Standar Pengukuran Mutu Air Sungai Nr. 1 2 3 4 5 6 Parameter pH BOD5 COD Temperatur TSS Kekeruhan U/Meas Mg/I Mg/I C Mg/I NTU Mutu Baku 59 40 80 Normal 1,000 40 Uraian Di lokasi Laboratorium Laboratorium Di lokasi Laboratorium Laboratorium

h) Waktu Monitoring Monitoring kualitas air sungai dilakukan sekali dalam enam bulan sejalan dengan berlakunya musim di Indonesia pada waktu tertentu i) Institusi Monitoring 1. Pelaksana monitoring adalah pemborong di Pelabuhan Pangandaran. 2. Inspektur monitoring adalah Badan Manajemen Lingkungan dan Badan Manajemen Lingkungan Lokal, Kabupaten Pamekasan. 3. Institusi yang terkait pada proses monitoring ini adalah Kanpel Branta, Kabupaten Pamekasan. 3. Monitoring Biota Air Tidak ada monitoring dilakukan untuk dampak gangguan biota air karena dimensi dampak secara relatif kecil. Jika hal tersebut dimonitor tidak akan ada perubahan penting yang ditemukan. 4. Monitoring Mutu Udara Tidak ada monitoring dilakukan untuk dampak kepada kualitas udara karena dimensi dampak secara relatif kecil. Jika hal tersebut dimonitor tidak akan ada perubahan penting yang ditemukan. 7. PENYELIDIKAN TANAH Tujuan pekerjaan tanah (soil investigation) ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik lapisan tanah (geofisik tanah) dan sifat-sifat tanah guna memperoleh data yang baik dan memadai untuk menunjang perencanaan. a) Boring Pemboran mesin dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan berikut: Boring dilakukan sampai kedalaman yang telah ditentukan atau setelah didapat informasi yang cukup mengenai letak lapisan tanah keras, jenis tanah dan tebal lapisannya. Jika sebelum mencapai kedalaman yang telah ditentukan telah dijumpai lapisan tanah keras/bebatuan, pemboroan harus diteruskan menembus tanah keras sedalam kurang lebih tiga meter. Boring harus dilakukan dengan alat bor yang digerakkan dengan mesin, yang mampu mencapai kedalaman yang ditetapkan. Pada setiap interval kedalaman 1,50 m harus dilakukan Stndar Penetration Test (SPT). Pada setiap interval kedalaman 3,00 m harus dilakukan Undesturbed Sample (UDS), guna keperluan test laboratorium. - 20 -

PANGANDARAN APBN 2012 Sebagai hasil boring, harus dibuatkan bor log, paling sedikit dilengkapi dengan lithologi (geologie description), harga SPT, letak muka air dan sebagainya. Terhadap Undesturbed Sample, harus dilakukan laboratory test untuk mengetahui indek dan struktur properties tanah. Jenis test meliputi: - Spesifig gravity - Bulk Density - Moisture Content - Atterberg limits - Grain Size Analysis - Strength Test - Consolidation Test Semua test tersebut di atas harus mengikuti ketentuan yang berlaku.

- 21 -

1.E. SUBMITTAL
1. UMUM a. Bagian Ini menetapkan ketentuan umum mengenai submittals yang diperlukan kepada Pemborong. b. Acuan BAGIAN RENCANA KERJA BAGIAN GAMBAR BAGIAN PENGETESAN DAN UJI COBA 2. DOKUMEN YANG DISEDIAKAN OLEH PEMBORONG Pemborong akan menyiapkan dan menyampaikan, kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan, dokumen yang ditetapkan di sini, kecuali jika diperlukan variasi bagian tertentu dari Spesifikasi ini, atau kecuali jika diminta oleh Pengawas Lapangan. a. Laporan, Instruksi dan semacamnya 1] Laporan dan arsip dari semua test terhadap material untuk digunakan pada pekerjaan yang permanen yang dilaksanakan oleh Pemborong atau oleh para penyalurnya akan disampaikan kepada Pengawas Lapangan tidak lebih dari 14 (empat belas) hari atau sesuai dengan yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan, sebelum hal tersebut digunakan untuk masing-masing pekerjaan. 2] Brosur dan literatur teknis dari semua peralatan dan peralatan tetap yang akan digunakan permanen dalam pekerjaan seperti gambar dan dokumen penyalur yang mencakup spesifikasi, data, daftar pelabuhan suku cadang yang disarankan, akan disampaikan kepada Pengawas Lapangan tidak lebih dari 14 (empat belas) hari sesuai dengan pengarahan oleh Pengawas Lapangan sebelum instalasi. 3] Semua instruksi, dalam format isian, manual dan semacamnya, yang diperlukan oleh Pengawas Lapangan untuk kepentingan operasi, pemeliharaan dan perbaikan peralatan, fasilitas dan struktur akan disampaikan kepada Pengawas Lapangan dalam 14 (empat belas) hari setelah menerima permintaan Pengawas Lapangan. b. Gambar dan Perhitungan 1] Gambar dan Perhitungan untuk semua pekerjaan sementara termasuk gambar dan perhitungan untuk struktur permanen yang secara penuh atau sebagian digunakan sebagai pekerjaan sementara atau sebagai penyangga harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan sementara tersebut dimulai. 2] Rencana Lay Out umum dari daerah pekerjaan sementara harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan dalam 7 (tujuh) hari setelah tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi Tugas. 3] Perhitungan struktur untuk konstruksi sementara dan tahapan ereksi dari struktur permanen harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai, termasuk mendapatkan stabilitas dan kekuatan struktur yang telah diselesaikan, sepanjang beban tambahan terhadap struktur tersebut terjadi selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

- 22 -

PANGANDARAN APBN 2012 4] Gambar dan perhitungan sehubungan dengan pelaksanaan metoda konstruksi yang khusus atau tahapan konstruksi atau pembangunan untuk bangunan permanen atau bagian-bagiannya, harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum diterapkan pada pekerjaan tersebut dan metoda konstruksi yang khusus atau turutannya. 5] Shop Drawing, perhitungan dan spesifikasi untuk semua material konstruksi atau peralatan khusus, di mana perusahaan pabrik biasanya tidak menyediakan Shop Drawing harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum memulai pekerjaan. Sedikitnya brosur dengan sket bentuk dasar, dimensi instalasi dan semacamnya harus disediakan dalam rangka memungkinkan Pengawas Lapangan untuk membuat suatu evaluasi dan pemeriksaan. 6] Gambar dari pengukuran di lapangan dan perhitungan kuantitas, daftar dan semacamnya harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan dalam 7 (tujuh) hari setelah penyelesaian pengukuran di lapangan dari masing-masing pekerjaan. 7] As-Built Drawings untuk semua pekerjaan yang menunjukkan semua perubahan selama pekerjaan konstruksi harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan sampai dikeluarkannya Sertifikat Serah Terima menyangkut Pekerjaan tersebut. c. Sertifikat berhubungan dengan: a. Peralatan b. Material c. Pengujian ( Jenis Test dan Sertifikat Test ) d. Tenaga kerja d. Jaminan a. Jaminan Peralatan Pabrik dan Ketersediaan layanan b. Ketersediaan Suku Cadang c. Jaminan cat 3. PROSEDUR PERSETUJUAN a. Dokumen yang harus disampaikan oleh Pemborong dan untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan pada dasarnya harus sesuai dengan prosedur berikut ini. Waktu untuk menyerahkan dokumen diuraikan dalam Pasal 2 sebelumnya akan harus ditafsirkan bersama dengan periode yang perlu untuk memperoleh persetujuan dari Pengawas Lapangan sebagaimana diuraikan di bawah ini. Pengawas Lapangan, bagaimanapun, memiliki hak untuk memeriksa dan mereview, dengan nota tertulis kepada Pemborong, tentang dokumen yang yang disampaikan tergantung kepada kebutuhan dan jumlah, menurut Pengawas Lapangan, terhadap dokumen tersebut. Pemborong tidak berhak mengajukan klaim terhadap perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan yang ditimbulkannya. b. Pemborong akan menyampaikan 2 (dua) set dokumen pendahuluan yang diperlukan kepada Pengawas Lapangan. Semua dokumen tersebut harus ditandai "Preliminary". Setelah review dan pemeriksaan, Pengawas Lapangan akan mengirimkan 1 (satu) set dokumen dengan komentar ke Pemborong di dalam 1 (satu) minggu setelah penerimaan dokumen tersebut. c. Pemborong akan mengoreksi atau melengkapi dokumen tersebut sesuai yang diperlukan oleh Pengawas Lapangan, kemudian Pemborong akan menyerahkan 4 (empat) salinan kepada Pengawas Lapangan untuk direview. - 23 -

PANGANDARAN APBN 2012

1] Apabila masih tidak disetujui oleh Pengawas Lapangan, dokumen akan dikembalikan lagi dari Pengawas Lapangan dalam 1 (satu) minggu setelah dokumen kedua diserahkan untuk koreksi, dilengkapi dan diserahkan kembali. 2] Jika disetujui, Pengawas Lapangan akan menandai "Approved" pada setiap dokumen dan mengirimkannya kembali dalam waktu 1 (satu) minggu setelah penerimaan re-submission sebagai berikut. a. Menyimpan 1 (satu) copy untuk file Pengawas Lapangan b. 1 (satu) copy untuk Pemberi Tugas c. 2 (dua) salinan kepada Pemborong 3] Pengadaan dari Dokumen atau gambar yang sudah disetujui akan diserahkan oleh Pemborong dengan perincian, a. Menyimpan 1 (satu) copy untuk file Pengawas Lapangan b. 1 (satu) copy untuk Pemberi Tugas c. Jumlah yang cukup untuk Pemborong 4. RUMUSAN SUBMITTAL a. Pemborong akan menyiapkan dan menyerahkan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan rumusan submittal untuk digunakan terhadap semua submittals yang diperlukan di bawah Kontrak untuk menyederhanakan pertukaran surat antar Pengawas Lapangan dan Pemborong. b. Rumusan akan berisi sedikitnya uraian sebagai berikut. 1] Nama Proyek, Nomor kontrak, dan tanggal kontrak 2] Jenis rumusan 3] Alamat dan ditujukan kepada 4] Nomor urut 5] Tanggal 6] Acuan 7] Judul, uraian dan jumlah dari submittal 8] Identifikasi seperti untuk review dan komentar, untuk persetujuan, untuk catatan atau untuk informasi 9] Penyerahan pertama atau penyerahan ulang 10] Keterangan 11] Nama, jabatan dan tandatangan dari orang yang diberi hak untuk menyampaikan dokumen atas nama Pemborong 5. CATATAN HARIAN, LAPORAN MINGGUAN DAN LAPORAN BULANAN a. Pemborong akan membuat catatan harian yang menggambarkan peristiwa penting yang berhubungan dengan pekerjaan, waktu kerja, banyaknya pekerja yang dipakai, waktu operasi peralatan efektif, jam-lembur, keterlambatan dalam kaitan dengan kondisi-kondisi cuaca dan laut, ketiadaan tenaga kerja, peralatan atau material, kemajuan yang dicapai, dan instruksi, rekomendasi dan pemberitahuan dibuat oleh Pengawas Lapangan. Catatan harian disampaikan setiap hari dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. b. Pemborong akan melaporkan kepada Pengawas Lapangan, tentang laporan mingguan pada hari Selasa setiap minggu yang menandakan kemajuan yang telah dicapai, material dan peralatan yang digunakan, pekerja yang digunakan dan peristiwa penting dalam hubungan dengan pekerjaan tersebut. - 24 -

PANGANDARAN APBN 2012

c. Pemborong akan menyerahkan kepada Pengawas Lapangan 1 (satu) salinan laporan bulanan di dalam 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan, menandakan kemajuan pekerjaan yang telah dicapai untuk bulan yang lalu, inventaris material yang masih tersedia di lokasi pekerjaan, jumlah pekerja, peralatan yang tersedia dan jam penggunaannya, ringkasan catatan harian selama sebulan yang bersangkutan dan peristiwa penting dalam hubungan dengan pekerjaan tersebut. d. Semua materi diuraikan di dalam catatan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan harus atas persetujuan Pengawas Lapangan. 6. FOTO a. Pemborong akan memasukan di dalam laporan bulanannya, foto-foto yang terkait dengan kemajuan pekerjaan sepanjang periode laporan tersebut. b. Kapan saja diperlukan oleh Pengawas Lapangan, Pemborong akan menyampaikan 3 (tiga) copy foto yang terkait dengan pekerjaan, untuk direkam, menurut pandangan Pengawas Lapangan, bahwa pekerjaan telah sesuai dengan Spesifikasi atau lain keperluan untuk direkam, dalam 10 (sepuluh) hari setelah foto yang dimaksud diambil atau sesuai dengan pengarahan oleh Pengawas Lapangan. c. Pemborong akan mengambil foto memandang alam sekitar lokasi dari dua titik berbeda dan lokasi yang menunjukkan keseluruhan aktivitas dan kemajuan pekerjaan. sebagian foto harus diambil bulanan setelah dimulainya pekerjaan hingga penyelesaian keseluruhan pekerjaan. Titik-titik dan lokasi pemotretan darimana foto-foto tersebut diambil tidak boleh berubah kecuali atas seizin Pengawas Lapangan. Pemborong akan menyampaikan foto-foto tersebut setiap bulan, bersamaan dengan laporan bulanan yang diserahkan dalam 3 (tiga) set dengan ukuran yang cukup untuk memahami aktivitas dan kemajuan pekerjaan. masing-masing cetakan foto harus diberi penanggalan yang benar dan dikenali untuk acuan masa depan. d. Pemborong akan menyediakan dan menyampaikan 4 (empat) set album yang memperlihatkan semua foto yang direkam sepanjang periode konstruksi menurut urutan pekerjaan, pada saat penyerahan gambar-gambar as-built Pengawas Lapangan.

- 25 -

2.A. REKLAMASI
1. LINGKUP PEKERJAAN a. Bagian Ini berlaku untuk pekerjaan reklamasi yang akan dilaksanakan di dalam Kontrak ini. UMUM a. Sub-Soil dan data topografis yang diberikan dalam dokumen tender harus dianggap sebagai keterangan umum saja. Pemborong akan melaksanakan survey lapangan seperti topografis dan hidrografis dari lokasi pekerjaan yang diperlukan untuk konstruksi pekerjaan. Pemborong akan menyampaikan, di dalam 2 minggu setelah dimulainya pekerjaan, rencana yang terperinci dan jadwal pekerjaan survei yang mencakup tenaga kerja dan peralatan yang akan digunakan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui. b. Pemborong dianggap sepakat menyangkut sifat alami tanah dasar dan kondisikondisi topografis dan terhadap semua kondisi tertentu menyangkut lokasi proyek. setiap perbedaan antara data yang diberikan di dalam dokumen tender dan kondisi aktual yang ada pada lokasi haruslah tidak mempengaruhi Kontrak terhadap pekerjaan ini. c. Pemborong dianggap sudah memasukan di dalam harganya semua biaya untuk survei lokasi, pemeliharaan dan konstruksi pekerjaan seperti halnya semua biaya kerugian seperti hilangnya material selama transportasi dan pengisian, mengisi material ke dalam tanah, penurunan tanah akibat pengisian/penimbunan dan semua faktor yang timbul selama atau dalam hubungan dengan pekerjaan reklamasi. d. Pemborong akan mengambil tindakan pencegahan, di dalam setiap aspek, terhadap polusi lingkungan selama pekerjaan reklamasi. 3. SURVEI a. Survei Topografis dilaksanakan oleh Pemborong sesuai dengan kebutuhan di atas akan dihadiri oleh Pengawas Lapangan dan elevasi yang disetujui untuk area yang akan direklamasi akan dikembangkan dan direkam dalam laporan tertulis dan yang ditandatangani oleh Pengawas Lapangan dan Pemborong. Setelah pekerjaan reklamasi diselesaikan, Pemborong akan mensurvei area reklamasi yang diperoleh dan hasilnya harus disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh Pengawas Lapangan dan Pemborong. b. Semua pekerjaan survei akan dilakukan sesuai dengan cara yang ditetapkan di dalam BAGIAN PEKERJAAN SEMENTARA. 4. MATERIAL TIMBUNAN a. Material pasir untuk pengisian/timbunan harus bebas dari zat berbahaya yang terlarut, dan harus sesuai dengan AASHTO M 57 atau padanannya. b. Pemborong akan, atas biaya dan tanggung jawabnya sendiri, menyelidiki dan menyelidiki sumber lokasi darimana material timbunan yang cukup dapat diperoleh dengan mutu dan kuantitas yang ditentukan. Hasil pengujian dan contoh bahan timbunan harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui sebelum pekerjaan dimulai. - 26 -

2.

PANGANDARAN APBN 2012 c. Walaupun persetujuan penggunaan bahan timbunan dan lokasi pengambilan sumber material (borrow pit) telah diberikan oleh Pengawas Lapangan, Pengawas Lapangan masih berhak untuk menunda operasi pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan penimbunan tersebut apabila menurut pendapatnya material timbunan tersebut tidak cocok untuk pekerjaan tersebut. Dalam hal ini Pemborong harus mematuhi instruksi dari Pengawas Lapangan. 5. REKLAMASI a. Sebelum memulai pekerjaan reklamasi, Pemborong harus membuang puing-puing sisa bangunan, akar pohon, kawat baja bekas dan material lain yang tidak berguna untuk reklamasi dari lokasi pekerjaan ke area yang ditunjuk oleh Pengawas Lapangan. b. Penimbunan pasir di atas MSL disebar datar berlapis-lapis tidak melebihi 300 mm ketebalan lepas dengan peralatan mekanik atau peralatan lain yang tidak akan menyebabkan segresi dan harus dipadatkan dengan cara yang sudah disetujui. c. Sepanjang pelaksanaan penimbunan, Pemborong akan mengendalikan dan mengarahkan lalu lintas konstruksi untuk memastikan keseragaman gerakannya di atas area yang di reklamasi. Lalu lintas alat konstruksi boleh menggunakan permukaan yang sudah dibentuk di area reklamasi, bagaimanapun, permukaan tersebit harus secara teratur dirawat agar kondisinya bebas dari genangan air. Apabila permukaan rusak oleh erosi atau sebab-sebab lain, Pemborong akan, dengan tanggung jawab dan biaya sendiri, melaksanakan perbaikan pada area tersebut hingga memuaskan Pengawas Lapangan. d. Pemborong akan mengambil semua tindakan pencegahan diperlukan untuk menghindari kegagalan dan kerusakan pada pekerjaan yang permanen atau hal lainnya sepanjang pekerjaan reklamasi. e. Toleransi terhadap permukaan reklamasi yang terbentuk dari yang ditunjukkan pada gambar adalah 10 cm (ke arah atas) dan 5 cm (ke arah bawah), kecuali jika ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan. 6. PENURUNAN TANAH a. Pemborong akan memeriksa semua hasil survei dan semua formasi, Elevasi permukaan dan kemiringan sebelum memulai pekerjaan konstruksi. b. Pemborong dapat mengusulkan pengukuran tersebut untuk memperkecil pekerjaan pemeliharaan terhadap penurunan dari area yang direklamasi selama periode masa pemeliharaan. Usulan tersebut akan tunduk kepada persetujuan Pengawas Lapangan dan semua biaya yang timbul akan dipikul oleh Pemborong. c. Pemborong akan menyediakan, memasang dan memelihara semua peralatan dan material yang diperlukan untuk monitoring penurunan dan pergerakan horizontal tanah, dan melakukan monitoring secara berkala. Peralatan tersebut harus dipasang sesuai kebutuhan di tempat itu. Ongkos peralatan akan dianggap sudah tercakup di harga satuan reklamasi. d. Pengukuran untuk pembayaran terhadap pekerjaan yang sudah diselesaikan, dalam hal usulan Pemborong untuk kelebihan pekerjaan reklamasi yang sudah disetujui oleh Pengawas Lapangan, harus dilaksanakan seolah-olah elevasi permukaan dari formasi yang diperlukan ditambah kelebihan tinggi reklamasi yang sudah disetujui adalah elevasi permukaan yang diperlukan dalam perbedaan tersebut masih di dalam batasan toleransi sebagaimana disebutkan di atas. Sama sekali tidak boleh, kelebihan volume material tersebut untuk dibayar. - 27 -

2.B. REVETMENT
1. LINGKUP PEKERJAAN a. Bagian Ini akan berlaku bagi pekerjaan revetment yang akan dilaksanakan di dalam Kontrak ini. b. Acuan BAGIAN PEKERJAAN SEMENTARA BAGIAN PEKERJAAN TANAH BAGIAN BETON 2. UMUM a. Data sub-Soil dan data topografis yang ada dalam Dokumen tender harus diperlakukan sebagai penjelasan umum saja. Pemborong harus melakukan survei lapangan seperti survey topografis dan hidrografis yang diperlukan untuk konstruksi pekerjaan. Pemborong harus menyerahkan, di dalam 2 minggu setelah dimulainya pekerjaan, rencana yang terperinci dan jadwal pekerjaan survei dimaksud mencakup tenaga kerja dan peralatan untuk dipekerjakan, kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan. Sebagian pekerjaan survei mungkin dilaksanakan sebagai bagian dari survei untuk reklamasi dan klarifikasi terperinci dari tiap survei akan tercakup di rencana surveinya. Untuk kasus tersebut, untuk setiap kasus, pekerjaan survei akan dilaksanakan sesuai kebutuhan sebagaimana ditetapkan dalam BAGIAN PEKERJAAN SEMENTARA. b. Pemborong harus menyampaikan, rencana konstruksinya dan jadwal mencakup uraian yang terperinci dan ilustrasi dari metoda konstruksi dan peralatan yang akan dipakai kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan. c. Pemborong dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup menyangkut sifat alami sub-soil dan kondisi-kondisi topografis dan hal-hal lain menyangkut lokasi pekerjaan. Setiap perbedaan antara data yang diberikan di dalam Dokumen tender dan data yang diperoleh di lapangan tidak akan berpengaruh terhadap Kontrak pekerjaan ini. d. Pemborong dianggap sudah memasukan seluruh biaya untuk survey lokasi, konstruksi dan pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan tersebut, termasuk semua kerugian seperti hilangnya material timbunan selama transportasi dan penimbunan, penurunan tanah akibat timbunan dan semua faktor-faktor lain yang mungkin timbul atau sehubungan dengan pekerjaan revetment. 3. SURVEY DAN SOUNDING a. Survey topografis sounding dilaksanakan oleh Pemborong sesuai kebutuhan di atas akan dilakukan dengan kehadiran Pengawas Lapangan dan persetujuan terhadap semua definisi level/ketinggian sebelum konstruksi revetment akan dimulai dan tercatat secara tertulis dan ditandatangani oleh Pengawas Lapangan dan Pemborong. b. Pekerjaan survey dan sounding harus dilaksanakan untuk tiap-tiap langkahlangkah konstruksi revetment seperti penempatan material timbunan, penempatan batu pecah, menempatkan batu armour, dan lain-lainnya tergantung pada perencanaan revetment, sebelum meneruskan langkah yang berikutnya dengan disaksikan Pengawas Lapangan. Adalah tanggung jawab Pemborong untuk memperbaiki pekerjaan jika hasil pekerjaan survei memperlihatkan level di

- 28 -

PANGANDARAN APBN 2012 luar toleransi yang bisa diterima dengan biayanya sendiri, sehingga memuaskan Pengawas Lapangan. 4. MATERIAL a. Umum Kebutuhan untuk material yang ditentukan di sini disajikan untuk menetapkan kebutuhan material yang digunakan untuk revetment. Jika Pemborong mengusulkan untuk menggunakan material selain dari yang ditetapkan di sini, Pemborong akan menyampaikan data yang terperinci dari material tersebut, seperti gambar-gambar dan spesifikasi kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan ketika menyampaikan perencanaan detail untuk pekerjaan tersebut. b. Material batuan 1) Batu alam yang akan digunakan untuk batu pecah harus sesuai dengan ketentuan dalam JIS A 5006 (kuat mampat 500 kg/cm2 atau lebih), berat 3 unit 2.5 hingga 2.7 ton/m ) atau sesuai persetujuan, dan haris diambil dari lokasi quarry yang disetujui, dan setiap batuan harus di dalam cakupan berat yang sesuai dengan lokasi yang ditunjukan di dalam gambar, kecuali bila secara khusus diizinkan oleh Pengawas Lapangan. 2) Di samping persetujuan yang sudah diberikan untuk borrow area, Pengawas Lapangan berhak untuk menunda setiap operasi yang berkaitan dengan pekerjaan pemasangan batu ini, jika material batu revetmen tersebut dianggap tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut. Dalam kasus demikian, Pemborong harus mematuhi instruksi Pengawas Lapangan.

c. Pasir 1) Pemborong harus menyelidiki dan meneliti, dengan biaya sendiri, lokasi borrow pit di mana bahan timbunan pasir yang cocok dapat diperoleh baik dalam jumlah maupun kuantitasnya. Contoh dan hasil pemeriksaan dari bahan timbunan pasir tersebut harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui sebelum memulai pekerjaan tersebut. 2) Di samping persetujuan yang telah diberikan Pengawas Lapangan untuk pasir timbunan dan borrow pit, Pengawas Lapangan berhak untuk menunda setiap operasi sehubungan dengan timbunan, jika, menurut penilaian Pengawas Lapangan, pasir tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut. Dalam kasus ini, Pemborong harus mematuhi instruksi Pengawas Lapangan.

d. Material pelapis batuan pabrik (Geotextile) 1) Material geotextile, yang mungkin digunakan untuk lapisan yang dapat ditembus air pada permukaaan riprap harus memenuhi ketentuan berikut atau sepadan, dan tunduk kepada persetujuan Pengawas Lapangan sebelum memulai pekerjaan tersebut. 2) Pemborong harus memberi usulan detil yang dilengkapi dengan sertifikat hasil test dan 8 (delapan) contoh geotextile dengan ukuran 400 m x 400 m ke Pengawas Lapangan. Pemberian contoh selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pemasangan. Geotextile tidak boleh dipasang sebelum disetujui oleh Pengawas Lapangan. Geotextile yang digunakan harus mempunyai spesifikasi dan persyaratan sebagai berikut : : 15 kN/M Tensile strength : 75/35% Tensile elongation : 40% Extension at break : 4.1 kN/m Performance energy (ave) - 29 -

PANGANDARAN APBN 2012 CBR puncture strength (md/cd) : Dynamic drop cone - Puncture (diam) : Effective opening size (O90) : Vertical water flow 50 mm head : Vertical water flow 100 mm head : Vertical Permeability : Horizontal water flow (20 k Pa) : Horizontal water flow (200 k Pa) : Nominal mass : Thickness (2 k Pa) : Grab Strength (md/cd) : Grab elongation (md/cd) : Rod Puncture Resistance : Apparent Opening Sife (O95) : Permitivity : 2350 23 0.10 85 168 -3 3 x 10 11 2.9 200 1.9 920/810 75/40 400 0.21 2.0

e. Beton Beton yang digunakan untuk pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan BAGIAN BETON. 5. PENEMPATAN a. Material batuan 1) Material batuan harus dipasang seseragam mungkin dengan menggunakan peralatan yang sesuai dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. 2) 3) Operasi penempatan harus dilaksanakan dengan sering memeriksa pekerjaan yang sudah dikerjakan. Permukaan batu yang akan menerima penempatan material pabrik (geotextile) harus diratakan dengan permukaan mungkin, dan rongga harus diisi dengan pasir dan batu toleransi 5 cm dari level dan kemiringan yang disetujui Lapangan. pelapis batuan yang seragam kerikil dengan oleh Pengawas

b. Lembar pelapis batuan pabrik (geotextil) 1) Sebelum pemasangan geotextile, permukaan yang telah disiapkan dengan material pengisi, harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. 2) Geotextile harus ditempatkan serapi mungkin tanpa bergelombang atau berkumpul dan dengan overlaping lebih dari 50 cm atau sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.

c. Batuan armour 1) Sebelum pemasangan batuan armour, permukaan yang sudah disiapkan dari batu rubble harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. 2) Batuan armour harus ditempatkan secara seragam dan sekokoh mungkin dengan penggunaan peralatan yang cocok untuk menempatkannya dengan toleransi 20 cm terhadap level atau kemiringan yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.

6.

RAMBU-RAMBU KESELAMATAN Untuk mencegah benturan dalam pengerukan atau peralatan penimbunan dalam bekerja atau menunggu dengan kapal lain, lampu kerja atau lampu jangkar harus dipasang, disiapkan dan dirawat oleh Pemborong pada malam hari dan siang hari - 30 -

PANGANDARAN APBN 2012 untuk memenuhi kebutuhan bagi tujuan keselamatan, tunduk kepada persetujuan Pengawas Lapangan. 7. RAMBU-RAMBU PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Adalah tanggung jawab Pemborong untuk menyediakan rambu-rambu yang cukup dan sesuai untuk melindungi kondisi air laut, dasar laut atau pantai, atau segala struktur dari polusi lebih lanjut dibanding mereka ada dalam keadaam semula dengan pelaksanaan pekerjaan. Setiap hal yang muncul, selama atau dalam kaitannya dengan pelaksanaan pengerukan, timbunan atau pembuangan material hasil pengerukan, harus ditanggulangi oleh Pemborong di bawah tanggung jawabnya.

- 31 -

2.C. BETON
1. LINGKUP a. Bagian Ini meliputi semua pekerjaan beton cor di tempat dan pekerjaan yang terkait. b. Bagian Ini juga menetapkan tambahan kebutuhan umum yang dapat digunakan untuk lain pekerjaan beton yang diperlukan di dalam Kontrak ini. c. Masing-Masing bagian di mana pekerjaan beton diperlukan harus sesuai dengan ketentuan ini. 2. UMUM a. Penyesuaian dengan pekerjaan lain Sebelum memulai setiap pekerjaan beton, Pemborong harus menyesuaikan dengan pekerjaan lain untuk memastikan bahwa semua pemasangan pipa, saluran, perkuatan, baut, gantungan, pelat sambung perbaikan, pasak kayu atau material lain yang perlu dipasang atau tertanam di dalam beton harus tepat pada tempatnya. b. Kode dan Standard Selain yang diuraikan di sini, pekerjaan harus mematuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, atau " Tata Cara Pembuatan Benda Uji" SK SNI T-161991-03 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia ( PUBI) 1982, NI-2" dan " Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, NI-18". Beben mati, beban hidup, beban angin dan gempa harus diperhitungkan sesuai "Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983", kecuali jika ditetapkan di sini atau ditunjukan di dalam gambar. Referensi berikut di bawah ini, tetapi menunjuk sesudah itu oleh tujuan dasar saja, dari bagian dari Spesifikasi ini, spesifikasi ini hanya akan diterapkan apabila ketentuan di dalam NI-2 tidak bertentangan atau ketentuan akan diperlukan bagi pekerjaan tetapi tidak ada di dalam NI-2. 1) ACI : ACI 211.1 ACI 214 ACI 305 ACI 315 Rekomendasi praktis untuk pemilihan proporsi untuk beton struktural Rekomendasi praktis untuk evaluasi hasil uji tekan dari pekerjaan beton di lapangan Rekomendasi praktis untuk pekerjaan beton di cuaca panas Manual standard praktis untuk detil struktur beton bertulang.

- 32 -

PANGANDARAN APBN 2012

2)

ASTM : A 615 A 616 A 617 C 31 C 33 C 39 C 42 C 94 C 143 C 150 C 171 C 172 C 173 C 192 C 231 C 260 C 309 C 494 Besi tulangan di profil dan polos untuk tulangan beton Baja-Rel di profil dan polos untuk tulangan beton Axle-Steel di profil dan polos untuk tulangan beton Membuat dan merawat beton compressive dan contoh pemeriksaan kekuatan lentur di lapangan Aggregat beton Kuat tekan dari contoh beton silinder Mengambil dan menguji conton inti dengan bor dan contoh balok beton dengan gergaji Campuran beton siap cor Slump dari beton Portland Cement Portland Cement Material pelapis untuk perawatan beton Sampling Beton Segar Air content beton baru dicampur dengan metoda Volumetric Membuat dan Merawat contoh beton uji di Laboratorium Air content beton baru dicampur dengan metoda Tekanan Air-Entraining Admixtures untuk Beton Membrane cair - Campuran untuk perawatan beton Campuran bahan kimia untuk beton.

3)

AWS : D 12.1 Pengelasan besi tulangan, masukkan baja dan hubungan di dalam konstruksi beton bertulang.

4)

JIS : JIS G 3112 Besi tulangan untuk tulangan beton

3. SUBMITTAL a. Mengacu kepada SUBMITTAL b. Pemborong harus menyampaikan rencananya untuk mencampur, mengaduk, mengangkut, menempatkan dan perawatan beton secara detil mencakup peralatan untuk dipekerjakan di dalam urutan pekerjaan beton tersebut di atas. c. Pemborong harus menyampaikan shop drawing, untuk persetujuan Pengawas Lapangan, memperlihatkan semua dimensi yang penting bagi pembuatan dan pengecoran dari besi tilangan dan kelengkapannya, detil typikal dari bekisting, perancah, metoda konstruksi, sambungan dan pekerjaan yang terkait bersamasama dengan analisa tekanan dan lenturan. - 33 -

PANGANDARAN APBN 2012 d. Contoh material yang diminta oleh Pengawas Lapangan harus dilengkapi dan disetujui sebelum dikirim ke lokasi. e. Salinan laporan test yang dilegalisir atau bukti lain yang memuaskan yang ditetapkan dan sertifikat akan dilengkapi sesuai ketetapan BAGIAN PENGETESAN DAN UJI COBA dan persetujuan Pengawas Lapangan harus diterima oleh Pemborong sebelum mengirimkan material yang bersertifikat dan sudah di test tersebut ke lokasi. f. Laporan campuran dan pengadukan beton, dan uji kekuatan beton harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan sebagaimana ditetapkan disini. 4. MATERIAL a. Umum Semua material harus sesuai, di dalam tiap-tiap aspek, kepada kebutuhan standard dan ketentuan yang ditetapkan pada bagian ini dan di dalam setiap hal tunduk kepada persetujuan Pengawas Lapangan. b. Campuran Campuran yang berisi ion klorid atau ion lain yang efek gangguan tidak boleh digunakan. 1) 2) Air-Entraining Admixtures harus mengacu ke ASTM C 260 atau padanannya Campuran selain dari air-entraining agent harus mengacu ke ASTM C 494 atau padanannya Untuk menghindari retak yang disebabkan oleh penyusutan atau pemuaian, untuk mengurangi permeability dan untuk meningkatkan ketahanan beton, serat polypropylene murni dapat digunakan untuk kelas beton B. Material additive seperti ini harus mempunyai bagian dari 0.9 kg pada setiap 1 m
3

beton

dan harus dicampur dengan semua material beton bersama-sama di dalam mollen. Kebutuhan serat polypropylene murni adalah sebagai berikut : Absorbtion 0 Berat jenis Batas-Regang Titik bakar Kekuatan tarik 2 kg/m = = 0.9 = 160 170 C = 570 C = 5,600 7,700
O O

- 34 -

PANGANDARAN APBN 2012 c. Aggregat 1) Aggregat Kasar Aggregat kasar harus sesuai dengan ASTM C 33 atau (SII) 0052-80 Standar Industri Indonesia dan mempunyai ukuran nominal 38.0 mm hingga 19.0 mm, 19.0 mm hingga 9.5 mm, 9.5 mm hingga ayakan No.4. Material tersebut harus bercampur baik dinilai antara batas yang ditentukan dan persediaan masing-masing. Adalah tanggung jawab Pemborong untuk mencampur material hingga menghasilkan gradasi yang diperlukan untuk berbagai jenis beton sebagaimana ditetapkan di sini. Ukuran nominal untuk kombinasi gradasi adalah sebagai berikut: Ukuran nominal untuk aggregat kasar Ayakan ASTM 50.0 mm ( 2") 38.0 mm ( 1-1/2") 31.8 mm ( 1-1/4") 25.0 mm ( 1") 19.0 mm ( 3/4") 16.0 mm ( 5/8") 9.5 mm ( 3/8") No.4 2) Aggregat Halus Aggregat halus harus sesuai dengan ASTM C 33 atau padanannya. Kecuali jika ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan, gradasi dari aggregat halus adalah sebagai berikut: Ayakan ASTM 9.5 mm ( 3/8") No. 4 No. 8 No. 16 No. 30 No. 50 No.100 % berat yang lolos 100 90 - 100 80 - 100 50 - 90 25 - 60 10 - 30 2 - 10 - 35 - % berat yang lolos 40m m 100 95 100 35 70 10- 30 0-5 25m m 100 90 - 100 0 - 10 10m m 100 85- 100 0 - 20

PANGANDARAN APBN 2012 Gradasi dari aggregat halus harus memiliki keseragaman dan modulus kehalusan yang dapat diterima oleh karena itu harus tidak menyimpang lebih dari 0.2% dari contoh yang mewakili dimana proporsi campuran beton didasarkan. d. Angkur Pemasangan angkur untuk item mekanik ke beton harus mengikuti standard pabrik dan jenis yang diperlukan untuk digunakan dengan angkur yang biberikan dan di pasang di tempat itu di bawah bagian lain dari Spesifikasi ini dan akan tunduk kepada persetujuan Pengawas Lapangan. e. Semen Semen untuk digunakan dalam pekerjaan laut (dermaga, tresle, mooring, gangway dan causeway) harus kelas V Portland Cement (Indonesian Standard : SNI 15-2049-2004; atau American Standard : ASTM C 150-04a) atau memiliki komposisi sebagai berikut; 1. C3S 2. C2S 3. C3A kapasitas 35-54% kapasitas 24-49% kapasitas 1-5% kapasitas 2,4-

4. C4AF kapasitas 6-15% 5. CaSO4 3,9% 7. MgO

6. FreeCaO kapasitas 0,1-0,6% kapasitas 0,7-2,3%

dengan merek standard yang disetujui oleh suatu panitia yang diberi hak dan harus sesuai dengan ketentuan NI-2 atau SII 0013-81. Hanya satu merek semen dapat digunakan, kecuali jika diijinkan oleh Pengawas Lapangan. Semen untuk digunakan dalam pekerjaan darat (jalan, bangunan dan lainnya) harus kelas I Portland Cement (Indonesian Standard : SNI 15-2049-2004; atau American Standard : ASTM C 150-04a; atau European Standard : EN 1971:2000)dengan merek standard yang disetujui oleh suatu panitia yang diberi hak dan harus sesuai dengan ketentuan NI-2 atau SII 0013-81. Hanya satu merek semen dapat digunakan, kecuali jika diijinkan oleh Pengawas Lapangan. f. Air Semua air untuk mencampur dan pemeliharaan beton haruslah segar dan air bersih, bebas dari material yang dapat merusak mutu beton dari sumber air bersih atau sumber yang disetujui, dan harus sesuai dengan ketentuan NI-2. g. Material perawatan beton 1) 2) Material lembaran atau padanannya. Burlap haruslah dari kualitas komersil, terdiri dari minimum 2 lapisan. - 36 - impervious harus sesuai dengan ASTM C 171

PANGANDARAN APBN 2012 3) Selaput yang membentuk campuran perawatan harus sesuai dengan ASTM C 309 atau padanannya dan akan diperlukan untuk menyampaikan bukti bahwa produk tersebut sesuai dengan spesifikasi. h. Material Bekisting Material bekisting, pelapisan penutup dan pengikatan akan ditetapkan di dalam Pasal 7, BEKISTING. i. Tulangan Tulangan yang diprofilkan harus sesuai dengan Standard Industri Indonesia, "Baja Tulangan Beton" SNI 07-2052-1990 BJTD 40 atau JIS G 3112 SD 40. 5. CONTOH PENGETESAN DAN UJI COBA a. Mengacu pada PENGETESAN DAN UJI COBA b. Pengujian kecuali jika ditetapkan di sini akan dilakukan oleh suatu agen pengujian yang diakui diusulkan oleh Pemborong dan tanpa tambahan biaya kepada Direksi/Pemberi Tugas. c. Semen Semen harus diambil contohnya baik di pabrik atau di lokasi pekerjaan dan diperiksa oleh badan komersial bebas yang diakui atau laboratorium Pemborong tanpa tambahan biaya kepada Direksi/Pemberi Tugas. Salinan laporan test laboratorium yang dilegalisir harus dilengkapi untuk tiap kelompok semen dan akan meliputi semua data test, hasil, dan sertifikat dari contoh dan prosedur pengujian harus sesuai dengan Spesifikasi. Semen tidak boleh digunakan sampai catatan telah diberikan oleh Pengawas Lapangan bahwa hasil percobaan memuaskan. Semen yang telah disimpan, selain dari di dalam bin pabrik, lebih dari empat (4) bulan setelah pengiriman ke lokasi harus diuji kembali sebelum digunakan. Semen yang dikirim ke lapangan dan test menunjukkan tidak memenuhi syarat tidak boleh digunakan untuk pekerjaan yang permanen. d. Aggregat 1) Contoh yang mewakili aggregat kasar dan aggregat halus harus mengacu kepada suatu penilaian pemeriksaan gradasi secara terpisah sebelum memulai pekerjaan dalam rangka menetapkan proporsi campuran beton yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan yang diinginkan, kepadatan dan kemudahan pelaksanaan. Sertifikat penyalur untuk aggregat harus diselaraskan dengan kebutuhan Spesifikasi ini dan harus disampaikan oleh Pemborong kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan. Copy dari kurva gradasi bersama-sama dengan proposal untuk proporsi campuran beton dari tiap kelas beton juga disampaikan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan sebelum memulai setiap bagian dari pekerjaan beton. - 37 -

PANGANDARAN APBN 2012 2) Kapan saja diperlukan oleh Pengawas Lapangan, Pemborong harus menguji aggregat yang dikirimkan untuk memastikan bahwa keseragaman yang disetujui dari material terjaga. Pengawas Lapangan mempunyai hak untuk menolak pekerjaan beton, atau manapun daripadanya, jika hasil test aggregate ini menunjukkan mutu lebih rendah dari yang disetujui sebelumnya. Dalam kasus yang demikian, Pemborong harusn mematuhi instruksi Pengawas Lapangan. e. Tulangan Salinan test dari sertifikat pabrik yang dilegalisir harus disertakan dengan pengiriman batang besi tulangan. Jika diperlukan oleh Pengawas Lapangan, tambahan uji coba material harus dilakukan atas biaya Pemborong. f. Beton 1) Untuk tujuan test, Pemborong akan mengambil 3 (tiga) set contoh benda uji, di bawah Pengawas Lapanganan Pengawas Lapangan dari masing-masing pengerjaan bagian struktur, seperti setiap kepala tiang (pile head/poer), setiap balok memanjang, setiap balok melintang, setiap 40m
2

bagian lantai,

concrete wall dan atau bagian struktur lainnya yang ada, dari tiap kelas beton yang ditempatkan, harus diambil. Sedikitnya 1 (satu) set contoh benda uji, terdiri dari dua (2) contoh benda uji harus diambil dari suatu adukan beton yang terpisah dari beton yang di cor. Contoh harus dijamin aman sesuai dengan ASTM C 172 atau padanannya. Contoh benda uji harus dibuat, dirawat dan dikemas untuk pengiriman sesuai dengan ASTM C 31 atau padanannya. Silinder harus diuji atas biaya Pemborong sesuai dengan ASTM C 39 atau padanannya. Masing-Masing contoh benda uji akan dievaluasi oleh Pengawas Lapanganuntuk memenuhi ketentuan dari Spesifikasi. Umur pengujian Standard adalah 28 (dua puluh delapan) hari, tetapi pengetesan 7 (tujuh) hari mungkin diperlukan dengan ijin Pengawas Lapangan dengan ketentuan bahwa hubungan antar kekuatan beton 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari dinyatakan oleh test untuk proporsi dan material yang digunakan. Apabila contoh gagal untuk mencapai kekuatan yang diperlukan, Pengawas Lapangan memiliki hak untuk memerintahkan perubahan di dalam proporsi campuran beton untuk bagian yang tersisa dari pekerjaan tanpa menyatakan biaya tambahan kepada Pemberi tugas. 2) Apabila hasil pengujian kekuatan pada contoh kontrol beton yang

ditempatkan tidak memenuhi ketentuan spesifikasi atau dimana ada bukti lain yang menyatakan mutu beton di bawah ketentuan spesifikasi, pengujian terhadap beton dicor ditempat akan dibuat sesuai dengan ASTM C 42 atau padanan. Contoh pengeboran inti harus diambil oleh Pemborong dan diuji. - 38 -

PANGANDARAN APBN 2012 Setiap penyimpangan harus dikoreksi atau, jika Pemborong

memilih, Pemborong boleh menyampaikan suatu proposal untuk persetujuan untuk melaksanakan uji beban. Jika proposal disetujui, test beban akan dibuat oleh Pemborong dan hasil percobaan akan dievaluasi oleh Pengawas Lapangan sesuai dengan ACI 318. Ongkos test beban akan dipikul oleh Pemborong. Bila ada bagian beton yang menunjukkan tanda-tanda dari kegagalan sepanjang pengujian beban atau gagal pengujian beban untuk dievaluasi, penyimpangan tersebut harus dikoreksi. Setiap penyimpangan harus dikoreksi dengan suatu cara yang disetujui oleh Pengawas Lapangan tanpa ada tambahan beban kepada Pemberi tugas. g. Campuran Semua campuran akan harus diuji dan disimpan di dalam gudang penyimpanan di lapangan untuk jangka waktu lebih panjang dari 6 bulan tidak boleh digunakan sampai dibuktikan oleh pengujian ulang. 1) Air-Entraining Campuran harus diuji sesuai dengan spesifikasi yang diakui. Pengujian harus 2) diselenggarakan dengan aggregate dan semen yang diusulkan untuk pekerjaan tersebut. Campuran lain, jika disetujui, harus diuji sesuai dengan spesifikasiyang diakui. Pengujian harus diselenggarakan dengan aggregate dan semen yang diusulkan untuk pekerjaan tersebut. 6. GUDANG PENYIMPANAN Bangunan gudang penyimpanan untuk material beton harus tunduk kepada persetujuan dan akan usahakan akses gampang untuk identifikasi dan pemeriksaan dari tiap pengiriman sesuai laporan pengujian. a. Semen Segera setelah tiba di lapangan, semen harus disimpan secara terpisah di dalam suatu tempat terlindung yang kering, disimpan dengan baik dalam ruangan yang berventilasi yang cukup untuk pencegahan penyerapan uap air. Semen di dalam kantong tidak boleh ditumpuk lebih dari 13 (tiga belas) kantong. Semen yang terbuka terhadap penyerapan air atau yang disimpan di dalam kantong lebih dari 3 (tiga) bulan tidak boleh digunakan kecuali jika terbukti oleh pengujian dalam kondisi yang baik. b. Aggregate Aggregate harus disimpan untuk meyakinkan pengeringan baik untuk menghalangi masuknya benda-benda asing dan untuk menjaga gradasi. Setiap ukuran dan jenis dari aggregate kasar harus disimpan secara terpisah dalam suatu lapisan yang memiliki ketebalan tidak melebihi 4 m. - 39 -

PANGANDARAN APBN 2012 c. Tulangan Semua tulangan harus disimpan secara terpisah untuk setiap kelas dan diameter masing-masing, tidak bersentuhan dengan tanah di dalam suatu tempat beratap atau di bawah penutup terhadap hujan yang baik. d. Beton precast Unit precast harus ditangani, diangkut dan disimpan di dalam suatu yang cara untuk menghindari tegangan tak diinginkan, pecah dan kerusakan lain. Precast yang cacat atau yang rusak harus diperbaiki atau diganti sesuai perintah Pengawas Lapangan tanpa tambahan beban kepada Direksi/Pemberi tugas. Unit precast yang rusak sampai sedemikian rupa sehingga integritas strukturalnya menjadi lemah atau beton precast tidak memenuhi syarat kekuatan beton yang diperlukan harus ditolak dan dibuang dari lokasi oleh Pemborong ke tempat yang sudah disetujui oleh Pengawas Lapangan. 7. BEKISTING a. Bentuk Bekisting harus dirancang, dibangun dan yang dirawat agar supaya memberi keyakinan bahwa, setelah bekisting dibongkar, bagian beton yang selesai akan mempunyai permukaan yang baik, bebas dari kelainan bentuk tanpa gelombang atau penonjolan dan akan sesuai dengan teliti kepada bentuk yang diinginkan, ukuran, kelurusan, ketinggian dan posisi. Permukaan bekisting yang bersentuhan langsung dengan beton harus betul-betul bersih sebelum digunakan. b. Perencanaan Penyangga dan penguat harus dipasang sedemikian rupa untuk mencegah lendutan bahan bekisting. Bekisting dan sambungan harus cukup terikat rapat untuk mencegah kebocoran grout dan adukan semen selama pengecoran beton. Sambungan panel-bekisting harus dilakukan pada sambungan konstruksi dan sambungan vertikal. Pengecoran bekisting pada unit berurutan untuk permukaan yang menerus harus dijaga kelurusannya secara akurat untuk meyakinkan permukaan yang rata; bebas dari ketidakteraturan. Pembongkaran sementara harus diatur di dinding untuk memudahkan pemeriksaan dan pembersihan. Bekisting akan pada beton. c. Form Ties Form Ties harus dibuat, dapat dipindahkan atau tersambung dengan baja yang direncanakan dari perencanaan yang tidak dizinkan lendutan bekisting dan tidak akan merusak beton pada saat pembongkaran yang sepenuhnya tetanam di dalam harus dilapisi dengan suatu not-staining bond breaker. - 40 - siap dapat dibongkar tanpa dampak, goncangan atau kerusakan

PANGANDARAN APBN 2012 d. Chamfering Sudut luar yang akan terlihat harus dibuat chamfer, miring atau bulat dengan cetakan yang ditempatkan di dalam bekisting. e. Pelumasan Bekisting untuk permukaan yang terlihat harus dilapisi dengan form-oil atau form-release agen sebelum tulangan ditempatkan. Pelumasan harus dilakukan dengan tujuan agar tidak melekat dengan noda, atau dengan kurang baik mempengaruhi permukaan beton dan tidak akan merusak perawatan permukaan beton yang tergantung perawatan. pada adhesi permukaan Pelumasan oleh atau untuk lekatan perawatan harus instruksi pabrik tertulis maupun dengan menghalangi/merintangi air atau campuran digunakan pembasahan

sebagai direkomendasikan

atau dicetak. Bekisting untuk permukaan yang terbuka dapat dibasahi dengan air sebagai pengganti pelumasan segera sebelum pengecoran beton. Kelebihan pelumas pada permukaan bekisting dan pelumas pada f. Pembongkaran Pembongkaran bekisting harus di dalam keadaan betul-betul yakin dan aman dari struktrur setelah kondisi-kondisi berikut terpenuhi : 1) Bekisting tidak akan dipindahkan sampai interval waktu minimum yang berikut sudah berlalu mulai dari pengecoran beton, kecuali jika diijinkan oleh Pengawas Lapangan. a). Sisi balok, kolom dan dinding b). Penyangga ke slabs c). Penyangga ke balok d). Penyangga ke cantilever : 3 (tiga) hari : 7 hari : 16 hari : 20 hari sambungan konstruksi dan besi tulangan harus dibuang sebelum beton dicor.

e). Bila bekisting vertikal dibongkar sebelum 7 hari setelah pengecoran beton, perawatan yang sesuai harus diterapkan dengan seketika. 2) Jika Pemborong mengusulkan untuk membongkar bekisting lebih awal dari periode menyatakan di yang atas, Pemborong harus menyampaikan hasil bahwa beton telah bekisting pemeriksaan mutu mencapai kekuatan mempertunjukkan bukti

cukup untuk mengijinkan

pembongkaran

pendukung. Silinder diperlukan untuk pemeriksaan mutu harus diadakan sebagai tambahan jika diperlukan oleh Spesifikasi ini. Contoh benda uji harus dikeluarkan dari dan disimpan di kantor cetakan pada akhir 24 jam lapangan yangpaling dekat agar lebih

praktis. Perlindungan yang sama diberikan kepada unsur-unsur selama perawatan seperti halnya diberikan kepada bagian dari struktur yang ada, dan tidak akan untuk pengiriman ke dipindahkan dari kantor lapangan tersebut

- 41 -

PANGANDARAN APBN 2012 laboratorium sebelum melewati jangka waktu yang diusulkan sebelum pembongakaran bekisting. Silinder akan diuji oleh dan atas biaya Pemborong. Pendukung bekisting shoring tidak boleh dibongkar sampai spesimen
2

pemeriksaan mutu sudah mencapai kekuatan sedikitnya 160 kg/cm . Bagian yang baru tanpa pendukung dari struktur tidak boleh dibebani dengan bahan yang berat. 3) Ketika bekisting tidak digunakan, barang tersebut harus dilindungi dari kerusakan dan efek cuaca. Kepedulian harus dilakukan oleh Pemborong bahwa ketika digunakan lagi, permukaan bekisting harus bersih dan rata, dan bebas dari tekukan, bengkokan atau kelainan bentuk yang lain. Setiap bekisting yang sudah ada, sesuai penilaian Pengawas Lapangan, dinilai tak serasi untuk pekerjaan akan ditolak dan dibuang. 8. TULANGAN a. Tulangan harus dibuat dengan ukuran dan bentuk sesuai sebagaimana diperlihatkan di dalam gambar, dan harus ditempatkan sebagaimana ditentukan. Tulangan harus bebas dari karat yang lepas dan yang lekat dan cacat pabrik atau terlapis material lain yang akan mengurangi atau menghilangkan daya lekat. Besi tulangan tidak boleh dikurangi. Setelah pekerjaan tertunda dengan waktu yang cukup lama, besi tulangan yang sudah terpasang untuk daya lekatnya nanti, harus diperiksa dan dibersihkan. Besi tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan yang biasanya dapat merugikan kekuatan besi tulangan atau beton sewaktu dikirim ke lapangan dengan kapal atau truk dan juga ketika dibuat di lokasi pekerjaan. Tulangan dengan bentuk dan tekukan yang tidak sesuai dengan gambar, tidak boleh dipasang. Penggunaan panas untuk menekuk atau meluruskan besi tulangan tidak diizinkan. Tulangan tidak perlu digeser untuk menghindarkan pengaruh gangguan terhadap besi tulangan yang lain, saluran pipa atau benda-benda yang tertanam. Apabila tulangan digeser dengan jarak melebihi ukuran diameter satu tulangan, menyebabkan penataan tulangan termasuk penambahan tulangan diperlukan untuk mencapai kebutuhan struktural harus disetujui sebelum beton dicor. Pada slabs, balok dan balok penyangga, besi tulangan tidak boleh disambung (spliced) pada titik tegangan maksimum kecuali jika diizinkan oleh Pengawas Lapangan. Lap sambungan harus mengikuti ketentuan berikut kecuali bila ditetapkan di dalam gambar : 1) 2) 3) Tulangan berprofil di daerah tarik : 30 kali garis tengah Tulangan berprofil di daerah tekan : 25 kali garis tengah Detil tulangan yang lain akan menyesuaikan ke ACI 318 atau padanannya. - 42 -

PANGANDARAN APBN 2012 b. Pengelasan tulangan hanya diijinkan dengan persetujuan Pengawas Lapangan. Semua pengelasan akan dilakukan sesuai AWS D.12.1 c. Tulangan yang terbuka, sisipan dan plat harus dilindungi dari karatan. d. Peyanggga harus dibuat sesuai dengan ACI 315 dan ACI 318, atau padanannya, kecuali jika ditetapkan atau diindikasikan. e. Selimut beton untuk tulangan minimum adalah 5 cm bagaimanapun, akan menjadi 8 cm atau lebih, jika beton secara langsung disiram atau terendam oleh air laut, kecuali jika ditunjukkan pada gambar atau yang diijinkan oleh Pengawas Lapangan. 9. KELAS BETON DAN PEMAKAIAN Beton dari berbagai kelas yang ditetapkan dan yang diperlukan pada bagian lain harus dengan perbandingan yang tepat dan dicampur untuk kekuatan berikut : a. Kelas beton dan kekuatannya. Karakteristik beton adalah sebagai berikut :

Kelas Tekanan

Kuat Rencana Standard (ck) ( kg/cm ) 300 225 175


2

Tegangan Lentur yang Diijinkan( ca) ( kg/cm ) 100 75 60


2

A B C b. Campuran. 1)

Ukuran normal maksimum aggregate adalah sebagai berikut.

Kelas

Ukuran Maksimum (mm)

A B C 2) Sebagai tambahan terhadap di

20 20 20 atas, perbandingan berat air-semen

maksimum yang diizinkan tidak boleh lebih besar dari 0.50 untuk trestle dan dermaga, dan 0.55 untuk struktur lain.

- 43 -

PANGANDARAN APBN 2012 c. Pemakaian Beton dari berbagai kelas akan digunakan sebagai berikut : 1) 2) 3) Kelas A: Untuk beton bertulang untuk trestle dan concrete wall di causeway Kelas B: Untuk beton bertulang untuk parit saluran air, paving block dan perkerasan jalan beton. Kelas C: Untuk lantai kerja

10. PROPORSI CAMPURAN BETON a. Percobaan/perencanaan campuran dan pengujian untuk mencapai ketentuan dari tiap kelas beton yang ditentukan di atas adalah tanggung jawab Pemborong. Campuran rencana harus konsisten ditetapkan sesudah ini di dalam clause f. Pemeriksaan slump, kandungan udara dan berat unit harus dilakukan di lapangan di bawah Pengawas Lapanganan Pengawas Lapangan. b. Kandungan Udara Entrained Entrainment udara harus diproduksi dengan menambahkan air-entraining agent di alat pengaduk. Kandungan udara di dalam beton dengan volume harus dirawat pada 3 hingga 5 persen sebagaimana ditentukan oleh ASTM C 231 atau padanannya. c. Proporsi Beton Contoh dari aggregate yang disetujui diperoleh sesuai kebutuhan ASTM D 75 atau padanannya. Contoh material selain dari aggregate harus disertai oleh laporan test pabrik yang menandakan pemenuhan sesuai dengan tuntutan spesifikasi. Percobaan campuran memiliki proporsi, konsistensi dan kandungan udara yang cocok tersebut, harus dibuat berdasarkan standar ACI 211.1 menggunakan sedikitnya tiga rasio perbandingan air-semen yang berbeda
3

yang akan

menghasilkan kekuatan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Porsi semen yang akan digunakan tidak boleh kurang dari 400 kg untuk 1 m beton bertulang.

Campuran percobaan harus dirancang termasuk untuk slump maksimum yang diizinkan dan kandungan udara. Temperatur beton pada setiap pengadukan percobaan harus dilaporkan kepada Pengawas Lapangan. Untuk setiap rasio airsemen, sedikitnya tiga silinder test untuk masing-masing umur pengujian harus dibuat dan dirawat sesuai ASTM C 39 atau padanannya. Dari hasil percobaan ini, suatu kurva harus diplot mempertunjukkan hubungan antara rasio air-semen dan kekuatan. d. Kekuatan Rata-Rata Untuk masing-masing bagian struktur, proporsi harus dipilih sedemikian rupa sehingga rasio air-semen maksimum yang diizinkan tidak terlewati dan dengan demikian menghasilkan suatu kekuatan rata-rata melebihi kekuatan yang ditetapkan ( fc') dengan jumlah sebagai diberikan di bawah. Bila fasilitas produksi - 44 -

PANGANDARAN APBN 2012 mempunyai suatu catatan Standard Deviasi standar diperoleh sesuai ACI 214, berdasarkan pada 30 test kekuatan dari proporsi campuran serupa sebagaimana diusulkan, hasil tersebut harus digunakan dalam memilih kekuatan rata-rata. Kekuatan rata-rata yang digunakan sebagai dasar untuk pemilihan proporsi harus melebihi kekuatan yang ditetapkan ( fc') sekurang-kurangnya : 1) 2) 3) 4) 5) 30 kg/sq.cm jika standar deviasi kurang dari 20 kg/cm
2 2 2 2

40 kg/sq.cm jika standar deviasi adalah 20 hingga 30 kg/cm 50 kg/sq.cm jika standar deviasi adalah 30 hingga 40 kg/cm 60 kg/sq.cm jika standar deviasi adalah 40 hingga 50 kg/cm Jika standar deviasi melebihi 50 kg/cm
2

atau
2

jika

suatu

catatan

standar deviasi tidak tersedia, proporsi harus dipilih untuk menghasilkan suatu kekuatan rata-rata sedikitnya 70 kg/cm lebih besar dari

kekuatan yang ditetapkan. e. Penambahan koreksi untuk memperbaiki penyimpangan di aggregate harus Pengawas Lapangan. f. Slump Pengujian harus dilakukan sesuai dengan ASTM C 143, dan kecuali jika ditetapkan lain oleh Pengawas Lapangan, slump harus berada di dalam batas berikut : Unsur-unsur Struktural Semua jenis beton Beton pengisi dan leveling g. Pengaduk Beton Pengaduk beton haruslah pengaduk bertenaga mesin atau pengaduk portable dengan kapasitas cukup untuk mencukupi kebutuhan pengecoran beton. Pengajuan untuk pengaduk yang akan digunakan untuk pekerjaan harus disampaikan oleh Pemborong kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan. 12. SAMBUNGAN a. Tidak ada tulangan, perlindungan sudut atau bagian baja terpasang lainnya akan dipasang menerus melalui sambungan yang memiliki saringan sambungan, melalui sambungan pengontrol pada slabs sambungan antara slabs dan permukaan vertikal. b. Sambungan Konstruksi 1) 2) Sambungan konstruksi harus dibuat antara trestle dan dermaga dan harus dikerjakan tegak lurus kepada poros bagian tersebut. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah hilangnya cairan semen di sambungan konstruksi. Sedapat mungkin, ujung puncak untuk sambungan konstruksi harus dibuang/dikikis segera pada saat beton mulai mengeras dan - 45 - Slump untuk beton yang digetarkan 7 - 10 cm maksimum 20 cm digunakan hanya dengan persetujuan dalam gradasi tertulis dari

PANGANDARAN APBN 2012 permukaan harus disikat dan disiram untuk menghilangkan bahan-bahan sisa dan menyingkapkan aggregate. Muka beton yang ada harus dibersihkan dengan benar sebelum pengecoran beton yang akan diikat dan beton yang baru dengan baik bersatu dengannya. 3) Sambungan konstruksi pada beton terbuka harus ditempatkan dan dibuat untuk memberikan variasi minimum dari ketentuan penyelesaian. 13. PENGECORAN BETON a. Persiapan Beton yang sudah keras, sampah dan material asing harus dibuang dari bagian dalam bekisting dan dari permukaan dalam alat pengaduk dan alat penyalur. Tulangan harus diamankan pada posisinya dan harus diperiksa dan disetujui sebelum pengecoran beton. Jalan masuk harus disiapkan untuk peralatan pengangkut beton yang beroda. Setiap peralatan tidak boleh melintas di atas tulangan, juga tidak boleh ada jalan masuk yang dibuat di atas tulangan. Pada saat pengecoran beton di atas permukaan tanah galian, landasan kerja harus dibuat sebelum pengecoran beton struktural. Permukaan tanah harus bersih, bebas dari air dan lumpur dalam yang telah ditetapkan dalam BAGIAN PEKERJAAN-TANAH. Apabila pengecoran beton langsung di atas permukaan galian tanah diijinkan, kertas water-proof atau lembaran polyethylene dengan tebal nominal 0.4 mm harus dibentangkan di atas permukaan yang kering atau permukaan beton yang sudah ada, secara merata dalam keadaan lembab tapi tidak berlumpur pada saat beton dicor. b. Pengecoran Beton Beton harus diangkut dari pengaduk ke tempat deposite akhir secara terus menerus, secepat mungkin dapat dilaksanakan dan tanpa terjadi segregasi atau hilangnya bahan semen, sampai unit-kerja yang disetujui diselesaikan. Pengecoran tidak akan diijinkan ketika matahari, panas, angin atau keterbatasan peralatan yang harus dilengkapi oleh Pemborong di mana akan menghambat penyelesaian dan perawatan beton. Beton harus dicor di dalam bekisting, sedekat mungkin dalam posisi terakhir, dalam kira-kira seragam lapisan horizontal dengan ketebalan tidak lebih dari 30 cm. Bekisting yang sudah digunakan untuk pengecoran beton dan tulangan yang terkubur dengan beton atau bekisting yang berlapis pelumas harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengecoran. Beton tidak akan diijinkan untuk penuangan lebih dari 1.5 m di dalam pekerjaan tertutup maupun lebih dari 1.0 m untuk pekerjaan terbuka. Jika tinggi jatuh yang lebih besar diperlukan, suatu alat penggetar atau alat lain yang disetujui harus digunakan. Pengangkatan alat penggetar harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga beton secara efektif - 46 -

PANGANDARAN APBN 2012 memadat dalam lapisan horisontal tidak lebih tebal dari 30 cm, dan pengaturan jarak alat penggetar harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi segregasi. Beton yang menopang konstruksi harus kepada level yang sesuai untuk menghindari kelebihan jarak atau pengisian adukan beton. Saluran pipa dan pipa tidak boleh ditanam di dalam beton kecuali jika diijinkan oleh Pengawas Lapangan. Beton Precast dilakukan di darat dengan terlebih dahulu membuat cetakan yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan beton precast yang akan digunakan. Pengecoran precast tersebut dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Unit precast harus sesuai bentuk dan ukuran sebagaimana diperlihatkan pada gambar atau shop-drawing yang disetujui. Bagian yang sudah selesai harus lurus dan pas dengan semua tepi, ketajaman, kelurusan, persegi dan semua permukaan datar di dalam suatu bidang yang pas. 2. Toleransi Cetakan, tekukan, bengkokan dan toleransi dimensi untuk unit precast harus dilaksanakan sesuai ketentuan berikut, kecuali jika ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan. Keseluruhan dimensi untuk lebar dan panjang dari tiap unit: lebih atau kurang 5 mm Ketebalan unit: lebih 5 mm total Tekukan atau bengkokan : tidak melebihi 5 mm dalam setiap arah Lokasi sisipan : lebih atau kurang 5 mm dalam setiap arah.

3. Tulangan harus dipasang, apabila diperlukan, dalam unit beton precast dan harus sesuai ukuran, jarak dan bentuk sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau dalam shop-drawing yang disetujui. 4. Detil dari semua angkur, sisipan, alat pengangkat dan bagian yang sama harus disampaikan kepada Pengawas Lapangan untuk persetujuan, yang akan ditempatkan dan diamankan di dalam bekisting sebelum beton ditempatkan sebagaimana ditentukan oleh Pengawas Lapangan. 5. Beton harus dicampur, ditangani, disalurkan, ditempatkan dan diselesaikan dalam kesesuaian yang nyata. 6. Perawatan beton precast harus dilaksanakan dalam kesesuaian yang nyata. Semua unit precast harus dirawat untuk suatu periode minimum 7 hari sebelum pengiriman kecuali jika diarahkan lain oleh Pengawas Lapangan. c. Interval Waktu Antara Pencampuran dan Pengecoran. Beton dicampur di dalam pengaduk yang tetap (stasionary) dan diangkut dengan alat yang tidak bergetar harus dicor dalam bekisting di dalam bekisting dalam waktu 30 menit dari saat bahan-bahan diaduk di dalam tong pengaduk. Beton yang diangkut dalam truk pengaduk atau truk penggetar harus tiba di lapangan - 47 -

PANGANDARAN APBN 2012 dan dituangkan ke dalam bekisting dalam waktu 45 menit dari saat bahan-bahan dicampurkan di dalam tong pengaduk. Beton harus dicor ke dalam bekisting dalam 15 menit setelah dituangkan dari pengaduk beton di lapangan. d. Persyaratan Kepanasan Cuaca Temperatur beton selama periode
o

pencampuran,

pengecoran

dan atau

transportasi tidak boleh melebihi 33 mencapai temperatur di atas 33


o

C. Setiap pengadukan beton yang telah

C pada waktu dan tempat sebagaimana

disebutkan dalam periode di atas, tidak boleh dicor tetapi harus ditolak, dan tidak boleh digunakan lagi dalam setiap bagian dari pekerjaan permanen. 1) Tata cara pengendalian mutu Pemborong harus menyiapkan fasilitas pendingin air dan tata cara pengendalian atau pengurangan temperatur semen, aggregate dan peralatan pengaduk/pengangkut pada temperatur dimana pada seluruh waktu selama pengadukan, pengangkutan, dan pengecoran, temperature beton tidak melampaui 33 C. 2) Sambungan Dingin dan Penyusutan Apabila sambungan dingin cenderung untuk terbentuk atau bila permukaan terbentuk dan mengering terlalu cepat atau retak penyusutan plastis cenderung akan muncul, beton harus dijaga kelembabannya dengan percikan air atau cara lain yang disetujui, dilaksankan segera sesudah pengecoran, dan sebelum penyelesaian. 3) Tindakan pencegahan lanjutan pemindahan waktu kerja ke malam atau sore. Prosedur menyesuaikan diri ke ACI 305 atau padanan. e. Penyaluran Beton Dengan Saluran, Conveyor, atau Pompa Beton dapat disalurkan oleh saluran, conveyor, atau pompa jika disetujui oleh Pengawas Lapangan secara tertulis. Di dalam permintaan persetujuan, Pemborong harus menyampaikan rencana operasi keseluruhannya dari waktu pengosongan-isi beton dari alat pengaduk ke pengecoran akhir di dalam bekisting, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah pembentukan sambungan dingin jika pengangkutan beton dengan saluran, pompa atau conveyor terganggu. Pompa dan conveyor harus mampu untuk secara cepat dan efisien menempatkan beton di tingkat kondisi yang paling menguntungkan bagi pengerjaan yang baik. Persetujuan tidak akan diberi untuk conveyor atau saluran yang menuntut perubahan pada material beton atau campuran rencana untuk efisiensi pelaksanaan. 1) Saluran dan Conveyor Saluran harus dari bahan baja atau kayu dilapisi pelat besi, potongan melintang berbentuk bulat, kaku di dalam konstruksi dan terlindungi - 48 -
o

dari

PANGANDARAN APBN 2012

- 49 -

PANGANDARAN APBN 2012 banjir. Conveyor harus dirancang dan dioperasikan dan bagian saluran harus mulai meyakinkan suatu arus beton seragam dari pengaduk ke tempat akhir tanpa menimbulkan segregasi terhadap bahan beton, hilangnya cairan semen, atau perubahan slump. Bagian pengeluaran dari tiap conveyor atau alat penyalur akan dilengkapi dengan suatu alat untuk mencegah segregasi. Conveyor dan penyalur harus dibersihkan seluruh bagiannya sebelum dan setelah digunakan. Material buangan dan air pembilasan harus dibuang keluar dari bekisting. 2) Pompa Pompa harus dioperasikan dan dirawat sedemikian sehingga suatu arus yang tidak terputus dari pengiriman beton ke dalam bekisting tanpa kantong udara, segregasi atau perubahan slump. Ketika pemompaan selesai, adukan beton yang masih ada di dalam slang pipa harus ditekan keluar dan dibuang tanpa mencemari beton yang sudah dicor. Setelah selesai setiap kegiatan, peralatan harus secara menyeluruh dibersihkan dan air pembilas harus dibuang di luar bekisting. 14. PEMADATAN a. Beton harus digetarkan dan dipadatkan dalam posisinya secara hati-hati dan secara menyeluruh selama pengecoran untuk memastikan bahwa beton telah betul-betul mengisi dan menutupi tulangan, mengisi bekisting dan tidak terjadi kekosongan, dan tidak akan terganggu sesudah itu. b. Semua beton harus digetarkan dan dipadatkan dengan penggunaan alat penggetar internal dengan ukuran, type dan jumlah yang disetujui oleh Pengawas Lapangan. Alat penggetar harus digunakan untuk periode waktu yang minimum yang diperlukan bagi konsolidasi beton. Getaran berlebihan yang mengakibatkan segregasi harus dihindarkan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan beton di dalam bekisting. c. Segera setelah pengecoran, masing-masing lapis beton harus dipadatkan dengan alat penggetar beton internal yang dilengkapi dengan gagang pemegang, batangan dan gagang pemadat. Pengetukan atau lain penggetaran eksternal lainnya pada bekisting tidak diijinkan kecuali jika disetujui oleh Pengawas Lapangan. Alat penggetar internal dicelupkan ke dalam beton harus dijaga suatu kecepatan tidak kurang dari 7,000 getaran per menit. Alat penggetar tidak boleh dimasukkan ke dalam bagian bawah beton yang sudah mulai mengeras. Alat penggetar harus digunakan titik-titik ruang yang seragam, tidak terlalu jauh dari jangkauan efektif dari alat penggetar tersebut.

- 50 -

PANGANDARAN APBN 2012 15. IKATAN Sebelum menggunakan beton baru di atas atau pada beton yang telah mengeras, permukaan beton yang telah mengeras tersebut secara menyeluruh dibersihkan agar supaya menyingkapkan aggregate yang kasar dan bebas dari benda yang menempel, lapisan, benda-benda asing dan partikel lepas. Bekisting harus dikencangkan kembali. permukaan yang sudah dibersihkan harus lembab, tetapi harus tidak tergenang air ketika beton dicor. 16. PENGATURAN PELAT DASAR a. Persiapan Setelah pemasangan pipa dan dengan baik diposisikan, pelat dasar harus dilengkapi dengan landasan penuh dengan penutup mortar. Ruang antara beton dan dasar plat tidak boleh kurang dari 13 mm untuk plat kurang dari 30 cm. Permukaan beton harus kasar, bersih, bebas dari minyak, pelumas dan kerak dan harus dibuang. Permukaan metal harus bersih dan bebas dari minyak, pelumas dan karat. b. Mortar Bahan mortar terdiri dari satu bagian Portland Semen dan 2.5 bagian dari aggregate halus, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang sepadan dengan berat, dan tidak lebih dari 17 liter air untuk setiap kantong semen. Ruang antara permukaan beton dan dasar plat harus terisi dengan adukan mortar dengan memadatkan atau membentuk dengan suatu batang besi atau besi tulangan sampai kekosongan seluruhnya terisi penuh. 17. PENYELESAIAN BETON a. Di dalam 12 jam setelah bekisting dibongkar, cacat permukaan harus diperbaiki sesuai ketentuan di sini. Temperatur beton, mortar dan udara luar selama pekerjaan perbaikan termasuk perawatan harus di atas 10 C. Material halus dan terlepas harus dibuang. Sarang lebah, kantong aggregate, rongga dengan diameter lebih dari 13 mm dan lubang bekas baut atau batang besi harus dipotong hingga beton yang tidak bertulang, dilebarkan, dibasahi, disapu lapisan dengan spesisemen grout dan diisi dengan bahan mortar. Bahan mortar harus campuran yang tepat dari satu bagian Portland Cement dengan tidak lebih dari 2 bagian aggregate halus lolos saringan no. 16, dan jumlah air minimum. Warna mortar harus sesuai dengan warna beton yang dikerjakan. Mortar harus dipadatkan secara merata pada tempatnya. Lubang-lubang yang melewati seluruh dinding harus diisi penuh dari permukaan bagian dalam dengan cara menekan mortar melewati bagian luar dari permukaan dinding. Lubang-lubang yang tidak menembus dinding harus ditutup secara penuh. Pekerjaan penambalan - 50 -
o

PANGANDARAN APBN 2012 akan menyelesaikan bentuk dan di dalam kondisi yang sama sebagai kesatuan permukaan. Tambalan yang terbuka harus diselesaikan hingga mencapai permukaan sambungan dalam bentuk dan warna sama. Tambalan harus harus dirawat kelembabannya selama 72 jam. Temperatur udara harus tidak boleh kurang dari 10 C. Penutupan permukaan yang diselesaikan dengan material kering atau penambahan air pada permukaan beton tidak diperkenankan. b. Permukaan Halus Permukaan halus harus diperlukan hanya bila ditentukan pada penyekat beton dan ambang pada level yang diperlukan tanpa memperlihatkan aggregate kasar. Setelah kelembaban permukaan hilang dan kerak sudah dibuang, permukaan tersebut harus diselesaikan oleh sekop baja dan pengambang. c. Permukaan Berjalur Beton harus disekat dan diambangkan pada level akhir yang diperlukan tanpa memperlihatkan aggregate kasar. Setelah kelembaban permukaan hilang dan kerak sudah dibuang, permukaan harus diselesaikan ke ambang dan penyelesaian halus. Permukaan yang sudah diambangkan tersebut harus disapu dengan sikat bulu keras. d. Toleransi Penyelesaian permukaan halus dan bejalur harus betul-betul rata dengan tidak ada penyimpangan lebih dari 3 mm dalam setiap arah ketika diuji dengan suatu straight edge ukuran 3 m. 18. PERAWATAN BETON a. Beton harus dijaga terhadap kehilangan kelembaban, perubahan temperatur yang cepat dan cacat mekanis dari noda atau aliran air untuk suatu periode minimum 7 (tujuh) hari untuk padanannya. b. Beton harus dirawat di dalam suatu kondisi lembab pada temperatur di atas 10 C selama periode perawatan yang ditetapkan dan sampai pekerjaan perbaikan dimulai dalam clause 17, PENYELESAIAN BETON. Aktivitas perawatan harus dimulai segera setelah air menghilang dari permukaan beton setelah pengecoran dan diselesaikan. harus apabila tempatnya selama Pengerasan beton di bawah bekisting yang sebelum tetap permukaan pada masa penuh atau, dijaga kelembabannya dengan periode perawatan dibongkar bekisting
O o

beton yang menggunakan ASTM C 150 Jenis II atau

perawatan berakhir, dengan persetujuan. Perawatan harus dilaksanakan dengan salah astu cara berikut ini atau kombinasi dari cara-cara tersebut, sesuai yang disetujui. - 51 -

PANGANDARAN APBN 2012 c. Perawatan Dengan Pelembaban Permukaan beton yang belum keras ditutup dengan karung goni atau keset, dibasahi sebelum dihampar dan overlap sedikitnya 15 cm. Karung goni atau keset harus dijaga basah terus menerus dan menempel langsung dengan dengan permukaan beton. Apabila pengerasan permukaan dirawat di dalam bekisting, bekisting tersebut harus dijaga senantiasa basah. Jika bekisting dibongkar sebelum berakhirnya masa perawatan, perawatan harus dilanjutkan sebagaimana terhadap permukaan yang belum keras, menggunakan material yang sesuai. Karung goni hanya digunakan pada permukaan yang akan tertutup pada penyelesaian pekerjaan dan dalam dua lapis. d. Perawatan Dengan Pelapis Tidak Tembus Pandang Semua permukaan yang harus jenuh dibasahi dengan air sebelum penyemprot air dan Penutupan ditutup harus sepenuhnya dengan kertas kedap air, lapisan polyethylene atau karung gonipolyethylene dihamparkan. dihamparkan dengan warna yang terang menghadap ke atas. Penutupan harus ditumpang tindih tidak kurang dari 30 cm dan dengan hati-hati ditindih ke bawah atau harus ditumpang tindih tidak kurang dari 10 cm dan ditekan untuk mendapatkan penutupan menerus dengan sambungan yang betul-betul tertutup. Lapis penutup harus ditindih untuk menghindarkan perubahan bentuk atau tertiup angin. Lapis penutup harus dilipat ke bawah di atas tepi yang terbuka dan diamankan dengan cara yang disetujui. Lapis penutup harus diperbaiki atau diganti apabila sobekan atau lubang terjadi selama periode perawatan. e. Perawatan Dengan Membrane-Forming Compound Sebelum menggunakan bahan perawat, bagian atas sambungan yang akan menerima sealant harus ditutup rapat dengan bahan penutup sementara untuk mencegah masuknya bahan campuran dan untuk mencegah hilangnya kelembaban sepanjang periode perawatan. Bahan perawat harus digunakan pada permukaan yang lembab segera disaat film air sudah menghilang. Bahan perawat harus digunakan dengan penyemprotan menggunakan corong penyemprot yang dilengkapi dengan penghalang angin. Bahan perawat harus diterapkan dalam dua lapis, dikerjakan terus menerus pada bidang perawatan dengan tidak lebih dari 10 m /liter untuk setiap lapis. Apabila digunakan penyemprot tangan, lapis kedua harus dikerjakan dalam arah kira-kira bersudut 90
o 2

dengan arah penyemprotan

lapis pertama. Bahan perawat harus terbentuk secara merata, tidak terputus, membentuk lapisan film yang tidak cacat, retak atau terkelupas, dan harus bebas dari lubang-lubang kecil atau kondisi lain yang merugikan. Permukaan yang tertimpa hujan selama 3 jam setelah pelapisan bahan perawat dilaksanakan, atau permukaan yang cacat akibat pelaksanaan konstruksi dalam masa periode perawatan, harus segera disemprot lagi dengan cara-cara sebagaimana diuraikan - 52 -

PANGANDARAN APBN 2012 di atas. Pelapisan bahan perawat tidak boleh digunakan pada permukaan yang akan mendapat penanganan lebih lanjut yang tergantung pqda adhesi atau lekatan pada beton. Lapisan bahan perawat tidak boleh digunakan pada permukaan yang akan dirawat pada temperatur perawatan dengan uap panas. Apabila membrane-forming curing compound diijinkan, permukaan yang selalu terbuka harus dirawat dengan menggunakan membrane-forming curing compound yang tidak berwarna yang mengandung bahan yang mudah hilang. Apabila jenis bahan perawat tidak berwarna digunakan, permukaan beton harus dillindungi dari sinar matahari langsung selama periode perawatan. Permukaan yang sudah dilapisi dengan bahan perawat harus dijaga bebas dari injakan kaki dan lalu lintas kendaraan dan dari hal-hal lain yang menyebabkan adhesi dan pengotoran selama periode perawatan. 19. PEMASANGAN a. Pemborong akan menyampaikan informasi dan rincian prosedur pemasangan sebelum memulai pekerjaan untuk persetujuan Pengawas Lapangan. b. Semua struktur. c. Pemborong harus melengkapi dan menginstal semua penahan getar yang lepas, baji, leveling grout, plat, dll., untuk unit tersebut agar dijamin aman pada struktur. Leveling grout harus segar sebelum pemasangan unit precast. Pemborong harus menyediakan semua peralatan yang lain sesuai ketentuan untuk pemasangan precast pada struktur, sebagaimana ditunjukkan pada gambar. d. Unit yang tidak datang bersama-sama dengan memuaskan dengan unit bersebelahan di dalam batas dari posisi yang ditentukan, atau yang menghasilkan suatu ketidakteraturan tak dapat diterima di dalam unit yang telah selesai dikerjakan, harus ditolak. pekerjaan precast harus dengan teliti di-set pada posisi yang direncanakan, secara hati-hati diletakkan, diatur dan dengan teliti diangkur pada

- 53 -

You might also like