You are on page 1of 3

APLIKASI NILAI DALAM OLAHRAGA

April 22, 2010 by saifurss07

APLIKASI NILAI DALAM OLAHRAGA A. Definisi Nilai dalam Olahraga Nilai adalah suatu skor atau anggapan sesuatu tentang apa yang dianggap baik atau apa yang dianggap buruk. Nilai mencerminkan keadaan suatu benda, dimana benda yang bernilai baik akan mempunyai banyak keuntungan dan fungsi bagi pemiliknya. Dalam olahraga juga terdapat berbagai nilai yang harus diketahui oleh olahragawan agar mereka memperoleh pengetahuan tentang pentingnya nilai dalam olahraga. Suatu ketika seorang pemain basket melakukan interaksi atau saling berkomunikasi dengan teman satu timnya. Dia melakukan serangan dengan saling mempassing dengan teman satu timnya, lalu mengecoh lawan dan memasukkan bola. Dari interaksi itulah maka tercipta point atau skor bahkan kemenangan. Oleh karena itu nilai sangat berpengaruh pada olahraga, sehingga perlu di kembangkan dan disosialisasikan kepada para olahragawan (warnadunia.com, 2009). B. Nilai Sosial dalam Olahraga Nilai sosial dari olahraga adalah sebuah proses pembauran tanpa pembatas suku, ras dan agama. Proses kesetaraan ini dipandu oleh rasa persaudaraan dalam meningkatkan kemampuan berolahraga. Nilai-nilai olahraga ini mengikuti perkembangan masyarakatnya yang bisa dilihat dari sistem perekonomian dan budayanya. Nilai-nilai kejiwaan dan sosial terlihat pada masa masyarakat komunal primitif. Sejarah menunjukkan zaman tersebut manusia berolahraga sesuai dengan peradabannya, misal berburu dengan panah atau lempar batu. Tidak ada pemenang dan pecundang, tidak ada hadiah yang diperebutkan (warnadunia.com, 2009). Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi perananperanan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu

kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya (warnadunia.com, 2009). C. Nilai Agama dalam Olahraga Hubungan antara olahraga dan agama yaitu tentang kejujuran serta keadilan. Agama mengajarkan kita untuk bersikap jujur dan adil. Sebagai atlet atau wasit dituntut untuk profesional dalam menjalaninya. Dalam bertanding, misalnya kita harus fairplay dan sportif. Serta sebagai wasit, kita harus bersikap adil dan tidak membela salah satu kelompok pemain. Jadi hubungan olahraga dan agama itu sangat penting untuk dipahami. Dalam berolahraga kita diajarkan untuk bersikap jujur dan sportif, seperti yang diajarkan agama kita harus selalu bersikap jujur dan adil. Selain itu dengan berolahraga kita bisa menyehatkan jasmani dan rohani serta pikiran kita pun menjadi lebih sehat dan dapat berpikiran positif (warnadunia.com, 2009). Seorang muslim harus tertarik padat struktur tubuh yang kuat, untuk mencapai yang perlu latihan fisik; itu perlu bagi semua orang. Sabda Rasulullah SAW mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah (Muslim, Ibnu Majah). Kesehatan merupakan salah satu anugerah atau nikmat yang diberikan oleh Tuhan terhadap hambanya. Menjaga kesehatan dengan cara berolahraga merupakan bentuk daya dan upaya manusia dalam berusaha mensyukuri nikmat dan karunia kesehatan yang telah diberikan tuhan kepada kita. Omar bin al-Khattab ra menyatakan: Ajarilah anak-anak Anda berenang, memanah dan berkuda. Dan latihan fisik memiliki banyak manfaat; hal itu dapat meningkatkan kecepatan darah, meningkatkan oksigen mencapai proporsi tubuh, yang memperluas dada, dan menyimpan hak-hak penyakit paru-paru, dan oleh tubuh tumbuh dan kuat (Alwatanyh.com, 2008). Dalam pertandingan olahraga, peran agamapun sangat penting, seperti sebelum bertanding kita berdoa. Disetiap pertandingan olahraga setiap atlet pun menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran,karena tujuan dari olahraga itu sendiri adalah kerendahan dalam kemenangan dan kesetiakawanan dalam kekalahan.Apabila seorang atlet memenangi pertandingan diharapkan dapat rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat kepada lawan yang kalah. Seperti sifat rasul yang selalu sederhana tidak pernah sombong dan selalu menyayangi setiap manusia tanpa harus memandang status ornag tersebut (warnadunia.com, 2009). D. Nilai Budaya dalam Olahraga Nilai-nilai budaya dalam olahraga merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok motto suatu lingkungan atau organisasi (warnadunia.com, 2009). Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu : 1) Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas) 2) Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut 3) Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat). E. Nilai Ekonomi dalam Olahraga

Nilai ekonomi dalam olahraga adalah seberapa banyak olahraga tersebut disukai banyak orang dan memiliki nilai hiburan tinggi sehingga menghasilkan uang. Nilai ekonomi olahraga mengikuti perkembangan masyarakat perbudakan dan semakin meningkat pada zaman feodalisme hinggi kini kapitalisme. Pada zaman kapitalisme ini, sisa zaman perbudakan masih bisa kita lihat seperti gulat dan tinju. Selain nilai hiburan, olahraga pada zaman feodalisme adalah juga tontonan dari kelas yang berlawanan. Kelas penguasa tuan-tuan tanah mengadu budak budak mereka untuk jadi hiburan, bila yang melawan maka akan dibunuh. Nah, zaman kapitalisme inilah olahraga dijadikan nilai ekonomi yang tinggi. Olahraga ditempatkan sebagai tempat orang mencari uang sambil berolahraga. Dalam alam kapitalisme olahraga dijadikan alat promosi sebuah produk sekaligus pengguna produk (warnadunia.com, 2009). F. Nilai Sportifitas dalam Olahraga Sportif yaitu merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata sportifitas yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga. Jadi sportifitas dalam olahraga adalah prilaku atau tindakan dari seorang atau sekelompok olahragawan yang memperlihatkan sikap jujur, ksatria, disiplin, dan menaati ketentuan dan peraturan pertandingan/perlombaan olahraga. Untuk mencapai prestasi dalam suatu pertandingan/perlombaan olahraga, olahragawan sangat dimungkinkan memakai/menggunakan doping yang bertentangan dengan prinsipprinsip dasar keolahragaan yang menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan, sehingga dipandang perlu menciptakan kegiatan olahraga secara sportif (warnadunia.com, 2009).

You might also like