You are on page 1of 8

PERCOBAAN I PENGUKURAN PARAMETER RHEOLOGI DENGAN VISKOMETER OSWALD

I.

TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Memahami manfaat pengukuran parameter rheology 2. Memahami prinsip dasar dan spesifikasi pengukuran parameter rheology dengan viscometer ostwald. 3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran parameter rheology dengan viscometer ostwald.

II.

DASAR TEORI Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir dan logos berarti ilmu. Sehingga rheolgi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannnya dengan viskositas.Viskositas merupakan suatu persyaratan pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas maka semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dengan simbol (Anonim, 2008). Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi juga digunakan karakteristik induk sediaan farmasi (dosage formu) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch.Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube atau pensetan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dari tubuh (bioavability), sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh (Anonim, 2008). Sifat-sifat rheologi dari sistem farmasetik dapat mempengaruhi pemilihan alat yang digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat

ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak dinginkan, paling tidak dalam karakteristik alirannnya. Aspek ini dan banyak lagi aspek-aspek rheologi yang diterapakan di bidang farmasi (Martin dkk, 1993). Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sistem newton dan sistem non-newton. Pemilihan bergantung pada sifatsifat aliran nya apakah sesuai hukum aliran dari newton atau tidak. Dalam hukum aliran dari newton, perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dr) adalah perbedaan kecepatan atau rate of sheer, dv/dr. Gaya persatuan luas F 1/A diperlukan untuk menyebabkan aliran, ini disebut shering strees (Martin dkk, 1993). Viskositas (kekentalan) dapat dinggap sebagai gesekan dalam dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur diatas permukaan lainnya bila diantara permukaa-permukaan ini terdapat lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya. Baik zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental (viskos) daripada gas (Sears dan Zemansky, 1985). Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, fluida yang riil mempunyai gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut viskositas. Viskositas ada pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan oleh gaya kohesi antara molekul. Pada gas, viskositas muncul dari tumbukan antar molekul (Giancoli, 1999). Viskositas dari cairan Newtoin bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika cairan mengalir karena gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal, yang dikenal sebagai viskometer ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk melewati dua tanda tersebut. Viskometer ostwald berdasarkan pada persamaan poiseuille (Martin dkk, 1993).

Laju aliran fluida dalam tabung yang bulat bergantung pada viskositas fluida, perbedaan tekanan dan dimensi tabung. Ilmuan Prancil J.L Poiseulle (1999-1989), yang ditarik pada fisika dari peredaran darah (dan yang namanya, Poise, dipakai), menentukan bagaimana variabelvariabel tersebut mempengaruhi laju aliran fluida yang tidak bisa ditekan yang mengalami aliran laminer pada tabung silinder. dikenal dengan nama persamaan Poiseulle, adalah : Hasilnya, yang

r 4 (p1 p 2 ) 8 L

dimana r adalah radius dalam tabung, L adalah panjangnya, P1 P2 merupakan perbedaan tekanan antara ujung-ujungnya, adalah koefisien viskositas, dan Q adalah laju volume aliran (volume fluida yang mengalir per satuan waktu dinyatakan dalam satuan SI m3/S) (Giancoli, 1999). III. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Batang pengaduk Corong Gelas piala Gelas ukur Karet penghisap Piknometer Pipet ukur Stopwatch Viskometer Oswald Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah 1. 2. 3. 4. Gliserin p.a Aquadest Sorbitol Etanol

IV. PROSEDUR KERJA 1. Membuat larutan aquadest : sorbitol dengan perbandingan 3 : 1 dan 2 : 1 masing-masing sebanyak 50 mL. 2. Membuat larutan aquadest : etanol dengan perbandingan 2 : 1 dan 1 : 1 masing-masing sebanyak 50 mL. 3. Memposisikan viscometer oswald dengan tegak pada tiang penyangga kemudian menjepitkan dengan penjepit. 4. Mempipet cairan sebanyak 3,0 mL dan memasukkan kedalam lengan viscometer oswald yang lebar. 5. Menghisap cairan dalma viscometer dengan karet penghisap hingga melewati batas atas pipa ostwald. 6. Menyalakan stopwacth pada saat cairan menyinggung batas atas dan mematikan saat cairan menyinggung batas bawah. V. DATA & HASIL PENGAMATAN 5.1. Pembuatan Larutan Sampel Larutan Perbandingan Bahan Aquadest Sorbitol Aquadest Sorbitol Aquadest Etanol Aquadest Etanol Komposisi Bahan Dalam Larutan = 37,5 mL = 12,5 mL = 33,33 mL = 16,67 mL = 33,33 mL = 16,67 mL = 25 mL = 25 mL

Aquadest : Sorbitol 2:1

3:1

2:1 Aquadest : Etanol 1:1

5.2. Data Perhitungan Penentuan Viskositas Sampel Diketahui air Rel (t 25C) air abs (t 25C) air etOH : =1 = 1,0019 = 1,03634 = 0,83781

sorbitol Bahan Aquadest Etanol Sorbitol Aqua : Sorb (3 : 1) Aqua : Sorb (2 : 1) Aqua : EtOH (2 : 1) Aqua : EtOH (1 : 1)

= 1,34744 Waktu alir (detik) T1 0,52 0,51 8,11 0,45 0,69 0,53 0,59 T2 0,53 0,46 8,07 0,46 0,64 0,54 0,64 T3 0,43 0,60 8,78 0,44 0,60 0,51 0,62 T rata-rata 0,4933 0,5233 8,32 0,45 0,6433 0,5367 0,6167 relatif 1 0,844 25,096 0,97 1,408 0,988 1,109 abs 1,009 0,846 25,144 0,972 1,411 0,990 1,111

5.3. Perhitungan Massa Jenis Cairan Parameter Mpikno + bahan M pikno M bahan V pikno bahan bahan Parameter Mpikno + bahan M pikno M bahan V pikno bahan bahan H2 O 80,60 31,11 49,49 50 mL 1,0019 0,990 H2O : Sorb (3 :1) 81,29 28,68 52,61 50 mL 0,972 1,052 H2O : Sorb (2 :1) 84,51 31,11 53,4 50 mL 1,411 1,068 Etanol 70,47 31,11 39,36 50 mL 0,846 0,787 H2O : EtOH (2 :1) 74,43 28,68 45,75 50 mL 0,990 0,915 Sorbitol 102,46 28,86 73,6 50 mL 25,144 1,472 H2O : EtOH (1 :1) 75,00 31,11 43,89 50 mL 1,111 0,8778

5.4. Besar Viskositas Masing-masing Cairan Berdasarkan Literatur air EtOH = 0,095 N5/m2 = 1,09 Cp

Sorbitol (Yazid E, 2005).

= 16 Cp

5.5. Urutan Viskositas Hasil Percobaan Viskositasyang lebih besar yaitu sorbitol, lalu etanol dan yang paling kecil air. Viskositas sorbitol lebih besar dikarenakan massa jenis yang besar dan kekentalan yang lebih tinggi dibandingkan air dan etanol. Selain massa jenis dan kekentalan, konsentrasi juga menentukan. Semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi dibandingkan air : etanol (1 : 1), dan air : etanol (2 : 1). Yang paling kecil air : sorbitol (3 : 1). Untuk perbadingan viskositas antara praktikum dengan literatur terdapat ketidaksamaan. Viskositas sorbitol pada praktikum sangat jauh berbeda dengan literatur, begitu juga etanol dan air. Cuma etanol yang mendekati dengan hasil diliteratur. Hal ini disebabkan pengukuran yang tidak signifikan. 5.6. Kesulitan yang Dijumpai Saat Percobaan Alat-alat yang digunakan terbatas, sehingga memperlamabt kerja saat praktikum. Selain itu pengukuran yang jauh berbeda disebabkan pengukuran cuma menggunakan satu viskomter saja. VI. PEMBAHASAN Rheolgi adalah ilmu untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Yang berhubungan dengan ilmu rheologi adalah viskositas. Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas akan makin besar tahannya. Fungsi rheologi dalam dunia farmasi adalah untuk penerapannya dalam formulasi dan analisis dari produk farmasi seperti emulsi, pasta, dan penyalutan tablet. Selain itu pada pembuatan kosmetika seperti krim dan lotion juga menggunakan ilmu rheologi. Pada pembuatan suspensi juga menggunakan ilmu rheologi karena semuanya berhubungan dengan cepatnya suatu sediaan untuk mengalir. Cara mengukur parameter rheologi pada percobaan kali ini adalah dengan menggunakan viskometer ostwald.Viskometer ostwald merupakan

viskometer kapiler. Viskometer ostwald dapat mengukur viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika cairan mengalir karena gravitasi melalui viskomter ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda trsebut. Viskometer ostwald berdasarkan pada hukum poiseuille untuk suatu cairan yang mengalir melalui suatu tabung kapiler. Pada viskometer ostwald dihitung sesuai persamaan suatu kuantitas tertentu zat cair yang dikenalkan dalam viskositas disebuah tabung termostat dan kemudian ditarik oleh sulfon kedalam bulb sampai cairan tepat berada diketinggian diatas permukaan a kemudian dibiarkan turun sampai b. Waktu yang diperlukan dari posisi a ke posisi b diukur. Faktor-faktor parameter yang mempengaruhi perhitungan pengukuran

dengan menggunakan viskometer ostwald yaitu massa jenis,

kekentalan, dan konsentrasi. Semakin besar massa jenis, semakin cepat viskositas. Semakin kental konsentrasi, semakin lambat viskositas suatu zat cair. Dari hasil praktikum diketahui viskositas sorbitol lebih besar daripada etanol dan air, sehingga daya alir sorbitol memerlukan waktu yang lambat. Namun berbeda dengan tunggalnya, untuk campuran lebih kecil viskositas campuran air dengan sorbitol dengan perbandingan 3 : 1. VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan ini adalah 1. Rheologi merupakan ilmu mempelajari aliran cairan dan deformasi zat padat. 2. Manfaat pengukuran parameter rheologi dalam farmasi adalah dalam pembuatan kosmetika, emulsi, pasta serta suspensi. 3. Pengukuran parameter rheologi dapat menggunakan beberapa

viskometer salah satunya ostwald, namun hanya menghasilkan 1 titik saja yaitu viskositas.

4.

Yang mempengaruhi pada pengukuran parameter rheologi dengan menggunakan viskometer ostwald ialah massa jenis, kekentalan, dan konsentrasi. Saran untuk praktikum yang akan datang yaitu alat-alat ditambah

sehingga dapat mempermudah praktikan. VIII. DAFTAR PUSTAKA Giancoli, Douglas C. 1999. Fisika Jilid 1. Erlanggan. Jakarta. Martin dkk. 1993. Farmasi Fisik Jilid 2. Universitas Indonesia. Jakarta. Sears, F.W dan Mark W. Zemansky. 1985. Fisika Unuk Universitas 1 Mekanika, Panas dan Bunyi. Trimitra Mandiri. Jakarta. Wulandari,Arya. 2009. Viskositas Terhadap Suhu http://www.scrib.com/doc/31465790/viskositas-terhadapsuhuArya-wulandari-2311081030 diakses tanggal 14 Oktober 2011 Yazid,E. 2005.Kimia Fisika.Andi. Yogyakarta. IX. DISKUSI 1. Sebutkan macam-macam parameter rhelogy yang ada dalam pustaka? Jawab : viskositas, sifat aliran, dan thiksotropi.

2. Bagaimanakah prinsip kerja pengukuran viskometer ostwald? Jawab : mengukur waktu yang diperlukan suatu cairan untuk melewati antara batas a ke batas b. 3. Sebutkan keterbatasan viskometer ostwald dalam mengidentifikasi parameter rheology suatu bahan? Jawab : tidak dapat untuk bahan yang memiliki kekentalan dan viskositas yang besar.

You might also like