You are on page 1of 5

HAKIKAT GURU-HAKIKAT BELAJAR-HAKIKAT PENDIDIKAN

Memahami segala sesuatu secara “serampangan” atau sekenanya, akan


berkonsekuensi pada pengambilan keputusan yang sekenanya. Artinya keputusan
yang sekenanya mengandung ketidakpastian [uncertainty]. Sebaliknya jika kita itu
melihat secara komprehensif, holistic, maka keputusan yang kita ambil adalah
keputusan yang bulat dan utuh, konsekuensinya keputusan tersebut dijamin tingkat
keakurasiannya dan menuju ke ranah kepastian [certainty].
Memahmi sesuatu itu harus secara radical [seakar-akarnya], dengan kata lain
melihat “hakikatnya”.
Dikaitkan dengan dunia pendidikan, kafe ini akan menyadap tulisan sebagian kecil
dari buku besar karya. T. Raka Joni. Tulisan itu berada pada halaman 181,
[Resureksi Pendidikan Profesional Guru]
Sadapan itu terkait terminologi dari hakikat-hakikat yang berkaitang dengan dunia
pendidikan. Adapun sadapan itu berkaitan dengan:

• Hakikat Manusia
• Hakikat Masyarakat
• Hakikat Pendidikan
• Hakikat Subyek didik
• Hakikat Guru
• Hakikat Belajar mengajar
• Hakikat Kelembagaan

HAKIKAT MANUSIA:

1. Manusia sebagai mahkluk Tuhan mempunyai kebutuhan bertaqwa kepada


Tuhan Yang Maha Esa
2. Manusia membutuhkan lingkungan hidup berkelompok untuk
mengembangkan dirinya
3. Manusia mempunyai potensi-potensi yang dapat dikembangkan dan
kebutuhan-kebutuhan materi dan spiritual yang harus dipenuhi
4. Manusia itu pada dasarnya dapat dan harus dididik serta dapat mendidik
dirinya sendiri

HAKIKAT MASYARAKAT:
1. Kehidupan bermasyarakat berladaskan system nilai-nilai keagamaan, social
dan budaya yang dianut warga masyarakat; sebagian daripada nilai-nilai
tersebut bersifat lestari dan sebagian lagi terus berubah sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi
2. Masyarakat merupakan sumber nilai-nilai yang memberikan arah normative
kepada pendidikan
3. Kehidupan bermasyarakat ditingkatkan kualitasnya oleh insan-insan yang
berhasil mengembangkan dirinya melalui pendidikan

HAKIKAT PENDIDIKAN

1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai


keseimbangan antara kedaulatan subyek didik dengan kewibawaan pendidik
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subyek didik menghadapi;
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang cenderung semakin pesat
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya

HAKIKAT SUBYEK DIDIK

1. Subyek didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri sesuai dengan


wawasan pendidikan seumur hidup
2. Subyek didik memiliki potensi, baik fisik maupun psikologis, yang berbeda-
beda sehingga masing-masing subyek didik merupakan insan yang unik
3. Subyek didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang
menusiawi
4. Subyek didik pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi
lingkungan hidupnya

HAKIKAT GURU

1. Guru merupakan agen pembaharuan


2. Guru berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat
3. Guru sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi
subyek didik untuk belajar
4. Guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subyek didik
5. Pendidik tenaga kependidikan dituntut untuk menjadi contoh dalam
pengelolaan proses belajar mengajar bagi calon guru yang menjadi subyek
didiknya
6. Guru bertanggung jawab secara professional untuk terus menerus
meningkatkan kemampuannya
7. Guru menjujung tinggi kode etik professional.

HAKIKAT BELAJAR-MENGAJAR:

1. Peristiwa belajar-mengajar terjadi apabila sebyek didik secara aktif


berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru
2. Proses belajar-mengajar yang afektif memerlukan strategi dan
media/teknologi pendidikan yang tepat
3. Program belajar-mengajar dirancang dan diimplementasikan sebagai suatu
system
4. Proses dan produk belajar perlu memperoleh perhatian seimbang di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
5. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengintegrasian
fungsional antara teori dan praktik serta materi dan metodologi
penyampaiannya
6. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengalaman lapangan
yang bertahap, mulai dari pengenalan medan, latihan ketrampilan terbatas,
sampai dengan pelaksanaan dan penghayatan tugas-tugas kependidikan
secara utuh dan actual
7. Kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan professional adalah
pendemonstrasian penguasaan kompetensi
8. Materi pengajaran dan system penyampaiannya selalu berkembang

HAKIKAT KELEMBAGAAN:

1. LPTK merupakan lembaga pendidikan professional yang melaksanakan


pendidikan tenaga kependidikan dan pengembangan ilmu dan teknologi
kependidikan bagi peningkatan kualitas kehidupan
2. LPTK menyelenggarakan program-program yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat, baik kualitatif maupun kuantitatif
3. LPTK dikelola dalam suatu system pembinaan yang terpadu dalam rangka
pengadaan tenaga kependidikan
4. LPTK memiliki mekanisme balikan yang efektif untuk meningkatkan kualitas
layanannya kepada masyarakat secara terus menerus
5. Pendidikan pra-jabatan guru merupakan tanggung jawab bersama antara
LPTK dan Sekolah-sekolah pemakai [calon] lulusan
6. Visualizing. Guru visioner mempounyai gambaran yang jelas tentang apa
yang hendak dicapai dan kapan hal itu akan dicapai

7. Futuristic Thinking. Guru Visioner tidak hanya memikirkan kondisi saat ini,
tetapi juga memikirkan kondisi yang diinginkan pada masa yang akan datang

8. Showing Fore sign. Guru Visioner adalah perencana yang dapat


memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya
mempertyimbangkan aapa yang ingin dilakukan, tetapi juga
mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi, dan factor lain yang
dapat mempengaruhi rencana

9. Proactive Planning. Guru Visioner menetapkan sasaran dan startegi yang


spesifik agar bisa mencapai sasaran tersebut dengan baik serta mampu
mengantisipasi atau mempertimbangkan berbagai rintangan potensial dan
melakukan pengembangan rencana darurat untuk menanggulangi hambatan

10. Creative Thingking. Guru visioner dalam menghadapi tantangan berusaha


mencari alternative pemecahannya dengan memerhatikan isu, peluang, dan
masalah
11. Taking Risk, Guru visioner berani mengambil risiko sekecil apapun, dan
menganggap kegagalan sebagai peluang bukanya sebuah kemunduran
12. Processing Alignment. Guru Visioner mampu menghubungkan sasaran
dirinya dengan sasaran organisasi
13. Coalting Alignment. Guru Visioner sadar bahwa dalam rangka mencapai
tujuan, dia harus bekerja sama dalam menciptakan hubungan yang
harmonis, baik kedalam maupun keluar
14. Continuous Learning. Guru visioner selalu mampu mengikuti pelatihan dan
pendidikan secara teratur, dalam rangka mengembangkan profesionalitas
dan memperluas pengethauna, serta memberikan tantangan berpikir dan
mengembangkan imajinasi
15. Embracing Change. Guru Visioner tahu bahwa perubahan adalah suatu
bagian terpenting bagi pertumbuhan dan pengembangan kemampuan
dirinya. Ketika ada perubahan yang dinginkan atau yang tidak diantisipasi
sebelumnya, guru visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat
memberikan manfaat ari peerubahan tersebut.

You might also like