You are on page 1of 2

ANCAMAN GEJALA KETERGANTUNGAN INTERNET TERHADAP PERGESERAN BUDAYA REMAJA INDONESIA Oleh: Aprilia Dwi Ariyanti Deddy aryawan

ABSTRAK Data-data survey terbaru seperti yang dilakukan Internet World Stat, Yahoo! Inc dan lembaga survei TNS Indonesia, mengenai penetrasi internet di negara-negara Asia termasuk Indonesia menunjukkan perkembangan internet yang terus meluas. Menurut data Internet World Stat pada tahun 2011, penetrasi internet di Indonesia adalah sebesar 16, 1 % hingga 19 % atau sekitar 45, 6 juta orang dari sebelumnya 2 juta orang pada tahun 2000. Hal ini memperlihatkan terus meningkatnya penggunaan internet di Indonesia. Hasil survey menunjukkan pengguna internet di indonesia didominasi remaja yaitu pada rentang usia 15-21 tahun adalah sebesar 55 %. Fenomena ini menunjukkan bahwa kegiatan remaja pada masa sekarang sangat erat dengan penggunaan internet. Selain itu, intensitas penggunaan internet oleh remaja di Indonesia yaitu pada level heavy users dimana pengguna internet yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per bulan. Sebagaimana menurut The Graphic, Visualization and Usability Center, The Georgia Institute of Technology, pengguna internet yang tergolong sebagai heavy users adalah salah satu ciri-ciri pengguna internet yang addicted (Astutik Nur Qomariyah: 11). Hal ini mengindikasi gejala ketergantungan remaja Indonesia pada penggunaan internet. Manfaat internet yang sangat besar untuk memenuhi segala kebutuhan informasi dan komunikasi yang cepat dan transnasional, membuat internet menjadi salah satu bentuk budaya populer dalam penggunaan media massa. Budaya penggunaan media massa dari surat kabar, radio, televisi mulai bergeser ke internet dengan semakin berkembangnya konten-konten yang disediakan. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan remaja Indonesia dalam pencarian informasi serba instan di internet. Data TNS Indonesia menunjukkan penggunaan search engine dan berita online mendominasi cara pencarian dari internet oleh remaja indoneia. Sedabgkan di bidang komunikasi, penggunaan konten email dan lahirnya jejaring sosial yang ditunjukkan data penggunaan layanan online oleh remaja Indonesia pada e-mail, instant messaging dan social networking berkisar 59%, memicu ketergantungan remaja indonesia dalam menggunakan internet sebagai media komunikasi.

Dampak penggunaan internet untuk media informasi adalah munculnya liberalisasi informasi yaitu konsumsi informasi sebebas-bebasnya serta perubahan sikap komunikasi bangsa indonesia yang komunal menjadi liberal dan individualitis. Hal ini berkaitan dengan hakikat media massa sebagai faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (Rakhmat, 2001 dalam Syamsirlaode http://id.shvoong.com/). Masuknya internet sebagai salah satu budaya asing juga berpengaruh pada perilaku remaja yang cenderung meniru kebiasaan (habitual) asing tersebut. Padahal tidak semua budaya asing sesuai dengan budaya asli Indonesia sehingga dapat mengancam kearifan lokal Indonesia. Untuk itulah, perlu upaya-upaya agar pemanfaatan internet secara bijaksana dan tidak menggeser budaya asli bangsa Indonesia antara lain memberikan pendidikan berbasis karakter yang menjunjung tinggi kebudayaan bangsa pada remaja, perlunya penegakan regulasi terhadap penggunaan internet untuk meangakses situs-situs negatif, dan pentingnya pendampingan keluarga dalam mengawasi pemanfaatan internet oleh remaja. Kata kunci: ketergantungan internet, remaja, budaya Indonesia

You might also like