You are on page 1of 8

Menurut hasil penelitian, besarnya gaya potong Fv dapat dinyatakan sebagai rumus empirik berikut : Fy = F v = ks .

A Dimana : Fy = Fv = gaya potong ; N. A = b . h = a . f = penampang geram sebelum terpotong ; mm2 ks = gaya potong spesifik ; N/mm2

dan ks = ks 1.1 h-z Dimana ks = gaya potong spesifik 11 ; N/mm2 atau J/mm2 ks 1.1 = gaya potong spesifik referensi ; N/mm2 merupakan harga ks ekstrapolatif, yaitu untuk proses pemesinan dengan a.f = 1.1 = 1 mm2 , dan berlaku bagi sudut potong utama kr=90 h = tebal geram sebelum terpotong, mm2 z = pangkat tebal geram ; rata-rata berharga = 0.2

Dari percobaan dengan menggunakan beberapa jenis benda kerja dapat diperoleh beberapa harga ks 1.1 sebagaimana yang diperlihatkan pada tabel. Tabel ini berlaku bagi proses bubut dengan pahat karbida, dengan geometri dan kondisi pemotongan sebagai berikut r = 90 ; s = 0 ; = 0.8 mm Kecepatan potong = 100 s.d 200 m/min Tidak terjadi keausan kawah dan keausan tepi Rasio kerampingan geram b/h = 2 s.d 10.

Data untuk tabel tabel yang di gunakan.

Suatu proses bubut untuk benda kerja : - Baja cf 53 ( 220 HB ) hasil tempa - Pahat karbida, P 10 ( WIDIA TTX ) dengan geometri sebagai berikut : kr= 60;

Daya pemotongan dalam proses pembentukan geram ditentukan oleh gaya pemotongan dengan kecepatan pemotongan. Nct = Nc + Nf ; kW Dimana, Nct = daya pemotongan total ; kW Nc = daya potong ; kW Nf = daya makan ; kW

Untuk proses bubut : dan

Dimana : Fv= gaya potong v= kecepatan potong Ft= gaya makan vf = kecepatan makan

You might also like