You are on page 1of 8

Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca adalah efek dimana radias inframerah yang dipantulkan oleh permukaan

bumi, tidak diteruskan oleh atmosfer ke luar angkasa tetapi dipantulkan kembali ke bumi. Gas Rumah Kaca bersifat memantulkan radiasi infra merah. Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global . Proses terjadinya efek gas rumah kaca, sinar matahgari memancarkan radiasi ultraviolet ke bumi yang akan diterima oleh bumi dan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Atmosfer akan meneruskan radiasi inframerah ini ke luar angkasa. Namun dengan adanya gas rumah kaca yang terperangkap di atmosfer akan menyebabkan dipantulkannya kembali radiasi infeamerah ini ke bumi. Ditambah dengan radiasi ultraviolet dari matahari, akan menyebabkan naikknya suhu permukan bumi.

GRK (Gas Rumah Kaca) GRK (gas rumah kaca) adalah sejumlah gas yang terdapat di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca terjadi karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Energi yang masuk ke bumi 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan , 45% diabsorpsi permukaan bumi serta 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.; Gas rumah kaca terdiri dari CO2, ,CH4, N2O, HCFC,dan CFC serta uap air (H2O) Ozon (O3)

Ozon merupakan molekul triatomik, yang tersusun oleh tiga molekul oksigen dan bersifat lebih tidak stabil bila dibandingkan dengan oksigen. Ozon terdapat di lapisan atmosfer bumi, yaitu di stratosfer dan troposfer. Ozon di lapisan stratosfer, disebut juga sebagai lapisan ozon, berperan sebagai lapisan pelindung bumi dari sinar ultraviolet yang berbahaya bila masuk ke bumi dengan intensitas yang tinggi. Lapisan ozon pada stratosfer terletak diantara 10 sampai dengan 50 km diatas permukaan bumi.

Struktur molekul ozon Akan tetapi, ozon di lapisan troposfer yang disebut juga ozon permukaan adalah pencemar sekunder yang terbentuk akibat reaksi kompleks antara prekursornya, yaitu NO x (nitrogen oksida) dan hidrokarbon dengan pemanasan sinar matahari. Reaksi pembentukan ozon ini terutama terjadi di daerah dengan tingkat polusi tinggi atau bisa juga beberapa kilometer dari sumber polusi akibat tertiup angin. Ozon bersifat sangat reaktif dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Ozon adalah oksidator kuat yang bisa bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk oksidan yang beracun. Lapisan troposfer berada sekitar 10 sampai dengan 18 kilometer diatas permukaan bumi dan tersusun oleh banyak lapisan. Ozon terkonsentrasi lebih besar pada lapisan bawah dan mejadi masalah karena efek yang buruk pada kesehatan manusia. Ozon troposfer adalah salah satu komponen gas rumah kaca. Konsentrasi ozon troposfer meningkat disebabkan oleh aktivitas manusia, sebagian besar karena pembakaran bahan bakar fosil.

Siklus oksigen-ozon di stratosfer Mekanisme reaksi fotokimia berperan dalam peningkatan jumlah ozon di lapisan stratosfer. Sinar matahari mengenai molekul oksigen di statosfer dan memecahkannya secara fotolisis menghasilkan dua atom oksigen radikal. Atom oksigen radikal ini kemudian bereaksi dengan molekul oksigen yang masih tersisa menghasilkan ozon. Siklus pembentukan ozon ini kemudian disebut sebagai siklus oksigen-ozon. Reaksinya seperti berikut: O 2 + hv 2 O . (panjang gelombang kurang dari 240 nm) O.+O2O3 Net : 3O 2 + hv 2O 3 (reaksi lambat) Ozon di troposfer berasal 10 % dari transport ozon di stratosfer. Selain itu, sumber ozon di troposfer juga berasal dari aktivitas manusia dengan mekanisme yang sedikit berbeda dengan ozon di stratosfer. Penelitian Penelitian mengenai ozon di LAPAN berkaitan dengan penelitian dan pengembangan proses-proses fisin, kimia, dan dinamika ozon serta radiasi ultraviolet matahari.

Ozon total Ozon total meliputi seluruh konsentrasi ozon yang ada di lapisan stratosfer maupun troposfer. Penelitian yang dilakukan oleh LAPAN menggunakan data ozon total yang berasal dari satelit. Ozon permukaan O z on permukaan adalah ozon troposfer pada ketinggian paling bawah di permukaan bumi. Di troposfer ozon berperan sebagai gas rumah kaca sehingga dapat menyokong perubahan iklim. Pada konsentrasi tertentu, ozon di permukaan juga dapat berperan sebagai polutan. Penelitian mengenai ozon permukaan di LAPAN dilakukan menggunakan instrumen pengukur konsentrasi ozon permukaan yaitu monitor ozon. Radiasi UV Untuk memonitor adanya penipisan lapisan ozon di Indonesia, LAPAN melakukan pengamatan intensitas radiasi UV-A (315-400 nm) dan UV-B (280-315 nm) sebagai salah satu indikator kuantitas konsentrasi ozon. Peralatan yang digunakan adalah UV Pyranometer. Lapisan ozon sebagai pelindung semua kehidupan. Kondisi ozon stratosfer secara global menurun 3% dalam kurun waktu 1980 ~ 2000. Di atas Antartika menipis 50 % pada musim dingin dan musim panas. Menipisnya lapisan ozon mengakibatkan ultra violet yang mencapai bumi meningkat. Meningkatnya radiasi ultra violet ini diketahui sangat berbahaya untuk mahluk hidup. Montreal protokol dan amandemennya yang membatasi penggunaan bahan kimia perusak ozon, memperlihatkan bahwa penipisan ozon tampak menjadi lebih lambat. Perubahan iklim juga akan mempunyai pengaruh seberapa cepat penipisan ozon akan pulih. Aura Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, bisa dipelajari dari Aura yaitu satelit yang diluncurkan oleh EOS. Instrument yang dibawa oleh Aura mempelajari kimia atmosfer juga dinamikanya. Dari pengukuran dengan Aura memungkinkan kita untuk menginvestigasi pertanyaan-pertanyaan tentang trend ozon, perubahan kualitas udara dan keterkaitannya dengan perubahan iklim. (Sumber: Earth Observing System (EOS), Aura Atmospheric Chemistry, Godard Space Flight Center, NASA). Kondisi Ozon global (dunia) dan ozon di Indonesia Data diperoleh dari OMI (Ozone Monitoring Instrument) yang dibawa oleh satelit Aura (Sumber: GES-DISC-DAAC). Kondisi ozon global dan Indonesia yang ditampilkan adalah ozon total yaitu kerapatan horizontal (jumlah molekul ozon per satuan luas). Satuan yang digunakan adalah DU (Dobson Unit) yang setara dengan 2.69 x 10 20 molekul/m 2 Ozon Global Ozon Indonesia Analisis dari kondisi ozon ini akan ditampilkan secara terpisah. Kontribusi LAPAN dalam penelitian ozon melalui Program SHADOZ (Southern Hemisphere ADditional OZonesondes) dilaksanakan melalui peluncuran ozonsonde secara rutin dan mengkoordinir peluncuran tambahan pada kasus-kasus dimana ada fenomena tertentu di atmosfer. Program ini didukung oleh 14 stasiun peluncuran ozonsonde di belahan bumi selatan yang rutin melakukan peluncuran ozonsonde secara simultan. Datanya dikumpulkan dalam pusat arsip data ozon secara internasional. Pada Desember 2004 data ozonsonde dari SHADOZ ini digunakan pula untuk validasi data ozon dari OMI (Ozone Monitoring Instrument) yang dibawa oleh satelit EOS-Aura. Stasiun pendukung kegiatan SHADOZ adalah: Heredia, Samoa, Ascension Island, Cotonou, Fiji, Irene, Kuala Lumpur, La Reunion, Malindi, Nairobi, Natal, Paramaribo, San Cristobal dan Watukosek. Data dan hasil kegiatan kerjasama tersebut bisa dilihat di http://croc.gsfc.nasa.gov/shadoz/Java.html .

olusi Udara

Dampak Polusi Udara

Dampak polusi udara pada kesehatan manusia sangat komplek (lihat tabel). Selain dampak pada manusia, polusi udara juga berdampak pada kerusakan lingkungan, seperti tumbuhan, binatang, material, terjadinya gangguan kabut smog fotokimia, material dan konstruksi. Kerusakan lingkungan akibat polusi udara akhirnya juga berdampak pada kenyamanan hidup manusia. Jadi secara langsung maupun tidak langsung polusi udara berdampak pada kesehatan dan kenyamanan kehidupan manusia.

polutan RSPM (respirable suspended particulate matter) SO 2

Dampak pada kesehatan manusia Sakit pernafasan termasuk bronchitis kronis dan asma, gangguan hati

Gangguan hati, kanker, mata terbakar, sakit kepala

masalah pernafasan termasuk pulmonary emphysema NO 2 SPM (suspended particulate matter) Benzene Asma, anemia, penyebab immunotoxicity, carsinogen, pingsan Merusak fungsi paru-paru, batuk, iritasi nata, telinga Pingsan dan kematian Mengurangi haemoglobin, anemia, merusak system saraf dan ginjal Iritasi paru-paru, infeksi viral, sesak nafas, dll Radang paru-paru, asma, kanker

Ozon CO Timbal

( http://www.cseindia.org/html/lab/health_air.htm )

Selain dampak pada kesehatan manusia, polusi udara juga berdampak pada lingkungan. Rusaknya beberapa patung/ monumen di Bandung ditengarai sebagai akibat hujan asam (lihat gambar). Hujan asam sendiri merupakan indikasi udara yang telah terpolusi.

(LAPAN, dok)

Tanaman juga mengalami kerusakan adanya hujan asam (lihat gambar). Pot A tanaman yang disiram dengan menggunakan air biasa dan pot B tanaman disiram dengan menggunakan air dengan pH 2 selama 20 hari. Ini menunjukkan bahwa air hujan yang keasamanannya tinggi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Data CO (Karbon Monoksida)

Karbon monoksida adalah gas beracun, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Karena sifatnya yang tidak berbau, CO biasanya bercampur dengan gas-gas lain yang berbau sehingga CO dapat terhirup secara tidak disadari bersamaan dengan terhirupnya gas lain yang berbau. CO dihasilkan dari limbah industri terutama dari hasil pembakaran tidak sempurna gas alam dan material-material lain yang mengandung karbon (OSHA, 2002). Karbon monoksida merupakan salah satu polutan yang terdistribusi paling luas di udara. Setiap tahun, CO dilepaskan ke udara dalam jumlah yang paling banyak diantara polutan udara yang lain, kecuali CO 2. Di daerah dengan populasi tinggi, rasio mixing CO bisa mencapai 1 hingga 10 ppmv. Perubahan CO menjadi senyawa lain di atmosfer diperkirakan berhubungan dengan terjadinya perubahan iklim, karena CO diketahui berperan penting dalam pengendalian jumlah radikal OH di atmosfer. Oksidasi karbon monoksida secara tidak langsung juga dapat berpengaruh terhadap energi radiasi berkaitan dengan terbentuknya karbon dioksida dan ozon troposfer. Berkaitan dengan reaksi fotokimia yang lambat, CO diketahui mempunyai peranan penting dalam siklus pembentukan O 3 terutama dalam skala yang luas di atmosfer bebas, sedangkan VOCs mempunyai peranan penting dalam pembentukan O 3 pada skala lokal (I.Coll, 2006).

Sumber-sumber CO Sumber gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang bereaksi dengan udara menghasilkan gas buangan, salah satunya adalah karbon monoksida. Daerah dengan tingkat populasi yang tinggi dengan jalur lalu lintas yang padat akan memiliki kadar CO yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Gas CO juga berasal dari proses industri. Secara alami gas CO terbentuk dari proses meletusnya gunung berapi, proses biologi, dan oksidasi hidrokarbon seperti metana yang berasal dari tanah basah dan kotoran mahluk hidup. Selain itu, secara alami CO juga diemisikan dari laut, vegetasi, dan tanah. Secara umum terbentuknya gas CO melalui proses berikut ini : 1. 1. Pembakaran bahan bakar fosil dengan udara yang reaksinya tidak stoikiometris. Reaksinya : 2C + O 2 2CO

1. 2. Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbon dioksida (CO2) dengan karbon (C) menghasilkan gas CO. Reaksinya :

CO 2 + C 2CO 1. Pada suhu tinggi, CO 2 dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen. Reaksinya : CO2 CO + O Data NOx (Nitrogen Oksida)

NOx adalah bentuk yang lebih reaktif dari oksida nitrogen yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). NO2 berwarna coklat kemerahan, sangat reaktif, dan terbentuk di udara dari oksidasi NO. Emisi antropogenik dari pembakaran minyak bumi, gas, dan bensin, dapat mengoksidasi nitrogen di atmosfer (N2) membentuk NO yang ada di lingkungan. Sumber NO2 di alam adalah dari proses mikrobiologi di dalam tanah. Di tanah, proses nitrifikasi dan denitrifikasi dapat melepaskan NO dan NO2 ke atmosfer. Proses alami ini meningkat saat pupuk nitrogen ditambahkan untuk meningkatkan hasil pertanian. NOx adalah katalis atmosfer yang berkaitan erat dengan pembentukan ozon dan radikal OH. NOx berperan dalam mengatur proses oksidasi atmosferik dan siklus biogeokimia global. NOx secara kimia di troposfer berkaitan dengan pembentukan ozon troposfer melewati dua proses yang terpisah. Pada saat konsentrasi NOx tinggi, ozon troposfer diproduksi secara fotokimia dalam siklus perubahan NO menjadi NO2 yang difasilitasi oleh adanya radikal peroksi yang terbentuk selama oksidasi karbon monoksida, metana, dan VOCs. Akan tetapi, pada saat konsentrasi NOx rendah, reaksi akan cenderung terjadi pada pengurangan jumlah radikal bebas, sehingga memperlambat proses oksidasi yang menghasilkan O3. Saat reaksi fotolisis terjadi, konsentrasi O3 troposfer akan berkurang (Meszaros, 1981). .

Gambar 1. NOx sebagai pusat reaksi kimia di atmosfer

Skema di atas menggambarkan pentingnya kehadiran NOx di atmosfer. NOx merupakan pusat reaksireaksi kimia di atmosfer. Bagian utama senyawa kimia yang mengalami proses oksidasi lalu dihilangkan dari atmosfer oleh presipitasi asam nitrat, atau mengalami perubahan menjadi senyawa yang lain

(Uherek, 2008). Sumber-sumber NOx Secara umum, sumber NOx di alam berasal dari bakteri dan akitivitas vulkanik, proses pembentukan petir, dan emisi akibat aktivitas manusia (antropogenik). Emisi antropogenik NOx terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti pembangkit tenaga listrik dan kendaraan bermotor. Sumber lain di atmosfer berupa proses tanpa pembakaran, contohnya dari hasil produksi asam nitrat, proses pengelasan, dan penggunaan bahan peledak.

You might also like