You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Lembar Informasi No.

1 Ketika Selimut Bumi Makin Tebal telah dijelaskan bahwa peningkatan suhu dunia harus dibatasi 2C agar kehidupan di bumi tetap dapat berlanjut. Jika negara-negara penghasil gas rumah kaca tidak diikat peraturan internasional, maka konsentrasi gas rumah kaca di lapisan udara bumi akan meningkat sehingga diperkirakan suhu bumi juga akan naik menjadi 5C. Ketika mengadopsi UNFCCC pada tahun 1992, para pemerintah menyadari bahwa Konvensi tersebut bisa menjadi pijakan bagi tindakan lebih kuat di masa depan.Dengan melakukan proses peninjauan, pembahasan dan pertukaran informasi secara terus-menerus, Konvensi tersebut memungkinkan pengadopsian komitmen-komitmen tambahan untuk menanggapi perubahan dalam pemahaman ilmiah dan kemauan politik. Tinjauan pertama dari komitmen Negara maju dilakukan seperti disyaratkan oleh sidang pertama COP (COP-1) di Berlin pada tahun 1995. Para Pihak memutuskan bahwa komitmen Negara-negara maju untuk mengembalikan ke tingkat emisi pada tahun 2000 sama seperti tingkat emisi pada tahun 1990 tidak cukup untuk mencapai tujuan jangkapanjang Konvensi yaitu mencegah campur tangan zat-zat hasil kegiatan manusia terhadap sistem iklim. Tujuan dari protokol ini adalah untuk mengatur peserta UNFCCC agar memastikan bahwa emisi gas rumah kacanya (GRK), yang tidak diatur oleh Montreal Protocol, tidak melebihi jumlah yang disepakati dengan tujuan dengan mengurangi keseluruhan emisinya sedikitnya 5 % dibawah tingkat emisi tahun 1990 dalam jangka waktu 2008-2012. Pada menteri dan pejabat senior menanggapinya dengan mengadopsi Mandat Berlin dan melakukan rangkaian perundingan baru mengenai penguatan komitmen Negara maju. Kelompok Ad Hoc Mandat Berlin (AGBM) dibentuk untuk membuat draft perjanjian; setelah sidang kedelapan, kelompok tersebut mengajukan teks ke perundingan terakhir COP-3. Sekitar 10.000 delegasi, pengamat dan wartawan berpartisipasi dalam perundingan tingkat tinggi ini yang diselenggarakan di Kyoto, Jepang, pada Desember 1997. Konferensi ini menghasilkan keputusan berupa konsensus (1/CP.3) untuk mengadopsi Protokol yang

mengharuskan negara-negara industri untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka setidaknya sebanyak 5% dibandingkan tingkat emisi pada tahun 1990 pada periode 2008-2012. Komitmen yang mengikat secara hukum ini menjanjikan untuk menghasilkan penurunan emisi yang telah cenderung mengalami kenaikan di Negara-negara tersebut sejak 150 tahun lalu. Protocol Kyoto terbuka untuk ditandatangani pada 16 Maret 1998. Protokol ini diberlakukan 90 hari setelah diratifikasi oleh sekurangnya 55 Pihak Konvensi, termasuk Negara-negara maju yang menyumbangkan setidaknya 55% dari jumlah total emisi karbondioksida pada tahun 1990 dari kelompok Negara industri ini. Selain itu, para Pihak UNFCCC akan terus menjalankan komitmen mereka sesuai dengan Konvensi dan mempersiapkan implementasi lebih lanjut dari Protokol Kyoto ini.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Dalam makalah ini akan dibahas mengenai : 1. Siapa saja pihak-pihak yang mengikuti Perjanjian Internasional ? 2. Apa saja objek yang diatur dalam Perjanjian Internasional tersebut? 3. Bagaimana mekanisme yang terdapat dalam Perjanjian internasional tersebut?

BAB II ISI

2.1 Para Pihak dalam Perjanjian Internasional (Kyoto Protocol)

Pihak-pihak yang telibat dalam Kyoto protocol termuat dalam Lampiran B : Annex B (Lampiran B) Party Quantified emission limitation or reduction commitment (percentage of base year or period) Komitmen jumlah pembatasan atau pengurangan emisi No Pihak (persentase per tahun atau periode) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Australia Belgium Canada Czech Republic* Estonia* Finland Germany Hungary* Ireland Japan Liechtenstein Luxembourg Netherlands Norway Portugal Russian Federation* Slovenia* Sweden Ukraine* Britain and Northern Ireland United States of America 93 108 92 94 92 92 92 92 94 92 94 92 92 92 101 92 100 92 92 100

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Austria Bulgaria* Croatia* Denmark European Community France Greece Iceland Italy Latvia* Lithuania* Monaco New Zealand Poland* Romania* Slovakia* Spain Switzerland

92 92 95 92 92 92 92 110 92 92 92 92 100 94 92 92 92 92

* Countries that are undergoing the process of transition to a market economy. (Negara-negara yang sedang menjalani proses transisi ke ekonomi pasar.

2.2 Objek Perjanjian Internasional (Kyoto Protocol) Lampiran A Gas Rumah Kaca Karbon dioksida (C02) Metana (CH4) Nitrous oksida (N20) Hidrofluorokarbon (HFC) Perfluorokarbon (PFC) Sulfur heksafluorida (SF6)

Sektor / kategori sumber energi pembakaran bahan bakar energi industri Industri manufaktur dan konstruksi transportasi sektor lain lain Buronan emisi dari bahan bakar bahan bakar padat Minyak dan gas alam lain industri proses produk mineral industri kimia logam produksi lain produksi

Gas rumah kaca yang dibatasi adalah CO2,CH4,N2O,PFCs,HFCs, dan SF6. Negara yang berkewajiban mengurangi besarnya penurunan emisinya seperti dalam lampiran B dari protokol.

Negara berkembang dapat berpartisipasi dan dapat bersifat sukarela. Dalam pelaksanaan penurunan emisi dapat dilakukan dengan mekanisme, yaitu Joint Implementation, Clean Development Mechanism, dan Emission Trading. Negara bekembang dapat berpartisipasi melalui mekanisme Clean Development Mechanism (CDM).

Produksi halocarbons dan belerang heksafluorida Konsumsi halocarbons dan belerang heksafluorida lain Pelarut dan penggunaan produk pertanian enterik fermentasi pupuk manajemen budidaya padi pertanian tanah Ditetapkan pembakaran sabana Bidang pembakaran residu pertanian lain limbah Pembuangan limbah padat di darat penanganan limbah limbah pembakaran lain

BAB III KESIMPULAN Para pihak yang mengikuti Kyoto Pr otocol antara lain: 1. Australia 108 2. Austria 92 3. Belgium 92 Austria 92 Belgium 92 Bulgaria* 92 Canada 94 Croatia* 95 Czech Republic* 92 Denmark 92 Estonia* 92 European Community

You might also like