You are on page 1of 49

PENILAIAN PEMBELAJARAN

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAHAN BELAJAR MANDIRI

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

TopikPenilaian Pembelajaran Jumlah jam 4 P a jam tatap muka (4 x 50 menit) 4 jam tugas terstruktur (4 x 60 menit) 4 jam tugas mandiri (4 x 60 menit)Pertemuan ke) k

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Setiap

guru

harus

mempunyai

Kompetensi

Pedagogik dalam melakukan penilaian pembelajaran. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melakukan penilaian pembelajaran, sehingga perlu ada upaya serius untuk mengatasinya. Selain itu, salah satu tahapan Penilaian Tindakan Kelas (PTK), dalam proses pembelajaran BERMUTU) adalah identifikasi masalah. Pada tahapan ini kebanyakan guru belum terampil dalam mencari dan menentukan masalah yang akan diteliti. Topik ini ini menjadi sangat penting untuk dipelajari, dalam rangka menemukan masalah yang akan di-PTK-kan, sekaligus menjadikan guru profesional dalam melakukan penilaian pembelajaran.

A. PENGANTAR
Pernahkah Anda mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran? Bila Anda menyatakan ya sebenarnya pengalaman Anda tidak sendiri. Banyak guru lain, baik yang ada di SD sebagai guru kelas maupun di SMP sebagai guru mata pelajaran mengalami kesulitan yang sama. Bagaimana upaya untuk mengatasi masalah yang Anda hadapi ini? Pada tahun 2007, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007 telah
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

menerbitkan Standar Penilaian. Hal ini sejalan dengan pesan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang salah satu dari delapalan standar tersebut adalah Standar Penilaian. Salah satu tugas guru sebagai agen pembelajaran sebagaimana yang ditetapkan dalam PP 19/2005 adalah tugas melakukan penilaian pembelajaran selain tugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Agar tugas guru ini berjalan dengan baik maka melalui Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 ditetapkan standar penilaian pendidikan untuk lima kelompok mata pelajaran, yaitu Standar Penilaian kelompok mata

pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan pelajaran dan Teknologi dan (IPTEK), kelompok mata Estetika,

kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.

1.

Kedudukan Topik Penilaian

Pembelajaran

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Topik penilaian pembelajaran ini merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, sekaligus tahapan untuk menemukan permasalahan yang akan ditelitdi dari seluruh tahapan pelaksanaan PTK. Guru pemandu bertindak sebagai fasilitator dalam pembahasan penilaian pembelajaran yang berguna untuk membantu guru peserta agar mengetahui dan menyadari adanya masalah-masalah dalam penilaian pembelajaran. Pada akhirnya guru peserta akan dapat memperbaiki cara penilaian pembelajaran.

2. Pentingnya Mempelajari Topik Penilaian Pembelajaran


Banyak permasalahan-permasalahan dalam penilaian pembelajaran yang dihadapi guru peserta SD/SMP. Penilaian pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Agar permasalahan guru dalam melakukan penilaian pembelajaran dapat diatasi, maka topik ini harus mendapat perhatian yang cukup untuk dicarikan jalan keluar. Topik penilaian pembelajaran sangat penting dipelajari karena keterampilan melakukan penilaian pembelajaran merupakan salah satu Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai guru.

3.

Ruang

Lingkup

Penilaian

Pembelajaran
Ruang lingkup pembahasan topik penilaian pembelajaran meliputi subtopik (1) Standar Penilaian Pendidikan (2) Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran (3) Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pada subtopik Standar Penilaian Pendidikan, Anda akan diajak untuk mengkaji, mendiskusikan, dan/atau memberi tanggapan terhadap uraian bahan belajar mandiri (BBM). Uraian mencakup penjelasan tentang pengertian standar penilaian pendidikan, rasional adanya standar penilaian, dan prinsip-prinsip penilaian pendidikan sesuai dengan Permendiknas Nomor 20 tahun 2007. Pada subtopik Pengembangan Instrumen Penilaian

Pembelajaran, Anda akan diajak untuk mengkaji dan memilih serta menerapkan jenis instrumen penilaian pembelajaran yang cocok dengan target hasil belajar dan kompetensi dasar yang dipilih oleh guru. Pada subtopik Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran, Anda diajak untuk berlatih melaporkan hasil penilaian pembelajaran. Hasil latihan ini diharapkan akan bermanfaat bagi seorang calon guru profesional. Oleh karena itu, setelah mengkaji dan berlatih melalui Kegiatan Belajar dengan topik Penilaian Pembelajaran, Anda akan menjadi guru yang profesional sehingga tidak mengalami kesulitan dalam merencanakan penilaian, melakukan penilaian, dan melaporkan hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran. Selamat Belajar!

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

B. KOMPETENSI DAN INDIKATOR


Kompetensi Guru memiliki kemampuan: 1. Memahami pengertian dan rasional standar penilaian pendidikan. 2. Melaporkan hasil penilaian pembelajaran. Guru dapat: 1. Menjelaskan pengertian dan rasional standar penilaian pendidikan. 2. Melakukan penilaian dan melaporkan hasil penilaian pembelajaran. Indikator

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

MATRIK PETA KOMPETENSI PENILAIAN PEMBELAJARAN


Kompetensi Panduan Kompetensi Guru Topik Panduan Tatap Muka Guru memahami isi standar penilaian pendidikan sebagai dasar dalam proses penilaian pembelajaran yang akan dilakukan Guru mampu melaporkan hasil penilaian pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran di kelas Tugas Terstruktur Membuat ikhtiar Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas No 20/2007) Melakukan penilaian pembelajara n dan melaporkan hasil penilaian pembelajara n yang telah dilakukan selama proses pembelajara n di kelas Tugas Mandiri _

1. Memahami Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan

2. Melaporkan Hasil Penilaian Pembelajaran

Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran

C.PERSIAPAN
Untuk mempelajari topik penilaian pembelajaran ini diperlukan berikut. a. Pelajarilah permasalahan yang sering persiapan dari guru pemandu sebagai

dialami oleh guru dalam melakukan penilaian pembelajaran. b. Siapkan alat dan bahan dalam pertemuan,

misalnya: 1. papan tulis/kertas plano, spidol/kapur.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

2. LCD dan laptop (bila memungkinkan). 3. Contoh SK dan KD mata pelajaran. 4. Contoh-contoh permasalahan dalam penilaian pembelajaran yang biasa dialami oleh guru. c. Menyiapkan bahan ajar dalam bentuk

tampilan bahan ajar

Bahan Ajar 1 (Lampiran 1)

Pengertian standar penilaian pendidikan, rasional standar penilaian, prinsip-prinsip penilaian pembelajaran Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pembelajaran Pengertian dan Fokus Penilaian Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran

Bahan Ajar 2 (Lampiran 2) Bahan Ajar 3 (Lampiran 3) Bahan Ajar 4 (Lampiran 4) Bahan Ajar 5 (Lampiran 5)

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

D.SUMBER BELAJAR (Bahan Penunjang)


Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran di KKG/MGMP meliputi:

Sumber belajar 1 Sumber belajar 2

SK dan KD setiap mapel yang diampu guru peserta Silabus dan RPP mata pelajaran yang diampu guru peserta

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

E. KEGIATAN BELAJAR
Alur Kegiatan Belajar
Kegiatan 2 ( 50 menit) Curah pendapat (Brainstorming) Permasalahan dalam penilaian pembelajaran Diskusi untuk mengidentifikasi pengertian, rasional standar penilaian pendidikan, dan prinsip penilaian pembelajaran

Kegiatan 1 ( 10 menit) Pendahuluan Penjelasan tentang kegiatan yang akan dipelajari.

Kegiatan 3 (90 menit) Pengkajian Teknik dan Bentuk Instrumen Pembelajaran Melatih guru menentukan fokus penilaian pembelajaran Melatih guru membuat laporan hasil penilaian pembelajaran

Kegiatan 4 (30 menit) Kegiatan 5 ( 20 menit) Rangkuman Hasil belajar serta penjelasan persiapan tugas terstruktur. Tanya Jawab Penekanan pada cara menentukan fokus penilaian pembelajaran dan laporan hasil penilaian pembelajaran.

Petunjuk Kegiatan di KKG


Kegiatan guru dalam topik penilaian pembelajaran ini dilakukan selama 4 jam (@ 50 menit) dengan rincian sebagai berikut.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1: Pendahuluan (10 menit)


Guru pemandu:
Menyampaikan kompetensi, indikator, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta hasil belajar yang diharapkan selama guru peserta mempelajari topik penilaian pembelajaran. Memberikan penguatan kedudukan topik penilaian pembelajaran sebagai upaya untuk mewujudkan kompetensi pedagogik, dan dalam rangka menemu-kan permasalahan yang akan diteliti dalam tahapan pelaksanaan PTK (proses pembelajaran BERMUTU).

Kegiatan Belajar 2: Curah Pendapat (Brainstorming) dan Diskusi (50 menit)


Secara klasikal guru peserta melaksanakan curah

pendapat tentang permasalahan-permasa-lahan dalam penilaian pembelajaran yang dapat dikaji melalui pengalaman diri. Bahan-bahan kajian dapat pula disediakan oleh guru pemandu maupun kelompok guru sebagai tambahan wawasan. Masalah sendiri merupakan topik yang sangat baik untuk dimintakan pendapat teman sejawat, sekaligus dapat dijadikan PTK, karena salah satu tujuan PTK adalah mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi guru peserta. Hasil curah pendapat dituliskan pada kertas plano dan disimpan untuk dokumentasi. Selanjutnya guru pemandu meminta guru duduk

berkelompok (4 sampai 5 orang) berdiskusi untuk mengidentifikasi pengertian, rasional standar penilaian pendidikan, dan prinsip penilaian pembelajaran. Setiap guru peserta dalam kelompok berbicara dan menyebutkan inti dari pengertian, rasional standar BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

16

PENILAIAN PEMBELAJARAN

penilaian

pendidikan, Kegiatan

dan

prinsip

penilaian ini

pembelajaran.

diskusi

kelompok

dilaksanakan selama 20 menit. Selanjutnya setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya secara bergiliran, masing-masing diberi waktu 3 menit. Guru pemandu membimbing kelompok untuk berdiskusi yang bertujuan melatih memfokuskan dan merumuskan masalah dalam penilaian pembelajaran. Guru pemandu memberi penguatan pada hasil diskusi sebagai kesimpulan akhir.

Kegiatan Belajar 3: Pengkajian Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pembelajaran, Berlatih Menentukan Fokus Penilaian Pembelajaran, dan Berlatih Membuat Laporan Penilaian Pembelajaran (90 menit)

Setelah para guru peserta brainstorming dan berdiskusi, diharapkan prinsip pemandu memiliki persepsi yang sama tentang guru Bentuk pengertian, rasional standar penilaian pendidikan, dan penilaian pembelajaran. mengkaji Selanjutnya dan mengajak Teknik

Instrumen Penilaian Pembelajaran, melatih guru peserta menentukan fokus penilaian pembelajaran, dan melatih guru peserta membuat laporan penilaian pembelajaran. Guru pemandu meminta para guru peserta secara individu untuk membaca dan menemukan inti dari teknik dan untuk bentuk instrumen penilaian pembelajaran. kepada Selanjutnya secara bebas dipersilahkan guru peserta menyampaikan hasil pengkajiannya seluruh peserta. Akhirnya diberi penguatan untuk hasil pengkajian yang komprehensif.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Guru pemandu mengajak seluruh guru peserta untuk menyiapkan silabus dan RPP masing-masing, sebagai dasar untuk berlatih menentukan fokus penilaian fokus penilaian pembelajaran, dan pembelajaran. Guru Pemandu memberikan contoh cara melakukan selanjutnya seluruh guru peserta belatih secara individu melakukan fokus penilaian pembelajaran. Pada tahap berikutnya guru pemandu memberikan cara dan langkah-langkah membuat laporan hasil penilaian pembelajaran, yang diikuti seluruh guru peserta untuk berlatih membuat laporan penilaian pembelajaran. Hasil latihan melakukan fokus penilaian pembelajaran dan membuat laporan hasil penilaian pembelajaran, dimintakan komentar kepada seluruh guru peserta, untuk mendapatkan pemahaman yang sama. Pendapat yang disampaikan dicatat dan didokumentasikan oleh guru pemandu.

Kegiatan Belajar 4:

Tanya Jawab (30 menit)

Guru pemandu memberi kesempatan kepada guru peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan topik penilaian pembelajaran yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini jawaban pertanyaan bisa diberikan oleh guru lain. Setelah tanya jawab, berikan penguatanpenguatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari. Penguatan yang diberikan sebaiknya termasuk hal-hal sebagai berikut. Hasil identifikasi permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh guru yang dalam dapat melakukan dijadikan penilaian PTK. pembelajaran,

sebagai permasalahan yang akan diteliti dengan

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Masalah-masalah yang diidentifikasi dapat diambil saat merefleksikan penilaian pembelajaran yang telah dilakukan oleh masing-masing guru.

Hasil

identifikasi

pengertian, dan

rasional prinsip

standar penilaian

penilaian

pendidikan,

pembelajaran. Hasil pengkajian Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pembelajaran Menentukan fokus penilaian pembelajaran Menyusun laporan hasil penilaian pembelajaran

Kegiatan Belajar 5:

Rangkuman (20 menit)


Guru pemandu meminta seorang guru peserta untuk menyimpulkan hal-hal penting yang harus diingat dan ditekankan dalam melakukan penilaian pembelajaran, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk PTK. Guru pemandu menanyakan kepada guru peserta ketercapaian kompetensi dan indikator yang telah ditetapkan. Guru pemandu menyediakan tugas terstruktur kepada guru peserta yang harus dilaksanakan oleh guru peserta.

Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur dialokasikan selama 4 x 60 menit. Pelaksanaan pembelajaran tugas terstruktur kegiatan topik penilaian melalui mengidentifikasi

permasalahan penilaian hasil belajar yang dialami di kelas, selanjutnya mencoba merumuskan masalah serta menentukan faktor penyebab masalah tersebut muncul,

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

sehingga permasalahan tersebut dapat dipikirkan untuk diangkat dalam PTK.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Tugas Mandiri
Untuk tugas mandiri guru peserta melaksanakan kegiatan mempelajari sendiri bacaan tentang topik penilaian pembelajaran dari sumber manapun untuk menam-bah wawasan tentang penilaian pembelajaran.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru dalam melakukan kegiatan BBM untuk topik penilaian pembelajaran, dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran dan hasil kegiatan belajar. Penilaian dalam proses belajar dapat mencakup aspek: keaktifan dalam diskusi, kontribusi dalam diskusi, kesungguhan mengikuti kegiatan. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai aspek afektif menggunakan instrument non tes.

Penilaian hasil belajar dapat diukur dengan mengerjakan soal-soal sebagai berikut. Anda harus memilih dengan cara melingkari salah satu kemungkinan jawaban pada setiap butir pertanyaan yang menurut Anda paling tepat. 1. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi disebut.... a. penilaian b. penilaian pendidikan c. penilaian pembelajaran d. penilaian di luar kelas 2. Ulangan dapat dimaknai sebagai penilaian yang lebih khusus dalam konteks pembelajaran dan berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur.... a. kemampuan kognitif b. ketercapaian kompetensi c. aspek sikap dan nilai d. perilaku moral sehari-hari 3. Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih dinamakan.... a. ulangan harian b. ulangan tengah semester c. ulangan akhir semester d. ulangan kenaikan kelas 4. Kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

16

PENILAIAN PEMBELAJARAN

dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan dinamakan.... a. ujian sekolah b. ujian nasional c. ulangan akhir semester d. ulangan kenaikan kelas 5. Penilaian harus didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Prinsip penilaian ini dinamakan .... a. adil b. sahih c. obyektif d. terpadu 6. Penilaian harus didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subyektivitas penilai. Prinsip penilaian ini dinamakan .... a. terbuka b. sahih c. obyektif d. sistematis 7. Salah satu prinsip penilaian adalah akuntabel, artinya .... a. penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. b. penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian ditetapkan. c. penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik. d. penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 8. Salah satu teknik penilaian berbentuk non tes adalah.... a. tertulis b. praktik c. pengamatan d. praktik 9. Suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas adalah ... a. penugasan b. observasi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

kompetensi yang

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

c. portofolio d. jurnal 10.Bahan penyusunan butir soal dikembangkan dari.... a. substansi kajian setiap KD b. standar kompetensi c. indikator pembelajaran d. standar kompetensi lulusan 11.Penilaian terhadap perilaku berkepribadian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.... a. di dalam kelas setiap hari b. kegiatan semester terjadwal c. pada akhir semester d. sesuai kebutuhan 12.Untuk memanfaatkan informasi hasil penilaian, laporan hasil belajar perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, kecuali . a. peserta didik dan orang tua b. guru c. kepala sekolah d. penulis buku 13. Agar laporan hasil belajar itu dapat bermanfaat, maka informasi harus lengkap dan akurat, artinya a. dibuat khusus untuk pihak tertentu b. mengandung aspek-aspek penting c. disusun secara sistematis d. mengandung target yang telah dicapai 14.Laporan yang lengkap dan akurat bagi orang tua pada hakikatnya mengandung unsur pokok peserta didik. a. kondisi b. minat dan potensi c. kebiasaan di rumah d. perubahan yang terjadi 15.Penyampaian laporan hasil belajar untuk orang tua layak dilakukan oleh guru setiap. a. hari b. bulan BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

16

PENILAIAN PEMBELAJARAN

c. semester d. tahun 16.Laporan untuk sekolah hendaknya dibuat oleh guru selengkap mungkin menyangkut peserta didik. a. kompetensi peserta didik b. jumlah peserta didik c. sikap peserta didik d. minat dan bakat peserta didik 17.Laporan hasil belajar tentang peserta didik yang paling umum dan singkat adalah ditujukan untuk .... a. guru b. kepala sekolah c. orang tua d. masyarakat 18. Pemanfaatan hasil belajar bagi peserta didik dimaksudkan untuk kecuali: a. mengetahui kemajuan hasil belajar diri b. mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum dikuasai c. memotivasi diri agar belajar lebih baik d. mengubah kurikulum yang sedang diterapkan 19.Informasi tentang aspek afektif peserta didik paling tepat diketahui melalui . a. ujian tertulis b. kuesioner c. wawancara d. pengamatan 20.Kriteria untuk menentukan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM), kecuali. a. proses pembelajaran b. kompleksitas c. sarana pendukung d. esensial Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian belakang modul ini, kemudian hitunglah tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 3 dengan mempergunakan rumus di bawah ini.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Aspek yang paling umum dari laporan hasil

belajar peserta didik untuk sekolah (kepala sekolah) adalah ....

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = ---------------------------------------------- x 100 % 120

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 70 % = kurang

Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! bagian yang belum Anda kuasai. Tetapi jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

TUGAS TERSTRUKTUR
Dalam kegiatan belajar ini Anda diminta untuk mendiskusikan dan melaporkan hasil diskusi tentang masalah sebagai berikut.

Dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian pembelajaran, perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip penilaian. Kemukakan prinsip penilaian yang relevan dan apa rasionalnya untuk menilai pembelajaran pada pelajaran yang Anda ampu, dengan teknik non tes. Pilihlah salah satu pendekatan atau lebih dari satu pendekatan yang cocok dengan mata pelajaran yang Anda ampu! Kemukakan teknik dan instrumen penilaian yang cocok untuk mengetahui pencapaian kompetensi pembelajaran! Apakah keunggulan teknik penilaian non tes? Mengapa teknik ini dianggap tepat untuk pembelajaran di Indonesia? Kemukakan, ranah apa saja yang dapat dinilai dalam kelompok mata pelajaran yang Anda ampu menurut standar penilaian. Bagaimana cara menilai masing-masing ranah tersebut? Kegiatan penilaian pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kajilah Standar Isi dari mata pelajaran yang Anda ampu, kemudian tentukan satu standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Setelah itu, tentukan alat penilaian manakah yang cocok untuk mengukur tingkat penguasaan SK dan KD tersebut. Pilihlah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran yang Anda ampu, yang mengandung domain afektif, kemudian kembangkan indikator dan kisikisinya sesuai dengan jenis penilaian (non tes) yang akan dikembangkan. Identifiksi permasalahan penilaian hasil belajar yang dialami di kelas, selanjutnya coba rumuskan masalah serta tentukan faktor yan menyebabkan masalah tersebut muncul, sehingga permasalahan tersebut dapat dipikirkan untuk diangkat dalam PTK.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

TUGAS MANDIRI
Untuk tugas mandiri silahkan Anda mempelajari bahan bacaan tentang topic

penilaian pembelajaran dari sumber maupun untuk menambah wawasan tentang penilaian pembelajaran.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Bahan Ajar 1


STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PRINSIP PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pada kegiatan belajar dalam BBM sebelumnya, Anda tentu telah mengenal dan memahami berbagai strategi pengembangan metode dan materi pembelajaran di SD dan SMP baik pada kelas awal maupun kelas tinggi. Agar Anda memiliki kemampuan yang utuh dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran maka kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran menjadi syarat penting untuk menjadi guru kelas dan atau mata pelajaarn di SD dan SMP. Sejak tahun 2007, Departemen Pendidikan Nasional telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk sejumlah kelompok mata pelajaran. . Pada kegiatan belajar pertama BBM ini, Anda akan diajak untuk mengkaji standar penilaian pendidikan sehingga diharapkan setelah mempelajari BBM ini, Anda memahami apa hakikat penilaian itu, jenis penilaian pendidikan, prinsip umum penilaian sesuai standar nasional, dan masalah kewenangan penilaian. Apa penilaian itu? Apa perbedaannya dengan ulangan? Pada hakikatnya, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi. Dalam pendidikan, penilaian berarti proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Sedangkan ulangan, dapat dimaknai sebagai penilaian yang lebih khusus dalam konteks pembelajaran dan berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Oleh karena itu, dalam Permendiknas nomor 20/2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan dikemukakan bahwa ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

untuk

memantau

kemajuan,

melakukan

perbaikan

pembelajaran,

dan

menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Beberapa jenis ulangan untuk mengukur hasil pembelajaran, seperti ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan ulangan kenaikan kelas. Apa pengertian dari masing-masing jenis ulangan tersebut? Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Artinya bahwa seorang guru harus mengadakan ulangan pada setiap menyelesaikan satu kompetensi dasar. Dengan prinsip belajar tuntas, apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, maka guru harus mengadakan program remidial terhadap materi pembelajaran tersebut hingga tercapainya kompetensi dasar yang bersangkutan. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mewakili seluruh kompetensi dasar (KD) pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mewakili semua KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mewakili KD pada semester tersebut. Dengan demikian, fokus ulangan harian, tengah semester, akhir semester, dan kenaikan kelas adalah pada ketercapaian kompetensi dasar. Artinya, penilaian dengan cara ulangan merupakan penilaian sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Selain penilaian dalam bentuk ulangan, penilaian dapat dilakukan melalui ujian. Ada dua jenis ujian yang diatur dalam standar penilaian, ialah ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional (UN). Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau perilaku kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam prosedur operasional standar (POS) Ujian Sekolah/Madrasah. Sedangkan ujian nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Prinsip Penilaian Dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian, guru perlu mengacu pada sejumlah prinsip penilaian. Apa prinsip penilaian yang sesuai dengan standar? Dalam Standar Penilaian dikemukakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Sahih, yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun melalui prosedur sebagaimana dijelaskan dalam panduan agar memiliki bukti kesahihan dan keandalan. b. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subyektivitas penilai. Oleh karena itu, pendidik menggunakan rubrik atau pedoman dalam memberikan skor terhadap jawaban peserta didik atas butir soal uraian dan tes praktik atau kinerja sehingga dapat meminimalkan subjektivitas pendidik.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

c.

Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Faktor-faktor tersebut tidak relevan di dalam penilaian, oleh karena itu perlu dihindari agar tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian. d. dijadikan Terpadu, yakni penilaian oleh pendidik merupakan salah satu dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran yang komponen kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini hasil penilaian benar-benar diselenggarakan oleh peserta didik. Jika hasil penilaian menunjukkan banyak peserta didik yang gagal, sedangkan instrumen yang digunakan sudah memenuhi persyaratan secara kualitatif, berarti proses pembelajaran kurang baik. Dalam hal demikian, pendidik harus memperbaiki rencana dan/atau pelaksanaan pembelajarannya. e. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, pendidik menginformasikan prosedur dan kriteria penilaian kepada peserta didik. Selain itu, pihak yang berkepentingan dapat mengakses prosedur dan kriteria penilaian serta dasar penilaian yang digunakan. f. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian semua aspek

yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, penilaian bukan semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan. g. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Oleh karena itu, penilaian dirancang dan dilakukan dengan mengikuti prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Dalam penilaian kelas, misalnya, guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan h. menyiapkan rencana penilaian bersamaan dengan menyusun silabus dan RPP. Beracuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, instrumen pencapaian

penilaian disusun dengan merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD). Selain itu, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria pencapaian yang telah ditetapkan. BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

16

PENILAIAN PEMBELAJARAN

i.

Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalam penilaian dan keputusan yang diambil memiliki dasar yang obyektif.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2 Bahan Ajar 2 TEKNIK DAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN


Dalam Standar Penilaian dikemukakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Adapun teknik penilaian yang dimaksud meliputi: 1. Teknik tes berupa tes tertulis, lisan, dan non tes berupa praktik atau kinerja. 2. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan

selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. 3. Teknik penugasan baik perseorangan maupun

kelompok dapat berbentuk tugas rumah, produk dan/atau proyek.

Instrumen penilaian hasil belajar dapat digunakan oleh pendidik, oleh satuan pendidikan, dan oleh pemerintah. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, yakni mewakili kompetensi dasar yang dinilai, (b) konstruksi, yakni memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, yakni menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Teknik penilaian yang dapat digunakan pendidik kelompok mata pelajaran antara lain: 1. Tes tertulis Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi antara lain pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian. 2. Observasi atau Observasi pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. 3. Penugasan Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah atau proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas menyelesaikan soal-soal dan latihan yang dilakukan peserta didik di luar kegiatan kelas. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu dan umumnya menggunakan data lapangan. 4. Tes Lisan Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung antara peserta didik dengan penguji dan jawaban diberikan secara lisan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. 5. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 6. Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif. Penilaian Diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya, penguasaan kompetensi yang ditargetkan, dan pengamalan perilaku berkepribadian dan menjadi warga negara yang baik. Penilaian antarteman Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan, penguasaan kompetensi, dan pengamalan perilaku berkepribadian dan menjadi warga negara yang baik. Teknik penilaian beserta bentuk instrumennya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Klasifikasi Teknik Penilaian serta Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian Tes tertulis

Bentuk Instrumen Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll. dan uraian Tes isian: isian singkat

servasi (pengamatan) Ob

Pe nugasan individual atau kelompok Te Pe Jur nal nilaian diri nilaian antarteman Pe Pe

Lembar observasi (lembar pengamatan/check list) Pekerjaan rumah Proyek Produk Daftar Lembar Buku jurnal ar penilaian diri penilaian antarteman cacatan

s lisan nilaian portofolio

pertanyaan penilaian portofolio

Kuesioner/lemb Lembar

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Demikianlah pengertian, prinsip, jenis, dan teknik serta instrumen penilaian berdasarkan standar penilaian. Sebagai contoh kasus: Bagaimana penilaian pembelajaran dalam suatu mata pelajaran Dalam peraturan perundangan tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan ditindaklanjuti oleh Peraturan Mendiknas Nomor 20/2007 tentang Standar Penilaian, maka ketentuan tentang penilaian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengacu pada semua ketentuan tersebut. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 35 ayat (1) menyatakan bahwa standar nasional pendidikan mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa standar nasional pendidikan merupakan dasar untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan. Standar penilaian pembelajaran berorientasi pada tingkat penguasaan kompetensi yang ditargetkan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Pasal 1 butir 5 dinyatakan bahwa SI adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pada Pasal 1 butir 4 dinyatakan bahwa yang dimaksud SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian pendidikan hendaknya mencakup semua kemampuan yang utuh dan komprehensif Selain itu, Berdasarkan PP 19 Pasal 63 ayat (1) penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: (a) penilaian hasil belajar oleh pendidik, (b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan (c) penilaian oleh pemerintah. Penilaian dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran (Pasal 64 ayat (1) dan (2)). Pasal 64 ayat (3) menyatakan bahwa penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, serta kolompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik; serta ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Selain itu, Pasal 65 Ayat (2) menyatakan bahwa penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Lampiran 3 Bahan Ajar 3

PENGERTIAN DAN FOKUS PENILAIAN


Setiap kelompok mata pelajaran mempunyai fokus penilaian. Untuk memudahkan memahami tentang pengertian dan fokus penilaian. Berikut contoh penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan harapan untuk mata pelajaran yang lain dapat dikembangkan sendiri oleh guru pengampu. Penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik dalam mata pelajaran PKn. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Fokus penilaian Bahasa Indonesia adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi Bahasa Indonesia yang ditentukan dalam Permendiknas Nomor 22/2005 tentang Standar Isi (SI). Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana tertera dalam Permendiknas Nomor 23/2006. Kompetensi berbahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara 3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Selanjutnya, ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah). Penilaian untuk bahasa Indonesia dilaksanakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian kelas (classroom assessment) dan oleh satuan pendidikan untuk penentuan nilai akhir pada satuan pendidikan melalui ujian sekolah dan rapat dewan pendidik. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian kompetensi lulusan, penilaian hasil belajar bahasa Indonesia dilakukan melalui: (a) pengamatan terhadap perubahan keterampilan, pengetahuan, perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan kognitf, afektif dan kepribadian peserta didik; dan (b) ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

16

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Mengacu pada rumusan SI dalam Permen nomor 22 tahun 2006, rumusan SKL dalam Permen nomor 23 tahun 2006 dan ketentuan Pasal 64 ayat (3) PP nomor 19 tahun 2005, serta karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia, maka hasil belajar tersebut meliputi: 1. Mendengarkan Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat 2. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama, dan puisi 3. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama 4. Menulis Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun. Keempat aspek tersebut di atas berada pada domain yang menuntut perbedaan dalam metode dan cara pengukurannya.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Lampiran 5 Bahan Ajar 5


PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pada kegiatan belajar terdahulu, Anda telah mengenal bagaimana langkah-langkah dan proses pengolahan penilaian hasil belajar. Dalam kegiatan belajar berikut ini, akan dibahas tentang bagaimana cara melaporkan penilaian hasil belajar. Untuk mempermudah pemahaman Anda dalam mempelajari uraian kegiatan belajar ini, dianjurkan agar Anda telah menguasai materi bahasan pada kegiatan belajar sebelumnya. kegiatan belajar terdahulu. Apa dan bagaimana pelaporan hasil penilaian itu? Untuk memahami konsep pelaporan hasil penilaian sangat dianjurkan agar Anda paham betul tentang hakikat dan tujuan penilaian. Untuk itu, Anda pasti sudah memahaminya karena hal tersebut telah dibahas pada kegiatan pertama BBM ini. Meskipun demikian, untuk menyamakan pemahaman Anda, berikut ini dikemukakan tentang tujuan penilaian. Sebagaimana telah diuraikan pada bahasan kegiatan belajar pertama dalam BBM ini bahwa sedikitnya ada dua tujuan diselenggarakannya ujian atau penilaian. Pertama, untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta didik, dan kedua untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam hal ini, informasi tentang hasil belajar peserta didik akan bermanfaat bagi peserta didik dan guru apabila mereka mampu memanfaatkan informasi tersebut. Untuk tercapainya target/tujuan penilaian maka pemanfaatan informasi hasil penilaian perlu mendapat dukungan dari peserta didik, guru, kepala sekolah, dan orang tua. Bagaimana informasi hasil belajar dibuat agar dapat diketahui oleh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan orang tua? Apabila Anda ragu dengan tingkat penguasaan kegiatan belajar tersebut, dipersilakan agar Anda membuka kembali materi

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pada hakikatnya, laporan hasil belajar itu akan bermanfaat dan dimanfaatkan oleh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan orang tua apabila informasi hasil belajar tersebut diberikan lengkap dan akurat. Untuk mendapat informasi yang lengkap, laporan hasil belajar harus terpisah tergantung tujuannya, untuk siapa laporan itu ditujukan. Laporan haruslah dibuat khusus yang ditujukan kepada dimaksudkan untuk pihak tertentu, apakah guru, peserta didik, sekolah atau orang tua. Dengan kata lain, laporan hasil belajar dibuat untuk kepentingan pihak tertentu. Laporan hasil belajar peserta didik hendaknya berbentuk profil yang mencakup kompetensi atau ranah kognitif, afektif, dan perilaku. Informasi yang mengandung ranah afektif dan perilaku dapat diperoleh melalui teknik penilaian tertentu yang berbeda dari ranah kognitif sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Pengamatan terhadap perilaku merupakan cara yang efektif dalam menilai aspek afektif. Bagaimana seyogyanya membuat laporan hasil belajar itu? sekolah, dan masyarakat. Penyusunan laporan untuk orang tua dan siswa hendaknya dibuat selengkap mungkin agar mereka mendapat informasi yang cukup dan dapat memanfaatkannya bagi peningkatan prestasi belajar. Laporan yang lengkap dapat membantu orang tua lebih memahami tentang kondisi anaknya, perubahan yang terjadi pada diri anak baik menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun perilaku. Meskipun demikian, pembuatan penulisan laporan yang lengkap tidaklah mudah. Tugas ini akan menjadi beban bagi seorang guru terutama yang belum terbiasa membuat laporan yang lengkap. Agar laporan itu tidak membebani guru, maka perlu ada pengaturan waktu dalam penyusunannya, misalnya laporan tengah semester, akhir semester, atau tahunan. Bentuk laporan yang dibuat dapat berupa buku rapor atau rekap hasil belajar dalam bentuk kumpulan hasil karya siswa terbaik. Jumlah laporan dapat diklasifikasikan apakah menurut mata pelajaran, kelompok mata pelajaran (Agama dan Akhlak Mulia, Kewarganegaraan dan Kepribadian, IPTEK, Seni Budaya, Jasmani, Olah Raga, Kesehatan) atau seluruh mata pelajaran. Semua laporan ini selanjutnya dikirim kepada seluruh orang tua siswa. Di dalam buku
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Berikut ini

akan dijelaskan beberapa prinsip pembuatan laporan untuk orang tua dan siswa,

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

laporan tersebut dikemukakan pula prestasi belajar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, apakah sudah lulus atau belum lulus, apakah sudah baik, cukup, atau kurang, apakah perlu perbaikan (mengulang atau remedial), atau mencantumkan nilai angka. Tugas pembuatan laporan lain yang harus dilakukan oleh guru adalah laporan untuk sekolah. hasil belajar. Pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab atas lulusan harus berupaya meningkatkan mutu proses dan Untuk itu, sekolah harus melakukan evaluasi diri agar dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu tersebut. Sekolah harus mengetahui kondisi tentang peserta didik, kemampuan guru, fasilitas (sarana/prasarana) yang dimilikinya. Semua informasi tentang peserta didik tersebut dilaporkan kepada kepala sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan mutu hasil belajar. Laporan yang dibuat guru untuk sekolah atau kepala sekolah hendaknya dibuat selengkap mungkin. Laporan berisi bukan hanya menyangkut jumlah siswa dan prestasi hasil belajarnya melainkan mencakup kompetensi peserta didik yang lebih rinci, misalnya aspek pengetahuan, keterampilan/praktek, dan nilai/sikap, bahkan minat serta bakatnya. bentuk nilai angka karakteristik peserta didik. Selain dua bentuk laporan di atas, laporan yang dibuat oleh guru disiapkan pula untuk masyarakat. Laporan untuk masyarakat ini dibuat terutama berkaitan dengan kelulusan peserta didik. Diharapkan bahwa setiap peserta didik yang telah lulus dapat menunjukkan bukti tingkat keberhasilan mengenai kemampuan atau kompetensi berupa pengetahuan dan keterampilan tertentu. Tingkat keberhasilan dalam kompetensi inilah yang dilaporkan dalam buku laporan untuk masyarakat. Tidak seperti bentuk laporan untuk orang tua dan sekolah, laporan untuk masyarakat dibuat secara singkat tetapi padat yang menggambarkan prestasi dan keberhasilan peserta didik. Oleh karena itu, agar informasi ini mudah diserap oleh masyarakat maka wahana seperti surat kabar, majalah serta media elektronik sangat tepat dijadikan sebagai media laporan tentang hasil belajar peserta didik untuk masyarakat. Dengan demikian, laporan tidak hanya dalam dalam bentuk deskripsi/naratif tentang melainkan

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Bagaimana pemanfaatan laporan hasil belajar bagi peserta didik, orang tua, guru dan sekolah? Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pembuatan laporan hasil belajar peserta didik dimaksudkan untuk dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan demi meningkatkan prestasi hasil belajar dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Bagaimana pemanfaatan laporan hasil belajar oleh pihak yang berkepentingan tersebut? Ikutilah uraian berikut ini! Pertama, pemanfaatan laporan hasil belajar oleh peserta didik

dimaksudkan untuk: (1) mengetahui kemajuan hasil belajar diri; (2) mengetahui konsep-konsep atau teori-teori yang belum dikuasai; (3) memotivasi diri untuk belajar lebih baik; dan (4) memperbaiki strategi belajar. Peserta didik dapat memperoleh informasi tentang hasil belajarnya melalui berbagai cara seperti ujian, kuesioner atau angket, wawancara dan pengamatan. Melalui ujian dapat diperoleh informasi untuk ranah kognitif dan perilaku sedangkan melalui angket dan pengamatan dapat diperoleh informasi untuk ranah afektif. Menurut Ghofur dkk. (2004) laporan hasil belajar yang akurat untuk peserta didik dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin apabila isi laporan tersebut meliputi: (1) hasil pencapaian belajar peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi dasar yang sudah dicapai dan yang belum dicapai; (2) kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam semua mata pelajaran; dan (3) minat peserta didik pada masing-masing mata pelajaran. Namun, agar laporan tersebut cukup lengkap dan spesifik maka hasil pencapaian peserta didik hendaknya dilaporkan pada setiap kompetensi dasar atau indikator tentang standar ketuntasan minimal. Standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) ditentukan oleh sejumlah kriteria antara lain materi esensial, kompleksitas, sarana pendukung, dan intake siswa. Semua unsur KKM ini secara kumulatif akan menjadi input bagi laporan hasil belajar peserta didik. Adanya keterangan dalam laporan sangat penting untuk mengetahui kompetensi dasar apa yang masih lemah atau belum dikuasai dan kompetensi dasar apa yang sudah dikuasai. Dari informasi inilah peserta didik dan guru dapat melakukan kegiatan remedial atau perbaikan. Secara terbuka guru dapat mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang kompetensi apa yang masih harus diperbaiki.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Kriteria ketuntasan minimal untuk setiap mata pelajaran dituliskan pada buku laporan hasil belajar peserta didik dalam bentuk angka, demikian pula untuk nilai kognitif (pengetahuan dan pemahaman konsep) dan perilaku (praktik). Sedangkan untuk nilai afektif (sikap) dituliskan dalam bentuk nilai huruf (kualitas) seperti: A (Amat baik), B (Baik), C (Cukup), D (Kurang). Pada kolom keterangan hendaknya dituliskan penjelasan yang menerangkan tentang tingkat pencapaian secara kualitatif, seperti baik, cukup, atau kurang disertai dengan penjelasan materi apa yang sudah atau belum dikuasai. Dapat dikemukakan kompetensi dan indikator apa yang belum atau sudah dikuasai, seperti pengetahuan/pemahaman konsep, kemampuan/kecakapan dalam praktik serta minat belajarnya. Perlu ditambahkan bahwa alangkah baiknya, apabila laporan

menggunakan gaya bahasa yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik. Contoh bentuk dan format laporan hasil belajar peserta didik untuk peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut.

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER- KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR MATA PELAJARAN .... Kelas: ............. Standar kompetensi: .................................................................... Kompetensi dasar/Indikator Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Standar Ketuntasan Minimal Kriteria Penentuan SKBM Esensial Kompleksitas Sarana Pendukung

Intake Siswa

1.1 1.2 1.3 (mengacu pada panduan KKM hanya tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake)

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Nama siswa: .................................. Kelas: ..........

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Nomor induk: ............................... Nama sekolah: .............................. Ranah Kognitif No.

Semester: ...... Tahun ajaran: .......

: ............................................................ Pencapaian Belajar Keterangan

Kompetensi dasar/ Indikator

Ranah Perilaku : ............................................................ No. Kompetensi dasar/ Indikator Pencapaian Belajar Keterangan

Ranah Afektif : Minat Peserta Didik No. Kompetensi dasar/ Indikator Minat terhadap materi pokok Keterangan

Kedua, pemanfaatan laporan hasil belajar untuk orang tua dimaksudkan agar orang tua dapat memotivasi anaknya untuk belajar lebih baik lagi dan ada input baginya untuk menentukan strategi dalam membantu anaknya belajar. Dalam hal ini, laporan untuk orang tua tetap harus mengandung informasi yang lengkap dan akurat tentang kelemahan dan keberhasilan setiap mata pelajaran yang dipelajari peserta didik. Perlu dikemukakan apa kelemahan penguasaan mata pelajaran ini berdasarkan kompetensi dasar/indikator pada aspek kognitif, BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

afektif dan perilaku. Dengan isi laporan yang rinci dan lengkap, maka diharapkan informasi ini akan: (1) membantu anaknya belajar lebih giat lagi; (2) memotivasi belajar agar lebih berprestasi; (3) membantu sekolah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik; dan (4) membantu sekolah dalam melengkapi fasilitas belajar. Perlu ditambahkan bahwa informasi yang seyogyanya terkandung dalam laporan meliputi juga kelemahan dan kekuatan peserta didik, keterampilan dalam melaksanakan tugas dan hasil yang telah dicapai, orang tua sebagai berikut. serta minatnya terhadap suatu mata pelajaran. Bentuk laporan hasil belajar peserta didik untuk

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Nama siswa:

..................................

Kelas: .......... Semester: ...... Tahun ajaran: .......

Nomor induk: ............................... Nama sekolah: .............................. Ranah Kognitif No.

: ............................................................ Pencapaian Belajar Keterangan

Mata pelajaran

Ranah Perilaku : ............................................................ No. Mata pelajaran Pencapaian Belajar Keterangan

Ranah Afektif : Minat Peserta Didik No. Mata pelajaran Minat terhadap materi pokok Keterangan

Ketiga, pemanfaatan laporan hasil belajar peserta didik untuk guru dan sekolah dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam satu kelas, satu sekolah, untuk semua mata pelajaran. Dengan adanya informasi dari laporan hasil belajar ini, maka diharapkan guru akan memiliki sejumlah data tentang peserta didik guna meningkatkan kinerjanya. Diharapkan guru akan

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

berupaya memperbaiki strategi pembelajaran yang lebih tepat sedangkan sekolah dapat meningkatkan didik. Sebagaimana pemanfaatan laporan hasil belajar untuk orang tua dan peserta didik sendiri, pemanfaatan laporan untuk guru dan sekolah hendaknya mencakup aspek kompetensi selengkap mungkin. Dari aspek kompetensi, laporan hendaknya meliputi ranah kognitif, perilaku, dan afektif. Aspek atau ranah oleh manakah yang sudah dikuasai dan aspek manakah yang belum dikuasai pelayanan serta melengkapi fasilitas pembelajaran. Semuanya berupaya untuk meningkatkan mutu serta prestasi belajar peserta

peserta didik. Patokan skor kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah 75 atau lebih dengan rentang 0 sampai 100, baik untuk semua mata pelajaran maupun mata pelajaran. Dari laporan ini, guru akan memperoleh laporan untuk setiap kelasnya sedangkan sekolah memperoleh laporan semua kelas yang ada di sekolah tersebut. Format laporan hasil belajar peserta didik untuk guru dan sekolah dibuat dalam tabel sebagai berikut.

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Kelas : ............................ Jumlah peserta didik: .......... Guru kelas: ...................... Tahun ajaran: ...................

Nomor induk: .............................. Nama sekolah: .............................

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Ranah Kognitif: No. Mata pelajaran Jumlah peserta didik dengan skor Sama atau diatas 75 1. 2. PKn dst Lebih kecil dari 75 Kompetensi dasar yang belum dikuasai sebagian besar peserta didik

Ranah Perilaku: No. Mata pelajaran Jumlah peserta didik dengan skor Sama atau diatas 75 1. 2. PKn dst Lebih kecil dari 75 Kompetensi dasar yang belum dikuasai

Pertanyaan selanjutnya adalah berapa skor batas kelulusan? Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), batas kelulusan untuk ranah kognitif dan perilaku adalah minimum 75, demikian pula skor angket untuk ranah afektif atau sikap. Namun angket untuk skala sikap dan minat bukan untuk menilai benar atau salah. Oleh karena itu, penilaian untuk minat lebih tepat dilakukan secara deskriptif dan penafsiran kualitatif. Penilaian untuk ranah afektif merupakan tambahan informasi saja tentang peserta didik dalam menentukan kelulusan. Meskipun demikian, skor dari ranah

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

PENILAIAN PEMBELAJARAN

afektif ini tidak dapat dijumlahkan dengan skor dari ranah kognitif dan perilaku karena ranah afektif memiliki karakteristik yang berbeda dari ranah kognitif dan perilaku.

16

BBM SUPLEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian. Ghofur, Abdul dan Mardapi, Djemari (Tim Pengembang). (2004). Kurikulum 2004: Pedoman Umum Pengembangan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Mardapi, Djemari. (2002). Pola Induk Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis Kemampuan Dasar SMU: Pedoman Umum. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Dikmenum. Safari. (2005). Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

BBM SUPELEMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

17

You might also like