You are on page 1of 17

MINGGU KE 9 & 10

CORPORATE ACTION
Pokok Bahasan: (1) Mengenal Pembelian kembali saham
(2) Regulasi terkait Buyback (3) Mekanisme Buyback (4) Studi Kasus Buyback

Tujuan Instruksional Khusus:


Agar mahasiswa memahami pengertian, latar belakang dan mekanisme pelaksanaan buy back saham dan pengaruhnya bagi pemegang saham.

Referensi:
Basir, Saleh., (2005), Corporate Action, 1st ed., Salemba Empat Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

PENGERTIAN STOCK BUY BACK

Apa yang dimaksud dengan pembelian kembali saham?

Saham yang telah dikeluarkan oleh emiten, dapat dibeli kembali oleh emiten tersebut

LATAR BELAKANG BUY BACK

Menjaga kewajaran harga saham Mendapatkan tambahan agio saham dengan menjual kembali pada harga yang lebih tinggi Saham yang dibeli kembali dibagikan untuk karyawan (ESOP)

Treasury Stock
Menghindarkan diri dari take-over oleh perusahaan lain

BUY BACK : KETENTUAN UU PT (1)


Latar belakang: (1) UU PT Nomor 40 Tahun 2007 khususnya Pasal 37 ayat (4) yang mengatur bahwa saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun. (2) Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis. Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dengan ketentuan: (pasal 37 ayat 1) a. pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan; dan b. jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh Perseroan dan gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh Perseroan sendiri dan/atau Perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh Perseroan, tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dalam Perseroan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.

BUY BACK : KETENTUAN UU PT (2)


Pembelian kembali saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang bertentangan dengan ayat (1) batal karena hukum. (pasal 37 ayat 2) Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat pembelian kembali yang batal karena hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (pasal 37 ayat 3) Saham yang dibeli kembali Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun. (pasal 37 ayat 4) Saham yang dikuasai Perseroan karena pembelian kembali, peralihan karena hukum, hibah atau hibah wasiat, tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam RUPS dan tidak diperhitungkan dalam menentukan jumlah kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan undang-undang ini dan/atau anggaran dasar. (pasal 40 ayat 1) Saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berhak mendapat pembagian dividen. (pasal 40 ayat 2)

KETENTUAN PELAKSANAAN (1)


Syarat stock buy back (lihat Peraturan Bapepam No.XI.B.2)

- Disetujui oleh RUPS. - RUPS dilarang mendelegasikan kewenangan untuk membeli kembali saham kepada direksi atau komisaris dalam jangka waktu lebih dari 18 bulan. - Rencana pembelian kembali saham harus diumumkan sekurang-kurangnya 28 hari sebelum RUPS

KETENTUAN PELAKSANAAN (2)

- Informasi tersebut mencakup:


- Perkiraan jadwal dan biaya pembelian kembali saham - Perkiraan menurunnya pendapatan emiten sebagai akibat pelaksanaan pembelian kembali saham dan dampak atas biaya tersebut. - Proforma laba per saham setelah buy back - pembatasan jangka waktu pembelian kembali saham - pembahasan dan analisis manajemen - rencana emiten atas saham yang akan dibeli.

KETENTUAN PELAKSANAAN (3)


Jika pembelian kembali saham dilakukan melaui Bursa Efek maka wajib:

- Transaksi beli dilakukan melalui 1 (satu) Anggota Bursa.


- Transaksi beli tidak dapat dilakukan pada saat pembukaan atau penutupan perdagangan atau dalam waktu 30 menit sesudah pembukaan atau 30 menit sebelum penutupan

KETENTUAN PELAKSANAAN (4)

- Tawaran untuk membeli saham harus lebih rendah atau sama dengan harga perdagangan sebelumnya.
- Maksmimum pembelian kembali saham pada setiap hari adalah 25% dari volume perdagangan harian. - Orang dalam emiten dilarang melakukan transaksi atas saham emiten pada hari yang sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan emiten melalui Bursa Efek

KETENTUAN PELAKSANAAN (5)


Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual kembali melalui Bursa Efek dengan ketentuan:

- Transaksi jual dilakukan melalui 1 (satu) Anggota Bursa. - Transaksi jual tidak dapat dialkukan pada saat pembukaan atau penutupan perdagangan atau dalam waktu 30 menit sesudah pembukaan atau 30 menit sebelum penutupan

KETENTUAN PELAKSANAAN (6)

- Transaksi jual dilarang dilaksanakan dalam jangka waktu 30 hari sejak pembelian kembali oleh emiten - penawaran jual harus sama atau lebih tinggi dari harga perdagangan sebelumnya. - Maksimum pembelian kembali saham pada setiap hari adalah 25% dari volume perdagangan harian. - Orang dalam emiten dilarang melakukan transaksi atas saham emiten pada hari yang sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan emiten melalui Bursa Efek

BUY BACK: DARI SISI BURSA EFEK

Pemenuhan peraturan Bapepam-LK (XI.B.2) Kelengkapan keterbukaan informasi (perkiraan waktu, jumlah dan harga pembelian, rencana penggunaan saham hasil buy back, dampak keuangan) Pelaksanaan proses buy back Pelaporan pelaksanaan buy back (peraturan BEI no. I.E tentang Keterbukaan Informasi)

LAPORAN BUY BACK


Informasi yang disampaikan dalam laporan Buyback:

- Tanggal Transaksi
- Broker Pelaksana Buyback - Bursa Transaksi

- Harga Penutupan Sebelumnya


- Volume Pembelian - Volume Perdagangan Harian - Persentase dari volume perdagangan harian - Harga Pembelian - Waktu Transaksi - Jumlah Pembelian yang diijinkan - Total Saham yang telah dibeli kembali

BUY BACK: CONTOH KASUS - BLTA


- RUPSLB BLTA 31 Mei 2006 menyetujui Pembelian Kembali Saham dengan jangka waktu 12 bulan hingga 31 Mei 2007. - Harga pembelian saham paling tinggi Rp 2.750,- atau seluruhnya maksimal Rp 1.143.332.144.900 - Maksimum pembelian 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan. - Pembelian dilakukan baik melalui bursa ataupun di luar bursa. - Saham yang dibeli akan dimasukkan sebagai treasury stock.

BUY BACK: CONTOH KASUS - BBCA


Tujuan: - Meningkatkan Laba per Saham (EPS) - Treasury Stock dan suatu saat akan dijual jika menguntungkan Jumlah Saham di Buy Back: - 5% dari saham beredar RUPSLB: - Tanggal 26 Mei 2005

BUY BACK DALAM KONDISI KRISIS


Inti peraturan XI.B.3 adalah:
Emiten dapat membeli kembali sahamnya tanpa persetujuan RUPS dengan ketentuan paling banyak 20% dari modal disetor. Besarnya volume pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam satu hari Bursa tidak dibatasi. Emiten wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan Bursa Efek, informasi sebagai berikut: perkiraan jadwal dan biaya pembelian kembali saham tersebut;

perkiraan menurunnya pendapatan Emiten sebagai akibat pelaksanaan pembelian kembali saham dan dampak atas biaya pembiayaan Emiten atau Perusahaan Publik; dan
pembahasan dan analisis manajemen mengenai pengaruh pembelian kembali saham terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Emiten di masa mendatang.

Sejak penetapan Peraturan XI.B.3 pada tanggal 9 Oktober 2008, hingga akhir tahun 2008 terdapat 33 emiten yang memanfaatkan Peraturan XI.B.3 untuk melakukan pembelian kembali saham dalam rangka stabilisasi harga saham.

BUY BACK : PERATURAN 2010


Latar belakang: (1) UU PT Nomor 40 Tahun 2007 khususnya Pasal 37 ayat (4) yang mengatur bahwa saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun. (2) Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik telah menguasai saham hasil pembelian kembali selama jangka waktu 3 (tiga) tahun, maka Perusahaan wajib mulai mengalihkan saham hasil pembelian kembali dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun. Dalam hal kewajiban pengalihan saham sebagaimana dimaksud di atas tidak dapat dilaksanakan atau belum dapat diselesaikan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, maka dalam jangka waktu paling lama satu tahun setelah berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud di atas, Emiten atau Perusahaan Publik wajib telah selesai mengalihkan saham dimaksud. Ditetapkan pula bahwa Emiten atau Perusahaan Publik yang sedang melaksanakan pembelian kembali saham dengan menggunakan Peraturan Nomor XI.B.3, diberi kesempatan untuk menyelesaikan pelaksanaan pembelian kembali sahamnya dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya peraturan ini.

You might also like