You are on page 1of 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: SEBUAH PENGANTAR A.

Latar Belakang dan Dasar Pemikiran Pendidikan adalah upaya sadar untuk menjamin kelangsungan hidup dan mengantisipasi hari depan yang selalu berubah seiring perkembangan zaman berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. MPR meneteapkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Sejarah bangsa Indonesia yang penuh perjuangan tidak hanya sekedar perlu kita ketahui, namun juga dilestarikan untuk mengisi kemerdekaan ini. Guna menumbuhkan wawasan dan kesadaran bangsa, rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, ketahanan nasional pada diri warga negara Indonesis itulah diperlukan Pendidikan Kewarganegaraan. B. Visi, Misi, dan Kompetisi Pendidikan Kewarganegaraan Visi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan Mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga Negara yang berperan aktif menegakan demokrasi menuju masyarakat madani. Dengan menjadi masyarakat yang madani, mahasiswa juga akan dapat membantu dalam pembangunan negara ini. Misi Pendidikan Kewarganegaraan membantu mahasiswa selaku warga Negara agar mampu mewujudkan nilai nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran bebangsa bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan. Karena dari nilai nilai dasar perjuangan itulah negara ini dapat berkembang hingga sekarang. Dengan meningkatnya kesadaran mahasiswa dalam berbangsa dan bernegara dapat membantu negara ini berkembang sesuai dengan nilai nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia. Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta mengantarkan mahasiswa selaku warga Negara Republik Indonesia yang memiliki : - Wawasan Kesadaran Bernegara untuk bela Negara dengan perilaku cinta tanah air - Wawasan Kebangsaan, kesadaran berbangsa demi ketahanan nasional

Pola pikir, sikap yang komprehensif integral pada seluruh aspek kehidupan nasional

C. Maksud dan Tujuan a. Pendidikan Kewarganegaraan dirancang untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warganegara dengan negaranya serta pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN) sebagai bekal agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. b. Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi bertujuan untuk:

1. Memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta sebagai warganegara Republik Indonesia yang bertanggung jawab. 2. Mengetahui penguasaan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan pancasila, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional secara kritis dan bertanggug jawab. 3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan serta patriotism yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa. D. Materi Pokok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Pendidikan Kewarganegaraan a. b. c. d. e. f. g. h. i. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan Negara dan Bangsa Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Warganegara Demokrasi Indonesia Bela Negara Pola Dasar Kehidupan Nasional NKRI Wawasan Nusantara Ketahanan Nasional Politik dan Strategi Nasional

E. Kedudukan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam pengelompokan mata kuliah,pendidikan kewarganegaraan termasuk dalam mata kuliah pengembangan kepribadian yang bertujuan mengembangkan manusia

Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Namun dalam kehidupan sehari-hari juga berkedudukan sebagai patokan atau filter di era globalisasi ini,agar kita dapat terus maju seiring dengan globalisasi namun juga meminimalisir atau mungkin meniadakan hal-hal buruk yang ada pada globalisasi tersebut. F. Pengertian-Pengertian Umum dalam Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pendidikan Menurut UU No. 20/2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. 2. Pendidikan Nasional Menurut UU No. 20/2003 Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 3. Warga Negara Warga negara adalah seseorang yang merupakan anggota dalam suatu organisasi negara. 4. Kewarganegaraan Kewarganegaraan adalah sifat, hak, dan kewajiban warga negara. 5. Pendidikan Kewarganegaraan Menurut pasal 39 UU No.2/1989 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa yang dimaksud pendidikan kewarganegaraan adalah Hubungan antara negara dan warga negara, hubungan antara warga negara dengan warga negara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Pendidikan Kewiraan bagi mahasiswa di perguruan tinggi.

Pendidikan Kewarganegaraan merupaka salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk program diploma/politeknik dan program Sarjana (SI), baik negeri maupun swasta.

Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (UU No.20/2003). 6. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah pendidikan dasar bela negara guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi Negara, kerelaan berkorban untuk Negara serta memberikan kemampuan awal bela negara (UU No.2/1989). 7. Bela Negara Tekad sikap dan tindakan warga yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara ndonesia serta keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi Negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional, serta nilai nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (UUNo.20/2003). Unsur Dasar Bela Negara antara lain : Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara Rela berkorban untuk bangsa & negara Memiliki kemampuan awal bela negara

8. Kemampuan Berpikir yang Komprehensif Integral Komprehensif integral adalah kemampuan berpikir secara menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan dilihat dari berbagai macam sudut pandang sehingga menghasilkan solusi secara arif dan bijaksana.

Kemampuan berpikir yang komprehensif integral dalam kaitannya dengan keseluruhan permasalahan bangsa dan negara, tidak melihat masalah dari sudut yang sempit (individu, kelompok, dan golongan) tetapi dilihat dari kepentingan bangsa dan negara tersebut.

Masalah ekonomi suatu negara berkaitan dengan aspek kehidupan nasional lainnya yaitu politik, sosial budaya, dan hankam. Masalah negara berkaitan antara pemikiran filsafat, ideologi, politis dan strategis. 9. Hubungan Warganegara dengan Negara

Negara adalah satu organisasi dari satu kelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengikuti adanya satu pemeerintahan yang mengatur tata tertib serta ketentraman sekelompok atau beberapa kelompok manusia. Negara juga dapat diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan yang memaksa guna terbentuknya ketertiban sosial. Dan masyarakat tersebut berada dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain di luarnya. Warga Negara secara umum merupakan anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Sedangkan Warga Negara menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga negara. Hubungan Warganega dengan Negara dapat berupa hubungan yang bersifat emosional, formal, maupun fungsional. Masing- masing bentuk hubungan tersebut memerlukan pengetahuan dan kemampuan dasar sendiri-sendiri, dalam kenyataannya kemampuan tersebut sudah menyatu dan sukar dipisahkan.

1.

Hubungan yang bersifat emosional

Artinya hubungan ini berhubungan dengan nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat yang menghubungkan persaan masyarakat terhadap negara yang ditinggalinya. Contohnya: Bangga terhadap negaranya Cinta terhadap negaranya Rela berkorban untuk negaranya 2. Hubungan yang bersifat formal

Hubungan yang bersifat formal yang dimaksud adalah hubungan warganegara dengan negara yang melibatkan pengetahuan yang dimiliki oleh warganegara tentang negaranya. Contohnya: Ilmu Politik Ilmu Ketatanegaraan Sejarah perjuangan bangsa Administrasi negara Pendidikan kewarganegaaraan 3. Hubungan yang bersifat fungsional

Hubungan ini lebih banyak diwujudkan dengan menggambarkan peran dan fungsi warganegara dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta wujud partisipasi dalam kehidupan bernegara baik dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun pertahanan dan keamanan.

You might also like