Professional Documents
Culture Documents
Tujuan sesi
Memahami prinsip pemeriksaan IVA
Ekstrasel hipertonik
Membran kolaps DNA Cahaya Lesi putih
berhubungan seksual
Kanker serviks menempati angka tertinggi diantara wanita berusia antara 40 dan 50 tahun
Lesi prakanker 10-20 tahun lebih awal
menstruasi, saat asuhan nifas atau pasca keguguran. kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 5 tahun
PENILAIAN KLIEN
Tanyakan riwayat singkat kesehatan reproduksinya, antara lain: Riwayat menstruasi Pola pendarahan (mis., pasca coitus atau mens tak teratur) Paritas Usia pertama kali berhubungan seksual Penggunaan alat kontrasepsi
Sarana IVA
Meja periksa
Bahan-bahan IVA
Kapas lidi besar
bedah yang telah di DTT Spatula dari kayu dan/atau kondom Larutkan cairan asam asetat (35%) (cuka putih dapat digunakan) Larutan klorin 0.5% untuk dekontaminasi peralatan dan sarung tangan Formulir catatan untuk mencatat temuan
Klien diminta membersihkan genitalnya sbl VT Gunakan peralatan dan sarung tangan DTT (atau steril). Sebagai alternatif, sarung tangan periksa yang masih baru dapat digunakan. Buang sampah dengan benar (kassa, kapas, sarung tangan sekali pakai). Dekontaminasi peralatan stl digunakan.
Langkah-langkah IVA
Periksa alat kelamin luar
keluar, darah atau mukosa serviks identifikasi lubang mulut rahim, SSK, dan area sekitarnya basahkan kapas lidi ke dalam larutan asam asetat kemudian oleskan pada mulut rahim
Langkah-langkah IVA
Setelah dioleskan dengan larutan asam asetat, tunggu
minimal 1 menit agar dapat diserap dan sampai muncul reaksi acetowhite
Pengolesan dengan asam asetat dapat diulang jika hasil pemeriksaan meragukan Setelah selesai, lepaskan spekulum secara hati-hati, dan letakkan spekulum dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Hasil Pemeriksaan
KLASIFIKASI IVA
Hasil Tes-positif
TEMUAN KLINIS
Plak putih yang tebal atau lesi putih, biasanya dekat SSK
Hasil Tes-negatif Permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu; ektropion, polip, gambaran servisitis, peradangan, kista Naboti
Kanker Masa mirip kembang kol atau ulkus
Positif
baik Sensitivitas setara dengan tes Pap untuk mendeteksi lesi derajat tinggi Pelatihan IVA untuk tenaga medis lebih cepat dan sederhana dibandingkan sitoteknisi Hasil pemeriksaan dapat segera diketahui Murah dan sederhana Dapat dikerjakan pada fasilitas kesehatan dg sumber daya terbatas Dapat dikerjakan kapan saja, tidak perlu persiapan klien
palsu lebih tinggi) Terapi akan cenderung berlebihan pada kondisi dimana dilakukan skrining dan terapi sekaligus Kemampuan yang amat terbatas untuk mendeteksi lesi pada endoserviks
Kesimpulan
IVA merupakan salah satu cara deteksi dini kanker leher
rahim yang sederhana dan cukup efektif dan dapat digunakan dalam program pencegahan kanker leher rahim pada sumber daya yang terbatas.
Terima Kasih