You are on page 1of 5

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI KHITANAN PADA PEREMPUAN Para ahli Fiqih dan Ulama' muslim sepakat

akan syariat khitan perempuan yang memiliki kelebihan memperhalus gejolak seks perempuan dan mengarahkannya kepada hal yang layak (wajar). Adapun manfaat khitan bagi perempuan: 1. Meminimalkan infeksi yang terjadi karena penumpukan mikroba dibawah klitoris.

2. Khitan bermanfaat bagi perempuan yang kelak menjadi istri dan bagi suaminya di daerah yang beriklim panas. Biasanya , perempuan di daerah panas punya clitoris yang terus membesar dan itu jelas meningkatkan gairah seksualnya ketika bersentuhan dengan pakaian, misalnya celana dalam.Terkadang pertumbuhan clitoris sangat cepat hingga si perempuan idak dapat disetubuhi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada keuntungan kesehatan dari praktik tersebut dan banyak konsekuensi yang berpotensi merusak, mulai dari rasa sakit yang teramat sangat dan kehilangan banyak darah hingga infeksi berulang, infertilitas, dan peningkatan risiko komplikasi dalam melahirkan. Praktek yang secara medis diyakini akan mengurangi kepuasan seksualitas wanita yang dianggap sebagai tindakan kejam, diskriminasi, dan pengingkaran hak wanita. Who (world health Organisation) pun sudah meyatakan bahwa sunat terhadap perempuan merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia, melanggar hak atas penikmatan sepenuhnya standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai. seperti tercantum dalam pasal 24 (ayat 1 dan 3) dari Konvensi Hak Anak. Praktek inklubasi klitoris ini juga bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 46 Butir C menegaskan bahwa hak khusus yang ada pada diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum.Menurut dr. Artha Budi Susila Duarsa, M Kes, dari Lembaga Studi Kependudukan dan Gender Universitas YARSI di selasela peluncuran buku Khitan Perempuan: Dari Sudut Pandang Sosial, Budaya,Kesehatan, dan Agama, Selasa (27/7/2010) di Jakarta."Khitan bagi perempuan tidak ada manfaatnya sama sekali. Karena itu, fakultas kedokteran tidak ada yang mengajarkan khitan untuk wanita. Kecil atau tidaknya tindakan yang dilakukan, karena berada dalam area sensitif wanita, hal

itu dinilai sangat berbahaya. Mulai dari pembedahan sampai anastesi, yang paling parah dari khitan bisa menimbulkan kematian,". Khitan perempuan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbagi atas empat. Tipe 1, yaitu memotong seluruh bagian klitoris (bagian mirip penis pada tubuh pria). Tipe 2, memotong sebagian klitoris. Tipe 3, menjahit atau menyempitkan mulut vagina (infibulasi) dan, tipe 4, menindik, menggores jaringan sekitar lubang vagina, atau memasukkan sesuatu ke dalam vagina agar terjadi perdarahan dengan tujuan memperkencang atau mempersempit vagina. Meskipun pemberlakuan khitan perempuan di Indonesia hanya pada batas tipe 4, kata dr Artha, pemotongan klitoris sendiri tidak boleh terjadi. "Karena klitoris memainkan peran penting dalam meningkatkan kenikmatan seksual seorang perempuan. Selain itu, melalui klitoris, ekskresi kelenjar dapat terjadi di sekitar vagina," kata dr Artha. Tidak mengubah bentuk klitoris dinilai dr Artha sangat penting karena letak klitoris yang dikelilingi oleh saraf menyebabkannya menjadi sangat peka secara seksual. "Menghilangkan klitoris akan menurunkan kepekaan perempuan terhadap rangsangan seksual. Klitoris juga berefek pada lubrikasi vagina. Semakin banyak lubrikasi pada vagina, perempuan akan semakin siap ketika penis dimasukkan. Jika tidak ada klitoris, maka vagina akan kering dan masuknya penis akan menyebabkan rasa sakit pada vagina sehingga timbul ketakutan pada perempuan untuk melakukan hubungan badan berikutnya," kata dr Artha. Tingginya risiko kematian pada khitan perempuan membuat Pemerintah Indonesia secara tegas melarang khitan bagi perempuan karena melanggar UU Kekerasan terhadap Perempuan.

Peraturan yang serupa juga diberlakukan parlemen Mesir yang mengesahkan UU tentang pelarangan khitan perempuan. Bagi yang melanggar akan dikenai denda 185 dollar AS sampai 900 dollar AS dan kurungan penjara antara 3 bulan dan 2 tahun. Namun, di Asia, praktik khitan sendiri hingga saat ini masih dilakukan di Pakistan, India, Banglades, dan Malaysia. Dampak jangka pendek khitan pada perempuan 1. Perdarahan yang mengakibatkan shock atau kematian 2. Infeksi pada seluruh organ panggul yang mengarah pada sepsis 3. Tetanus yang menyebabkan kematian 4. Gangrene yang dapat menyebabkan kematian

5. Sakit kepala yang luar biasa mengakibatkan shock 6. Retensi urine karena pembengkakan dan sumbatan pada uretra Dampak jangka panjang adalah : 1. Rasa sakit berkepanjangan pada saat berhubungan seks 2. Penis tidak dapat masuk dalam vagina sehingga memerlukan tindakan operasi 3. Disfungsi seksual (tidak dapat mencapai orgasme pada saat berhubungan seks) 4. Disfungsi haid yang mengakibatkan hematocolpos (akumulasi darah haid dalam vagina), hematometra (akumulasi darah haid dalam rahim), dan hematosalpinx (akumulasi darah haid dalam saluran tuba) 5. Infeksi saluran kemih kronis 6. Inkontinensi urine (tidak dapat menahan kencing) 7. Bisa terjadi abses, kista dermoid, dan keloid (jaringan parut mengeras).

Khitan bagi perempuan diharapkan bisa menjadi rem bagi perempuan. Tujuan awal sunat ini adalah menekan nafsu seksual perempuan. Ada masyarakat suku tertentu yang percaya bahwa nafsu seksual kaum Hawa lebih tinggi dari pada kaum Adam. Dengan disunat, diharapkan nafsu seksualnya bisa ditekan. Hal itu tentu salah kaprah (menurut Prof. DR. Dr. Biran Affandi, Sp. OG), sunat perempuan sama sekali tidak menguntungkan pihak perempuan, sangat disayangkan jika masyarakat masih mempercayai mitos tersebut. Ahli medis di banyak negara telah menyatakan sunat perempuan secara medis tidak memiliki keuntungan apapun, bahkan bisa merugikan. Menurut Dr. Irsan, sunat perempuan akan menjadikan perempuan sulit terangsang atau orgasme, karena pada klitoris terdapat banyak saraf yang bisa membantu wanita terangsang. Jika hubungan dengan seuami mengalami gangguan, secara tidak langsung wanita tersebut akan sulit mendapatkan keturunan. Hasil penelitian para ahli asal Swedia di Sudan wilayah yang masih banyak mempraktikan iniwanita yang telah disunat menjadi enam kali lebih infertil ketimbang yang tidak disunat. Dr. Lars Almroth, peneliti kari institute, stockholm, menuliskan bahwa penyebab infertilitas itu adalah infeksi, cacat, perubahan fisik, dan alat kelamin bengkak akibat disunat.

Bahaya lain yang mengancam, yaitu jika alat yang digunakan untuk memotong tidak steril, sehingga dapat menimbulkan infeksi. Perempuan yang menjalani infibulasi bisa mengalami gangguan buang air kecil. Itu karena lubang yang disisakan sangat kecil. Beberapa daerah di Indonesia masih mempraktikkan sunat perempuan. Menurut Dr irsan, kalangan dokter tidak pernah menganjurkan sunat pada perempuan. Bisa jadi yang melakukan adalah kalangan bidan tradisional. Bidan yang sudah dididik secara medis tidak pernah dianjurkan melakukannya. Departemen kesehatan Indonesia secara resmi sudah melarang sunat pada perempuan sejak dua tahun lalu. Hasil penelitian yang dilakukan di University of Berne, Swiss, perempuan yang disunat memiliki resiko lebih tinggi ketika melahirkanterutama jika harus mengalami pembedahan. Study ini membandingkan 122 wanita hamil yang disunat dengan 110 wanita hamil lain yang tidak disunat. Kedua kelompok tersebut menerima perawatan yang sama di rumah sakit yang sama. Hasinya, hampir seluruh perempuan yang disunat memerlukan prosedur melahirkan yang lebih sulit dan kompleks. Sementara prosedur kompleks tersebut hanya dialami oleh 3 wanita dari kelompok yang tidak disunat.(Majalah Gaya Hidup Sehat, september 2009) . Menurut dr. Rini Sekartini, SpA dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSUPN, secara medis sunat pada anak perempuan (female genetical mutilation), tidak ada manfaatnya. Praktik amputasi alat kelamin perempuan yang terjadi selama ini pada dasarnya memang tidak terlepas dari nilai kultur masyarakat

Namun, bahwa khitan menyebabkan impotens, dan mengakibatkan wanita menderita stress, dan bahwa para dokter sepakat bahwa khitan dapat membahayakan wanita, perkataan ini tidak jujur dan objektif, karena para dokter tidak sepakat atas bahaya khitan bagi wanita, bahkan seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa sebagian dokter menganggap bahwa khitan terpuji untuk menyeimbangkan syahwatnya dan meluruskan perangainya. Yang kedua bahwa impotensi disebabkan kalau khitan wanita dilakukan berlebihan.Demikian juga bahwa dokter tidak menghukumi syariat, tetapi syariatlah yang menghukumi apakah perkataan dokter diterima atau ditolak.

DAFTAR PUSTAKA sumber kabarnet.wordpress.com

http://duniawebid.com/dunia-keluarga/Dampak_Negatif_Sunat_Perempuan-o5052.html http://www.eramuslim.com/konsultasi/sehat/sunat-pada-perempuan.htm http://www.ikappmamjakarta.org/index.php/karya-tulis/47-alumni/52-khitan-padaperempuan-ditinjau-dari-persepektif-medis-diperkirakan-lebih-dari-130-juta-kaum-hawa-diseluruh-dunia-menjalani-pemotongan-alat-kelamin-atau-yang-dikenal-dengan-sunat-sunatperempuan-sudah-dikenal-sejak-berabad-abad-lampau-dan-hingga-sek

http://m-syarifuddin.blogspot.com/2009/06/manfaat-khitan.html

You might also like