You are on page 1of 16

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK SIMULASI EVAKUASI BENCANA BERBASIS AGENT-BASED MODELING

Oleh : Rizqiya Windy Saputra NIM : 0604105010083 BIDANG STUDI TEKNIK INFORMATIKA KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH
Maret 2011

Pernyataan Calon Dosen Pembimbing


Saya menyatakan bahwa proposal penelitian ini telah saya baca/pelajari dan layak untuk diajukan sebagai proposal Tugas Akhir. Sejauh yang saya ketahui proposal ini tidak mengandung unsur PLAGIAT.

Darussalam, 17 Maret 2011 Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Khairul Munadi, S.T.,M.Eng NIP. 19710827 199903 1 005

Yudha Nurdin, S.T.,M.T.

ABSTRAK

Perkembangan teknologi komputer telah membuat segalanya menjadi mudah. Perkembangan yang signifikan membuat berbagai hal yang dulunya sulit bahkan tidak mungkin menjadi hal mudah untuk dilakukan. Termasuk simulasi komputer. Simulasi komputer merupakan metode penyampaian visual yang dapat meningkatkan peminat untuk melihatnya. Simulasi evakuasi bencana sebagai edukasi bagi masyarakat adalah salah satu hal yang dapat dikembangkan. Dampak dari resiko bencana yang besar merupakan bukti ketidak siapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Berbagai persiapan perlu dilakukan untuk menanganinya. Terkait persiapannya dalam bentuk edukasi dan non-edukasi. Persiapan dalam hal edukasi salah satunya dapat dicapai dengan pengembangan simulasi evakuasi bencana. Perangkat lunak simulasi evakuasi ini merupakan penggabungan antara free software agent-based dan open source. Agent-based modeling adalah cabang ilmu turunan dari artificial intelegence (AI). Free software agent-based modeling merupakan salah satu tools yang dapat dikembangkan untuk simulasi evakuasi bencana. Pengembangan dengan menggunakan open source dan free software menjadikan perangkat lunak yang dihasilkan dapat dikembangkan lagi. Hasil yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah menghasilkan sebuah perangkat lunak simulasi evakuasi bencana sederhana. Selanjutnya dapat diimplementasikan kepada masyarakat sebagai sebuah edukasi dalam menghadapi resiko bencana. Kata Kunci : Simulasi Komputer, Agent-based Modeling, Free Software, Aritificial Intelegence.

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana. Potensi bencana ini sangat terkait dengan letak geografis, banyaknya gunung berapi yang berpotensi menyebabkan gempa serta sangat luasnya area-area potensi tsunami (GOTO,2010). Resiko bencana yang ditimbulkan sangat luas pengaruhnya bagi masyarakat. Terutama jika melihat kesiapan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pengaruh yang ditimbulkan. Bencana tsunami adalah salah satu contoh dari sekian banyak bencana yang terjadi di Indonesia. Bencana yang merenggut korban hingga mencapai ratusan ribu jiwa, serta merusak gedung-gedung dan fasilitas umum. Hal ini menjadi bukti ketidaksiapan berbagai kalangan dalam menghadapi resiko bencana. Berbagai macam persiapan dapat dilakukan untuk mengurangi resiko ini. Baik itu bersifat edukasi ataupun non-edukasi. Persiapan menghadapi dalam konteks non-edukasi dapat dicontohkan pada pembangunan infrastruktur penanggulangan bencana pada daerah rawan dan penertiban hukum terkait. Persiapan menghadapi bencana juga dapat dilakukan dalam bentuk edukasi. Bentuk edukasi ini dapat berupa sosialisasi kepada masyarakat luas, penambahan materi pelajaran di sekolah-sekolah, mengadakan pelatihan-pelatihan tanggap bencana serta dengan pengadaan simulasi-silmulasi penanggulangan bencana. Usia muda menjadi sasaran dari edukasi ini. Pentingnya bentuk simulasi dalam pembelajaran bencana bagi masyarakat dianggap perlu adanya. Mengingat bahwa edukasi pembelajaran yang diberikan di sekolah-sekolah serta pelatihan-pelatihan terbatas bagi kalangan tertentu. Metode simulasi merupakan metode visual yang tepat untuk menginformasikan tentang bencana. Sehingga dengan adanya aplikasi ini, masyarakat mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan pembelajaran tentang bencana. Hal ini tentu dengan mensimulasikan sendiri bentuk bencana yang akan dihadapi serta penanggulangannya nanti.

1.2 RUMUSAN MASALAH Masalah utama yang diangkat pada penelitian tugas akhir ini adalah pada pengembangan sebuah aplikasi untuk simulasi evakuasi bencana dengan menempatkan agen-agen pada model dari aplikasi yang dibuat. Aplikasi untuk simulasi ini mengarah kepada metode evakuasi. Batasan permasalahan adalah bagaimana memodelkan simulasi ini untuk dapat mempresentasikan karakter fisik dari lingkungan/ area bencana,serta memodelkan prilaku agen ketika berhubungan dengan lingkungan fisik, objek ataupun sesama agen.

1.3 TUJUAN KHUSUS Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan sebuah simulasi evakuasi sederhana yang dibuat dengan menggunakan free software yang dapat dimodifikasi, dapat dipahami dengan mudah, dan dapat dipelajari oleh pengguna.

1.4 URGENSI (KEUTAMAAN) PENELITIAN

Edukasi bencana bagi mayarakat yang sangat terbatas dalam hal visual menjadikan Penelitian tugas akhir ini penting adanya. Ditambah dengan mengacu pada pembuatan simulasi berbasis free software. Masyarakat dan pemerintah yang tidak siap menghadapi resiko bencana dapat dilihat pada dampak yang dihasilkan setelah bencana terjadi. Musibah tsunami yang melanda aceh pada tahun 2004 adalah contohnya. Masyarakat tidak mengerahui tanda-tanda awal dari kedatangan musibah tersebut. Sehingga korban jiwa tidak terelakkan dari jumlah yang besar. Simulasi yang merupakan media visual menjadi salah satu solusi yang mengarah kepada pengembangan edukasi bencana. Mengingat pada masyarakat yang kurang merespons terhadap media lain seperti media cetak atau pun televisi.

Keuntungan perangkat lunak (software) ini, berada pada mudahnya penggunaan. Pemilihan metode agent-based modeling (ABM) menjadi pilihan karena beberapa karakter tertentu diantaranya (Azhari,2005) : 1. 2. Sebuah agen didasarkan pada sekumpulan pengetahuan terpercaya (beliefs, significant knowledge). Sebuah agen memiliki sifat-sifat autonomous dalam pengertian bahwa agen melayani diri sendiri dan memiliki kepentingan tanpa interpensi langsung secara eksternal. 3. Sebuah agen memiliki tujuan jelas (well-define goal).

Free software yang ditawarkan dari ABM ini, menjadikan perangkat lunak ini dapat dikembangkan oleh berbagai pihak sesuai kebutuhan. Sebagai acuan menghadapi berbagai macam resiko bencana terutama yang erat kaitannya dengan evakuasi. Sasaran utama dari pengembangan perangkat lunak ini adalah edukasi evakuasi bencana bagi masyarakat luas. Terutama pada masyarakat yang erat kaitannya dengan akademisi seperti siswa-siswa dan guru.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 TEORI DASAR A. DEFENISI AGENT Untuk saat ini, kosa kata agent telah sangat banyak digunakan dalam berbagai bidang informatika, komputer, industri, elektronik maupun manufacturing. Penggunaan nya yang sangat populer malah mengakibatkan arti dari kata agent menjadi tidak jelas. Karena setiap peneliti selalu mendefinisikan kata agent sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Walaupun hingga saat ini belum ada arti formal bagi kata agent, telah muncul beberapa gabungan kata seperti : Intelegent agent, software agent, technology agent dan autonomous agent. Kata-kata agent itu sendiri terdapat beberapa arti diantaranya (Azhari,2005): a. b. software agents are program that engage indialogs and coordinate transfer of information. An agent is a software, a hardware or (more usually) software-based computer system that enjoys the autonomy, social ability, reactivity and pro-activieties

percepts

events beliefs

action

actions

goals

plans

Gambar 1. Model Perangkat Lunak Berbasis Agen (Internal Agent). Pada gambar 1, diperlihatkan karakteristik hubungan dari sebuah model agen. Sebuah agen didasarkan pada sekumpulan pengetahuan terpercaya (beliefs) yang mampu beragumentasi (actions). Agen juga memutuskan sendiri tindakan kapan akan dilaksanakan (plans,actions). Jika agen menyimpulkan sesuatu, dimungkinkan untuk diberitahukan kepada agen-agen yang lain. Serta agen memiliki tujuan yang jelas (goals) yang disajikan oleh pengetahuan dan perilaku yang dimilikinya.

B. AGENT-BASED MODELING (ABM)

Agent-Based Modeling (ABM) dikenal dengan banyak nama yaitu ABM (agent-based modeling), ABS (agent-based systems), dan IBM (individual based modeling) (Macal,2006). Dengan menggunakan metode ini terdapat tiga keunggulan yang tidak didapatkan pada teknik yang lain, yaitu (Bonabeau,2002) : 1. ABM menampilkan phonomena yang sedang terjadi 2. ABM menyediakan deskripsi sumber dari sebuah sistem. 3. ABM sangat flexible. Penggunaan dari ABM telah meluas di berbagai bidang, diantaranya bidang seperti :

Bisnis dan organisasi (Manufacturing Operations, Supply Chains, Consumer Market) Ekonomi (Artificial Financial Market, Trade Networks) Infrastruktur (Electric Power Markets, Transportasion) Crowds (Pedestrian Movement, Evacuating Modeling)

Pengembangan ABM adalah salah satu bagian umum dari proses pengembangan software. Pengembangan pada konsep dan tahapan artikulasi mendefinisikan tujuan. Pada tahapan design mendefinisikan model dan struktur. Pada tahapan proses implementasi akan membangun model sesuai dengan desain. Proses operasionalisasi ini akan menempatkan model untuk digunakan. Mengidentifikasi agen, menentukan prilaku mereka secara tepat dan mewakilkan interaksi agen dengan tepat adalah kunci dari pengembangan kegunaan model agen. Pada umumnya, agen adalah pengambil keputusan. Contoh mudahnya adalah perumpamaan agen seperti manajer. C. METODE SIMULASI Simulasi adalah sebuah metode untuk mempelajari suatu sistem dengan memodelkan sistem tersebut sesuai dengan karakteristiknya dan melakukan beberapa eksperimen dengan memberikan beberapa input yang mungkin pada model tersebut untuk kemudian dipelajari outputnya (Mahtarami,2006). Proses dari simulai perlu diterapkan pada pembuatan sistem ini untuk penentuan tujuan dari perangkat lunak yang dibuat. Proses dari studi simulasi dapat dilihat pada bagan gambar 2 berikut :

Formulasi masalah

Pengumpulan Data dan Analisa

Pengembangan Model

Verifikasi dan Validasi

Eksperimen

Implementasi Gambar 2. Proses Studi Simulasi Proses pengembangan simulasi diawali dengan penentuan akar masalah, pengumpulan data dan pengembangan model. Ketiga tahapan awal harus dilakukan validasi untuk pencapaian tujuan yang tepat. Tahapan eksperimen terhadap hasil dilakukan stelah ketiga tahapan awal dilakukan dengan baik untuk kemudian diimplementasikan.

2.2 PENELITIAN SEBELUMNYA YANG RELEVAN


Pengembangan pada simulasi evakuasi bencana juga telah banyak dikembangkan oleh para peneliti. Diantaranya dengan menggunakan tool animation viewer (GOTO,2010). Animation viewer didesain untuk mensimulasikan animasi

pada prilaku dari pada pengguna yang memiliki kontrol penuh untuk memilih skenario yang ingin ditampilkan, serta beberapa fitur tambahan juga membuat animation viewer sebagai sebuah tool yang tepat untuk edukasi. Namun dari itu, pada penelitian ini, tidak adanya metode agent-based modeling seperti yang ingin dikembangkan oleh penulis. Sebelumnya, pengembangan simulasi tidak hanya dilakukan pada edukasi bencana. Tapi juga dilakukan untuk pengembangan tempat rekreasi (Mahtarami,2006). Pengembangan model simulasi yang dibuat mengacu pada karakteristik lingkungan dan model pola prilaku pengunjung ketika berinteraksi dengan lingkungan, objek ataupun sesame pengunjung. Dia menyebutkan bahwa pola kunjungan wisata suatu tempat rekreasi adalah replikasi pola prilaku pengunjung saat berinteraksi dengan objek. Tersedianya free software agent-based modeling menjadikan sebuah sarana baru mengembangkan sebuah simulasi yang tepat guna. Simulasi evakuasi bencana yang mengambil metode agen ini, menghubungkan antara agen dan agen yang terkait pada simulasi tersebut. Keunggulan utama dari perangkat lunak yang akan dibuat adalah pada sisi pengembangan. Perangkat lunak ini bisa dikembangkan untuk berbagai kebutuhan karena berasal dari free software.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Proses pengerjaan penelitian tugas akhir ini dapat tergambar pada diagram alir berikut :

Pengumpulan referensi terkait (buku, ebook dan jurnal)

Pemantapan konsep, perancangan sistem

Instalasi free software agent-based modeling

Proses pembuatan simulasi

Pengujian sistem

Penulisan laporan Gambar 3. Diagram Alir Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir

3.1. STUDI LITERATUR 1. Melakukan pengumpulan referensi dari buku-buku yang terkait dengan persiapan menghadapi bencana dan simulasi Agent-Based Modeling. 2. Melakukan pengumpulan referensi dari jurnal-jurnal penelitian yang terkait dengan teknik pembuatan simulasi dengan free software Agent-Based Modeling.

3.2. PEMBUATAN PROGRAM Pada tahap ini, free software akan digunakan sebagai tool dalam pembuatan program sistem simulasi pembelajaran bencana untuk melihat perbandingan metode-metode yang digunakan pada citra satelit. 3.3. PENGUJIAN SISTEM Pengujian terhadap simulasi pembelajaran bencana bagi masyarakat. Parameter yang digunakan adalah hasil pengujian langsung kepada masyarakat pada efektivitas simulasi. 3.4. PENULISAN LAPORAN Pada penulisan laporan ini, setelah semua sistem simulasi sederhana pembelajaran bencana selesai dirancang, maka dilakukan analisa dari pengimplementasiannya. Analisa yang dilakukan meliputi seluruh tahapan yang telah dirincikan sebelumnya.

JADWAL PELAKSANAAN
No 1 2 3 4 5 Kegiatan 1 Persiapan Penelitian Studi Literatur dan pematangan Konsep Perancangan dan pembuatan simulasi Pengujian hasil Pembuatan Laporan 2 3 Bulan 4

DAFTAR PUSTAKA
Macal, Charles M., 2006, Tutorial on Agent-Based Modeling and Simulation part 2: How to Model with Agent, IEEE. Azhari, 2005, Overview Metodologi Rekayasa Perangkat Lunak Beorientasi Agen, FMIPA Universitas Gadjah Mada. Bonabeau, Eric., 2002. Agent-Based Modeling : Methods and Techniques for Simulating Human System, PNAS GOTO, Yozo., 2010, Animation Viewer Development as A Method of Disaster Preparedness and Education. International Workshop & Expo on Sumatra Tsunami Disaster & Recovery 2010 Mahtarami, Affan, 2006. Pengembangan Tempat Rekreasi dengan Simulasi. Universitas Islam Indonesia

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama TTL NIM Universitas Jenis Kelamin Agama Alamat Email No. HP

: Rizqiya Windy Saputra : Aceh Timur, 20 Mei 1988 : 0604105010083 : Syiah Kuala : Laki-laki : Islam : Jln. Syiah Kuala No. 5, Jambo Tape Banda Aceh : rizqiya_putra@yahoo.com : 085260918117

Jurusan/ Angkatan : Teknik Elektro/ 2006

You might also like