You are on page 1of 5

Siklus dalam Kehidupan

Siklus Hidrologi Siklus Hidrologi atau yang lebih familiar disebut dengan siklus air, merupakan salah satu siklus yang paling umum dimengerti. Siklus ini menggambarkan bagaimana perputaran air di Bumi, baik diatas permukaan Bumi ataupun dibawah permukaan bumi. Hampir semua bagian air yang ada di bumi mengalami siklus hidrologi berkali-kali, dan hanya sangat kecil nilai jumlah air yang terbentuk atau hilang sejak Bumi terbentuk. Pada siklus hidrologi, dibagi ke dalam empat proses utama yang terjadi pada air, yaitu tingkat evaporasi, presipitasi, penyimpanan (storage) dan runoff. Pada proses Evaporasi yaitu proses dimana air permukaan (laut, danau, sungai) mengalami penguapan akibat suhu. Proses yang sama terjadi pada tumbuhan, dimana kandungan air berkurang akibat penguapan air. Proses tersebut dikenal dengan Proses Transpirasi. Kedua proses ini berjalan bersamaan dan dibantu oleh panas matahari. Uap di atmosfer akan mengalami kondensasi dan angin akan membawa awan (uap air yang mengalami kondensasi) ke daratan. Ketika massa uap air menjadi jenuh, maka akan terjadi proses presipitasi ketika uap air tersebut turun ke permukaan bumi. Ketika proses presipitasi telah terjadi ada dua proses pula yang terjadi setelahnya yaitu runoff dan penyimpanan. Pada proses penyimpanan air melewati pori-pori tanah dan tersimpan di dalam tanah menjadi air tanah baik dalam ataupun dangkal. Untuk proses runoff maka air akan terbawa aliran ke arah air permukaan (laut, danau, dan sungai). Selanjutnya air permukaan akan kembali proses evaporasi dan akan berlanjtke proses-proses selanjutnya dan akan membentuk suatu siklus. Siklus Hidrologi dapat terganggu akibat perbuatan manusia. Salah satunya adalah pembuatan dam dan irigasi. Adanya dam dan sistem irigasi dapat memperbesar nilai evaporasi yang terjadi. Selain itu kebutuhan akan air tanah di daerah padat penduduk menyebabkan keringnya sumur air tanah. Keringnya air pada air tanah dalam mengkibatkan rongga yang terdiisi air dan mengakibat terjadinya intrusi air laut.

Siklus Karbon Karbon memiliki kehidupan suatu peranan penting dalam Karbon berperan

organism.

sebagai (1) komponen structural

dari molekul

organic dari tubuh suatu organism, (2) energy yang mengikat pada ikatan kimia sebagai tempat penyimpanan enegi. Secara umum siklus karbon merupakan siklus yang menggambarkan bagaiman aliran penggunaan karbon sebagai representasi dari pengunaan energy dalam suatu ekosistem dunia. Siklus ini dimulai ketika terjadi proses fotosintesis dimana tumbuhan menggunakan CO2 pada atmosfer atau yang terlarut dalam air. Senyawa karbon tersebut akan terdistribusi sebagian pada sel tumbuhan dala bentuk karbohidrat, lemak dan protein dan sebagian lagi akan di lepaskan ke atmosfer atau ke air sebagai residu dari respirasi aerobic. Karbon akan diteruskan kepada hewan herbivore ketika tanaman tersebut dikonsumsi oleh hewan tersebut. Hewan herbivora akan dimakan oleh predatornya proses makan-dan dimakan akan berlangsung pada rantai makanan. Pada akhirnya semua organism akan mati, dan akan mengalami dekomposisi dan menghasilkan karbon yang dilepaskan ke atmosfer, air, atau tanah. Proses Industri dan perusakan biomassa yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab terjadinya ketidakseimbangan pada siklus karbon ,menyebabkan jumlah korbon di atmosfer berlebih. Besarnya kadar CO2 pada atmosfer akan menutupi bumi menghasilkan efek rumah kaca yang berefek pada pemanasan global dan perubahan iklim dunia. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan zat penting dalam pembentuk asam amino yang penting dalam

kehidupan organisme. Disamping itu Kandungan nitrogen dalam atmosfer sangat tinggi yaitu 78 %. Namun organisme di bumi tidak dapat langsung menggunakan nitrogen tersebut. Gas Nitrogen

harus dikonversi secara kimiawi dalam bentuk lain agar dapat digunakan oleh organism. Hal ini terjadi dalam siklus nitrogen dimana gas nitrogen dikonversi dalam bentuk ammonia dan nitrat. Pada siklus, dimana suatu massa energy (bisa didapatkan dari energy yang dilepas oleh petir, dan radiasi kosmik) digunakan untuk mengkombinasikan gas nitrogen dan oksiegen menjadi nitrat, dibawa ke permukaan bumi melalui proses presipitasi. Nitrogen dan ammonia mengalami proses fiksasi agar dapat digunakan oleh tumbuhan dan berperan sebagai bagian dari selnya. Nitrogen melewati rantai makanan dari tumbuhan ke herbivore dan karnivora. Ketika organism mati, jasadnya akan terdekomposisi menjadi ammonia (amonifikasi) dan tersimpan dalam tanah. Nitrat dan nitrit akan kembali ke atmosefe dalam bentu gas nitrogen dalam proses denitrifikasi dan denitrafikasi. Siklus nitrogen dapat terganggu oleh aktivitas manusia, perusakan hutan dan perubahannya mnjadi lading , mengganggu proses amonifikasi, nitrifikasi dan nitrafikasi pada tanah, sehingga tanah akan kekurangan kadar nitrogennya. Sehingga bagi petani harus memberikan pupuk yang mengandung nitrogen untuk menjaga kesuburan tanah. Disamping itu residu dari kendaraan bermotor dapat meningkat polutan nitrogen berupa NOx di udara. Siklus Fosfor Zat mineral dapat digunakan oleh organism ketika dia dalam keadaan bebas di dalam tanah. Dalam tingkat sel, dan tingkat energy tinggi, senyawa fosfor berperan dalam reaksi transfer energy / transfer ATP (adenosine penyimpanan dan pengunaan energy. Siklus Fosfor dimulai ketika senyawa atau material fosfor dalam tanah mengalami leaching pelapasan materi dari lapisan tanah. Proses ini dapat terjadi akibat erosi dan senyawa tersebut akan terdistribusi dengan perantara air. Fosfat akan tersebar pada rantai makanan. Pada akhirnya pada proses dekomposisi fosfate akan kembali ke tanah dan digunakan kembali oleh tumbuhan. triphosphate) yang merupakan

Kelebihan kandungan fosfat dalam ekosistem akuatik, dapat berkairan buruk, karena dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangbiakan alga dan tanaman airnya, sehingga menutupi paparan sinar matahari masuk ke dalam permuakaan air. Kelebihan kandungan fosfat dapat diakbatkan oleh kelebihan penggunaan pupuk fosfat, dan dari kotoran ternak. Siklus Sulfur Sulfur merupakan material kesepuluh yang paling banyak kelimpahannya di bumi. Sulfur merupakan bahan vitamin, protein dan hormone dalam organism. Keberadaan sulfur dalam atmosfer sangat

mempengaruhi iklim dan tingkat produktivitas suatu ekosistem. Sebagian besar sulfur di bumi tersimpan dalam tanah, batuan dan mineral, sebagian lainnya tersimpan sebagai sedimen di lautan. Siklus sulfur mencakup proses atmosferik dan terrestrial. Pada proses terrestrial, siklus dimulai dari senyawa sulfur megalami leaching dari batuan dan mineral. Sulfur yang bebas ke udara akan mengalami kontak dengan oksigen dan membentuk senyawa sulfat (SO4). Senyawa sulfat digunakan oleh tumbuhan dan terbawa sampai ke rantai makanan. Ketika organism mati, jasad akan terdekomposisi dan melepaskan sulfat ke tanah, diserap oleh mikroorganisme dan ke atmosfer. Disamping dari hasil dekomposisi, sulfur pada atmosfer ada dikarenakan oleh aktivitas gunung api, dan evaporasi air. Siklus sulfur dan siklus hidrologi berjalan bersamaan ketika berada di atmosfer. Ketika presipitasi terjadi sulfur dibawah ke bagian terrestrial berupa runoff, erosi dan leaching dari batuan, dan siklus kembali berulng. Akibat aktivitas manusia saat ini, terutama aktivitas industri, merupakan penyebab tingginya kadar sulfur dalam udara dalam bentuk senyawa sulfide. Hal ini merupakan hasil dari residu penggunaan dan pembakaran dari bahan bakar fosil. Residunya berupa SOx, dan bersama senyawa NOx keduanya akan terakumulasi di atmosfer bersama uap air, dalam proses presipitasi di siklus hidrologi, akan terjadi hujan asam karena tingginya angka SOx di atmosfer.

Tugas Ilmu Lingkungan


Siklus dalam Kehidupan

Oleh : NABILA PUTRIYANDRI ALIFA 1006680884

Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Djoko M Hartono S.E., M. Eng Evi Novita Z. ST., M.Si

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA Depok 2012

You might also like