You are on page 1of 2

Sebuah Pandangan tentang Badan Eksekutif Mahasiswa

BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), ketika dihadapkan dengan nama tersebut setiap orang akan memiliki persepsinya sendiri-sendiri tergantung dari sudut mana ia memandang dan memposisikan diri. Seorang pejabat akan berpendapat BEM itu hanya kerja mahasiswamahasiswa yang sok idealis, toh ketika mereka diposisi saya mereka juga akan melakukan hal yang sama. , seorang pegawai ketika melihat mahasiswa berorasi berkata Anak-anak mahasiswa itu baiknya belajar saja, lulus, lalu kerja habis urusan (!) , dan seorang rakyat jelata berkata harusnya mahasiswa sekarang bisa menyuarakan kami. Semua pendapat tersebut adalah sah sah saja, semuanya berhak memiliki penilaian masing-masing, akan tetapi sebagai seorang mahasiswa saya berpikir bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari dari sebuah nama yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa. Managemen dan komunikasi sebuah organisasi adalah hal yang dapat dipelajari dalam BEM dan mungkin hal itu tidak diajarkan dalam perkuliahan. Masa perkuliahan adalah sebuah masa transisi yang diatur sedemikian rupa untuk menyiapkan diri menghadapi kehidupan sehari-hari sesuai dengan minat dan bakat setiap individu itu sendiri. Akan tetapi selain masa perkuliahan itu, ketika bermasyarakat yang kita butuhkan tidak hanya ilmu-ilmu pasti atau teori-teori fantastis. Akan tetapi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita dapat mengatur diri sendiri dan kelompok yang kita pimpin serta bagaimana mengungkapkan maksud dan bernegosiasi dalam kehidupan adalah hal yang tak mungkin dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, melalui BEM, mengenal dan bersahabat dengan banyak orang bukanlah hal yang mustahil. Sebagai seseorang yang sedang disiapkan untuk menjalani kehidupan secara mandiri didalam masyarakat, maka dengan sangat sadar dapat dikatakan bahwa memiliki kemampuan untuk dengan mudah mengenal baik dan bersahabat dengan banyak orang adalah keahlian yang harus dimiliki, terlebih lagi sebagai seorang dokter yang akan menjadi seorang communicator. Ketiga, Mencuri ilmu sebanyak mungkin dari kakak tingkat adalah visi lain sebagai anggota BEM itu sendiri. Menyadari bahwa apa yang diajarkan dalam proses perkuliahan sangat terbatas dan kompetensi yang dibutuhkan sangat banyak maka yang harus dilakukan adalah mencari sumber ilmu lain termasuk dari orang-orang yang telah belajar lebih dulu.

Dari semua uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap orang memiliki pandangan masing-masing tentang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sesuai dengan bagaimana mereka memposisikan diri. Sebagai seorang mahasiswa, secara pribadi saya berpikir bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari dari sebuah nama yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa. Pertama, Managemen dan komunikasi sebuah organisasi. Selanjutnya adalah melalui BEM, mengenal dan bersahabat dengan banyak orang bukanlah hal yang mustahil. Ketiga, Mencuri ilmu sebanyak mungkin dari kakak tingkat.

You might also like