You are on page 1of 26

pok elom ses K -Pro oses Pr sasi gani Or le alam d title sty b ster su a

n i u i wMd Gdst e din Kamaluto arhana ickria F e Cl rfit Nu isse indy El W

Sifat-Sifat Kelompok dalam Organisasi


Kelompok (group) adalah kumpulan orang-orang yang bergaul (berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam suatu periode waktu serta menganggap diri mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan bersama. Kelompok Formal & Informal Pentingnya Kelompok Informal Pengaruh Sosial dalam Kelompok Jalinan Kelompok dan Pelaksanaan Kerja Kesepakatan Status dalam Kelompok

4/26/12

4/26/12

Kelompok Formal dan Informal


Kelompok formal adalah suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Contoh: kelompok kerja, panitian, departemen kecil, dan tim proyek. Kelompok informal ada sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Kelompok informal terdiri dari para pekerja non pengawas atau bahkan terdiri dari para manajer.

4/26/12

Pentingnya Kelompok Informal


Keanggotaan dalam kelompok informal memberikan kesempatan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan sosial, seperti : berkawan, kasih sayang, pembinaan dan pendidikan, Kebutuhan keamanan terjamin, Mempermudah kerja sama Fungsi khusus pengaturan perilaku sosial

Pengaruh Sosial dalam Kelompok


langsung (penekanan sosial)

Sumber pengaruh sosial

tidak langsung (bujukan sikap)

4/26/12

Jalinan Kelompok dan Pelaksanaan Kerja


Keterjalinan

kelompok (group Cohesiveness)

kesetiakawa Penekanan Kepatuhan nan dan sosial keterikatan antar Jalinan kelompok menentukan tingkat dan anggota bukannya arah dari pengaruh kelompok. kelompok

4/26/12

4/26/12

Kesepakatan Status dalam Kelompok


Status seseorang adalah tingkat penghargaan dan prestise yang diberikan oleh anggota-anggota kelompok lainnya. Macam-macam status: - senioritas - umur - kecakapan - pendidikan

- jenis kelamin - prestasi yang diperoleh sebelumnya

Perilaku dalam kelompok


Perilaku berorinetasi pada tugas meliputi perilaku yang membantu kelompok dalam memilih tujuan dan yang memajukan dalam pencapaian tujuan. Tipe spesifik dari perilaku berorintasi tugas ditentukan oleh sifat pekerjaannya. Contoh: aktivitas produksi yang dilakukan dalam suatu kelompok adalah mensortir, merakit, menguji, memperbaiki, pengepakan, pengiriman, pemberian label, operasi mesin. Perilaku pemeliharaan kelompok meliputi segala perilaku yang membantu meningkatkan hubungan antar pribadi, memelihara jalinan kelompok, serta menyelesaikan konflik di antara anggota. Orientasi perilaku pribadi meliputi tindakan-tindakan orang yang hanya memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi tidak mempermudah pencapaian tujuan kelompok atau jalinan kelompok.

4/26/12

Pembedaan Peran dalam Kelompok


Mis : tekanan sosial, tuntutan pekerjaan Bagaimana seseorang memandang kekuatan situasi pada dirinya

Mis : Nilai, sikap serta kebutuhan

Bagaimana kelompok menetapkan peran yang berbeda bagi 4/26/12 kelompok

4/26/12

4/26/12

Konflik Peran
Terjadi jika 2 pengirim peran (role sanders) atau lebih menyampaikan harapan peran yang tidak selaras Jika seorang pengirim peran menyampaikan harapan harapan peran yang bertentangan Peran beragam ( multiple role) : jika seseorang mendapat tanggung jawab lebih dari satu.

4/26/12

Organisasi Peran Tugas

4/26/12

Pembuatan Keputusan Oleh Kelompok

3. Evaluas i jawaba n

5.Perenc anaan Tindakan

4. Pemiliha n jawaban

4/26/12

Diagnosa Permasalahan

4/26/12

Kesalahan dalam Diagnosa Permasalahan

Mengalihkan diagnosis dengan cara yang disukai

4/26/12

Penarikan Jawaban

Pemecahan

Pemilihan Jawaban

Pemecahan

4/26/12

Perencanaan Tindakan

4/26/12

Peningkatan efektivitas kelompok

4/26/12

Pengembangan organisasi Peran-tugas

Tugas-tugas tersebut ditugaskan pada para anggota Caranya menselaraskan tuntutan-tuntutan peran dengan kecakapan individu
-

Bagi organisasi yang terstruktur, dapat menggunakan staf ahli atau konsultas dari luar untuk melakukan pengembangan organisasi
4/26/12

Meningkatkan motivasi anggota

4/26/12

Membangun Cohesive Groups


Cara yang dapat ditempuh dalam pembentukan kelompok-kelompok yang terjalin (cohesive groups) antara lain:
-

Memberikan kesempatan pada pekerja untuk memilih teman kerjanya sendiri Membentuk kelompok yang terdiri dari orang-orang yang tampak memiliki sikap dan latar belakang budaya yang sama (adanya indikasi pelanggaran hukum anti diskriminasi)
4/26/12

Meningkatkan pembuatan keputusan Kelompok

4/26/12

Membuat tim dan panitia yang efektif


Aspek-aspek dari komposisi kelompok dan prosedur yang diperlukan suatu tim atau panitia agar tipe ini efektif (Gailbraith, 1973): Para anggota sebaiknya menganggap partisipasi itu penting dan bermanfaat secara pribadi Kelompok seharusnya mencakup sejumlah orang yang akan bertanggung jawab melaksanakan keputusan-keputusannya Para anggota sebaiknya memiliki
4/26/12

1.

2.

3.

lanjutan
Aspek-aspek dari komposisi kelompok dan prosedur yang diperlukan suatu tim atau panitia agar tipe ini efektif (Gailbraith, 1973): Keputusan panitia sebaiknya diintegrasikan dengan keputusan-keputusan reguler subunit Pengaruh anggota terhadap keputusan sebaiknya didasarkan atas keahlian Pertentangan-pertentangan seharusnya dipertemukan dan diselesaikan dengan
4/26/12

5.

6.

7.

Ending ------terima kasih

4/26/12

You might also like