You are on page 1of 2

1.) Jelaskan masing masing tugas pada level Top, Middle, Low 1.

. Top manager (TM), Tugasnya (aktivitasnya) lebih banyak pada fungsi planning dan organizing daripada ke fungsi directing dan controlling, karena sifat pekerjaannya adalah merencanakan, mengambil keputusan, mengorganisir. Jadi, walaupun Top Manajer kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

2. Middle manager (MM), Tugasnya (aktivitasnya) terhadap planning dan organizing seimbang dengan directing dan controlling, karena kerja pikirnya sama dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan Top Manajer, selain itu juga harus bisa mengajarkan serta menjelaskannya kepada Low Manajer. Middle Manajer merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk directing dan controlling.

3. Lower manager (LM), Tugas (aktivitasnya) lebih banyak pada fungsi directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing . Hal ini disebabkan Low Manajer merupakan manajer operasional yang langsung para pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya), daripada kecapakan manajerialnya.

2.) Berikan contoh masing masing tugasnya sesuai jenis perusahaan

MANUFAKTUR Top Manager Ini adalah struktur perubahan dalam organisasi perusahaan manufaktur yang tertinggi. Bagian ini merupakah pihak yang bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional atau berjalannya roda perusahaan.

Middle Manager Manajer secara umum membutuhkan multi kemampuan dalam menjalankan profesinya. Kelompok keahlian rekayasa manajemen industri memiliki ilmu yang memadai dalam profesi manajer secara umum. Kompetensi dasar kelompok keahlian rekayasa manajemen industri dalam merancang suatu sistem manajemen serta mampu menangani permasalahan dalam sistem merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang manajer. Selain itu, kepemimpinan yang sangat dibutuhkan oleh manajer dalam menjalankan profesinya juga merupakan salah satu keompetensi dasar kelompok keahlian rekayasa manajemen industri.

Operational Control Kemampuan dalam keahlian sistem manufaktur merancang sistem manufaktur dimulai dari penjabaran kebutuhan pasar menjadi parameter design dan rancangan produk serta sistem manufakturnya. Selain itu, keahlian dari kelompok keahlian sistem manufaktur mampu menangani proses pembuatan produk serta menguasai metode pengoperasian pabrik dan fungsi manajemen yang terkait serta perbaikannya (improvement). Hal ini penting dalam pengoperasian suatu sistem kerja dan dalam hal ini dilakukan oleh seorang operational manager dan membutuhkan keahlian di bidang sistem manufaktur.

You might also like