You are on page 1of 10

Lingkungan Internal dan Eksternal Politik Indonesia

I . LINGKUNGAN INTERNAL Lingkungan internal sistem politik menurut Gabriel Almond : Lingkungan dalam negeri yang meliputi lingkungan fisik, social dan ekonomi domestik yang menjadi sumber devisa bagi input (masukan) lingkungan fisik, negara dalam membiayai struktur politik yang meliputi lembaga dan ekonomi domestik infrastruktur maupun suprastruktur politik dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsinya bagi terwujudnya tujuan nasional suatu negara. Klasifikasi lingkungan internal I. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik disebut juga modal dasar bagi pembangunan nasional/ devisa negara. a. Kondisi geografis Lokasi : Sebelah tenggara Asia, di Kepulauan Melayu antara Samudra

Hindia dan Samudra Pasifik. Koordinat geografis: 6LU - 1108'LS dan dari 95'BB - 14145'BT Wilayah :total daratan daratan darat : 1.922.570 non-air: 1.829.570 berair : 93.000 km km km

lautan : 3.257.483 km Garis batas negara : total: 2.830 km: Malaysia1.782 km, Papua Nugini820 km, Timor Negara tetangga darat: India di Leste 228 yang tidak barat km berbatasan laut

Aceh, Australia,Singapura, Filipina,Vietnam, Thailan d, Brunei Darussalam, Kamboja,Thailand, Birma Garis pantai : 54.716 km Klaim kelautan : diukur dari garis dasar kepulauan yang diklaim laut

zona

ekonomi

khusus: 200mil

laut yang merupakan wilayah negara: 12 mil laut

Cuaca : tropis; panas, lembab; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi Dataran : kebanyakan dataran rendah di pesisir; pulau-pulau yang lebih besar mempunyai pegunungan di pedalaman Tertinggi & terendah : titik terendah: Samudra Hindia 0 m

titik tertinggi: Puncak Jaya5.030 m Indonesia memiliki 17.504 pulau (data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, menyebar sekitar khatulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu:Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. b. Sumber kekayaan alam Sumber subur, batu bara, emas, perak. Pada zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut. Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yakni:
Daratan Daratan Daratan

daya

alam: minyak tanah yang

tanah, kayu, gas alam,kuningan, timah, bauksit, tembaga,

Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia. Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut. Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.

c. Kondisi demografi

Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta, dan diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta. 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah bangsa Melayu, dan terdapat juga kelompok-kelompok sukuMelanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnyaJawa, Sunda atau Batak. Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas diantaranya adalah etnisTionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke nusantara dengan jalur perdagangan sejak abad ke 8 SM dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930-an terakhir kalinya pemerintah melakukan sensus dengan menggolonggolongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sisanya dan beragamaProtestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%),Buddha (0,8%), secara resmi mengakui Konghucu. II. Lingkungan sosial a. Lingkungan politik Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) yang terdiri dari dua badan yaitu DPR yang anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan DPD yang anggota-anggotanya mewakili provinsi yang ada di Indonesia. Setiap daerah diwakili oleh 4 orang yang dipilih langsung oleh rakyat di daerahnya masingmasing. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga tertinggi negara. Keanggotaan MPR berubah setelah Amandeman UUD 1945 pada periode 1999-2004. Seluruh anggota MPR adalah anggota DPR ditambah anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan. Anggota MPR saat ini terdiri dari 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD. Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun. Sejak 2004, MPR adalah sebuah parlemen bikameral, setelah terciptanya DPD sebagai kamar kedua. b. Lingkungan sosial budaya

lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga

Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk India dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar dari lainnya seperti kebudayaanTionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan terutama masuk penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehiditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagangpedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi. Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok. Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentukkebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti boga, busana, perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.

Kebudayaan tradisional Indonesia


o o o o o o o o o o o o

Rumah adat Tarian Lagu Musik Alat musik Gambar Patung Pakaian Suara Sastra/tulisan Makanan Kebudayaan Modern Khas Indonesia

c. Lingkungan pertahanan & keamanan Pasal 152 Direktorat Pertahanan dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi pelaksanaan penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan nasional di bidang pertahanan dan keamanan, serta pemantauan dan penilaian atas pelaksanaannya. Pasal 153 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Direktorat Pertahanan dan Keamanan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang pertahanan dan keamanan; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang pertahanan dan keamanan; c. penyusunan rencana pembangunan nasional dan rencana pendanaannya di bidang pertahanan dan keamanan dalam jangka panjang, menengah, dan tahunan; d. pengkajian kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang pertahanan dan keamanan; e. pemantauan, evaluasi, dan penilaian kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional di bidang pertahanan dan keamanan;

f. penyusunan rencana kerja pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaannya; g. melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana di lingkungan direktoratnya. Pasal Direktorat a. Sub b.Sub c.Sub Pertahanan Direktorat Direktorat Direktorat 154 dan Keamanan terdiri dari : Pengembangan Ketahanan Negara; Pengembangan Pertahanan; Pengembangan Keamanan.

Pasal 155 Sub Direktorat Pengembangan Ketahanan Negara mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pengembangan ketahanan negara, serta melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya. Pasal 156 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155, Sub Direktorat Pengembangan Ketahanan Negara menyelenggarakan fungsi: a. pengkajian kebijakan di bidang pengembangan ketahanan negara; b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang pengembangan ketahanan negara; c. penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pengembangan ketahanan negara; d. penyusunan rencana pendanaan pengembangan ketahanan negara; pembangunan di bidang

e. pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan pengembangan ketahanan negara; f. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang pengembangan ketahanan negara. Pasal 157 Sub Direktorat Pengembangan Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pengembangan pertahanan, serta melaksanakan pemantauan, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya. Pasal 158

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Sub Direktorat Pengembangan Pertahanan menyelenggarakan fungsi: a. pengkajian kebijakan di bidang pengembangan pertahanan; b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang pengembangan pertahanan; c. penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pengembangan pertahanan; d. penyusunan rencana pendanaan pengembangan pertahanan; pembangunan di bidang

e. pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang pengembangan pertahanan; f. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang pengembangan pertahanan. Pasal 159 Sub Direktorat Pengembangan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pengembangan keamanan, serta melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya. Pasal 160 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159, Sub Direktorat Pengembangan Keamanan menyelenggarakan fungsi: a. pengkajian kebijakan di bidang pengembangan keamanan; b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang pengembangan keamanan; c. penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pengembangan keamanan; d. penyusunan rencana pendanaan pengembangan keamanan; pembangunan di bidang

e. pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang pengembangan keamanan; f. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang pengembangan keamanan. d. Lingkungan hukum III. Lingkungan ekonomi domestik

a. Migas Asosiasi international : OPEC, Asean Centerfor Energy Asosiasi migas : PPEI, COPI, ASPELINDO, APD, AKI, APMI, A2K3, ASPERMIGAS, AISI, APITINDO, PERDIPPI. BUMN migas : PT. Pertamina, PT. Perusahaan Gas Negara Badan migas : BPH Migas, BP Migas. b. Non migas c. Pajak Pajak penghasilan Pajak pertambahan nilai Pajak lainnya II. LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan Internasional adalah lingkungan masyarakat suatu negara yang berada berbatasan dengan wilayah negara, baik regional maupun internasional yang satu sama lain memiliki saling ketergantungan. Klasifikasi lingkungan eksternal I. Sistem politik Internasional a. Siste m politik individu Keberadaan system politik dalam suatu negara dimanapun di dunia sangat ditentukan oleh nilai budaya yang di anut oleh individu warga negaranya. Unsure nilai budaya yang dimaksud adalah unsure pengetahuan, peradaban dan teknologi yang dimiliki oleh suatu individu dalam suatu negara. Unsur pengetahuan adalah berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengalaman yang diperoleh individu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Unsur peradaban yaitu tata nilai, norma, etika, adat istiadat yang dianut dan berlaku dalam kehidupan bermasyarakat secara mayoritas yang berlangsung terus menerus dalam tata pergaulan dan interaksi dalam masyarakat. Unsur teknologi yaitu penguasaan teknologi yang berintikan pada symbol struktur fisik, bangunan gedung, jembatan, monument dan lain-lain yang menjadi representasi dari pada kemampuan individu dalam masyarakat. b. NATO c. PBB d. Subsistem lainya Pakta warsawa, SEATO, NAFTA dll. II. Sistem ekologi internasional Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi" umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia ranking ke-3 setelah Brasil dan Zaire. III. Sistem sosial internasional

Sistem sosial internasional adalah system yang merupakan kumpulan elemenelemen atau unsur-unsur kebudayaan, struktur social, ekonomi dan demografi internasional yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu terwujudnya system social international yang damai, aman, tentram bagi kehidupan manusia. Sistem sosial internasional itu meliputi antara lain : a. Kebudayaan internasional Pengetahuan (akal budi) adalah ilmu yang tersusun secara sistematis yang diperoleh dari pengalaman setiap masyarakat, bangsa dan Negara di dunia yang bersifat universal. Artinya yang dapat bermanfaat bagi keseluruhan umat manusia di seluruh dunia. Contoh: ilmu politik, ekonomi, teknologi dan lainya. Adat istiadat (bahasa) adalah kebiasaan yang dmiliki oleh bangsa yang kemudian membudaya menjadi nilai bersama dalam setiap interaksi dengan masyarakat bagnsa dalam suatu Negara maupun dalam lingkungan pergaulan internasional. Nilai ini dapat member symbol yang memiliki kesamaan arti bagi semua bangsa. Contoh, bahasa daerah, nasional dan bahkan international. Peradaban adalah kemajuan (budi pekerti, kecerdasan, kebudayaan) lahir bathin. Peradaban masyarakat internasional memiliki tingkat yang berbeda satu sama lain. Factor penyebabnya antara lain adalah tingkat pendidikan, system politik, sejarah, tingkat kesejahteraan dan lain-lain yang ada suatu Negara. Tinggi rendahnya peradaban suatu Negara di dunia sangat ditentukan oleh factor-faktor yang tersebut di atas. b. Struktur sosial internasional Struktur sosial nasional adalah kemasyarakatan yang terdapat dalam suatu Negara di semua Negara di lingkungan internasional. Struktur social internasional ini dapat dibedakan antara lain berdasarkan tingkat kemajuan ekonomi dan peradaban (civility). Struktur sosial yang berdasarkan ekonomi, dapat digolongkan sebagai berikut : 1) Masyarakat maju 2) Masyarakat berkembang 3) Masyarakat terbelakang Struktur sosial yang berdasarkan peradaban, dapat digolongkan sebagai berikut : 1) Masyarakat elit 2) Masyarakat menengah 3) Masyarakat awam (grass roots) c. Sistem ekonomi internasional System ekonomi internasional adalah merupakan kumpulan elemen/ unsure subsistem ekonomi yang ada dalam suatu Negara atau bangsa di seluruh dunia sebagai suatu system yang berlaku universal bagi seluruh bangsa dan Negara di dunia. Bentuk lembaga-lembaga system ekonomi internasional ini adalah berupa organisasi ekonomi (perdagangan) internasional yaitu antar lain, AFTA, APEC, NAFTA, UNI EROPA, WTO.

Aktivitas lembaga ekonomi internasional adalah melakukan hubungan perdagangan export dan import atas barang dan jasa yang dibutuhkan. d. Sistem demografi internasional Sistem demografi internasional adalah kumpulan elemen/ unsur yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu pembangunan demografi (penduduk) internasional yang teratur dan sejahtera. Dalam rangka membangun system demografi yang teratur dan sejahtera, PBB menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk menyelenggarakan program KB melaului pengaturan tingkat kelahiran dengan menggunakan sarana kontrasepsi berupa penggunaan kondom, spiral, pil KB.

You might also like