Professional Documents
Culture Documents
1.. Tidak Memaksakan Suatu Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa Kapada Oranglain
Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai berikut:
1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila
lainnya.
2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang
dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk
Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama
1
1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah
3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa
4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat
beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Kemudian pengertian Ibadah adalah perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang didasari kekuatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Agama adalah ajaran, terutama didasarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa, dengan sesama dan dengan alam sekitarnya berdasarkan suatu kitab
suci.
Jadi pengertian Ibadah tidak hanya melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi juga
Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada
pemeluk dan penganutnya, tentang perintah perintah dan larangan larangan Tuihan,
bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan maupun
2. Manusia Indonesia percaya & takwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
ajaran Agama & Kepercayaanya Masing – Masing Menurut Dasar Kemanusiaan
manusiaan
Yang Adil & Beradab
2
Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
danberadab..
Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-
hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada
Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial,
Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka
hendaknya
kepada orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang
pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
antara lain:
1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah
3
4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat
beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
Esa.
6. Fungsi Agama
4
ti
mb
ul
ras
per
sat
ua
se
ba
gai
ma
khl
uk
sos
ial
de
ng
an
de
mi
kia
n
5
.Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3.Agama
Adalah Masalah Yang Menyangkut Hubungan Pribadi Manusia
Dengan Tuhan Yang Maha Esa
Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menyadari betul bahwa negara kita
seharusnya prinsip itu dimulai dari setiap individu bagaimana seharusnya individu itu
Setiap Agama mengajarkan kepada umatnya tentang perintah dan larangan! Mengapa kita
wajib menjalankan perintah Tuhan menurut agama dan keperca kita masing--masing,, Kita
sebagai bangsa Indonesia yang sudah yakin dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Kita harus selalu menyembah Tuhan, karena Tuhanlah yang telah menciptakan
- Kita meyakini Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhanlah yang telah
- Kita meyakini bahwa alam semesta beserta isinya diatur oleh Tuhan yang Maha
6
Esa
menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari oleh keikhlasan untuk
merupakan
merupakankebutuhan dan
kebanggaan. Hal ini merupakan pernyataan rasa puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
Namun perlu kita ketahui dan sadari, bahwa perbuatan untuk melaksanakan perintah
agama dan menjauhi larangannya, bukan semata mata beribadah kepada Tuhan saja,
a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum Minallah
yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk
b. Perintah secara Horizontal, disebut juga dengan Hablum Minanas hubungan dengan
mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup/
Sedangkan perintah Tuhan untuk menjauhi laranganNya anatara lain sebagai berikut:
7
Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang, misalnya pil
Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Agama dan Kepercayaan yang berbeda - beda
,walupun ada yang berbeda agama dan kepercayaan, mereka tetap bekerjasama saling
membantu, tolong menolong tanpa melihat adanya perbedaan. Ada beberapa faktor yang
memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang antara
8
1. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita lihat dimana
sejak dahulu keanekaragaman ada pada bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena
sendiri. Oleh karena itu bangsa kita menjadi bangsa yang majemuk, walaupun
berasal dari nenek moyang yang sama, dan sejak zaman dahulu bangsa Indonesia
Didasari unsur-unsur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka dengan
mudah dan damai bangsa kita menerima agama dari luar. Macam-macam agama
9
u
at
ai
k,
as
ih
sa
g,
er
sa
ar
aa
10
2. Landasan Moral/Hukum
Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah
sebagai berikut:
11
an
g
ag
am
a
ad
ala
h
me
nin
gk
atk
an
da
n
me
ma
nta
pk
an
ker
uk
un
an
hid
up
ant
ar
um
at
ber
ag
am
a
se
hin
gg
a
ter
cip
ta
su
asa
na
ke
hid
up
an
12
5.. Membina Kerukunan Hidup Diantara Sesama Umat Beragama
& Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial, yang
berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia
Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya
sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada
orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur
Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi
dan sering disambut hangat oleh kalangan agama yang baru dipeluk, sebagaimana tampak
dalam penayangan orang-orang mualaf atau pemberian zakat kepada mualaf yang sering
kali sebelumnya memeluk agama lain. Jika pengertian negara sekuler dilawankan dengan
13
negara agama, Indonesia bukan negara agama, melainkan negara sekuler. Dalam negara
sekuler, negara tidak didasarkan pada suatu ideologi agama tertentu yang membentuk
teokrasi. Namun sering juga dikatakan, Indonesia tidak sepenuhnya sekuler, karena dasar
Tetapi negara tidak punya tugas melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya. Sementara
itu warga negara punya kebebasan untuk menjalankan agama dan beribadah menurut
sebagai sumber moral yang dijadikan pedoman bagi sikap dan perilaku warga. Sistem
moral itu dapat digali dari ajaran-ajaran agama yang dipeluk masyarakat. Tapi ajaran-
ajaran agama itu harus melalui proses rasionalisasi dan objektivikasi. Tuhan di sini adalah
Tuhan lintas agama. Dengan demikian, setiap agama punya peranan dalam
Artinya, agama merupakan persoalan individu dan bukan persoalan negara. Syariat Islam
bisa dilaksanakan, tapi pada tingkat masyarakat, oleh para pemeluknya sendiri. Inilah
kepada masyarakat dan bukan bersatu dengan kekuasaan negara . Kebebasan beragama,
dengan dalil tidak ada paksaan dalam agama, adalah prinsip yang sangat penting dalam
sekularisme dan harus dipahami makna dan konsekuensinya, baik oleh negara maupun
masyarakat. Oleh sebab itu, prinsip ini perlu diwujudkan ke dalam suatu undang-undang
1. Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
14
agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang adil danberadab.
Dalam batang tubuh UUD 1945 (Ps 29 UUD 1945) tersirat mengenai pengaturan dan
kepada penduduk untuk memeluk agama yang diyakininya. Kebebasan memeluk agama
adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, sebab kebebasan
2. Bangsa Indonesia memiliki sikap yang ramah ,toleran dan terbuka terhadap
3. Ajaran agama itu semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat baik, kasih
Nenek moyang kita akhirnya memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinan
masing-masing, hal ini berlangsung terus menerus secara turun temurun sampai
sekarang.
Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama
1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
salah
15
3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau
memaksa
umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang
MahaEsa.
Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya
b. Sumber Moral.
Agama di Indonesia dapat memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak
yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan dengan baik karena dilakukan
dan
penyempurnaan.
16
manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat
a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum
Minallah
yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk
sebagainya.
Sedangkan untuk pertanyaan mengapa diantara umat beragama sering terjadi kasus
Untuk pertanyaan nilai moral apa yang harus dilakukan agar tercipta keselarasan, antara
lain:
17
2. adanya jaminan kepastian hukum,
4. terjalinnya hubungan yang baik dengan Tuhannya, maupun dengan sesama manusia
Nilai moral agama adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung
petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya menurut moral agama.
Sebagai bangsa yang mempunyai multi agama, keanekaragaman perilaku dan adat
agama yang mereka anut. Tetapi karena bangsa Indonesia menyadari nilai nilai
Bhineka Tunggal Ika dan nilai nilai Pancasila beserta penjabarannya dalam UUD
1945, maka perbedaan agama bukanlah suatu hal yang merintangi dalam hidup
Sikap toleransi seperti itu mengandung nilai moral yang luhur seperti misalnya:
b. Memupuk dan membina rasa kasih sayang sebagai insan ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
18
d. Menciptakan kerukunan hidup antara intern agama, antar umat beragama, dan
e. Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain,
dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai
HAM.
Yang Maha Esa serta mengembangkan sikap yang didasari iman dan taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan keluarga, sekolah
maupun di masyarakat.
Perilaku atau perwujudan sikap yang didasari iman dan taqwa dalam kehidupan
dengan
sungguh-sungguh,
b. selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat serta
c. menyayangi makhluk dan isi alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,
d. memberikan contoh dan teladan dalam melaksanakan ajaran agama yang kita
anut,
e.. hidup rukun, saling menghormati dan saling harga menghargai sesama pemeluk
19
agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan
Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus
Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus kita wujudkan dalam
berbagai aspek kehidupan. Melalui ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kita mendapatkan tuntunan tingkah laku yang baik, antara lain sebagai berikut:
sertamenjauhi laranganNya.
orang lain untuk beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya, suka
bekerja
kehidupan alam sekitar, menjaga dan tidak merusak alam beserta isinya.
.PENUTUP
tersebut yaitu:
a. Pancasila
20
2. Agama mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting antara lain:
b. Sumber moral.
a. Kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu kewajiban berbakti serta
mengabdi
yaitu
rasa dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
ketentraman sesama.
Sumber Hukum:
5.. Fungsi agama adalah sebagai sumber pernyataan bangsa Indonesia karena adanya
kesamaan ketaqwaan.
1. Nilai moral agama adalah segala sesuatu yang mengandung petunjuk dan pedoman
21
bagi manusia dalam hidupnya.
c. Terjalin kerja sama yang baik antar umat beragama yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Aim Abdul Karim, Drs. M.Pd., Memahami PPKn untuk kelas II, Bandung: Penerbit
Dasim Budimansyah, Drs., M.Si., Lembaran kegiatan siswa PPKn I untuk SMU
22
Reny Ratnaningsih, Dra., PPKn untuk SMU Kls.I,, Penerbit Grafindo Media Pratama,
1999.
2000.
Sri Puspita Murni, Dra., DKK, PPKn untuk SMU Kls. I,, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara,
2000.
23