You are on page 1of 7

Ekonomi Energi

Ekonomi energi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai isu-isu yang berkaitan tentang pengadaan dan pemanfaatan energi pada suatu komunitas; termasuk di dalamnya kebijakan-kebijakan tentang pengadaan, pengkonversian, pendistribusian, penggunaan dan pembuangan residu dari pemanfaatan energi, dan bagaimana struktur pasar dan regulasi, konsekuensi pada lingkungan dan proses distribusi, dan penggunaan yang efisien secara eknonomis. Selain energi fosil, dewasa ini telah berkembang berbagai macam jenis energi baru dan terbarukan yang dikembangkan secara signifikan dan menjadi lahan subur baik untuk investor maupun ilmuwan. Bidang-bidang energi yang sedang dikembangkan tersebut antara lain adalah: 1. Energi geothermal (panas bumi) Merupakan energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi, di mana energi panas ini berasal dari aktifitas tektonik di dalam bumi dan dari panas sinar matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Fenomena panas bumi bisa terjadi akibat adanya gradient geothermal, yaitu perbedaan temperatur antara pusat bumi dan permukaan bumi sehingga menimbulkan konduksi kontinyu yang berupa panas yang keluar dari permukaan bumi. Karakter panas bumi yang keluar secara kontinyu membuat energi geothermal menjadi energi yang efisien secara ekonomi, terbarukan dan ramah lingkungan. Namun energi geothermal hanya bisa didapatkan sebatas pada daerah lempeng tektonik saja. Energi geothermal sudah cukup sering dimanfaatkan oleh manusia, salah satu penggunaan yang paling primitive adalah untuk pembuatan permandian air panas di daerah pegunungan. Indonesia merupakan negara dengan potensi energi geothermal terbesar di dunia, yaitu sebesar 29.000 MW (40% dari total cadangan panas bumi dunia). Menurut Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2011, Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan RI akan menandatangani ijin eksplorasi panas bumi di 28 titik di Indonesia. Sekarang energi geothermal sudah cukup populer digunakan sebagai sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), misalnya PLTP Gunung Salak dan PLTP Wayang Windu yang terdapat di Jawa Barat. Terdapat beberapa kendala dalam pengembangan energi geothermal di Indonesia, antara lain adalah:

Tarif Dasar Listrik (TDL) saat ini yang belum memberikan keuntungan yang layak, baik bagi PLN maupun investor listrik swasta. Energi geothermal masih merupakan barang asing untuk masyarakat Indonesia, sehingga perlu sedikit diiklankan untuk menumbuhkan minat pengembangan dari masyarakat Indonesia sendiri.

2. Energi Angin Seperti pada panas bumi, angin juga merupakan sumber energi yang tersedia bebas di bumi ini. Pemanfaatan energi angin sudah banyak dilakukan oleh manusia, antara lain pada kicir angin dan pada layar kapal. Pemanfaatan tersebut terbatas pada konversi energi angin menjadi energi mekanik, sedangkan untuk pembangkit listrik energi mekanik pad angin dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan generator turbin. Di Indonesia pembangkit listrik tenaga angin lazim disebut sebagai PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu). Dari data Blueprint Energi Nasional Departemen ESDM RI diketahui bahwa potensi angin Indonesia adalah sebesar 9,29 GW dan baru dikembangkan sekitar 0,5 GW (baru sekitar 5,38%). Wilayah di Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan energi anginnya adalah NTT, Maluku dan di Indonesia bagian timur lainnya.

Gambar 1. Peta Potensi Angin Indonesia. (sumber : http://konversi.wordpress.com/2008/11/06/permasalahan-yang-seringterjadi-pada-sistem-wind-turbine-di-indonesia/)

Kendala-kendala yang ditemui pada pengembangan energi angin di Indonesia antara lain adalah:

Rendahnya distribusi kecepatan angin di Indonesia (rata-rata kecepatan angin di Indonesia adalah 2,5 - 6 m/s). Terlihat pada gambar 1 di atas. Besarnya fluktuasi kecepatan angin di Indonesia di mana hal ini berarti kecepatan angin di Indonesia cenderung selalu berubah drastic dengan interval yang cepat.

3. Energi Biomassa Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang merupakan materi biologis dari mahluk hidup. Sebagai sumber energi, biomassa dapat digunakan secara langsung (misalnya penggunaan kayu bakar saat memasak), maupun konversi ke produk energi lainnya (misalnya pada proses pembuatan bioethanol dan biodiesel). Sumber energy biomassa dapat diperoleh dari plant biomass seperti tanaman, sawit, rumput dan lain-lain; residual biomass seperti limbah gergajian, ranting-ranting dan lain-lain; dan sampah kota. Bahan bakar berbahan dasar biomassa yang sudah cukup populer penggunaannya antara lain adalah bio ethanol, biodiesel dan bio pellet. Di Indonesia, energi biomassa biasa lebih dikenal dengan sebutan Bahan Bakar Nabati (BBN).

Gambar 2. Potensi Limbah sebagai Sumber Energi Biomassa di Indonesia.


(Sumber : http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/07/potensi-pemanfaatanbiomassa-di.html)

Indonesia juga memiliki potensi untuk menjadi penghasil biomassa hingga mencapai 49,81 GW. Namun ada indikasi bahwa biomassa dari Indonesia diekspor ke negara lain seperti Swedia, Denmark dan Uni Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa belum ada keseriusan dari pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi secara lebih efektif.

Gambar 3. Potensi Biomassa di Indonesia sebagai Bahan Dasar Bio Ethanol.


(Sumber : http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/07/potensi-pemanfaatan-biomassa-di.html)

Gambar 4. Potensi Biomassa di Indonesia sebagai Bahan Dasar Bio Diesel


(Sumber : http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/07/potensi-pemanfaatan-biomassa-di.html)

Gambar 5. Potensi Biomassa di Indonesia sebagai Bahan Dasar Bio Gas


(Sumber : http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/07/potensi-pemanfaatan-biomassa-di.html)

4. Energi Matahari Sinar matahari telah lama membantu manusia dalam hal energi, misalnya pada saat mengeringkan cucian pakaian, mengeringkan hasil pertanian, dan sebagainya. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengkonversi energi pada sinar matahari menjadi energi listrik sehingga bisa dipakai secara praktis untuk kehidupan sehari-hari. Dewasa ini telah ditemukan cara untuk mengubah energi pada sinar matahari menjadi energi listrik, yaitu dengan menggunakan sel photovoltaic yang merupakan bahan semi konduktor yang dengan konfigurasi tertentu sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk melepas elektron dan mengalirkan listrik. Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semi konduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC. Makin kuat cahaya, makin kuat aliran listrik. Pada tahun 2011, Kementerian ESDM mengumumkan bahwa akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia pada tahun ini, yaitu 124 pembangkit di Indonesia Timur (15 lokasi di 15 kabupaten di Papua dan 109 pembangkit di 100 pulau yang tersebar di daerah Papua, Papua Barat, Maluku dan NTT. Dari target sebesar 1,1 juta pelanggan listrik di Indonesia Timur, 370.000 pelanggan akan dialiri listrik yang berasal dari pembangkit-pembangkit listrik tenaga surya.

Gambar 6. Potensi Energi Surya di Dunia.


(Sumber : http://majarimagazine.com/2011/01/pengembangan-sumber-listrik-tenagasurya-di-indonesia/)

Indonesia merupakan lahan subur untuk pembangkit listrik tenaga surya di mana Indonesia sendiri merupakan negara tropis yang dilewati garis khatulistiwa, jadi sudah bisa dipastikan bahwa matahari akan tarsus bersinar sepanjang tahun dengan temperatur yang relatif panas. Terlihat pada gambar 6 bahwa Indonesia tergolong negara dengan potensi sinar matahari pada tingkat satisfactory sehingga matahari harus mendapat bagian dalam sumber energi Indonesia.

Referensi: Andayani, Fitria. Pemerintah Revisi Kebijakan Energi Nasional.

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/11/12/16/lwaryb-pemerintah-revisi-kebijakanenergi-nasional. 2011. Anonim. Biomass. http://en.wikipedia.org/wiki/Biomass. 2011. Anonim. Energy Economics. http://en.wikipedia.org/wiki/Energy_economics. 2011. Anonim. Geothermal Energy. http://en.wikipedia.org/wiki/Geothermal_energy. 2011. Anonim. Wind Power. http://en.wikipedia.org/wiki/Wind_power. 2011. El-Khayat, Mohammed Mostafa. Energy Economics. NREA: 2011. Greenpeace Indonesia. Energi Matahari. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/ perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/. 2011. Greenpeace Indonesia. Energi Panas Bumi. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/ perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/geothermal/. 2011. Kementerian ESDM RI. Pokok-Pokok Kebijakan Energi Nasional.

http://www.esdm.go.id/news-archives/56-artikel/3342-pokok-pokok-kebijakan-energinasional.html. 2010. My Solar Portal. Solar Energy Development Indonesia. http://www.mysolarportal.com/solarenergypanels-regions-countries-states/asia/indonesia-solar-power. 2011. Phelia. Pengembangan Sumber Listrik Tenaga Surya di Indonesia.

http://majarimagazine.com/2011/01/pengembangan-sumber-listrik-tenaga-surya-di-indonesia/. 2011. Rovicky. Geothermal dan Kebijakan Listrik. http://rovicky.wordpress.com/2006/05/23/ geothermal-dan-listrik/. 2006. Sastrowijoyo. Permasalahan yang Sering Terjadi pada Sistem Wind Turbine di Indonesia. http://konversi.wordpress.com/2008/11/06/permasalahan-yang-sering-terjadi-pada-sistem-windturbine-di-indonesia/. 2008. Shidiqi, Muhammad. Potensi Pemanfaatan Biomassa di Indonesia.

http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/07/potensi-pemanfaatan-biomassa-di.html. 2011.

You might also like