You are on page 1of 18

A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1.

Fungsi dan Kegunaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. 2. Proses Kegiatan Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksittransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.

Akuntansi dan Tata Buku Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang. Cabang Akuntansi Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu: 1. Akuntansi keuangan Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam.

2. Akuntansi manajemen Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau manajemen. 3. Akuntansi Pemerintah Adalah cabang akuntansi yang memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta untuk kepentingan pihak-pihak yang terkait.

. SIKLUS AKUNTANSI

Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. 2. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) 3. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke rekening Buku Besar. 4. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. 5. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. 6. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup. 7. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.
C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Aktiva = harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber

ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb.

Hutang

= kewajiban yang menjadi beban perusahaan. Contoh:

hutang pembelian kredit

Modal

= hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan. Contoh: Setoran modal oleh pemilik.

D. ANALISIS TRANSAKSI
1. Transaksi yang mempengaruhi Aktiva 1. Pembellian aktiva/aset secara tunai

Contoh

= suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga

Rp. 100.000.000,- secara tunai Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp. 100.000.000,- dan kendaraan bertambah senilai Rp. 100.000.000,-

2. Pembelian aktiva/aset secara kredit

Contoh

= suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga

Rp.50.000.000,- secara kredit. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp. 50.000.000,-dan Hutang bertambah senilai Rp. 50.000.000,-.
3. Penjualan aktiva/aset secara tunai

Contoh

= suatu perusahaan menjual kendaraan seharga

Rp.80.000.000,- secara tunai . Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp. 80.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp.80.000.000,2.
1. Penjualan aktiva/aset secara kredit

Contoh

= suatu perusahaan menjual kendaraan seharga

Rp.150.000.000,- secara kredit Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp. 150.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp.150.000.000,-

1. Transaksi yang mempengaruhi Hutang 1. Pembelian aktiva/aset secara kredit

Contoh

= suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit

seharga Rp. 200.000.000,Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi hutang yaitu hutang perusahaan bertambah sebesar Rp.200.000.000,dan peralatan bertambah sebesar Rp.200.000.000,-.

2. Pembayaran hutang

Contoh

= suatu perusahaan membayar hutang sebesar

Rp.50.000.000,Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi hutang yaitu Hutang perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000.000,dan kas berkurang sebesar Rp. 50.000.000,-.
2. Transaksi yang mempengaruhi Modal 1. Penambahan investasi pemilik

Contoh

= Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp. 75.000.000,ke kas perusahaan sebagai tambahan modal.

Analisis

= transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp. 75.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp. 75.000.000,-.

2. Pengurangan investasi pemilik

Contoh

= Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk

keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 25.000.000,-.

Latihan 1 Transaksi yang mempengaruhi Aktiva: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:


1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp. 2.000.000,2. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp. 200.000,-

Jawab:
1.

2.

Latihan 2 Transaksi yang mempengaruhi Hutang: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:


1. Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp. 4.000.000,2. Pembayaran hutang senilai Rp. 100.000,-

Jawab:
1.


2.

Latihan 3 Transaksi yang mempengaruhi Modal: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:


1. Penambahan investasi oleh pemilik sbesar Rp. 3.000.000,-. 2. Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp.300.000,-

Jawab:
1.

2.

E. BASIS AKUNTANSI
Basis akuntansi menyatakan saat pengakuan atas transaksi yang merupakan dasar pencatatan transaksi tersebut.

Terdapat 2 (dua) basis akuntansi yaitu basis kas dan basis akrual.

Basis Kas Suatu transaksi yang diakui dan dicatat berdasarkan saat kas diterima dan dikeluarkan.

Basis Akrual

Suatu transaksi diakui dan dicatat berdasarkan pengaruh transaksi pada saat kejadian dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan.

Latihan 4 Hotel SEPITRUS pada tanggal 30 Desember 2002 menerima pembayaran dimuka sewa kamar dari seorang tamu hotel sebesar Rp. 1.000.000,- untuk sewa kamar selama 4 hari. Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual?

Jawab:

Latihan 5
Pada tanggal 1 Januari 2000 telah dilakukan pembayaran biaya iklan untuk periode 24 bulan sebesar Rp. 24.000.000,-. Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual?

Jawab:

Category: Books Genre: Computers & Internet Author: Johar Arifin Belajar dasar-dasar akuntansi secara manual harus diakui sangat rumit dan bisa jadi membosankan. Penuh dengan teori, istilah yang sulit dipahami dan perhitungan yang kadang cukup merepotkan. Keadaan ini diperparah dengan peraga studi kasus yang statis. Tinggalkan cara-cara manual dalam belajar dasar-dasar akuntansi dan segera beralih menggunakan buku ini. Buku ini ditulis secara khusus untuk belajar dasar-dasar akuntansi. Dilengkapi tabel data dengan program aplikasi Excel yang dinamis untuk memahami istilah yang rumit dan pemecahan studi kasus. Tabel peraga disusun dinamis dan interaktif sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien sekaligus tidak membosankan. Materi pembahasan ditulis secara sistematis, disajikan dengan bahasa yang lugas, jelas, mudah, singkat dan sederhana. Pembahasan bab demi bab mengalir begitu ringan sehingga dapat dengan mudah dipelajari oleh siapapun. Buku yang sangat layak untuk dimiliki oleh mereka yang akan dan sedang belajar akuntansi. Pembahasan buku ini mencakup: - Pengantar Akuntansi - Dasar Prosedur Pembukuan - Jurnal dan Posting - Koreksi Kesalahan Pencatatan - Penyesuaian Pembukuan - Neraca Lajur (kertas kerja) - Penutupan Pembukuan dan Penyesuaian Kembali - Akuntansi Perusahaan Dagang - Kas dan Bank - Piutang Dagang dan Piutang Wesel

- Persediaan Barang - Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud - Kewajiban Lancar - Akuntansi Penggajian dan Pajak Penghasilan - Kewajiban Jangka Panjang - Modal Saham dan Saldo Laba - Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang - Akuntansi untuk Perusahaan Manufaktur - Laporan Arus Kas - Akuntansi dengan Excel
Contoh Transaksi akuntansi

Transaksi yang mempengaruhi Aktiva

1. Pembellian aktiva/aset secara tunai Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp.

100.000.000,Kendaraan Kas Rp. 10000000 Rp. 100000000

2.

Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga

Rp.50.000.000,- secara kredit Peralatan (mesin Fotokopi) Rp. 50000000 Hutang Rp.50000000

3.

Penjualan aktiva/aset secara tunai Contoh Kas Kendaraan = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.80.000.000,Rp.80000000 Rp.80000000

4.

Penjualan aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.150.000.000,-

secara kredit Kendaraan Piutang Rp. 150000000 Rp.150000000

Transaksi yang mempengaruhi Hutang

1.

Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit

seharga Rp. 200.000.000,Peralatan (Mesin) Hutang Rp.200000000 Rp.200000000

2.

Pembayaran hutang Contoh = suatu perusahaan membayar hutang sebesar Rp.50.000.000,-

Hutang Kas

Rp.50000000 Rp.5000000

Transaksi yang mempengaruhi Modal

1. Penambahan investasi pemilik Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp. 75.000.000,-

ke kas perusahaan sebagai tambahan modal. Kas Rp.75000000 Modal Rp.75000000

2.

Pengurangan investasi pemilik Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk

keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,Prive Kas Rp.25000000 Rp.25000000

Belajar Akuntansi Debet dan Kredit (Memahami Konsep Dengan Ilustrasi)


Thu, 02/09/2010 - 2:49pm kalmet

Seringkali kita belajar akuntansi dimulai dari Debet dan Kredit tanpa tahu transaksi apa yang akan di debet dan di kredit, Untuk memahami konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari ilustrasi transaksi sehari-hari pada diri sendiri. Untuk memahami konsep debet dan kredit, yang harus kita lakukan adalah : 1. Pertama-tama kita harus mengetahui bahwa transaksi dari akuntansi hanya melibatkan 5 (lima) unsur transaksi, yaitu Aset (harta), Kewajiban (utang), Ekuitas/Modal (capital), Pendapatan dan Biaya/Beban. Dalam memahami pengertian atau definisi atas kelima unsur transaksi tersebut, cobalah dengan menggunakan pengertian sendiri jika definisi atau pendapat yang dikemukakan dari para ahli dalam teori akuntansi cukup membingungkan. Untuk definisi kelima unsur tersebut, saya coba mendefiniskan secara sederhana definisi dari kelima unsur akuntansi sebagai berikut: Aset adalah semua kekayaan yang kita miliki, baik yang ada pada diri sendiri maupun tagihan pada pihak lain, aset yang kita miliki dapat berasal dari usaha sendiri ataupun pinjaman dari pihak lain tidak termasuk aset dari sewa Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai akibat pinjaman yang kita terima Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk memulai usaha atau dalam rangka menambah usaha. Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan sehubungan dengan jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan usaha yang kita lakukan 2. Tanamkan dalam diri kita bahwa dalam akuntansi, setiap transaksi debet harus diikuti oleh transaksi kredit sebagai lawannya 3. Dengan transaksi yang sederhana buatlah konsep debet dan kredit yang terkait dengan 5 (lima) unsur akuntansi, dengan cara sebagai berikut: a. Contoh 1: Misalnya terdapat penerimaan uang gaji bulan Januari 2010 sebesar Rp 5.000.000,Atas transaksi tersebut, cobalah kita pikirkan apa yang kita terima? dan kenapa kita terima? Yang kita terima adalah uang (kas) sebesar Rp 5.000.000,Kemudian tentukanlah uang termasuk bagian dari apa diantara kelima unsur akuntansi diatas Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa uang adalah bagian dari Aset atau Harta. Setelah itu kita harus mengetahui kenapa kita menerima uang?

Jawabannya adalah: Kita menerima uang, karena kita telah memberikan jasa sehingga kita memperoleh penghasilan, Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur pendapatan. Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa nyatakan bahwa "Aset" mengalami penambahan berupa uang, disisi lain "Pendapatan" juga bertambah karena ada jasa yang kita berikan. Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas. Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Pendapatan, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit? Dalam catatan ini saya akan menentukan untuk debet adalah ASET, dengan demikian yang dicatat sebagai kredit adalah PENDAPATAN Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan sebagai berikut: o Aset bertambah dan pendapatan bertambah o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET o Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang apabila ingin mempelajari konsep debet dan kredit dalam akuntansi, cobalah tanamkan dalam diri kita bahwa apabila Aset Bertambah maka akan dicatat disebelah debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit. Untuk pendapatan; apabila Pendapatan Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet. b. Contoh 2: Misalnya kita ingin membeli kendaraan senilai Rp 100.000.000,-, secara kredit. Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan apa yang kita terima? dan dengan cara apa kita terima? Yang kita terima adalah kendaraan, dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa kendaraan merupakan bagian dari Aset Untuk memiliki kendaraan tersebut kita membeli secara kredit, ini artinya bahwa kita mempunyai utang yang harus dibayar. Utang dalam kelima unsur akuntansi diatas masuk dalam kelompok Kewajiban Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan bahwa "Aset" mengalami penambahan berupa kendaraan, disisi lain "Kewajiban" juga bertambah karena ada utang yang harus dibayar sebagai akibat kredit kendaraan. Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas.

Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Kewajiban, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit? Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa KEWAJIBAN apabila bertambah harus di catat disebelah KREDIT Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut: o Aset bertambah dan Kewajiban bertambah o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET o Apabila Kewajiban bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai apabila Kewajiban Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet. c. Contoh 3; misalnya, kita akan membuka usaha dalam bidang rental komputer, modal yang kita punya hanya berupa satu unit komputer seharga Rp 10.000.000,Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan apa yang kita punya untuk membuka usaha rental komputer? Disini dapat kita jelaskan bahwa yang kita punya untuk menjalankan usaha rental komputer adalah sebuah komputer dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa komputer merupakan bagian dari Aset Seperti sudah dinyatakan diatas bahwa komputer yang dipakai untuk usaha tersebut adalah milik seseorang yang membuka usaha, dengan kata lain komputer tersebut berupa modal Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan bahwa "Aset" mengalami penambahan berupa komputer, disisi lain "Modal" juga bertambah karena ada tambahan modal dari pemilik berupa komputer. Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas. Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Modal, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit? Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 dan contoh 2 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa MODAL apabila bertambah harus di catat disebelah KREDIT Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut: o Aset bertambah dan Modal bertambah

o Apabila Aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET o Apabila Modal bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai apabila Modal Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet. d. Contoh 4; misalnya, untuk berangkat kerja kita membutuhkan ongkos untuk angkutan umum, katakanlah sebesar Rp 5.000,- perhari Dari transaksi ini kita dapat simpulkan bahwa untuk berangkat kerja kita harus mengeluarkan uang untuk ongkos angkutan umum sebesar Rp 5.000,- hal ini berarti apabila kita menggunakan jasa angkutan umum maka ada tambahan beban/biaya yang harus dikeluarkan Sehubungan ada beban/biaya yang harus kita keluarkan untuk jasa angkutan umum, maka terdapat kas/uang yang harus dikeluarkan sebesar Rp 5.000,Dari transaksi ini dapat kita nyatakan bahwa Beban/Biaya akan bertambah sebesar Rp 5.000,sebagai akibat penggunaan jasa angkutan umum, disisi lain kas/uang akan berkurang sebesar Rp 5.000,- yang digunakan untuk pembayaran jasa angkutan umum Beban/Biaya jasa angkutan umum masuk kedalam kelompok Beban/Biaya, sedangkan kas/uang masuk kedalam kelompok Aset Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi diatas. Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Beban/Biaya, dari kedua unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit? Seperti sudah diketahui pada contoh 1, contoh 2 dan contoh 3 diatas, bahwa apabila ASET berkurang akan dicatat di sebelah KREDIT, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa BEBAN/BIAYA apabila bertambah harus di catat disebelah DEBET Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai berikut: o Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah o Apabila Aset berkurang maka akan dicatat disebelah KREDIT o Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita sudah mengetahuai apabila Beban/Biaya Bertambah akan dicatat disebelah DEBET dan apabila berkurang akan dicatat disebelah KREDIT. Dari ke empat contoh transaksi akuntansi diatas dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai berikut:

- ASET apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit - PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet - KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet - MODAL apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet - BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dasn apabila berkurang akan dicatat disebelah Kredit

Analisis transaksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pencatatan. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam analisis transaksi, yaitu mengidentifikasi:a. Apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan. Transaksi dikelompokkan sebagai transaksi keuangan kalau transaksi tersebut mempengaruhi posisi aset, hutang, dan modal. b. Rekening apa yang dipengaruhi, bertambah atau berkurang, didebet atau dikredit. c. Berapa besar nilai yang akan dicatat. Contoh analisis terhadap transaksi yaitu analisis terhadap faktur pembelian barang, slip bukti transfer, bukti penerimaan dan pengeluaran kas. Tujuan analisis transaksi sebenarnya dimaksudkan untuk menentukan akun-akun mana yang sesuai untuk didebetkan dan / atau dikreditkan.

Contoh - contoh transaksi akuntansi?


2 tahun lalu Lapor Penyalahgunaan

condro

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


Pembelian bahan baku = D: PEMBELIAN (klo periodik) / PERSEDIAAN (klo perpetual); K: UTANG DAGANG Pengeluaran kas = D: BIAYA-BIAYA ato PEMBELIAN/PERSEDIAAN ato UTANG ; K: KAS --> klo beli bahan baku secara tunai, bayar biaya2, ato melunasi hutang Penerimaan kas = D: KAS; K: Penjualan/ Piutang dagang --> klo terima duit dari customer

Penjualan = D: KAS (low tunai) ato PIUTANG DAGANG ; K: PENJUALAN Penyusutan aktiva tetap = BIAYA PENYUSUSTAN; K: akumulasi penyusutan Investasi saham = D: Investasi , K: Kas dll... banyak sekali. jurnalnya pun beragam tergantung kejadiannya melibatkan akun apa.

BAGIAN 1JURNAL DAN BUKU HARIAN


A. Jurnal Umum atau Jurnal Transaksi Adalah aktivitas meringkas dan mencatat

transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar s e c a r a k r o n o l o g i s b e s e r t a p e n j e l a s a n ya n g d i p e r l u k a n d i d a l a m buku h a r i a n . J u r n a l b e r f u n g s i mencatat dan meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar akuntansi, s e d a n g k a n r e k e n i n g dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi menurut j e n i s transaksinya. Antara jurnal dan buku besar saling melengkapi satu dengan lainnya. B. Buku Harian Adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi secara ringkas, permanendan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi di masa mendatang. Secara Umum buku harian berbentuk empat kolom. Kolom pertama (tanggal) berfungsi untuk mencatat tanggaltransaksi. Kolom kedua (keterangan) untuk mendcatat tanggal transaksi. Kolom ketiga (ref) bergunauntuk mencatat referensi yan g terkait dengan buku besar. Kolom keempat (jumlah) dibagi menjadidua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit berguna untuk mencatat nilai transaksi.Untuk kelompok rekening aktiva dan beban, jika bertambah dimasukkan di sisi debet, jika berkurang dimasukkan disisi kredit. Untuk kelompok rekening utang, modal, pendapatan, jika bertambah dimasukkan disisi kredit dan jika berkurang dimasukkan disisi debet. Setiap kata yangdijadikan dasar untuk mencatat di dalam buku harian harus sama persis dengan nama rekewningy a n g a d a d i b u k u besar. Keterangan tambahan di dalam mencatat transaksi berfungsi u n t u k memperjelas jurnal yang dibuat.Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi di dalam buku harian adalhdengan menjadikan pedoman dalam mencatat transaksi di dalam buku besar atau rekening koperasi.Di bawah ini adalah contoh-contoh transaksi yang dilakukan Koperasi Keluarga Sejahtera yang didirikan oleh sekelompok warga : Transaksi (a) Pada awal tahun 2008, sekelompok warga mendirikan koperasi dengan jumlah 250 orang. Koperasidiberi nama Koperasi Keluarga Sejahtera. Pada tanggal 1 Februari 2008, 250 orang menyerahkanRp 600.000 per orang sebagai simpanan pokok.1 F e b u a r i 2 0 0 8 K a s R p 1 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 S i

m p a n a n P o k o k R p 1 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 Transaksi (b) Tanggal 2 Februari 2008, dikeluarkan uang untuk sewa kantor rp. 2.500.000 untuk 1 tahun.2 Febuari 2008Sewa Dibayar Dimuka Rp 2.500.000K a s R p 2 . 5 0 0 . 0 0 0 Transaksi (c) Tanggal 5 Febuari 2008, Koperasi membeli peralatan kantor seharga Rp. 20.000.000,00. Pembelianini dilakukan secara kredit dari Toko Makmur. Dimana sebanyak Rp 10.000.000 dibayar tunai,sisanya akan dibayar dalam waktu 6 bulan.7 F e b u a r i 2 0 0 8 P e r a l a t a n K a n t o r R p 2 0 . 0 0 0 . 0 0 0 K a s R p 1 0 . 0 0 0 . 0 0 0 Utang Usaha Rp 10.000.000 Transaksi (d) Pada tanggal 6 Februari 2008, Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 500.000 secaratunai.6 F e b r u a r i 2 0 0 8 P e r l e n g k a p a n K a n t o r R p 500.000K a s R p 5 0 0 . 0 0 0 Transaksi (e) P a d a t a n g g a l 5 M a r e t 2 0 0 8 , s e b a n ya k 2 5 0 o r a n g m e n ye t o r u a n g R p 5 0 . 0 0 0 p e r o r a n g s e b a g a i simpanan wajib anggota.5 M a r e t 2 0 0 8 K a s R p 1 2 . 5 0 0 . 0 0 0 S i m p a n a n W a j i b R p 1 2 . 5 0 0 . 0 0 0

You might also like