You are on page 1of 11

Nilai, Sifat dan Hakikat Konstitusi

Pertemuan Ke-5

Seperti yang telah dijelaskan terdahulu bahwa Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan badan politik yang bernama Negara. Pertama-tama konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu Negara , yaitu merupakan kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah Negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yang berupa usages, understanding, custums atau convertion.

Nilai Konstitusi
Menurut Karl Loewenstein terdapat tiga nilai konstitusi: a. Nilai Normatif Hal ini diperoleh apabila segenap rakyat suatu Negara menerimanya dan bagi mereka konstitusi tersebut merupakan suatu kenyataan hidup dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif. Artinya konstitusi benar-benar dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

b. Nilai Nominal Konstitusi yang mempunyai nilai nominal yaitu berarti secara hukum konstitusi tersebut berlaku, tetapi kenyataannya kurang sempurna. Sebab pasal-pasal tertentu dalam konstitusi tersebut dalam kenyataannya tidak berlaku. c. Nilai Semantik Dalam hal ini konstitusi hanya sekedar istilah saja. Meskipun secara hukum konstitusi tetap berlaku, tetapi dalam kenyataanya pelaksanaannya selalu dikaitkan dengan kepentingan pihak penguasa.

Pembagian dan Klasifikasi Konstitusi


K.C. Where membedakan konstitusi atas tiga bagian: 1. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis Suatu konstitusi dikatakan tertulis bila berupa suatu naskah (Documentary Constitution). Sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak berupa naskah (NonDocumentary constitusion) 2. Konstitusi fleksibel dan rigid Suatu konstitusi dikatakan fleksibel jika cara dan prosedur perubahannya mudah. Sebaliknya jika sulit cara dan prosedur perubahannya, maka ia termasuk jenis yang rigid.

3. Konstitusi derajat-tinggi dan tidak derajat-tinggi Yang dimaksud berderajat tinggi ialah suatu konstitusi memmiliki kedudukan tetinggi dalam suatu negara. Dan jika dilihat dari bentuknya, ia berada diatas peraturan perundang-undangan yang lain. Sementara konstitusi yang tidak berderajat tinggi ialah yang tidak memiliki kedudukan serta derajat seperti konstitusi berderajat tinggi.

Sifat Konstitusi

Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel dan juga rigid. Menurut James Bryce, konstitusi dikatakan fleksibel bila bercirikan: Elastis karena dapat menyesuaikan dirinya dengan mudah dan memungkinkan diubah dengan cara yang sama seperti undang-undang serta konstitusi tersebut dinamis. Sisi negatif dari konstitusi yang fleksibel adalah membawa akibat kemerosotan pada kewibaawaan konstitusi itu sendiri. Sedangkan dikatakan rigid bila ia sulit diubah.

Hakikat Konstitusi

Hakikat dari suatu konstitusi ialah mengatur pembatasan kekuasaan dalam negara Pembatasan kekuasaan yang tercantum dalam konstitusi itu pada umumnya menyangkut dua hal,yaitu pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isinya, dan pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu.

Prof. Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi ialah sekelompok ketentuan yangmengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan suatu negara. Sehingga negara dankonstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap negara tentu mempunyaikonstitusi, meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting bagi negara, baik secara formil, materiil, maupun konstitusionil.

Konstitusi jugamempunyai fungsi konstitusional, sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan negara yang berupanilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar bagi kehidupan bernegara. Ia selalu mencerminkan semangatyang oleh penyusunnya ingin diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai seluruhnaskah konstitusi tersebut.

Pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isi ialah pembatasanyang berkenaan dengan tugas, wewenang serta berbagai macam hal yang diberikan kepadamasing-masing lembaga, sedangkan pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu ialah pembatasan yang berkenaan dengan masa jabatan yang diberikan kepada pemangku jabatantertentu serta berapa kali seorang pejabat dapat dipilih kembali dalam jabatan itu

You might also like