You are on page 1of 11

PENEMUAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI BIDANG PENDIDIKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU

A. Tujuan Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan dapat memahami kriteria, ruang lingkup, penggunaan, prosedur pembuatan dan pelaporan hasil penemuan teknologi tepat guna. B. Manfaat Dengan memahami seluk beluk penemuan teknologi tepat guna diharapkan peserta akan terdorong untuk berusaha menemukan teknologi tepat guna yang bermanfaat di bidang pendidikan dan berusaha menularkan pengetahuan tentang kriteria, ruang lingkup, penggunaan, prosedur pembuatan dan pelaporan hasil penemuan teknologi tepat guna kepada guru-guru yang lain. C. Ruang Lingkup Pembahasan dalam bahan ajar ini meliputi konsep teknologi tepat guna, kaitan teknologi tepat guna dengan pendidikan, implementasi teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan, metode perancangan dan pembuatan, penggunaan teknologi tepat guna, dan penulisan laporan penemuan teknologi tepat guna. D. Konsep Teknologi Tepat Guna Terdapat beberapa definisi tentang teknologi, di antaranya menyebutkan bahwa teknologi berarti ilmu tentang cara untuk melakukan sesuatu. Pendapat lain mengatakan bahwa teknologi merupakan penerapan teori-teori ilmiah dalam memecahkan masalah praktis, baik berupa perangkat keras yang berupa sebuah alat tertentu, maupun perangkat lunak yang berupa suatu metode atau teknik pemecahan masalah. Sehingga secara lengkap dapat dikatakan bahwa teknologi adalah ilmu tentang cara-cara melakukan sesuatu atau memecahkan masalah tertentu melalui penerapan kaidah-kaidah ilmiah, teori-teori ilmiah dan hasil penelitian ilmiah ke dalam bentuk praktis berupa perangkat keras seperti benda, alat, pesawat, atau mesin maupun perangkat lunak seperti metode, sistematika atau prosedur kerja tertentu. Istilah tepat guna diartikan sebagai tepat sasaran

penggunaannya, atau diterapkan sesuai bidangnya, sehingga bermanfaat bagi bidang tersebut. Dengan demikian istilah teknologi tepat guna sebenarnya dapat diartikan sebagai teknologi yang diterapkan pada bidang tertentu (misal olahraga, rumah tangga, pendidikan) sehingga menghasilkan manfaat pada bidang tersebut. Definisi baku yang ada pada lampiran Kepmendikbud No. 25/O/1995 menyatakan bahwa : Teknologi tepat guna adalah teknologi yang menggunakan sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah yang dihadapi/ada secara berdayaguna dan berhasilguna atau untuk pelaksanaan tugas sehari-hari menjadi lebih mudah, murah, dan sederhana. Beberapa contoh teknologi tepat guna adalah teknologi kincir air yang dimanfaatkan untuk menumbuk padi, teknologi kincir air untuk menghasilkan listrik untuk keperluan penduduk di sebuah pedesaan yang tidak terjangkau listrik PLN, mesin perontok padi, mesin penetas telur dengan kotak kayu, pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan drum, rangkaian elektronik penghemat daya listrik, dan sebagainya. Selain dalam bentuk perangkat keras seperti dicontohkan di atas maka dalam bentuk perangkat lunak dapat berupa metode baca tulis Al Quran secara cepat, program komputer dan sebagainya. Bidang teknologi tepat guna : Bangunan, Elektronika, Listrik, Mesin, Otomotif, Kimia, Fisika, Biologi, Pendidikan, Pertanian, Peternakan, dan lain-lain. Contoh teknologi tepat guna (Perangkat keras) : kincir air yang dimanfaatkan untuk menumbuk padi atau untuk menghasilkan listrik, mesin perontok padi, mesin penetas telur dengan kotak kayu, pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan drum, rangkaian elektronik penghemat daya listrik, (Perangkat lunak) : metode baca tulis Al Quran secara cepat, program komputer. E. Kaitan Teknologi Tepat Guna dengan Pendidikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebelumnya pendidikan didefinisikan sepagai upaya sadar untuk membantu perkembangan kepribadian dan kemampuan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pelatihan sendiri memiliki arti sebagai usaha sistematis untuk mengalihkan pengetahuan atau keahlian dari seseorang yang tahu atau dapat melakukan sesuatu ke orang yang tidak tahu atau tidak dapat melakukannya. Definisi yang lain menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses pembudayaan terhadap generasi penerus bangsa agar bangsa tersebut dapat melestarikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Pendidikan erat kaitannya dengan belajar, yang memiliki arti proses yang tidak ada habisnya dalam mengubah diri dari keadaan semula (dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari tidak mampu menjadi mampu). Dengan memahami arti pendidikan, pelatihan dan belajar di atas maka dapat diperkirakan kaitan antara teknologi tepat guna dengan pendidikan. Dari pengertian di atas maka dapat diketahui bahwa teknologi tepat guna dapat diterapkan pada bidang pendidikan (yang mencakup pelatihan) secara umum maupun dalam hal belajar khususnya. Oleh karenanya penerapan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan sebenarnya dapat berarti pendidikan dalam lingkup rumahtangga dan masyarakat, karena proses belajar juga dapat terjadi di rumah maupun di masyarakat, bukan hanya di sekolah. Dengan memanfaatkan teknologi maka seharusnya proses pendidikan dapat semakin efektif, demikian juga proses belajar diharapkan dapat menjadi lebih efektif. Dalam perkembangannya kemudian muncul istilah teknologi pendidikan, yang diartikan sebagai pemanfaatan hasil teknologi sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Namun sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi pendidikan bukan hanya memanfaatkan peralatan teknologi ke dalam proses pembelajaran saja tetapi juga meliputi pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara sistematis melalui metode tertentu secara efektif dan efisien. Jadi tujuan teknologi pendidikan adalah menghindarkan pemborosan dalam hal tenaga, biaya dan waktu melalui metode-metode pendidikan tertentu. Dari uraian di atas juga terlihat bahwa penemuan teknologi tepat guna tidak hanya bisa dilakukan oleh guru teknik (SMK), tetapi dapat juga oleh guru non teknik, termasuk guru SD, SMP, dan SMA.
Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

F. Sumber Daya Pendidikan yang Berkaitan dengan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Sesuai dengan kriteria dalam kepmendikbud No. 025/O/1995, yang menyatakan bahwa penemuan tersebut berupa teknologi tepat guna dalam proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling serta teknologi tersebut bersifat lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konsleing dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal, maka dapat dipetakan proses belajar mengajar dan faktor-faktor pendukungnya. MANAJEMEN SEKOLAH Bahan Ajar/ Sumber Beljr. Sistem Penilaian

Kurikulum

Guru

Siswa

Proses Pembelajaran

Lulusan

Media Pembelajaran

Sarana Praktek/ Praktikum

Prasarana

Lingkungan Belajar

PEMBINAAN Tepat Guna di DAN MENTAL/MORAL AGAMA G. Lingkup Teknologi KEDISIPLINAN Bidang Pendidikan Gambar Alur Pembelajaran di sekolah Dari pemetaan di atas terlihat bahwa untuk mendukung proses belajar mengajar atau proses pembelajaran banyak faktor yang terlibat, yang lazim disebut instrumental input. Namun menurut kriteria yang telah disebutkan sebelumnya, terlihat bahwa teknologi tepat guna dapat diterapkan terutama dalam hal bahan ajar/sumber belajar, sistem penilaian, media pembelajaran, sarana praktik/praktikum
Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

dan prasarana serta sistem pembelajarannya sendiri, tanpa menutup kemungkinan bidang lain yang mendukung proses pembelajaran.

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimb. Pribadi

Bimb. Sosial

Bimb. Belajar

Bimb. Karir

Layanan Orientasi

Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan Konseling Perorangan

Layanan Konseling Kelompok

Layanan Informasi

Layanan Pembelajaran

Layanan Bimbingan Kelompok

Instrumentasi BK

Konferensi Kasus

Alih Tangan Kasus

Himpunan Data

Kunjungan Rumah

Gambar Peta Layanan Bimbingan dan Konseling Dengan peta bentuk layanan bimbingan dan konseling ini diketahui sangat banyak bidang layanan bimbingan dan konseling yang dapat dimasuki teknologi tepat guna. Mulai dari sistem penanganan kasus, sistem informasi, sistem diagnosa

Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

kasus, tes psikologi dan sebagainya. Jadi bimbingan dan konseling merupakan bidang yang luas untuk penerapan teknologi tepat guna. Dari uraian tentang kaitan antara teknologi tepat guna dengan pendidikan di atas makin terlihat bahwa yang dimaksud dengan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan adalah pemanfaatan perangkat keras berupa peralatan atau perangkat lunak berupa metode tertentu ke dalam proses pendidikan dengan menggunakan sumber daya yang ada, sehingga dihasilkan hasil pendidikan yang lebih baik daripada sebelum menggunakan teknologi tepat guna tersebut. Dengan demikian pengertian di atas sesuai dengan kriteria yang dimaksud dalam keputusan menteri di atas teknologi tepat guna yang dimaksud adalah berupa teknologi tepat guna dalam proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dan teknologi tersebut bersifat lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal. Yang perlu dipahami adalah bahwa yang dimaksud teknologi tepat guna di bidang pendidikan berbeda dengan alat peraga atau media pembelajaran. Alat peraga atau media pembelajaran adalah alat atau benda yang digunakan dalam proses pembelajaran yang gunanya memperjelas materi pembelajaran melalui gambar, tulisan, suara, barang, simulator atau bentuk bukaan dari suatu pesawat atau mesin sehingga memperjelas materi yang diajarkan. Sedangkan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan dapat berbentuk alat atau metode dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, di mana melalui penggunalan teknologi ini hasil pendidikan akan lebih baik. Alat yang masuk kategori ini misalnya alat praktis pengukur tingkat keasaman yang digunakan dalam praktikum kimia di sekolah, ruang kelas knockdown yang mudah dipasang dan dibuka kembali, software program komputer untuk memudahkan cara penilaian, dan lain sebagainya. Lingkup instrumental input yang seringkali menerapkan teknologi tepat guna diuraikan sebagai berikut : 1. Bahan ajar/sumber belajar Bahan ajar yang paling dikenal adalah berupa buku, diktat, modul dan handout. Namun sebenarnya dalam pengertian bahan ajar sebagai sumber belajar maka bukan hanya berupa buku dan lainnya tadi, tetapi dapat berbentuk lain seperti VCD, program komputer interaktif dan pemanfaatan lingkungan sekolah. Dalam

Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

hal-hal tadi teknologi tepat guna dapat diterapkan untuk lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal. 2. Media pembelajaran Sebenarnya sub unsur media pembelajaran atau alat peraga ini sudah tercantum dalam keputusan menteri di atas, tetapi tidak menutup kemungkinan ditemukan dan diterapkan teknologi tepat guna pada bidang ini. Kalau alat peraga yang biasa hanya memperjelas materi, maka dengan penerapan teknologi tepat guna proses dan hasil belajar akan lebih baik lagi. 3. Sarana praktek/praktikum Kemungkinan bidang ini yang akan banyak menggunakan teknologi tepat guna, karena umumnya pengertian teknologi tepat guna hanya berupa hardware. Bila dengan ditemukannya sarana praktek/praktikum yang baru, sederhana, efisien dan mampu meningkatkan hasil belajar maka hal ini merupakan suatu kemajuan yang sangat berati. Masalah sarana seringkali menjadi masalah di sekolah, untuk itu masih terbuka peluang untuk menerapkan teknologi tepat guna dalam bidang ini, seperti peralatan praktikum keteknikan, kimia, fisika, biologi, matematika bahkan ilmu sosial. 4. Prasarana sekolah Prasarana sekolah seperti gedung, bangku/meja-kursi belajar dan sejenisnya juga sering mengalami masalah dalam hal penyediaan dan pemeliharaan. Penemuan teknologi tepat guna dapat berupa alat atau bahan yang murah dan mudah didapat untuk membuat bangunan dan bangku/meja-kursi belajar bisa sangat bermanfaat untuk mendukung proses pembelajaran. Selain itu dapat pula ditemukan teknologi pemeliharaan prasarana yang memungkinan prasarana menjadi lebih awet atau tahan lama bisa pula menjadi alternatif penemuan teknologi tepat guna ini. 5. Sistem penilaian Masalah penilaian menjadi masalah tersendiri bagi guru, termasuk sistem penilaian yang baru diperkenalkan dalam rangka implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Teknologi tepat guna dapat diterapkan dalam hal hardware maupun software untuk memudahkan sistem penilaian.

Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

6.

Sistem pembelajaran Dalam hal sistem pembelajaran maka dapat ditemukan hardware maupun software untuk memudahkan dan meningkatkan hasil pembelajaran. Jadi kaitannya sangat erat dengan metode pembelajaran/mengajar yang diterapkan dalam kelas. Kemungkinan yang lain adalah ditemukannya teknologi tepat guna untuk mendukung sistem belajar jarak jauh, sistem belajar yang membuat siswa menjadi lebih aktif dan sejenisnya.

G. Rancangan/Desain dan Prosedur Pembuatan Produk Teknologi Tepat Guna Teknologi tepat guna yang ditemukan tentu saja diawali dari sebuah perencanaan yang matang tentang tujuan, manfaat, bentuk, cara pembuatan, dan cara penggunaannya. Biasanya sebuah penemuan berawal dari sebuah perenungan atau ide dasar untuk memecahkan suatu masalah, untuk itu perlu dituliskan tujuan teknologi tepat guna yang ingin dihasilkan. Selanjutnya juga perlu dipikirkan apa manfaatnya dan kemudian berbentuk apa, berupa hardware atau software. Apabila sudah terencana jelas mengenai tujuan, manfaat dan bentuknya maka dimulailah rancangan bentuk berupa gambar atau sistematika sebuah metode yang diinginkan. Apabila berupa benda atau alat maka diperlukan keterangan mengenai bahan dan alat yang diperlukan serta gambar kerja berupa gambar rincian maupun gambar susunan, yang mana untuk rancangan mekanik, perkayuan dan bangunan diperlukan gambar kerja berupa gambar proyeksi pandangan depan, samping, atas dan gambar pandangan lain yang diperlukan untuk memudahkan pembacaan gambar. Apabila berupa rangkaian listrik atau elektronik maka diperlukan gambar diagram kontrol, diagram pengawatan, atau gambar rangkaian komponen elektronik yang membentuk sistem kerja tertentu. Apabila berupa software komputer maka diawali dengan diagram alur sistem yang dilanjutkan dengan penulisan program dengan bahasa komputer tertentu. Jadi dalam pembuatan suatu produk teknologi tepat guna, suatu hal yang jangan sampai dilupakan adalah adanya gambar/rancangan kerja yang digunakan sebagai acuan pembuatan. Hal ini sangat disarankan, jadi jangan sampai langsung ke pembuatan tanpa melalui perancangan, karena dengan adanya perancangan awal maka dapat dilakukan perbaikan atau penyempurnaan rancangan secara sistematis dan tidak kehilangan lacak atas alur pembuatan. Setelah diperoleh gambar atau sistem yang akan dibuat, selanjutnya dituliskan langkah kerja
Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

pembuatan. Langkah demi langkah ditulis, termasuk alat dan bahan atau sumber daya pendukung yang diperlukan. Kadang kala terjadi, bahwa sebuah penemuan teknologi tepat guna diawali tanpa rencana, dan bersifat kebetulan atau coba-coba. Tetapi kenyataan menunjukkan, bahwa suatu pekerjaan akan memiliki hasil lebih baik apabila direncanakan lebih dahulu. Dengan adanya perencanaan akan dapat diantisipasi hal-hal yang akan dihadapi pada saat pembuatan. Selain itu seorang penemu akan dapat melacak letak kesalahannya bila terjadi kegagalan dalam proses pembuatannya atau dalam penggunaannya. Jadi rancangan produk dan prosedur pembuatan merupakan dokumen penting yang harus dibuat oleh seorang penemu. Dan yang perlu diperhatikan dalam perancangan sebuah produk teknologi tepat guna adalah masalah keselamatan kerja bagi penggunanya dan cara pemeliharaannya. H. Penggunaan Produk Teknologi Tepat Guna Penggunaan produk teknologi tepat guna merupakan hal penting karena inilah letak intinya, yaitu manfaat yang diperoleh dan cara menggunakannya. Apabila produk teknologi tepat guna berupa bahan maka harus tercantum komposisi bahan yang digunakan, sifat bahan, kelebihan/keunggulan bahan dan apa saja manfaat bahan tersebut terutama dalam bidang pendidikan. Apabila produk berupa alat, pesawat atau barang tertentu, maka harus dijelaskan langkah kerja/prosedur pengoperasiannya lengkap dengan aturan keselamatan kerja yang harus diikuti. Ini penting sekali karena selain manfaat, yang penting diutamakan adalah masalah keselamatan bagi pengunanya. Juga di sini perlu dijelaskan cara mengatasi masalah bila ditemukan kegagalan dalam penggunaannya. Apabila produk berupa sebuah metode atau software komputer maka harus dijelaskan cara penggunaan, sumber daya pendukung dan prasyarat lainnya yang memungkinkan metode atau software tadi dpat bekerja dengan benar. Selain cara pengoperasian perlu juga dijelaskan bukti bahwa dengan menggunakan produk teknologi tepat guna tersebut maka hasil belajar lebih baik atau proses belajar atau bimbingan dapat lebih murah dan mudah dilaksanakan. Akhirnya secara lengkap alur terciptanya produk teknologi tepat guna adalah sebagai berikut :
Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

10

Gambar/ rencana Ide, tujuan, manfaat, cara penggunaan Cara pembuatan

Alat dan bahan

Alat dan bahan

Cara penggunaana n

Perancangan

Pembuatan

Penggunaan Keselamatan kerja perawatan Cara perawatan dan trouble shooting

Keselamatan kerja perawatan Cara perawatan

Cara pembuatan

Gambar Alur Penciptaan Produk Teknologi Tepat I. Format Laporan Penemuan Teknologi Tepat Guna Laporan penemuan teknologi tepat guna disusun sebagai bukti fisik penemuan tersebut, yang disahkan oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa guru yang bersangkutan memang benar-benar telah menemukan teknologi tepat guna yang bermanfaat dalam proses pembelajaran dan terbukti mampu meningkatkan hasil pembelajaran. Sistematika laporan dapat dibuat sebagai berikut : a. b. Halaman judul, memuat judul, nama penemu, NIP dan Nama Sekolah/Lokasi (bila memungkinkan diberi ilustrasi gambar/foto produk). Halaman pengesahan, memuat identitas penemu dan pejabat yang mengesahkan (nama lengkap, NIP, tempat/tanggal lahir, pangkat/golongan, jabatan struktural/fungsional, unit kerja dan alamat unit kerja serta alamat rumah). c. d. e. f. g. Halaman pernyataan dari penemu bahwa produk teknologi ini benar-benar asli hasil karyanya. Halaman pernyataan dari kepala sekolah bahwa produk teknologi ini benarbenar asli hasil karya guru yang bersangkutan. Kata pengantar penemu. Daftar isi laporan Daftar gambar

Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

11

h. i. j. k. l. m. n.

Daftar tabel (bila ada) Bab I : Pendahuluan, memuat rasional, dasar, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penemuan tenologi tepat guna. Bab II : Rancangan/desain produk teknologi tepat guna (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir). Bab III : Prosedur pembuatan produk teknologi tepat guna (dilengkapi dengan gambar atau foto pembuatan. Bab IV : Penggunaan produk teknologi tepat guna dan bukti bahwa hasil pembelajaran lebih baik, (dilengkapi dengan foto penggunaan). Bab V : Kesimpulan dan Saran Lampiran (berisi gambar rancangan, foto saat pembuatan, foto saat penggunaan, pengakuan masyarakat/pejabat, biodata penemu dan hal lain yang mendukung).

J. Penutup Penemuan teknologi tepat guna merupakan sebuah inovasi yang sangat besar artinya bukan saja bagi penemunya, tetapi juga bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu hasil penemuan ini perlu segera didaftarkan hak patentnya untuk menjamin bahwa produk tersebut tidak dijiplak oleh pihak lain. Dengan demikian diharapkan penemuan tersebut benar-benar bermanfaat bagi penemunya dan mampu meningkatkan kesejahteraanya, bukan sekedar memperoleh angka kredit dalam hal pengembangan profesi. Sebenarnya banyak teknologi tepat guna yang berpotensi untuk ditemukan oleh para guru, tetapi dalam hal pengakuan angka kredit pengembangan profesi ada batasan teknologi tepat guna di bidang pendidikan, lebih terbatas lagi karena kriteria berupa teknologi tepat guna dalam proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling serta teknologi tersebut bersifat lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konsleing dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal. Walaupun demikian para guru hendaknya terus berusaha dan mencoba menemukan teknologi tepat guna yang tidak terbatas dalam bidang pendidikan, paling tidak sebagai latihan sebelum menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Penemuan Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan/Dwi Ilham R & Ninik SW/WI LPMP Jatim

You might also like