Professional Documents
Culture Documents
Framework (kerangka kerja) dari sebuah negara yang menjelaskan bagaimana tujuan pemerintahan negara tersebut di organisir dan dijalankan. Konstitusi juga biasa disebut Undangundang dasar dan ada juga yang menyebut konvensi.
Konstitusi ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis Konstitusi yang tak tertulis mengatur negara dengan mendasarkan pada fragmentaris (dokumen khusus) yang memuat normanorma yang bernilai dan berkedudukan sebagai norma konstitusi (yang dimiliki Inggris dan Kanada) diantara dokumen itu adalah ; magna Charta Libertarum (1215), The Habies Corps Act (1670), The Bill of Rights (1689).
Konstitusi pada masa-masa pemerintahan kuno (ancien regime) diartikan sebagai nama bagi ketentuan-ketentuan yang menye but hak-hak dan kekuasaan dari orang-orang tertentu (contoh; dmasa kerajaan absolut, konstitusi diartikan sebagai kekuasaan perorangan yang tak terbatas dari sang raja. Konstitusi dalam pengertian baru/dalam tafsiran modern yakni setelah lahirnya Virginia Bill of rights (1776)
Perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial), konstitusi merupakan hasil atau kongklusi dari kesepakatan masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka Piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negarasekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya. Konstitusi sebagai forma regimenis yaitu kerangka bangunan pemerintahan.
KONSTITUSI DEMOKRATIS
Prinsip-prinsip Demokratis : 1. Menempatkan warganegara sebagai sumber utama kedaulatan; 2. Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas 3. Pembatasan pemerintahan 4.Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi : a). Pemisahan wewenang kekuasaan berdasarkan triaspolitika. b). Kontrol dan keseimbangan embaga-lembaga pemerintah-an, c). Proses hukum, d). Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.
Prinsip konstitusi Demokratis adalah refleksi dari nilai-nilai dasar HAM : 1. Hak-hak dasar (basic rights) 2. Kebebasan mengeluarkan pendapat 3. Hak-hak individu 4. Keadilan 5. Persamaan 6. Keterbukaan
Periode 1945 1959 (demokrasi Parlementer) Periode 1959 1965 (Demokrasi terpimpin) Periode 1966 1998 (Demokrasi Pancasila) Periode 1999 sekarang (demokrasi Pancasila era reformasi)