You are on page 1of 15

Tugas Kelompok Teori Akuntansi

Dosen Pengampuh Andi Irfan, SE, MM, Ak

Bab II Hakikat dan Penggunaan Akuntansi

Disusun Oleh: Kelompok II - Dara Yulian - Prilia Dwi Putri - Yuristira Putri

Jurusan Akuntansi SI Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2012

Definisi dan Peranan Akuntansi Akuntansi adalah suatu seni pencatatan,pengklasifikasian dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang,transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian di antaranya, memiliki sifat keuangan dan selanjutnya

menginterprestasikan. Sifat dan Peranan Akuntansi Sifat-sifat baik dari praktik akuntansi meliputi: Kejujuran dari akuntansi pada umumnya dan auditor pada khususnya Memiliki kepedulian terhadap status ekonomi pihak lain dalam bentuk

penyelenggaraan dan akuntabilitas Sensitif terhadap nilai kerja sama dan konflik dengan mengantisipasi terjadi nya konflik dan menciptakan adanya semacam penegakan kerjasama melalui penggunaan teknik-teknik akuntanssi maanajemen. Sifat akuntansi yang komunikatif dengan mencerutakan pengalaman-pengalaman ekonomi melalui dialog-dialog akuntansi Penyebaran informasi ekonomi dengan memberikan informasi mengenai ekonomi untuk pengambilan keputusan Peranan dari akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai prilaku ekonomi yang diakibatkan oleh aktifitas-aktifitas perusahaan dalam lingkungannya. Pengukuran dalam Akuntansi Pengukuran adalah pemberian angka-angka kepada objek atau kejadian-kejadian menurut aturan-aturan tertentu. Langkahnya mengidentifikasi dan memilih objek-objek ini, aktivitas kejadian dan atribut-atributnya yang dianggap relevan bagi pengguna-pengguna sebelum pengukuran yang sebenarnya dilakukan. Jenis Ukuran 1. Ukuran langsung maupun tidak langsung 2. Dilihat dari dimensi waktu pengambilan keputusan, ukuran lampau, masa kini, atau ukuran masa depan yang masing-maasing mengacu pada kejadian masa lampau, masa kini atau masa depan

3. Untuk menentukan apakah objek akuntansi atau atribut pengukurannya berada dikejadian masa lampau, masa kini,atau masa depan, jika dilihat secaraa relatif terhadap waktu ketika ukuran itu dibuat, ukuran akuntansi dapat diklasifikasikan sebagi suatu ukuran retrospektif, kontemporer,atau prospektif 4. Pengukuran dapat berupa: Pengukuran Fundamental dan Turunan 5. Pengukuran TurunanPengukuran dapat dilakukan ketika teori-teori empiris yang telh dikonfirmasikan mungkin dapat digunakaan untuk mendukung keberadaaan mereka atau dibuat melalui suatu keputusan resmi yang didasarkan atas keputusan resmi yang abitrer. Jenis Skala Setiap pengukuran di bentuk dalam suatu skala: 1. Skala nominal 2. Skala ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Rasio Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan Berpasangan Akuntansi catatan berpasangan klasifikasional ditujukan untuk tetap menjaga persamaan akuntansi fundamental yang merangkum posisi klasifikasional tersebut: Dalam akuntansi catatan berpasangan klasifikasional ini, sisi debit menggambar

suatu klasifikasi, sementara sisi kredit menggambarkan klaasifikaasi yaang lain dengan demikian terdapat dua klasifikaasi yaang berbeda Berlawanan dengan pencatatan berpasangan klasifikasional, dualitas dalam pencatatan berpasangan kausal memiliki akar yang lebih dalam. Dalam pencatatan berpasangan kausal suatu kenaikan debit dipasangkan dengan satu penurunan kredit. Jika kita menambahkan unsur ketiga untuk menjadikannya pencatatan rangkap tiga, unsur apakah yang harus kita tambahkan? Akan sulit untuk membayangkan unsur tersebut karena dulitas yang terjadi tumbuh bukaan dari pemilihan dua klasifikasi diantara sejumlah klasifikasi, seperti yang terdapat pada pencatatan berpasangan klasifikasional, namun dari persepsi kita terhadap perubahan dalam sumbr daya yang mengalami penambahaan dan pegurangan. Jika yang

positif telah dipasangkan dengan yang negatif, tidak ada lagi yang haarus dipasangkan kecuali jikaa kita menemukaan dimensi tambaahan dalam perubahan tersebut. Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum Arti GAAP Akuntansi dipraktikkan dalam suatu kerangka yang implisit. Kerangka ini dikenal sebagai prinsip yang berlaku umum. Disamping prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum menjadi perwujudan dari suatu konsensus, mereka juga bergantung kepada pemikiran-pemikiran seperti berlaku secara umum dan dukungan kewenangan yang subtansial yaang tidak dapat didefenisikan secara pasti. Sumber-sumber umum yang lain dari GAAP adalah: 1. Pedoman audit dan akuntansi industri dan pernyataan posisi AICPA serta interprestasi akuntansi AICPA 2. Publikasi-publikasi lain dari FASB, seperti buletin teknis, dan publikasi lain yang diterbitkan oleh pendahulunya, seperti APB statement 3. Publikasi dari securities and exchange commision (SEC) seperti rilis-rilis seri akuntansi 4. Praktik-praktik yang lazim dan diakui seperti yang tercermin dalam publikasi tahunan AICPA, Accounting Trends and Techniques. 5. Makalah isu-isu AICPA, pernyataan konsep FASB, buku-buku teks, dan artikelartikel. Mana yang harus digunakan? GAAP, GAAP khusus, atau OCBOA?Kita memiliki bermacam GAAP dan GAAP khusus (spesial GAAP) yang berbeda, seperti GAAP untuk organisasi pemerintah, GAAP untyk perusahaan bisnis yang dibawah regulasi, GAAP untuk organisasi nirlaba, GAAP untuk perusahaan-perusahaan investasi dan GAAP untuk perbankan. Terdapat lebih banyak perhatian pula yang diberikan pada alternatif alternatif dari GAAP, yang diberikan pada alternatif-alternatif dari GAAP, yang pada dasarnya mengenai laporan keuangan yang dibuatmenurut basis akuntansi komprehensif lainnya (other comprehensive bases of accounting-OCBOA). Dorongan untuk

berpindah ke OCBOA timbul akibat adanya perubahan yang terjadi pada undangundang pajak yang dibuat oleh Undang-undang Economic Recovery Act (pemulihan ekonomi) pada tahun 1981 dan meningkatnya pemisahan akuntansi perpajakan dari akuntansi GAAP, meningkatnya jumlah persekutuan, perusahaan subbab dan entitas lain yang memilih untuk menyajikan laporan keuangan yang berdasarkan atas perpajakan dan basis kas, serta kesimpulan sementara dari komite khusus AICPA untuk studi kelebihan beban standar akuntansi yang mendukung peningkatan akuntansi dengan basis pajak. Pedoman bagi para praktisi yang menghadapi pernyataan-pernyataan OCBOA diberikan dalam pernyataan AICPA tahun 1976 mengenai standar audit no.14 laporan khusus. Dari empat jenis laporan yang diidentifikasi, satu diantaranyaa didasrkaan paada OCBOA.

Namun mana yang harus digunakan : GAAP, GAAP khusus, atau OCBOA? mereka yang menginginkan keseragaman dan komparabilitas akaan memilih GAAP, mereka yang menginginkan fleksibiltas dan cara-cara yang lebigh baik untuk menghadapi kondisi-kondisi yang beragam akan memilih GAAP khusus. Mereka yang memperdebatkan adanya kondisi unik atau menentang standar berlebihan akan memilih untuk menggunakan OCBOA. GAAP kecil vs GAAP besar 1. Perbadaan antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil Perusahaan manakah yang akan mendapat lebih banyak keringanan dari kewajiban pelaporan keuangan yang ada. Secara tentatif FASB mendefinisikan: Perusahaan kecil : suatu perusahaan yang operasinya relatif kecil, biasanya dengan total pendapatan kurang dari $5 juta. Biasanya perusahaan ini: a. Dikelola oleh pemilik b. Dan jika ada, memiliki hanya sedikit pemilik yang lain c. Seluruh pemiliknya ikut terlibat secara aktif dalam pelaksanaan urusan-urusan, kecuali mungkin bagi beberapa anggota keluarga tertentu d. Jarang terjadi perpindahan kepemilikan e. Memiliki struktur modal yang sederhana

Perusahaan publik merupakan suatu perusahaan yang: a. Sahamnya diperdagangkan di pasar publik /bursa saham b. Diwajibkan untuk memberikan laporan keuangannya kepada Securities and Exchange Commision Meskipun definisi di atas menunjukkan perbedaan-perbedaan yang nyata di antara perusahaan besar dan kecil dengan perusahaan publik dan pribadi, mereka tidak mengindikasikan apakah keringanan atas kewajiban pengungkapan dan pelaporan sebaiknya diberikan kepada perusahaan-perusahaan pribadi, kepada perusahaanperusahaan kecil, atau kepada perusahaan-perusahaan kecil dan pribadi. 2. Perbedaan di antara pengguna laporan keuangan

Riset empiris mengenai bukti yang menegaskan bahwa analisis keuangan dan pemegang saham publik adalah pengguna utama dari laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan publik, di mana pemilik-manajer dan kreditor adalah pengguna utama dari laporan keuangan perusahaan pribadi. Pernyataan no. 4 dari Accounting Principles Board menegaskan kelompokkelompok pengguna yang berbeda berikut ini : pemilik, kreditor dan pemasok, manajemen, otoritas perpajakan, karyawan, pelanggan, pengacara, serikat pekerja, dsb. Sasaran yang ditetapkan FASB untuk pelaporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan dari para pengguna laporan keuangan secara umum dan bukannya kebutuhan khusus dari pengguna-pengguna tertentu. Indikasi lain dari pandangan FASB ,Pelaporan Keuangan untuk SegmenSegmen dari Suatu Perusahaan Bisnis: Dewan meyakini bahwa tidak terdapat perbedaan secara fundamental pada jenis-jenis keputusan dan proses pengambilan keputusan dari mereka yang menggunakan laporan keuangan dari perusahaan yang lebih kecil atau dimiliki secara pribadi. Jenis informasi yang diwajibkan untuk diungkapkan oleh laporan ini adalah sama pentingnya bagi para pengguna laporan keuangan perusahaan besar atau dimiliki oleh publik. Oleh karenanya pernyataan ini berlaku untuk seluruh laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan atau hasil dari operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Posisi resmi mengenai GAAP Kecil Divisi standar akuntansi AICPA memulai studi mengenai aplikasi GAAP pada usaha-usaha yang lebih kecil dan atau dikelola langsung dengan membentuk Komite Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum bagi Usaha-usaha yang lebih kecil dan atu milik pribadi pada tahun 1974 (Komite GAAP kecil). Pada tahun 1980 Komite Isu Tekhnikal dari Seksi Praktik Perusahaan Pribadi AICPA mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pengukuran dan pengungkapan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang baik. Pada tahun 1982 komite trersebut merekomendasikan perubahan atau penghapusan sebelas persyaratan akuntansi dan sebaiknya tidak diterapkan pada perusahaan pribadi. Membuat suatu GAAP Kecil secara praktik dan logis adalah kurang tepat. Banyaknya keberatan yang muncul sehubungan dengan adanya dua set GAAP,

contoh keberatan tersebut adalah: a. Perbaikan dalam pelaporan dari satu kelompok pengguna hendaknya juga mendorong perbaikan pelaporan dari kelompok lain. b. Semua perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang sama, menghadapi kondisi ekonomi yang serupa, dan dapat memiliki jenis-jenis transaksi yang sama.

KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHANNYA Perusahaan perlu menentukan pilihan metode akuntansi yang berbeda dalam pencatatan dan pembuatan laporan keuangan, hal ini mencerminkan kebijakan akuntansi dari perusahaan tersebut. Perusahaan juga membuat perubahan-perubahan akuntansi sebagai bagian dari kebijakan akuntansi. Para regulator akuntansi telah mencoba untuk membatasi kemampuan manajemen untuk menggunakan perubahan akuntansi dalam meningkatkan ataupun menurunkan laba bersih. Rilis akuntansi SECNo. 177 juga mengharuskan agar perubahan akuntansi dilakukan bagi metode akuntansi yang lebih menguntungkan, menggunakan pertimbangan bisnis yang wajar dalam pemilihannya.

AKUNTANSI YANG DIRANCANG Aspek-aspek dari akuntansi yang dirancang termasuk konsep-konsep yang berbeda. 1) Hipotesis salah saji keuangan secara selektif Revsine menyatakan bahwa masalah ini bukanlah suatu yang insidental, melainkan hasil dari aturan-aturan pelaporan yang fleksibel dan menyusun yang disebarluaskan oleh para penyusun standar yang telah ditangkap oleh subjek yang dimaksudkan dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan. Hipotesis salah saji keuangan secara selektif diasumsikan melintasi kedua sektor publik dan pribadi karna para partisipan di kedua sektor tersebut dimotivasi untuk mendukung standar-standar yang secara selektif membuat salah saji dari realitas ekonomi ketika hal tersebut sesuai dengan tujuan mereka. Ini berlaku untuk para manajer,pemegang saham, auditor, dan para penyusun standar. 2) Perataan laba (income smoothing) Definisi perataan laba: pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke periode-periode yang kurang menguntungkan. Proses manipulasi profil waktu dari pendapatan atau laporan pendapatan untuk membuat laporan laba menjadi kurang bervariasi, sambil sekaligus tidak meningkatkan pendapatan yang dilaporkan selama periode tersebut. Dari pengertian di atas terdapat satu bentuk perataan laba yang digunakan untuk meredam fluktuasi yang terjadi pada pendapatan menuju ke arah tingkat pendapatan yang diharapkan. Sedangkan artikel yang ditulis oleh Eckel memberikan klasifikasi yang detail mengenai perataan laba, yaitu: a. Perataan yang dibuat/disengaja b. Perataan alami

3) Manajemen laba Esensi dari manajemen laba yaitu suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia untuk mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan. Ini merupakan salah satu contoh akuntansi yang dirancang. Shipper melihat manajemen laba sebagai suatu intervensi yang disengaja pada proses pelaporan eksternal dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi. Shippen juga melihat manajemen laba baik dari sudut pandang laba ekonomi ataupun informasional. Sisi buruk dari manajemen laba: biaya yang diciptakan oleh kesalahan alokasi dari sumber-sumber daya. Dan sisi baik dari manajemen laba: potensi peningkatan kredibilitas manajemen dalam mengomunikasikan informasi pribadi kepada pemangku kepentingan eksternal, dan memperbaiki keputusan dalam alokasi sumbersumber daya. 4) Kreativitas dalam akuntansi Kreativitas dalam akuntansi menyiratkan suatu interprestasi yang liberal atas aturan-aturan akuntansi yang memungkinkan dilakukannya pilihan-pilihan sehingga dapat dihasilkan penggambaran situasi keuangan yang lebih atau kurang optimis jika dibandingkan dengan situasi nyata. Bentuk-bentuk kreatifitas dalam akuntansi dikenal dalam praktik dan literaturliteratur sebagai: a. Akuntansi mandi besar (big bath accounting) Akuntansi mandi besar biasanya mengacu pada langkah-langkah yang

diambil oleh manajemen untuk secara drastis mengurangi laba per saham saat ini untuk mendapatkan peningkatan laba per saham di masa depan. Sebuah penjelasan yang baik mengenai mandi besar adalah sebagai berikut: Perusahaan kemungkinan besar akan melakukan mandi besar pada periode-periode tertentu. Pertama, ketika manajer baru mengambil alih, kedua, ketika suatu

perusahaan mendapatkan keuntungan besar yang tidak akan terulang lagi, ketiga, ketika pendapatan khususnya mengalami penurunan. a. Akuntansi kreatif Creative Accounting adalah istilah yang biasanya digunakan olehpers populer untuk mengacu kepada apa yang dianggap oleh jurnalis dilakukan oleh akuntan untuk menjadikan laporan keuangan menjadi lebih tampak lebih bagus dari yang seharusnya. Beberapa penjelasan mengenai akuntansi kreatif disajikan berikut ini: 1. Akuntansi kreatif mewakili cara-cara yang digunakan untuk mencapai suatu

penyimpangan diantara akun-akun yang bukan berasal dari suatu perkiraan yang memiliki basis atas transaksi dan peristiwa yang terjadi pada tahun yang sedang ditinjau dan titik mula awalnya. 2. Akuntansi kreatif melibatkan adanya manipulasi, penipuan, dan penyajian yang tidak benar. 3. Akuntansi kreatif melibatkan penyulapan akuntansi. 4. Akuntansi kreatif meliputi aktivitas-aktivitas seperti memainkan pembukuan, pelaporan kosmetik dan window dressing. 5. Akuntansi kreatif adalah transformasi angka-angka akuntansi keuangan dari arti yang sebenarnya menjadi apa yang diinginkan oleh pembuatnya dengan mengambil keuntungan dari aturan-aturan yang ada dan/ mengabaikan beberapa atau seluruh aturan sisanya. 6. Akuntansi kreatif juga direferensikan sebagai penggunaan tipu muslihat akuntansi untuk mendorong pendapatan yang mengalami kelesuan atau meratakan pendapatan yang tidak beraturan. 2.6.5 Kecurangan dalam Akuntansi Kecurangan (fround) memiliki banyak definisi. Ini merupakan tindakan

kriminal. Kecurangan merupakan pengelabuan yang disengaja yang dilakukan olehnorang lain melalui kebohonagn dan penipuan untuk tujuan memperoleh keuntungan ekonomi,pribadi,sosial, atau politik yang tidak adil oleh orang tersebut. Ada 4 kecurangan dalam akuntansi :

a. Kecurangan korporat Kecurangan ini biasanya dilakukan oleh pejabat, eksekutif, dan atau manager pusat laba dari perusahaan publik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi jangka pendek mereka. Nyatanya, lebih dari sekedar tekanan untuk profitabiitas jangka pendek belaka, tapi keserakahan ekonomi dan ketamakan juga menodai nilai sosial. Bukti dari Biro Investigasi Federral AS (FBI) menunjukkan bahwa kecurangan korporat meningkat, kecurangan melonjak melonjak 75% antara tahun 1976 dan 1976, dan penggelapan naik 26%. Situasi ini mengarah padda banyak sekali aktifitas yang mengakibatkan banyak kecurangan korporat. Meningkatnya jumlah kecurangan korporat di AS dan tempattempat lain adalah hasil dari pengindahan etika-etika binis.

a. Kecurangan dalam Pelaporan Keuangan Kecurangan dalam pelaporan keuangan begitu merajalela sehingga

dibentuklah suatu komisi khusus untuk menginvestasinya : Komisi Nasional mengenai Kecurangan dalam pelaporan keuangan (National Commission on Fraudulent Financial Reporting). Jenis-jenis yang umum kecurangan dalam pelaporan keuangan meliputi : manipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan-catatan atau dokumendokumen penekanan atau penghilangan dampak dari yang sudah selesai dari catatancatatan dokumen pencatatan transaksi tanpa ada substansi kesalahan penerapan dalam kebijakan-kebijakan akuntansi kegagalan untuk mengungkap informasi yang signifikan

b. Kejahatan kera putih Kejahantan kera putih adalah suatu hal yang menjadi perhatian Durkheim yang meyakini bahwa kondisi anomi dari etika-etika pekrjaan adalah penyebab dari tidak berhentinya konflik-konflik yang berulang dan beragam kekacauan yang sayangnya ditunjukkan oleh dunia ekonomi. Pada waktu yang sama, Ross mengamati adanya peningkatan kerentaan yang diciptakan oleh semakin meningkatnya kompleksitas dari bentuk-bentuk interdependensi di

antara masyarakat. kerentaan ini dieksploitasi oleh suatu kelompok baru yang disebut sebagai criminaloid Kejahatan kera putih dapat dikenali dari 5 komponen utama utamanya : 1. maksud untuk melakukan kejahatan 2. menyamarkan tujuan 3. menggantungkan diri pada kenaifan korban 4.tindakan korban secara sukarela untuk membantu pelaku kejahatan 5. penyembunyian pelanggaran tersebut. Sebagai tambahan kejahatan kera putih berngan tung dari ketidak pedulian dan ketamakan dari para korbannya. Kejahatan kera putih menimbulkan kerugian ekonomi, kerugian fisik, serta merusak susunan dan struktur sosial.

c. Kegagalan Audit Auditor diharapkan dapat memperbaiki atau mengungkap penghilangan atau kesalahan saji informasi keuangan yang material. Ketika auditor gagal dalam untuk memenuhi ekspektasi ini, maka tingkat kualitas auditlah yang dapat menghindarkan kegagalan audit. Kualitas audit adalah probabilitas bahwa laporan keuangan tidak memuat penghilangan atau pun kesalahan penyajian yang material. Resiko audit adalah resiko bahwa auditor kemungkinan dengan tanpa sepengetahuannya gagal untuk memodifikasi pendapatnya atas laporan keungan yang memuat kesalah penyajian yang material. Kegagalan-kegagalan audit yang dapat didokumentasikan mengidentifikasi tiga alasan lain: 1. kesalahan yang berpusat pada interpretasi auditor atas prinsip-prinsip auditor yang berlaku umum. 2. kesalahan yang berpusat pada interpretasi auditor atas standar audit yang berlaku umum atau implementasi dari standar audit yang berlaku umum. 3. kesalahan yang berpusat pada kecurangan oleh auditor.

PROLETARISASI TEKNIS DAN IDEOLOGIS PARA AKUNTAN Proletarisasi akauntan mencerminkan adanya suatu pergeseran pengendalian ke arah majikan atau manajemen dan hilangnya kebebasan kreatif yang telah dinikmati akuntan sebagai profesional yang bekerja sendiri. Jadi perubahan yang terjadi dalam teknologi akuntansi memaksa adanya perubahan dalam proses struktur tenaga kerja akuntansi dan menempatkan akuntan di sebuah bentuk yang baru dari kelas proletar menjadi bawahan, seperti para pengrajin sebelum mereka, dari manajemen yang kapitalis.Fenomena ini dikenal sebagai proletarisasi teknis.

Fenomena ini telah dipercepat dan dipermudah oleh tingkat spesialisasi dan fragmentasi yang lebih tinggi yang dibebankan pada praktik akuntansi, suatu proses penurunan keahlian (de-skilling), yaitu rasionalisasi dari tugas-tugas yang sebelumnya profesional menjadi sebuah fungsi-fungsi rutin yang hanya membutuhkan sedikit pelatihan. Selain proletarisasi teknis, muncul kelas pekerja baru atau kelas profesional manejerial menimbulkan pula proletarisasi ideologis, yang mengacu kepada

pemberian kendali oleh manajemen untk modal , atas sasaran dan tujuan sosial yang mendasari pekerjaan akuntansi secara umum untuk mengendalikan kebijakan organisasional dan sasaran-sasaran spesifik dan tujuan pekerjaan. Akuntan , yang terkait oleh tugas-tugas terspesialisasi telah kehilangan kendali atas arti total produk dan mungkin tidak tertarik akan hasil dari aktivitas-aktivitas dimana ia terlibat. Hilangnya visi dari total produk, penggunaan, dan disposisinya memungkinkan dilakukannya menajemen langsung atas tenaga kerja (yaitu, proletarisasi teknis). Dengan cara ini, proletarisasi teknis dan ideologi saling memberikan masukan satu sama lain.

KESADARAN PARA PENGGUNA YANG DIREKAYASA Dalam merekayasa kesadaran dari para pengguna melalui penyebaran informasi secara selektif, manajemen juga adapat menmbahkannya pencucian otak dan hipnotis secara kolektif atau pengondisian sosial. Oleh sebab itu, pengguna sebaiknya mendapat informasi dengan baik, dan akibatnya suatu norma demokratis telah ditegakkan. Pembuatan kesadaran adalah kendala dalam ekspansi data yang relevan bagi para pengguna. Tugas yang benar adalah mengumumkan kebenaran, mengungkapkan kesalahan dan

mengidentifikasikan seluruh hambatan yang dapat menghalangi pernyataan, pemahaman dan tindakan yang efisien. Ini adalah tugas yang benar dari Ideologiekritik, suatu pendekatan yang serupa, yang diberi nama pendekatan etis terhadap akuntansi keuangan, yang didasarkan pada konsep-konsep kewajaran, keadilan, kesamaan, dan kebenaran. Seorang pengguna perlu diinformasikan akan penyebaran yang luas dari laporan-laporan akuntansi. Pemahaman yang umum adalah bahwa laporan akuntansi, ketika disebarkan, akan dapat memiliki banyak pembaca. Sebuah strategi yang baik yang sejalan dengan atribut untuk memberikan informasi yang baik kepada para

pengguna adalah dengan membuka para pengguna kepada berbagai laporan akuntansi dari berbagai sumber.

PERSPEKTIF ETIKA DALAM AKUNTANSI Dengan etika berarti adanya kepentingan terhadap pertimbangan-

pertimbangan moral yang terlibat dalam penganbilan keputusan moral mengenai apa yang secara moral benar dan secara moral baik atau buruk. Berbagai kategori dari perspektif etis atau mode-mode pemikiran etis dapat diterapkan dalam akuntansi. Mereka akan ditinjau tepat sebulum pembahasan mengenai implementasi, pengajaran, dan riset mengenai etika dalam akuntansi

Etika utilitarian Etika utilitarian atau utilitarianisme sebagai suatu pendekatan dalam memecahkan isu-isu moral juga dikenal denga isltilah konsekuentialisme. Pendekatan ini melihat apakah suatu tindakan dapat dianggap secara moral benar atau salah dengan hanya didasarkan kepada konsekuensi akibat dari kita melakukannya. Tindakan yang tepat adalah tindakan yang memberikan konsekuensi terbaik , atau kegunaan yang paling besar. Asumsi impllisitnya adalah bahwa biaya dan manfaat suatu tindakan dapat diukur berdasarkan suatu skala menarik yang umum dan dapat ditambah atau dikurangi satu sama lain.

Etika deontologi Etika deontologi sebagai salah satu pendekatan dalam memecahkan isu-isu moralitas dikenal pula dengan istilah moralitas berbasis aturan. Pendekatan ini mempertimbangkan suatu tindakan yang menurut moral itu benar jika itu telah sesuai dengan aturan moral yang tepat. Sebuah tindakan yang melanggar aturan tersebut namun menghasilkan suatu yang menguntungkan akan tetap dianggap salah.Sumbersumber aturan tersebut dapat berupa teologis atau sosialis. Karena adanya keterbatasan-keterbatasan dari kedua sumber, digunakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan atas konsekuensi menerapkan suatu kumpulan aturan-aturan moral tertentu atau kemampuan yang seharusnya kita miliki mengenai intuisi moral

Pemikiran akan kelayakan Karna kekuatan dan keterbatasan yang dimiliki oleh etika utilitarianisme dan deontologi, suatu kompromi yang sesuai akan menjadi suatu hal yang ideal. Suatu alternatif baik dari etika utilitarianisme maupun etika deontologi ditawarkan oleh pemikiran akan kelayakan (notion of fittingness). Kelayakan (fittingness) yang berasal dari konsep yunani kuno kathokonda , dapat digunakan untuk mengevaluasi moralitas dari suatu tindakan melalui suatu referensi terhadap apakah mereka pantas dan sesuai dengan etos yang diakui bersama-sama oleh individu dan masyarakat. Pemikiran akan kelayakan menempatkan satu individu dalam konteks tanggung jawab dan responsibilitas terhadap etos yang didalamnya terkumpul kepentinngan sosial dan politik masyarakat sekitar. Tindakan responsif harus menerjemahkan reaksi-reaksi lama dan harus menyesuaikan dirinya dengan reaksi baru. Kelayakan menjadi kriteria untuk mengevaluasi pilihan-pilihan moral.

KESIMPULAN Definisi dan penggunaan dari akuntansi meninggalkan kita dengan suatu fakta yang pasti bahwa akuntansi memang benar suatu ilmu sosial, suatu ilmu dengan aturan-aturan praktik dan teori-teori yang mendukung.

You might also like