You are on page 1of 2

APLIKASI KETEBALAN DAN KEDALAMAN DALAM GEOFISIKA, GEOLOGI DAN EKSPLORASI Kedalaman adalah jarak vertikal dari suatu

ketinggian tertentu terhadap suatu titik terhadap suatu titik, garis atau bidang. Ketebalan adalah jarak terpendek yang diukur antara dua bidang sejajar yang merupakan batas antara dua lapisan. Dalam bidang geofisika Aplikasi ketebalan dan kedalaman tidak hanya digunakan dalam bidang geologi saja namun dalam bidang geofisika juga sangat sering diterapkan. Salah satu aplikasi ketebalan lapisan adalah dalam metode geolistrik. Dalam bidang geologi Perhitungan Sumberdaya dan Cadangan Batubara Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara secara geologi ditentukan jarak lubang bor atau singkapan batubara yang terukur tebalnya. Klasifikasi ini mengekspresikan tingkat ketelitian, akurasi dan keyakinan geologinya. Berdasarkan kriteria tersebut klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara terbagi menjadi:

Sumber Daya Batubara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource) adalah batubara di daerah penyelidikan, yang diperkirakan potensinya berdasarkan data geologi awal yang memenuhi syarat-syarat pada tahap penyelidikan awal. Jika eksplorasi menyatakan bahwa kebenaran dari hipotesis sumberdaya dan mengungkapkan informasi yang cukup tentang mutunya, jumlah serta rentang mutu, maka akan di klasifikasikan kembali sebagai sumber daya teridentifikasi (Identified Resources). Sumber Daya Batubara Tereka (Inferred Coal Resource) adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi. Daerah sumber daya ini ditentukan berdasarkan proyeksi ketebalan, tanah penutup, lapisan, dan mutu data dari titik bor dan atau singkapan batubara berdasarkan bukti geologi dalam radius antara 1,2 km 4,8 km. Titik pengamatan mempunyai jarak yang cukup jauh sehingga penilaian dari sumber daya tidak dapat diandalkan. Dalam bidang eksplorasi Bidang eksplorasi gas, hidrokarbon maupun bahan tambang dan mineral banyak menggunakan metode-metode geofisika eksplorasi, namun disamping itu untuk interpretasinya tidak lepas dari informasi geologi yang sesuai dan tepat dengan lokasi penelitian ataupun lokasi survey. Memanfaatkan pendugaan dari survey dengan metode geofisika dan informasi geologis wilayah terkait, para pengeksplor gas, hidrokaron maupun bahan tambang dan mineral dapat melakukan eksplorasi dengan efektif dan efisien.

Salah satu ilmu geologi dasar dan geologi struktur dalam eksplorasi diantaranya adalah dalam penggunaan metode seismik bias (seismik refraksi) untuk eksplorasi hidrokarbon, setelah proses akuisisi data seismik dilakukan selanjutnya adalah interpretasi data dan mencocokkan dengan informasi geologis yang ada, dari data yang didapat para

pengeksplor dapat menduga seberapa besar cadangan hidrokarbon yang ada dengan cara melihat seberapa tebal batuan reservoir dan seberapa jauh batuan reservoir tersebar. Ketebalan batuan reservoir yang memiliki porositas dan permeabilitas tinggi ini yang akan menjadi acuan untuk menentukan seberapa banyak cadangan dengan menganalisa setiap meter kubik batuan tersebut dengan hasil hidrokarbon yang dapat diproduksi. Sementara itu pendugaan kedalaman biasanya diprioritaskan untuk memperkirakan biaya pengeboran. Selain itu dalam eksplorasi batubara (coal) dengan menggunakan metode resistivitas (geolistrik). Para pengeksplor seringkali menggunakan data hasil inversi untuk menentukan ketebalan perlapisan batubara dan kedalaman batubara sesuai dengan nilai resistivitas yang didapat dari survey resistivitas yang telah dilakukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA : Broto, S., Afifah, R.S., 2008. Pengolahan Data Geolistrik dengan Metode Schlumberger. Survei Geofisika Eksplorasi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro http://novianto-geophysicist.blogspot.com/2012/01/aplikasi-perhitungan-dan-pendugaan.html http://ptba.co.id/id/library/detail/6

You might also like