You are on page 1of 9

Pokok Pokok yang dijadikan sasaran dalam meresensi buku antara lain 1. Identitas buku 2. Pembuka resensi 3.

Macam atau jenis buku 4. Keunggulan buku 5. Nilai buku 6. Kelemahan buku Suatu jenis tulisan lain yang mempunyai titik singgung dengan ringkasan dan ikhtisar adalah resensi. Resensi sangat sering kita temui dalam berbagai media cetak meskipun dengan nama yang berbeda. Ada media cetak yang menyebut timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, jelajah buku, dan bedah buku. Selain itu, ada pula yang menamakannya sederhana, buku atau pustaka. Dalam berbagai media massa, pemuatan resensi umumnya pada hari Minggu. Namun, tidak tertutup kemungkinan pada hari-hari yang lain. Kemungkinan dipilih hari Minggu karena memang hari libur sehingga penyajian tulisan-tulisan di media, tertama cetak, sengaja diberikan ruang renggang kepada pembaca agar dapat lebih santai. Kata resensi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata kerja revidere atau resencere. Revidere atau resencere berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Dengan demikian, tindakan meresensi buku berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku (Samad, 1997:1). Bidang penggarapan buku meliputi (1) buku baik fiksi maupun nonfiksi (2) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset (3) pameran seni baik seni lukis maupun seni patung.

Yang menjadi pertanyaan adalah hal apa saja yang diresensi? Untuk membuat suatu resensi yang baik, peresensi harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Umumnya tidak ada yang memuaskan semua orang sebagai seharusnya bentuk sebuah resensi yang baik. Namun, paling tidak terdapat beberapa komponen untuk dijadikan sasaran penilaian. Komponen yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku adalah latar belakang, jenis buku, dan keunggulan buku. A. Latar Belakang Latar belakang meliputi 1. Fakta tentang pengarang 2. Deskripsi buku secara fisik 3. Tujuan, bahan, metode, dan segi lain 4. Ringkasan ikhtisar buku B. Jenis Buku Peresensi harus menunjukkan kepada pembaca, buku yang baru disebutkan itu termasuk ke dalam golongan buku yang mana? Fiksi atau nonfiksi? Untuk bidang tertentu atau umum? C. Keunggulan Buku Keunggulan buku yang diresensi dapat dilihat dari organisasi buku, isi buku, bahasa yang digunakan. D. Teknik Penyajian Sebuah buku yang baik harus ditampilkan dengan perwajahan yang baik pula. Selain perwajahan, tentu ada segi lain yang harus baik. Peluncuran sebuah karya ilmiah paling tidak harus dilihat dari kekinian dan keilmuan. Posisi buku yang diresensi dapat dibandingkan dengan buku yang telah ditulis orang dengan topik yang hampir sama. Hal ini akan membuktikan apakah buku yang diresensi memiliki relevansi dengan isu masa kini? Lalu, bagaimana sikap peresensi dalam menulis resensi? Peresensi seyoganya menunjukkan kedewasaan akademik. Kedewasaan tersebut terefleksi dalam sikap

objektif dan orisinalitas keilmuan. Mungkin peresensi sendiri tidak akan (belum pernah) sebuah buku sekualitas buku yang diresensinya. Hal ini wajar diingat, tetapi bukan berarti menghambat keinginan untuk menulis resensi. Peresensi juga harus memahami bidang kajian buku yang diresensi. Peresensi yang tidak memiliki bidang ilmu yang relevan dengan buku yang diresensi sangat berkemungkinan mengalami hambatan sehingga menyebabkan salah tafsir terhadap isi buku. Hal ini tentu saja akan merugikan banyak pihak.

yah demikianlah sedikit pembicaraan mengenai MENULIS RESENSI BUKU ingin liat artikel menarik lainya silahkan lihat dan klik dibawah sini.. drama korea terbaru 2011, kumpulan tema acara kelulusan, contoh isi surat cinta bahasa inggris, Contoh Naskah Pidato Hari Kemerdekaan Dalam Versi Bahasa indonesia, pidato panitia halal bihalal, drama korea di indosiar, contoh naskah lamaran kerja dan daftar riwayat hidup, contoh naskah pidato kasih sayang, naskah drama religi,contoh naskah pidato tentang hari guru, pembawa acara pidato KEPALA SeKOlah, ya ALLAH semoga di hari ulang tahunnya, puisi arti cinta dalam bahasa jawa, contoh naskah daftar riwayat hidup, teks puisi semesta cinta, foto-foto ayu ting ting, download kumpulan teks khutbah jumat, pidato singkat dalam bahasa inggris, contoh pidato tentang agama islam dalam bahasa inggris, naskah drama korea, contoh karmina,sambutan guru perpisahan kepala sekolah, contoh drama lucu 7 tokoh, pidato bahasa inggris tentang kepramukaan, download video secret garden

Relate Post:

Kata kata Motivasi Hidup Shalat Jenazah MAKALAH PSIKOLOGI TENTANG PENGARUH TELEVISI TERHADAP AKHLAK ANAK Contoh Naskah Pidato Ulang Tahun Accounting Technician a new course
Tags: atau kaset, bahan, Bidang penggarapan buku meliputi, buku baik fiksi maupun nonfiksi,dan segi lain, Deskripsi buku secara fisik, drama, Fakta tentang pengarang, metode, musik,Pembuka resensi, pementasan seni, Pokok Pokok yang

dijadikan sasaran dalam meresensi buku, Ringkasan ikhtisar buku, seperti film, sinetron, tari, Tujuan contoh resensi buku, contoh naskah drama tentang kemerdekaan, pidato agama bahasa inggris, meresensi buku, doa perpisahan kepala sekolah, contoh naskah drama basa jawa, contoh surat cinta untuk ibu,foto korea terbaru, menulis resensi buku, pidato tentang kasih sayang ibu

2 Responses to MENULIS RESENSI BUKU


1. MENULIS LAPORAN HASIL DISKUSI >> Mencatat Merangkum hasil laporan diskusi kelompok contoh | Contoh Naskah says:
October 13, 2011 at 11:14

[...] merupakan bentuk kegiatan bertukar pikiran secara teratur danterarah dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, keputusan, dan kesepakatan bersama mengenai suatu masalah. Hasil [...] Reply

2.

harga blackberry bold says:

October 20, 2011 at 05:19

Trims atas advise nya Reply

Leave a Reply
Name (required) Mail (will not be published) (required)

Submit Comment

Menanggapi Pokok Bahasa dalam Diskusi MENULIS LAPORAN HASIL DISKUSI 1. Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bernegara. kehidupan Pancasila Dengan berbangsa itu kata dan menjadi cita-cita lain, visi bernegara normatif arah bagi dari penyelenggaraan penyelenggaraan atau

Indonesia

adalah

terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang berPersatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan. 2. Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan merupakan nilai bernegara, yang nilai-nilai yang terkandung karena itu dalam juga Pancasila berfungsi disepakati bersama,

sebagaisarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia. 3. 1. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat. 2. Kenyataan menujukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup danbeku cendnerung meredupkan perkembangan dirinya. 3. Pengalaman sejarah politik masa lampau. 4. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional. 4. Sekalipun Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka, namun ada batasbatas keterbukaan yang tidak boleh dilanggar, yaitu: 1. Stabilitas nasional yang dinamis 2. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninnisme dan komunisme 3. Mencegah berkembangnya paham liberalisme 4. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan bermasyarakat 5. Penciptaan norma-norma baru harus melalui konsensus. Pengertian Ideologi Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu

tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah citacita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham. Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu berkembang menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok orang menjadi suatu pegangan hidup. Beberapa pengertian ideologi: A.S. Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau sekelompok orang. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan agama. Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-cirinya:

merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat; atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat; isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.

Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat. Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa. Dengan demikian memenuhi syarat sebagai suatu ideologi terbuka. Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945: terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya Sifat Ideologi Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas. 1. 1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya. 2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas. 3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

Nilai-nilai Pancasila telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu , mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Sikap positif dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila. 1. Menghormati anggota keluarga 2. Menghormati orang yang lebih tua 3. Membiasakan hidup hemat 4. Tidak membeda-bedakan teman 5. Membiasakan musyawarah untuk mufakat 6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing 7. Membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan kemampuan sendiri. Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa 1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa 2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya. 3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama. 4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. 5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing. 6. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia

1. Nasionalisme. 2. Cinta bangsa dan tanah air.

3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia. 4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. 5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan. 1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa 2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya. 3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama. 4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. 5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing. 6. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Hakikat sila ini adalah demokrasi. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.

You might also like