You are on page 1of 18

BAB 7 KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

APAKAH KEBUDAYAAN ITU? Konsep kebudayaan, kadang-kadang lebih mudah di pahami daripada definisi. Kebudayaan berasal dari kata Buddhayah (bahasa sansekerta) sebagai bentuk jamak dari kata Buddhi yang berarti budi atau akal atau hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Culture (bahasa inggris) dari kata Colore (bahasa latin) yang berarti mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Colore atau Culture sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Rumusan budaya dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku yang nyata berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan dan norma-norma yang telah menjadi perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, rasa dan tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, dimana ada manusia , disitu ada kebudayaan. Koentjaraningrat mencantumkan tujuh macam perbedaan antar manusia dengan hewan bila ditinjau dari perilakunya,yaitu : 1. Sebagian besar dari perilaku manusia dikuasai oleh akal 2. Kehidupan manusia di muka bumi hanya dimungkinkan dengan suatu sistem peralatan luas yang merupakan hasil akal manusia. 3. Sebagian besar perilaku manusia adalah merupakan kebiasaan dan hasil belajar 4. Manusia mempunyai bahasa yang menyimpan seluruh tata kelakuannya itu dalam lambing-lambang vocal maupun tertulis. 5. Pengetahuan manusia bersifat akumulatif 6. System pembagian kerja dalam masyarakat manusia jauh lebih kompleks daripada dalam kelompok kawanan binatang. 7. Masyarakat menunjukkan suatu aneka warna yang besar. Dengan demikian dapat disimpulkan, sifat budaya itu adalah suatu nilai sebagai milik bersama yang yang maha terkait dengan situasi masyarakat yang dapat membantu kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer, sekunder, dan interaktif. Sifat budayaitu menurun kepada generasi berikutnya melalui proses belajar. Koentjaningrat menetapkan tiga perwujudan budaya dalam kehidupan sosial, yaitu : 1. Melalui sistem gagasan, yaitu suatu karya manusia yang berbentuk nilai-nilai, cara berpikir dan pola tingkah laku. 2. Sistem tindakan, yaitu sifat konkrit yang dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti petani menggunakan peralatan untuk mengerjakan sawahnya.

3.

Hasil karya manusia, yaitu perwujudan budaya sebagai hasil berpikir yang melahirkan karya nyata yang berguna bagi kehidupan manusia itu sendiri. Seperti listrik, komputer, dan lain-lain.

APA SAJAKAH UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN ITU? Ada berbagai macam pendapat tentang unsur-unsur kebudayaan. Menurut Herskovits terdapat empat unsur pokok dalam kebudayaan, yaitu : Alat-alat teknologi Sistem ekonomi Keluarga Kekuasaan politik Sedangkan menurut bronislaw Malinowski (soekanto, 2004) menyatakan unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut : Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya. Organisasi ekonomi Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan, sedangkan keluarga lembaga pendidikan yang utama Organisasi militer Koetjaningrat (1980) mengemukakan 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal, yaitu: 1. Bahasa 2. Sistem persatuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem religi 7. Kesenian Isi pokok dari kebudayaan terdiri dari berbagai unsure yang saling terkait. Perubahan satu unsure akan berpengaruh pada unsur lainnya. Karena itu disebut sitem sosial budaya. Unsurunsur kebudayaan itu adalah: 1. Teknologi 2. Sistem ekonomi 3. Sistem sosial 4. Sistem kepercayaan 5. Sistem bahasa 6. Sistem kesenian 7. Sistem pengetahuan

Teknologi adalah semua cara dan alat yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi berhubungan dengan alokasi produksi, tenaga kerja dan distribusi. Sistem sosial berhubungan dengan pengaturan perkawinan, tempat tinggal dan kekerabatan. Sistem kepercayaan timbul dari adanya keterbatasan manusia dalam memahami kejadian alam dan kehidupan manusia. Sistem kesenian adalah sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri akan keindahan. Bahasa adalah alat yang sangat penting untuk mempelajari pewarisan kebudayaan. Kebudayaan dapat berwujud ggaasan (ide), tindakan (perilaku) dan hasil karya yang berbentuk kebendaan (materil). Namun lebih lanjut beberapa ahli mencoba membagi wujud kebudayaan sebagai berikut : 1. Mentifact adalah kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak 2. Sosiofact adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai anggota masyarakat. 3. Artifact adalah kebudayaan materiil seperti rumah, pakaian, perkakas rumah tangga dan lainnya. Kebudayaan membentuk struktur mulai dari : 1. Cultural universal adalah kebudayaan semesta 2. Cultural activities yaitu kegiatan kebudayaan setempat 3. Trait complexes yaitu unsure kebudayaan yang rumit yang melengkapi kebudayaan setempat. 4. Traits ialah unsure pelengkap yang lebih kecil lagi 5. Items yaitu unsur yang lebih kecil lagi.

APAKAH HUBUNGAN KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT? Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Dalam masyarakat sering terjadi kecendrungan-kecendrungan yang terlalu membanggakan kebudayaan sendiri dan merasa kebudayaannya paling baik. Beberapa konsep seperti kategorial sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok adat, perkumpulan adt istiadat, pranata sosial dan sebagainya yang semuanya diperlukan untuk menganalisa gejala-gejala serta kejadian-kejadian sosial budaya yang ada disekeliling kita.

APA FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT? Manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik di bidang spiritual dan material. Kebutuhan itu di penuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat sendiri. Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi, yaitu kebiasaan perorangan itu berada dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam suatu rumah. Jadi setiap orang akan membentuk kebiasaan yang khusus bagi dirinya sendiri. Kebiasaan tersebut menunjukkan pada suatu gejala seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan sebagai struktur normatif artinya kebudayaan sebagai suatu garis-garis pokok tentang perilaku yang

menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya. BAGAIMANA GERAK KEBUDAYAAN ? a. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu yaitu mulai saat ia lahir sampai akhir hayatnya. Proses sosialisasi dapat digambarkan bahwa kebudayaan sebagai bagian dari proses sosialisasi individu. Semua pola tindakan-tindakan individu Ang menempati berbagai kedudukan dalam masyarakatnya yang dijumpai seseorang dalam kehidupannya sehari-hari yang menempati berbagai kehidupannya sehari-hari. Proses enkulturasi atau pembudayaan adalah proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang. b. Proses Evolusi Sosial Proses evolusi dapat dianalisis secara mendetail tetapi juga dilihat dari keseluruhan dengan memperhatikan perubahan-perubahan besar yang tellah terjadi. Proses sosial budaya yang dianalisa secara detail dapat memberi gambaran mengenai berbagai proses perubahan yang dalam ilmu antropologi disebut recurrent processes. Yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari suatu masyarakat. Proses Difusi Penyebaran manusia, akan mungkin terjadi dengan proses pengembangbiakan. Migrasi serta adaptasi fisik dan sosial budaya yang berlangsung secara terus menerus. Migrasi berlangsung lamban dan otomatis dan ada yang cepat dan mendadak. Proses itu menunjukkan manusia membutuhkan daerah yang makin lama makin meluas. Migrasi besar yang terjadi dengan perpindahan kelompok manusia dari benua asia ke benua amerika. Akulturasi dan Asimilasi Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan itu. Proses akulturasi yang baik akan menghasilkan integrasi antar unsur-unsur kebudayaan asing dengan unssur-unsur kebudayaan sendiri. Dalam masalah-masalah akulturasi akan tampak 5 golongan masalah, yaitu : 1) Masalah tentang metode untuk mengobservasi, mencatat dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat. 2) Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan sulit diterima oleh suatu masyarakat. 3) Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah dan sulit diganti atu diubah oleh unsur kebudayaan asing.

c.

d.

4) Masalah mengenai jenis-jenis individu yang tidak menemui kesukaran dan cepat menerima unsur kebudayaan asing, dan jenis individu yang sukar dan lamban menerimanya. 5) Masalah ketegangan serta krisis sosial yang muncul akibat akulturasi. e. Pembaharuan (Inovasi) Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dari penggunaan sumber ber-sumber alam, energy dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Dengan demikian inovasi adlah pembaruan unsurteknologi dan ekonomi dari kebudayaan. Suatu proses inovasi berkaitan dengan penemuan baru dalam teknologi yang merupakan proses sosial melalui tahap discovery, yaitu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik suatu alat atau gagasan baru dari seorang atau sejumlah individu. Discovery baru menjadi ivantion apabila suatu penemuan baru telah diakui dan di terima dan ditetapkan oleh masyarakat. Inovasi dan evolusi selalu harus dilihat dari kerangka kebudayaan tempat penemuan itu terjadi, karena suatu pertemuan baru jarang merupakan perubahan yang bersifat mendadak, yaitu dari tidak ada menjadi ada. Dengan demikian proses inovasi merupakan suatu proses evolusi juga. Bedanya ialah dalam proses inovasi, para individu berperang secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif dan juga sering negative. Karena keggiatan dan upaya individu itulah, maka suatu inovasi merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat daripada proses evolusi kebudayaan. Integrasi Kebudayaan Pembahasan tentang integrasi kebudayaan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) Metode holistic adalah suatu metode yang digunakan untuk analisi dan untuk merinci unsure-unsur kecil dan kaitannya antara satu kebudayaan sebagai satu integral. 2) Konsep-konsep analisis masalah integrasi kebudayaan mmeliputi aspek-aspek berikut ini: a. Pikiran kolektif b. Fungsi unsure-unsur kebudayaan c. Fokus kebudayaan d. Etos kebudayaan e. Kepribadian umum 3) Kerangka kebudayaan terdiri dari a. Empat wujud kebudayaan yaitu budaya fisi, sistem sosial, sistem budaya dan nilai-nilai budaya. b. Tujuhh unsure kebudayaan, yaitu sistemm teknologi, sistem religi, seni, sistem pengaturan, sistem sosial, dan sistem ekonomi.

f.

APAKAH YANG DIMAKSUD MULTIKULTURALISME ? Secara sederhana pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri dari beberapa golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Mereka hidup bersama dalam suatu wilayahlokal maupun nasionaldan juga internasional melakukan interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung. Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling pengertian antar budaya dan antar bangsa dalam membina suatu dunnia baru. Multikulturalisme dapat menyumbangkan rasa cinta terhadap sesame dan sebagai alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera. Masyarakat multicultural akan mendorong lainnya nationalism multicultural, yaitu nasionalisme yang dibangun berdasarkan perbedaan budaya masing-masing kelompok pembentuknya.

BAB 8 KEKUASAAN, NEGARA DAN KEPEMIMPINAN


MENGAPA KEKUASAAN PENTING DIPELAJARI? Kekuasaan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan masyarakat, karena peranannya dapat menentukan nasib berjuta-juta orang. Kekuasaan senantiasa ada dalam masyarakat, baik masih sederhana maupun ,masyarakat besar dan kompleks.adapun keberadaan kekuasaan tergantung pada sifat hubungan antara yang berkuasa (pemimpin) dan yang terpaksa. Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain sesuai dengan kehendaknya. Bila kekuasaan itu melembaga dan diakui masyarakatnya, disebut wewenang (authority). Kekuasaan mempunyai aneka bentuk serta sumber yang berbeda-beda. Misalnya hak milik kebendaan, kedudukan sosial, birokrasi, intelektualitas, namun kekuasaan tertinggi adalah penjelmaan organisasi sosialnya, yakni negara.

SALURAN KEKUASAAN Sarana pelaksanaan kekuasaan dapat berupa: 1. Saluran militer, tujuan utamanya adalah untuk menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat, sehingga mereka tunduk pada kemauan penguasa. 2. Saluran ekonomi, pengusaha berusaha menguasai segala jarngan ekonomi, sehingga penguasa dapat menyalurkan perintah-perintah melalui berbagai peraturan perekonomian, baik masalah modal, buruh, ekspor-impor dan sebagainya. 3. saluran politik, penguasa sengaja membuat berbagai peraturan yang harus ditaati masyarakat agar berbagai perintahnya berjalan lancar. 4. saluran tradisi, penguasa mempelajari dan memanfaatkan tradisi yang berlaku dalam masyarakat, guna kelancaran pemerintah.

5.

6.

saluran ideology, penguasa mengemukakan serangkaian ajaran dan doktrin hingga menjadi ideology bangsa sekaligus menjadi dasar pembenaran segala sikap dan tindakannya selaku penguasa. saluran lainnya, berupa pers, kebudayaan, keagamaan, dan sebagainya.

UNSUR UNSUR KEKUASAAN Kekuasaan yang dapat dijumpai pada interaksi sosial antara manusia maupun antar kelompok mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu: 1) Rasa Takut Perasaan takut pada seseorang menimbulkan kepatuhan terhadap segala kemajuan dan tindakan orang yang ditakuti tadi. 2) Rasa Rasa cinta menghasilkan perbuatan yang ada pada umumnya bersifat positif dari masyarakat yang dikuasai maka sistem kekuasaan akan dapat berjalan dengan baik dan teratur. 3) Kepercayaan Kepercayaan bias timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif. 4) Pemujaan Sistem kepercayaan mungkin dapat disangkal oleh orang lain, tetapi sistem pemujaan membawa seseorang dan kelompok untuk membenarkan segala sesuatu yang datang dari penguasa.

KEPEMIMPINAN DAN PERKEMBANGANNYA Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain itu bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kepemimpinan dapat berfungsi sebagai kedudukan sosial dan sekaligus sebagai proses sosial. Kepemimpinan merupakan hasil organisasi sosial yang telah terbentuk sebagai hasil dinamika interaksi sosial. Permulaan munculnya kepemimpinan dalam sosiologi adalah diawali dengan menonjolnya peran seseorang dalam suatu kelompok, khususnya dalam menghadapi tentang kelompok, seperti ancaman dari pihak luar.

KEPEMIMPINAN TRADISIONAL INDONESIA Sifat-sifat yang dipenuhi oleh seorang pemimpin tidak sama bagi setiap masyrakat, sekalipun banyak persamaannya. Ajaran tradisional jawa menggambarkan sifat seorang pemimpin melalui pepatah sebagai berikut, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Seorang pemimpin di muka harus memiliki idealisme kuat, pemimpin di tengah-tengah harus mengikuti kehendak yang dibentuk oleh masyarakat. Kepemimpinan Indonesia pada saat ini masih digunakan dalam masyarakat-masyarakat tradisional dalam lingkungan masyarakat hukum adat. Tugas-tugas pokok bagi seorang pemimpin adalah memberikan suatu kerangka poko yang jelas dan dapat dijadikan pegangan bagi pengikut-pengikutnya, mengawasi serta mengendalikan perilaku warga masyarakat yang dipimpin, dan bertindak sebagai wakil kelompok kepada dunia luar.

CARA MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN Setiap pengusaha yang telah memegang kekuasaan dalam masyarakat demi stabilnya masyarakat tersebut, akan berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan cara-cara yang dilakukan sebagai berikut: a. Dengan cara menghilangkan segenap peraturan-peraturan yang lama, terutama di bidang politik yang merugikan kedudukan penguasa baru, peraturan itu diganti dengan yang baru yang lebih menguntungkan penguasa yang baru. b. Mengadakan sistem kepercayaan (belief system) yang akan memperkokoh kedudukan penguasa atau golongannya, sistem kepercayaan tersebut meliputi agama, ideology dan seterusnya. c. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik dan mengadakan konsolidasi kekuasaan secara horizontal dan secara vertikal.

BENTUK-BENTUK PELAPISAN KEKUASAAN Menurut mac iver dapat dijumpai tiga pola umum dari sistem pelapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan yaitu : sistem pelapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisahan yang tegas dan kaku, biasanya dijumpai dalam masyarakat yang berkasta, dimana garis pemisah tak mungkin ditembus. Tipe kedua adalah type oligarkis yang masih memiliki garis pemisahan yang tegas, namun terbuka kesempatan bagi warga biasa untuk memperoleh kekuasaan tertentu Tipe demokratis yang menunjukkan kenyataan yang aka nada garis-garis pemisah yang sangat terbuka, dengan ditentukan oleh kemampuan dan faktor keberuntungan. DISTRIBUSI KEKUASAAN Ilmu politik biasanya menggambarkan distribusi kekuasaan dalam tiga model yaitu: a. Model elit yang memerintah, yang melukiskan kekuasaan sebagai dimiliki oleh kelompok kecil orang. b. Model pluralis, menggambarkan kekuasaan sebagai dimiliki dengan kelompok sosial dalam masyarakat dan berbagai lembaga dalam pemerintahan.

c. Model populis, melukiskan kekuasaan sebagai dipegang oleh setiap individu warga negara atau rakyat secara kolektif. Saluran mana yang paling efektif sangat tergantung pada struktur masyarakat yang bersangkutan.

WEWENANG Wewenang adalah kekuasaan, namun kekuasaan tidak selalu berupa kewenangan, kedua bentuk ini dibedakan dalam bentuk keabsahannya. Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan (legitimate power), sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan. Wewenang merupakan hak berkuasa yang ditetapkan dalam struktur organisasi sosial, guna kebijakan yang diperlukan. Dalam hal ini, menurut maax weber wewenang dibagi menjadi tiga macam : a. Wewenang kharismatis, merupakan wewenang yang dimiliki oleh seorang karena charisma kepribadiannya. Wewenang kharismatis dapat berkurang atau hilang jika yang bersangkutan melakukan kesalahan fatal. Juga hilang pandangan atau faham warga masyarakat itu berubah. b. Wewenang tradisional, merupakan wewenang yang bersumber dari tradisi masyarakatnya yang berbentuk kerajaan. Wewenang itu melembaga dan diyakini memberi manfaat ketentraman bagi warga. c. Wewenang rasional/legal, merupakan wewenang yang berlandaskan sistem yang berlaku. Dalam masyarakat demokratis kedudukan wewenang berupa sistem birokrasi ditetapkan jangka waktu terbatas (periode). Gunanya untuk mencegah peluang yang berkuasa menyalah-gunakan kekuasaannya, sekaligus menjamin kepentingan masyarakat atas kewenangan legal tersebut. Ketiga macam wewenang tersebut ada dalam masyarakat, namun dalam masyarakat demokratis selalu lebih menonjol wewenang legal/rasional. Sebaliknya didaerah pedalaman sering lebih dominan yang kharismatis, terutama dalam masa proses perubahan sosial. Ciri-ciri birokrasi dan cara terlaksananya adalah sebagai berikut : 1. Adanya ketentuan yang tegas dan resmi mengenai kewenangan yang didasarkan kepada peraturan umum, yaitu ketentuan hukum dan administrasi. 2. Prinsip pertingkatan (hierarchy) dan derajat wewenang merupakan sistem yang tegas perihal hubungan atasan dengan bawahan (super and subordination) dimana terdapat pengawasan terhadap bawahan oleh atasan. 3. Ketatalaksanaansuatu birokrasi yang mdern didasarkan pada dokumen-dokumen tertulis (files) yang disusun dan dipelihara aslinya atau salinannya. 4. Pelaksanaan birokrasi dalam bidang tertentu memerlukan latihan dan keahlian yang khusus dari petugas.

5. Bila birokrasi telah berkembang dengan penuh, maka kegiatan-kegiatannya meminta kemampuan bekerja yang maksimal dari pelaksana-pelaksana. Oleh sebab itu birokrasi paling sedikit mencakup lima unsur, yaitu : organisasi, penyerahan tenaga, sifatnya yang teratur, bersifat terus menerus dan mencapai tujuan.

NEGARA DAN KEDAULATAN Berbagai definisi tentang negara, namun syarat dan pengertiannya mencakup elemen sebagai berikut: a) Penduduk, yakni semua orang yang berdomisili serta menyatakan diri ingin bersatu. b) Wilayah, yakni batas territorial yang jelas atas darat dan laut serta udara di atasnya. c) Pemerintah, yakni organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan kekuasaan, fungsifungsi dan kebijakan mencapai tujuan d) Kedaulatan, yakni hak supremasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi negara lain. Ini berarti, negara itu memperoleh pengakuan secara internasional. Klasifikasi negara dapat dilihat berdasarkan : a. Jumlah orang yang berkuasa, yaitu oleh satu orang, sekelompok orang dan banyak orang. Jika penyelenggaraan demi kepentingan pihak yang berkuasa disebut negatif dan bila demi kepentingan umum (rakyat) disebut positif. b. Asas penyelenggaraan kekuasaan, yaitu berbagai tipe negara yang dikenali menurut kondisinya, sepertinya; 1. Menurut ekonomi, yaitu negara agraris, negara industri, negara berkembang, negara sedang berkembang, dan negara belum berkembang, ada juga negara utara-selatan. 2. Menurut politik, yaitu negara demokratis, negara otoriter, negara totaliter, negara satu partai, negara multi partai. 3. Sistem Pemerintahan, yaitu sistem pemerintahan presidentil, sistem pemerintah parlementer, sistem pemerintahan juga militer dan sebagainya. 4. Ideologi bangsa, yaitu negara sosialis, negara liberal, negara komunis, negara fasis, negara agama, dan sebagainya. Negara juga memiliki sifat yang berbeda dengan organisasi lainnya, sifat negara tersebut adalah: a. sifat memaksa, yaitu setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya baik melalui jalur hukum maupun jalur kekuasaan. b. sifat monopoli, yaitu setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa ada saingan. c. sifat totalitas, yaitu semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan negara, misalnya semua orang harus membayar pajak, semua orang wajib membela negara, semua orang berdasarkan hukum dan sebagainya. Secara umum setiap negara mempunyai empat fungsi utama bagi bangsanya, yaitu : 1. fungsi pertahanan dan keamanan

2. fungsi pengaturan dan ketertiban 3. fungsi kesejahteraan dan kemakmuran, dan 4. fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban. Ada elemen kekuatan negara tercermin dalam : a. sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai buday masyarakat dan kondisi kesehatan masyarakat. b. territorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah negara, letak geografis dan situasi negara tetangga. c. sumber daya alam, yaitu kondisi alam, yaitu kondisi alam material buminya berupa kandungan mineral, kesuburan, kekayaan laut dan hutan. d. kapasitas pertanian dan industri, yaitu tingkat budaya, usaha warga negara, dalam bidang pertanian, industri dan perdagangan. e. kekuatan militer dan mobilitasnya, yaitu kapasitas power yang mampu diterapkan militer dalam hal mewujudkan kekuasaan dari pemerintah demi tercapainya tujuan negara. f. elemen power yang tidak nyata (berwujud), yaitu segala faktor yang mendukung kedaulatan negara berupa : kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa, dan sebagainya.

KEDAULATAN Kedaulatan merupakan salah satu syarat berdirinya suatu negara. Kedaulatan yakni perwujudan eksistensi undang-undang dasar (konstitusi). Dalam teori politik modern diartikan sebagai mempunyai supremasi wewenang maka sering juga diartikan sebagai kemerdekaan dari dominasi negara lain secara otonom serta independen. Tempat kedudukan kedaulatan negara sangat tergantung sistem pemerintahannya serta sifat hubungan kekuasaan antara seseorang warga negara dengan negara dan pemerintahannya secara ieologi. Dalam hal ini kita mengenal : a. kedaulatan raja atau penguasa b. kedaulatan hukum c. kedaulatan rakyat

BIROKRASI Birokrasi adalah sistem administrasi dan pelaksanaan tugas keseharian yang terstruktur dalam sistem hirarchi yang jelas, dilakukan dengan aturan tertulis, dilakukan oleh bagian tertentu terpisah dengan bagian lainnya, oleh orang-orang yang di pilih karena kemampuannya dan keahlian di bidangnya. Birokrasi adalah organisasi yang melayani tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu ialah dengan mengkoordinasi secara sistematis. Birokrasi pemerintahan yang acapkali disebut sebagai kerajaan pejabat (officialdom) pada hakikatnya memamerkan kekuasaan yang disusun secara hirarki.

BAB 9 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNISASI


APAKAH PERUBAHAN SOSIAL ITU? Setiap masyarakat mengalami perubahan sepanjang masa. Perubahan itu ada yang samar, ada yang mencolok, ada yang lambat, ada yang cepat, ada yang sebagian terbatas, ada yang menyeluruh. Inti perubahan sosial adalah faktor dinamika manusianya yang kreatif. Anggota masyarakat harus bersikap terbuka bahkan ia secara kreatif menciptakan kondisi perubahan, terutama di bidang ekonomi dan pola hidup sehari-hari. Perubahan sosial bersifat berantai melibatkan segala aspek kehidupan dan kadang diselingi gejolak konflik berupa proses perubahannya. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, namun dalam kenyataan hidup keduanya tidak bisa dipisahkan. Secara umum syarat modernisasi meliputi : a. cara berfikir yang alamiah b. sistem analisa data atau fakta yang metodik c. sistem administrasi yang efisien d. sentralisasi wewenang perencanaaan sosial e. ada iklim yang mendukung perubahan baru f. disiplin yang tinggi pada waktu dan aturan main g. inovasi dan modifikasi dalam segala bidang secara berantai. Modernisasi adalah perubahan sosial yang terarah dan rencanakan maka gejala modernisasi merupakan persoalan yang harus dihadapi masyarakat, dimana prosesnya meliputi segala aspek kehidupan, seperti konflik sosial, disorganisasi, problema sosial, transportasi, dan sebagainya.

BAGAIMANA PROSES PERUBAHAN SOSIAL TERJADI ? Proses perubahan sosial meliputi : a. Penyesuaian terhadap perubahan b. Saluran perubahan sosial c. Disorganisasi Bentuk perubahan sosial dapat berupa : 1. perubahan evolusi dan revolusi 2. perubahan kecil atau terbatas dan menyeluruh atau besar-besaran. 3. perubahan terencana atau dikehendaki dan yang tidak dikehendaki/ direncanakan

Perubahan sosial terjadi karena beberapa faktor. Faktor tersebut adalah : a. faktor yang bersumber dalam masyarakat, seperti : 1. Pertambahan penduduk dan urbanisasi 2. Penemuan baru, khususnya bidang teknologi, 3. Adanya konflik dalam masyarakat 4. Toleransi pada hal-hal baru atau perubahan yang menyimpang 5. Kemauan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan serta teknologi 6. Sikap menghargai karya dan sikap maju orang lain 7. Ras tidak puas pada pola hidup lama atau monoton 8. Terjadinya pemberontakan atau gerakan reaksioner b. faktor yang berasal dari luar masyarakat, seperti : 1. Perubahan alam fisik ; lingkungan 2. Kontak atau pengaruh budaya asing 3. Perang dengan negara lain 4. Perubahan ekonomi dunia 5. Munculnya berbagai media massa yang menyuguhkan aneka informasi inovatif.

APAKAH BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dibedakan atas beberapa bentuk, yaitu: 1. Perubahan evolusi dan perubahan revolusi Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat, dalam waktu cukup lama tanpa ada kemauan tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan secara revolusi, dimana perubahan secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Perubahan itu mengenai unsur kehidupan atau lembaga masyarakat yang berlangsung relatif cepat. Unsur-unsur pokok dari revolusi adalah adanya perubahan cepat dan perubahan itu mencakup sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Menurut soerjono, syarat-syarat terjadinya revolusi adalah : a. Adanya keinginan untuk mengadakan suatu perubahan. Adanya rasa tidak puas terhadap keadaan masyarakat yang ada dan ingin untuk mengadakan perbaikan dengan perubahan. b. Adanya seorang pemimpin dan atau kelompok orang yang dianggap mampu memimpin tuntutan perubahan masyarakat tersebut. c. Pemimpin itu mampu menampung keinginan perubahan, merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat untuk dijadikan program dan arah bagi gerakan masyarakat. d. Pemimpn itu mampu menunjukkan tujuan perubahan kepada masyarakat baik secara fragmatis ataupun secara abstrak, seperti perumusan ideologi. e. Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat dimana segala keadaan dan faktor untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum yang dipilih keliru atau tidak tepat maka revolusi menjadi gagal.

2. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan terhadap lembagalembaga kemasyarakatan yang didasarkan pada perencanaan yang matang oleh pihakpihak yang menghendaki perubahan tersebut. Pihak yang menghendaki perubahan itu disebut agent of change, yaitu kelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga kemasyarakatan. Perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan, seperti revolusi sosial yang terjadi dalam masyarakat.

APA SAJA TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL ? Menurut inkels (1965:31) membedakan teori perubahan secara evolusi pada tidak bentuk, yaitu : 1) Unilinear theory of evolution, yang menyatakan bahwa masyarakat dan manusia mengalami perkembangan dengan tahap-tahap tertentu yang dimulai dari bentuk sederhana kepada bentuk kompleks yang sempurna. 2) Universal theory of evolution, perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap tertentu yang tetap, melainkan berubah dari hasil perkembangan kelompok homogen kepada kelompok heterogen. 3) Multilined theoritis of evolution, perubahan terjadi karena pengaruh dari berbagai aspek, seperti pengaruh sistem mata pencaharian, sistem berburu ke petani.

a.

Sebab-sebab Perusahaan Penyebab perusahaan sosial terjadi oleh karena anggota masyarakat pada waktu tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupannya yang lama. Menurut selo soemardjan dan soelaiman sumardi (1964:489) menyatakan bahwa secara umum penyebab perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan,yaitu: 1. Perubahan berasal dari masyarakat sendiri, meliputi : a. Perkembangan ilmu pengetahuan, b. Jumlah penduduk c. Perubahan terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengabdosian atau penolakan inovasi. d. Pertentangan (konflik), konflik dapat menimbulkan kekecewaan dan kekerasan sosial, maka saat itulah individu mudah terpengaruh dengan hal-hal yang baru. 2. Perubahan berasal dari lingkungan alam fisik disekitar manusia, bersumber pada lingkungan fisik yang kadang disebabkan oleh tindakan para warga masyarakat.

b.

Pendorong dan Penghambat Perubahan Gerakan sosial (social movement) adalah cara-cara kolektif untuk menunjang atau menolak perubahan. Pembangunan Politik sebagai Perubahan Sekalipun ilmuwan politik belum sepakat tengtang defisi dan penggunaan istilah yang berbeda dalam pembangunan politik, seperti banyak istilah yang digunakan untuk makna pembangunan politik antara lain, pendidikan politik, pembaruan politik, pengembangan politik, perubahan politik, dan modernisasi politik. Pengertian Pembangunan Politik Pengertian pembangunan politik adalah proses perubahan dari tradisional kea rah masyarakat modern serta dari statis kemasyarakatan dinamis yang berhubungan dengan orientasi pembangunan. Teori pembangunan politik biasanya berpendapat bahwa sistem politik mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi, hubungan keduanya terjadi sebagai berikut : a. Penguasa politik bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi yang mendukung pembangunan ekonomi, tetapi tidak terlalu banyak mencampuri arah pembangunan ekonomi. b. Penguasa politik menciptakan kerangka dasar kelembagaan masyarakat mempermudah peningkatan pembangunan ekonomi. c. Pemerintah sendiri secara langsung menyusun rencana yang lengkap dan melaksanakan sebagian besar pembangunan ekonomi melalui perusahaanperusahaan negara.

Model-model Pembangunan Politik Pembangunan politik berkaitan dengan semakin meningkatnya partisipasi politik rakyat. Oleh sebab itu Huntington mengemukakan lima model pembangunan berkaitan dengan partisipasi politik, yaitu : a. Model liberal, yaitu pembangunan dan modernisasi diasumsikan akan meningkatkan kekayaan masyarakat. b. Model pembangunan bourgeois, yang memperhitungkan kepentingan politik bagi munculnya kelas menengah baru yang menjadi pusat kekuatan bagi tumbuhnya ekonomi perkotaan. c. Model pembangunan autokratik, yaitu pemerintah akan menggunakan kekuatan negara untuk menekan partisipasi kelas menengah dan mengamankan dukungan dari kelas bawah. d. Model teknokratik, bercirikan tingkat partisipasi politik yang rendah tetapi tingkat investasi asing yang tinggi, dimana partisipasi ditekan demi pertumbuhan ekonomi.

e. Model populis, menekankan kepada partisipasi politik yang tinggi dan adanya pemerataan ekonomi, walaupun bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah.

Pembangunan Politik Indonesia Pembangunan politik merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Secara garis besarnya pembangunan politik masa orde baru dapat dilihat atas dua peranan pokok, yaitu : a. Menciptakan suatu kestabilan politik yang dapat merangsang proses pembangunan ekonomi dan bidang-bidang lainnya. b. Menggerakkan suatu proses pembangunan politik sendiri yang sesuai dengan jalannya perkembangan ekonomi dengan menuju kearah sistem politik yang stabil-dinamis. Beberapa masalah yang harus kita pertimbangkan dalam menerapkan model pembangunan politik di Indonesia, maka kita harus melihat masalah-masalah politik, antara lain : 1) masalah militer dalam politik 2) masalah partai politik 3) masalah hubungan suku bangsa 4) masalah golongan minoritas 5) masalah Kota dan Desa dalam politik, dan 6) masalah hubungan dengan luar negeri APAKAH MODERNISASI ITU ? Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial kearah kemajuan suatu masyarakat dan bangsa dengan cirri-ciri pokoknya adalah bahwa modernisasi adalah suatu proses revolusioner, rumit, sistematis, global, jangka panjang, bertahap dan bergerak kedepan/ progresif. Proses terbentuknya suatu masyarakat politik kearah modernisasi dapat dipercepat dengan berbagai macam cara, yaitu : a) Mengadakan kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek yang dapat berbicara kepada imajinasi penduduk, seperti pembuatan bendungan untuk petani. b) Melalui pengajaran dan media massa menekankan adanya persamaan nilai dan norma dan sejarah, seperti ideologi yang berlaku untuk semua masyarakat. c) Pembentukan suatu tentara nasional dengan partisipasi semua golongan penduduk dan yang merupakan lambing dari negara nasional yang merdeka. d) Mengadakan upacara-upacara pada kesempatan tertentu, seperti pengibaran bendera di sekolah-sekolah.

BAB 10 PERILAKU KOLEKTIF DAN GERAKAN SOSIAL

APAKAH PENGERTIAN PERILAKU KOLEKTIF ITU ? Perilaku kolektif adalah cara berpikir, berasa dan bertindak yang berkembang di kalangan sebagian besar warga masyarakat dan yang relative baru. Kelompok yang berperilaku kolektif merupakan kolektifitas yang tidak terstruktur dan bersifat temporer tanpa ada pembagian peranan dan hirarki kekuasaan secara formal. Termasuk perilaku kolektif adalah rumor, gaya, dan mode, kegemaran, histeria massa, kepanikan, publik, opini publik, dan kerumunan massa. APA SAJAKAH FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KOLEKTIF ? Banyak faktor yang menjadi determinan dalam perilaku kolektif. 1. Structural Conduciveness. Struktur masyarakat harus sedemikian rupa sehingga bentuk perilaku kolektif mungkin terjadi. 2. tekanan struktural. Apabila keadaan genting sedang melenda suatu masyarakaat. 3. Keyakinan umum. Sebelum memperoleh pemecahan atas suatu masalah, harus diusahakan dulu consensus tentang adanya masalah itu sendiri. 4. Faktor-faktor Pendorong. Adanya peristiwa penting tertentu yang mendorong individuindividu untuk menanggapinya secara kolektif. 5. Aksi Mobilisasi. Setelah faktor tersebut, disusun kelompok untuk untuk melancarkan aksi. 6. Operation of Social control. Berhasil tidaknya dukungan kolektif para individu sangat tergantung pada keberhasilan atau kegagalan mekanisme control sosial di lapangan.

You might also like