You are on page 1of 10

MAKALAH

Faktor manusia
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Interaksi Manusia dan komputer Dosen pengampu: Sri Mulyani,S.kom

Oleh: Enggal Prasetyo S1TIS100084

Miftakhul Khawaaji S1TIS100090 Tarwan Juwariah S1TIS100093 S1TIST110100

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STIMIK) TUNAS BANGSA BANJARNEGARA 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat ridho dan karunia-Nya sehingga pennyusun makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini di buat dalam rangka pembuatan tugas mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer di perlukan selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer juga di perlukan untuk mendapatakn suatu pengetahuan tentang Faktor Manusia. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan Makalah ini masih banyak kekuranganya, baik dalam tulisan, tata bahasa, dan penyajian materi maupun penyajianya. Hal ini di sebabkan sematamata karena keterbatasan kemampuan penyusun. Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak sekali memperoleh bimbingan, arahan, serta dorongan dan dukungan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas dorongan dan bantuan yang telah di berikan kepada penyusun makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan berlipat ganda. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai Faktor Manusia. Oleh karena itu kritik dan saran penyusun harapkan untuk memperbaiki pembuatan makalah yang akan datang.

Banjarnegara, maret 2012

Penyusun

ii

Daftar isi
Halaman judul...........................................................................................i Kata pengantar.........................................................................................ii Daftar isi.................................................................................................iii Bab I Pembahasan Faktor manusia......................................................................................1-5 Bab II Kesimpulan..............................................................................................6 Daftar pustaka.........................................................................................iv

iii

BAB I PEMBAHASAN

FAKTOR MANUSIA DALAM IMK Manusia merupakan aspek penting dalam sebuah sistem komputer, untuk membuat keseimbangan antara model sistem komputer dan manusia sebagai pengguna, maka perancang sistem juga harus memodelkan manusia dengan cara yang sama. Hal ini tidak mudah, karena manusia lebih susah untuk diprediksi, kurang konsisten dan kurang deterministik dibandingkan komputer. Secara umum, perbandingan kecakapan relatif antara manusia dan komputer dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Kecakapan relatif pada manusia dan komputer Kecakapan manusia Estimasi Intuisi Kreatifitas Adaptasi Kesadaran serempak Pengolahan abnormal Memori asosiatif Pengambilan keputusan deterministik Pengenalan pola Pengetahuan dunia Kesalahan manusiawi non Kecakapan komputer Kalkulasi akurat Deduksi logika Aktifitas perulangan Konsistensi Multitasking Pengolahan rutin Penyimpanan dan pemanggilan kembali data Pengambilan keputusan deterministik Pengolahan data Pengetahuan domain Bebas dari kesalahan

Informasi pada manusia diterima dan direspon melalui sejumlah saluran input output di bawah ini: 1. 2. 3. 4. Saluran penglihatan (visual channel) Saluran pendengaran (auditory channel) Saluran peraba (heptic channel) Pergerakan (movement)

2.1 Saluran penglihatan Pada program-program aplikasi, terutama hasil pekerjaan pemula yang belum memahami psikologi warna, seringkali digunakan campuran warna yang membuat mata merasa tidak nyaman, karena mata harus selalu melakukan penyesuaian dengan warna tampilan yang
1

digunakan. Pemakaian warna harus diatur sedemikian rupa, sehingga mata tidak harus melakukan penyesuaian berulang kali. Berikut ini disajikan semacam petunjuk penggunaan warna untuk mendapatkan kombinasi warna yang sesuai dan nyaman. a. Petunjuk dari aspek psikologis Hindarkan penggunaan tampilan yg secara simultan sejumlah menampilkan warna tajam. Merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat secara bersama-sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan kembali mata yang berulang-ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan. Hindarkan warna biru murni untuk teks, garis tipis dan bentuk objek yang kecil. Sistem penglihatan mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci, tajam serta bergelombang pendek. Pengamat/user yang lebih tua memerluan tingkat ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna. Warna yang berlawanan dapat digunakan bersama-sama. Merah dengan hijau atau kuning dengan biru merupakan kombinasi yang baik untuk tampilan sederhana. Kombinasi merah dengan kuning atau hijau dengan biru akan menghasilkan citra yang lebih jelek. b. Petunjuk dari aspek perseptual Tidak semua warna mudah dibaca. Secara umum pemakaian warna-warna latar belakang yang cenderung lebih gelap seperti merah, biru magenta, coklat, dll akan memberikan kenampakan yang lebih baik dibandingkan warna yang lebih cerah Sistem penglihatan manusia menghasilkan citra yang lebih tajam pada warna akromatis. Sehingga untuk memberikan kerincian yang bagus, gunakan warna hitam, putih dan abu-abu. c. Petunjuk dari aspek kognitif Jangan menggunakan warna secara berlebihan. Aturan yang terbaik adalah menggunakan warna secara berpasangan. Penggunaan warna terutama ditujukan untuk menarik perhatian, atau untuk pengelompokan informasi. Keuntungan ini akan hilang jika warna yang digunakan terlalu banyak. Kelompokkan elemen-elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama. Warna yang sama membawa pesan yang serupa
2

Kecerahan warna akan menarik perhatian Tabel 2.2 Kombinasi warna terbaik Latar belakang Putih Hitam Merah Hijau Biru Cyan Magenta Kuning Teks dan garis Biru, hitam, merah Putih, kuning, hijau Kuning, putih, hitam Hitam, kuning, merah kuning, cyan Biru, hitam, merah, magenta Hitam, putih, biru, kuning Merah, biru, hitam Tabel 2.3 Kombinasi warna terjelek Latar belakang Putih Hitam Merah Hijau Biru Cyan Magenta Kuning Teks dan garis Kuning, cyan Biru, merah, magenta Magenta, biru, hijau, cyan Cyan, magenta, kuning Hijau, merah Hitam, kuning, putih, hijau Hijau, merah, cyan Putih, hijau

2.2 Memori manusia


Register Sensori Memori Jangka Pendek Memori jangka panjang

Lingkungan luar

Skema memori manusia dalam memproses informasi Bagaimana memori manusia bekerja? Mengapa ada orang yang dapat mengingat sesuatu dengan mudah? Dan sebaliknya ada pula orang yang mudah sekali lupa?

masukan/input yang diterima dari panca indera manusia. Memori sensor terdiri dari : a. Memori iconic untuk indera visual/penglihatan b. Memori echoic untuk indera auditory/pendengaran c. Memori haptic untuk indera peraba Karena terbatasnya kapasitas memori sensor, tidak semua informasi dapat diolah, hanya sebagian Informasi yang dapat diteruskan ke tipe memori lain Dari skema di atas, dapat dilihat bahwasanya memori manusia terdiri dari tiga jenis memori, yaitu :

1. Memori Sensor Bekerja sebagai buffer untuk menampung yang lebih permanen, sebagian lagi akan hilang/tertimpa setiap kali diperoleh informasi baru. 2. Memori Jangka Pendek (memori kerja) Memori kerja dapat di akses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula. Memori ini juga memiliki kapasitas yang terbatas, memori ini mempunyai waktu penyimpanan sekitar 20-30 detik , tetapi dengan latihan yang memadai angka ini dapat ditingkatkan. Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas memori jangka pendek adalah dengan metode chunck . Chunk berhubungan dengan segala sesuatu yang dapat dirasakan orang sebagai satu entitas yang berarti, misalnya bilangan, kata atau kalimat. Sebagai contoh, jika nomor telepon dinyatakan sebagai untai karakter yang panjang, misalnya 0217340139, maka seseorang dapat merasakan adanya kesukaran untuk mengingat nomor itu. Tetapi jika mereka dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, misalnya : 021 734 0139 (area DKI Jakarta) (distrik JakSel) (nomor rmh) Tentunya akan lebih mudah diingat dengan membagi bilangan tersebut berdasarkan sifat-sifat tertentu. 3. Memori jangka panjang Dibandingkan dengan memori jangka pendek, memori jangka panjang memiliki kapasitas yang lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat. Informasi dalam memori jangka pendek akan dikirim ke memori jangka panjang dengan suatu usaha dibawah kesadaran penuh yang disebut belajar atau lewat suatu proses bawah sadar yang berulang-ulang.

Kecemasan/sikap negatif user ketika sedang menggunakan komputer dapat mempengaruhi kinerjanya untuk mempelajari sistem komputer, yang juga dapat berpengaruh pada memori jangka pendek sehingga berakibat pada melambatnya proses belajar user. Kecemasan user seringkali timbul oleh adanya rasa takut untuk berbuat salah pada sistem yang baru ia kenal. Sehingga , sistem komputer harus dirancang agar mempunyai sifat yang ramah dengan user.Selain itu, sistem komputer sebaiknya juga dapat memberikan semacam petunjuk ketika user melakukan kesalahan sehingga user dapat belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya lagi ketika harus menghadapi suatu keadaan yang serupa.

BAB II KESIMPULAN

Manusia merupakan aspek penting dalam sebuah sistem komputer, untuk membuat keseimbangan antara model sistem komputer dan manusia sebagai pengguna, maka perancang sistem juga harus memodelkan manusia dengan cara yang sama.
Informasi pada manusia diterima dan direspon melalui sejumlah saluran input output di bawah ini: 1. 2. 3. 4. Saluran penglihatan (visual channel) Saluran pendengaran (auditory channel) Saluran peraba (heptic channel) Pergerakan (movement)

memori manusia terdiri dari tiga jenis memori, yaitu : 1. Memori Sensor 2. Memori Jangka Pendek (memori kerja) 3. Memori jangka panjang

DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/doc/18020735/Faktor-Manusia

iv

You might also like