You are on page 1of 17

MANAGEMENT KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun Oleh: Al Azhar Arman Dhoni Reskia Ika Saputri Reni Yuditia 2B/S1 REGULER Dosen Pembimbing: Lidia Hastuti, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2009/2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena limpahan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Management Kesehatan Masyarakat dengan lancar. Dalam menyelesaikan makalah ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing, Lidia Hastuti, M.Kes yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan juga masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dan untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Pontianak, Maret 2010

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI A. Latar belakang B. Tujuan C. Masalah i ..ii .1 .1 .2

BAB I PENDAHULUAN .1

D. Metode penulisan .....2 BAB II STUDY LITERATUR SUB SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN 3 Pengertian Tujuan 3 ..3 .3 4 4

Unsur-unsur utama

Prinsip dasar pembiayaan kesehatan Sumber Biaya Kesehatan BAB III PEMBAHASAN Pengertian

.......................................................................................6

Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) .7 Tujuan dan Sasaran dari JAMKESMAS ......8 Sumber Dana Program JAMKESMAS BAB IV PENUTUP Kesimpulan Saran .............................................................................................12 ....................................................................................14 ......................................................................................................13 ...............................................8 .....................9 Unsur-unsur utama dari susbsistem pembiayaan kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
E. Latar belakang Sehat sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu dalam kebijakan pemerintah, maka dilakukan suatu sistem kesehatan masyrakat Indonesia yang disebut dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN). SKN merupakan suatu sistem yang mengatur dan mendukung berbagai usaha bangsa Indonesia dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimum. Menurut Anhari Achadi (2009) dalam http://staff.ui.ac.id/internal, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang menhimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum sperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.Terdapat berbagai subsistem didalamnya diantaranya yaitu: 1. Subsistem upaya kesehatan 2. Subsistem pembiayaan kesehatan 3. Subsistem sumberdaya manusia kesehatan 4. Subsistem obatdan perbekalaan kesehatan 5. Subsistem pemberdayaaan kesehatan 6. Subsistem manajemen kesehatan Pada kesempatan kali ini kami, penulis akan membahas mengenai Subsistem Pembiayaan Kesehatan yang terdapat pada Sistem Kesehatan Nasional. F. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Subsistem Pembiayaan Kesehatan. 2. Untuk mengetahui pengertian JAMKESMAS. 3. Untuk mengetahui kegunaan dan tujuan JAMKESMAS.

4. Untuk mengetahui sasaran dari program JAMKESMAS. G. Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Subsistem Pembiayaan Kesehatan ? 2. Apakah yang dimaksud dengan JAMKESMAS? 3. Apa tujuan dan kegunaan dari program JAMKESMAS? 4. Apa saja sasaran dari program JAMKESMAS? H. Metode Penulisan Dalam pembuatan makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengambil literatur dari internet dan sumber lainnya.

BAB II STUDI LITERATUR SUB SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN


A. Pengertian Subsistem Pembiayaan Kesehatan merupakan sebuah tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan sumber daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. (Undang-Undang Nomor 36 dan 44 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Rumah Sakit, 2009 ) Menurut Anhari Achadi (2009) dalam http://staff.ui.ac.id/internal, Subsistem pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan keuangan dengan cermat dan selalu mendukung satu dengan yang lainnya. B. Tujuan Tujuan subsistem pembiayaan kesehatan : 1. Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi. 2. Teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdayaguna. 3. Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. C. Unsur-unsur utama Menurut Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang terdapat dalam http://perpustakaan.depkes.go.id, subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari tiga unsur utama, yakni penggalian dana, alokasi dana, dan pembelanjaan. 1. Penggalian dana

a. Penggalian dana untuk UKM b. Penggalian dana untuk UKP 2. Alokasi dana a. Alokasi dana dari pemerintah b. Alokasi dana dari masyarakat 3. Pembelanjaan D. Prinsip dasar pembiayaan kesehatan Dalam http://www.jpkm-online.net, penyelenggaraan Subsistem Pembiayaan Kesehatan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Jumlah dana untuk kesehatan harus cukup tersedia dan dikelola secara berdaya-guna, adil dan berkelanjutan yang didukung oleh transparansi dan akuntabilitas. 2. Dana pemerintah diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin. 3. Dana masyarakat diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan perorangan yang terorganisir, adil, berhasilguna dan berdaya-guna melalui jaminan pemeliharaan kesehatan baik berdasarkan prinsip solidaritas sosial yang wajib maupun sukarela, yang dilaksanakan secara bertahap. 4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan diupayakan melalui penghimpunan secara aktif dana sosial untuk kesehatan (misal: dana sehat) atau memanfaatkan dana masyarakat yang telah terhimpun (misal: dana sosial keagamaan) untuk kepentingan kesehatan. 5. Pada dasarnya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan pembiayaan kesehatan di daerah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Namun untuk pemerataan pelayanan kesehatan, Pemerintah menyediakan dana perimbangan (maching grant) bagi daerah yang kurang mampu.

E. Sumber biaya kesehatan

Sumber biaya kesehatan tidak sama antara satu negara dengan negara lainnya. Secara umum sumber biaya kesehatan dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah Tergantung dari bentuk pemerintahan yang dianut, ada negara yang bersumber biaya kesehatannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Maka negara seperti ini tidak temukan pelayanan kesehatan swasta, sehingga seluruh pelayanan kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan secara cuma-cuma. 2. Sebagian ditanggung oleh masyarakat Suatu negara yang melibatkan masyarakat sebagai sumber dari pembiayaan kesehatan di mana masyarakat diajak untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan ataupun pada waktu memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan, maka akan ditemukan pelayanan kesehatan swasta dan tentunya pelayanan kesehatan tersebut tidaklah cuma-cuma, karena masyarakat diharuskan membayar pelayanan kesehatan yang memanfaatkannya. Skema pembiayaan kesehatan Biaya Kesehata n Pengalo kasian Pembela n jaan

Penggalia n

UKM

UKP

Masyar akat

Peme rin tah

Penduduk miskin Jaminan kesehata n wajib

Penduduk mampu

Jaminan kesehata n sukarela

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Salah satu bentuk dari subsistem pembiayaan kesehatan adalah

JAMKESMAS. Program Jaminan kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah pengganti program Asuransi Kesehatan untuk keluarga Miskin (Askeskin). Jamkesmas berlaku mulai tahun 2008. Jamkesmas adalah bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan 19,1 juta rumah tangga miskin atau 76,4 juta rakyat miskin dan hampir miskin seluruh Indonesia. Pemerintah mengalokasikan anggaran Jamkesmas tahun 2008 sebesar Rp 4,6 triliun. (http://www.babelprov.go.id/content/jaminan-kesehatanmasyarakat-jamkesmas). Perubahan mendasar dari sistem Askeskin ke Jamkesmas antara lain penyaluran dana langsung ke pemberi pelayanan kesehatan. Dari kas Negara ke Puskesmas dan Jaringannya melaului PT Pos Indonesia, sedangkan ke rumah sakit langsung ke rekening bank rumah sakit yang bersangkutan. Untuk mengontrol kendali biaya, mulai Juli-Desember 2008 akan diberlakukan tarif paket pelayanan di rumah sakit. Selain itu juga penempatan pelaksana verifikasi di setiap rumah sakit. Untuk satu kabupaten /kota disiapkan tujuh verifikator (satu tim tiga verifikator). Untuk itu telah disiapkan total 2.664 verifikator. Tiga kompetensi verifikator: verifikasi administrasi, keuangan dan medik.

Bagi pemerintah kabupaten/kota yang telah menetapkan nama dan jumlah rakyat miskinnya, selama dalam proses penerbitan dan distribusi kartu belum selesai, maka kartu lama dan surat keterangan tidak mampu atau SKTM masih berlaku. Bagi pemerintah kabupaten/kota yang belum menetapkan jumlah dan nama masyarakat miskin secara lengkap diberikan waktu sampai Juni 2008. Jika lewat dari tanggal tersebut maka pelayanan kesehatan masyarakat miskin di wilayah tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat. Kartu Jamkesmas baru percetakan blanko, entry data, penerbitan dan distribusi kartu sampai ke peserta menjadi tanggung jawab PT. Askes. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan, akan memberikan sanksi moral kepada rumah sakit yang menolak pasien miskin dengan memasukkan rumah sakit itu ke daftar hitam.

B. Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/ 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu AKB sebesar 26,9 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup serta Umur Harapan Hidup 70,5 Tahun (BPS 2007). Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan memang mahal. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Program ini diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan melalui penugasan kepada PT Askes (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini dalam perjalanannya terus diupayakan untuk ditingkatkan melalui perubahan-perubahan yang terjadi. Secara tidak langsung perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan kesalapahaman dalam penjaminan kesehatan. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penjaminan terhadap masyarakat miskin yang meliputi sangat miskin, miskin dan mendekati miskin, program ini berganti nama menjadi JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT yang selanjutnya disebut JAMKESMAS dengan tidak ada perubahan jumlah sasaran.

C. Tujuan dan Sasaran dari JAMKESMAS 1. Tujuan umum dari penyelenggaraan JAMKESMAS yaitu: Untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada seluruh masyrakat seluruh masyrakat yang miskin dan yang tidak mampu, sehingga diharapkan akan tercapai kesehatan yang optimal untuk masyarakat itu sendiri. 2. Tujuan khususnya yaitu:

a. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit. b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel Sedangkan sasaran program JAMKESMAS yaitu masyarakat miskin dan yang tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan guna memperbaiki status kesehatan mereka.

D. Sumber Dana Program JAMKESMAS Secara umum, sumber dana program JAMKESMAS dibedakan atas dua macam, yaitu: 3. Sumber Dana dari Pemerintah Sumber dana dari pemerintah, yaitu APBN, APBD Propinsi, APBD kabupaten/kota masing-masing sekurang-kurangnya 15% dari total anggaran. 4. Sumber Dana dari Masyarakat Sumber dana bersumber dari masyarakat berasal dari perorangan dan kelompok dunia usaha serta dari lembaga non pemerintah.

E. Unsur-unsur utama dari susbsistem pembiayaan kesehatan

Menurut Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang terdapat dalam http://perpustakaan.depkes.go.id, subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari tiga unsur utama, yakni penggalian dana, alokasi dana, dan pembelanjaan. 4. Penggalian dana adalah kegiatan menghimpuna dana yang diperlukan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan dan atau pemeliharaan kesehatan. Terdapat dua jenis penggalian dana, yaitu: b. Penggalian dana untuk UKM Sumber dana untuk UKM (Unit Kesehatan masyarakat) terutama berasal dari pemerintah baik pusat maupun daerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan dan pinjaman, serta berbagai sumber lainnya. Sumber dana lain untuk upaya kesehatan masyarakat adalah swasta serta masyarakat. Sumber dari swasta dihimpun dengan menerapkan prinsip publik-private partnership yang didukung dengan pemberian sentif, misalnya keringanan pajak untuk setiap dana yang disumbangkan. Sumber dana dari masyarakat dihimpun secara aktif oleh masyarakat sendiri guna membiayai upaya kesehatan masyarakat misalnya dalam bentuk dana sehat, atau dilakukan secara pasif, yakni menambahkan aspek kesehatan dalam rencana pengeluaran dari dana yang sudah terkumpul dimasyarakam, misalnya dana sosial keagamaan. c. Penggalian dana untuk UKP Sumber dana untuk UKP (Unit Kesehatan Perorangan) berasal dari masing-masing individu dalam satu kesatuan keluarga. Bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin, sumber dananya berasal dari pemerintah melalui mekanisme jaminan pemeliharaan kesehatan wajib. 5. Alokasi dana adalah penetapan peruntukan pemakaian dana yang telah berhasil dihimpun, baik yang bersumber dari pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Terdapat dua jenis pengalokasian dana: a. Alokasi dana dari pemerintah Alokasi dana yang berasal dari pemerintah untuk UKM dan UKP dilakukan melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja, baik

pusat maupun daerah, sekurang-kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran pendapatan dan belanja setiap tahunnya. b. Alokasi dana dari masyarakat Alokasi dilaksanakan dana yang berasal berdasarkan asas dari gotong masyarakat untuk royong sesuai UKM dengan

kemampuan. Sedangkan untuk UKP dilakukan melalui kepesertaan dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan wajib dan atau sukarela. 6. Pembelanjaan adalah pemakaian dana yang telah dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja sesuai dengan peruntukannya dana atau dilakukan melalui jaminan pemeliharaan kesehatan wajib atau sukarela. Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan publik-private partnership digunakan untuk membiayai UKM. Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari Dana Sehat dan Dana Sosial Keagamaan digunakan untuk membiayai UKM dan UKP. Pembelanjaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan wajib. Sedangkan pembelanjaan untuk pemeliharaan kesehatan keluarga mampu dilaksanakan melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan wajib dan atau sukarela. Di masa mendatang, biaya kesehatan dari pemerintah secara bertahap digunakan seluruhnya untuk pembiayaan UKM dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan keluarga miskin.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Subsistem Pembiayaan Kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan sumber daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Ada pun tujuan dari subsistem pembiayaan kesehatan adealah : 1. Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi. 2. Teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdayaguna. 3. Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu bentuk dari subsistem pembiayaan kesehatan adalah JAMKESMAS. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) adalah program pemerintah untuk memberikan keringan biaya kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah. Tujuan umum dari penyelenggaraan JAMKESMAS yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada seluruh masyrakat seluruh masyrakat yang miskin dan yang tidak mampu, sehingga diharapkan akan tercapai kesehatan yang optimal untuk masyarakat itu sendiri. Sedangkan tujuan khususnya yaitu:

1.

Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit.

2. 3.

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel

Sasaran program JAMKESMAS yaitu masyarakat miskin dan yang tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan guna memperbaiki status kesehatan mereka. B. Saran Jamkesmas merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi (masyarakat yang menengah kebawah) agar dapat mendapatkan pengobatan dan pelayanan kesehatan yang memadai guna meningkatkan status kesehatan mereka. Oleh karena itu bagi para pihak yang terkait dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar program ini dapat berjalan dengan baik pula.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar no 36 dan 44 tentang kesehatan dan rumah sakit,2009. Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri.

http://perpustakaan.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010 http://www.babelprov.go.id/content/jaminan-kesehatan-masyarakatjamkesmas. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010 http://www.jpkm-online.net. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010 http://staff.ui.ac.id/internal. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010

You might also like