Professional Documents
Culture Documents
NOVEMBER 2011 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb) Pada Program Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan . OLEH: NIM.. PROGRAM DIII KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN .. 2011
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI......................................... i DAFTAR TABEL.............................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah................ 1 B. Rumusan Masalah....... 4 C. Tinjuan Pustaka.............. 4 D.Tujuan Penelitian.......... 5 E. Manfaat penelitian........................................................... 5 F. Sistematika penulisan...................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan umum tentang kehamilan............... 8 1. Pengertian.. 8 2. Tanda Dan Gejala Kehamila................ 8 B. Tinjauan Umum Tentang Tanda Bahaya Kehamilan....... 11 1. Pengertian....... 11 2. Jenis .................. 11
24
Pengetahuan......... 25
D. Kerangka Konsep..................... 26
1. Dasar 2. Bagan
BAB III METODE PENELITIAN.............. 30 A. pendekatan dan desain penelitian.............. 30 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian....... 30
1. Lokasi 2. Waktu
Penelitian............ 30 Penelitian............ 30
E. Teknik Pengambilan Data.................. 33 F. Tehnik pengumpulan data .............. 33 G. Pengolahan Data..................... 34 H. Analisa Data.................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 35 A. Hasil penelitian .................................................................. 35 B. Pembahasan ....................................................................... 38 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 45 A. Kesimpulan ............................................................................ 45 B. Saran ..................................................................................... 46 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Tanda Bahaya dalam kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/d November 2011 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis Tanda Bahaya Dalam Keh20amilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/ November 2011 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Efek Tanda Bahaya Dalam Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periopde Juni s/d November 2011 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang penanganan Tanda Bahaya Dalam Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periopde Juni s/d November 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.Oleh karena rahmat, taufiq dan hidayah-Nya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI) ini, walaupun dalam bentuk sebagaimana adanya. Disamping itu pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam. Penulis menyadari, bahwa dalam usaha untuk mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini, senantiasa mengalami berbagai macam hambatan dan rintangan, akan tetapi berkat ketekunan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat diselesaikan walau masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh karena itu, maka wajarlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, utamanya kepada : 1. Orang tua tercinta yang telah melahirkan dan membesarka serta mendorong, memberikan doa dan semangat serta membantu secara materi,member kasih saying dan perhatiannya. 2. A.Erfan Askani, S.I.P sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Enam-Enam Pusat Makassar yang telah menyapkan sarana dan prasarana pendidikan Akademi Kebidanan Madani Sinjai. 3. Hj.A.Nurhayana Amin,SKM.,M.M sebagai direktur Akademi Kebidanan Madani Sinjai beserta para dosen dan staf yang telah memberikan kesempatan untuk belajar di kampus Akademi Kebidanan Madani Sinjai. 4. Muhaeminah S.SiT.,M.Kes sebagai Ketua Program Studi Kebidanan Akademi Kebidanan Madani Sinjai. 5. dr.Nurwahida, S.Ked.,M.Kes selaku pembimbing I dan Muhaeminah, S.SiT.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing dan meluangkan waktunya dalam konsultasi penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Hj.Rahmaniar,S.SiT. selaku penanggung jawab KIA di Puskesmas Bulupoddo Kecamatan Bulupoddo yang telah memberikan izin untuk pengambilan data yang dibutuhkan selama penelitian. 7. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Akademi Kebidanan Madani Sinjai, yang telah banyak membantu, membimbing, menemani, dan menyemangati. Kepada yang telah disebutkan di atas penulis hanya berdoa semoga Allah SWT, memberi imbalan pahala yang berlipat ganda di sisinya.Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembangunan agama, bangsa dan Negara. Sinjai, 12 Desember 2011 Penyusun Nim
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu indikator yang dipakai dalam menilai derajat kesehatan suatu Negara atau Daerah adalah angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara miskin, sekitar 25-30% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan.[1]
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu berhasil diturunkan dari 270 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 262 pada tahub 2005, 255 pada tahun 2006 dan 248 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.
Jumlah kematian ibu maternal yang dilpaporkan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota sulawesi pada tahun 2006 sebanyak 133 orang atau 101.56 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92. 89 per 100,000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85, 17 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang atau 78, 84 per 100,000 kelahiran hidup.Sedangkan Angka Kematian Ibu dikabupaten Sinjai pada tahun 2009 sebanyak 4 orang, pada tahun 2010 sebanyak 5 orang dan pada tahun 2011 sebanyak 2 orang,
pada puskesmas Bulupoddo sendiri pada tahun 2011 Angka Kematian Ibu menunjukkan nilai terendah yaitu nol atau tidak terjadi kematian
Penyebab kematian ibu cukp kompleks, dapat digolongkan atas faktor-faktor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan sosial ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Penyebab langsung sebesar 90%, sebagian besar perdarahan (28%), eklamplia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu berupa kondisi kesehatan yang dideritanya misalnya Kurang Energi Kronis (KEK).[2]
Dalam kehamilan sendiri dikenal adanya tanda bahaya yang merupakan suatu tanda yang terjadi selam hamil atau priode antental, apabila tidak dilaporkan atau dideteksi bisa menyebabkan kematian ibu. [3]
Menurut pusat pendidikan kesehatan nasional (2009). Ada sembilan macam tanda bahaya dalam kehamilan yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala menetap, penglihatan kabur, gerakan janin kurang, mual dan muntah yang terus menerus, nyeri perut yang hebat, bengkak pada muka dan tangan, demam dan kejang. [4]
Tanda bahaya tersebut dapat terjadi secara mendadak dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya (Unprtedictable Disruption). Karena itu setiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Tujuannya, agar jika terjadi salah satu atau beberapa dari tanda bahaya dalam kehamila, ibu hamil maupun keluarga dapat segera mencari
pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit untuk menyelamatkan jwa ibu dan bayi yang di kandungnya. hal ini disebabkan karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pada ibu hamil maupun keluarga tidak mengetahui dan mengenali tanda bahaya dalam kehamilan, maka jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya dalam kehamilan tersebut, ibu maupun keluarga tidak akan menyadari bahwa telah terjadi masalah serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Apabila tanda bahaya tersebut diabaikan dapat meyebabkan ibu berada dalam kondisi yang mengancam jiwanya dan sulit untuk ditolong. Maka bukan tidak mungkin resiko kematian ibu dan janin di depan mata dan akan menambah deret Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Janin. [5]
Puskesmas Bulupoddo salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Sinjai Utara. Jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal di puskesmas tersebut cukup banyak. Yaitu rata-rata 35 perbulan.
Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di Puskesmas Bulupoddo judul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Dalam Kehamilan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran pengetahuam ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang jenis tanda bahaya dalam kehamilan
3. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang efek tanda bahaya dalam kehamilan
4. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan
C. Tinjauan pustaka
Pada hasil penelitian Fatmawati, siswa Akbid Madani dengan judul penelitian gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tandabahaya kehamilan dengan titik penekananya yaitu membahas tentang antenatal care dan tanda bahaya kehamilan. Sedangkan penelitian yang saya lakukan titik penekanannya yaitu kunjungan antenatal care dan tanda bahaya kehamilan.
D. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan.
2. Tujuan Khusus.
1. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya dalam kehamilan.
2. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang jenis tanda bahaya dalam kehamilan.
3. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang efek tanda bahaya dalam kehamilan.
4. Dipelorehnya gambran pengetahuan ibu hamila tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi pendidikan Sebagai bahan masukan informasi dan bacaan bagi institusi pendidikan Akademi Kebidanan Madani Sinjai
1. Bagi instansi tempat penelitianSebagai bahan masukan informasi bagi instansi kesehatan utamanya Puskamas Bulupoddo, dan menjadi bahan acuan bagi manajemen Puskesmas Bulupoddo untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan antenatal.
2. Bagi penulis merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam upaya memperluas wawasan.
F. Sistematika penulisan
Sistematika yang dapat yang dapat digunakan pada karya tulis ini terdiri dari V Bab yang disusun secara sistimatika sebagai berikut:
1. Bab I (pendahuluan)
Merupakan pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Pada bab ini mambahas tentang tinjauan umum tentang kehamilan, tinjauan umum tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan tinjauan umum tentang pengetahuan, kerangka konsep.dan defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif
Pada bab ini membahas tentang metode penelitan yang dugunakan yaitu jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, tehnik pengambilan sampel, tehnik pengumpulan data, pengolaan data dan analisa data
5. Bab V (penutup)
Saefuddin, et.al., Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, (jakarta : YBPSP, 2009), h. 3
[1] [2]Sudiranto, 2009. Laporan Dinkes kab/kota makassar. Diakses tanggal 19 november 2011 [3]www.pusdinakes.2003.com [4]www.Pusdinakes.2003.com [5]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1. Pengertian
Sebelum penulis membahas tentang tanda bahaya dalam kehamilan terlebih dahulu mengemukakan beberapa pengertian kehamilan menurut para pakar, yaitu:
1. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi[1]
3. Proses pada kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi.[3]
Tanda dan gejala kehamilan terdiri atas beberapa bagian. Untuk lebih jelasnya, maka penulis menguraikan pada pokok bahasan selanjutnya.
2. Nausea (mual) dan emesis (muntah). Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
3. Mastodynia. Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada duktus mammae dan progesteron pada alveoli.
4. Quickening. Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.
5. Miksi. Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.
6. Konstipasi. Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.
7. Weight gain. Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20 minggu.mumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.
8. Fatigue. Perasaan lelah pada ibu hamil yang sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.
9. Nail sign. Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis.
10. Mengidam. Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama, akan tetapi akan menghilang seiring dengan tuanya kehamilan.
11. Sinkope (pingsan). Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf pusat.
12. Pigmentasi kulit. Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar
14. Varises. Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir.[4]
1. Perut membesar
3.
Tanda
Chadwicks,
mukosa
vagina
berwarna
kebiruan
karena
4. Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh homron estrogen dan progesterone
7. Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu
8. Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
9. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri.
1. Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin.
2. Terdengar denyut jantung janin secara auskultas,dapat didengar dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada USG.
3. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen, sudah tidak disarankan [6]
1. Pengertian
1. Tanda bahaya dalam kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya masalah serius yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal dan proses persalinan yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi maka dapat menyebabkan kematian ibu.[7]
2. Tanda bahaya dalam kehamilan merupakan suatu pertanda yang terjadi pada ibu hamil yang merupakan pertanda telah terjadinya masalah serius pada ibu atau janin yang dikandungnya dan jika tidak dilaporkan dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih parah.[8]
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan Pervaginam adalah Perdarahan yang keluar dari jalan lahir yang terjadi pada masa kehamilan, baik pada awal kehamilan atau kehamilan muda maupun pada kehamilan lanjut.[9]
Sakit kepala menetap adalah sakit kepala yang terjadi pada masa kehamilan yang sifatnya menetap atau tidak hilang meskipun dengan beristirahat.[10]
3. Kejang
Kejang adalah gerakan otot tubuh secara mendadak yang tidak disadari baik dalam bentuk kronik atau tonik dengan atau tanpa disertai hilangnya kesadaran [11]
Bengkak pada muka dan tangan adalah gelembung cairan dari beberapa organ atau jaringan yang merupakan terkumpulnya kelebihan cairan limfe, tanpa peningkatan jumlah sel dalam mempengaruhi jaringan. Edema bisa terkumpul pada muka dan tangan.[12]
5. Demam
Muntah yang terus menerus adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi.[14]
7. Perubahan Penglihatan
Perubahan penglihatan adalah Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.[15]
Gerakan janin kurang adalah keadaan dimnana Gerak janin kurang dari 3 kali dalam satu jam.[16]
Nyeri perut yang hebat adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan merupakan penyakit atau komplikasi yang fatal.[17]
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan Pervaginam pada kehamilan muda umunya disebabkan oleh keguguran. Kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang pada umumnya disebabkan oleh kelainan kromoson yang ditemui pada spermatozoa tau ovum.[18]
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti Abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. perdarahan kehamilan sebelu usia 20 minggu yang disertai dengan rasa mual, serviks belum membuka dan tes kehamilan masih positif maka besar kemungkinan telah terjadi abortus imminens atau abortus yang mengancam. Dalam keadaan ini, kehamilan masih dapat di pertahankan [19]
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, kadang-kadang banyak tetapi tidak sering, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta [20]
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang sakit kepala menetap tersebut disertai dengan penglihatan kabur atau berbayang. Sakit kepala menetap dalam kehamilan adalah gejala pre-eklampsia.[21]
3. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah bila semakin bera, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.[22]
Kemungkinan penyebab terjadinya kejang pada ibu hamil adalah eklampsia. Gejala terjadinya eklampsia sama dengan gejala pada saat ibu mengalami kejang.[23]
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.[24]
Kurangnya gerakan janin biasanya pengaruh dari kondisi ibu, nutrisi, dan mungkin pernah mengalami kecelakaan yg dapat mengakibatkan benturan. Atau pengaruh dari janin sendiri. Jika keadaan ini terus berlanjut, maka dapat menyebabkan fetal distrees atau gawat janin bahkan dapat berakibat kematian janin dalam rahim.[25]
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.[26]
Timbulnya oedema didahului oleh penambahan berat badan yang berlebihan. Penambahan bert badan seperdua kilogram seminggu pada seorang yang hamil dianggap normal, tetapi jika mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebulan, kemungkinan timbulnya preklamsi harus dicurigai. Penambahan berat bada disebabkan oleh retensi air dalam jaringan kemudian oedema tampak yang timbul pada kaki, jaringan tangan dan wajah. Oedema tidak hilang dengan istirahat. Protenuria disebabkan oleh spasme orteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus.[27]
Yang menyebabkan terjadinya bengkak pada muka dan tangan biasanya terjadi anemia pada ibu, gangguan fungsi organ ginjal, gagal jantung, atau paling sering adalah bengkak pada muka dan tangan disebabkan karena terjadi preeklampsia.[28]
7. Demam
Ibu menderita demam dengan suhu > 38, C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.[29]
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.[30]
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Terapi bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tidak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan kesehatan.[31]
Mual
dan
muntah
yang
berlebihan
menyebabkan
hiperemesis
gravidarum., Penyakit ini berbahaya bagi janin dan kesehatan ibu. Karena dapat mengganggu aktivitas ibu sehari-hari dan dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Penyebab muntah-terus menerus belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.[32]
9. Perubahan Penglihatan
pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Penglihatan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan mendadak, misalnya pandangan kabur atau terbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin akan di sertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda preeclampsia.[33]
1. Perdarahan Pervaginam Jika ibu merasakan adanya darah yang keluar dari jalan lahir maka secepat mungkin ibu harus meminta pertolongan dari petugas kesehatan. Penanganan Umum : Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tandatanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.[34] Penanganan selanjutnya disesuikan dengan penyebab terjadinya
imminens maka anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas fisik yang berlebihan karenakehamilan masih dapat di pertahankan.
Jika ibu mengalami sakit kepala sebaiknya ibu beristirahat dan minum obat penghilang rasa nyeri. Namun jika sakit kepala tersebut tidak hilang meskipun dengan beristirahat dan minum obat maka segas baiknya ibu segera memeriksakan keadaannya pada petugas kesehatan.
Penanganan Umum :
b. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riswayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.[35]
3. Kejang
Penanganan umum:
a. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah.
Penanganan Umum :
1) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang
2) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.[37]
Penanganan Umum :
a. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu
b. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
Penanganan umum :
a. Istirahat cukup
b. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
c. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.[39]
7. Demam
Penanganan Umum :
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu.[40]
8. Muntah Terus-Menerus
Penanganan Umum :
a. Makan sedikit tapi sering. b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak.
c. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat. d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya. e. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain. f. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual. g. Hindari halhal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi. h. Istirahat cukup. i. Hindari halhal yang membuat Anda berke ringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual.[41] 9. Perubahan Penglihatan
Penanganan Umum :
a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tandatanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.[42]
1. Pengertian
pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengalami pengidraan terhadap suatu objek tertentu. Pengidraan melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasadan raba. Sebagai objek pengetahuan manusia diperolah melalui mata dan telinga.
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan mengingat kembali sesuatu yang telah dipelajari. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur seseorang dikatakan tahu yaitu antara lain: dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan dan menyatakan.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real. Aplikasi disini di artikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatuobjek kedalam komponen, tetapi masih dalam satu strukur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan
kepada
suatu
kemampuan
untuk meletakkan
atau
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap materi objek
Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau tehnik angket (bentuk pertanyaan tertulis) yang menyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan pertayaan yang membutuhkan jawaban benar atau salah. Terdiri atas pernyataan dan dua alternative jawaban yaitu benar atau salah. Sedangkan kualits pengetahuan pada masing-masing pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria yaitu : 1. Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kesioner yang benar 76 100%
2. Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban dari responden dari kesioner yang benar 56 75%
3. Tingkat pengrtahuan kurang jika jawaban responden dari kesioner < 55%.[43]
D. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini hanya terdapat satu variable (variable tunggal). Variable tunggal yaitu variable yang terdiri dari beberapa varian yang selalu berhubungan. Pada penelitian ini yang menjadi variabel tunggal adalah pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan Yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan adalah pengertian, jenis, efek, dan penanganan.
1. Pengertian
Setiap ibu hamil perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan tanda bahaya dalam kehamilan. Agar ibu hamil memahami bahwa jika dirinya mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut berarti dirinya berada dalam kondisi yang buruk dan mengancam keselamatan diri dan janin yang dikandungnya.
2. Jenis
Setiap ibu hamil perlu mengetahui dan mengenali jenis dari tanda bahaya dalam kehamilan agar jika mengalami salah satu atau beberapa dari tanda bahaya tersebut maka ibu dapat segera meminta bantuan dari petugas kesehatan.
3. Efek
Setiap ibu hamil perlu mengetahui efek atau akibat dari tanda bahaya dalam kehamila. Karena jika ibu mengetahui efek dari tanda bahaya dalam kehamilan, jika ibu mengalami salah satunya maka ibu dapat segera memahami kondisinya bahwa dirinya sedang mengalam salah satu dari tanda bahaya
4. Penanganan
Setiap ibu hamil perlu mengetahui penanganan awal dari tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Agar jika mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut, ibu atau keluarga dapat melakukan pertolongan pertama sebelum mendapat pertolongan dari petugas kesehatan.
[1] [2]
Saifuddin, et. al., pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, (Jakarta : YBP-SP, 2009), h.89
[3] Manuaba, IBG, ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, EGC, Jakarta. 2010 h. 75 [4] [5] [6]
Ibid, h. 107-108 Mochtar Rustam, op. Cit, h. 217 Muhaeminah, Asuhan Kebidanan1, 2009, h. 85 - 86
www.Pusdinakes. 2009 com diakses 24 oktober 2011 Manuaba, op. Cit, h. www.Pusdinakes. 2003 com diakses 24 oktober 2011 Muliati. Gambaran pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,
[10]
2010 tanda bahaya dalm kehamilan (online), http// www.ibubayi.com. diakses tanggal 24 oktober 2011
[12] [13] [14] [11]Ratna,
www.Pusdinakes. 2003 com diakses 24 0ktober 2011 Saefuddin, op. cit, h. 248 Mochtar rustam, op. Cit h. 195
[15]Irma,tanda bahaya dalam kehamilan (online),http// www.masdanag .com diakses 24 oktober 2011 [16]Widyastuti,tanda
oktober 2011
[17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25]
Saefuddin, op. Cit h. 259 Hanifa Wiknjosastro,op, Cit h. 228 Saefiddin,op. Cit h. 160 www.Pusdinakes.2009. Com diakses 24 oktober 2011 Yuni kusmiatil, Perawatan Ibu Hamil. 2009, h. 161 Saefuddin, op. Cit, h. 208 Ibid www. Pusdinakes. 2003. Com diakses 24 oktober 2011 www. Pusdinakes. 2003. Com diakses 24 oktober 2011 kusmiati, op. Cit.h. 163-164
[26]Yuni [27]
ibid
ibid Saefuddin , op. Cit h.248 www.Pusdinakes. 2003. Com diakses 24 oktober 2011 Muliati, op. cit
[32]Ratna,Tanda
oktober 2011
[34] [35] [36] [37]
[38] Saifuddin,et, al., Buku Panduan Praktis pelayanan kesehatan maternal dam neonatal.(jakarta : YBP-BP),2002.h.86 [39]Irma, tanda bahaya dalam kehamilan,(online).http///www.masdanang.com.diaksess 24 oktober 2011 [40]
[41]Irma,tanda
[43] Supryanto, konsep dasar pengetahuan , (online), (http : www.blospot.com, diakses 1 november 2011
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang di gunakan adalah menggunakan pendekatan metode deskriptif, dengan tujuan memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Bulupoddo kabupaten Sinjai periode Juni s/d November 2011
1. Lokasi Penelitian
Di Puskesmas Bulupoddo
2. Waktu Penelitian
Segala sesuatu yang di ketahui oleh responden tentang pengertian tanda bahaya kehamilan yang terdapat dalam kuisioner dengan kriteria :
Baik : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 76 - 100% pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya dan kehamilan
Cukup : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 56 - 75% pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya dan kehamilan
Kurang : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar <55% pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya dan kehamilan
Segala sesuatu yang di ketahui oleh respoden tentang jenis tanda bahaya kehamilan yang terdapat dalam kuisioner dengan kriteria :
Baik : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 76 - 100 % pertanyaan tentang jenis tanda bahaya
cukup : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 56 - 75 % pertanyaan tentang jenis tanda bahaya
kurang : jika jawaban responden dari kesioner dengan benar < 55% pertanyaan tentang jenis tanda bahaya dalam kehamilan
Segala sesuatu yang di ketahui oleh responden tentang Efek tanda bahaya dan kehamilan yang terdapat dalam kuisioner dengan kriteria :
Baik : jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 76 100% efek tanda bahaya dalam kehamilan Cukup : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 56 75% pertanyaan tentang efek tanda bahaya dan kehamilan
Kurang : jika jawaban responden dari kesioner dengan benar < 55%[1]
Segala sesuatu yang di ketahui oleh responden tentang penanganan tanda bahaya dan kehamilan yang terdapat dalam kuisioner dengan kriteria : Baik : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 76 100% pertanyaan tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan Cukup : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 56 75% pertanyaan tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan
Kurang : jika jawaban responden dari kesioner dengan benar < 55% pertanyaan tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti dan di tentukan untuk di tarik kesimpulannya.[2]
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilan mulai Juni s/d November 2011 sebanyak 98 orang
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ditemui peneliti pada saat penelitian berlangsung sebanyak 30 orang.[3]
Penarikan sampel dengan cara accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang di lakukan secara subjektif oleh peneliti di tinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan di ambil.
Data yang di kumpulkan adalah sekunder, yaitu dengan melihat jumlah ibu hamil yang berkunjung pada bulan juni s/d november, sedangkan untuk penelitan menggunakan data primer yaitu dengan mengambil data langsung pada ibu hamil melalui pembagian surat izin persetujuan menjadi respoden setelah sebelumnya menunjukkan surat permohonan peneliti. Ibu hamil yang menyatakan bersedia dan telah menandatangani surat tersebut lalu diberi kuisioner berupa pertanyaan dalam bentuk pertanyaan dengan dua alternative jawaban yaitu benar atau salah.
G. Pengolahan Data
Data di olah secara manual dengan menggunakan kalkulator dan di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi dan persentase.
H. Analisa Data
Data dianalisa dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus distribusi sebagai berikut :
P= Keterangan :
n : Jumlah sample
[1] Supryanto, konsep dasar pengetahuan , (online), (http : www.blospot.com, diakses 1 november 2011 [2]Aziz alimut hidayat. Metode penelitian kebidanan dan tehnik analisa data ( Jakarta : Salemba Medika, 2007), h. 68 [3]
Ibid
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Bulupoddo mulai bulan Juni-November 2011, banyaknya populasi 30 orang, sampel yang di teliti 30 orang. Selanjutnya hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distirbusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Pengertian Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/d November 2011 NO 1 2 3 PENGETAHUAN Baik Cukup Kurang JUMLAH JUMLAH 12 10 8 30 PRESENTASE 40 % 33,4 % 26,6 % 100 %
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 12 Orang (40%) yang pengetahuannya baik, 10 Orang (33,4%) yang pengetahuannya
cukup dan 8 0rang (26,6) pengetahuaanya kurang tentang Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tabel 4.2 Distirbusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Priode Juni s/d November 2011 NO 1 2 3 Baik Cukup Kurang JUMLAH Sumber : Data Primer PENGETAHUAN JUMLAH 10 17 3 30 PERSENTASE 33,3 % 56,6 % 10 % 100%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 10 Orang (33,3%) yang pengetahuannya baik, 17 Orang (56,6%) yang pengetahuannya cukup dan 3 0rang (10%) pengetahuaanya kurang tentang jenis tanda hahaya dalam kehamilan
Tabel 4.3 Distirbusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Efek Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/d November 2011
NO 1 2 3 Baik
PENGETAHUAN
JUMLAH 7 8 15 30
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 7 Orang (23,3%) yang pengetahuannya baik, 8 Orang (26,6%) yang pengetahuannya cukup dan 15 0rang (50%) pengetahuaanya kurang tentang efek tanda hahaya dalam kehamilan
Tabel 4.4 Distirbusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penanganan Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/d November 2011 NO 1 2 3 Baik Cukup Kurang JUMLAH Sumber : Data Primer PENGETAHUAN JUMLAH 11 9 10 30 PERSENTASE 36,6 % 30 % 33,3 % 100%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 11 Orang (36,6%) yang pengetahuannya baik, 9 Orang (30%) yang pengetahuannya cukup dan 10 0rang (33,3%) pengetahuaanya kurang tentang penanganan tanda hahaya dalam kehamilan
B. Pembahasan
Setelah melakukan mengenai pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Bulupoddo pada bulan Juni s/d November 2011
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 12 Orang (40%) yang pengetahuannya baik, 10 Orang (33,4%) yang pengetahuannya cukup dan 8 0rang (26,6) pengetahuaanya kurang tentang Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan. Hal ini menunukkan pengetahuan ibu hamil baik tentang pengertian tanda bahaya kehamilan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya. Hal ini meliputi pemeriksaan kehamilan dan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, pemberian intervensi dasar, serta mendidik dan memotivasi agar ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya.[1]
Tanda bahaya dalam kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya masalah yang serius yang dapat terjadi selama kehamilan atau priode antenatal dan proses persalinan yang apabila tidak dilaporkan atau tidak dideteksi maka dapat menyebabkan kematian ibu.[2]
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya dalam kehamilan dapat berdampak ketidak tahuan terhadap pengertian tanda bahaya dalam kehamilan yang mereka alami setiap, yang apabila tidak diatasi akan berdampak lebih besar. Sedangkan mamfaat bagi ibu hamil yang tahu tentang pengertian tanda bahaya dalam
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya dalam kehamilan sudah baik ini terlihat dari banyaknya ibu hamil yang tahu tentang pengertian, tetapi ada juga ibu hamil yang tidak tahu tentang pengertian tanda bahaya kehamilan, dari ketidak tahuan ibu hamil akan pengertian tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu hamil tidak dapat mengetahui bagaimana tanda bahaya dalam kehamilan diatasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 10 Orang (33,3%) yang pengetahuannya baik, 17 Orang (56,6%) yang pengetahuannya cukup dan 3 0rang (10%) pengetahuaanya kurang
tentang jenis tanda hahaya dalam kehamilan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang gejala tanda bahaya kehamilan.
Terdapat beberapa macam tanda bahaya dalam kehamilan selama periode antenatal yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengakak pada muka dan tangan, nyeri andomen yang hebat, dan bayi kurang bergerak.[3]
Dalam kehamilan sendirir dikenal adanya tanda bahaya yang merupakan suatu tanda yang terjadi pada seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah teradinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan(hamil muda), pertengahan ataun pada akhir kehamilan(hamil tua) tanda bahaya ini jika tidk dilaporkan dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih parah.
pengetahuan ibu hamil tentang gejala tanda bahaya dalam kehamilan dapat berdampak ketidak tahuan terhadap gejala tanda bahaya dalam kehamilan dan yang mereka alami, yang apabila tidak diatasi akan berdampak lebih besar.
Sedangka mamfaat bagi ibu hamil yang tahu tentang gejalal tanda bahaya dalam kehamilan akan lebih muda mengatasi tanda bahaya tersebut.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang gejala tanda bahaya dalam kehamilan cukup ini terlihat dari banyaknya ibu hamil yang tidak tahu tentang gejala, tetapi ada juga ibu hamil yang tahu tentang gejala tanda bahaya dalam kehamilan, dari ketidak tahuan ibu hamilakan gejala tanda dalam kehamilan maka ibu hamil tidak dapat mengetahui bagaimana tanda bahaya kehamilan diatasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 7 Orang (23,3%) yang pengetahuannya baik, 8 Orang (26,6%) yang pengetahuannya cukup dan 15 0rang (50%) pengetahuaanya kurang tentang efek tanda hahaya dalam kehamilan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang penyebab tanda bahaya dalam kehamilan.
Dalam kehamilan sendiri di kenal adanya tanda bahaya yang merupakan suatu tanda yang terjadi pada seorang ibu hamil seperti hipertensi, perdarahan akibat abortus, kehamilan ektopik, dan preeklampsi. Tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda), pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua).
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, kadang-kadang tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini biasa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.[4]
Pada umunya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala,mual,nyeri ulu hati sehingga muntah.bila semakin berat,penglihatan semakin kabur,kesadaran menurun kemudian kejang.kejang dalam kehamilan dapat merupakan penyebab dari eklamsia.[5]
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang peyebab tanda bahaya dalam kehamilan dapat berdampak ketidak tahuan terhadap penyebab tanda bahaya dalam
kehamilan dan persalinan yang mereka alami, yang apabiala diatasi akan berdampak lebh besar. Sedangkan mamfaat bagi ibu hamil yang tahu tentang penyebab tanda bahaya dalam kehamilan akan lebih mudah mengatasi tanda bahaya tersebut.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang penyebab tanda bahaya dalam kehamilan masih kurang ini terjadi dari banyaknya ibu hamil yang tidak tahu tentang penyebab, tetapi ada juga ibu hamil yang tahu tentang penyebab tanda bahaya dalam kehamilan, dari ketidaktahuan ibu hamil akan penyebab tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan maka ibu hamil tidak dapat mengetahui bagaimana tanda bahaya kehamilan diatasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 11 Orang (36,6%) yang pengetahuannya baik, 9 Orang (30%) yang pengetahuannya cukup dan 10 0rang (33,3%) pengetahuaanya kurang tentang penanganan tanda hahaya dalam kehamilan. Hal ini menunjukkan pengetahuan ibu baik tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan.
Penanganan perdarahan pervaginam pada hamil muda yang lebih banyak dari perdarahan biasanya terjadi pada permulaan persalinan adalah segera bawa ke Rumah Sakit terdekat dan jangan sekali-kali melakukan pemeriksaan dalam saat terjadi perdarahan penanganan tersebut di atas merupakan penanganan pada saat teradi perdarahan.
Pencegahan tanda bahaya dalam kehamilan yaitu dengan deteksi dini selama kehamilan, yang merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan. Faktor resiko dan adanya penyakit tertentu sebaiknya dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat terhadap kehamilan serta keselamatan ibu maupun bayi yang di kandungnya
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan dapat berdampak ketidaktahuan terhadap penanganan tanda bahaya dalam kehamilan yang mereka alami, yang apabila tidk diatasi akan berdampak lebih besar. Sedangkan mamfaat bagi ibu hamil yang tahu tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan akan lebih muda mengatasi tanda bahaya tersebut.
Berdasarkan penelitian, di ketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan baik ini terlihat dari banyaknya ibu hamil yang tahu tentang penanganan, tetapi ada juga ibu hamil yang tidak tahu tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan, dari ketidak tahuan ibu hamil akan penanganan tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu hamil tidak dapat mengetahui bagaimana tanda bahaya kehamilan diatas.
www. Depkes RI, 2004. Com diakses 24 oktober 2011 Yuni kusmiati, et. al., perawatan ibu hamil ( cet 3 : fitramaya,2009)h. 158 Ibid
[4] [5]
Saifuddin, et. al., Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal , (Jakarta : YBP-SP, 2009), h 208
BAB V
A. Kesimpulan
Dalam kehamilan sendiri dikenal adanya tanda bahaya yang merupakan suatu tanda yang terjadi pada seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda), pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua) tanda bahaya ini jika tidak di laporkan dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih parah.
Berdasarkan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Dalam Kehamilan di Puskesmas Bulupoddo priode Juni s/d November 2011, di peroleh data yaitu pengetahuan ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya dalam kehamilan yaitu dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 12 Orang (40%) yang pengetahuannya baik, 10 Orang (33,4%) yang pengetahuannya cukup dan 8 0rang (26,6) pengetahuannya kurang tentang pengertian tanda bahya dalam kehamilan, pegetahuan ibu hamil tentang jenis tanda bahaya dalam kehamilan yaitu dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 10 Orang (33,3%) yang
pengetahuannya baik, 17 Orang (56,6%) yang pengetahuannya cukup dan 3 0rang (10%) pengetahuaanya kurang tentang jenis tanda hahaya dalam kehamilan, pengetahuan ibu hamil tentang Efek tanda bahaya dalam kehamilan yaitu dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 7 Orang (23,3%) yang pengetahuannya baik, 8 Orang (26,6%) yang pengetahuannya cukup dan 15 0rang (50%) pengetahuaanya kurang tentang efek tanda hahaya dalam kehamilan dan pengetahuan ibu hamil tentang penanganan tanda bahaya dalm kehamilan yaitu dari 30 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan 11 Orang (36,6%) yang pengetahuannya baik, 9 Orang (30%) yang pengetahuannya cukup dan 10 0rang (33,3%) pengetahuaanya kurang tentang penanganan tanda hahaya dalam kehamilan
B. Saran
1. Perlunya peningkatan penyuluhan oleh petugas kessehatan khususnya bidan di Puskesmas Bulupoddo mengenai tanda bahaya dalam kehamilan.
2. Kepada pemerintah terkait khususnya dinas kesehatan agar menyediakan prasarana seperti poster mengenai sembilan tanda bahaya dalamm kehamilan yang di tempatkan di tempat pelayanan kesehatan.
3. Diharapkan bagi peneliti berikutnya agar meneliti lebih banyak tentang tanda bahaya dalam kehamilan.
A. Identitas responden
No. Kuisioner :
Ny :
Umur :
Alamat :
Kehamilan :
1.
Tanda bahaya dalam kehamilan merupakan gangguan yang terjadi dalam proses kehamilan yang dapat mengakibatkan komplikasi?
a. Benar b. Salah
2. Perdarahan
pervaginam adalah perdarahan yang keluar dari jalan lahir yang terjadi
a. Benar b. Salah
3.
Sakit kepala menetap yaitu sakit kepala yang tidak hilang meskipun dengan beristirahat?
a. Benar b. Salah
4. Kejang
a. Benar b. Salah
5. Bengkak
pada muka dan tangan merupakan adanya gelembung cairan pada muka
a. Benar b. Salah
6. Demam
a. Benar b. Salah
7. Mual
dan muntah berlebihan yaitu mual muntah yang terjadi secara terus menerus
a. Benar b. Salah
8.
Perubahan penglihatan adalah masalah visual yang terjadi secara mendadak misalnya penglihatan kabur, berbayang, atau berkunang-kunang?
a. Benar b. Salah
9. Gerakan
janin kurang yaitu keadaan dimana ibu merasakan gerakan janin lebih dari
a. Benar b. Salah
10.
Nyeri perut yang hebat adalah perasaan nyeri pada perut yang terasa hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun dengan beristirahat.
a. Benar b. Salah
1. Ada
a. Benar b. Salah
1. Perdarahan
a. Benar b. Salah
1. Sakit
kepala menetap adalah salah satu jenis dari tanda bahaya dalam kehamilan
a. Benar b. Salah
1. Kejang
a. Benar b. Salah
2. Gerakan
a. Benar b. Salah
3. Yang
a. Benar b. Salah
4.
Demam merupakan hal yang wajar dalam pkehamiln dan bukan merupakan tanda bahaya.
a. Benar b. Salah
5. Muntah
terus menerus merupakan salah satu dari tanda bahaya dalam kehamilan
a. Benar b. Salah
9. Perubahan penglihatan tidak termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan karena merupakan hal yang wajar terjadi?
a. Benar b. Salah
10. Nyeri perut yang hebat adalah salah satu dari Sembilan tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan
a. Benar b. Salah
1. Perdarahan
a. Benar b. Salah
2.
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan efek dari kehamilan ektopik?
a. Benar b. Salah
3.
a. Benar b. Salah
4. Kejang
a. Benar b. Salah
5. Gerakan
a. Benar b. Salah
6. Nyeri perut yang hebat dalam kehamilan adalah salah satu efek dari penyakit ginjal?
a. Benar b. Salah
7. Bengkak pada muka dan tungkai bisanya terjadi kerana ibu kekurangan darah
a. Benar b. Salah
a. Benar b. Salah
a. Benar b. Salah
10. Perubahan penglihatan pada kehamilan terjadi karena ibu mengalami rabun senja
a. Benar b. Salah
1. Bila
terjadi perdarahan pada kehamilan muda maka sebaiknya ibu segera meminta
pertolongan ke dukun
a. Benar b. Salah
2. Penanganan
a. Benar b. Salah
3.
Jika ibu hamil mengalami sakit kepala menetap maka sebaiknya ibu banyak beristirahat dan mengurangi aktifitas
a. Benar b. Salah
4.
Hal pertama yang harus dilakukan bila terjadi kejang adalah membebaskan jalan nafas.
a. Benar b. Salah
5. Nyeri
perut yang hebat dapat di tangani dengan minum obat penghilang rasa nyeri.
a. Benar b. Salah
6.
Bengkak pada muka tangan dapat dikurangi dengan meninggikan kaki saat berbaring.
a. Benar b. Salah
7. Jika
terjadi demam sebaiknya ibu banyak minum dan kompres untuk menurunkan
suhu.
a. Benar b. Salah
8.
Jika mengalami muntah terus menerus maka sebaiknya ibu makan dengan cara makan banyak dan frekuensi sering.
a. Benar b. Salah
9. Gerakan
janin kurang dapat ditangani dengan cara ibu lebih banyak beraktifitas
a. Benar b. Salah
10.
Bila terjadi perubahan penglihatan pada masa kehamilan maka sebaiknya ibu segera menggunakan kaca mata.
a. Benar b. Salah
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, AH. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tekhnik Analisa Data. Salemba Medica: Jakarta Irma. 2008. Tanda Bahaya Kehamilan. http//:www.masdanang.com, Diakses Tanggal 20 Februari 2011. Manuaba, IGB. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta Muhaeminah, 2009. Asuhan kebidanan. Mochtar, R. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC: Jakarta
Mulianti. 2010. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Dalam Kehamilan Dan Persalinan Di Puskesmas Batua Raya Makassar Bulan April 2010. Karya Tulis Ilmiah\ Pusdinakes, 2003. Tanda bahaya kehamilan. http//:www3idanku.com. di akses 24 oktober 2011 Ratna, R. 2008. Tanda Bahaya Kehamiln. http//:www.ibubayi.com. Diakses tanggal 20 Februari 2011 Saifuddin, AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta Saifuddin, AB 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta Suprianto, konsep Dasar pengetahuan, http blospot.com di akses 1 n0vember 2011 Hanifa prawihardjo, 2007. lmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka :Jakarta Sudiranto, 2009. Laporan Dinkes Kab/kota makassar. Diakses 19 November 2011 .
Widyastuti, S. 2003. Tanda Bahaya Kehamilan. http//:www.3idanku.com Diakses tanggal 24 oktober 2011. Yuni kusmiati, 2009, Perawatan Ibu Hamil. PT. Fitramaya